Laporan BTR [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM I BOTANI TUMBUHAN RENDAH (ABKC 2301)



BAKTERI



Oleh : Ikramina Yusti Amina (1710119220010) Kelompok III



Asisten Dosen : M. Rafi’i Hamdhi Heny Kustiani



Dosen Pembimbing : Dra.Hj. Sri Amintarti, M.Si Dra. Aulia Ajizah, M.Kes Nurul Hidayati Utami, S.Pd., M.Pd



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN SEPTEMBER / 2018



PRAKTIKUM I Topik



: Bakteri



Tujuan



: Untuk mendeskripsikan berbagai macam dan bentuk bakteri



Hari / Tanggal : Kamis/ 20 September 2018 Tempat



I.



: Laboratorium Biologi PMIPA FKIP ULM Banjarmasin



ALAT DAN BAHAN A. Alat : 1. Mikroskop



7. Pipet tetes



2. Kaca benda



8. Gelas ukur



3. Kaca penutup



9. Kertas label



4. Gelas kimia



10. Rak kayu tabung



5. Kain planel/ tissue



11. Baki



6. Jarum ose



12. Lampu spiritus (bunsen)



B. Bahan : 1. Aquadest 2. Metilen blue 3. Kentang rebus yang dibasikan 4. Nasi yang dibasikan 5. Kue lapis yang dibasikan 6. Agar-agar yang dibasikan 7. Pais pisang yang dibasikan 8. Lemper yang dibasikan



II. CARA KERJA 1.



Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan



2.



Melakukan suspensi bahan terlebih dahulu, sebelum melakukan pengamatan



3.



Mengambil lendir atau spora pada bahan yang dibasikan dengan menggunakan jarum ose yang telah disterilkan dengan cara memanaskan jarum di bawah lampu spiritus



4.



Memasukkan bahan yang telah diambil ke dalam tabung reaksi yang sudah diisi oleh aquadest sebanyak 6 ml hingga mendapatkan bahan cairan yang diperlukan



5.



Meletakan cairan bahan di preparat pada kaca benda, lalu meneteskan dengan sedikit metilen blue dan kemudian menutup dengan kaca penutup.



6.



Mengamati dengan mikroskop.



7.



Mengambar bentuk-bentuk bakteri yang terlihat pada mikroskop.



III. TEORI DASAR Bakteri dipelajari dalam ilmu “Bakteriologi”,karena belum memiliki membrane inti (prokarion). Berdasarkan ukurannya, bakteri tergolong jasad renik (mikroba), umumnya uniseluler (bersel tunggal), dan tidak berklorofil, serta berkembangbiak dengan cara membelah diri, yaitu pembelahan biner dan berkoloni dalam biakan hidup. Protoplasma pada bakteri belum terdiferinsiasi dengan jelas, sehingga intinya belum nampak nyata. Bakteri hidup bebas (kosmopolit) baik di tanah, di udara, di dalam air, bahan makanan manusia hewan dan tumbuhan. Bentuk bakteri ada bermacam-macam, seperti bentuk peluru, bola, batang, bengkok seperti koma/ secrop dan spiral. Bentuk tubuhnya merupakan salah satu dasar dalam klasifikasi bakteri. Tubuh yang berupa sel tunggal itu mempunyai dinding sel yang jelas. Dinding sel tidak mengandung selulosa tetapi tersusun atas hemiselulosa dan senyawa-senyawa pectin yang mengandung dan lebih mendekati dinding sel hewan dari pada sel tumbuhan pada umumnya. Adanya selulosa dalam dinding sel hanya perkecualian, dinding itu dilapisi oleh selaput gelatin yang menyebabkan dinding sel itu dalam larutan air menjadi berlendir.



Pada umumnya bakteri bergerak pasif, tapi dalam keadaan tertentu dapat membentuk flagel, sehingga dapat bergerak aktif dalam media air. Sedangkan untuk jumlah dan letaknya, alat geraknya sangat berbeda, seperti : 



Monotrik, terdapat satu flagel pada satu kutubnya.







