Kriteria Siswa Ideal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KRITERIA SISWA IDEAL



Tujuan sekolah menjadi informasi penting yang perlu diketahui. Selain itu ini merupakan suatu hal yang harus dipahami oleh para generasi penerus bangsa demi meraih masa depan yang cemerlang dan bisa membuat bangga. Dalam bersekolah kita tidak hanya akan mendapatkan kepintaran serta pengetahuan, namun juga akan mendapatkan beberapa hal. Mulai dari ilmu, teman, relasi, melatih komunikasi bersama dengan orang lain dan masih banyak lagi. Untuk itu sekolah merupakan media yang dapat dikatakan sebagai pembentuk jati diri seseorang. Karena di sekolah kita akan belajar mengenai banyak hal bersama dengan tenaga pendidik atau pengajar yang biasa disebut dengan guru. Terkait hal tersebut, tak ada salahnya apabila kita memahami apa sebenarnya tujuantujuan dari sekolah. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah 6 tujuan sekolah yang perlu diketahui. 1. Menambah ilmu pengetahuan 2. Mengasah kemampuan 3. Memperluas relasi 4. Mencari jati diri



Assalamualaikum … Wr Wb Seorang siswa biasa dijadikan teladan bukan dilihat dari kepintarannya saja, tapi dilihat juga dari berbagai aspek, yaitu diantaranya kreatifitasnya, atensi, keaktifan cara berbicara, kedisiplinan, kepatuhan, dan sifat – sifat baik lainnya. Keenam sifat utama tersebut adalah crative, attentive, obedient, dan good. Jika disingkat menjadi CAT – DOG judul sebuah film kartun yang terdiri dari dari dua mahluk binatang yang bersatu dalam satu tubuh dan tidak terpisah satu sama lainnya. Seperti halnya keenam criteria siswa yang akan ibu bahas juga satu sama lainnya tidak bisa dipisah – pisahkan. YANG PERTAMA CREATIVE SEORANG SISWA HARUS MEMILIKI KREATIFITAS YANG TINGGI jika ingin maju. Kalian sebagai siswa harus memiliki kreatifitas yang tinggi jika ingin maju. jangan hanya ingin disuapi oleh guru saja dalam belajar. Kalian bisa menambah ilmu dengan kekreatifan kalian. Misalnya, dalam bahasa inggris kalian bisa membuat kamus sendiri dengan kosakata yang sudah kalian pelajari, atau kalian buat kumpulan rumus matematika, fisika dah hitung – hitungan ekonomi dalam sebuah buku saku mungil yang bisa kalian bawa kemana – mana. Sehingga dimana saja kalian bisa baca – baca. Atau kalian bisa ikut bimbingan belajar tambahan secara gratis dari TV, terutama pelajaran yang di UN-kan. Banyak sekali materi – materi yang disampaikan pada program TV tersebut, kalau kalian rajin mengikutinya maka wawasan kalian akan bertambah, tidak hanya dari guru saja. Terutama untuk siswa kelas 9 kalian akan terbantu kesiapan menghadapi ujian kelak…. YANG KEDUA ADALAH ATTENTIVE ATAU PERHATIAN. Siapkan diri kalian untuk belajar dengan memusatkan perhatian kalian, baik terhadap pelajaran maupun kepada guru kalian. Dengan



perhatian yang terpusat ketika guru sedang mengajar, maka pikiran kalian pun sepenuhnya akan terfokus. Biasanya jika kalian memperhatikan guru maka materi pelajaran akan terserap oleh otak, sehingga ingatan kalian lebih lama terhadap pelajaran. Bandingkan jika kalian tidak memperhatikan guru, maka ketika ditanya oleh guru atau ketika ulangan, pikiran kalian akan blank karena otak kalian tidak bekerja dengan baik sehingga pengelolaan pikiran kalian sangat kurang dan akibatnya otak kalian lemah dalam memahami pelajaran. KETIGA ADALAH TALK – ACTIVE ATAU AKTIF BERBICARA. Kalian belum bisa dikatakan pintar kalau kalian tidak terbiasa aktif berbicara. Aktif disini adalah ketika ada materi yang kurang di mengerti maka biasakan berani mengajukan pertanyaan dan sebaliknya jika guru mengajukan pertanyaan maka kalian harus sigap menjawab pertanyaan, jadi di dalam kelas ada interaksi antara guru dan siswa, sehingga suasana kelas menjadi hidup. SIFAT YANG KEEMPAT ADALAH DICIPLINE. Kesuksesan seseorang tergantung kepada kedisiplinnannya. Begitupun kalian, jika ingin sukses biasakan berdisiplin, terutama dalam waktu. Sebagai siswa yang penuh disiplin kalian harus datang in time dan pulang on time. In time artinya kalian harus datang sebelum pelajaran dimulai, atau sebelum jam 7, sedangkan kalau pulang harus on time atau tepat waktu, yaitu menunggu bel tanda pulang berbunyi. SIFAT KELIMA ADALAH OBEDIENT ATAU KEPATUHAN . Kalian harus selalu mematuhi semua peraturan yang berlaku , baik peraturan yang ada di sekolah kalian maupun peraturanperaturan lainnya .Contoh peraturan di sekolah adalah kalian harus berpakaian seragam yang dilengkapi atribut sekolah ,untuk perempuan memakai rok yang panjangnya beberapa senti di bawah lutut . Rambut tidak boleh diwarnai , kuku tidak boleh dikitek , dan lain-lain .Ini semua adalah untuk membedakan kalian sebagai pelajar dengan yang bukan pelajar .Atau kalian sebaiknya tidak membawa HP ke sekolah . Peraturan ini ditujukan agar kalian tidak menggunakan HP di sekolah untuk hal-hal yang tidak diinginkan yang bisa mengganggu belajar kalian . Karena jika kalian membawa hp ke kelas dan tidak di non aktifkan , maka ketika dengan teman kalian , atau ketika sedang diskusi ,kalian malah asyik mengakses internet atau mendengarkan lagu . SIFAT KEENAM ADALAH GOOD ATAU SIFAT BAIK . Sebagai pelajar kalian dituntut untuk bersikap baik . Contohnya SELALU BERBICARA SOPAN DAN LEMAH LEMBUT ,jangan dibiasakan melontarkan kata-kata yang tidak baik , terutama yang berkaitan kosakata kebun binatang . Ketika bertemu guru , ucapkan salam ,dan jangan dibiasakan bergosip tentang guru kalian , baik cara mengajarnya ataupun cara menerangkan pelajaran di kelas . Sikap baik lainnya adalah selalu bersikap jujur dan rendah hati ,dan masih banyak lagi. Jika keenam sifat yang ibu uraikan barusan dimiliki dan dilaksanakan oleh kalian dalam kehidupan sehari-hari ,maka kalian bisa dijadikan panutan oleh teman-teman atau orang-orang di sekeliling kalian , Karena kalian pantas menjadi seorang siswa yang ideal dalam segala hal .Kalau sifat-sifat ini sudah tertanam dalam diri kalian semua , maka tidak akan ada lagi siswa yang dihukum karena tidak mentaati peraturan , atau tidak akan ada teman yang tersakiti oleh sikap dan tingkah laku kalian ,dan yang paling utama adalah kalian menjadi siswa yang baik dalam segala hal . dan ibupun berharap kalian semua bisa menerapkan keenam sifat-sifat CREATIVE, ATTENTIVE, TALK ACTIVE ,DISCIPLINE, OBEDIENT, dan GOOD dalam keseharian kalian. Sumber : Amanat pembina upacara (Dra Emi Suhaemi)



