Laporan Komposisi Dan Berat Jenis Sampah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KOMPOSISI DAN BERAT JENIS SAMPAH Oleh: 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Arhamny Fika Rahma Yuni Meisy Dhyta Amelia Muhammad Ramadhan Saputra Sinta Syukri Maulidya



1507117245 1507113665 1507123694 1507117453 1507113601 1507114557



DOSEN: Muhammad Reza, ST, MSc ASISTEN: Wanda Lestari



PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2017



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Tujuan Percobaan 1. Mengetahui berat jenis sampah dari suatu sumber domestik, komersil, dan institusi. 2. Mengetahui komposisi sampel sampah dari sumber domestik, komersil, dan institusi. 1.2 Tinjauan pustaka Menurut World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006). Menurut Undang-Undang No.18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan seharihari manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah yang dikelola berdasarkan Undang-Undang ini terdiri atas: 1. Sampah rumah tangga 2. Sampah sejenis sampah rumah tangga 3. Sampah spesifik. Dari pengertian umum sampah, dapat dilihat jika sampah merupakan salah satu bentuk polutan yang menimbulkan beberapa permasalahan (SNI-T-12-1991-03), antara lain: 1. Menurunnya nilai estetika Sampah yang menumpuk dan dibiarkan di tempat terbuka sudah pasti bukan merupakan pemandangan yang enak, serta akan menimbulkan bau yang tidak enak dan berkembangnya berbagai organisme patogen. Kotoran dan sampah yang menumpuk dan tidak terurus menyebabkan rendahnya kenyamanan dan kesehatan lingkungan tersebut. Hal ini tentunya akan menyebabkan turunnya nilai estetika tempat tersebut.



2. Sumber Penyakit Tumpukan sampah merupakan lingkungan yang baik untuk kehidupan dan perkembangan organisme patogen yang dapat menimbulkan dan menyebarkan berbagai jenis penyakit. 3. Salah Satu Penyebab Banjir Sampah yang dibuang ke aliran air menimbulkan pencemaran air juga dapat menyebabkan terjadinya banjir akbibat tersumbatnya aliran air tersebut oleh sampah apabila hujan datang. Klasisifkasi sampah berdasarkan sumbernya (Tchobanoglus, 1993) yaitu: 1. Sampah domestik/pemukiman penduduk Jenis sampah yang dihasilkan biasanya berupa sisa makanan, bahan-bahan sisa dari pengolahan makanan atau sampah basah (garbage), dan sampah kering (rubbish). 2. Sampah komersil Sampah yang berasal dari toko, restoran, hotel, dan perkantoran.Jenis sampah yang dihasilkan berupa sampah makanan, kertas, karton, plastik, kaca, logam, sampah khusus, dan kadang-kadang sampah B3. 3. Sampah institusi Sampah institusi antara lain sekolah, rumah sakit, penjara, dan pusat pemerintahan. Jenis sampah yang dihasilkan berupa sampah makanan, kertas, karton, plastik, kaca, logam, sampah khusus, dan kadang-kadang sampah B3. 4. Sampah konstruksi dan pemugaran Sampah yang berasal dari kegiatan konstruksi, remodeling, perbaikan perumahan, dan perbaikan bangunan komersil.Sampah yang dihasilkan berupa batu, batu bata, beton, plester, dan lain-lain. Sampah pemugaran adalah sampah yang berasal dari reruntuhan bangunan, jalan retak, trotoar, dan jembatan. Jenis sampah yang dihasilkan adalah kaca, plastik, baja, dan juga sama dengan sampah konstruksi. 5. Sampah pelayanan kotaSampah pelayanan kota terdiri atas sampah



penyapuan jalan, sampa taman,dan sampah sarana rekreasi. 6. Sampah industri Macam dan jenis sampah yang dihasilkan tergantung kepada jenis industri. 7. Sampah pertanian Sampah jenis ini berasal dari aktivitas pertanian seperti kegiatan penanaman, panen, peternakan, dan pemupukan. Pada umumnya sampah jenis ini bukan merupakan tanggung jawab dari pihak persampahan kota. Secara



