KPI Bank Bri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEY PERFORMANCE INDICATOR PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.



BAB I PENDAHULUAN



1.



LATAR BELAKANG Memasuki era digitalisasi perbankan, manajemen suatu perusahaan harus terus berinovasi dalam produk dan layanannya. Di era ini, manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu organisasi. Dalam mengoperasikan organisasinya, setiap manusia atau SDM yang memiliki perilaku dan pemikiran yang berbeda juga akan mengakibatkan perbedaan dalam kinerjanya. Oleh karena itu, diperlukan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan peninjauan terhadap kinerja karyawan yang biasanya disebut dengan istilah Manajemen Kinerja atau Performance Management. Pengukuran kinerja pegawai menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan dan perencanaan tujuan di masa mendatang. Berbagai informasi dihimpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan dipertanggung jawabkan. Hal ini dilakukan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas pada seluruh proses bisnis perusahaan. Penilaian kinerja merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui sejauhmana kualitas kerja SDM yang dimiliki oleh perusahaan. Penilaian kinerja ini bermanfaat baik bagi perusahaan maupun pegawai itu sendiri. Adanya penilaian kerja yang sesuai dengan uraian jabatannya akan membuat perusahaan dapat memberikan reward berupa gaji, bonus, bahkan promosi sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Cascio (2006) mengatakan bahwa penilaian kinerja mempunyai beberapa manfaat, yaitu untuk penerapan sistem reward dan punishment, memberikan umpan balik bagi karyawan untuk pengembangan karier, identifikasi



1



kebutuhan pelatihan pengembangan bagi karyawan, dan mendiagnosa masalah dalam organisasi. Pada tahun 2017, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. telah menyempurnakan Kebijakan Talent Management yang dijadikan sebagai dasar fondasi mekanisme Succession Plan. Dengan mekanisme succession plan yang baik, pengisian jabatan kunci (key jobs) diharapkan dapat lebih efektif dan efisien. Penyusunan kebijakan talent management tersebut diikuti dengan penyempurnaan KPI (Key Performance Indicator) dalam sistem BSC (Balanced Scorecard) yang telah diimplementasikan sejak 2016. Perbaikan yang dilakukan meliputi penambahan dan perubahan parameter agar lebih mudah dinilai secara kuantitatif, sehingga penilaian kinerja dapat dilakukan dengan lebih akurat. Oleh karena itu pada jurnal ini penulis mengambil judul: “Key Performance Indicator pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.”



2.



RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah yang akan dibahas dalam jurnal ini antara lain:



3.



1.



Apakah yang dimaksud dengan Manajemen Kinerja?



2.



Apakah yang dimaksud dengan Key Performance Indicator (KPI)?



3.



Bagaimana penilaian kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.?



METODOLOGI PENELITIAN 3.1



Objek Penelitian Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah KPI (Key Performance Indicator) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.



3.2



Metode Penelitian Untuk memperoleh data dan bahan yang diperlukan dalam penelitian ini penulis menggunakan instrument atau alat pengumpulan data sebagai berikut: 1.



Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu penelitian yang diarahkan untuk pengumpulan landasan teori yang akan digunakan dalam melakukan analisa. Dimana penelitian ini



2



dilakukan dengan mempelajari literatur dan sumber-sumber pustaka lainnya yang berkaitan dengan penelitian.



2.



Penelitian melalui internet Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengumpulan data pada objek penelitian, mengunduh data atau dokumen serta informasi yang dikaitkan dengan pembahasan jurnal guna memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai KPI (Key Performance Indicator) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.



4.



TUJUAN Tujuan Penulisan ini adalah untuk menggambarkan dan meningkatkan pemahaman mengenai KPI (Key Performance Indicator) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.



3



BAB II PEMBAHASAN 1.