PEDOMAN PENILAIAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMPN 1 KANIGORO



BAB I PENDAHULUAN   A.  Latar Belakang Sejalan dengan salah satu program prioritas pembangunan nasional. Semangat itu secara implisit ditegaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025, di mana pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu “Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila.” Komitmen nasional tentang perlunya pendidikan karakter, secara imperatif tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Pasal 3 UU tersebut dinyatakan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Jika dicermati 5



(lima)  dari 8 (delapan) potensi peserta didik yang ingin dikembangkan sangat terkait erat dengan karakter. RPJPN dan UUSPN merupakan landasan yang kokoh untuk melaksanakan secara operasional pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai prioritas program Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014, yang dituangkan dalam Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter (2010): pendidikan karakter disebutkan sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh warga sekolah untuk memberikan keputusan baik-buruk, keteladanan, memelihara apa yang baik & mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. Hal ini sekaligus menjadi upaya untuk mendukung perwujudan cita-cita sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Di samping itu, berbagai persoalan yang dihadapi oleh bangsa kita dewasa ini makin mendorong semangat dan upaya pemerintah untuk memprioritaskan pendidikan karakter sebagai dasar pembangunan pendidikan. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar dan luar sekolah, akan tetapi juga melalui pembiasaan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dan sebagainya. Pembiasaan itu bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang hal-hal yang benar dan salah, akan tetapi juga mampu merasakan terhadap nilai yang baik dan tidak baik, serta bersedia melakukannya dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut perlu ditumbuhkembangkan peserta didik yang pada akhirnya akan menjadi cerminan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, sekolah memiliki peranan yang besar dalam pengembangan pendidikan karakter karena peran sekolah sebagai pusat pembudayaan melalui pendekatan pengembangan budaya sekolah (school culture). Sekolah dipandang dianggap sebagai salah satu alternatif yang bersifat preventif  karena sekolah membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat preventif, sekolah diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa. Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan yang dilaksanakan di sekolah akan terlihat dampaknya dalam waktu yang tidak segera, tetapi memiliki daya tahan dan dampak yang kuat di masyarakat. Sekolah merupakan salah satu bagian dari pengembangan pendidikan karakter dan budaya bangsa. SMP Negeri 1 Kanigoro merupakan salah satu sekolah yang berada di lingkungan Kabupaten Blitar.. Keberadaan SMP Negeri 1 Kanigoro dimana secara letak geografis berada di pusa perbatasan anatara kabupaten dan kota bahkan boleh di bilang sekolah yang berada d , akan tetapi perkembangan arus globalisasi dan IPTEK sangat cepat berkembang sehingga secara tidak langsung membawa dampak positif dan negatif terhadap perilaku siswa. Dampak negatif inilah yang membawa perubahan pada tingkah laku siswa yang negatif. Melihat kondisi berbagai permasalahan yang ada seperti perkelahian antar siswa, kurang disiplin, banyaknya pelanggaran tata tertib sekolah dan lain-lain, membuat sekolah untuk bisa membentengi pengaruh negatif yang datang dari pengaruh budaya barat dimana dengan menerapkan kurikulum berwawasan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Sejalan  pelaksanaan Kurikulum SMP Negeri 1 Kanigoro yang berwawasan pendidikan budaya dan  karakter bangsa, maka untuk melihat sejauh mana pencapaian keberhasilan penerapan atau pengembangan budaya dan karakter bangsa yang diterapkan di sekolah perlunya satu penilaian yang berkaitan dengan pendidikan budaya dan  karakter bangsa yang diterapkan di sekolah. Oleh karena itu, SMP Negeri 1 Kanigoro membuat Pedoman  Penilaian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. B.   Tujuan



Pedoman penilaian pendidikan budaya dan karakter bangsa disusun sebagai acuan bagi sekolah  dan pendidik untuk merancang penilaian yang berkualitas guna mendukung pencapaian pengembangan budaya dan karakter bangsa. Di sisi lain, dengan menggunakan rancangan penilaian pendidikan budaya dan karakter bangsa ini diharapkan satuan pendidik dan pendidik dapat mengembangkan peserta didik menunjukkan  pembiasaan karakter yang diharapkan. C.   Ruang Lingkup Pedoman Penilaian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini memuat tentang Hakikat dan Prinsip Penilaian, prosedur dan mekanisme penilaian, pengembangan indikator, kisi-kisi, dan instrumen penilaian, dilengkapi dengan contoh berbagai format yang berkaitan dengan penilaian hasil belajar peserta didik.



