Laporan KL Bendung Perjaya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehaditrat-nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inyah-nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan kegiatan Kerja Lapangan dengan baik. Penulisan laporan ini dibuat dengan maksud memberitahukan hasil dari kuliah lapangan yang telah dilaksanakan pada tanggal 7 Januari 2021 yang bertempat di Bendungan Perjaya OKU Timur. Adapun laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban atas terlaksanannya kegiatan Kuliah Lapangan Program jurusan Teknik Sipil Universitas Baturaja yang berfungsi sebagai syarat penyelesaian Mata kuliah Kuliah Lapangan yang telah diambil. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun segi lainya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selembar-lembarnya bagi pembaca yang ingin memberi kritik dan sarannya. Baturaja, 12 Januari 2021



Penyusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ..................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1



Latar Belakang .................................................................................. 1



1.2



Rumusan Masalah ............................................................................. 2



1.3



Tujuan Kunjungan............................................................................. 2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 3 2.1



Pengertian Bendung .......................................................................... 3



2.2



Klasifikasi Bendung .......................................................................... 3



2.3



Bagian-bagian Bangunan Utama Bendung ....................................... 5



BAB III METODELOGI KUNJUNGAN LAPANGAN ................................. 8 3.1



Alur Kunjungan Lapangan ................................................................ 8



3.2



Lokasi Kunjungan Lapangan ............................................................ 8



3.3



Pengumpulan Data Kunjungan Lapangan......................................... 9



BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................. 10 4.1



Data Umum Bendung...................................................................... 10



4.2



Mekanisme Kerja Pintu Pembilas ................................................... 15



BAB V PENUTUP ......................................................................................... 18 5.1 Kesimpulan.......................................................................................... 18



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Bendungan adalah sebuah bangunan air yang dibangun khusuus membendung (menangkap) air yang berfungsi untuk memindahkan aliran air atau menampung sementara dalam kapasitas/volume air tertentu. Bendungan (dam) dan bendung (weir) sebenarnya merupakan struktur yang berbeda. Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui puncak / mercu bendung (overflow). Dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran air di saluran / sungai dan bisa juga sebagai penggerak pengilingan tradisional di negaranegara Eropa. Di negara dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya, serangkaian bendung dapat dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air. Di Indonesia, bendung dapat digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai lebih rendah dari muka tanah yang akan diair. Oleh karena itu maka pada Kunjungan Lapangan kali ini kami mengambil fokusan pada Irigasi Upper Komering, Bendung Perjaya Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.



1



2



1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat di rumusan masalah nya adalah sebagai berikut : a. Apa sajakah bagian-bagian dari Bendung Perjaya ? b. Bagaimana cara pengoperasian Bendung Perjaya ?



1.3 Tujuan Kunjungan Adapun tujuan dari Kunjungan Lapangan ini adalah sebagai berikut : a. Untuk Menegetahui Apa saja bagian-bagain dari Bendung Perjaya;dan b. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengoperasian Bendung Perjaya.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bendung Bendung adalah suatu bangunan Konstruksi yang dibuat dari pasangan batu kali atau pasangan batu karang ,bronjong atau beton, yang terletak melintang pada sebuah sungai yang berfungsi untuk menaikan elevasi muka air untuk kepentingan irigasi. Bendung merupakan sebuah kontruksi yang jauh lebih kecil dari bendungan yang menyebabkan air menggenang membentuk kolam namun mampu melewati bagian atas bendung. Bendung mengizinkan air meluap melewati bagian atasnya sehingga aliran air tetap ada dan dalam debit yang sama bahkan sebelum sungai dibendung. Tujuan dibangunnya bendung yaitu agar dapat menjalankan aliran air tetap berada dan dalam debit yang sama bahkan sebelum sungai dibendung . 2.2 Klasifikasi Bendung Adapun klasifikasi bendung menurut Erwan Mawardi (Tahun 2006) sebagai berikut: a.



Bendung berdasarkan fungsinya: 1) Bendung penyadap, digunakan sebagai penyadap aliran sungai untuk berbagai keperluan seperti untuk irigasi, air baku dan sebagainya.



