Komunikasi Informasi Edukasi Kehamilan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • intan
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KOMUNIKASI INFORMASI EDUKASI DALAM KEHAMILAN



NAMA NIM JURUSAN



: INTAN ANGRAINI, AMD.KEB : 193001070091 : S1 KEBIDANAN



UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI TAHUN 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang tepat pada waktunya yangberjudul “KOMUNIKASI INFORMASI EDUKASI DALAM KEHAMILAN” kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi Kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini penulis selesaikan dan terima kasih.



Jambi, 21 MARET 2020



PENULIS



BAB I PENDAHULUAN 1.1.



Latar Belakang Menurut definisi World Health Organization (WHO), kematian ibu adalah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. Kehamilan merupakan pengalaman yang sangat bermakna bagi perempuan, keluarga dan masyarakat. Perilaku ibu selama masa kehamilannya akan mempengaruhi kehamilannya. Wanita (ibu) menjadi pusat asuhan kebidanan dalam arti bahwa asuhan yang diberikan harus berdasarkan pada kebutuhan ibu. Asuhan yang diberikan hendaknya tidak hanya melibatkan ibu hamil saja melainkan juga keluarganya, sebab keluarga menjadi bagian integral/ tak terpisahkan dari ibu hamil. Selain itu, keluarga juga merupakan unit sosial dan dapat memberikan dukungan yang kuat. Pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk memeriksakan keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan. Berdasarkan diatas, diperlukan KIE dalam pelayanan kehamilan, agar dapat mengetahui tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan. Kita selalu mendengarkan Istilah komunikasi informasi dan edukasi. Setiap hari kita selalu melakukan komunikasi dengan orang-orang sekitar kita.di dalam komunikasi yang kita lakukan di dalam nya kadang kala mengandung sebuah informasi yang tersirat maupun tersurat. Namun apakah komunikasi yang kita lakukan setiap hari itu sama dengan komunikasi informasi dan edukasi? Sebuah komunikasi informasi dan edukasi dalam pelayanan Kehamilan? pernahkah saudara berpikir



bahwa ternyata komunikasi informasi dan edukasi dapat merubah pengetahuan sikap dan prilaku seseorang? Ternyata dengan KIE dapat merubah seseorang dari yang awalnya yang tidak tahu dan tidak mau untuk melakukan pemeriksaan kehamilan



kemudian berubah



menjadi tahu dan pada akhirnya mau melakukan pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan kehamilan sangat penting dilakukan oleh semua ibu hamil untuk mengetahui pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Hampir seluruh ibu hamil di Indonesia (95,4%) sudah melakukan pemeriksaan kehamilan (K1) dan frekuensi kehamilan minimal 4 kali selama masa kehamilannya adalah 83,5%. Adapun untuk cakupan pemeriksaan kehamilan pertama pada trimester pertama adalah 81,6% dan frekuensi ANC 1-1-2 atau K4 (minimal 1 kali pada trimester pertama, minimal 1 kali pada trimester kedua dan minimal 2 kali pada trimester 3) sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah bidan (88%) dan tempat pelayanan ANC paling banyak diberikan di praktek bidan (52,5%). 1.2.



Rumusan Masalah Rumusan masalah dari makalah ini yaitu sebagai berikut:



1.



Apa yang dimaksud dengan kehamilan?



2.



Penjelasan tentang tanda – tanda kehamilan



3.



Apa yang dimaksud dengan KIE? 2.         Apa tujuan KIE dalam Pelayanan kehamilan? 3.         Bagaimana jenis kegiatan KIE dalam kehamilan?



1.3   



Tujuan Penulisan a.         Tujuan umum dari makalah ini yaitu untuk dapat memberikan KIE dalam Pelayanan Kehamilan. b.         Tujuan khusus



1. Untuk mengetahui tentang kehamilan 2. Mengetahui tanda – tanda dalam kehamilan 3. Untuk mengetahui pengertian KIE. 2.    Untuk mengetahui tujuan kie dalam Pelayanan kehamilan. 3.    Untuk mengetahui jenis kegiatan KIE.



