Laporan Komprehensif Program Hamil [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KOMPREHENSIF ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK PADA MASA PRA KONSEPSI DAN PERENCANAAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUNGAI KAPIH SAMARINDA



Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan Praktik Kebidanan Komprehensif pada Masa Pra Konsepsi & Perencanaan Kehamilan Sehat



ESA LUSTIANA NIM. P07224420018



KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN SAMARINDA TAHUN 2021



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR



Jalan Kurnia Makmur No. 64 RT. 24 Kelurahan Harapan Baru Kecamatan Loa JananIlir Samarinda Kalimantan Timur Telp (0541)738153, Faksimile (0541)768523 Laman:http//www.poltekkes-kaltim.ac.idSurat Elektronik:[email protected]



LEMBAR PENGESAHAN



Asuhan Kebidanan pada PUS usia 24 tahun dengan Perencanaan Kehamilan Sehat Diwilayah kerja PKM Sungai Kapih Samarinda



Disetujui di Samarinda



Mahasiswa



Esa Lustiana NIM. P07224420018



Dosen Pembimbing Institusi



Ratna Wati, SST NIP.



Preceptor Lahan



Ari Kastiwin, S.Tr.Keb NIP. 197006081989122002



JurusanKeperawatan, JurusanKebidanan: JalanWolterMonginsidi No. 38 Samarinda – Kalimantan Timur, KodePos 75123, Telepon (0541) 738153 Jurusan Analis Kesehatan : Jalan Kurnia Makmur No. 64 Rt. 24 Kel. Harapan Baru Kec. Loa JananIlir Program Studi Diploma III Kebidanan Balikpapan, JalanSorong No. 9 RT.081 GunungPipa Balikpapan Utara Telepon : (0542) 424704 Fax : (0542) 415551



KATA PENGANTAR



Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam kiranya akan selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman. Dalam pembuatan laporan komprehensif asuhan kebidanan holistik pada masa pra konsepsi dan perencanaan kehamilan sehat. Terdapat berbagai pengetahuan yang saya susun dari berbagai sumber seperti buku dan internet. Ini dimaksudkan agar pengetahuan yang diperoleh tidak terpaku pada satu sumber saja. Adapun dalam pembuatan laporan komprehensif ini tidak terlepas dari bantuan pihak lain. Untuk itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada : 1. Preceptor lahan 2. Dosen pembimbing institusi 3. Orang tua yang telah memberikan do’a dan dukungan 4. Serta teman-teman yang telah membantu Saya menyadari laporan ini tentunya masih banyak kekurangan, oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Mudah-mudahan laporan ini memenuhi harapan dan bermanfaat bagi kita semua.



Samarinda, 13 Februari 2021



Esa Lustiana



iii



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL ...................................................................................



i



LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................



ii



KATA PENGANTAR ................................................................................



iii



DAFTAR ISI ...............................................................................................



iv



BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................



1



A. Latar Belakang .........................................................................



1



B. Tujuan.......................................................................................



3



BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................



5



A. Konsep Teori ............................................................................



5



B. Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan 7 Langkah Varney pada PUS dengan Perencanaan Kehamilan Sehat .......



17



BAB III TINJAUAN KASUS ...................................................................



33



BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................



40



BAB V PENUTUP .....................................................................................