3



4



2) Bendung pembagi banjir, dibangun di percabangan sungai untuk mengatur muka air sungai, sehingga terjadi pemisahan antara debit banjir dan debit rendah sesuai dengan kapasitasnya. 3) Bendung penahan pasang, dibangun dibagian sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut antara lain untuk mencegah masuknya air asin.



b. Bendung berdasarkan tipe strukturnya: 1) Bendung tetap, bendung tetap adalah jenis bendung yang tinggi pem Bendung ya tidak dapat diubah, sehingga muka air di hulu bendung tidak dapat diatur sesuai yang dikehendaki. Pada bendung tetap elevasi muka air dihulu bendung berubah sesuai dengan debit sungai yang sedang melimpas (muka air tidak bisa diatur naik ataupun turun). Bendung tetap biasanya dibangun pada daerah hulu sungai. Pada daerah hulu sungai kebanyakan tebing-tebing sungai relative lebih curam dari pada di daerah hilir. 2) Bendung gerak, bendung gerak adalah jenis bendung yang tinggi pem Bendungnya dapat diubah susuai yang dikehendaki. Pada bendung gerak elevasi muka air di hulu bendung dapat dikendalikan naik atau turun sesuai yang dikehendaki dengan membuka atau menutup pintu air. Bendung gerak biasanya dibangun pada hilir sungai atau muara.



5



c. Berdasarkan dari segi sifatnya: 1) Bendung permanen, seperti bendung pasangan batu, beton, dan kombinasi beton dan pasangan batu; 2) Bendung semi permanen, seperti bendung broncong;dan 3) Bendung darurat, yang dibuat oleh masyarakat pedesaan seperti bendung tumpukan batu dan sebagainya 2.3 Bagian-bagian Bangunan Utama Bendung Bangunan utama bendung terdiri dari beberapa bagian yang akan di jelaskan secara terinci dalam pasal berikut. Pembagiannya terbagi sebagai berikut : 1. Bangunan Bendung 2. Bangunan Pengambil 3. Pintu Pengelak banjir 4. Pintu Pembilas 5. Tangga Ikan 6. Kantung Lumpur 7. Gedung Pengontrol a. Bangunan Bendung Bangunan bendung adalah bagian dari bangunan utama yang benar-benar dibangun di dalam air. Bangunan ini diperlukan untuk memungkinkan dibelokkannya air sungai ke jaringan irigasi, dengan jalan menaikkan muka air di sungai atau dengan memperlebar pengambilan di dasar sungai seperti pada tipe bendung saringan bawah



6



(bottom rack weir).Bila bangunan tersebut juga akan dipakai untuk mengatur elevasi air di sungai, maka ada dua tipe yang dapat digunakan, yakni: 1) bendung pelimpah dan 2) bendung gerak (barrage)



b. Bangunan Pengambil Banguna Pengambil adalah sebuah bangunan berupa pintu air. Air irigasi dibelokkan dari sungai melalui bangunan ini. Pertimbangan utama dalam merencanakan sebuah bangunan pengambilan adalah debit rencana pengelakan sedimen. c. Pintu Pengelak Banjir Pintu Pengelak Banjir (Flood Gate) adalah sebuah bangunan pembagi air berupa bendung bergerak yang berfungsi sebagai pengontrol kapasitas air yang berlebih pada bendung. d. Pintu Pembilas Pintu Pembilas Adalah Pintu yang mana berfungsi sebagai pencegah masuknya sedimen kasar agar tidak masuk kedalam aliran irigasi. Pintu Pembilas terbagi menjadi 2 bagian yaitu pembilas atas dan pembilas bawah.



7



e. Pintu Pembilas Atas Pintu Pembilas Atas merupakan pintu pembilas yang mana menyaring atau menahan sedimen kasar yang berada di atas atau yang mengapung pada aliran. f. Pembilas Bawah (Undersluice) Pintu Pembilas Bawah merupakan pintu pembilas yang mana menyaring sedimen kasar pada bagian bawah pintu yang berupa lumpur. g. Tangga Ikan Tangga ikan adalah bangunan yang berfungsi untuk membantu ikan melewati bendung agar tetap menjaga siklus migrasi populasi ikan tersebut. h. Kantung Lumpur Kantung Lumpur adalah Bangunan yang berfungsi untuk mengendapkan fraksi-fraksi sedimen yang lebih besar dari fraksi pasir halus tetapi masih termasuk pasir halus dengan diameter butir berukuran 0,088 mm dan biasanyaditempatkan persis di sebelah hilir pengambilan. i. Gedung Pengontrol Gedung Pengontrol adalah bangunan yang berfungsi sebagai pengukur debit dan muka air pada sebuah bendung (Weir).