6



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1



Pengertian KIE Adalah Suatu proses penyampaian pesan ,informasi yang diberikan kepada



masyarakat tentang kehamilan baik menggunakan media seperti: Radio,T ,Pers, Film,Mobil unit penerangan ,penerbitan ,kegiatan promosi , pameran dengan tujuan utama adlah untuk memecahkan masalah dalam lingkungan masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan tentang kehamilan. 1. Komunikasi Penyampaian pesan secara langsung ataupun tidak langsung melalui saluran komunikasi kepada penerima pesan, untuk mendapatkan suatu efek (DEPKES RI, 1984). Menurut Effendy (1998), komunikasi adalah pertukaran pikiran atau keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti dan saling percaya, demi terwujudnya hubungan yang baik antara seseorang dengan orang lain. Komunikasi adalah pertukaran fakta, gagasan, opini atau emosi antara dua orang atau lebih. Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat, dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi, baik menggunakan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi massa (Notoatmodjo, 2003). 2.        Informasi Informasi adalah keterangan, gagasan, maupun kenyataan-kenyataan yang perlu diketahui oleh masyarakat (BKKBN, 1993). Sedangkan menurut DEPKES, 1990 Informasi adalah pesan yang disampaikan. Informasi adalah suatu hal pemberitahuan / pesan yang diberikan kepada seseorang atau media kepada orang lain sesuai dengan kebutuhannya. 3.        Edukasi Pendidikan adalah proses perubahan perilaku kearah yang positif (DEPKES RI, 1990). Menurut Effendy (1998), pendidikan kesehatan merupakan salah satu kompetensi yang dituntut dari tenaga kesehatan, karena merupakan salah satu peranan yang harus dilaksanakan dalam setiap memberikan pelayanan kesehatan, baik itu terhadap individu, keluarga,



7 kelompok ataupun masyarakat. Pengertian secara khusus edukasi adalah



Suatu bentuk atau model pelaksanaan



organisasi soaial masyarakat dalam memecahkan masalah yang dirasakan oleh masyarakat dengan pokok penekanan sebagai hal berikut: Pemecahan masalah dan proses pemecahan masalah Pengembangan Provider merupakan bagian dari proses pengembangan masyarakat secara keseluruhan.



2.2



Tujuan KIE Dalam Pelayanan Kehamilan Beberapa tujuan KIE dalam Pelayanan Kehamilan yaitu sebagai berikut:



1.



Meletakkan



dasar



bagi



mekanisme



sosio



kultural



yang



dapat



menjamin



berlangsungnya proses penerimaan untuk memberikan informasi yang sejelas2nya tentang aspek tentang kehamilan, yang kemudian mengajak mereka untuk menggunakan cara kontrasepsi yang sesuai dengan keinginannya. 2.



Meningkatkan pengetahuan



3.



Melakukan Asuhan Antenatal



4.



Mendorong terjadinya proses perubahan perilaku ke arah yang positif, peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara wajar sehingga masyarakat melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang sehat dan bertanggung jawab



5.



Membantu



klien



dalam



mengambil



keputusan



secara



tepat



dan



cepat



Pedoman untuk memilih metode. 2.3



Jenis Kegiatan KIE



a.   



Jenis kegiatan jenis kegiatan KIE 1.    Motivasi Motivasi pada pasien meliputi: Berfokus untuk mewujudkan permintaan, bukan pada kebutuhan individu klien; Menggunakan komunikasi satu arah; Menggunakan komunikasi individu, kelompok atau massa. 2. Pelayanan Kehamilan Pelayanan



yang diberikan pada pasien mengandung unsur pendidikan sebagai



berikut: Menyediakan seluruh informasi metode yang tersedia; Menyediakan



8 informasi terkini dan isu; Menggunakan komunikasi satu arah atau dua arah; Dapat melalui komunikasi individu, kelompok atau massa; Menghilangkan rumor dan konsep yang salah. 3. Konseling kehamilan Konseling antara lain: Mendorong klien untuk mengajukan pertanyaan; Menjadi pendengar aktif; Menjamin klien penuh informasi; Membantu klien membuat pilihan sendiri. b.    Strategi Kegiatan Dalam Kie 1.    KIE Individu Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan individu sasaran program KB. 2.    KIE Kelompok Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan kelompok (2-15 orang) 3.    KIE Massa Suatu proses KIE tentang program yang dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah besar.



Keberhasilan KIE dapat di ukur dengan indicator sebagai berikut: 1. Makin meningkatnya pelayanan/arus KIE sampai kepelosok-pelosok yang semula belum terjangkau. 2. Makin meningkatnya jumlah-jumlah kelompok masyrakat yang ikut menangani masalah KIE terutama di wilayah atau unit daerah yang tadinya belum terjangkau Pelayanan . 3. Meningkatnya jumlah peserta baru dan peserta lestari/aktif yang mempunyai pengaru terhadap penurunan tingkat kelahiran. 4. Meningkatnya kesadaran masyarakat dan individu bahwa masalah bukan hanya masalah medis, social dan lain-lainnya, tetapi menyangkut kehidupan manusia. 5. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pengaruh keberhasilan .



