Laporan Denver II [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENGKAJIAN PEMERIKSAAN FISIK PADA AN. A (3 TAHUN 11 BULAN 20 HARI)



Disusun oleh Nama :Sarwin Santoso



PROGRAM STUDI PROVESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR



ANAK



BAB I PENDAHULUAN



A.



Latar Belakang Usia dini merupakan masa keemasan (the golden age) sekaligus periode yang sangat kritis pada anak karena pada periode ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat pada otak manusia dalam menerima berbagai masukan dari lingkungan sekitarnya. Hasil penelitian tentang kecerdasan otak mengungkapkan bahwa untuk mengoptimalkan kecerdasan seorang anak harus dilakukan stimulasi sejak dini yaitu sejak 3 tahun pertama kehidupan, karena pada usia tersebut jumlah sel otak yang dimiliki dua kali lipat lebih banyak dari sel-sel otak orang dewasa. Kegiatan pemeriksaan/skrining perlu dilakukan pada masa ini untuk mengidentifikasi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada anak yang meliputi deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, perkembangan dan mental emosional serta memberikan intervensi dini. Hasil penelitian lain di Philipina juga membuktikan bahwa terjadi peningkatan perkembangan psikososial sebesar 6-11% pada anak usia 0-4 tahun yang dilakukan stimulasi selama 2 tahun terhadap 7 domain yang diukur dengan instrumen Revised Early Childhood Development Checklist (REC) yaitu: Gross motor, fine motor, self help, receptive language, expressive language, cognitive, social emotional. Setiap anak memiliki hak dasar dalam tumbuh kembang yaitu memperoleh stimulasi, deteksi dan intervensi dini. Salah satu deteksi dini ini diperoleh melalui skrining untuk mengidentifikasi anak-anak dengan keterlambatan atau gangguan perkembangan dengan akurasi yang wajar. Salah satu bentuk skrining yang dapat dilakukan adalah menggunakan skrining Denver II. Skrining Denver II merupakan revisi utama dan standardisasi ulang dari Denver Developmental Screening Test (DDST). Skrining Denver II adalah pemeriksaan untuk mengetahui sedini mungkin penyimpangan perkembangan yang terjadi pada anak sejak lahir sampai berumur enam



tahun dan dapat mengukur kemampuan anak sesuai tahapan usianya. Skrining ini hanya untuk mengidentifikasi adanya penyimpangan atau keterlambatan perkembangan pada anak untuk dievaluasi lebih lanjut dan bukan alat untuk mendiagnosa. Skrining ini relatif mudah dilakukan, membutuhkan sedikit waktu dan tidak mahal. Skrining dapat dilakukan baik oleh tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, psikolog maupun tenaga non kesehatan yang terlatih seperti kader posyandu.Salah satu tes yang dapat dilakukan untuk menilai tumbuh kembang anak dan mengidentifikasi secara dini adanya masalah pada tumbuh kembang anak adalah dengan menggunakan DENVER II. DENVER II adalah metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak usia 0-6 tahun. B.



Tujuan 1. Tujuan umum Mengidentifikasi adanya masalah pada tumbuh kembang anak 2. Tujuan Khusus a. Melakukan pengkajian tumbuh kembang anak menggunakan DENVER II b. Memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak



BAB II TINJAUAN TEORI



A. Pengertian DENVER II merupakan revisi utama dan standararisasi ulang dari Denver



Development



Screning



Test



(DDST)



dan



reviced



Denver



Developmental Screening Test (DDST-R). Denver II ini berbeda dari test skrining sebelumnya baik dalam hal bentuk, interpretasi dan rujukan. DENVER II mengkaji motorik kasar, bahasa, motorik halus, daptif dan perkembangan social personal pada anak-anak dari 1 bulan sampai 6 tahun. Tes ini merupakan salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Test ini bukan test diagnostic atau test IQ. B. Tujuan Dilakukan Tes Denver II 1.



Untuk menilai perkembangan anak sesuai usia



2.



Mengidentifikasi anak tanpa gejala terhadap kemungkinan adanya kelainan/ keterlambatan perkembangan



3.



Memastikan apakah anak yang dicurigai mengalami kelainan, apakah benar-benar ada kelainan.



4.



Memonitor anak dengan resiko perkembangan



5.



Salah satu antisipasi bagi orang tua



6.



Identifikasi perhatian orang tua dan anak tentang perkembangan



7.



Mengajarkan perilaku yang tepat sesuai usia anak



C. Tahapan Tes Denver II 1.



Tahap pertama : dilakukan pada usia 0 – 6 tahun a. 3 – 6 bulan b. 9 – 12 bulan c. 18 – 24 bulan d. 3 tahun e. 4 tahun f. 5 tahun



g. 6 tahun 2.



