Konservasi Arsitek Bab III [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB III GAMBARAN KAWASAN



3.1 Eksisting Lokasi konservasi merupakan kawasan perkembangan dan bisnis. Berlokasi di Jl. Teuku Umar No.1, Gondangdia, Menteng, Kota Jakarta Pusat, yang menempati bangunan era kolonial dan terletak juga di daerah yang kental dengan nuansa kolonialnya. Tugu Kunstkring Palleis adalah objek penelitian yang akan dibahas pada bab ini. Tugu Kunstkring Palleis adalah objek konservasi yang akan dibahas pada bab ini.



Peta Makro Kota Jakarta Pusat Sumber: https://www.google.co.id/maps/place/Menteng,+Central+Jak arta+City,+Jakarta



Peta Mikro Site Tugu Kuntskring Palleis Sumber: https://www.google.co.id/maps/place/Tugu+Kunstkring+Paleis



3.2 Tugu Kuntskring Palleis Sebuah restoran mewah yang didalamnya tidak hanya mencakup restoran saja tetapi juga menyediakan space untuk art gallery, tempat ini memiliki desain dan bentukan yang unik, memiliki karya arsitektur yang indah serta memberikan ke khasan bangunan colonial yang bersejarah. Resturan sekaligus Art Gallery Kuntskring ini memungkinkan pengunjung untuk datang menyantap makanan serta dapat menikmati beberapa koleksi gallery yang dipasang disekitaran interior restoran tersebut. Data Lokasi Nama Bangunan



: Tugu Kuntskring Paleis



Lokasi



: Jl. Teuku Umar No.1, RT.1/RW.1, Gondangdia, Menteng, RT.1/RW.1, Gondangdia, Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10350



Pemilik



: Dibawah naungan manajemen Tugu Hotel



Gaya Arsitektural Bangunan



: Arsitektur Hindia Baru dan Arsitektur Rasionalisme



Arsitek



: P.A.J. Moojen



Tahun Konstruksi Dibangun



: 1913



Diresmikan



: 17 April 1914



3.2.1 Gaya Arsitektur Tugu Kuntskring Paleis Ruangan pertama yang dimasuki adalah semacam selasar pendek untuk menuju ruangan utama. Terdapat ruang tunggu sementara di pojok kanan arah masuk terdapat ruangan kecil khusus untuk tempat wine andalan di restoran ini. Tempat wine ini dinamai Ban Lam Wine Shop & Tasting Room.



Ban Lam Wine Shop Sumber: Dokumentasi Pribadi,2018



Meninggalkan selasar, kita bisa langsung menemui Main Dining Area, ini adalah ruang makan utama di restoran ini dengan langit-langit tinggi dan pilar atas melengkung. Pada bagian atas terdapat lampu-lampu gantung dan beberapa kipas angin. Sementara nuansa di ruangan ini dibuat temaram.



Main Dinning Area Sumber: Dokumentasi Pribadi,2018



VIP Multatuli (Private Room) Sumber: https://www.efenerr.com/wp-content/uploads/2014/03/IMG_5160.jpg



Pada sisi belakang ruangan ini terdapat lukisan amat besar berukuran 9 x 4 meter yang menjadi daya tarik utama ruangan ini. Lukisan ini dinamai The Fall of Java dan dilukis sendiri oleh Anhar Setjadibrata, sang pemilik jaringan Tugu Hotel. Lukisan ini juga menjadi tanda untuk ruangan ini, Ruang Diponegoro, dinamai sama dengan nama lukisan dan juga wujud hormat Anhar pada perjuangan Diponegoro. Ruangan ini dinamai Ruang Multatuli, ruangan ini adalah salah satu ruangan VIP dan berkapasitas 12 orang. Ambience kolonial sangat terasa disini, kursi ukirnya, meja panjangnya sampai foto-foto hitam putih yang ditempel sangat khas kolonial.



Suzie Wong Lounge Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018



Masih di lantai 1, di sisi kiri ruang utama terdapat sebuah lounge yang bercorak merah, lounge ini bernama Suzie Wong Lounge. Sejenak meninggalkan nuansa kolonial, di lounge ini nuansa pecinan terasa sangat kental. Mulai dari temaram warna merah yang muncul dari lampion yang tergantung sampai, gebyok pembatas ruangan serta ornamen-ornamen cina.



Waiting Room Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018



Ambience dengan penataan arsitektur klasik diterapkan pada ruang tunggu yang terletak di sisi kanan dan kiri dari entrance (pintu masuk). Penataan ruangan, tata letak dan interior Tugu Kunstkring Paleis menunjukkan citarasa dan kejeniusan pemiliknya dalam menyajikan pengalaman lain dalam bersantap. Ruangan demi ruangan dibuat terkonsep dan tematik, jadi setiap pengunjung akan mendapatkan ambience yang berbeda-beda di tiap ruangannya. 3.2.2 Bentuk Arsitektur Tugu Kuntskring Paleis



Fasad Bangunan Tugu Kuntskring Paleis Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018



Pintu Masuk Tugu Kuntskring Paleis Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018



1. Pintu Masuk Pintu masuk pada Restoran Tugu Kuntskring Paleis terbuat dari kayu jati dengan dua bukaan, ukuran pintu sangat megah dan tinggi seperti khas bangunan colonial pada umumnya, yang menambah kesan tempo dulu dengan unsur Kolonial. Selain terbuat dari kayu jati, pada sisi tengah pintu terdapat kaca agar terlihat lebih estetik serta dapat berfungsi untuk melihat sisi luar bangunan.



Pintu Masuk Bagian Dalam Tugu Kuntskring Paleis Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018



2. Pintu (Interior) Pintu masuk yang terletak dibagian dalam Restoran Tugu Kuntskring Paleis terbuat dari kayu dua bukaan, dengan ukiran-ukiran pada sisi bagian atas pintu, yang menambah kesan megah dengan unsur klasik berpadu dengan khas kolonial. Warna emas pada pintu tersebut dianggap sebagai warna kejayaan yang melambangkan sebuah pencapaian besar dan terkait dengan sesuatu yang mewah.



Pintu Masuk Menuju Ban Lam Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018



3. Pintu Ban Lam Wine Shop (Interior) Pintu dengan penerapan bentuk arsitektur khas TiongHoa beserta ornament tulisan Tionghoa.



Ornamen – Ornamen Interior Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018



4. Ornamen (Interior) Ornamen pada bagian interior yang lebih mendominasi pada khas Tionghoa, seperti lampion, kaca, sekat-sekat yang bertuliskan tulisan cina.



3.3



Denah Tugu Kuntskring Palleis



Denah Restoran Tugu Kuntskring Paleis Sumber: Analisis Pribadi, 2018