16 0 202 KB
Panduan Analisa Harga Satuan
Lampiran A Faktor atau Koefisien Bahan dan Alat
Tabel 1
Jenis Tanah
Pasir Tanah Liat Berpasir
Tanah Liat Tanah campur Kerikil
Kerikil
Kerikil Kasar Pecahan cadas atau batuan lunak Pecahan granit atau batuan keras Pecahan batu
Bahan hasil peledakan
Faktor Konversi untuk Volume Tanah Kondisi Tanah Semula Asli Lepas
Kondisi tanah yang akan dikerjakan Asli
Lepas
Padat
1,00 0,90
1,11 1,00
0,95 0,86
Padat
1,05
1,17
1,00
Asli Lepas
1,00 0,80
1,25 1,00
0,90 0,72
Padat
1,10
1,39
1,00
Asli Lepas
1,00 0,70
1,25 1,00
0,90 0,63
Padat
1,11
1,59
1,00
Asli Lepas
1,00 0,85
1,18 1,00
1,08 0,91
Padat
0,93
1,09
1,00
Asli Lepas
1,00 0,88
1,13 1,00
1,03 0,91
Padat
0,97
1,10
1,00
Asli Lepas
1,00 0,70
1,42 1,00
1,29 0,91
Padat
0,77
1,10
1,00
Asli Lepas
1,00 0,61
1,65 1,00
1,22 0,74
Padat
0,82
1,35
1,00
Asli Lepas
1,00 0,59
1,70 1,00
1,31 0,77
Padat
0,76
1,30
1,00
Asli Lepas
1,00 0,57
1,75 1,00
1,40 0,80
Padat
0,71
1,24
1,00
Asli Lepas
1,00 0,56
1,80 1,00
1,30 0,72
Padat 0,77 1,38 1,00 Sumber : Kapasitas & produksi alat – alat berat, 1, (Komatsu, Specifications And Application handbook Edition-7, Hal 5- 5)
26
Panduan Analisa Harga Satuan
Tabel 2 Berat-Isi dan Berat Jenis
Tabel 2a Berat Jenis, Berat Isi dan Penyerapan Jenis Bahan Penyerapan Berat Jenis Berat Isi Agregat kasar 1,94 – 2,02 2,630 - 2,635 1,36 – 1,45 2,50 – 2,65 2,450 - 2,470 1,32 – 1,38 Agregat halus 1,65 – 1,93 2,632 - 2,642 1,38 – 1,54 Tabel 2b No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Berat Isi Agregat
Nama Bahan Agregat: - W.B. Macadam, LPA-C Agregat: Batu belah Agregat: Batu Kali Agregat: Batu: Abu batu Agregat: Ciping ( lolos ¾ ‘ tertahan No.4 ) Agregat: Ciping ( lolos No. 4 tertahan No.8 ) Agregat: Gravel / Sirtu yang di-crushed Agregat: Halus Agregat: Kasar Agregat: Kls A, LPA-A Agregat: Kls B, LPA-B Agregat: Sirtu Agregat: Split, screen Agrergat: Filler Agrergat: Pasir Pasang, Kasar Agretgat: Pasir Urug
Berat isi Padat 1,74-1,92 1,2-1,6 1,2-1,7 1,4-1,9 1,43-1,50 1,22-1,30 1,62-1,95 1,38-1,54 1,32-1,45 1,74-1,85 1,76-1,88 1,62-2,05 1,4-1,75 1,121-1,21 1,38-1,54 1,3-1,6
Keterangan
BJ: 2,632 – 2,75
Tabel 2c Berat Isi Asbuton dan Mineral Asbuton No. 1 2 3
Nama Bahan Asbuton halus, asbuton butir, mikro asbuton Tipe 5/20; 15/20; 15/25; 20/25; 30/25 *) Asbuton Lolos 1/2" Asbuton: Mineral asbuton
1. Asbuton butir Tipe 5/20 2. Asbuton butir Tipe 15/20 3. Asbuton butir Tipe 15/25 4. Asbuton butir Tipe 20/25 5. Asbuton butir Tipe 25/30
: : : : :
Berat isi Padat 1,02-1,04 1,O1-1,04 1,14-1,21
Keterangan
BJ: 1,900 – 1,980
Kelas penetrasi 5 (0,1 mm) dan kelas kadar bitumen 20 %. Kelas penetrasi 15 (0,1 mm) dan kelas kadar bitumen 20 %. Kelas penetrasi 15 (0,1 mm) dan kelas kadar bitumen 25 %. Kelas penetrasi 20 (0,1 mm) dan kelas kadar bitumen 25 %. Kelas penetrasi 25 (0,1 mm) dan kelas kadar bitumen 30 %.