Tahap kedua Dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada tahap pertama, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.



D. Aspek Yang Dinilai 1.



Personal Social (perilaku sosial) Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.



2.



Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus) Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. Contohnya koordinasi mata, tangan, memainkan, menggunakan benda-benda kecil.



3.



Language (bahasa) Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan.



4.



Gross motor (gerakan motorik kasar) Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.



E. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan 1.



Lakukan test dari sector yang kurang aktif terlebih dahulu : personal social, motorik halus, bahas dan motorik kasar.



2.



Mulailah



dari yang mudah dilakukan , jika anak kurang tepat



melakukannya beri stimulus dan lakukan test ulang. 3.



Test yang menggunakan alat yang sama dilakukan secra berurutan



4.



Selama test berlangsung, amati perilaku anak. Apakah ada perilaku yang khas, dibandingkan anak lainnya. Bila ada perilaku yang khas tanyakan kepada orang tua / pengasuh anak, apakah perilaku tersebut merupakan perilaku sehari-hari yang dimiliki anak tersebut.



5.



Memberikan pujian walaupun gagal melakukan.



6.



Jangan bertanya yang mengarah ke jawaban.



7.



Intepretasi harus dipertimbangkan sebelum memberitahu orang tua bahwa test hasil normal atau abnormal.



8.



Tidak perlu membahas setiap item pada orang tua.



9.



Pada akhir test, tanyalah orang tua apakah penampilan anak merupakan kemampuan atau perilaku pada waktu lain.



F. Persiapan 1. Usahakan test perkembangan dilakukan pada tempat yang tenang / tidak bising, dan bersih. 2. Sediakan meja tulis dengan kursinya dan matras. 3. Formulir Denver. a. Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak umur < 6 tahun, berisi 125 gugus tugas yang disusun dalam formulir menjadi 4 sektor untuk menjaring fungsi. b. Skala umur tertera pada bagian atas formulir yang terbagi dari umur dalam bulan dan tahun, sejak lahir sampai berusia 6 tahun. c. Setiap ruang antara tanda umur mewakili 1 bulan, sampai anak berumur 24 bulan. Kemudian mewakili 3 bulan, sampai anak berusia 6 tahun. d. Pada setiap tugas perkembangan yang berjumlah 125, terdapat batas kemampuan perkembangan yaitu 25%, 50% dan 90% dari populasi anak lulus pada tugas perkembangan tersebut. 25%



50%



75%



90%



Berjalan



e. Pada beberapa tugas perkembangan terdapat huruf dan angka pada ujung kotak sebelah kiri, contohnya R singakatan dari report, artinya tugas perkembangan tersebut dapat lulus berdasarkan laporan dari



orang tua /pengasuh anak, tetapi apabila memungkinkan maka penilai dapat memperhatikan apa yang biasa dilakukan oleh anak. f. Angka kecil menunjukkan tugas yang harus dikerjakan sesuai dengan nomor yang ada pada formulir. R 1



4. Mengkaji kegiatan anak yang meliputi 4 sektor yang dinilai. 5. Dekat dengan anak. 6. Menjelaskan pada orang tua bahwa DDST bukan test IQ. 7. Lingkungan diatur supaya anak merasa nyaman dan aman selama dilakukan test. G. Alat 1.



Gulungan benang wol merah (diameter 10 cm)



2.



Kismis/manik-manik



3.



10 buah kubus warna merah, kuning, hijau, biru 2,5 cm x 2,5 cm



4.



Botol kaca kecil dengan diameter lubang 1,5 cm



5.



Bel/lonceng kecil



6.



Bola tennis



7.



Pensil merah



8.



Boneka kecil dengan botol susu



9.



Cangkir plastic dengan gagang / pegangan



10. Kertas kosong H. Prosedur 1.



Sapa orang tua / pengasuh anak dengan ramah.



2.



Jelaskan maksud dan tujuan test DDST pada orang tua.



3.



Buat komunikasi yang baik dengan anak.



4.



Hitung umur anak dan buat garis umur. a.



Instruksi umum : catat nama anak, tanggal lahir, dan tanggal pemeriksaan pada formulir.



b. Umur anak dihitung dengan cara tanggal pemeriksaan dikurangi tanggal lahir. 5.



Bila anak lahir prematur, koreksi factor prematuritas. Untuk anak yang lahir lebih dari 2 minggu sebelum tanggal perkiraan dan berumur kurang dari 2 tahun, maka harus dilakukan koreksi.