Diatrik/ sub polar, terdapat dua flagel masing-masing kutub.







Ampitrik, terdapat dua flagel masing-masing.







Peritrik, terdapat banyak flagel di seluruh permukaan tubuh.







Atrik, tidak memiliki flagel. Bakteri umumnya hidup di tempat-tempat yang lembab dan ada juga di



tempat kering dan bersuhu tinggi. 1.



Thermophyl, hidup pada suhu minimum 30ºC, suhu optimum 50ºC 55ºC dan suhu maksimum 90ºC – 100ºC.



2.



Mesophyl, suhu minimum 20ºC, suhu optimum 25ºC - 40ºC, dan suhu maksimum 50ºC.



3.



Psychophyl, suhu minimum 0ºC, suhu optimum 15ºC - 20ºC, dan suhu maksimum 30ºC.



4.



Criophyl, suhu sangat minimum. Bakteri pada umumnya bersifat heterotrof, (bergantung pada makhluk



lainnya). Tapi ada juga yang saprofit (hidup pada organisme lain) dan parasit (hidup menumpang dan merugikan organism lainnya). Selain itu ada juga bebrapa bakteri autotrof, mampu mengadakan asimilasi dan memperoleh makanan atau energI lainnya dari zat organik yang mengandung besi (Fe), belerang (S), atau nitrogen (N). Berdasarkan cara hidupnya, bakteri dibagi menjadi 2 yaitu: 1.



2.



Penyediaan makanan - Autotrof



: kemoautotrof dan fotoautotrof



- Heterotrof



: saprofit dan parasit (fakultatif, obligat, dan pathogen).



Kebutuhan oksigen - Aerob



: menggunakan oksigen (aerob obligat dan aerob fakultatif)



- Anaerob



: tidak mempergunakan oksigen



Secara umum bakteri dikelompokkan menjadi tiga bentuk, yaitu :



1. Kokus (Coccus) : berbentuk bulat seperti bola atau juga hamper menyerupai ellips. Diantaranya ada monococcus (bila



bakteri sendiri-



sendiri atau tidak berkoloni), diplococcus (bakteri berbentuk koloni yang terdiri dari 2 coccus), streptococcus (bakteri berkoloni dan berbentuk seperti rantai), stafilococcus (bakteri berkoloni seperti buah anggur), dan sarcina (koloni berbentuk seperti kubus). 2. Basil (Bacillus) : berbentuk batang atau tongkat. Diantaranya ada monobacillus (apabila bakterinya sendiri-sendiri), diplobacillus (apabila dua buah basil bergandengan), dan streptobacillus (koloni seperti rantai). 3. Spiral (Spirillum) : berbentuk bengkok atau menyerupai spiral. Diantaranya ada vibrio (berbentuk menyerupai tanda koma) dan spirochaeta (berbentuk menyerupai per atau pegas).



IV. HASIL PENGAMATAN A. Tabel Hasil Pengamatan No.



Nama Bahan



1.



Kentang



2.



Kue lapis



Kelompok



Nama Bakteri



8



Staphylococcus



7



Tetrabacillus



Perbesaran



Monobacillus 3



Streptococcus Monococcus



3.



Pais



4.



Agar- agar



1



Staphylococcus



5.



Nasi



6



Diplobacillus



6.



Lemper



8



Vibrio



40 x 10



Streptococcus



B. Foto Pengamatan 1. Bakteri pada kentang rebus yang dibasikan a. Gambar Pengamatan Keterangan : 1. Kapsul 2. Dinding sel 3. Membran plasma



kan Literatur



b. Foto Pengamatan



Keterangan : 1. Kapsul 2. Dinding sel 3. Membran plasma



(Perbesaran 40 x 10) (Dokumentasi Pribadi, 2018) c. Gambar Literatur



Keterangan : 1. Kapsul 2. Dinding sel 3. Membran plasma



(Sumber : Fredi, 2015)



