14 0 322 KB
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA (MICROMOTION STUDY)
Disusun Oleh: Diah Puspita (13522085) Mauvina Annisa (13522136)
Kelompok: A-9
Asisten Pembimbing: Sakina Ulandari (E-95)
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2014
BAB IV BEBAN KERJA MENTAL (NASA-TLX) 4.1 Tujuan Praktikum 1. Mampu menghitung secara subjektif beban kerja mental operator. 2. Mampu menghitung performansi operator sesuai dengan indikator NASA-TLX. 3. Mampu memberikan bobot dan rating kepada performansi beban kerja mental pada suatu pekerjaan tertentu. 4. Mampu mengintrepetasikan dan menganalisa skor perhitungan performansi beban kerja mental pada pekerjaan tertentu. 5. Mampu memberikan rekomendasi pada pekerjaan yang memiliki beban kerja mental terlalu tinggi atau terlalu rendah.
4.2 Tugas Praktikum a. Mengukur besar beban kerja mental operator dengan menggunakan NASA-TLX. b. Menghitung performansi operator sesuai dengan indikator NASA-TLX. c. Membandingkan persentase besar beban kerja mental (Real Performance) dan seluruh operator dikelas dengan seorang operator. d. Membuat grafik perbandingan persentase besar beban kerja mental (Real Performance) dari seluruh operator dikelas dengan seorang operator.
4.3
Output
4.3.1 Deskripsi Nama
: Mauvina Annisa
Usia
: 19 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Jenis Pekerjaan
: A, B, C, D, dan E
Alat dan Bahan
: Kertas BKM-Test, kuesioner, alat tulis dan stopwatch
Praktikum dilakukan dengan cara mengisi kertas BKM Test dan memberikan waktu kepada operator untuk menyelesaikan pekerjaan dari tiap bagian test tersebut.
4.3.2 Hasil Pengamatan Tabel 4.1 Data Pemberian Rating Jenis
Indikator
Pekerjaan
MD
PD
TD
OP
EF
FR
A
30
10
60
30
20
40
B
20
10
5
25
15
30
C
30
10
50
35
15
20
D
40
10
30
15
15
20
E
30
40
60
40
35
80
Hasil Pembobotan a. Jenis Pekerjaan A Tabel 4.2 Perbandingan Indikator Pekerjaan A MD
PD MD
MD PD
TD
OP
EF
FR
TD
OP
MD
FR
TD
OP
EF
FR
OP
TD
TD
OP
OP
TD OP
FR
EF FR
b. Jenis Pekerjaan B Tabel 4.3 Perbandingan Indikator Pekerjaan B MD MD PD TD OP EF FR
PD MD
TD
OP
EF
FR
MD
OP
MD
FR
PD
OP
EF
FR
OP
EF
FR
OP
OP FR
c. Jenis Pekerjaan C Tabel 4.4 Perbandingan Indikator Pekerjaan C MD
PD MD
MD PD
TD
OP
EF
FR
TD
OP
MD
MD
TD
OP
EF
FR
OP
TD
TD
OP
OP
TD OP
FR
EF FR
d. Jenis Pekerjaan D Tabel 4.5 Perbandingan Indikator Pekerjaan D MD
PD MD
MD PD
TD
OP
EF
FR
MD
OP
MD
MD
TD
OP
EF
FR
OP
TD
TD
OP
OP
TD OP
EF
EF FR
e. Jenis Pekerjaan E Tabel 4.6 Perbandingan Indikator Pekerjaan E MD MD PD TD OP EF FR
PD PD
TD
OP
EF
FR
TD
OP
EF
FR
TD
OP
PD
FR
OP
TD
FR
OP
FR FR
Tabel 4.7 Data Pembobotan Kuisioner Jenis
Indikator
Total
Pekerjaan MD
PD
TD
OP
EF
FR
A
2
0
4
5
1
3
15
B
3
1
0
5
2
4
15
C
3
0
4
5
1
2
15
D
4
0
3
5
2
1
15
E
0
2
3
4
1
5
15
Hasil Total Nilai Produk Tabel 4.8 Total Nilai Produk Jenis
Indikator
Pekerjaan
MD
PD
TD
OP
EF
FR
A
60
0
200
150
20
120
B
60
10
0
125
30
120
C
90
0
200
175
15
40
D
160
0
90
75
50
20
E
0
80
180
160
35
400
Hasil Weighted Workload (WWL) Tabel 4.9 Total Nilai WWL Jenis
Indikator
Pekerjaan