MANAJEMEN KINERJA 1.1



Pengertian Manajemen Kinerja Manajemen Kinerja adalah suatu proses



dimana manajer dan



karyawannya bekerjasama untuk merencanakan, memantau dan meninjau kembali objektif atau sasaran kerja karyawannya agar dapat memberikan kontribusi



secara



keseluruhan



untuk



organisasi. Manajemen



Kinerja



merupakan proses berkelanjutan dari penetepan tujuan, penilaian terhadap kemajuan dan memberikan bimbingan serta umpan balik (feedback) untuk memastikan bahwa setiap karyawannya memenuhi tujuan dan sasaran karir mereka. Berikut ini adalah beberapa definisi atau pengertian Manajemen Kinerja menurut para ahli: 1. Pengertian Manajemen Kinerja menurut Armstrong dan Baron (1998), Manajemen Kinerja merupakan pendekatan strategis dan terintegrasi untuk memberikan hasil yang sukses dalam organisasi dengan meningkatkan kinerja dan mengembangkan kemampuan tim dan individu. 2. Pengertian Manajemen Kinerja menurut Irham Fahmi (2014:128), Manajemen Kinerja adalah suatu ilmu yang memadukan seni di dalamnya untuk menerapkan suatu konsep manajemen yang memiliki tingkat fleksibilitas yang representatif dan aspiratif guna mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan cara mempergunakan orang yang ada di organisasi tersebut secara maksimal. 3. Pengertian Manajemen Kinerja menurut Dessler (2003:322), Manajemen Kinerja adalah Proses mengonsolidasikan penetapan tujuan, penilaian, dan pengembangan kinerja ke dalam satu sistem tunggal bersama, yang bertujuan memastikan kinerja karyawan mendukung tujuan strategis perusahaan.



4



1.2



Tujuan Manajemen Kinerja Tujuan utama dari Manajemen Kinerja secara keseluruhan adalah memastikan semua elemen organisasi atau perusahaan bekerjasama secara terpadu untuk mencapai tujuan organisasinya. Sedangkan tujuan Manajemen Kinerja dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) antara lain: 1.



Membantu



karyawan



dalam



mengidentifikasi



pengetahuan



dan



keterampilan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaannya secara efisien dan juga dapat mendorong mereka untuk melakukan tugas yang benar dengan cara yang benar. 2.



Meningkatkan kinerja karyawan dengan mendorong pemberdayaan karyawan, motivasi dan penerapan mekanisme penghargaan (rewards) yang efektif.



3.



Meningkatkan sistem komunikasi dua arah antara Supervisor/Manajer dan karyawan untuk dapat memperjelas ekspektasi (harapan) perusahaan mengenai peran dan akuntabilitas karyawan dalam melakukan pekerjaan, mengkomunikasikan tujuan fungsional dan organisasi serta memberikan umpan balik yang teratur dan transparan sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan dan pembinaan berkelanjutan.



4.



Mengidentifikasi hambatan untuk kinerja yang efektif dan menyelesaikan hambatan tersebut melalui pemantauan (monitoring), pembinaan (coaching) dan pengembangan (development).



5.



Menciptakan dasar untuk beberapa keputusan administratif mengenai perencanaan strategis, perencanaan suksesi (succession planning), promosi, kompensasi dan pengupahan yang berdasarkan kinerja.



6.



Meningkatkan pengembangan diri pribadi karyawan dan kemajuan dalam karir karyawan dengan membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diinginkan



5



2.



KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 2.1



Pengertian KPI (Key Performance Indicator) Key Performance Indicators atau disingkat dengan KPI adalah salah satu jenis Pengukuran Kinerja yang digunakan untuk mengukur seberapa baik suatu perusahaan/organisasi, proyek, unit kerja, departemen ataupun individu mencapai sasaran dan tujuan strategis yang telah ditetapkannya. Manajemen Perusahaan pada umumnya menggunakan Key Performance Indicators (KPI) ini untuk melacak dan menganalisis faktor yang dianggap penting untuk keberhasilan organisasinya. Dengan Key Performance Indicators atau KPI, manajemen perusahaan atau para pemangku kepentingan (stakeholder) dapat memahami apakah organisasi atau unit kerja yang bersangkutan berada di dalam jalur untuk menuju tujuan yang ditetapkan. Key Performance Indicators dalam bahasa Indonesia juga disebut dengan Indikator Kinerja Utama (IKU). Berikut dibawah ini adalah definisi atau Pengertian Key Performance Indicator menurut para Ahli. 1



Pengertian KPI (Key Performance Indicator) menurut Iveta (2012), key performance indicator adalah ukuran yang bersifat kuantitatif dan bertahap bagi perusahaan serta memiliki berbagai perspektif dan berbasiskan data konkret, dan menjadi titik awal penentuan tujuan dan penyusunan strategi organisasi.