BAB II HAKIKAT DAN PRINSIP PENILAIAN   A.   Hakikat Penilaian Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian pencapaian pendidikan nilai budaya dan karakter didasarkan pada indikator. Sebagai contoh, indikator untuk nilai jujur di suatu semester dirumuskan dengan “mengatakan dengan sesungguhnya perasaan dirinya mengenai apa yang dilihat, diamati, dipelajari, atau dirasakan”  maka guru mengamati (melalui berbagai cara) apakah yang dikatakan seorang peserta didik itu jujur mewakili perasaan dirinya. Mungkin saja peserta didik menyatakan perasaannya itu secara lisan tetapi dapat juga dilakukan secara tertulis atau bahkan dengan bahasa tubuh. Perasaan yang dinyatakan itu mungkin saja memiliki gradasi dari perasaan yang tidak berbeda dengan perasaan umum teman sekelasnya sampai bahkan kepada yang bertentangan dengan perasaan umum teman sekelasnya. Penilaian dilakukan secara terus menerus, setiap saat guru berada di kelas atau di sekolah. Model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan) selalu dapat digunakan guru. Selain itu, guru dapat pula memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan



kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya. Sebagai contoh, peserta didik dimintakan menyatakan sikapnya terhadap upaya menolong pemalas, memberikan bantuan terhadap orang kikir, atau hal-hal lain yang bersifat bukan kontroversial sampai kepada hal yang dapat mengundang konflik pada dirinya. Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya, guru dapat memberikan kesimpulan atau pertimbangan tentang pencapaian suatu indikator atau bahkan suatu nilai. Kesimpulan atau pertimbangan itu dapat dinyatakan dalam  pernyataan kualitatif sebagai berikut ini. BT        :  Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator). MT        :  Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tandatanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten). MB        :  Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten). MK        : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara  konsisten). B.    Prinsip Penilaian Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian pengembangan pendidikan  budaya dan karakter bangsa antara lain: 1. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian indikator sekolah dan kelas dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa ; 2. Penilaian menggunakan kriteria yakni berdasarkan pencapaian keberhasilan indikator sekolah dan kelas dalam pengembangan pendidikan  budaya dan karakter bangsa ; 3. Penilaian dilakukan secara individual, kelompok (kelas) dan berkelanjutan; 4. Hasil penilaian ditindaklanjuti ; 5. Penilaian di sesuaikan dengan indikator sekolah dan kelas dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Penilaian pencapaian keberhasilan indikator sekolah dan kelas dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Sahih (valid), yakni penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan indikator yang dinilai; 2. Objektif, yakni penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai; 3. Adil, yakni penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik, dan tidak membedakan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, agama, bahasa, suku bangsa, dan jender; 4. Terpadu, yakni penilaian merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari kegiatan sekolah dan pembelajaran; 5. Terbuka, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan; 6. Menyeluruh dan berkesinambungan(berkelanjutan), yakni penilaian mencakup aspek indikator sekolah dan kelas indikator dalam pengembangan pendidikan karakter dan budaya bangsa dengan menggunakan berbagai teknik yang sesuai. 7. Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku; 8. Menggunakan acuan kriteria, yakni penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian keberhasilan  pengembangan pendidikan karakter dan budaya bangsa yang ditetapkan; 9. Akuntabel, yakni penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.



10. Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan, (value is neither cought nor taught, it is learned) (Hermann, 1972) mengandung makna bahwa materi nilai-nilai dan karakter  yang dalam hal ini tertuang dalam visi SMP Negeri 1 Kanigoro “PRAKTIS” (Prestasi, Akhlakul Karimah Terciptanya lingkungan yang Indah dan Asri). 11. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah, Penilaian dilakukan pada setiap mata pelajaran dengan memuat nilai karakter dan budaya bangsa pada setiap silabus dan RPP mata pelajaran, bahkan pada kegaiatan pengembangan diri sekolah serta pada kegiatan sekolah.



BAB III TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN   A.   Teknik Penilaian Penilaian pencapaian pendidikan nilai budaya dan karakter didasarkan pada indikator. Penilaian dilakukan melalui penilaian kelompok (per kelas) untuk indikator sekolah dan penilaian individual yang dilakukan dalam mata pelajaran oleh guru bersangkutan. Penilaian pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang dikembangkan di SMP Negeri 4 Lembang, antara lain : 1. Kelas, melalui proses belajar setiap mata pelajaran atau kegiatan yang dirancang sedemikian rupa. Dalam setiap kegiatan belajar pembelajaran guru dituntut untuk mampu mengembangkan penilaian pendidikan karakter dan budaya bangsa melalui ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Oleh karena itu, tidak selalu diperlukan kegiatan belajar khusus untuk mengembangkan nilai-nilai pada pendidikan budaya dan karakter bangsa.  Dalam Silabus dan RPP yang telah dikembangkan memuat nilai pendidikan karakter dan budaya bangsa yang dapat diharapkan dalam pembelajaran,  maka penilaian dilakukan melalui pengamatan secara langsung oleh guru selama proses pembelajaran. Penilaian dalam pembelajaran disesuaikan dengan nilai karakter yang diharapkan dengan kriteria penilaian yang yang telah disusun dalam RPP. Penilaian ini mencakup penilaian kelompok belajar dan penilaian secara individu.



