Laporan Kelompok 7, Kegiatan Belajar 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama Kelompok 1.



M. Fa'ilul Fatikhin



(198000069)



2.



Fadhila Ardi Rahayu Wardani



(198000145)



3.



Tulusliana



(198000224)



4.



Setya Fanni Dama Wisnu Wardhani



(198000226)



5.



Ferry Dwi Fernanda



(198000230) Laporan Tertulis Pembelajaran Terpadu



(Berilah satu contoh untuk tiap-tiap karakteristik pembelajaran terpadu!) 1. Otentik Pembelajaran terpadu memungkinkan  siswa memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan belajar secara langsung. Mereka memahami dari hasil belajarnya sendiri, bukan sekedar pemberitahuan guru. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh sifatya lebih otentik. Misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh siswa melalui eksperimen. Guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, sedangkan siswa bertindak sebagai aktor pencari informasi dan pemberitahuan. Contoh: hukum pemantulan cahaya diperoleh siswa melalui eksperimen. Guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, sedangkan siswa bertindak sebagai aktor pencari informasi dan pemberitahuan. 2. Holistic Suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian sekaligus,tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak. Pembelajaran terpadu memungkinkann siswa untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi. Contoh: Siswa lebih arif dan bijak di dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada di depan mereka 3. Bermakna Seorang siswa yang telah belajar bagaimana cara melaksanakan shalat dengan baik di sekolah diharapkan dapat menggunakan kepandaiannya dalam kehidupan sehari-hari. 4. Aktif



Metode diskusi pada hakikatnya berpusat pada siswa, di mana kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan diskusi yang tidak terstruktur hingga kegiataan yang terstruktur di mana guru dapat bertindak sebagai fasilitator. Contoh: guru membuat kelompok diskusi dengan beranggota 4-5 siswa, dipilih secara acak dengan nilai yang berbeda agar tidak tumpang tindih. Guru bertindak sebagai fasilitator memberikan materi yang berbeda di tiap kelompok, sehingga anggota kelompok berdiskusi secara aktif.