KUESIONER PENELITIAN - Edit [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH ENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG RESIKO BENCANA BANJIR TERHADAP KESIAPSIAGAAN REMAJA USIA 1518 TAHUN DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN PEDURUNGAN KIDUL KOTA SEMARANG No. Responden



:



(diisi oleh peneliti)



Taggal Pengisian



: …………………………



A. Identitas Responden 1. Umur



:



2. Jenis Kelamin :



Laki-laki



Perempuan



B. Pengetahuan Petunuk Pegisian Jawablah pernyataan dibawah ini sesuai dengan pengetahuan yang anda miliki dengan memberikan tanda cheklist( ) pada table jawaban Ya/Tidak di bawah ini. No



Pernyataan



1



Bencana alam merupakan fenomena alam yang luar biasa yang menyebabkan korban jiwa, lingkungan, dan tidak dapat diatasi, oleh masyarakat. Menghindari atau mengurangi resiko dan mempersiapkan diri untuk mempersiapkan diri untuk melakukan upaya tanggap darurat yang efektif adalah bentuk kesiapsiagaan. Banjir merupakan bencana alam yang disebabkan oleh faktor manusia Mengurangi bahaya yang terjadi akibat bencana banjir dengan serangkaian upayaupaya yang dilakukan secara cepat dan tepat merupakan tujuan utama kesiapsiagaan terhadap bencana banjir.



Alternatif Jawaban Ya (Y)



2



3 4



Tidak (T)



5



6



7



8



9



10



11 12



13



14



15



C. Sikap



Penggandaan pemantauan secara tekhnis untuk mengevaluasi dan merencanakan pemulihan kondisi masyarakat merupakan faktor utama yang menentukan area mana yang harus diberikan prioritas yang pertama untuk dilakukan tindakan. Mengembangkan program informasi dan pendidikan gawat darurat bagi mahasiswa merupakan langkah pertama untuk mengembangkan program tetap penanganan gawat darurat. Bencana yang berisiko tinggi dapat berpotensi menyebabkan terhentinya kegiatan belajar mengajar. Kerusuhan politik merupakan kasus yang disebabkan oleh bencana banjir dengan tingkat ancaman dan resiko yang tinggi. Bencana banjir yang parah dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, thypus, penyakit kulit dan kanker. Makan makanan yang terkontaminasi dengan air banjir, yang telah basi, atau yang telah jamuran dapat menyebabkan keracunan dan penyakit perut. Panel listrik tidak perlu dimatikan saat banjir terjadi. Penyakit diare dan gangguan pencernaan lainnya pada saat banjir dapat dicegah dengan cara menggunakan air bersih untuk keperluan minum, memasak dan kebersihan pribadi Untuk meghindari resiko bencana banjir yang tinggi, sebaiknya kita tetap menunggu di dalam kelas/ruangan. Untuk mengurangi resiko proses belajar mengajar yang ditimulkan akibat bencana, mahasiswa perlu mempersiapkan kebutuhan yang nantinya di gunakan. Untuk mengurangi resiko yang ditimbulkan akibat bencana banjir, maka sarana-saran mitigasi struktural/fisik yang sebaiknya dibangun adalah pembuatan tanggul di sepanjang sungai.



Petunjuk Pengisian Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda tentang pernyataan-pernyataan di bawah ini, dengan memberikan checklist ( ) pada kolom yang tersedia di bawah ini. No



Pernyataan



Alternatif Jawaban Ya (Y)



1 2



3



4



5



6



7



8



9



Pasrah akan datangnya bencana adalah sikap yang tepat, kita cukup kesiapsiagaan. Setiap mahasiswa sebaiknya memiliki peralatan penyelamatan dan evakuasi sederhana untuk mengantisipasi bila terjadi resiko bencana. Mahasiswa tidak perlu memiliki pengetahuan tentang penyakit-penyakit karena di kampus sudah ada petugas kesehatan (Perawat/Bidan/Farmasi) Agar resiko bencana banjir dapat dikurangi, sebaiknya setiap mahasiswa menjadi fungsi dan kebersihan saluran-saluran air, dan tidak membuang sampah dan BAB/BAK di sungai. Pada saat banjir terjadi, semua anggota keluarga sebaiknya menjaga kebersihan tubuh dengan mandi dan gosok gigi menggunakan air banjir. Air sumur yang telah terkontaminasi dengan banjir sebaiknya tidak digunakan,sampai dinyatakan aman oleh pihak yang berwenang Membersihkan selokan dilakukan apabila sudah ada anggota masyarakat yang terkena penyakit seperti demam berdarah ataupun malaria. Setiap anggota masyarakat sebaiknya terlibat aktif dalam rapat-rapat persiapan dan perencanaan pengurangan resiko bencana yang ada di lingkungannya. Setidaknya harus ada satu orang mahasiswa yang belajar mengenai pengurangan resiko bencana seperti pertolongan pertama pada penanganan kecelakaan, air dan sanitasi, atau yang lainnya.



Tidak (T)



10



Setiap mahasiswa sebaiknya terlibat aktif dalam pembangunan sarana mitigasi dalam rangka pengurangan resiko bencana di lingkungannya.



D. Kesiapsiagaa Petunjuk Pengisian Jawablah pernyataan dibawah ini sesuai dengan yang anda lakukan dengan memberikan checklist ( ) di jawaban Ya/Tidak pada kolom yang tersedia di bawah ini. No



Pernyataan



Alternatif Jawaban Ya (Y)



1



2



3



4



5



6



Mempunyai rencana penyelamatan keluarga (siapa melakukan apa) bila terjadi kondisi darurat bencana. Saat banjir bertambah parah dantidak memungkinkan tetap tinggal di rumah, keluarga segera mengungsikan seluruh anggota keluarga yang sangat rentan seperti bayi, anak-anak, ibu hamil dan lansia. Setiap orang harus memiliki sendiri peralatan penyelamatan dan evakuasi sederhana seperti pelampung, rakit sederhana, dll untuk mengantisipasi resiko bencana. Setiap orang mampu dan bisa menyimpan stok air bersih adan air minum dalam jumlah dan kualitas yang memadai yang dapat digunakan selama terjadi bencana.banjir. Selama bencana banjir, masyarakat hanya bisa menggunakan air bersih untuk keperluan masak, dan keperluan MCK (Mandi, Cuci dan Kakus). Telah menyiapkan pakaian secukupnya, khususnyapakaian dalam dan keperluan pribadi lainnya sebelum darurat bencana banjir.



Tidak (T)



7



8



9



10



11



12



13



14



Tetap menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh, gosok gigi secara teratur anmandi setiap hari. Membangun rumah tidak berdekatan dengan sungai dan berada di wilayah area yang terkena ancaman banjir. Tidak membuang sampah, limbah dan material lainnya sembarang di lingkungan tempat perkulihan. Terlibat aktif dalam rapat-rapat utuk mempersiapkan dan perencanaan pengurangan resiko bencana yang ada di lingkungannya. Apabila terjadinya bencana, mahasiswa mempunyai kerabat, sanak keluarga, teman, baik di dalam maupun di luar tempat perkuliahan yang siap membantu. Ikut serta dalam kegiatan gotong royong membersihkan di lingkungan dalam rangka pengurangan resiko bencana. Mahasiswa terlibat aktif dalam pembangunan sarana mitigasi struktural dalam rangka pengurangan resiko bencana yang ada di lingkungannya. Mahasiswa terlibat aktif dalam kegiatan pelatiihan-pelatihan atau simulasi tentang pengurangan resiko benca.