2



Pengertian KPI (Key Performance Indicator) menurut Warren (2011), key performance indicator merupakan sebuah pengukuran yang menilai bagaimana sebuah organisasi mengeksekusi visi strategisnya. Visi strategis yang dimaksud merujuk kepada bagaimana strategi organisasi secara interaktif terintegrasi dalam strategi organisasi secara menyeluruh.



3



Pengertian KPI (Key Performance Indicator) menurut Parmenter (2007), mendefinisikan Key Performance Indicator sebagai yang paling kritikal untuk kesuksesan organisasi pada kondisi sekarang dan di masa datang.



6



4



Pengertian KPI (Key Performance Indicator) menurut Banerjee dan Buoti (2012), key performance indicator merupakan ukuran berskala dan kuantitatif yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja organisasi dalam tujuan mencapai target organisasi. KPI juga digunakan untuk menentukan objektif yang terukur, melihat tren, dan mendukung pengambilan keputusan.



2.2



Jenis-jenis KPI (Key Performance Indicator) Pada dasarnya, Indikator Kinerja Utama atau KPI dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu: 1. Key Performance Indicator Finansial KPI Finansial adalah indikator kinerja utama yang berkaitan dengan keuangan. Contoh KPI Finansial ini diantaranya adalah sebagai berikut : a.



KPI Laba Kotor (Gross Profit), yaitu KPI yang mengukur jumlah uang yang tersisa dari pendapatan setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP).



b.



KPI Laba Bersih (Net Profit), yaitu KPI yang mengukur jumlah uang yang tersisa dari pendapatan setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan dan biaya-biaya bisnis lainnya seperti biaya bunga dan pajak.



c.



KPI Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin), yaitu KPI yang mengukur nilai persentase yang diperoleh dengan membagi Laba Kotor dengan Pendapatan.



d.



KPI Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), yaitu KPI yang mengukur nilai persentase yang diperoleh dengan membagi laba bersih berdasarkan pendapatannya.



e.



KPI Rasio Lancar (Current Ratio), yaitu KPI yang mengukur kinerja keuangan necara likuiditas dengan membagikan aktiva lancar (current assets) dengan Kewajiban lancar (current liabilities).



7



Masing-masing



indikator



kinerja



utama



(Key



Performance



Indicators) ini secara efektif menjawab pertanyaan spesifik. Seperti pada contoh KPI Rasio Lancar, KPI ini secara efektif menjawab pertanyaan “seberapa cepat bisnis kita mengubah aset lancar menjadi uang tunai untuk



membayar



kewajiban



jangka



pendeknya”.



Indikator



ini



memperkirakan seberapa baik suatu bisnis akan bertahan apabila mengalami penurunan secara tiba-tiba. Contoh kedua pada KPI Marjin Laba Kotor, KPI ini dapat menjawab pertanyaan seperti “Seberapa untungnya suatu bisnis” atau “Seberapa efisiennya proses produksi”. 2. Key Performance Indicator Non-Finansial KPI Non-Finansial adalah KPI yang tidak secara langsung mempengaruhi keuangan suatu perusahaan. Beberapa contoh KPI NonFinansial yang dimaksud tersebut antara lain: a.



Perputaran Tenaga Kerja (Manpower Turnover)



b.



Metriks Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction metrics)



c.



Rasio Pelanggan Berulang terhadap Pelanggan Baru (Repeat Customer to New Customer Ratio)



d.