46



A. Kesimpulan...............................................................................



46



B. Saran .........................................................................................



46



DAFTAR PUSTAKA Lampiran



iv



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri dengan usia istri berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun atau usia istri berumur kurang dari 15 tahun dan sudah haid atau usia istri berumur lebih dari 50 tahun tetapi masih haid (BKKBN, 2013). Pada pasangan suami istri usia subur yang baru menikah atau ingin mendapatkan anak lagi, kehamilan merupakan saat-saat yang paling ditunggu. Hal itu juga merupakan saat yang menegangkan ketika sebuah kehidupan baru bertumbuh dan berkembang di dalam rahim (Sofian, 2011). Kesehatan yang baik adalah salah satu faktor yang paling penting dalam kehamilan. Kesehatan prakonsepsi adalah cara untuk meningkatkan hasil kehamilan yang positif dengan mendorong perempuan untuk terlibat dalam gaya hidup yang sehat sebelum mereka hamil (Williams & Wilkins, 2012). Keadaan yang kurang mendukung kondisi-kondisi prakonsepsi akan berdampak kurang baik pula terhadap pembentukan terjadinya proses konsepsi (Sujiono, 2004). Perawatan prakonsepsi yang dimulai sebelum kehamilan dapat menjadi strategi efektif untuk mengurangi gangguan bawaan dan meningkatkan kesehatan wanita usia subur (Shanon et al, 2013). American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) (2006) merekomendasikan bahwa selama periode reproduktif wanita, terutama mereka yang merupakan bagian dari perawatan prakonsepsi, seharusnya mencakup konseling tentang perawatan kesehatan dan perilaku untuk mengoptimalkan hasil kehamilan. Pada wanita yang menerima perawatan prakonsepsi lebih cenderung mengadopsi perilaku sehat, sehingga memiliki hasil kehamilan yang baik (Dean et al, 2013). Perawatan prakonsepsi tidak hanya untuk wanita, tetapi juga untuk pria. Perawatan prakonsepsi untuk pria juga penting yaitu untuk meningkatkan hasil 1



2



kehamilan yang sehat (Regina VT, 2011). Masalah umum dalam perawatan prakonsepsi yaitu keluarga berencana, mencapai berat badan yang sehat, skrining dan pengobatan untuk penyakit menular, memperbarui imunisasi yang tepat, meninjau obat untuk efek teratogenik, konsumsi suplemen asam folat untuk mengurangi risiko cacat tabung saraf bagi wanita yang ingin hamil, dan pengendalian penyakit kronis sangat penting untuk mengoptimalkan hasil kehamilan (Farahi dan Zolotor, 2013). Preconception Counseling adalah komponen penting dari perawatan prakonsepsi (Williams et al, 2012). Preconception Counseling merupakan skrining dan memberikan informasi serta dukungan kepada individu usia subur sebelum hamil untuk promosi kesehatan dan mengurangi risiko (Bulechek, Butcher, & Dochterman, 2016). Preconception Counseling memainkan peran utama dalam mempersiapkan kehamilan. Preconception Counseling bertujuan untuk mengidentifikasi dan memodifikasi risiko yang berhubungan dengan kesehatan dan hasil kehamilan ibu, serta sebelum kehamilan (Walfisch dan Koren, 2011). Kunjungan konseling prakonsepsi adalah waktu yang ideal untuk mengevaluasi pasien dan kehamilan (Lanik, 2012). Public Health Service Expert Panel on the Content of Prenatal Care menyatakan bahwa kunjungan prakonsepsi mungkin merupakan satu-satunya kunjungan perawatan kesehatan terpenting. Hal tersebut dilihat dari konteks dampaknya terhadap kehamilan (Cunningham, Gary, & Gant, 2006). Penelitian terbaru menunjukkan bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam uterus, bahkan sebelum seorang wanita mengetahui dirinya sedang hamil, mungkin memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan janin dan hasil kehamilan (Saravelos dan Regan, 2011). Selain hal tersebut, dalam penelitian lain menunjukkan bahwa dasar dari hasil kehamilan yang merugikan sering disebabkan karena masa awal kehamilan selama organogenesis. Oleh karena itu, penting untuk mengambil tindakan pencegahan sedini mungkin sebelum hamil (Elsinga et al, 2008).