2. Sekolah, melalui berbagai kegiatan sekolah yang ditujukan untuk penilaian pengembangan nilai karakter dan budaya sekolah yang ingin dicapai. Contoh kegiatan yang dapat dimasukkan ke dalam program sekolah adalah lomba kebersihan dan keindahan antarkelas tentang peduli lingkungan kelas, disiplin dalan upacara bendera, lomba pidato bertema budaya dan karakter bangsa, pagelaran bertema budaya dan karakter bangsa, lomba olah raga antarkelas, lomba kesenian antarkelas, pameran hasil karya , lomba membuat tulisan, lomba ceramah keagamaan yang dilakukan pada saat PHBI. Penilaian ini dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap kelompok (kelas). 3. Luar sekolah, melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan lain yang diikuti oleh seluruh atau sebagian peserta didik, dirancang sekolah sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke dalam Kalender Akademik. Misalnya, kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta terhadap  tanah air (wisata kota), menumbuhkan semangat kebangsaan, melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial (membantu mereka yang tertimpa musibah banjir, memperbaiki atau membersihkan tempat-tempat umum, membantu membersihkan atau mengatur barang di tempat ibadah tertentu). Penilaian dilakukan melalui pengamatan dan pelaporan. Teknik penilaian pendidikan karakter dan budaya bangsa yang dikembangkan di SMP Negeri 4 Lembang : 1. Observasi, penilaian ini adalah penilaian yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung terhadap individu maupun kelompok (kelas). Penilaian ini untuk dijadikan sebagai data kualitatif maupun kuantitatif yang akan diolah sebagai indikator pencapaian keberhasilan pengembangan nilai karakter bangsa. Penilaian untuk individu dilakukan selama proses belajar mengajar atau tergantung indikator yang ingin dicapai, sedangkan penilaian untuk kelompok (kelas) dilakukan selama kegiatan itu dilaksanakan. 2. Produk (hasil karya), penilaian ini dilakukan atas persiapan, pelaksanaan dan hasil dalam suatu perlombaan yang diadakan sekolah. 3. Penilaian catatan kasus, penilaian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelanggaranpelanggaran yang dilakukan peserta didik. 4. Rekapitulasi data, penilaian ini meliputi frekuensi ketidakhadiran, pelanggaran tata tertib, dan kunjungan perpustakaan. B.    Indikator  Penilaian Indikator penilaian pengembangan pendidikan karakter dan budaya bangsa yang dilaksanakan di SMP  Negeri 1 Kanigoro, disesuaikan dengan kondisi sekolah. Indikator penilaian ini dibagi menjadi dua bagian : 1. Indikator Sekolah Indikator penilaian dilakukan terhadap kelompok (kelas), meliputi nilai-nilai karakrer yang dikembangkan dalam setiap kegiatan yang memerlukan pengembangan nilai karakter dan budaya bangsa. Dari 18 nilai karakter yang di kembangkan oleh pemerintah, SMP Negeri 1 Kanigoro tidak seluruhnya melaksanakan tetapi ada beberapa prioritas nilai karakter yang di kembangkan, seperti tampak pada table berikut ini : NILAI KEGIATAN SEKOLAH INDIKATOR PERILAKU KARAKTER Religius Pelaksanaan Sholat Melaksanakan sholat berjamaah dzuhur Berjamaah setelah pulang sekolah sesuai jadwal yang tealh ditentukan Membaca Al-Qur’an Sebelum Pembelajaran Membaca Al-Qur’an setiap hari sebelum pembelajaran awal di mulai Jujur Kantin kejujuran Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang



NILAI KARAKTER Disiplin



KEGIATAN SEKOLAH



Mengikuti Tata Tertib sekolah



INDIKATOR PERILAKU selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Patuh terhadap  semua tata tertib yang berlaku di sekolah



Pelaksanaan upacara bendera Datang dan pulang tepat waktu Kerja Keras Demokratis Gemar Membaca Peduli Lingkungan Peduli Sosial Tanggung jawab



Tertib dalam melaksanakan upacara Perlombaan Hari Raya Besar Menciptakan daya saing yang sehat Nasional (PHBN) dan PHBI dalam setiap perlombaan yang dilaksanakan sekolah Pemilihan pengurus OSIS Terciptanya pemilihan OSIS yang terbuka Program wajib baca di Frekuensi kunjungan ke perpustakaan perpustakaan Lomba kebersihan kelas Terciptanya lingkungan kebersihan kelas Membantu warga lingkungan Terciptanya kepedulian sosial dalam sekolah masyarakat sekitar sekolah Pelaksanaan Upacara Adanya rasa tanggung jawab sebagai pelaksana upacara



1. Indikator Kelas Pada dasarnya bisa semua nilai  karakter diterapkan dalam mata pelajaran terntentu, tetapi SMP Negeri 1 Kanigoro mempunya skala prioritas minimal dalam penilaian yang dilakukan di dalam kelas. Indikator kelas seperti tampah pada tabel berikut ini :



NILAI KEGIATAN KELAS KARAKTER Religius Berdo’a Jujur Disiplin Kerja Keras Mandiri Bersahabat dan komunikatif Peduli Sosial Tanggung jawab



Dalam Evaluasi Pembelajaran ( Ulangan Harian ) Tertib dalam mengikuti proses pembelajaran (tidak ribut) Belajar dalam Kelompok Dalam mengerjakan soal mandiri ( Latihan soal mandiri, Ulangan Harian) Diskusi Kelompok dalam pembelajaran Membantu teman jika tidak membawa peralatan yang diperlukan Pelaksanaan Upacara