2.3



Pangsa Pasar (Market Share)



Manfaat Pengukuran Kinerja Manfaat pengukuran kinerja: 1. Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk menilai kinerja; 2. Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan; 3. Memonitor & mengevaluasi pencapaian kinerja dan membandingkannya dengan target kinerja serta melakukan tindakan korektif untuk memperbaiki kinerja. 4. Dasar memberikan reward & punishment secara objektif yang diukur dengan ukuran kinerja yg disepakati;



8



5. Alat



komunikasi



antara bawahan



dan



pimpinan dalam rangka



memperbaiki kinerja organisasi; 6. Membantu mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi; 7. Membantu memahami proses kegiatan perusahaan; 8. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif.



3.



KEY PERFORMANCE INDICATOR PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja tanggal 16 Desember 1895. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang masih digunakan sampai dengan saat ini. Pada pengembangan karir, BRI melakukan evaluasi kinerja kepada seluruh pekerja tetap pria dan wanita di semua lapisan jabatan secara berkala setiap tahun. Penilaian kinerja pekerja tetap dilakukan secara terpadu berbasi Balanced Score Card (BSC) melalui Sistem Manajemen Kinerja (SMK), sedangkan pekerja alih daya (outsource) dilakukan secara manual. Penilaian kinerja pekerja tetap mencakup dua sisi, yakni pencapaian Key Performance Indicators (KPI) dan pencapaian standar kompetensi. BRI senantiasa menerapkan penilaian kinerja berbasis kompetensi untuk memastikan hasil yang obyektif dan fair. Sistem penilaian kinerja pada tahun 2017 terus menerus dilakukan penyempurnaan. Dalam menetapkan Key Performance Indicator (KPI) pada proses Sistem Manajemen Kinerja (SMK), PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. selalu mengintegrasikan target Perseroan kepada seluruh Pekerjanya, sehingga KPI Individu dan KPI Perseroan dapat sejalan.



9



PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. secara konsisten menstandarisasi konten KPI untuk seluruh Jabatan (kecuali Staff dan Petugas Administrasi), hal ini dimaksudkan untuk mempertajam penilaian kinerja sehingga objektivitas dan keadilan penilaian kinerja dapat terjaga. 3.1



Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Dewan Komisaris membuat rencana kerja setiap awal tahun dan melakukan penilaian sendiri (Self Assessment) atas pencapaian kerja Dewan Komisaris secara periodik setiap semester. Dalam melakukan penilaian sendiri, Dewan Komisaris juga melakukan review atas pelaksanaan tugas komite-komite dan sekretariat di bawah Dewan Komisaris sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Indikator atau kriteria kinerja Dewan Komisaris diukur dari pencapaian atas program kerja /rencana kerja dan anggaran (RKA) yang telah disusun pada setiap awal tahun. Adapun program kerja Dewan Komisaris disusun dengan memperhatikan faktor-faktor utama keberhasilan (Key Success Factors) pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Pada tahun 2017, Dewan Komisaris menetapkan aspek-aspek yang menjadi Indikator kinerja utama, sebagai berikut: No Aspek 1



Indikator



Pengawasan Pasif (Off Supervision)



Site



a. Hasil



Bobot Review



Laporan



Pemeriksaan Audit



Hasil 10,00



dan tindak



lanjut hasil audit. b. Hasil Review Laporan Keuangan



10,00



c. Hasil Penilaian Self Assessment 10,00 GCG d. Hasil Review atas Laporan Profil 10,00 Risiko dan Fungsi Kepatuhan serta tingkat kesehatan bank. e. Hasil



Review



Kecukupan 5,00



Pengendalian Intern Terintegrasi, Profil



10



Risiko



Terintegrasi,



Penerapan



Tata



Kelola



Terintegrasi, dan Laporan Tahunan Tata Kelola Terintegrasi. f. Hasil Self Assessment Tata Kelola 5,00 Terintegrasi



Konglomerasi



Keuangan Sub Total 2



50,00



Pengawasan Aktif



a. Jumlah Rapat



15,00



(On



b. Jumlah Kunjungan Kerja



20,00



Site



Supervision) Sub Total 3



Kinerja Perseroan



35,00



a. Rentabilitas 1) Laba Bersih



2,50



2) ROA



2,50



b. Likuiditas 1) Dana Pihak Ketiga



2,50



2) LDR



2,50



c. Perkreditan 1) Ekspansi Kredit



2,50



2) NPL



2,50



Sub Total



15,00



Total



100,00



Pencapaian indikator kinerja diatas dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang dengan kriteria penilaian sebagai berikut: 1.