3



Selama ini, banyak orang yang kurang memahami pentingnya kondisikondisi pada masa-masa sebelum terjadinya proses konsepsi, sehingga para calon bapak dan ibu hanya berkonsentrasi pada persiapan proses kehamilan dan persalinan saja. Hal ini dapat dimengerti karena pengetahuan yang kurang tentang kondisi-kondisi prakonsepsi disebabkan tidak adanya penyuluhanpenyuluhan terhadap mereka (Sujiono, 2004). Pengetahuan, kesadaran, dan keyakinan tentang perawatan prakonsepsi tidak mendorong wanita untuk datang pada pada praktik kesehatan prakonsepsi. Wanita prakonsepsi muda dan wanita yang sudah mempunyai anak kurang terlibat dalam perilaku kesehatan prakonsepsi. Oleh karena itu, diperlukan mendidik perempuan prakonsepsi muda tentang pentingnya dan manfaat dari berlatih perawatan prakonsepsi (Delissaint dan McKyer, 2011). Perempuan juga menyatakan sikap positif terhadap perawatan prakonsepsi, tetapi mereka ragu-ragu untuk mencari perawatan prakonsepsi untuk diri mereka sendiri. Perempuan menganggap diri mereka tidak berada di kelompok sasaran untuk perawatan prakonsepsi (Zee et al, 2012). Dalam hal ini, peran tenaga kesehatan dalam perawatan prakonsepsi di tingkat dasar antara lain pengkajian faktor risiko, promosi kesehatan, intervensi klinikal, dan psikososial. Tenaga kesehatan harus memiliki akses, seperti informasi



tentang



perawatan



sebelum



konsepsi



untuk



memberikan



anjuran/nasihat kepada orang tua, mengevaluasi kehamilan dan bila menemukan suatu kelainan, dapat merujuk ke dokter spesialis yang lebih kompeten sedini mungkin.



B. Tujuan 1.



Tujuan Umum Mendeskripsikan pelaksanaan asuhan kebidanan pada PUS dengan perencanaan kehamilan sehat dengan menggunakan pola pikir ilmiah melalui pendekatan manajemen kebidanan menurut varney dan mendokumentasikan asuhan kebidanan dalam bentuk catatan SOAP.



4



2.



Tujuan Khusus



a.



Menjelaskan konsep dasar teori pada PUS dengan perencanaan kehamilan sehat.



b.



Menjelaskan konsep dasar manajemen kebidanan pada PUS dengan perencanaan kehamilan sehat.



c.



Melaksanakan asuhan kebidanan pada PUS dengan perencanaan kehamilan sehat dengan pendekatan varney yang terdiri dari: 1) Melakukan pengkajian pada PUS dengan perencanaan kehamilan sehat 2) Menginterpretasikan data dasar 3) Mengidentifikasikan diagnosa dan masalah potensial pada PUS dengan perencanaan kehamilan sehat 4) Mengidentifikasikan kebutuhan segera pada PUS dengan perencanaan kehamilan sehat 5) Merancang intervensi pada PUS dengan perencanaan kehamilan sehat 6) Melakukan implementasi pada PUS dengan perencanaan kehamilan sehat 7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan



d.



Mendokumentasikan pelaksanaan asuhan kebidanan pada PUS dengan perencanaan kehamilan sehat dalam bentuk catatan SOAP



e.



Melakukan pembahasan dengan menggunakan 7 langkah Varney



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



A. Konsep Teori 1.



Pengertian Merencanakan kehamilan merupakan perencanaan kehamilan untuk mempersiapkan kehamilan guna mendukung terciptanya kehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas yang diinginkan oleh keluarga (Nurul, 2013). Prakonsepsi berasal dari dua kata yakni pra dan konsepsi. Pra artinya sebelum (Setiawan, 2017). Konsepsi atau pembuahan adalah bertemunya sel telur (ovum) dengan sperma (spermatozoa) (Purwandari, 2011). Prakonsepsi adalah masa sebelum kehamilan terjadi (Katherine, dkk, 2013). Sehingga prakonsepsi adalah sebelum terjadinya pertemuan antara sel telur dengan sperma yang dapat menyebabkan kehamilan. Perawatan prakonsepsi adalah perawatan yang diberikann sebelum kehamilan dengan sasaran mempermudah seorang wanita mencapai tingkat kesehatan yang optimal sebelum ia mengandung (Varney, 2007). Masa prakonsepsi disebut juga masa sebelum hamil. Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil didefinisikan sebagai kegiatan dan atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada perempuan sejak saat remaja hingga saat sebelum hamil dalam rangka menyiapkan perempuan menjadi hamil sehat (Kemenkes, 2014).