INDIKATOR PERILAKU Melakukan berdo’a sebelum dan sesudah setiap mata pelajaran Jujur tidak menyontek kepada temannya Tertib selama pembelajaran di dalam kelas Berusaha sebaik mungkin dalam diskusi kelompok Mengerjakan soal dilakuka secara mandiri Terciptanya kerjasama dan adanya komunikasi ketika sedang diskusi kelompok Terciptanya kepedulian sosial dalam membantu temannya Adanya rasa tanggung jawab sebagai pelaksana upacara



C.    Penilaian Dalam penilaian pengembangan nilai karakter dan budaya bangsa yang di kembang di SMP Negeri 1 Kanigoro, mengacu kepada indicator sekolah dan kelas, maka di spesipikasikan berdasarkan pelaksanaan kegiatan. Penilaian seperti tampak pada tabel berikut : 1. Penilaian Indikator Sekolah KEGIATAN Kantin Jujur Pelaksanaan Upacara Bendera



NILAI KARAKTER INDIKATOR PERILAKU JUJUR Melakukan transaksi pembelian dengan jujur walaupun tidak terdapat pedagang DISIPLIN 1. Memasuki lapangan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan 2. Tertib selama pelaksanaan upacara bendera 3. Kerapian dan kelengkapan pakaian seragam sekolah dalam pelaksanaan upacara bendera



Kebersihan Kelas



PEDULI LINGKUNGAN



1. Bersih kelas sebelum pembelajaran 2. Membuang sampah pada tempatnya



Lomba pada PHBI dan PHBN



KERJA KERAS



1. Berusaha sebaik mungkin untuk menampilkan yang terbaik. 2. Bersaing secara sehat untuk menjadi yang terbaik



Wajib membaca di perpustakaan



GEMAR MEMBACA



1. Frekuensi pengunjung perpustakaan



1. Penilaian Indikator Kelas Penilaian indikator kelas dilakukan selama proses pembelajaran di kelas dengan memuat nilai budaya dan karakter bangsa yang dikembangkan dalam silabus dan RPP. Nilai budaya dan karakter bangsa yang dikembangkan dan adanya penilaian setidaknya memuat minimal nilai karakter sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Religius                         : berdo’a Jujur                                : Tidak mencontek saat ujian Disiplin                            : Tidak rebut saat pembelajaran Kerjakeras                      : Bersaing sehat Mandiri                          : Menyelesaikan soal individual secara mandiri Tanggungjawab             : Mengerjakan penugasan yang diberikan guru Bersahabat/Komunikatif           : Berkomunikasi saat diskusi Peduli Sosial                    : Membantu temannya dalam hal kebaikan



Penilaian bisa berkurang dan bertambah sesuai dengan kebutuhan materi yang diajarkan dalam pembelajaran.



Untuk menilai akhlak peserta didik, guru mata pelajaran melakukan pengamatan terhadap perilaku peserta didik, baik di dalam maupun di luar kelas. Pengamatan ini dimaksudkan untuk menilai perilaku peserta didik yang mencerminkan akhlak seperti kedisiplinan, tanggung jawab, sopan santun, peduli sosial, dan kejujuran. Hal-hal yang dinilai antara lain mencakup aspek: 1. Kedisiplinan, yaitu kepatuhan kepada peraturan atau tata tertib, seperti datang tepat waktu, mengikuti semua kegiatan, dan pulang tepat waktu. 2. Kejujuran, yaitu kejujuran dalam perkataan dan perbuatan, seperti tidak berbohong, dan tidak berlaku curang. 3. Tanggungjawab, yaitu kesadaran untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang diberikan, seperti menyelesaikan tugas-tugas selama kegiatan berlangsung. 4. Sopan santun, yaitu sikap hormat kepada orang lain, baik dalam bentuk perkataan, perbuatan, dan sikap, seperti berbicara, berpakaian, dan duduk yang sopan. 5. Peduli sosial, yaitu kemampuan untuk berinteraksi sosial dengan orang lain secara baik, seperti menjalin hubungan baik dengan guru dan sesama teman, menolong teman, dan mau bekerjasama dalam kegiatan yang positif. Untuk menilai kepribadian peserta didik, guru mata pelajaran melakukan pengamatan terhadap perilaku peserta didik, baik di dalam maupun di luar kelas. Pengamatan ini dimaksudkan untuk menilai perilaku peserta didik yang mencerminkan kepribadian seperti percaya diri, harga diri, motivasi diri, kompetisi, saling menghargai, dan kerjasama. Indikator masing-masing aspek kepribadian antara lain sebagai berikut : 1. Percaya diri: diwujudkan dalam perilaku berani menyatakan pendapat, bertanya, menegur, mengritisi tentang sesuatu hal. 2. Harga diri: diwujudkan dalam perilaku tidak mudah menyerah dan mengetahui kelebihan diri dan mengakui kelemahan diri. 3. Motivasi diri: diwujudkan dalam perilaku kemauan untuk maju, menyelesaikan segala hal, berprestasi, dan meraih cita-cita. 4. Saling menghargai: diwujudkan dalam perilaku mau menerima pendapat yang berbeda, memaklumi kekurangan orang lain, dan mengakui kelebihan orang lain. 5. Kompetisi: diwujudkan dalam bentuk perilaku yang tegar menghadapi kesulitan, berani bersaing dengan orang lain, dan berani kalah dengan orang lain berlandaskan kejujuran (fair play). D.    Instrumen Penilaian Dalam penilaian pencapaian nilai budaya dan karakter yang dikembangkan baik melalui penilaian indikator sekolah maupun penilaian indikator kelas diperlukan teknik penilaian, dimana dalam teknik penilaian sudah barang tentu adanya instrument penilaian yang sesuai. Tabel berikut merupakan teknik dan instrumen penilaian yang digunkan dalam penilaian pendidikan budaya dan karakter bangsa. Tabel Klasifikasi Teknik  dan Instrumen Penilaian Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter bangsa SMP Negeri 4 Lembang   TEKNIK PENILAIAN Observasi Produk (hasil karya perlombaan) Catatan Kasus Rekapitulasi data



