Laporan Balsam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI & FORMULASI SEDIAAN LIQUID DAN SEMI SOLID “Pembuatan dan Evaluasi Sediaan Balsam” Dosen Pengampu : Indah Zahara, M. Farm., Apt. Disusun oleh : KELOMPOK 4 Risky Nadia Pratiwi



12018067



Roudhatul Jannah



12018068



Salva Anggeulina



12018069



Sarah Anggita



12018070



Sari Rara Parwati



12018072



Farmasi A/Tingkat II STIKes PRIMA INDONESIA 2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta tugas ini dengan judul ”Formulasi Sediaan Balsam Tjin Tjau” Maksud dan tujuan dibuat makalah ini adalah agar lebih memahami mengenai data formulasi sediaan solutio kalium permanganas yang akan kami bahas dalam makalah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Saya berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada suatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan kedepannya.



Penyusun



Bekasi, 14 Januari 2020



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI.........................................................................................................iii BAB I.......................................................................................................................5 PENDAHULUAN...................................................................................................5 A.



Latar Belakang........................................................................................5



B.



Tujuan......................................................................................................6



BAB II.....................................................................................................................7 DATA PREFORMULASI.....................................................................................7 A.



Data Preformulasi...................................................................................7 1.



Campora...............................................................................................7



2.



Menthol.................................................................................................7



3.



Pipemint Oil.........................................................................................8



4.



Oleum Cinnamomi......................................................................................9



5.



Cera alba....................................................................................................10



6.



Vaselin........................................................................................................10



BAB III..................................................................................................................12 RANCANGAN FORMULASI............................................................................12 A.



Formula..................................................................................................12



B.



Perhitungan Bahan................................................................................12



C.



Prosedur Kerja......................................................................................12



BAB IV..............................................................................................................13 EVALUASI...........................................................................................................13 A.



Uji Organoleptis....................................................................................13



B.



Uji pH.....................................................................................................13



C.



Uji Homogenitas....................................................................................13



RANCANGAN BOX............................................................................................14 A.



DESAIN BOX........................................................................................14



B.



BROSUR................................................................................................14



C. ETIKET.......................................................................................................15 BAB VI..................................................................................................................16 PENUTUP.............................................................................................................16



A.



Kesimpulan............................................................................................16



DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi sediaan adalah cara memformulasi atau merancang suatu obat menjadi bentuk sediaan dengan menggunakan teknologi. Sediaan obat adalah bentuk sediaan mengandung zat aktif yang siap digunakan (dikonsumsi). Perkembangan teknologi menyebabkan obat tidak lagi dikonsumsi dalam bentuk zat murninya. Studi preformulasi adalah langkah awal dalam memformulasi yang mengkaji dan mengumpulkan keterangan-keterangan dasar tentangsifat kimia fisika dari zat aktif bila dikombinasikan dengan zat atau bahan tumbuhan menjadi suatu bentuk sediaan farmasi yang stabil, efektif dan aman. Studi ini mengharuskan seorang formulator harus mengetahui apakah zat aktif tersebut cocok atau tidak incomp (tidak bercampuran) dengan zat aktif. Seiring



dengan



semakin



berkembangnya



sains



dan



tekhnologi,



perkembangan di dunia farmasi pun tak ketinggalan. Semakin hari semakin banyak jenis dan ragam penyakit yang muncul. Perkembangan pengobatan pun terus di kembangkan. Berbagai macam bentuk sediaan obat, baik itu liquid, solid dan semisolid telah dikembangkan oleh ahli farmasi dan industri. Ahli farmasi mengembangkan obat untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat, yang bertujuan untuk memberikan efek terapi obat, dosis yang sesuai untuk di konsumsi oleh masyarakat. Selain itu, sediaan semisolid digunakan untuk pemakaian luar seperti krim, salep, gel, pasta dan suppositoria yang digunakan melalui rektum. Kelebihan dari sediaan semisolid ini yaitu praktis, mudah dibawa, mudah dipakai, mudah pada pengabsorbsiannya. Juga untuk memberikan perlindungan pengobatan terhadap kulit. Berbagai macam bentuk sediaan semisolid memiliki kekurangan, salah satu diantaranya yaitu mudah di tumbuhi mikroba. Untuk meminimalisir kekurangan tersebut, para ahli farmasis harus bisa memformulasikan dan



5



memproduksi sediaan secara tepat. Dengan demikian, farmasis harus mengetahui langkah-langkah yang tepat untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Dengan cara melakukan, menentukan formulasi dengan benar dan memperhatikan konsentrasi serta karakteristik bahan yang digunakan dan dikombinasikan dengan baik dan benar. Balsem ( Balm ) adalah obat gosok yang dioleskan untuk kulit dengan bentuk sediaan semi padat.. Penggunaan balsam akan menimbulkan rasa panas pada otot, menyebabkan relaksasi dan menstimulasi aliran darah sehingga rasa sakit akan berkurang.   Penggunaan Balsam  : 



Aroma balsam yang tajam aromatic  dapat mencegah mual dan mabuk perjalanan.