9 PRINSIP LANGKAH KIE Prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KIE adalah: a. Memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah b. Memahami, menghargai dan menerima keadaan ibu sebagaimana adanya c. Memberi penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami d. Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan sehari-hari e. Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaaan dan resiko yang dimiliki ibu. 2.4



KIE Efektif Dilakukan pada setiap kunjungan antenatal meliputi: 



Kesehatan ibu hamil







Perilaku hidup bersih dan sehat







Peran suami/keluarga dlm kehamilan dan perencanaan persalinan







Tanda bahaya dan kesiapan menghadap komplikasi







Asupan gizi seimbang







ejala penyakit menular dan tidak menular







Penawaran utk melakukan konseling dan testing HIVdi daerah tertentu (risiko tinggi)







IMD dan pemberian ASI ekslusif







KB paska persalinan







Imunisasi







Peningkatan kesehatan intelegensia pada







kehamilan (Brain Booster)



Materi KIE Efektif dalam pelayanan ANC Terpadu NO 1



Materi KIE Pesiapan persalinan dan kesiagaan



Isi Pesan  Tanda bahaya dlm kehamilan, persalinan



menghadapi Komplikasi



dan nifas 



Tabulin



10



2







Tempat persalinan







Transportasi rujukan







Penolong persalinan







Calon donor darah







Pendamping persalinan



Inisiasi menyusu



 



Suami SIAGA (siap antar jaga) Skin to skin contact utk IMD



dini dan ASI







Kolostrum



ekslusif







Rawat gabung







ASI saja sampai 6 bulan







Tidak diberi susu formula







Keinginan utk menyusui







Penjelasan pentingnya ASI



3



KB Paska



 Perawatan puting susu Metode yang sesuai dalam masa nifas



4



persalinan Masalah gizi







suplementasi tablet besi







Mengkonsumsi garam beryodium







Mengkonsumsi makanan padat kalori dan kaya zat besi



5



6



7.



Masalah



 



Pemberian makanan tambahan Upaya pencegahan



penyakit kronis







Mengenali gejala penyakit



dan penyakit







Menerapkan PHBS



menular



 



Kepatuhan minum obat Setiap ibu hamil menggunakan buku KIA







Bertukar pengalaman diantara ibu hamil



Kelas Ibu



Informasi



 Senam hamil  Definisi HIV, AIDS dan IMS



tentang



 Penularan HIV dan IMS



HIV-AIDS



 Pentingnya test HIV



(PMTCT) dan



11 IMS 2.5 Konsep Kehamilan Pengertian Kehamilan Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan pada ibu maupun lingkungannya. Dengan adanya kehamilan maka seluruh sistem genetalia wanita mengalami perubahan yang mendasar untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim selama proses kehamilan berlangsung. Kehamilan merupakan hasil pembuahan sel telur dari perempuan dan sperma dari laki-laki, sel telur akan bisa hidup selama maksimal 48 jam, spermatozoa sel yang sangat kecil dengan ekor yang panjang bergerak memungkinkan untuk dapat menembus sel telur (konsepsi), sel-sel benih ini akan dapat bertahan kemampuan fertilisasinya selama 2-4 hari, proses selanjutnya akan terjadi nidasi, jika nidasi ini terjadi, barulah disebut dengan kehamilan. Pada umumnya nidasi ini akan dapat terjadi di dinding depan atau belakang rahim dekat pada fundus uteri, semakin hari akan megalami pertumbuhan. Jika kehamilan berjalan secara normal semakin membesar dan kehamilan akan mencapai aterm (genap bulan). Proses kehamilan dimulai dengan terjadinya konsepsi. Konsepsi adalah bersatunya sel telur (ovum) dan sperma. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur) yang terjadi dua minggu setelahnya. 1. Tanda Gejala Kehamilan a.