praktis



sumber



sampah



dibagi



menjadi



2



kelompok



menurut



(Damanhuri,2010) yaitu : 1. Sampah dari pemukiman atau sampah rumah tangga 2. Sampah dari non-pemukiman yang sejenis sampah rumah tangga, seperti pasar dan daerah komersial. Berdasarkan komposisi/ asalnya sampah dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu : 1. Sampah organik. Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus (selain ketas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting. 2. Sampah Anorganik (non-organik). Sampah anorganik yakni sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik sebagai produk sintetik maupun hasil pengolahan teknologi bahan tambang, hasil olahan bahan hayati dan sebagainya. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diurai oleh alam/mikroorganisme (unbiodegradable).Sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik dan kaleng(Hadiwiyoto, 1983). Berdasarkan sifat fisiknya, sampah digolongkan atas lima kategori(Hadiwiyoto, 1983), antara lain :



1. Sampah Basah (Garbage). Terdiri dari bahan-bahan organik yang mempunyai sifat mudah membusuk (sisa makanan, buah atau sayuran). Sifat utama dari sampah basah ini banyak mengandung air dan cepat membusuk terutama pada daerah tropis seperti Indonesia. 2. Sampah Kering (Rubbish). Tersusun dari bahan organik maupun anorganik yang sifatnya lambat atau tidak mudah membusuk, misalnya: kaleng, pipa besi tua, kertas, kain, kaca, mika, keramik, batu-batuan. 1.2.1 Berat Jenis     Berat jenis sampah merupakan perbandingan antara massa suatu jenis sampah dengan jumlah volume, ukuran ini dipakai bila pemakaian ukuran belum dapat terpenuhi untuk itu memang di perlukan suatu penelitian dulu berat jenis sampah untuk volume sampah tertentu.      Pengukuran berat jenis sampah bertujuan untuk menetahui volume dari sampah, sehingga lebih mudah dalam perencanaan penampungan atau alat angkut sampah. Rumus: Berat jenis sampah  =



Berat Sampel ( Kg ) Volume Sampel ( Liter)



1.2.2 Komposisi Sampah     Komposisi sampah merupakan gambaran dari masing-masing komponen yang terdapat pada sampah dan distribusinya. Dinyatakan dalam persentase berat (%berat). Data ini penting untuk mengevaluasi peralatan yang diperlukan, sistem, program, dan rencana manajemen persampahan suatu kota (jenis perlakuan penanganan sampah yang berorientasi kepada pemanfaatan, daur ulang, pengomposan, pembakaran dan lain-lain). Komposisi sampah dikelompokkan atas sampah organik (sisa makanan, kertas, plastik, kain (tekstil), karet, sampah halaman, kayu, dan lain-lain) dan sampah anorganik (kaca, kaleng, logam, dan lain-lain).



Rumus : % Komponen =



Berat Komponen ( Kg ) x 100% Berat Sampel( Kg)



BAB II METODOLOGI PERCOBAAN 2.1



Alat yang digunakan yaitu :



1. 2. 3. 4. 5. 2.2



Penggaris 30 cm Sarung tangan dan masker Terpal/spanduk Timbangan 10kg Wadah (tong) 25 liter



Bahan yang digunakan yaitu : 1. Sampel sampah domestic di perumahan Citra Land Jl. SoekarnoHatta



2.3



Prosedur Percobaan



2.3.1



Cara kerja percobaan Berat Jenis Sampah 1. Sampel diambil dari lokasi yang sudah ditentukan, kondisi lingkungan dan cuaca dicatat. 2. Volume wadah yang ada dihitung . 3. Sampel diaduk dan dimasukan ke dalam wadah sampai penuh (tanpa pemadatan). 4. Wadah tersebut diketukan 3 kali ke lantai. 5. Volume sampah tersebut setelah diketukan dihitung dalam satuan liter. 6. Berat sampel dalam wadah ditimbang (kg). 7. Berat jenis sampah dihitung.