27
Panduan Analisa Harga Satuan
Tabel 2d No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Berat Isi Campuran Beraspal Berat isi Padat 2,30-2,34 2,30-2,34 2,27-2,34 2,28-2,30 2,26-2,39 2,17-2,29 2,17-2,29 2,14-2,34 2,16-2,22 2,16-2,25 2,15-2,22 2,15-2,22
Nama Bahan Campuran aspal: AC Base Campuran aspal: ACBC Campuran aspal: ACWC Campuran aspal: ATB Campuran aspal: ATBL Campuran aspal: HRS-BC Campuran aspal: HRS-WC Campuran aspal: Lasbutag dan Latasbusir Campuran aspal: Latasir A Campuran aspal: Latasir B Campuran dingin Campuran dingin: Lapen ( bahan Agregat saja )
Keterangan
Tabel 2e Data Empiris Kepadatan Campuran Beraspal Di daerah Jenis AC-WC
Lokasi NTB, Sulsel, Sultra
Sumut ACBC ACWC Asb HRS Latasir
Gorontalo, Sulteng, Sulut, Sultra Gorontalo, Sulteng, Sulut, Sultra
Pulau Jawa, Bali, Kalteng Jawa Barat, NTB, Sumut Timika (Tailing) Jawa Barat
Tabel 2f No. 1 2 3
Rata2 2,330 2,353 2,308 2,209 2,283 2,238 2,225 2,180
Min 2,227 2,297 2,119 2,198 2,138 2,178 2,158 2,155;
Maks 2,422 2,439 2,324 2,345 2,338 2,350 2,270 2,250
Berat Isi Semen, Kapur Curah dan Lateks Nama Bahan
Semen Kapur Latex KKK 60
Berat isi Padat 1,04-1,23 1,073-1,075
Berat Jenis 3,140 2,600 0,84
Tabel 2g Berat Jenis Cat, Oli dan Minyak No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Nama Bahan Cat termoplastik Minyak tanah Minyak: Bensin, Premium Minyak: Bunker Oil (BO), MFO, FO Minyak: Modifier Minyak: Oli mesin SAE 40-50 Minyak: Solar Minyak: Thinner
Berat isi Padat
Berat Jenis 1,300 0,805 0,729 0,9 0,86-0,87 0,862 0,835 0,628
28
Panduan Analisa Harga Satuan
Tabel 3 Kapasitas Alat Pendukung di Quarry untuk mendapatkan Bahan Baku Bahan Pasir Batu kali Batu Belah Gravel Sirtu Pasir Urug
Peralatan
Pekerjaan di Quarry Sat. Kapasitas Kap. Produksi 3
Excavator Dump truck Excavator Dump truck Excavator
0,93 10,00 0,93 10,00 0,93
m Ton 3 m 3 m 3 m 3 m
Whell loader Excavator Dump Truck Excavator Dump Truck Excavator
1,50 0,93 10,00 0,93 10,00 0,93
Ton 3 m Ton 3 m
50,93 126,82 6,38 126,82 6,19 126,82
Dump Truck
10,00
Ton
6,19
m
3
126,82 6,19 126,82 6,38 126,82
Satuan 3 m /jam 3
m /jam 3 m /jam 3 m /jam 3 m /jam 3 m /jam 3
m /jam 3 m /jam 3 m /jam 3 m /jam 3 m /jam 3 m /jam
Tabel 4 Faktor Kehilangan Bahan Berbentuk Curah Bahan Berbentuk Curah − − − − −
Terbuang di stock-pile, Selama transportasi dari pabrik/ quarry ke lokasi pekerjaan, Terbuang di lokasi pekerjaan akibat penumpahan yang tidak pada tempatnya, Kehilangan selama pengadukan di tempat pekerjaan oleh alat berat, Perhitungan volume yang berbeda dengan gambar rencana dan lain-lain. Rata-rata faktor kehilangan bahan (Fh)
Perkiraan Jumlah bahan yang digunakan 3 3 < 100 m ≥ 100 m 2,0 - 3,0 1,0 - 3,0 0,2 - 0,8 0,1 - 0,8 0,5 - 1,0 0,5 - 0,8 1,6 - 2,0 0,6 - 1,0 1 - 1,2 1 - 1,2 5,3 - 8,0 3,2 - 6,8
3
Catatan 1: Bila jumlah bahan kurang dari pada 100 m ambil Fh maksimum 8 % dan bila lebih besar dari pada 3 100 m diambil Fh maksimum 6,8 %
Sebagai ilustrasi, bila persediaan bahan yang ditimbun sebanyak 100 m3 atau sekitar 20 truk akan mengalami kehilangan mencapai 6,3% x 100 m3 = 6,3 m3 atau sekitar satu truk.
Tabel 5 Faktor Kehilangan Bahan Berbentuk Kemasan Bahan dalam Kemasan Terbuang di stock-pile, Kebocoran kemasan Selama transportasi dari pabrik ke lokasi pekerjaan, Terbuang di lokasi pekerjaan akibat penumpahan yang tidak pada tempatnya, Kehilangan selama pengadukan di tempat oleh berat, Perhitungan volume bahan yang berbeda dengan gambar rencana dan lain-lain. Rata-rata faktor kehilangan bahan (Fh)
Perkiraan Jumlah bahan yang digunakan < 100 ≥ 100 kemasan kemasan
0,2 0,2 0,1 1,0 0,2 0,5 2,2 Catatan 2: Bila jumlah bahan kurang dari pada 100 kemasan ambil Fh maksimum dari pada 100 kemasan diambil Fh maksimum 3,3 %.
− − − − − −
- 0,4 0,0 - 0,4 - 0,3 0,0 - 0,3 - 0,4 0,0 - 0,5 - 1,5 0,0 - 0,5 - 0,6 0,2 - 0,8 - 0,8 0,5 - 0,8 - 4,0 0,9 - 3,3 4 % dan bila lebih besar
Bila bahan yang ditimbun sebanyak 200 kemasan akan mengalami kehilangan atau rusak mencapai 4 % x 200 = 8 kemasan.
29