Tanda dan Gejala Kehamilan Pasti Tanda dan gejala kehamilan pasti, antara lain :



12



1) Ibu merasakan gerakan kuat bayi di dalam perutmya. Sebagian besar ibu hamil merasakan tendangan bayi pada usia kehamilan 5 bulan. 2) Bayi dapat dirasakan didalam rahim. Sejak usia kehamilan 6 atau 7 bulan, bidan dapat menemukan kepala, leher, punggung, lengan, bokong, tungkai dengan meraba perut ibu. 3) Denyut jantung bayi dapat terdengar. Saat usia kehamilan menginjak bulan ke-5 atau ke-6 denyut jantung bayi terkadang dapat didengat menggunakan instrument yang dibuat untuk mendengarkan, seperti stetoskop atau fetoskop. Menginjak bulan ke-7 atau ke-8 kehamilan, bidan yang terampil biasanya dapat mendengarkan denyut jantung bayi saat ia melewatkan telinga pada perut ibu. 4) Tes kehamilan medis menunjukkan bahwa ibu hamil, tes yang dilakukan dengan perangkat tes kehamilan dirumah atau dilaboratorium dengan urine atau darah ibu. Tes ini mungkin mahal biayanya dan biasanya tidak perlu. Akan tetapi tes ini bermanfaat, misalnya jika ibu ingin tahu apakah ia hamil sebelumnya mengkonsumsi obat yang kemungkinan membahayakan bagi dalam kandungannya. b.



Tanda dan Gejala Kehamilan Tidak Pasti



1) Ibu tidak menstruasi Hal ini sering menjadi tanda pertama kehamilan. Jika ini terjadi, ada kemungkinana ibu hamil, sebab berhentinya haid adalah pertanda dibuahinya sel telur oleh sperma. Ada kemungkinan kehamilan positif, akan tetapi masih mengeluarkan darah haid. Hal ini terjadi, corpus luteum tidak memproduksi cukup progesteron untuk menghentikan menstruasi, sehingga keluar sedikit darah yang menyerupai haid. Hal semacam ini terjadi satu atau dua kali, ada pula yang terus berlangsung selama kehamilan, meskipun jarang terjadi.



13 2) Mual atau ingin muntah Banyak ibu hamil merasa mual di pagi hari (sehingga rasa mual itu disebut “morning sickness”), namun ada beberapa ibu yang merasa mual sepanjang hari. Mual umum terjadi pada tiga bulan pertama kehamilan. Mual dan muntah ini dialami 50% ibu yang baru hamil, 2 minggu setelah tidak haid. Pemicu adalah meningkatnya hormon Hcg (Human Chorionic Gonadotrophin) atau hormon manusia yang menandakan adanya “manusia lain” dalam tubuh ibu. 3) Payudara menjadi peka Payudara lebih lunak, sensitif, gatal dan berdenyut seperti kesemutan dan jika disentuh terasa nyeri. Hal ini menunjukkan peningkatan produksi hormon estrogen dan progesteron. 4) Ada bercak darah dan kram perut Adanya bercak darah dan kram perut disebabkan oleh implantasi atau menempelnya embrio ke dinding ovulasi atau lepasnya sel telur matang dari rahim. Hal ini merupakan keadaan yang normal. 5) Ibu meras letih dan mengatuk sepanjang hari Rasa letih dan mengantuk umum dirasakan ibu 3 atau 4 bulan pertama kehamilan. Hal ini disebabkan hormon dan kerja ginjal, jantung serta paru-paru yang semakin keras untuk ibu dan janin. 6) Sakit kepala Sakit kepala terjadi karena lelah, mual, dan tegang serta depresi yang disebabkan oleh perubahan hormon tubuh saat hamil. Meningkatnya pasokan darah ke tubuh juga membuat ibu hamil pusing setiap ganti posisi. 7) Ibu sering berkemih Tanda ini sering terjadi pada 3 bulan pertama dan 1 hingga 2 bulan terakhir kehamilan. Ibu