2. Bakteri pada nasi yang dibasikan a. Gambar Pengamatan



Keterangan : 1. Bakteri Basil (Monobacillus) 2. Kapsul 3. Dinding sel 4. Membran plasma



b. Foto Pengamatan



Keterangan : 1. Bakteri Basil (Monobacillus) 2. Kapsul 3. Dinding sel 4. Membran plasma (Perbesaran 40 x 10) (Dokumentasi Pribadi, 2018) c. Gambar Literatur Keterangan : 1. Kapsul 2. Dinding sel 3. Membran plasma



(Sumber : Anonim b.2015) 3. Bakteri pada kue lapis yang dibasikan a. Gambar Pengamatan



Keterangan : 1. Bakteri Basil (Monobacillus) 2. Kapsul 3. Dinding sel 4. Membran plasma



b. Foto Pengamatan Keterangan : 1. Bakteri Basil (Monobacillus) 2. Kapsul 3. Dinding sel



(Perbesaran : 40 x 10) (Dokumentasi pribadi, 2018) c. Gambar Literatur Keterangan : 1. Kapsul 2. Dinding sel 3. Membran plasma



(Sumber : salmonellatyphi.org) 4. Bakteri pada agar - agar yang dibasikan a. Gambar Pengamatan



Keterangan : 1. Bakteri Basil (Monobacillus) 2. Kapsul 3. Dinding sel 4. Membran plasma



b. Foto Pengamatan



Keterangan : 1. Bakteri Basil (Monobacillus) 2. Kapsul 3. Dinding sel 4. Membran plasma 5. (Perbesaran 40 x 10 ) (Dokumentasi pribadi, 2018) c. Gambar Literatur Keterangan : 1. Kapsul 2. Dinding sel 3. Membran plasma



(Sumber : Ferrydwii, 2015) 5. Bakteri pada pais pisang yang dibasikan a. Gambar Pengamatan



Keterangan : 1. Kapsul 2. Dinding sel 3. Membran plasma



b. Foto Pengamatan Keterangan : 1. Bakteri Kokus (Monococcus) 2. Kapsul



(Perbesaran 40 x 10) (Dokumentasi pribadi, 2018) c. Gambar Literatur Keterangan : 1. Kapsul 2. Dinding sel 3. Membran plasma



(Sumber : Dewi Amira, 2013) 6. Bakteri pada lemper yang dibasikan a. Gambar Pengamatan



Keterangan : 1. Kapsul 2. Dinding sel 3. Membran plasma



b. Foto Pengamatan Keterangan : 1. Bakteri Spiral (Vibrio) 2. Dinding sel 3. Kapsul



(Perbesaran 40 x 10) (Dokumentasi pribadi, 2018) c. Gambar Literatur Keterangan : 1. Kapsul 2. Dinding sel 3. Membran plasma



(Sumber :)



V. ANALISIS DATA 1. Bakteri pada kentang rebus yang dibasikan Berdasarkan hasil pengamatan, pada media kentang rebus yang sudah dibasikan ditemukan beberapa bakteri yaitu Staphylococcus. Walaupun pada kenyataannya tidak ditemukan sama sekali bakteri didalamnya. Staphylococcus adalah kelompok dari bakteri-bakteri, secara akrab dikenal sebagai Staph, yang dapat menyebabkan banyak penyakit-penyakit sebagai akibat dari infeksi beragam jaringan-jaringan tubuh. Bakteribakteri Staph dapat menyebabkan penyakit tidak hanya secara langsung oleh infeksi (seperti pada kulit), namun juga secara tidak langsung dengan menghasilkan racun-racun yang bertanggung jawab untuk keracunan makanan dan toxic shock syndrome. Penyakit yang berhubungan dengan Staph dapat mencakup dari ringan dan tidak memerlukan perawatan sampai berat/parah dan berpotensi fatal. Karena bakteri Staphylococcus merupakan bakteri yang cukup berbahaya, maka dari itu kita perlu mewaspadainya. Kita harus berhatihati dalam memilih makanan, jangan sampai kita memakan makanan yang basi yang bisa saja didalamnya mengandung bakteri staphylococcus yang membahayakan kesehatan tubuh kita.