6.



Tarik garis umur dari atas ke bawah dan cantumkan tanggal pemeriksaan pada ujung atas garis umur. Formulir Denver dapat digunakan untuk beberapa kali, gunakan garis umur dengan warna yang berbeda.



7.



Siapkan alat yang dapat dijangkau anak, beri anak beberapa mainan dari kitasesuai dengan apa yang ingin ditestkan.



8.



Lakukan tugas perkembangan untuk tiap sektor perkembangan dimulai dari sektor yang paling mudah dan dimulai dengan tugas perkembangan yang terletak disebelah kiri garis umur, kemudian dilanjutkan sampai ke kanan garis umur. a.



Pada tiap sektor dilakukan minimal 3 tugas perkembangan yang paling



dekat



disebelah



kiri



garis



umur



serta



tiap



tugas



perkembanagan yang ditembus garis umur. b. Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu uji coba pada langkah I (gagal / menolak / tidak ada kesempatan), lakukan uji coba tambahan kesebelah kiri garis umur pada sektor yang sama sampai anak dapat ”lulus” 3 tugas perkembangan. c.



Bila anak mampu melakukan salah satu tugas perkambangan pada langkah I, lakukan tugas perkembangan tambahan kesebelah kanan garis umur pada sektor yang sama sampai anak :gagal” pada 3 tugas perkembangan.



9.



Beri skor penilaian dan catat pada formulir DDST.



I.



Skoring 1.



Passed atau lulus (P/L). Anak melakukan uji coba dengan baik, atau ibu/pengasuh anak memberi laporan (tepat / dapat dipercaya bahwa anak dapat melakukannya).



2.



Failure atau gagal (F/G). Anak tidak dapat melakukan uji coba dengan baik atau ibu / pengasuh anak memberi laporan (tepat) bahwa anak tidak dapat melakukannya dengan baik.



3.



Refuse atau menolak (R/M). Anak menolak untuk melakukan uji coba. Penolakan dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak “apa yang



4.



harus dilakukan”, jika tidak menanyakan kepada anak apakah dapat melakukannya (uji coba yang dilaporkan oleh ibu / pengasuh anak tidak diskor sebagai penolakan).



5.



By report berarti no opportunity (tidak ada kesempatan). Anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada hambatan. Skor ini hanya boleh dipakai pada uji coba dengan tanda R.



J.



Interpretasi 1.



 Advanced item apabila anak mampu melakukan tes di sebelah kanan garis umur. Atau di masing dalam rentang precentil 25-70



2.



 Normal item apabila anak gagal atau menolak suatu item yang jatuh dengan sepenuhnya di sebelah kanan dari garis umur dan juga jika anak itu dapat dapat melakukan item yang diberikan ( P), gagal ( F), atau menolak ( R) suatu item dimana masih melalui rentang percentile 25-75.



3.



  Caution item apabila seorang anak gagal ( F) atau menolak ( R) suatu item yang dilaui oleh garis umur antara percentile 75 - 90.



4.



Delayed item apabila anak gagal (F) atau menolak (R) melakukan tes di sebelah kiri garis umur.



5.



No Opportunity item jika orang tua melaporkan bahwa anaknya tidak pernah berkesempatan untuk melakukan item yang diberikan.



K. Kesimpulan 1.



Normal a.



Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.



b. Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya. 2.



Suspect / di duga a.



Bila didapatkan ≥ 2 caution dan / atau ≥ 1 keterlambatan.



b. Lakukan uji ulang dalam 1 – 2 minggu untuk menghilangkan factor sesaat seperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan. 3.



Untestable / tidak dapat diuji a.



Bila ada skor menolak pada ≥ 1 uji coba tertelak disebelah kiri garis umur atau menolak pada > 1 uji coba yang ditembus garis umur pada daerah 75–90%.



b. Lakukan uji ulang dalam 1 – 2 minggu.



BAB III LAPORAN PELAKSANAAN DENVER II A. Identitas Anak 1. Nama



:



An. A



2. Tanggal lahir



:



07-06-2015



3. Tanggal pemeriksaan : 27-05-2019 B. Usia Pemeriksaan Pada saat pemeriksaan An. A dalam kondisi yang sehat. An. A dilahirkan dengan usia kandungan aterm yaitu 37 minggu. 2019



5



27



2015



6



07 -



11 -



20



3



-



Usia An. A pada saat pemeriksaan adalah 3 tahun 11 bulan 20 hari dibulatkan menjadi 4 tahun. C. Kesiapan Pemeriksa 1. Pemeriksa telah membuat kontrak waktu dengan ibu An. A 2. Pemeriksa telah mempersiapkan alat pemeriksaan. 3. Pemeriksa telah menyiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk pemeriksaan Denver II. 4. Pemeriksa telah membina hubungan saling percaya dengan An.A dan ibunya. D. Alat yang Digunakan 1. Alat peraga a. Pulpen b. Makanan c. Monopoli 2. Lembar pemeriksaan denver II



3. Buku petunjuk sebagai pedoman yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara penilaiannya. E. Kesiapan Klien Saat pemeriksaan, klien dalam kondisi yang sehat.