2.



Fisiologi Kesuburan (fertilitas) adalah kemampuan seorang wanita (istri) untuk menjadi hamil dan melahirkan anak hidup dari pasangan pria (suami) yang mampu menghamilkannya (Handayani, dkk, 2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi kesuburan pasangan usia subur antara lain: a.



Umur 1) Perempuan



5



6



Usia reproduksi sehat dan aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun (Prawirohardjo, 2010). Rentang usia risiko tinggi adalah 145cm. Pada calon ibu yang memiliki TB 23,5cm. Jika < 23,5 cm merupakan indikator Ibu kurang gizi sehingga beresiko untuk melahirkan BBLR (Maryam, 2016).



2.



Pemeriksaan Fisik Kepala



: Kulit kepala bersih/tidak, ada luka/tidak, kontruksi rambut kuat/tidak, distribusi rambut merata/tidak



Wajah



: Pucat merupakan salah satu tanda anemia (Mariana, dkk, 2013). Sedangkan oedem pada muka bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul dan tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain (Prawirohadjo, 2010).



30



Mata



: Konjunctiva merah muda, jika agak putih kemungkinan terjadi anemia. sclera putih/kuning (Varney, 2007)



Telinga



: Bersih



Hidung



: Bersih/tidak, polip ada/tidak



Mulut dan gigi



:



Leher



: Pembengkakan kelenjar getah bening merupakan tanda adanya infeksi pada klien. Pembengkakan vena jugularis untuk mengetahui adanya kelainan jantung, dan kelenjar tiroid untuk menyingkirkan penyakit Graves dan mencegah tirotoksikosis



Dada



:



Payudara



: Tidak terdapat benjolan/masa yang abnormal. : Menilai ada tidaknya massa abnormal dan



Abdomen



ada tidaknya nyeri tekan. Genetalia



: Tidak terdapat tanda-tanda IMS seperti bintil-bintil berisi cairan, lecet, kutil seperti jengger ayam pada daerah vulva dan vagina. Tidak terdapat tanda-tanda keputihan patologis



Ekstremitas



: Tidak ada odema, CRT < 2 detik, akral hangat, pergerakan bebas (Sugiarto, dkk, 2017).



3.



Pemeriksaan Penunjang Albumin



: Untuk menyngkirkan proteinuria (yang dapat mengindikasikan pielonefritis atau penyakit ginjal kronis)



Reduksi urin



: Untuk menyingkirkan glikosuria (yang dapat dikaitkan dengan diabetes melitus).



31



Hemoglobin



: Apabila kadar Hb rendah, penyebabnya harus dipastikan dan diberikan terapi yang tepat. Hb juga dapat dideteksi dari sampel darah.



Golongan darah dan rhesus : HbsAg, HIV/AIDS, IMS (Sifilis) Pemeriksaan tambahan jika diperlukan : TORCH, USG, pemeriksaan gigi, tes sperma, tes tuberculosis.



II.



INTERPRETASI DATA DASAR Diagnosis



: Pasangan Usia Subur Ny. … usia …. Tahun dengan perencanaan kehamilan sehat



III.



IDENTIFIKASI DIAGNOSIS/MASALAH POTENSIAL Tidak ada



IV.



IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA Tidak ada



V.



INTERVENSI Rencana asuhan dibuat sesuai dengan masalah yang ditemukan dalam pengkajian, meliputi: 1.



Jelaskan hasil pemeriksaan R/ Menjelaskan hasil pemeriksaan dengan bahasa yang mudah dimengerti sangat penting agar calon ayah dan ibu memahami kondisinya dan dapat mengambil keputusan terkait dengan masalah yang dihadapi



2.