2.3.2



Cara kerja percobaan Komposisi Sampah 1. Sampel sampah dari penetapan berat jenis sampah dipilah-pilah berdasarkan komponennya (plastik, kertas, organik, dll). 2. Setiap komponen hasil pemilahan ditimbang. 3. Komposisi sampah masing masing sampah dihitung.



BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil 1.1.1 Hasil Pengukuran Berat Jenis Sampah



No 1.



Tabel 3.1 Pengukuran Berat Jenis Sampah Tinggi sampah Volume sampah Berat sampah Berat jenis sampah (cm) (l) (kg) (kg/l) 30 20,494 1,1 0,054



2.



28



19,128



1,2



0,063



3.



28



19,128



2,0



0,105



1.1.2 Hasil Pengukuran Komposisi Sampah Tabel 3.2 Pengukuran Komposisi Sampah Berat komponen Berat sampah Komposisi sampah sampah total (%) (kg) (kg) 1,1 4,3 25,58



No



Komponen sampah



1.



Plastik



2.



Kertas



1,05



4,3



24,42



3.



Organik



1,6



4,3



37,21



4.



Kaleng



0,35



4,3



08,14



5.



Lain-lain



0,2



4,3



4,65



1.2 3.2.1



3.2.2



Perhitungan Perhitungan Volume Wadah Sampah Kosong Volume wadah sampah kosong Tinggi = 36,8 cm Diameter (d) = 29,5 cm Jari-jari (r) = 14,75 cm Volume = π r2 t = 3,14 × (14,75 cm )2 ×36,8 cm = 25.139,782 c m 3 = 25,140 liter



Perhitungan Berat Jenis Sampah Berat Sampel ( kg ) Berat Jenis Sampah= Volume Sampel ( liter )



1. Penimbangan Sampah 1 V ¿ π r2 t ¿ 3,14 x14,752 x30 ¿ 20.494 cm3 ¿ 20,494 liter m ¿ 1,1 kg 1,1 kg Berat Jenis Sampah= =0,054 kg /l 20,494 liter 2. Penimbangan Sampah 2 V ¿ π r2 t ¿ 3,14 x14,752 x28 ¿ 19.128 cm3 ¿ 19,128 liter m ¿1,2 kg 1,2 kg Berat Jenis Sampah= =0,063 kg/l 19.128 liter 3. Penimbangan Sampah 3 V ¿ π r2 t ¿ 3,14 x14,752 x28 ¿ 19.128 cm3 ¿ 19,128 liter m = 2, 0kg 2,0 kg Berat Jenis Sampah= =0,105 kg/l 19.128 liter



Berat Jenis Sampah Rata−Rata=



(0,054 +0,063+0 , 105)kg/liter 3 ¿ 0,074 kg/liter



3.2.3 Perhitungan Komposisi Sampah berat komposisi plastik (kg) 1. % Plastik = x 100 % berat sampel (kg) 1,1 kg ¿ x 100 %=25,58 % 4,3 kg



berat komposisi kertas( kg) x 100 % berat sampel( kg) 1,05 kg ¿ x 100 %=24,42% 4,3 kg



2. % Kertas=



berat komposisi organik (kg) x 100 % berat sampel (kg) 1,6 kg ¿ x 100 %=37,21 % 4,3 kg



3. % Organik=



berat komposisi kaleng(kg) x 100 % berat sampel( kg) 0,35 ¿ x 100 %=08,14 % 4,3 kg



4. % Kaleng=



berat komposisilain−lain(kg) x 100 % berat sampel( kg) 0,2 kg ¿ x 100 %=04,65 % 4,3 kg