MD
PD
TD
OP
EF
FR
A
60
0
200
150
20
120
550
B
60
10
0
125
30
120
345
C
90
0
200
175
15
40
520
D
160
0
90
75
50
20
395
E
0
80
180
160
35
400
855
Hasil Rata – Rata WWL
Total
Tabel 4.10 Rata - Rata WWL
Jenis
Indikator
Total
Pekerjaan MD
PD
TD
OP
EF
FR
A
4
0
13,33
10
1,33
8
36,67
B
4
0,67
0
8,3
2
8
23
C
6
0
13,33
11,67
1
2,67
34,67
D
10,67
0
6
5
3,3
1,33
26,33
E
0
5,33
12
10,67
2,33
26,67
57
Hasil Interpretasi Skor Tabel 4.11 Kategori Penilaian Beban Kerja
Jenis
Nilai Beban Kerja
Kategori
A
36,67
Agak tinggi
B
23
Sedang
C
34,67
Agak tinggi
D
26,33
Sedang
E
57
Tinggi
Pekerjaan
Tabel 4.12 Real Performance Kelompok
Jenis Pekerjaan A
B
C
D
E
A-1
50%
40%
40%
35%
93%
A-2
25%
30%
25%
10%
9.5%
A-3
65%
75%
65%
60%
58%
A-4
85%
80%
75%
65%
58.2%
A-5
55%
80%
80%
80%
70%
A-6
80%
85%
75%
80%
76%
A-7
55%
65%
45%
60%
42%
A-8
65%
75%
80%
75%
76.19%
A-9
55%
60%
45%
85%
41.70%
A-10
30%
70%
75%
65%
80%
A-11
40%
85%
80%
65%
68.2%
A-12
90%
95%
95%
70%
78.26%
70%
65%
62.50%
62.64%
A
Rata- 57.9%
rata
Tabel 4.12 Perbandingan Real Performance A-9 dengan Rata-rata Kelas Jenis
A Rata- A-9
Pekerjaan
rata
A
57.9%
55%
B
70%
60%
C
65%
45%
D
62.50%
85%
E
62.64%
41.7%
Grafik 1.1 Perbandingan Real Performance A-9 dengan Rata-rata Kelas 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 A
B
C A rata-rata
4.3.3 Analisis
D A-9
E
a. Jenis Pekerjaan A Berdasarkan perhitungan beban kerja yang dilakukan, beban kerja mental operator pada jenis pekerjaan A sebesar 36,67. Dari hasil tersebut, beban kerja mental yang dialami operator pada jenis pekerjaan A termasuk dalam beban kerja agak tinggi. Kebutuhan waktu yang menjadi salah satu faktor dominan dalam penentuan beban kerja operator. Dari hasil pengamatan di atas, dapat dilihat salah satu aktivitas yang membuat operator terbebani dalam hal temporal demand (TD) yang berkaitan dengan waktu pengerjaan yang singkat. Rekomendasi yang diberikan kepada operator adalah operator harus teliti dalam melakukan suatu pekerjaan dalam waktu yang ditentukan. Real performance operator pada pekerjaan ini tidak berbeda jauh dengan rata-rata kelas, dimana real performance operator berada sedikit dibawah rata-rata kelas.
b. Jenis Pekerjaan B Berdasarkan perhitungan beban kerja yang dilakukan, beban kerja mental operator pada jenis pekerjaan B sebesar 23. Dari hasil tersebut, beban kerja mental yang dialami operator pada jenis pekerjaan B termasuk dalam beban kerja sedang. Dari hasil pengamatan di atas, dapat dilihat salah satu aktivitas yang membuat operator terbebani dalam hal frustation level (FR), yaitu operator merasa tidak aman, putus asa, tersinggung, dan terganggu. Hal ini mungkin saja bisa terjadi karena pada saat melakukan praktikum suasana ruangan ramai, jadi rekomendasi yang diberikan kepada operator adalah operator harus fokus dan mengerjakan praktikum di tempat yang tidak terlalu banyak orang. Real performance operator pada pekerjaan ini berbeda dengan operator lain dalam ruangan praktikum, dimana real performance operator berada dibawah rata-rata kelas.
