Laporan CuSO4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMBUATAN KRISTAL CuSO4.5H2O Pembimbing : Nancy SD, M.S. Tanggal Praktikum : 5 Januari 2012



Oleh : Ajeng Maryam Suciati Amanda Aulia Prima Annisa Amalia Subekti Aulia Tulananda



111431001 111431002 111431003 111431004



Kelompok 1 Analis Kimia 1A



POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012



PEMBUATAN KRISTAL CuSO4.5H2O I.



Dasar Teori Dalam sistem periodik unsur (SPU), tembaga (Cu) termasuk ke dalam golongan 1B. logam ini biasa disebut logam koin karena dipakai sejak lama sebagai uang dalam bentuk lempengan (koin). Hal ini disebabkan logam ini tidak reaktif, sehingga tidak dapat berubah dalam waktu yang lama. Tembaga tidak larut dalam asam yang bukan pengoksidasi tetapi tembaga dapat teroksidasi oleh HNO3 sehingga tembaga larut dalam HNO3. Pada 650oC tembaga(II)sulfat mengurai menjdai tembaga(II)oksida (CuO), sulfur dioksida (SO2), dan oksigen (O2). Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam yang paling ringan dan paling aktif, dan terdapat cukup banyak dalam keadaan bebas. Tembaga ini merupakan salah satu unsure logam transisi yang berwarna coklat kemerahan dan merupakan konduktor panas/listrik yang sangat baik. Tembaga ini dimanfaatkan untuk berbagai keperluan sehari-hari. Begitu juga halnya dengan senyawa terusi (CuSO4.5H2O) berfungsi sebagai katalis, desinfektan, dan bersifat bakterisida. Tembaga sulfat dapat membentuk tiga macam hidrat yaitu CuSO4.5H2O , CuSO4.3H2O , CuSO4.H2O . tembaga sulfat pentahidrat (CuSO4.5H2O) ini dapat dibuat dengan mereaksikan logam tembaga dengan H2SO4. 2 Cu + 2 H2SO4 + O2



2 CuSO4 + 2 H2O



II. Alat dan Bahan Alat : Gelas kimia 100 ml



Bahan : Larutan HNO3 pekat



Gelas erlenmeyer



Larutan H2SO4 pekat



Batang pengaduk



Logam Cu



Pipet ukur



Aquades



Corong kaca Kertas saring Hotplate



III. Langkah Kerja



25 ml H2O



5 ml H2SO4



Pencampuran



7,5 ml HNO3



Pengadukan & Pemanasan



Penyaringan



Residu



Filtrat



Kristal



Timbang



IV. Data Percobaan dan Perhitungan Massa Cu Massa Cu Kristal BM CuSO4.5H2O BA Cu Mol CuSO4 = mol Cu Massa CuSO4.5H2O Rendemen CuSO4.5H2O



5,01 gram Tidak terbentuk 249,55 g/mol 63,55 g/mol massa 5,01 = = 0,078 mol Ar / Mr 63,55 Tidak terbentuk ---



Hasil Pengamatan Perlakuan 1. Pembuatan larutan



Pengamatan H2SO4, Suhu menjadi panas (eksoterm)



mencampurkan 25 ml H2O dengan 5 ml H2SO4 2. Melarutkan 5,01 gram Cu dengan Suhu menjadi panas (eksoterm), larutan ditambah HNO3



berubah warna menjadi biru muda dan berbuih, dihasilkan gas berwarna coklat.



Logam tembaga sedikit larut dan berubah warna menjadi putih 3. Pemanasan larutan



Warna larutan berubah semakin pekat menjadi biru tua dan warna tembaga kembali berwarna coklat. Setelah lamakelamaan air menguap dan jumlah larutan semakin sedikit



4.



Penambahan air pada larutan



Penambahan air ini dilakukan karena pada pemanasan jumlah larutan semakin sedikit dan warna larutan semakin pekat. Dengan ditambahkan air, warna larutan sedikit lebih muda tetapi tembaga tidak larut juga dan warnanya tetap coklat



5.



Penyaringan



Setelah



dipanaskan,



disaring



dalam



larutan



keadaan



langsung



panas



pada



erlenmeyer dan seketika larutan langsung membeku pada saringan dan juga pada Erlenmeyer padatan itu yang kami duga adalah Kristal CuSO4.5H2O ternyata itu adalah serbuk yang menggumpal 6.



Penambahan air dan Pemanasan ulang Serbuk yang menggumpal mecair dan masih berwarna biru tua



7.



Mendiamkan larutan



Larutan yang ditutupi oleh alumunium foil tetap cair walau sudah didiamkan selama lebih dari 2 minggu



V. Pembahasan VI. Kesimpulan