Nilai 80 - 100



= Sangat Baik



2.



Nilai 70 - < 80 = Baik



3.



Nilai 55 - < 70 = cukup Baik



4.



Nilai < 55



= Kurang Baik



Setiap Semester Dewan Komisaris melakukan self assessment terhadap pencapaian Indikator Kinerja Utama Dewan Komisaris. Assessment dilakukan oleh Dewan Komisaris dalam Rapat Internal Dewan Komisaris dan 11



hasilnya sebagai dasar untuk mengambil langkah perbaikan dalam peningkatan kinerja anggota Dewan Komisaris dan Komite-Komite dibawah Dewan Komisaris. Berdasarkan hasil self assessment Dewan Komisaris, pencapaian Indikator Kinerja Utama (KPI) Dewan Komisaris tahun 2017 memperoleh skor 97,85 dengan kriteria “Sangat Baik” dengan capaian masing-masing indikator sebagai berikut: N



Aspek



o 1



Pengawasan (Off Supervision)



Indikator Pasif



a. Pelaksanaan



Site



Review



Target



Realisasi



Dilaksanakan



Review



Laporan



sesuai ketentuan



Pemeriksaan



Hasil Pemeriksaan



dan tepat waktu



internal



Audit dan tindak



sesuai target



dilaksanakan



lanjut hasil audit.



dengan



Laporan



Hasil



Nila



Bobot



Nilai



i



(%)



Akhir



1



10,00



10,00



1



10,00



10,00



1



10,00



10,00



1



10,00



10,00



1



5,00



5,00



Audit



dan



eksternal sesuai



ketentuan



dan



tepat waktu sesuai target b. Pelaksanaan Review Laporan Keuangan



Dilaksanakan



Review



sesuai ketentuan



keuangan



Laporan



dan tepat waktu



sesuai dengan ketentuan



sesuai target



dan tepat waktu sesuai



dilaksanakan



target c. Pelaksanaan Penilaian



Self



Assessment GCG



Dilaksanakan



Penilaian Self Assessment



sesuai ketentuan



GcG dilaksanakan setiap



dan tepat waktu



Semster



sesuai target



ketentuan dan tepat waktu



sesuai



dengan



sesuai target d. Pelaksanaan Review Laporan



Dilaksanakan



Pelaksanaan Review atas



atas



sesuai ketentuan



Laporan Profil Risiko dan



Profil



dan tepat waktu



Fungsi Kepatuhan serta



sesuai target



tingkat kesehatan bank



Risiko dan Fungsi Kepatuhan tingkat



serta



dilaksanakan



kesehatan



setiap



Semester sesuai dengan



bank.



ketentuan dan tepat waktu sesuai target



e. Pelaksanaan



Dilaksanakan



Pelaksanaan



Review Kecukupan



sesuai ketentuan



Kecukupan Pengendalian



Pengendalian Intern



dan tepat waktu



Intern Terintegrasi, Profil



Terintegrasi, Profil



sesuai target



Risiko



Risiko Terintegrasi,



Penerapan



12



Review



Terintegrasi, Tata Kelola



Penerapan



Tata



Terintegrasi, dan Laporan



Kelola Terintegrasi,



Tahunan



dan



Terintegrasi dilaksanakan



Laporan



Tahunan



Tata



setiap



Kelola Terintegrasi.



Tata



Kelola



Semster



dengan



sesuai



ketentuan



dan



tepat waktu sesuai target f.