Untuk meredakan kepala pusing bisa dioleskan pada tengkuk dan pelipis.







Untuk meredakan sakit perut.







Untuk meredakan gatal gatal karena gigitan serangga







Digunakan untuk pijat dan kerik



B. Tujuan 1. Mahasiswa mampu mengetahui rancangan formula dalam pembuatan sediaan Balsam 2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi bahan yang digunakan sesuai resep 3. Mahasiswa mampu memahami evaluasi pada sediaan Balsam



6



BAB II DATA PREFORMULASI A. Data Preformulasi 1. Campora Sinonim



: Kamper



Pemerian



: Hablur butir tidak berwarna , bau khas tajam , rasa pedas dan aromatik



Rumus Molekul



: C10H16O.



Kelarutan



: Larut dalam 7000 bagian air dalam satu bagian etanol 96,5% P dalam 0,25 Kloroform P, sangat mudah lart dalam minyak lemak.



pH



: 6,5-8



Bobot Jenis



: 152,24



Titik Leleh



: 175-177oC



Rumus Struktur



:



Kegunaan



: Anti iritasi



Konsentrasi



:-



OTT/Inkompabilitas



:-



Stabilitas (Penyimpanan) : Dalam wadah tertutup rapat dan sejuk



2. Menthol Sinonim



: Mentholum



Pemeriaan



: Hablur berbentuk jarum atau prisma; tidak berwarna; bau tajam seperti minyak permen; rasa panas dan aromatic diikuti rasa dingin



7



Rumus molekul



: CH10CH20O



Kelarutan



: Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol (95%), dalam kloroform, dan dalam eter; mudah larut dalam paraffin cair dan dalam minyak atsiri.



Ph



:-



Bobot jenis



: 156,3 g/mol



Titik leleh



: 37-38o C



Rumus struktur



:



Kegunaan



: Korrigen, antiiritan



Konsentrasi



: untuk forula topical 0,05-1%



Inkompatibilitas : Dengan butilkloralhidrat, camphora, kloraal hidrat, chromium, trioksid, phenol, KMnO4, pirogalol, resorsin, tymol. Stabilitas



: Stabil pada tekanan dan suhu normal



3. Pipemint Oil Sinonim



: Minyak permen



Pemerian



: Cairan tidak berwarna atau kuning pucat, bau khas kuat menusuk, rasa pedas diikuti dingin jika udara dihirup melalui mulut



Rumus molekul



:-



Kelarutan



: Dalam etanol 70%, satu bagian volume dilarutkan dalam 3 bagian volume etanol 70%, tidak terjadi opalesensi.



pH



:-



8



Bobot jenis



: 1,047 g/ml



Titik leleh



: 34o C



Rumus struktur



:-



Kegunaan



: Bahan tambahan, corrigen odoris, karminativa



Konsentrasi



:-



OTT / Inkompabilitas



:-



Stabilitas (penyimpanan) : Dalam wadah tertututp rapat, terisi penuh, terlindung dari cahaya



4. Oleum Cinnamomi Sinonim



: Minyak kayu manis



Pemerian



: Cairan, suling segar berwarna kuning, bau dan rasa



Rumus molekul



:-



Kelarutan



: Dalam etanol larutkan 1 mL dalam 8 mL etanol 70%



pH



:-



Bobot jenis



: 1,04 g/mol



Titik leleh



:-



Rumus struktur



:-



Kegunaan



: Corrigen odoris



Konsentrasi



: 60-75%



OTT / Inkompabilitas



:-



Stabilitas (penyimpanan) : Dalam wadah tertututp rapat, terisi penuh, terlindung dari cahaya



9



5. Cera alba Sinonim



: Malam putih



Pemerian



: Zat padat, lapisan tipis bening, putih kekuningan; bau khas lemah



Rumus molekul



:-



Kelarutan



: praktis tidak larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol 95% dingin; larut dalam kloroform, dala eter hangat, dalam minyak lemah dan dalam minyak atsiri



pH



: 2,5



Bobot jenis



:-



Titik leleh



: 62-65o C



Rumus struktur



:-



Kegunaan



: Stabilisator emulsi



Konsentrasi



: 1-20%



OTT / Inkompabilitas



: Inkompatibel dengan zat pengoksidasi



Stabilitas (penyimpanan) : Stabil jika disimpan pada wadah tertutup dan terlindung dari cahaya.