c. Jenis Pekerjaan C Berdasarkan perhitungan beban kerja yang dilakukan, beban kerja mental operator pada jenis pekerjaan C sebesar 34,67. Dari hasil tersebut, beban kerja mental yang dialami operator pada jenis pekerjaan C termasuk dalam beban kerja agak tinggi. Kebutuhan waktu yang menjadi salah satu faktor dominan dalam penentuan beban kerja operator.Dari hasil pengamatan di atas, dapat dilihat salah satu aktivitas yang membuat operator terbebani dalam hal temporal demand (TD), yaitu operator merasa tertekan karena waktu yang dirasakan untuk mengerjakan praktikum kurang.
Rekomendasi yang dapat diberikan kepada operator adalah operator harus fokus. Real performance operator pada pekerjaan ini berbeda dengan operator lain dalam ruangan praktikum, dimana real performance operator berada dibawah rata-rata kelas.
d. Jenis Pekerjaan D Berdasarkan perhitungan beban kerja yang dilakukan, beban kerja mental operator pada jenis pekerjaan D sebesar 26,33. Dari hasil tersebut, beban kerja mental yang dialami operator pada jenis pekerjaan D termasuk dalam beban kerja sedang. Dari hasil pengamatan di atas, dapat dilihat salah satu aktivitas yang membuat operator terbebani dalam hal mental demand (MD), yaitu operator merasa tertekan karena waktu yang dirasakan untuk mengerjakan praktikum kurang. Rekomendasi yang dapat diberikan kepada operator adalah operator harus fokus. Real performance operator pada pekerjaan ini berbeda dengan operator lain dalam ruangan praktikum, dimana real performance operator berada diatas rata-rata kelas.
e. Jenis Pekerjaan E Berdasarkan perhitungan beban kerja yang dilakukan, beban kerja mental operator pada jenis pekerjaan E sebesar 57. Dari hasil tersebut, beban kerja mental yang dialami operator pada jenis pekerjaan E termasuk dalam beban kerja tinggi. Dari hasil pengamatan di atas, dapat dilihat salah satu aktivitas yang membuat operator terbebani dalam hal frustation level (FR), yaitu operator merasa lelah dan juga waktu yang diberikan tidak banyak untuk mengerjakan praktikum, jadi operator terburu – buru saat mengerjakan praktikum sehingga operator merasa tidak fokus. Rekomendasi yang dapat diberikan kepada operator adalah operator harus tetap fokus. Real performance operator pada pekerjaan ini berbeda dengan operator lain dalam ruangan praktikum, dimana real performance operator berada dibawah rata-rata kelas.
4.3.3 Kesimpulan Pada jenis pekerjaan A, operator mengalami temporal demand (TD) yang berkaitan dengan waktu pengerjaan yang singkat dan hasil real performance operator sedikit dibawah rata-rata kelas.
Pada jenis pekerjaan B, opeator mengalami frustation level (FR), yaitu operator merasa tidak aman, putus asa, tersinggung, dan terganggu mengenai kondisi tempat praktikum yang ramai. Hasil real performance operator dibawah ratarata kelas. Pada jenis pekerjaan C, operator mengalami temporal demand (TD) yang berkaitan dengan waktu pengerjaan yang singkat dan real performance operator dibawah rata-rata kelas. Pada jenis pekerjaan D, operator mengalami mental demand (MD), yaitu operator merasa tertekan karena waktu yang dirasakan untuk mengerjakan praktikum kurang tetapi real performance operator diatas rata-rata kelas Pada jenis pekerjaan E, operator mengalami frustation level (FR), yaitu operator merasa lelah dan juga waktu yang diberikan tidak banyak untuk mengerjakan praktikum dan real performance operator dibawah rata-rata kelas.