14 hamil yang sering berkemih disebabkan oleh rahim yang membesar menekan kandung kemih, meningkatnya sirkulasi darah serta adanya perubahan hormonal akan berpengaruh pada fungsi ginjal. 8) Sembelit Sembelit dapat disebabkan oleh meningkatnya hormon progesteron. Selain mengendurkan otot rahim, hormon itu juga mengendurkan otot dinding usus, sehingga memperlambat gerakan usus. 9) Sering meludah Sering meludah atau hipersalivasi disebabkan oleh perubahan kadar estrogen. 10) Temperatur basal tubuh naik Temperatur basal adalah suhu yang diambil dari mulut saat bangun pagi. Temperatur itu sedikit meningkat setelah ovulasi dan akan turun ketika mengalami haid. Maka, jika tetap tinggi hal itu menunjukkan kehamilan. 11) Ngidam Tidak suka atau tidak ingin makanan tertentu merupakan ciri khas ibu hamil. Penyebabnya adalah perubahan hormon. 12) Perut ibu membesar Setelah 3 atau 4 bulan kehamilan biasanya perut ibu tampak cukup besar sehingga terlihat dari luar. c. Tanda-Tanda Gejala Kehamilan Palsu (Pseudocyesis) Pseudocyesis (kehamilan palsu) adalah keyakinan bahwa seorang wanita sedang hamil namun sebenarnya ia tidak hamil. Wanita yang mengalami pseudocyesis akan merasakan sebagia besar, atau bahkan semua tanda-tanda dan gejala kehamilan. Meskipun penyebab pastinya masih belum diketahui, dokter menduga bahwa faktor psikologislah yang



15 mungkin menjadi penyebab tubuh untuk “berfikir” bahwa ia hamil. Ketika seorang wanita merasakan hasrat dan keinginan yang sangat kuat untuk hamil, yang mungkin berkembang disebabkan faktor kemandulan, keguguran berulang, menjelang menopause, tubuhnya bisa menghasilkan beberapa tanda-tanda kehamilan normal (seperti perut yang tumbuh, payudara membesar, dan bahkan sensai gerakan janin). Otak wanita kemudian menafsirkan gejala tersebut sebagai kehamilan, dan memicu pelepasan hormon tertentu (seperti estrogen dan prolaktin) yang menyebabkan tubuh mengalami gejala kehamilan. Tanda-tanda kehamilan palsu dapat berlangsung selama beberapa minggu, sembilan bulan, atau bahkan bebapa tahun. Adapaun tanda-tanda kehamilan palsu: 1) Gangguan menstruasi 2) Perut bertumbuh 3) Payudara membesar dan mengencang, perubahan pada putting dan mungkin produksi ASI 4) Merasakan pergerakan janin 5) Mual dan muntah 6) Kenaikan berat badan. 2.6



Asuhan Antenatal Care Definisi Antenatal Care (ANC) Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat. Boleh dikatakan pemeriksaan kehamialn merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil. Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan dengan minimal pemeriksaan 3 kali selama kehamilan, yaitu pada usia kehamilan trimester pertama, trimester kedua, dan trimester ketiga, itupun jika kehamilan normal. Namun ada baiknya jika kehamilan dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali pada usia 7-8 bulan, dan seminggu sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan.



16 WHO sangat menyarankan agar ibu hamil melakukan pemeriksaan setiap 4 minggu sekali dari awal-28 minggu, setiap 2 minggu sekali dari 28-36 minggu, dan setiap satu minggu sekali dari 36 hingga waktunya melahirkan.(14) Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (ter-register) yang dapat dilakukan secara mandiri atau rujukan. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga, sesuai dengan kewenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas, mencakup upaya promotif preventif sekaligus kuratif dan rehabilitatif, yang diberikan kepada semua ibu hamil. Pelayanan antenatal terpadu dapat diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten meliputi dokter, bidan dan perawat terlatih sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 1. Tujuan Asuhan Kehamilan a. Untuk memfasilitasi hamil yang sehat dan postif bagi ibu maupun bayi dengan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu b. Memantau kehamilan dengan memastikan ibu dan tuumbuh kembang anak sehat c. Mendeteksi komplikasi yang dapat mengancam jiwa selama hamil d. Mempersiapkan kelahiran cukup bulan dengan selamat e. Mempersiapkan ibu, agar nifas berjalan normal dan dapat memberikan asi eksklusif f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang normal g. Membantu ibu mengambil keputusan klinik Tujuan Utama ANC : h. Menurunkan kesakitan dan kematian maternal dan perinatal dengan upaya bidan: Memonitor kemajuan kehamilan dalam upaya memastikan kesehatan ibu dan perkembangan