BAB III METODELOGI KUNJUNGAN LAPANGAN 3.1 Alur Kunjungan Lapangan



MULAI



STUDI PUSTAKA Kunjungan Lapangan



PENGAMBILAN DATA DATA SEKUNDER



DATA PRIMER



DATA INSTANSI



TANYA JAWAB



TERKAIT PEMBAHASAN



WEBSITE



KESIMPULAN Gambar 3.1 : Bagan Alur Kunjungan Lapangan



3.2 Lokasi Kunjungan Lapangan Lokasi pelaksanaan Kunjungan Lapangan berada pada Irigasi Upper Komering, Bendung Perjaya Ogan Komering Ulu Timur:



8



9



Gambar 3.1 : Gambar Denah Lokasi Kunjungan lapangan 3.3 Pengumpulan Data Kunjungan Lapangan Dalam pengumpulan data diperoleh data dengan menggunakan beberapa metode pengumpulan data Kunjungan Lapangan dengan cara sebagai berikut : a. Data Primer 1) Studi / Peninjauan Lapangan Melakukan pengamatan dan penelitian secara langsung di lapangan pada saat pelaksanaan. 2) Wawancara Melakukan tanya jawab dengan pihak PPK O&P Bendung Perjaya yang berada di lapangan baik itu data atau informasi.



b. Data Sekunder 1) Pencarian data dari buku tentang Bendung (Weir); 2) Pencarian data dan informasi dari PPK O&P Bendung Perjaya;dan 3) Penelusuran data dari website dan internet.



BAB IV PEMBAHASAN



4.1 Data Umum Bendung 4.1.1



Bendung perjaya a. Bendung pengelak 1) Banjir rencana



: 2.200 m3/det



2) Elevasi muka air tinggi rencana



: EL, 81,00



3) Panjang total bendung



: 215,5 m



4) Ukuran pintu (W x H) dan jumlah a) Bagian bendung banjir FG1 ~ FG5 :20m x 2,9m x 5 Bh FG6 & FG7 : 20m x 3,9m x 5 Bh b) Bagian pintu penguras SG1 ~ SG3 : 12,5m x 4,2m x 3 Bh c) Bagian penguras bawah UG1 ~ UG3 : 12,5m x 4,2m x 3 Bh b. Kolam olakan Bagian bendung banjjir 1) Panjang olakan



FG1 ~ FG3 FG4 ~ FG7



2) Tinggi ambang akhir FG1 ~ F3 FG4 ~ FG7



: 3m



10



: 30m : 40m : 2m



11



c. Bagian pintu penguras a) Panjang kolam



: 50 m



b) Tinggi ambang akhir



:3m



d. Tangga ikan a) Panjang



: 75,5 m



b) Kemiringan



: 1 : 11,7



e. Pengambilan a) Elevasi muka air rencana



: EL, 79,90



b) Kapasitas pengambilan maksimum



: 101 m3/det



c) Kapasitas pengambilan rencana



: 91.68 m3/det



d) Lebar pengambilan



: 49,5 m



e) Ukuran pintu (W x H) dan jumlah



: 7,5m x 3m x 5 Bh



f. Kantong lumpur a) Debit rencana



: 16 m3/det/bay



b) Jumlah kolam



: 5 Bh



1) Lebar



: 45 m



2) Panjang



: 140 m



3) Tinggi



: 2,9  4,3 m



c) Saluran pengarah Saluran pengarah atas 1) Lebar



: 6,5 m



2) Panjang



: 115 m



3) Tinggi



: 2,9 m



12



4) Tipe



: Concrete, Tipe-U



Saluran pengarah bawah 1) Lebar



: 24 m



2) Panjang



: 560 m



3) Tinggi



:4m



4) Tipe



: Lining Beton



Travesium < 1: 1,5 d) Pintu penguras Pasir



: 3x8x10 Bh x 5 Alur



g. Gedung pengontrol (pengendali)



4.1.2



a. Gedung pengendali



: 638 m2 dengan 4 Lt



b. Bangunan generator diesel



:



16



x



10,5



Bangunan pengatur ranau a. Debit pengatur rencana



: Max, 93 m3/det Min, 50 m3/det



b. Elevasi air rencana a) Elevasi air banjir (M.A.B)



: El, 543,00 m



b) Elevasi air rencana



: El, 541,70 m



Pada danau ranau a) Elevasi air rendah (M.A.R) c. Tipe bangunan



: El, 540,20 m : Bendungan Beton



m



13



d. Tinggi bendungan a) Elevasi mercu dam



: El, 544020 m



b) Elevasi pondasi bendungan



: El, 537,00 m



c) Tinggi total bendungan



: 7,00 m



e. panjang bendungan a) Bagian pintu



: 24,10 m



b) Elevasi pondasi bendungan



: 41,00 m



c) Bagian tidak melimpah (tengah)



: 4,00 m



(kiri)



: 43,00 m



(kanan)



