Kti Diare Bab Iii - Diah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB III METODOLOGI PENELITIAN STUDI KASUS 3.1 Pendekatan/Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus bertujuan untuk mendapatkan gambaran asuhan keperawatan pada anak gastroenteritis dengan masalah keperawatan diare di Rumah Sakit X Batam Tahun 2019. Penelitian kasus ini di lakukan dengan pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. 3.2 Subyek Studi Kasus subyek studi kasus yaitu balita (1 – 4 tahun) dengan masalah keperawatan diare. Kriteria inklusi dan eksklusi. : 3.2.1 Kriteria Inklusi 3.2.1.1 Penderita merupakan balita ( usia 1 – 4 thn ). 3.2.1.2 Penderita yang mengalami diare dengan dehidrasi ringan sampai sedang. 3.2.1.3 Penderita yang dirawat di ruang rawat inap di Rumah Sakit X Batam. 3.2.2 Kriteris Eksklusi 3.2.2.1 Penderita balita yang mengalami diare di karenakan penyakit tertentu. 3.2.2.2 Penderita diare yang rawat jalan. 3.2.2.3 Penderita diare dengan usia > 5 tahun. 3.3 Fokus Studi Fokus studi dari kasus diare pada balita yaitu : 3.3.1 Masalah diare berhubungan dengan proses infeksi dan inflamasi di usus pada balita dengan diare 3.3.2 Penerapan pencegahan diare dengan mengonsumsi obat obatan anti diare dan meminum oralit sesuai dengan intruksi yang di berikan.



59



60



3.4 Definisi Operasional 3.4.1 Studi kasus asuhan keperawatan 3.4.1.1 Diare berhubungan dengan proses infeksi dan inflamasi di usus adalah prase feses yang lunak dan tidak berbentuk, biasanya BAB lebih dari 3 kali dalam sehari. 3.4.1.2 Pasien diare adalah penderita yang mengalami kondisi yang di tandai dengan encernya tinja yang di keluarkan lebih dari 3x dalam sehari. 3.5 Instrumen Pengumpulan Data Alat atau instrument pengumpulan data menggunakan format pengkajian Asuhan Keperawatan sesuai ketentuan yang berlaku dan ballpoin. Untuk observasi menggunakan tensimeter, steteskop, dan thermometer. 3.6 Metode Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data dalam studi kasus ini adalah sebagai berikut : 3.6.1 Wawancara (hasil anamnesis berisi tentang identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang – dahulu – keluarga dll). Sumber data dari klien, keluarga, perawat lainnya. 3.6.2 Observasi dan pemeriksaan fisik (dengan pendekatan: inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi/ IPPA) pada sistem tubuh klien. 3.6.3 Studi dokumentasi dan angket (hasil dari pemeriksaan diagnostik). Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dibawah ini: 3.6.4.1 Data Primer Data primer dapat diambil dari : a. Wawancara mendalam Salah satu metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan data adalah dengan wawancara untuk mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seorang responden. Anamnesa dilakukan dengan dua cara yaitu : 1) Autoanamnesa merupakan anamnesa yang dilakukan kepada pasien secara langsung.



61



2) Alloanamnesa merupakan anamnesa yang dilakukan kepada keluarga pasien untuk memperoleh data tentang pasien. b. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik meliputi : 1) Inspeksi, Adalah suatu proses observasi yang dilaksanakan secara sistematik dengan menggunakan indera penglihatan sebagai suatu alat untuk pengumpulan data adanya , sianosis, membran mukosa kering, warna kulit, batuk, dan demam. 2) Palpasi, adalah suatu teknik yang menggunakan indra peraba tangan dan jari-jari adalah suatu instrument yang sensitif yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang temperature, turgor, bentuk kelembaban vibrasi dan ukuran, seperti meraba nadi dan demam. 3) Perkusi, Adalah melakukan pengetukan dengan ujung-ujung jari pada daerah permukaan tubuh dengan tujuan menghasilkan suara. 4) Auskultasi, Adalah pemeriksaan dengan jalan mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop (bising usus ) 5) Observasi, Yaitu suatu prosedur yang berencana antara lain meliputi melihat, mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diamati. 3.6.4.2 Data Sekunder Adalah data yang diperoleh dari mempelajari status maupun dokumentasi milik pasien, data dari catatan keperawatan dan studi. Data sekunder meliputi : a. Studi Pustaka Penulis



mencari,



mengumpulkan,



mempelajari



referensi



yang



membahas tentang asuhan keperawatan dan konsep penyakit tersebut. b. Studi Dokumenter Studi dilakukan dengan mempelajari status kesehatan klien yang bersumber dari catatan dokter, Pemeriksaan penunjang, Test laboratorium dan penelitian pendukung adalah komponen essensial dari pengujian fisik sebagai test dan penelitian yang dilakukan sebagai bagian dari skrining rutin.



62



3.7 Lokasi dan Waktu Studi Kasus Lokasi pengambilan studi kasus ini akan dilakukan di ruang rawat inap RS X Batam Tahun 2019 dan lama waktu pengkajian sejak klien pertama kali masuk rumah sakit sampai pulang (sampai kriteria hasil yang ditetapkan tercapai). 3.8 Analisa dan Penyajian Data Analisa data dilakukan sejak penelitian di lapangan, sewaktu pengumpulan data sampai dengan semua data terkumpul. Analisis data dilakukan dengan cara mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan. Teknik analisis yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban-jawaban dari penelitian yang diperoleh dari hasil interpretasi wawancara mendalam yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Penyajian data disesuaikan dengan desain studi kasus deskriptif yang dipilih. Untuk studi kasus, data disajikan secara tekstular/ narasi dan dapat disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dari subyek studi kasus yang merupakan data pendukungnya. 3.9 Etika Studi Kasus Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapatkan rekomendasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Bunda Persada Batam dan permintaan izin kepada kepala ruangan rawat inap Rumah Sakit X Batam. Setelah mendapat persetujuan (izin) barulah melakukan penelitian dengan menekan masalah etika yang meliputi : 3.9.1 Informed Consent (Persetujuan) Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi, bila responden menolak maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden. 3.9.2 Anomity (tanpa nama) Untuk menjaga kerahasian, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut di beri kode. 3.9.3 Confidentiality (kerahasiaan) Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.