17 bayi normal Mengenali penyimpangan dari keadaan normal dan



memberikan pelaksanaan



dan pengobatan yang diperlukan Mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik emosional dan psikologis untuk menghadapi kelahiran dan kemungkinan komplikasi. 2. Filosofi Asuhan Kebidanan Dalam menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan atau pandangan hidup yang dijadikan panduan dalam memberikan asuhan kepada klien yang disebut sebagai filosofi kebidanan. Keyakinan tersebut meliputi : a. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan Hamil dan bersalin merupakan suatu proses alamiah dan bukan penyakit. b. Keyakinan tentang perempuan Setiap perempuan adalah pribadi yang unik mempunyai hak, kebutuhan keinginan masingmasing. Oleh sebab itu perempuan harus berpartisipasi aktif dalam setiap asuhan yang diterimanya. c. Keyakinan fungsi profesi dan manfaatnya Fungsi utama profesi bidan adalah mengupayakan kesejahteraan ibu dan bayinya, proses fisiologis harus dihargai, didukung dan dipertahankan. Bila timbul penyulit, dapat menggunakan teknologi tepat guna dan rujukan yang efektif, untuk memastikan kesejahteraan perempuan dan janin/bayinya.



d. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat keputusan Perempuan harus diberdayakan untuk mengambil keputusan tentang kesehatan diri dan keluarga. Melalui komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) dan konseling. Pengambilan keputusan merupakan tanggung jawab bersama antara perempuan keluarga dan pemberi asuhan.



e. Keyakinan tentang tujuan asuhan Tujuan utama asuhan kebidanan adalah menyelamatkan ibu dan bayi (mengurangi kesakitan



18 dan kematian). Asuhan kebidanan berfokus pada : Pencegahan, promosi kesehatan yang bersifat holistik, diberikan dengan cara yang kreatif dan fleksibel, suportif, peduli; bimbingan, monitor dan pendidikan berpusat pada perempuan; asuhan berkesinambungan, sesuai keinginan dan tidak otoriter serta menghormati pilihan perempuan. f. Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan Praktik kebidanan dilakukan dengan menempatkan perempuan sebagai partner dengan pemahaman holistik terhadap perempuan, sebagai satu kesatuan fisik, psikis, emosional, sosial, budaya, spiritual serta pengalaman reproduksinya. Bidan memiliki otonomi penuh dalam praktiknya yang kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya. g. Sebagai profesi bidan mempunyai pandangan hidup pancasila Seorang bidan menganut filosofi yang mempunyai keyakinan di dalam dirinya bahwa semua manusia adalah makhluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang unik merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani yang utuh dan tidak ada individu yang sama h. Bidan berkeyakinan bahwa setaip individu berhak memperoleh kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan dan perbedaan kebudayaan. i. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapat pelayanan yang berkualitas j. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, yang membutuhkan persiapan sampai anak menginjak masa remaja. k. Keluarga-keluarga yang berada di suatu wilayah/ daerah membentuk masyarakat kumpulan dan masyarakat Indonesia terhimpun di dalam satu kesatuan bangsa Indonesia. Masyarakat terbentuk karena adanya interaksi antara manusia dan budaya dalam lingkungan.(18) 3. Falsafah Asuhan Kebidanan Falsafah merupakan pernyataan nilai-nilai yang dipercaya atau diyakini, nilai-nilai ini



19 akan memengaruhi cara pandangan dan berperilaku seseoarang hingga falsafah dapat diartikan sebagai cara pandangan seseorang terhadap sesuatu yang didasarkan atas keyakinan, kepercayaan, dan pemahaman yang dimiliki. Dengan memahmai falsafah kebidanan dalam memberikan pelayanannya, diaharapkan bidan dapat melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Menemukan masalah dan kebutuhan yang dihadapi ibu, bayi, dan keluarga. b. Memberikan dukungan dan penghargaan terhadap niai-nilai keyakinan yang dianut ibu dan keluarga. c. Menjalin kerja sama dengan ibu dan keluarga. d. Memberi kesempatan kepada ibu dan keluarga untuk memilih dan membuat keputusan dalam merencanakan asuhan kebidanan. e. Mempertimbangkan kebutuhan fisik, psikologis, sosial, budaya, spiritual dan pendidikan. f. Menggunakan ilmu pengetahuan terkini dalam memberikan pelayanan. g. Memiliki kesadaran dan keyakinan akan kompetensinya. h. Menggunakan pendekatan yang sistematis untuk merencanakan, melaksanakan, mengevluasi, dan mendokumentasikan pelayanan yang diberikan. i. Menggunakan sistem komunikasi yang efektif anatara bidan, keluarga, dan tim kesehatan lainnya. j. Mempertimbangkan dan memanfaatkan sumber-sumber yang ada untuk mendukung pelayanan profesional. k. Melaksanakan asuhan kebidanan yang berkesinambungan pada ibu dan bayi.