: 31,90 m



d) Panjang total



: 144,00 m



f. Elevasi ambang pintu a) Pintu pengatur



: El, 537,00 m



b) Pintu pengambilan untuk pemakaian lokal



: El, 539,50 m



g. Ukuran pintu (W x H) a) Pintu pengatur



: 2,5m x 1,6m



x 6Bh b) Pintu pengambilan untuk pemakaian lokal



: 1,5m x 1,0m



x 1Bh h. Kolam olak a) Elevasi lantai



: El 535,50 m



b) Panjang kolam



: 15,00 m



c) Tinggi ambang akhir



: 1,00 m



14



Pelimpah darurat a) Elevasi puncak



: El, 542,50 m



b) Length of emergency spillway



: 5,00 m x 7 Bh



c) Kolam olakan 1) Elevasi lantai



: El, 538,50 m



2) Panjang kolam



: 3,00 m



3) Tinggi ambang akhir



: 0,30 m



i. Saluran pengarah a) Panjang saluran 1) Atas



: 2,23 km



2) Bawah



: 0,87 km



b) Lebar dasar 1) Atas



: 61 m dan 17,5 m



2) Bawah (potongan ganda)



: 20 m



c) Tipe saluran



: Travesium



d) Kemiringan talud dalam



: 1 : 1,5 dan 1 : 1,0



15



4.2 Mekanisme Kerja Pintu Pembilas Pintu Pembilas Adalah Pintu yang mana berfungsi sebagai pencegah masuknya sedimen kasar agar tidak masuk kedalam aliran irigasi. Pintu Pembilas terbagi menjadi 2 bagian yaitu pembilas atas dan pembilas bawah.



Gambar 4.1 : Gambar Potongan Melintang Pintu Pembilas



4.2.1. Pintu Pembilas Atas Pintu Pembilas Atas merupakan pintu pembilas yang mana menyaring atau menahan sedimen kasar yang berada di atas atau yang mengapung pada permukaan aliran. Cara kerja atau mekanisme dari pintu pembilas atas yaitu dengan mengangkat pintu penahan air pada pintu pembilas atas untuk membersihkan sedimen kasar atau sampah yang berada pada permukaan bendung. Untuk membuka pintu penahan air pun dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan mesin kontroler yang telah menggunakan energi listrik



16



dan juga dapat di lakukan dengan tuas manual yang berada pada mesin roller yang berada pada ruang kontrol.



Gambar 4.2 : Tampak Atas Pintu Pembilas Atas



Gambar 4.3 : Gambar Mesin Roller Pintu Pembilas serta kontrolernya



17



4.2.2. Pembilas Bawah (Undersluice) Pintu Pembilas Bawah atau Undersluice merupakan pintu pembilas yang berada pada bagian bawah yang berfungsi menyaring sedimen kasar pada bagian bawah pintu yang berupa lumpur dan pasir. Pintu Pembilas Bawah atau Undersluice berada di bawah pintu pembilas atas yang mana bangun pintu pembilas bawah berbentuk seperti lorong



Pem bilas Gambar 4.4 : Gambar tampak Pembilas Bawah



Bawah



BAB V PENUTUP



5.1 Kesimpulan Berdasarkan pemaparan yang tertulis pada laporan ini, kami dapat menarik beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut :



a) Bendungan (dam) dan bendung(weir) sebenarnya merupakan struktur yang berbeda. Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang berfungsi untuk menaikkan muka air sehingga pada dasarnya air akan tetap mengalir pada permukaan pintu bendung (weir) sedangkan pada Bendungan(dam) air yang mengalir akan di tahan yang menyebkan atau membuat sebuah waduk, danau atau tempat rekreasi bahkan untuk di alirkan menjadi pembangkit listrik tenaga air.



b) Pada Bendung terdapat 7 banguna utama yang menyusun bendung itu sendiri yang terdiri dari ; Bangun Bendung, Bangunan Pengambil, Pintu Pengelak Banjir, Pintu Pembilas, Tangga Ikan, Kantung Lumpur, dan Gedung Pengontrol.



c) Pada Pintu Pembilas terdapat dua proses penyaringan atau pembersihan yang terjadi, yaitu pada pintu pembilas atas dan pintu pembilas bawah. Pada pintu pembilas atas, akan menyaring sedimen-sedimen kasar yang



18



19



d) mengapung pada permukaan air yang berupa sampah atupun puing-puing kayu yang terhanyut pada aliran sungai. Sedangkan pada pintu pembilas bawah, akan menyaring sedimen-sedimen kasar yang berada pada dasar sungai yang mengalir yang berupa lumpur dan pasir.