Berikan KIE tentang hak reproduksi dan seksual, yaitu setiap pasangan memiliki hak yang sama dalam memutuskan kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah anak dan jarak kelahiran, pihak perempuan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi yang dibutuhkan yang memungkinkannya sehat dan selamat dalam menjalani kehamilan, persalinan dan nifas serta memperoleh bayi



32



yang sehat serta hubungan suami istri harus didasari penghargaan terhadap pasangan masing-masing dan dilakukan dalam kondisi dan waktu yang diinginkan bersama tanpa unsur pemaksaan, ancaman dan kekerasan. R/ Meningkatkan pengetahuan pasangan tentang kesehatan reproduksi. 3.



Menjelaskan kehamilan ideal dan kehamilan tidak diinginkan (KTD). R/ Kehamilan yang ideal adalah kehamilan yang direncanakan, diinginkan dan dijaga perkembangannya secara baik sedangkan kehamilan tidak diinginkan yaitu kehamilan akibat hubungan seks pranikah, akibat gagal/drop out KB dan pada unmet need (wanita usia subur yang tidak ingin punya anak tetapi tidak menggunakan alat kontrasepsi) (Kemenkes, 2014).



4.



Anjuran untuk banyak mengkonsumsi makanan atau suplemen asam folat untuk prakonsepsi. R/ Disarankan mengkonsumsi asam folat minimal 1 bulan sebelum hamil agar indung telur yang dihasilkan berkualitas. Selain itu asam folat mampu menurunkan resiko gangguan metabolisme DNA yang bisa saja terjadi (CDC, 2006).



VI.



IMPLEMENTASI Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana asuhan yang telah di susun. Pelaksanaan ini bisa di lakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan yang lainnya.



VII.



EVALUASI Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefekitfan asuhan kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam bentuk SOAP.



BAB III TINJAUAN KASUS



ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK PUS Ny. M Usia 24 tahun dengan Perencanaan Kehamilan Sehat



Tanggal Pengkajian : 16 Februari 2021 Jam Pengkajian



: 14.00 WITA



Tempat Pengkajian : Kediaman Ny. M Nama Pengkaji



: Esa Lustiana



S 1.



Identitas Nama



: Ny.M



Nama



: Tn. P



Umur



: 24 tahun



Umur



: 31 tahun



Agama



: Islam



Agama



: Islam



Suku



: Buton



Suku



: Jawa



Pendidikan : S1



Pendidikan : D3



Pekerjaan



: IRT



Pekerjaan



Alamat



: Jl. Damai No.62 Kel.Sidomulyo Kec.Samarinda Ilir, Kota



: Wiraswasta



Smarinda 2.



Keluhan Utama / Alasan Datang Klien tidak memiliki keluhan dan klien datang bersama dengan suami untuk mengkonsultasikan masalah keininannya untuk program hamil.



3.



Riwayat Kesehatan Klien Klien tidak memiliki atau pernah menderita penyakit yang dapat memperberat keadaannya seperti tekanan darah tinggi, kencing manis (DM), asma, kurang darah (anemia), jantung, hemofilia, hepatitis, IMS maupuninfeksi TORCH, namun klien pernah mengidap penyakit fibroadenoma mammae (FAM) dan pada tahun 2013 telah dilakukan operasi serta klien gemar mengonsumsi



33



34



ramuan herbal (daun wungu) ± 3-4 kali guna meredakan ambeien selama ± 1 bulan. 4.



Riwayat Kesehatan Keluarga Klien tidak memiliki atau tidak ada keluarga yang sedang menderita penyakit kanker, arteri koroner, depresi, dan trombofilia yang dapat berpengaruh pada kesehatan reproduksi wanita dan laki-laki namun klien memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi dari inu dan kencing manis dari ibu dan nenek serta keturunan dari pihak ayah memiliki riwayat penyakit fibroadenoma mammae (FAM).



5.



Riwayat Menstruasi Menarche



: 13 tahun



Siklus



: ± 28 hari



Lama haid



: ± 5-7 hari



Baynyak nya haid : Ganti pembalut dalam sehari 2-3 kali Keluhan



: Nyeri perut saat haid hari pertama sampai dengan hari ke dua



6.



7.