INSTRUMEN PENILAIAN Lembar Penilaian Lembar Penilaian Produk Pencatatan jumlah kasus di BP Frekuensi data



Instrumen observasi berupa lembar penilaian yang didalamnya merupakan pedoman penskoran dengan berbagai kriteria yang dinilai, instrument produk berupa lembar penilaian produk mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai hasil produk suatu perlombaan, dan instrumen catatan kasus berupa laporan rekapitulasi catatan kasus. Setiap instrumen yang dikembangkan memiliki pedoman penskoran dan kriteria penilaian. Berikut ini contoh instrumen penilaian yang dikembangkan di SMP Negeri 4 Lembang. 1.         Instrumen Observasi (Pengamatan) 1. a.        Contoh Instrumen Observasi dalam Upacara Bendera Hari : Senin (Minggu I), Tanggal : ……………………………….



NO



KELA S



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16



VII A VII B VII C VII D VII E VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E IX A IX B IX C IX D IX E IX F



4 V V V V V V V V V V V V V V V V



INDIKATOR NILAI DISIPLIN TEPAT RAPI TERTIB JM WAKTU 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 V V 5 V V 3 V V 6 V V 3 V V 5 V V 5 V V 6 V V 3 V V 3 V V 3 V V 6 V V 3 V V 3 V V 3 V V 5 V V 3 Jumlah Total 65



Pengolahan nilai Untuk penskoran mengggunakan rentang 1-4, SB (Sangat baik) = 4, B (Baik) = 3, C (Cukup) = 2, K (Kurang) = 1. Dengan tiga indikator penilaian kedisiplinan dalam pelaksanaan upacara bendera rentang skor 3 – 12. Kualifikasi Berdasarkan pengamatan per kelas untuk  pada indikator pencapaian kedisiplinan disimpulkan sebagai berikut : BT  (Belum Terlihat)                  : Skor 1 – 3  (Kurang) MT (Mulai Terlihat)                   : Skor 4 – 6  (Cukup) MB (Mulai Berkembang)          : Skor 7 – 9  (Baik) MK (Membudaya)                     : Skor 10 – 12 (Sangat Baik) Untuk pengamatan secara keseluruhan (sekolah) pada indikator pencapaian nilai karakter kedisiplinan di simpulkan sebagai berikut :



BT  (Belum Terlihat)                  : Skor 48 – 83  (Kurang) MT (Mulai Terlihat)                   : Skor 84 – 119  (Cukup) MB (Mulai Berkembang)          : Skor 120 – 155  (Baik) MK (Membudaya)                     : Skor 156 – 192 (Sangat Baik) 1. b.        Contoh Instrumen Observasi dalam Peduli Lingkungan Hari : ……………. Tanggal : ………………………………………………



NO



KELAS



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16



VII A VII B VII C VII D VII E VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E IX A IX B IX C IX D IX E IX F



INDIKATOR PEDULI LINGKUNGAN KEBERSIHAN KERAPIAN MEJA JML KELAS KURSI 4 3 2 1 4 3 2 1 V V 3 V V 2 V V 6 V V 2 V V 3 V V 3 V V 4 V V 1 V V 1 V V 1 V V 4 V V 2 V V 2 V V 2 V V 4 V V 2 Jumlah Total 42



Pengolahan nilai Untuk penskoran mengggunakan rentang 1-4, SB (Sangat baik) = 4, B (Baik) = 3, C (Cukup) = 2, K (Kurang) = 1. Dengan tiga indikator penilaian kedisiplinan dalam pelaksanaan upacara bendera rentang skor 2 – 8. Kualifikasi Berdasarkan pengamatan per kelas untuk  pada indikator pencapaian kedisiplinan disimpulkan sebagai berikut : BT  (Belum Terlihat)                  : Skor 1 – 2  (Kurang) MT (Mulai Terlihat)                   : Skor 3 – 4  (Cukup) MB (Mulai Berkembang)          : Skor 5 – 6  (Baik) MK (Membudaya)                     : Skor 7 – 8 (Sangat Baik) Untuk pengamatan secara keseluruhan (sekolah) pada indikator pencapaian nilai karakter kedisiplinan di simpulkan sebagai berikut : BT  (Belum Terlihat)                  : Skor 16 – 27  (Kurang)



MT (Mulai Terlihat)                   : Skor 28 – 39  (Cukup) MB (Mulai Berkembang)          : Skor 40 – 51  (Baik) MK (Membudaya)                     : Skor 52 – 64 (Sangat Baik)



1. Contoh Instrumen Observasi dalam Pembelajaran di Kelas Mata Pelajaran :  ………………….                         Kelas     : …………………….. Hari                    :  ………………….                         Tanggal : …………………….. NAMA SISWA



NO



Dst



1 2 3 4 5



A B C D E..