6. Vaselin Sinonim



: Vaselinum Album



Pemerian



: Massa lunak, lengket, bening, putih; sifat ini tetatp setelah zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk.



Rumus molekul



:-



10



Kelarutan



: Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%), larut dalam kloroform, dalam eter dan dalam eter



minyak



tana,



larutan



kadang-kadang



beropalesensi lemah pH



: 4,5-7,5



Bobot jenis



: 0,815 dan 0,880 g/mol



Titik leleh



: 38-60o C



Rumus struktur



:-



Kegunaan



: Bahan tambahan, basis



Konsentrasi



: 10-30%



OTT / Inkompabilitas



: Merupakan bahan inert yang tidak dapat bercampur dengan banyak bahan



Stabilitas (penyimpanan) : Jika terosidasi dapat menimbulkan warna dan bau yang tidak dikehendaki. Untuk mencegah ditambahkan antioksidan. Disimpan ditempat tertutup rapat, terlindung dari cahaya, ditempat sejuk dan kering.



11



BAB III RANCANGAN FORMULASI A. Formula Buat Balsam Tjin Tjau 20 g R/ Campora



20%



Menthol



18%



Pipermint oil



2%



Oleum Cinamomi



1,5%



Cera alba



13,5%



Vaselin



45%



B. Perhitungan Bahan 1. Campora



20 x 20 gr = 4 gr 100



2. Menthol



18 x 20 gr = 3,6 gr 100



3. Pipermint oil



2 x 20 gr = 0,39 gr 100



4. Oleum cinamomi



1,5 x 20 gr = 0,29 gr 100



5. Cera alba



13,5 x 20 gr = 2,7 gr 100



6. Vaselin



45 x 20 gr = 9 gr 100



C. Prosedur Kerja 1. Siapkan alat dan bahan 2. Timbang bahan 3.



Masukkan campora dan menthol kedalam cawan penguap, aduk hingga homogeny



4. Tambahkan pipermint oil dan oleum cinnamomi, panaskan di waterbath 5. Tambahkan vaselin dan cera alba, panaskan diwaterbath 6. Masukan ke dalamwadah pot balsam



12



7. Lakukan evaluasi



13



BAB IV EVALUASI A. Uji Organoleptis 1. Bentuk



: Balsam



2. Bau



: Khas



3. Warna



: Putih



4. Rasa



:-



B. Uji pH Pengujian pH Balsam digunakan alat yaitu pH Universal dengan cara pengujian sebagai berikut : 1. pH Universal dimasukkan kedalam sediaan Balsam Tjing Tjau, 2. Ditunggu beberapa saat, 3. Kemudian dicocokkan pH Univesal dan catat hasil pH. Pengujian pH sediaan Balsam Tjin Tjau didapatkan hasil pH yaitu sebesar 5,7 C. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas Balsam Tjin Tjau dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Diambil sedikit sediaan Balsam Tjin Tjau, 2. Diletakkan diatas objek glass, 3. Ditutup menggunakan objek glass bersih dan diratakan, 4. Kemudian dilihat apakah masih ada partikel-partikel halus yang idak tercampur Pengujian homogenitas Balsam Tjin Tjau didapatkan hasil sediaan yang Homogen



14



BAB V RANCANGAN BOX A. DESAIN BOX



B. BROSUR



15



C. ETIKET



16



BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Balsem ( Balm ) adalah obat gosok yang dioleskan untuk kulit dengan bentuk sediaan semi padat.. Penggunaan balsam akan menimbulkan rasa panas pada otot, menyebabkan relaksasi dan menstimulasi aliran darah sehingga rasa sakit akan berkurang.   2. Penggunaan Balsam  : 1. Aroma balsam yang tajam aromatic  dapat mencegah mual dan mabuk perjalanan. 2. Untuk meredakan kepala pusing bisa dioleskan pada tengkuk dan pelipis. 3. Untuk meredakan sakit perut. 4. Untuk meredakan gatal gatal karena gigitan serangga 5. Digunakan untuk pijat dan kerik



17



DAFTAR PUSTAKA



1. Anonim.1979.Farmakope Indonesia Edisi III.Jakarta: Departemen Kesehatan RI 2. Depkes



RI.1995.Farmakope Indonesia



Edisi IV.Jakarta:



Departemen



Kesehatan RI 3. Dewi, Yuliyani Sartika.2017.Peppermint Anisa Setia.Bandung : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia



18