5. % Lain−lain=



1.3



Pembahasan Pada praktikum mengenai berat jenis serta komposisi sampah ini digunakan sampel sampah yang mana berasal dari sampah domestik, yaitu Perumahan mewah Citraland yang terletak di jalan Soekarnao-Hatta, Kota Pekanbaru. Sampel sampah domestic ini diambil pada hari selasa tanggal 30 Juni 2017 sekitar pukul 16.45 WIB di mana kondisi cuaca saat pengambilan sampel ialah cerah. Cuaca tentunya memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap komposisi sampah, di mana untuk daerah yang kandungan airnya cukup tinggi, kelembaban sampahnya juga akan tinggi. Pada saat pengambilan sampel sampah, jumlah lalat sangat sedikit. Hal ini disebabkan karena perumahan Citraland menggunakan wadah sampah 40 Liter yang memiliki tutup sehingga lalat tidak dapat menggapai sampah. Komponen sampah yang terdapat dalam sampel sampah ini ialah berupa sampah organik seperti sampah buah-buahan, daun, sayur-sayuran serta sampah dapur. Selain itu terdapat juga sampah kering kertas dan tisu serta sampah anorganik seperti sampah kaleng dan plastik. Jumlah sampah organik lebih dominan dari pada sampah plastik, kertas maupun kaleng. Hal ini dikarenakan aktiffitas disumber domestik sebagian besar adalah kegiatan rumah tangga. Berat jenis sampah merupakan perbandingan antara massa suatu jenis sampah dengan jumlah volume, ukuran ini dipakai bila pemakaian ukuran belum dapat



terpenuhi untuk itu memang di perlukan suatu penelitian dulu berat jenis sampah untuk volume sampah tertentu (modul praktikum, 2017). Pengukuran berat jenis sampah bertujuan untuk mengetahui volume dari sampah, sehingga lebih mudah dalam perencanaan penampungan atau alat angkut sampah. Pada saat penentuan berat jenis sampah, sampel sampah yang dimasukkan ke dalam wadah dilakukan tanpa pemadatan hal ini disebabkan karena jika dilakukan pemadatan maka dapat mempengaruhi volume sampah sehingga mempengaruhi pada perhitungan berat jenis sampah nantinya. Pengetukan pada wadah sebanyak 3 kali ke lantai dilakukan untuk memadatkan sampah sehingga memudahkan dalam mengukur volume sampah (Damanhuri, 2004). Pada saat dilakukan penimbangan dan perhitungan berat jenis dihasilkan berat jenis sampah pada penimbangan I yaitu 0,054 kg/l, penimbangan II yaitu 0,063 kg/l dan penimbangan III 0,105 kg/l dan rata-rata berat jenis sampah adalah 0,074 kg/l. Menurut penelitian (Jaspi, 2015) berat jenis untuk sampah domestik yaitu 0,13 kg/l. Besarnya berat jenis sampah domestik, antara lain disebabkan karena komposisi sampah organik yang berasal dari sampah dapur yaitu makanan, sisa sayuran dan sisa buah-buahan merupakan komponen yang terbesar. Sampah makanan, sayuran dan buah-buahan memiliki kelembapan yang tinggi sehingga berat jenisnya pun menjadi lebih besar (Komala, 2013). Komposisi sampah adalah komponen fisik sampah seperti sisa makanan. Kertas, koran, karbon, kayu, kain tekstil, karet kulit, plastik, logam besi, non besi, kaca dan lain – lain (misalnya tanah pasir batu dan keramik, atau komposisi sampah segala unsur – unsur tergabung dalam suatu sampah. Pengkuruan komposisi sampah bertujuan untuk mengetahui komposisi yang terdapat dalam sampah, sehinga dapat dilakukan cukup dengan pemilahan saja berdasarkan dengan kriteria tertentu (modul praktikum, 2017). Pada pengukuran komposisi sampah didapatkan masing-masing komposisi sampah yaitu sampah organik sebesar 37,21%, sampah kertas sebesar 24,42%, sampah plastik sebesar 25,58%, sampah kaleng sebesar 08,14% dan sampah lain-lain sebesar 4,65%. Pengolahan yang tetap dan sesuai dengan permasalahan persampahan ialah dengan proses pengomposan. Hal ini disebabkan karena komponen sampah yang paling banyak adalah sampah organik. Sampah organik yang dikomposkan ialah sampah yang berupa sisa sayur-sayuran. Untuk sampah kertas bisa dijadikan bubur kertas kembali sehingga dapat mengurangi jumlah sampah yang ada. Selain itu, untuk sampah jenis plastik dapat menghasilkan nilai ekonomis yaitu dengan mendaur ulang menjadi suatu produk baru yang dapat digunakan.



BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1



Kesimpulan



a. Jumlah sampah organik lebih dominan dari pada sampah plastik, kertas maupun kaleng. b. Rata-rata berat jenis sampah adalah 0,074 kg/l. c. Sampah organik memiliki kelembapan yang tinggi sehingga berat jenisnya pun menjadi lebih besar. d. Komposisi sampah yang didapat dari sumber adalah sampah organik sebesar 37,21%, sampah kertas sebesar 24,42%, sampah plastik sebesar 25,58%, sampah kaleng sebesar 8,14% dan sampah lain-lain sebesar 4,65%. 4.2



Saran a. Pengambilan sampel seharusnya dilakukan tidak dalam waktu sore hari, karena biasanya pada sore hari sampah-sampah perumahan elit sudah diangkut. b. Penyimpanan sampel sebelum praktikum harus dihindari dari air hujan karena dapat mengganggu nilai berat jenis dan komposisi sampah.



DAFTAR PUSTAKA Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. EGC. Jakarta.  Damanhuri, Enri dan Tri Padmi. 2010. Diktat Kuliah TL-3104, Pengelolaan Sampah. Bandung : ITB.



Hadiwiyoto, S. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah . Penerbit Yayasan Idayu. Jakarta. SNI-T-12-1991-03, Tata Cara Pengelolaan Sampah di Pemukiman, Departemen Pekerjaan Umum, Bandung : Yayasan LPMB Tchobanoglous, G. Theisen, H., & Vigil, S.A. 1993. Integrated solid waste management engineering principles and management issues. Singapore: McGraw Hill. UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.



LAMPIRAN DOKUMENTASI 1. Alat 1.1Tabel Alat yang digunakan



No



Nama Alat



Gambar Alat



Keterangan



1



Wadah



Sebagai tempat mengukur volume sampah



2



Terpal



Sebagai tempat pemilahan sampah



Untuk mengukur volume wadah 3



4



2. Bahan



Penggaris



Timbangan



Untuk menghitung berat wadah dan sampah



2.1 Tabel bahan yang digunakan No



1



Nama bahan



Gambar



Keterangan



Sampah diambil pada Selasa,30 mei 2017 pukul 17.00 dengan cuaca sedikit mendung



Sampah Perumahan Elite (Citra Land)



3. Prosedur 3.1 Tabel Prosedur Percobaan Berat Jenis Sampah No 1



2



Prosedur Sampel diambil dari lokasi yang sudah ditentukan, kondisi lingkungan dan cuaca dicatat



Volume dan berat wadah yang digunakan dihitung



Gambar



Keterangan Sampah diambil pada Selasa,30 mei 2017 pukul 17.00 dengan cuaca sedikit mendung



Tinggi dan diameter wadah dihitung



Sampel diaduk dan dimasukkan ke dalam wadah sampai penuh (tanpa pemadatan)



Sampah yang tercampur dimasukkan ke dalam wadah yang volumenya sudah diketahui



4



Wadah diketuk 3 kali ke lantai



Wadah diangkat sedada lalu diketuk ke lantai sebanyak 3 kali



5



Berat sampel dalam wadah ditimbang dan berat jenis sampah dihitung



Hitung berat jenis sampah.



3



3.2 Tabel Prosedur Komposisi Sampah No



Prosedur



Gambar



Keterangan



1



2



Sampel sampah dari penetapan berat jenis sampah dipilah-pilah berdasarkan komponennya



Setiap komponen hasil pemilahan ditimbang dan komposisi sampah masing-masing dihitung



Sampah dipisah antara sampah organi,kertas, plastik dan kaleng



Masing-masing komponen sampah ditimbang dan dihitung komposisi sampahnya