NILAI KARAKTER RELIGIU DISIPLI KERJASAM MANDIR TANGGUN JML S N A I G JAWAB 4 3 3 3 3 16 3 3 2 2 2 12 2 2 1 2 1 8 3 2 2 3 2 12 3 2 2 2 3 12



60 Pengolahan nilai Untuk penskoran mengggunakan rentang 1-4, SB (Sangat baik) = 4, B (Baik) = 3, C (Cukup) = 2, K (Kurang) = 1. Ini contoh instrumen penilaian yang dilakukan dalam pembelajaran yang terdiri dari lima karakter yang di kembangkan dengan  skor 5 – 20. Kualifikasi Berdasarkan pengamatan per siswa untuk  pada indikator pencapaian nilai karakter dapat disimpulkan sebagai berikut : BT  (Belum Terlihat)                  : Skor 1 – 5  (Kurang) MT (Mulai Terlihat)                   : Skor 6 – 10  (Cukup) MB (Mulai Berkembang)          : Skor 11 – 15  (Baik) MK (Membudaya)                     : Skor 16 – 20 (Sangat Baik) 1. 2.         Instrumen Produk (Hasil Karya Perlombaan)



Contoh Penilaian Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter bangsa pada Perlombaan (Lomba Tumpeng Hias) pada acara PHBN NO ASPEK YANG DINILAI 1 Tahap Persiapan 1. Ketepatan pemilihan jenis bahan 1-2 (tepat =2, tidak =1) 1. Kelengkapan alat



1-2



SKOR BOBOT 20%



(lengkap =2, tidak = 1) 2 Tahap Pelaksanaan 1. Ketelitian dalam pemilihan bahan 1-2 (tepat = 2, tidak =1)



1-2



1. Kerjasama tim



1-2



(ada = 2, tidak = 1)



40%



1. Komunikasi tim (ada = 2, tidak =1)



3 1. Selesai tepat waktu



Tahap Hasil



(tepat = 2, tidak =1) 1. Kesesuaian dengan tugas



1-2 1-2 1-3



(sesuai = 2, tidak =1)



40%



1. Kerapian hasil (rapi = 2, tidak =1) Catatan : Dilihat per indicator 1. 3.         Instrumen Catatan Kasus Penilaian dini dilihat dari berapa jumlah kasus per pelanggaran tata tertib. Contoh : catatan pelanggaran kedisiplinan dalam minggu ke- berjumlah 63 orang dari 630 orang, kemudian pelanggaran minggu ke-2 berjumlah 54 orang. Artinya : Minggu ke-1 Pelanggaran ada (63 : 630 ) x 100 % = 10 % Minggu ke-2 Pelanggaran ada (54 : 630 ) x 100 % = 8,57 % Selisih Minggu sesudahnya dengan kondisi sebelumnya adalah : (10 – 8,57)% = 1,4 % Sehingga Perubahannya adalah  = (1,4 : 10) x 100 % = 14 % (BT), ini bisa dilihat berdasarkan kulalifikasi. Kualifikasinya adalah sebagai berikut : Untuk melihat perubahan  indikator pencapaian perilaku didasarkan kepada kondisi awal pelanggaran yang terjadi, terus ditinjau dari rata-rata perubahan indicator setelah kondisi awal. Berdasarkan pengamatan per kasus untuk  perubahan pada indikator pencapaian nilai karakter yang dikembangkan adalah disimpulkan sebagai berikut : BT  (Belum Terlihat)                         : Perubahan ≤  25 %  (Kurang)



MT (Mulai Terlihat)              : 25 %  < Perubahan ≤ 50 %(Cukup) MB (Mulai Berkembang)     : 50 %  < Perubahan ≤ 75 %( (Baik) MK (Membudaya)                : Perubahan > 75 % (Sangat Baik) 4.         Rekapitulasi data Rekapitulasi data ini adalah dilihat berdasarkan jumlah awal dan kondisi ssesudahnya, misalkan tentang penilaian gemar membaca di perpustakaan. Penilaian dini dilihat dari berapa jumlah pengunjung minggu ke-1, ke-2, dan seterusnya, maka penilian dilihat dari kondisi awal dan rata-rata kondisi sesudahnya. Contoh penilian untuk melihat perubahan pengunjung ke perpustakaan dalam satu bulan, minggu ke- jumlah pengunjung 50 orang, minggu ke-2 berjumlah 65 orang, minggu ke-3 berjumlah 70 orang, dan minggu ke-4 berjumlah 75 orang. (catatan seandainya jumlah siswa seluruhnya adalah 630 orang) Artinya : Kondisi awal pengunjung sebanyak : 65 orang Rata-rata kondisi sesudahnya sebanyak : (65 + 70 + 75) : 3 = 70 orang Selisih kondisi sesudahnya dengan sebelumnya adalah : 70 – 5 = 5 orang Maka perubahannya adalah (5 : 65 ) x 100 % = 7,69 % (BT) Kualifikasinya adalah sebagai berikut : Berdasarkan rekafitulasi hasil  untuk  perubahan pada indikator pencapaian nilai karakter yang dikembangkan adalah disimpulkan sebagai berikut : BT  (Belum Terlihat)                         : Perubahan ≤  25 %  (Kurang) MT (Mulai Terlihat)              : 25 %  < Perubahan ≤ 50 %(Cukup) MB (Mulai Berkembang)     : 50 %  < Perubahan ≤ 75 %( (Baik) MK (Membudaya)                : Perubahan > 75 % (Sangat Baik) Setiap instrumen penilaian pendidikan budaya dan karakter bangsa ini dengan memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa. Persyaratan substansi merepresentasikan perubahan perilaku yang dinilai. Persyaratan konstruksi merepresentasikan persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan. Persyaratan bahasa berhubungan dengan penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan perubahan perilaku peserta didik. Instrumen penilaian dilengkapi dengan pedoman penskoran, dimana pedoman bisa berubah sesuai dengan kebutuhan tetapi tidah merubah secara subtansi.        