4. Lingkup Asuhan Kebidanan Pelayanan kebidanan berfokus pada upaya pencegahan, promosi kesehatan,



20 pertolongan persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, melaksanakan tindakan asuhan sesuai dengan kewenangan, serta melaksanakan tindakan kegawat daruratan. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual dan asuhan anak. Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah, masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya. 5. Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan Berikut sepuluh prinsip pokok yang wajib diketahui setiap bulan dalam melakukan asuhan kehamilan : a.



Proses kehamilan merupakan proses yang alamiah dan fisiologis



b.



Pengasuhan menggunakan cara-cara yang sederhana atau menghindari segala bentuk intervensi yang tidak dibutuhkan.



c.



Aman bagi keselamatan hidup ibu. Asuhan yang diberikan, ditunjang oleh pengobatan berdasarkan bukti (Evidence based medicine)



d.



Menjaga privasi klien



e.



Membantu klien agar merasa aman dan nyaman serta memberi dukungan emosional



f.



Memberikan informasi serta konseling yang cukup



g.



Klien dan keluarga berperan aktif dalam pengambilan keputusan



h.



Menghormati praktik adat istiadat, kebudayaan serta spiritual klien dan keluarga



i.



Melakukan usaha penyuluhan kesehatan dan pencegahan penyakit.



6. Tipe Pelayanan Asuhan Kebidanan Bentuk 3 tipe pelayanan asuhan kehamilan berdasarkan pemberi asuhan : a. Pelayanan kebidanan primer/mandiri :



21 Merupakan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan. Tugas pelayanan mandiri : 1) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan. 2) Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pra nikah dengan melibatkan klien. 3) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal. 4) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/keluarga. 5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi yang baru lahir. 6) Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien atau keluarga. 7) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana. 8) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan system reproduski dan wanita dalam masa klimekterium dan menopause 9) Memberikan asuhan kebidnana pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga b. Pelayanan kolaborasi Merupakan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dengan tanggung jawab bersama semua pemberi layanan yang terlibat. Misal : bidan, dokter, dan atau tenaga kesehatan professional lainnya.



Tugas kolaborasi/kerjasama : 1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.



22 2) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil resiko tinggu dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi. 3) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi. 4) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi. 5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi. 6) Memberikan asuhan kebidanan pada balita resiko tinggi dan perolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi. c. Pelayanan rujukan Merupakan asuhan kebidanan yang dilakukan dengan menyerahkan tanggung jawab kepada dokter, ahli dan atau tenaga kesehatan professinal lainnya untuk mengatasi masalah kesehatan klien di luar kewenangan bidan dalam rangka menjamin kesejahteraan ibu dan anaknya. Tugas merujuk/ketergantungan : 1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi keterlibatan klien dan keluarga. 2) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kehamilan resiko tinggi dan kegawatan darurat. 3) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga. 4) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu masa dalam nifas dengan penyulit tertetntu dengan kegawat daruratan dengan melibatkan klien dan keluarga 5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan gawat



23 darurat yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga 6) Memberikan asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan rujukan pada kehamilan resiko tinggi dan kegawatan darurat dan memerlukan konsultasi serta rujukan. 7.



Antenatal care akan efektif bila meliputi hal-hal seperti berikut :



a.



Asuhan diberikan oleh petugas yang terampil dan berkesinambungan



b.



Persiapan menghadapi persalinan uang baik dengan memperkirakan komplikasi



c.



Mempromosikan kesehatan dan pecegahan penyakit (tetanus toksoid, suplemen gizi, pencegahan konsumsi alkohol, rokok dan lain-lain)



d.



Mendeteksi dini komplikasi serta perawatan penyakit yang dideritai ibu hamil.



8.



Indikator Pelayanan ANC



a. Kunjungan pertama (K1) K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan antenatal terpadu dan komprehensif sesuai standar. K1 harus dilakukan sedini mungkin pada trimester pertama atau sebelum usia kehamilan 8 minggu. b. Kunjungan ke 4 (K4) K4 adalah ibu hamil telah mendapatkan pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi sesuai standar minimal 4 kali selama kehamilan, dengan distribusi 1 kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester 2 dan 2 kali pada trimester 3. Kunjungan antenatal dapat lebih dari 4 kali sesuai dengan kebutuhan dan jika ditemukan keluhan, penyakit atau gangguan kehamilan. c. Penanganan komplikasi (PK) PK adalah penanganan komplikasi kebidanan, penyakit menular dan tidak menular serta masalah gizi yang terjadi pada masa hamil, bersalin dan nifas. Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi.(10)



24 9.