Pelaksanaan



Self



Dilaksanakan



Self



Assessment



Tata



sesuai ketentuan



Kelola



Kelola Terintegrasi



dan tepat waktu



Konglomerasi Keuangan



Konglomerasi



sesuai target



dilaksanakan



Keuangan



Assessment



Tata



1



5,00



5,00



50,00



50,00



1



15,00



15,00



0,89



20,00



17,89



35,00



32,89



Terintegrasi



setiap



Semester sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu sesuai target Sub Total



2



Pengawasan



Aktif



(On



a. Jumlah Rapat



18



Site



Dekom



Supervision)



Rapat dan



45 Rapat Dekom dan Radirkom



Radirkom b. Jumlah Kunjungan



19 Kanwil



17 Kanwil



Kerja Sub Total 3



Kinerja Perseroan



a. Rentabilitas 1) Laba Bersih



27,75



28,46



1



2.50



2,50



2) ROA



3,68%



3,69%



1



2.50



2,50



787,11



803,33



1



2.50



2,50



90,88



88,13



1



2.50



2,50



1) Ekspansi Kredit



715,29



708,001



0,99



2.50



2,47



2) NPL



2,11%



2,10%



0,995



2.50



2,49



Sub Total



15,00



14,96



Total



100,00



97,85



b. Likuiditas 1) Dana



Pihak



Ketiga 2) LDR c. Perkreditan



Aspek Penilaian



Skor Nilai



Pengawasan Pasif (Off Site Supervision)



50,00



Pengawasan Aktif (On Site Supervision)



32,89



Kinerja Perseroan



15,96 Jumlah



97,85 (Sangat Baik)



13



Prosedur penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan oleh Pemegang Saham dalam RUPS Tahunan pada saat penyampaian laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris tersebut kepada RUPS dalam laporan tahunan Perseroan, dimana berdasarkan laporan tersebut RUPST menyatakan serta memberikan pembebasan sepenuhnya (acquit et de charge) Kepada Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang dilakukan dalam Tahun Buku yang berakhir pada akhir tahun. 1.



Kriteria Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris Oleh RUPS Kinerja Dewan Komisaris selama tahun 2017 tercermin dari pencapaian realisasi Program Kerja/ Rencana Kerja Tahunan Dewan Komisaris tahun 2017 yang seluruhnya tercapai tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan/perundangan yang berlaku.



2. Pihak Yang Melakukan Assessment Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan oleh Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham. 3. Hasil Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Oleh RUPS Kinerja Dewan Komisaris selama tahun 2017 tercermin dari pencapaian realisasi Program Kerja/ Rencana Kerja Tahunan Dewan Komisaris tahun 2017 yang seluruhnya tercapai, di mana berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-09/ MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, Dewan Komisaris wajib menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahunan Dewan Komisaris yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RKA Tahunan Perseroan. Di samping itu dalam Anggaran Dasar BRI juga diatur kewajiban Dewan Komisaris untuk menyusun program kerja yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan yang disusun oleh Direksi.



14



Rencana



Kerja



Tahunan



Dewan



Komisaris



disusun



dengan



memperhatikan tugas, wewenang dan kewajiban Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam pelaksanaannya, Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan Komisaris dipergunakan sebagai pedoman kerja bagi setiap anggota Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas pengawasan perseroan selama tahun berjalan Dewan Komisaris juga melakukan self assessment GCG terkait penilaian tingkat kesehatan bank setiap semester dengan menggunakan Kertas Kerja self assessment sebagaimana dimaksud dalam ketentuan OJK. Self assessment dimaksud meliputi assessment terhadap: 1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawab Dewan Komisaris (faktor 1), 2. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite (faktor 3) 3. Penanganan Benturan Kepentingan (faktor 4). Penilaian CGC oleh Dewan Komisaris dapat dirangkum sebagai berikut: 1.