Riwayat Imunisasi Dosis TT



Jarak Minimal



TT1



-



Lama Kekebalan -



TT2



1 bulan setelah TT1



3 tahun







TT3



6 bulan setelah TT2



5 tahun







TT4



1 tahun setelah TT3



10 tahun



2020



TT5



1 tahun setelah TT4



25 tahun



-



Keterangan √



Riwayat Pernikahan Ny. M menikah diusia 24 tahun dan ini merupakan pernikahan pertama nya, Tn. P menikah pertama kali di usia 27 tahun dan telah dikaruniai seorang anak pada pernikahan sebelumnya, pernikahan ini merupakan yang ke-2 kalinya dan Ny. M dan Tn. P menikah pada tanggal 23 Juni 2020 dan telah menjalani bahtera rumah tangga selama ± 8 bulan.



35



8.



Genogram



Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Klien laki-laki : Klien Perempuan : Garis Perkawinan : Garis Keturunan : Tinggal satu rumah



9.



Riwayat Kontrasepsi Klien tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun dikarenakan tidak ingin menunda kehamilan.



10. Riwayat Obstetri Kehamilan No.



1.



Suami



Anak



UK



Persalinan Peny



Jns



Pnlg



Tmpt



Anak Peny



JK



BB /PB



H



M



Nifas Abnorm



Lak



alitas



tasi



-



11. Pola Fungsional Kesehatan Pola Nutrisi



Keterangan Makan 2-3 kali sehari (nasi, sayur, lauk dan buah kadang-kadang)



Minum 7-8 gelas/hari (air putih)



Peny



36



Eliminasi Istirahat



BAK 4-5 kali sehari BAB 1 kali sehari Tidur siang ± 1 jam Tidur malam ± 7-8 jam



Seksualitas



Seminggu 2-3 kali, tidak ada keluhan saat berhubungan



Personal



Mandi dan gosok gigi 2 kali sehari, keramas seminggu 2-3 kali,



Hygiene



mengganti pakaian 2 kali sehari, ganti celana dalam 2-3 kali bila lembab



Aktifitas



Mengurus



rumah



seperti



mencuci



pakaian,



memasak,



membersihkan rumah dan mengurus suami Kebiasaan



Klien tidak mengkonsumsi jamu-jamuan, minum-minuman beralkohol, dan tidak memelihara hewan peliharaan yang dapat mempengaruhi kesehatan klien.



12. Riwayat Psikososiokultural Spiritual Prikososio



: Saat ini klien masih tinggal satu rumah dengan orang tua namun untuk kebutuhan sehari-hari klien sudah bisa memenuhi sendiri dan telah memiliki kendaraan pribadi seperti motor dan didalam keluarga yang mengambil keputusan adalah suami klien yaitu Tn.P



Kultural-spiritual



: Klien



rajin



dilingkungan



beribadah, mereka



didalam



tidak



ada



keluarga



dan



kebiasaan



atau



kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan kelien



O 1.



Pemeriksaan Umum Keadaan umum



: Baik



Kesadaran



: Composmentis



Tanda-tanda vital : TD N



: 110/60 mmHg : 80 x/menit



37



Antropometri



RR



: 16 x/menit



T



: 36,5 OC



: TB



: 155 cm



BB



: 50 kg



LILA : 26 cm 2.



Pemeriksaan Fisik Kepala



: Bersih, tidak ada ketombe, rambut berwarna hitam dan sedikit keriting



Waja



: Wajah terlihat pucat



Mata



: Simetris antara kiri dan kanan, sklera berwarna merah muda pucat



Telinga



: Simetris, bersih, tidak ada kotoran



Hiung



: Bersih, tidak ada polip



Mulut



: Simetris, bersih tidak ada peradangan pada gusi



Leher



: Tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening dan tidak ada pembengkakan vena jugularis



3.



Dada



: Simetris, tidak ada retraksi dinding dada



Payudara



: Tidak dilakukan pemeriksaan



Abdomen



: Tidak ada luka bekas operasi



Genetalia



: Tidak dilakukan pemeriksaan



Ekstremitas



: Tidak oedema, CRT kembali