2. Bakteri pada nasi yang dibasikan Secara fisiologis nasi yang diamati sudah nampak berlendir sehingga menjadi indikasi adanya bakteri yang sudah mengontaminasi makanan tersebut. Pada nasi yang telah dibasikan ini dapat ditemukan bakteri, yaitu bakteri monobacillus. Walau pada pengamatan sebenarnya tidak terdapat tanda-tanda bakteri ada disana. Bakteri ini mempunyai bentuk batang dengan susunannya tunggal atau satu. Contoh bakteri yang termasuk dalam bentuk monobacillus misalnya Escherichia coli, Lactobacillus, dan Salmonella typhi.



Lendir yang ada pada nasi disebabkan karena adanya kegiatan fisiologis bakteri. Kemudian substrat itu akan mengalami penguraian yang biasanya disertai dengan timbulnya energi. Proses ini disebut pembusukan disertai dengan bau yang kurang sedap. 3. Bakteri pada kue lapis yang dibasikan Berdasarkan hasil pengamatan pada kue lapis yang dibasikan ini ditemukan bakteri dengan bentuk monobacillus. Bakteri dengan bentuk Monobacillus adalah bakteri yang berbentuk batang dengan susunannya tunggal atau satu. Meski pada faktanya pada gambar pengamatan bukan bakteri sebenarnya yang didapatkan, karena pada saat praktikum tersebut terdapat beberapa gejala. Padamnya lampu menyulitkan proses praktikum dan tidak bisa menggunakan mikroskop eletrik. Menurut literatur, Contoh bakteri bentuk monobacillus yaitu Lactobacillus, Salmonella sp., dan Eschericia coli. Bakteri sangat menyukai tempat lembab, karena itulah medium ini sangat cocok untuk pembiakan bakteri. Lendir yang terdapat pada medium ini kemungkinan disebabkan oleh aktivitas fisiologi bakteri yang menempatinya. 4. Bakteri pada agar-agar yang dibasikan Berdasarkan hasil pengamatan pada agar-agar yang telah dibasikan, tidak ditemukan sama sekali bakteri. Karna sama halnya dengan padam nya lampu, cuaca mendung serta hanya dengan menggunakan mikroskop cahaya denga perbesaran 10x10 maka kemungkinan tbakteri dapat terlihat kecil. 5.



Bakteri pada pais pisang yang dibasikan Pada pengamatan yang telah dilakukan,



6.



Bakteri pada lemper yang dibasikan .



VI. KESIMPULAN 1. Habitat Bakteri biasanya di tempat yang lembab. 2. Bakteri pada umumnya berkembangbiak dengan membelah diri yaitu pembelahan primer. 3. Bakteri mempunyai tiga bentuk dasar : bulat sampai elips (coccus), batang (bacillus), dan spiral (spirillum). 4. Susunan



kokus



yaitu



monococcus,



diplococcus,



streptococcus,



stafilococcus dan sarkina. Untuk susunan basil yaitu :monobasil, diplobasil dan streptobasil. Sedangkan pada bentuk spiral yaitu : spiral dan koma. 5. Praktikum kali ini sangat susah untuk melihat bakteri dikarnakan beberapa gejala 6. Perbesaran 10x10 dengan mikroskop cahaya sangat sulit untuk melihat bakteri, kecuali dengan mikroskop elektrik



VII.



DAFTAR PUSTAKA Amintarti, Sri dkk. 2018. Penuntun Praktikum Botani Tumbuhan Rendah. FKIP ULM. Banjarmasin Dewi ayu. 2012. Diakses melalui http://dewiayu39.blogspot.co.id/l pada tanggal 02 Oktober 2017 Ferrydwi 2016 . http://ferrydwirestuhendra.blogspot.com/2012/08/



.



Diakses pada tanggal 30 September 2017 Indah, Najmi. 2009. Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah. FP MIPA IKIP PGRI JEMBER. Lovelles, A.R. 1989. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik.Jakarta :Gramedia Salmonellatyphi.org. 2014. Salmonella Typhi. salmonellatyphi.org Tjitrosoepomo, Gembong. 1989. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : GadjahMada University Press