F. Aspek Perkembangan yang Dinilai Sektor Personal Sosial



Respon Anak 1.



Menga



Hasil P



Interpretasi Normal



Gosok



P



Normal



Berpaka



P



Normal



Memak



P



Normal



Menyeb



P



Normal



Cuci



P



Normal



P F



Normal Normal



Mengga



F



Normal



Mencon



F



Normal



Kesimpulan Normal



mbil makan 2. gigi tanpa bantuan 3. ian tanpa bantuan 4. ai T-Shirt 5. ut nama teman 6.



Adaptif - Motorik Halus



dan mengeringkan tangan 7. Memakai baju 1. Mencon toh □ 2. mbar orang 6 bagian 3. toh □ ditunjukkan



Normal



4. 5.



Memili



P



Normal



P



Normal



Mengga



P



Normal



Mencon



P



Normal



Menggo



P



Normal



Menara



P



Normal



Meniru



P



Normal



Mengar



F



Normal



Berlawa



P



Normal



Menghi



P



Advance



Menget



P



Normal



h garis yang lebih panjang Mencon toh +



6. mbar orang 3 bagian 7. toh O 8. yangkan ibu jari 9. dari kubus 10. garis vertikal Bahasa



1. tikan 7 kata 2. nan 2 3. tung 5 kubus 4. ahui 2 kata sifat



Normal



5.



Menyeb



P



Normal



Bicara



P



Normal



Menget



P



Normal



Keguna



P



Normal



Menghi



P



Normal



Keguna



P



Normal



Menyeb



P



Normal



Menget



P



Normal



Berdiri



P



Advance



Berjala



P



Advance



Berdiri



P



Normal



ut 4 warna 6. semua dimengerti 7. ahui 4 kegiatan 8. an 3 benda 9. tung 1 kubus 10. an 2 benda 11. ut 1 warna 12. ahui 2 kegiatan Motorik kasar



1. 1 kaki 6 detik 2. n tumit ke jari kaki 3. 1 kaki 5 detik



Normal



4.



Berdiri



P



Normal



Berdiri



P



Normal



Melom



P



Normal



Berdiri



P



Normal



Berdiri



P



Normal



Loncat



P



Normal



Melemp



P



Normal



P



Normal



1 kaki 4 detik 5. 1 kaki 3 detik 6. pat dengan 1 kaki 7. 1 kaki 2 detik 8. 1 kaki 1 detik 9. jauh 10.



ar bola dengan lengan keatas 11. Melom pat



G. Interpretasi Nilai Denver II 1.



Sektor Personal Sosial Pada sector personal sosial ini, An. A mampu melakukan semua tugas yang harus dilakukan sesuai dengan yang sedang dilewati oleh garis usia. Adapun kegiatan-kegiatan yang berhasil dilakukan An. A yaitu mengambil makan, gosok gigi tanpa bantuan, berpakaian tanpa bantuan, memakai t-shirt, menyebut nama teman, cuci dan mengeringkan tangan, serta memakai baju. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya keterlambatan pada perkembangan An.A di sector personal sosial.



2.



Sektor Motorik Halus Pada sector ini, An.A mampu melakukan semua tugas yang sedang dan sudah dilewati oleh garis usia yaitu mencontoh □, menggambar orang 6 bagian, mencontoh □ ditunjukkan, memilih garis yang lebih panjang, mencontoh +, menggambar orang 3 bagian, mencontoh o, menggoyangkan ibu jari , menara dari kubus, dan meniru garis vertikal. Sedangkan untuk tugas yang berada di sebelah kanan garis usia atau belum dilewati oleh garis usia, An.A gagal dalam melakukannya. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya keterlambatan pada perkembangan An.A di sektor motorik halus.



3.