Kriteria Evaluasi Self Assessment GCG oleh Dewan Komisaris Self assessment GCG tersebut dilakukan oleh Dewan Komisaris secara komprehensif dan terstruktur yang diintegrasikan kedalam 3 (tiga) aspek governance yaitu: governance structure, governance process dan governance outcome yang harus di dukung dengan data/informasi dan dokumen yang memadai, seperti kebijakan internal, laporan internal, laporan Bank, dan/atau pengungkapan-pengungkapan lainnya yang telah dipublikasikan.



2.



Pihak yang Melakukan Assessment GCG Dewan Komisaris Penilaian Self Assessment GcG Dewan Komsisaris dilakukan oleh Dewan Komsiaris dan Anggota Komite di bawah Dewan Komisaris.



3.



Hasil Self Assessment GCG oleh Dewan Komisaris Hasil self assessment GCG Dewan Komisaris pada tahun 2017 adalah dengan peringkat implementasi sebagai berikut:



15



Aspek Penilaian



Aspek Penilaian



Implementasi Governance Structure



1



Governance Process



1



Governance Outcome



1



Rata-rata



3.2



1 (sangat Baik)



Penilaian Kinerja Direksi Kinerja Direksi tahun 2017 dinilai oleh Komite Nominasi dan Remunerasi serta Dewan Komisaris di setiap triwulan dalam bentuk evaluasi pencapaian Indikator Kinerja Utama (KPI). Selanjutnya Dewan Komisaris menyusun Laporan Pengawasan dan disampaikan kepada: 1.



Kementrian BUMN dan OJK secara berkala di tiap semester tahun buku bersangkutan.



2.



Rapat Umum Pemegang Saham sebagai bagian dari Laporan Pengawasan Dewan Komisaris sebagai dasar untuk RUPS dalam menentukan besaran remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi di tahun buku berikutnya. Key Performance Indicator (KPI) Direksi 2017 dapat dilihat pada tabel



berikut: Jabatan Direksi Rakyat



PT



Bank 1. Melaksanakan Corporate Plan, RBB dan



Indonesia



(Persero) Tbk.



KPI 2017



RKAP. · Pencapaian target indikator kinerja, mencakup aspek: a.



Keuangan dan Pasar



b.



Fokus Pelanggan



c.



Efektivitas Produk & Proses



d.



Fokus Tenaga Kerja



e.



Kepemimpinan,



Tata



Kelola



Tanggung Jawab Kemasyarakatan



16



&



2.



Laporan



dan



dokumen



pelaksanaan



pengurusan Perusahaan disediakan. 3.



Penjelasan



pelaksanaan



pengurusan



Perusahaan disediakan. 4.



Pencapaian target kinerja Audit Intern dan Sekretariat Perusahaan.



5.



Tindak



lanjut



atas



temuan



audit



dilaksanakan.



Direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk secara kolektif kolegial melaksanakan tugas dan tanggung jawab berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) dan melakukan evaluasi serta penilaian atas KPI dimaksud bersama dengan Dewan Komisaris PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sesuai dengan Surat Edaran OJK No. 15/SEOJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan, BRI sebagai entitas utama melakukan penilaian sendiri (self assessment) berdasarkan 3 aspek yaitu struktur, proses dan hasil meliputi 7 indikator yaitu: 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Entitas Utama. 3. Tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi. 4. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi 5. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi 6. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi 7. Penyusunan dan pelaksanaan pedoman tata kelola terintegrasi. Hasil penilaian self assessment Tata Kelola Terintegrasi tahun 2017 sebagai entitas utama mendapat Peringkat Komposit (1) atau dengan nilai “Sangat Baik” dengan rincian sebagai berikut:



17



Peringkat



Definisi



1



Konglomerasi



Keuangan BRI dinilai telah



melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum sangat baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memadai atas penerapan prinsip Tata Kelola Terintegrasi. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan Tata



Kelola



Terintegrasi,



secara



umum



kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh Entitas Utama dan/atau LJK



Penilaian self assessment GCG dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Adapun hasil penilaian GCG selama periode tahun 2017 dengan nilai komposit 2 (baik) dengan rincian sebagai berikut: Periode 2017