Konsep Pelayanan Pelayanan antenatal



terpadu



merupakan



pelayanan



kesehatan



yang



komprehensif dan berkualitas yang dilakukan melalui : a. Pemberian pelayanan dan konseling kesehatan termasuk stimulasi gizi agar kehamilan berlangsung sehat dan janin lahir sehat dan cerdas b. Deteksi dini maslah, penyakit dan penyulit c. Penyiapan persalinan yang bersih dan aman d. Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi penyulit e. Penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat waktu bila dibutuhkan f. Melibatkan ibu hamil, suami dan keluarga dalam menjaga kesehatan dan gizi ibu hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan bila terjadi penyulit/komplikasi Dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar yang terjadi dari : a. Timbang BB dan ukur TB b. Ukur TD c. Ukur LILA d. Ukur TFU e. Tentukan presentasi janin dan DJJ f. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi TT jika diperlukan g. Beri tablet Fe h. Periksa laboratorium rutin dan khusus i. Tatalaksana/ penanganan kasus j. Temu wicara (konseling) 10. Standar Asuhan Kehamilan



25 Terdapat 6 standar dalam astandar pelayanan antenatal sebagai berikut : a. Standar 1 : Identifikasi ibu hamil Bidan melakukan kunjungan rumah, berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan motivasi ibu, suami, dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur. b. Standar 2 : Pemeriksaan dan pemantauan antenatal Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliptui anamnesa serta pemantauan ibu dan janin secara seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan resti/ kelainan, terutama anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS/infeksi HIV, memberikan pelayanan imunisasi, nasihat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lain yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuk untuk tindakan selanjutnya. c. Standar 3 : Palpasi abdominal Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan dan bila usia kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin rongga panggul, mencari kelainan letak, melakukan rujukan tepat waktu.



d. Standar 4 : Pengelolaan anemia pada kehamilan Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan/ atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. e. Standar 5 : Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan



26



Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda-tanda serta gejala pre-eklampsia lainnya, lalu mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya. f. Standar 6 : Persiapan persalinan Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluargnya pada trimester ketiga untuk memastikan bahwa persiapan persalinan telah direncanakan dengan baik, bersih, aman dan disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk menyenangkan, bila tiba- tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bila hendaknya melakukan kunjungan rumah hal ini.(21) 2.7



Pemeriksaan Kunjungan Kehamilan



1.



Pelaksanaan Anamnesis Kehamilan



a. Pada kunjungan/pemeriksaan ibu hamil yang pertama. Pada saat inni anamnesis dilakukan untuk menggali data denga lengkap, yang meliputi identitas/biodata ibu dan suami, keluhan, penerimaan terhadap kehamilannya, serta ketidaknyamanan ibu akibat adanya kehamilan. b. Pada kunjungan/pemeriksaan ulang. Pada anamnesis kunjungan ulang tidak lagi menanyakan identitas/biodata ibu maupun suami. Pertanyaan ditujukan kepada perubahan pada ibu setelah diberi asuhan pada kunjungan pertama dan adanya kelainan lain yang tidak ditemukan pada kunjungan pertama.



BAB III PENUTUP



27 3.1     Kesimpulan Komunikasi Informasi dan Edukasi dalam pelayanan kebidanan mempunyai tujuan antara lain mendorong dan meningkatkan pengetahuan,sikap pada masyarakat sehingga tercapai penambahan peserta baru, dan kelestarian. Adapun jenis-jenis kegiatan dalam KIE antara lain KIE massa, KIE kelompok KIE perorangan. Prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KIE dalam memperlakukan klier dengan sopan, baik dan ramah; memahami, menghargai dan menerima keadaan ibu; memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami; menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan sehari-hari dan menyesuikan isi penyuluhan dengan keadaan dan risiko yang dimiliki ibu. 3.2     Saran Bidan lebih menngkatkan kualitas pelayanan KIE dalam program KB Mahasiswa bisa mengaplikasikan program KIE dalam pelayanan kehamilan.



DAFTAR PUSTAKA



http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/05/kie-komunikasi-informasi-danedukasi.html



28 Ai Yeyeh, R.2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: Trans InfoMedia



Astuti, Puji Hutari. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan).Yogyakarta: Rohima Press