Sektor Bahasa Pada sektor bahasa, ada banyak tugas yang dilewati oleh garis usia. An.A lulus dalam melakukan beberapa tugas yang dilewati garis usia. Adapun tugas yang berhasil dilakukan oleh An.A yaitu berlawanan 2, mengetahui 2 kata sifat, menyebut 4 warna, bicara semua dimengerti, mengetahui 4 kegiatan, kegunaan 3 benda, menghitung 1 kubus. Untuk tugas yang berada di sebelah kiri garis usia dapat dilalui dengan baik oleh An.A, sedangkan tugas yang berada disebelah kanan garis usia hanya 1 yang mampu dilakukan oleh An.A yaitu menghitung 5 kubus. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya keterlambatan pada perkembangan An.A di sektor bahasa.



4.



Sektor motorik kasar Pada sector ini, An.A mampu melakukan semua tugas yang sedang dilewati oleh garis usia yaitu berdiri 1 kaki 5 detik, berdiri 1 kaki 4 detik, berdiri 1 kaki 3 detik, dan melompat dengan 1 kaki. Tugas - tugas yang berada di sebelah kiri garis usia dapat dilakukan dengan baik oleh An.A seperti berdiri 1 kaki 2 detik, berdiri 1 kaki 1 detik, loncat jauh, melempar bola dengan lengan keatas, dan melompat, sedangkan tugas yang berada disebelah kanan garis usia yang mampu dilakukan oleh An.A yaitu berdiri 1 kaki 6 detik dan berjalan tumit ke jari kaki. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya keterlambatan pada perkembangan An.A di sektor motorik kasar.



Tabel Hasil Pemeriksaan : No .



1.



Domain



Personal Sosial



Bagian Kiri



Dilewati Garis



Bagian Kanan



Garis Usia Memakai T-Shirt



Usia Mengambil makan



Garis Usia



(P) Menyebut nama



(P) Gosok gigi tanpa



teman (P) Cuci dan



bantuan (P)



mengeringkan tangan (P) Memakai baju (P) Menggoyangkan



2.



Adaptif – Motorik Halus



ibu jari (P) Menara dari kubus (P) Meniru garis vertikal (P)



3.



Bahasa



Kegunaan 2 benda (P) Menyebut 1 warna



Berpakaian tanpa bantuan (P)



-



-



Memilih garis yang lebih panjang (P) Mencontoh + (P) Menggambar orang 3 bagian (P) Mencontoh O (P) Berlawanan 2 (P) Mengetahui 2 kata



Mencontoh □ (F) Menggambar orang 6 bagian (F) Mencontoh □ ditunjukkan (F) Mengartikan 7 kata (F) Menghitung 5



(P) Mengetahui 2 kegiatan (P)



sifat (P)



kubus (P)



Menyebut 4 warna Bicara semua dimengerti (P) Mengetahui 4 kegiatan (P) Kegunaan 3 benda (P) Menghitung 1



4.



Motorik Kasar



Berdiri 1 kaki 2



kubus (P) Berdiri 1 kaki 5



Berdiri 1 kaki 6



detik (P) Berdiri 1 kaki 1



detik (P) Berdiri 1 kaki 4



detik (P) Berjalan tumit ke



detik (P)



detik (P) Berdiri 1 kaki 3



jari kaki (P)



Loncat jauh (P) Melempar bola dengan lengan keatas (P) Melompat (P)



detik (P) Melompat dengan 1 kaki (P)



H. Kesimpulan Dari hasil tes DENVER II yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa An.A mampu melakukan tugas sesuai dengan tahapan perkembangannya di ke 4 sektor. Sehingga dapat disimpulkan bahwa An.A tidak mengalami masalah pada tumbuh kembangnya. I.



Rencana Tindak Lanjut Hasil tes DENVER II menunjukkan bahwa An.A memiliki tahapan perkembangan yang baik sesuai dengan usianya. Berikan pujian kepada kedua orangtua anak karena pertumbuhan anak yang bagus dan diharapkan orangtua An.A dapat mengetahui tugas-tugas yang harus dilakukan An.A



sehingga perkembangannya dapat dipantau secara berkala dan dapat melatih serta memberi stimulus untuk meningkatkan tugas perkembangannya.



DAFTAR PUSTAKA Wong, Donna L. 2012. Pedoman klinis keperawatan pediatrik. Edisi 4. Jakarta:EGC Royhanati.



2012.



DDST.



Diakses



http://isyroyhanaty.files.wordpress.com/2010/08/ddst-ii.pdf



dari pada



tanggal Nugroho, Heru Santoso W. 2009. Denver Developmental Screening Test: petunjuk praktis. Jakarta: EGC. NANDA 2012-2014. 2012. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 20122014: Definisi dan Klasifikasi. Jakarta: EGC McCloskey, Joanne C., and Gloria M.Bulechek. (2000). Nursing Intervetion Cklassification (NIC). Third edition. United States of America