Peringkat PK-2



Definisi Konglomerasi



Keuangan



BRI



dinilai



telah



(Individual) Baik



melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi



(Semester I



yang secara umum sangat baik. Hal ini tercermin



dan II)



dari pemenuhan



yang



sangat



memadai



atas



penerapan prinsip Tata Kelola Terintegrasi. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi, secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh Entitas Utama dan/atau LJK



Selain penilaian yang telah dilakukan oleh Direksi tersebut di atas, Direksi juga melakukan penilaian Kinerja Direksi untuk tahun 2017 berdasarkan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) yang secara rutin dilakukan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh Kementerian BUMN Republik Indonesia. Hasil penilaian berdasarkan Kriteria Penilaian



18



Kinerja Unggul (KPKU) dilakukan melalui Pendekatan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) BUMN dengan 7 (tujuh) kategori penilaian yang terdiri dari 6 (enam) kategori proses dan 1 (satu) kategori hasil yaitu sebagai berikut: 1.



Kategori 1. Kepemimpinan



2.



Kategori 2. Perencanaan Strategis



3.



Kategori 3. Fokus Pelanggan



4.



Kategori 4. Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan



5.



Kategori 5. Fokus Tenaga Kerja



6.



Kategori 6. Fokus Operasi



7.



Kategori 7. Hasil Semenjak tahun 2012, BRI menunjukkan peningkatan Skor KPKU



dengan tren positif setiap tahunnya. Berdasarkan Hasil Pelaksanaan Assessment Implementasi KPKU di BRI tahun 2017 yang dilaksanakan pada bulan Januari 2018, BRI mampu mempertahankan predikat sebagai Industry Leader. Melalui implementasi KPKU, BRI dapat melihat kinerja proses dan hasil perusahaan yang komprehensif serta mendapatkan timbal balik berupa company Strength dan Opportunity for Improvement sebagai masukan perusahaan untuk mencapai kinerja unggul berkelanjutan.



19



BAB III PENUTUP 1.



KESIMPULAN Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya dan pembahasan KPI PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pada tahun 2017, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. telah menyempurnakan Kebijakan Talent Management yang dijadikan sebagai dasar fondasi mekanisme Succession Plan. 2. Berdasarkan hasil self assessment Dewan Komisaris, pencapaian Indikator Kinerja Utama (KPI) Dewan Komisaris tahun 2017 memperoleh skor 97,85 dengan kriteria “Sangat Baik”. 3. Hasil self assessment GCG Dewan Komisaris pada tahun 2017 adalah dengan peringkat implementasi 1 (Sangat Baik). 4. Hasil penilaian self assessment Tata Kelola Terintegrasi tahun 2017 sebagai entitas utama mendapat Peringkat Komposit (1) atau dengan nilai “Sangat Baik”. 5. Hasil penilaian GCG terhadap kinerja Direksi selama periode tahun 2017 dengan nilai komposit 2 (baik)



2.



SARAN Berdasarkan kesimpulan yang ada, penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1.



PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk harus tetap fokus menitikberatkan pengelolaan Human Capital pada tahun-tahun berikutnya pada beberapa area dalam rangka mempersiapkan milestone menuju “Home to The Best Talent”.



2.



PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebaiknya melakukan penilaian kinerja



secara terpadu dengan berbasis Balanced Score Card (BSC) melalui



Sistem Manajemen Kinerja (SMK) tak hanya kepada seluruh pekerja di semua lapisan jabatan, namun juga untuk pekerja alih daya (outsource).



20



3.



Modul Sistem Manajemen Kinerja (SMK) secara online pada PT. Bank Rakyat Indonesia



(Persero)



Tbk.



harus



senantiasa



dikembangkan



mengingat



perkembangan aplikasi secara online sangatlah pesat dan senantiasa berubah.



21



DAFTAR PUSTAKA



Dessler, Gary. 2013. Human Resource Management. Thirteenth edition. 2013. Jakarta: Salemba Empat PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 2017. Laporan Tahunan 2017, Jakarta: PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. https://bri.co.id/



22