         



    BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS PENILAIAN   A.    Pengolahan Penilaian Pengolahan penilaian perkembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang diterapkan di SMP Negeri 1 Kanigoro, dilihat berdasarkan indicator sebagai berikut : 1.      Indikator Sekolah Untuk pengolahan indicator sekolah ini didasarkan kepada penilaian kelompok (kelas). Pengolahan menggunakan rekapitulasi hasil pengamatan kemudian diolah menggunakan program SPSS untuk mengetahui sejauh mana perubahan indicator yang diharapkan dari masing-masing nilai karakter yang dikembangkan. Ini di olah oleh bagian kurikulum dan kesiswaan 2.      Indikator Kelas Untuk pengolahan ini dilakukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan, karena berkaitan dengan perubahan perilaku terhadap masing-masing siswa. Guru membuat kesimpulan perubahan perilaku sendiri yang kemudian dilaporkan ke kurikulum dan kesiswaan. B.        Analiisis Penilaian 1.      Analisis hasil penilaian oleh  guru mata pelajaran Kegiatan yang dilakukan oleh guruk pada tahap analisis adalah menganalisis hasil penilaian menggunakan acuan kriteria yaitu membandingkan hasil penilaian masing-masing peserta didik dengan standar yang telah ditetapkan. Untuk penilaian yang dilakukan oleh guru hasil



penilaian masing-masing peserta didik dibandingkan dengan kondisi awal. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui kemajuan perubahan perilaku peserta didik, serta untuk memperbaiki sikap dan perilaku siswa. 2.       Analisis hasil penilaian oleh satuan sekolah (TIM) Kegiatan analisis hasil penilaian oleh sekolah meliputi: 1. Menganalisis hasil pengamatan perilaku peserta didik secara keseluruhan dari kondisi awal dibandingkan dengan kondisi sesudahnya. 2. Menganalisis hasil perubahan perilaku secara umum dengan membandingkan kondisi sebelumnya dengan sesudahnya; 3. Menganalisis hasil penilaian kelompok (kelas) sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan; 4. Melalui rapat dewan guru, sekolah untuk menetapkan dapat tidaknya tindakan yang diberikan terhadap siswa;



BAB V TINDAK LANJUT DAN PELAPORAN   A.   Tindak Lanjut Analisis hasil penilaian telah dilakukan perlu ditindak lanjuti. 1.      Tindak lanjut oleh guru Kegiatan yang dilakukan oleh guru sebagai tindak lanjut hasil analisis meliputi: 1. Pelaksanaan program pengarahan karakter individual oleh guru dan guru BP kepada peserta didik yang belum mencapai perubahan perilaku (belum memenuhi standar) dan memberikan penghargaan bagi peserta didik yang memiliki perilaku yang amat baik; 2. Pengadministrasian semua hasil penilaian yang telah dilaksanakan. 2.  Tindak lanjut oleh sekolah Kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan sebagai tindak lanjut hasil analisis meliputi: 1. Menyiapkan laporan hasil pengamatan peserta didik; 2. Menyiapkan program khusus untuk pembinaan karakter peserta didik B.   Pelaporan Pelaporan hasil penilaian pengamatan disajikan dalam bentuk profil hasil catatan kualitatif dan data observasi peserta didik. 1.  Pelaporan hasil penilaian oleh guru



Pada tahap pelaporan hasil penilaian, pendidik melakukan kegiatan sebagai berikut: 1. Menghitung/menetapkan nilai karakter yang dikembangkan dari berbagai macam penilaian kelas 2. Melaporkan hasil observasi penilaian karakter yang dikembangkan dalam silabus dan RPP mata pelajaran dari setiap peserta didik pada setiap akhir semester kepada kepala sekolah melalui wali kelas atau wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan kesiswaan  yang dideskripsikan secara singkat sebagai cerminan kompetensi yang utuh; 3. Memberi masukan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan kepribadian peserta didik;



18 NILAI-NILAI DALAM PENDIDIKAN KARAKTER MENURUT DIKNAS ADALAH: 1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. 3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. 4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 5. Kerja Keras Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. 7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. 8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.



9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. 10. Semangat Kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. 11. Cinta Tanah Air Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. 12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. 13. Bersahabat/Komunikatif Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. 14. Cinta Damai Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. 15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. 16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. 17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 18. Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.



Contoh Penilaian Karakter Penilaian Aspek Perilaku Berkarakter dan Berketerampilan Sosial Aspek



Deskriptor



PERILAKU BERKARAKTER 1.     Bertanggungjawab    Apakah kamu melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab?    Apakah semua tugas yang dibebankan dapat kamu selesaikan dengan baik? 2.    Berpikir logis, kritis,    Ketika  menyelesaikan tugas, kreatif, dan inovatif apakah kamu selalu berpikir dan melakukan sesuatu sesuai kenyataan atau logika?     Apakah kamu selalu bersikap kritis dalam berpendapat?    Apakah kamu sering  menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari  apa yang telah kamu kerjakan? 3.     Ingin Tahu    Apakah kamu selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dari apa yang yang sudah kamu pelajari?    Apakah kamu selalu berupaya untuk mengetahui lebih meluas dari apa yang sudah kamu pelajari? 4.     Percaya Diri    Apakah kamu memiliki keyakinan akan kemampuan diri



Ya



Kadang- Tida kadang k



sendiri dalam melaksanakan tugas?    Apakah kamu memiliki keberanian berhadapan dengan orang lain dalam memecahkan suatu masalah?



KETERAMPILAN SOSIAL 1.    Menghargai Orang    Apakah kamu mau mengakui Lain pendapat teman lain yang pendapatnya memang bagus?    Apakah kamu selalu menghormati pendapat temanmu meskipun pendapatnya itu kurag baik? 2.    Santun    Apakah kamu memperlakukan teman secara baik?    Apakah kamu selalu menggunakan tutur kata yan sopan dan tidak menyinggung perasaan teman?