Laporan Kuper Rosa Farm 3 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • laksq
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM INDUSTRI TERNAK UNGGAS ACARA KUNJUNGAN PERUSAHAAN ROSA FARM UNIT 3



Disusun oleh: Laksa Ersa Anugratama 16/394473/PT/07146 Asisten Pendamping: I Gede Asnanda Putra



LABORATORIUM ILMU TERNAK UNGGAS DEPARTEMEN PRODUKSI TERNAK FAKUKTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2018



Laporan Praktikum Industri Ternak Unggas Acara Kunjungan Perusahaan Rosa Farm Unit 3



Profil Perusahaan Praktikum Industri Ternak Unggas dilaksanakan pada tanggal 9 April 2018. Praktikum ini dilakukan dengan mengunjungi Rosa Farm Unit 3 yang berfokus pada produksi telur ayam. Rosa Farm Unit 3 berlokasi di Maknerejo, Candimulyo, Pakem, Sleman, DIY. Rosa Farm Unit 3 berada pada dataran tinggi membuat lingkungannya berhawa sejuk dan mempunyai sumber air yang melimpah. Rosa Farm berdiri pada tahun 1981 dan dipimpin oleh H. Ahmad S. Sekarang dipimpin ole H. Farid Setiawan. Dulu waktu pendirian Farm masih berbentuk tegalan, jauh dari permukiman. Jalan untuk menuju farm juga bagus. Jumlah populasi ayam di Rosa Farm Unit 3 sekarang 50.000 ekor. Rosa Farm telah menjadi salah satu perusahaan di industri perunggasan yang mampu memasok kebutuhan telur bagi masyarakat yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.



Gambar 1. Layout kandang Murni (2009) menyatakan bahwa pembuatan layout merupakan tahap awal dalam perencanaan pembuatan kandang. Layout kandang meliputi fasilitas yang akan dibangun, kapasitas ternak, serta ukuran dari pada kandang tersebut. Berdasarkan literatur sebuah peternakan yang baik dapat dilihat dari tata letak perkandangannya.



Manajemen Pemeliharaan Berternak



ayam



petelur



harus



memperhatikan



manajemen



pemeliharaannya. Manajemen pemeliharan memiliki pengaruh besar dalam menentukan produksi telur. Ayam petelur yang hampir dapat berproduksi setiap hari sekali apabila dalam sehari tidak dapat bertelur akan berimbas pada kerugian diperusahaan tersebut. Wahyudi et al. (2010) menyatakan bahwa perawatan dan pemeliharaan merupakan bagian dari manajemen



dan sangat berpengaruh terhadap produktivitas ternak. Pemeliharaan dan perawatan yang baik akan menghasilkan produktivitas yang baik, sedangkan



pemeliharaan



dan



perawatan



yang



buruk



juga



akan



menghasilkan produktivitas yang buruk. Bibit. Bibit ayam yang digunakan di Rosa Farm Unit 3 berasal dari strain Lohmann yang diperoleh dari MBAI-Japfa. Bibit tersebut dipilih lantaran mempunyai mempunyai karakter yaitu ukuran tubuhnya relatif kecil dan ukuran telurnya relative kecil namun mempunyai produksi telur yang cukup tinggi. Ciri-ciri bibit unggul yaitu sehat dan aktif bergerak, jengger besar bertanda produktifitas baik, bulu bersih dan rapi, mata jernih dan tajam serta kloaka bersih. Umur produksi. Umur produksi Rosa Farm Unit 3 dimulai dari bibit ayam yang mulai beroproduksi telur pada umur 18 minggu. Pembagian produksi ayam petelur dibagi dalam berbagai fase yaitu DOC, awal produksi, dan afkir. Zulfikar (2013) menyatakan bahwa ayam petelur mempunyai masa produksi paling tinggi saat satu tahun pertama. Tahuntahun berikutnya produksi telur akan turun. Jumlah produksi per hari. Perusahaan Rosa Farm Unit 3 dapat dapat memproduksi telur mencapai mencapai 4,3 ton/hari. Setiap hari sekitar 60 butir telur cacat dalam proses produksinya. Rosa Farm Unit 3 lebih sering menjual telur dengan ukuran kecil. Bagus (2013), menyatakan bahwa produksi telur ayam layer yaitu antara 200 hingga 250 butir per ekor per tahun. Berat telur yang dihasilkan antara 50 sampai 60 gram per butir. Kondisi performa ayam dan telur dihasilkan. Kondisi performan ayam/kondisi dan berat telur dihasilkan/bobot akhir Rosa Farm Unit 3 yaitu setiap harinya setiap ayam akan menghasilkan 16 butir telur. Ayam usia 18 minggu produksi telurnya bisa mencapai 19-20 butir.



Manajemen Perkandangan Kandang merupakan komponen penting dalam menjalankan sebuah peternakan maka dibutuhkan sebuah manajemen kandang. Kandang



berfungsi untuk memudahkan saat pengawasan ternak,



memudahkan



dalam pemberian pakan, melindungi ternak dari ancaman yang berasal dari dalam maupun luar. Kandang juga menjadi tempat mengekspresikan tingkah laku sehari harii ternak. Kebersihan kandang juga harus terjaga agar terhindar dari penyakit. Zulfikar (2013), menyatakan bahwa kandang tipe baterai (cage) mempunyai kelebihan dalam mudahnya pemeliharaan, telur yang lebih bersih dan terhindar dari kotorannya. Bahan kandang baterai bisa terbuat dari kayu atau dari besi. Model kandang. Berdasarkan praktikum yang dilakukan Rosa Farm Unit 3 menggunakan kandang baterai. Kandang batteray cocok untuk ayam layer. Tujuan memilih tipe baterai karena menghindari kanibalisme dan memudahkan saat pengambilan telur, manajemen pakannya, dan pembersihan kotoran yang lebih mudah. Tipe atap di Rosa Farm Unit 3 adalah tipe semi monitor. Semi monitor dipilih atas dasar lebih efektif dalam sirkulasi udara. Rangka penyusun kandang terbuat dari kayu. Saluran air diberikan pada setiap kandang, bertujuan untuk memudahkan pemberian minum. Murni (2009) menyatakan bahwa tipe-tipe atap berbagai macam, diantaranya adalah monitor, semi monitor, shade atau miring, gable, dan sawtooth. Jarak antar kandang. Jarak antar kandang di Rosa Farm Unit 3 adalah 6 meter. Jarak tersebut bertujuan untuk memudahkan sirkulasi udara antara udara bersih dengan udara yang telah tercemar okeh gas ammonia. Kadar gas ammonia yang tinggi dapat meracuni ternak itu sendiri. Jumlah kandang. Jumlah kandang di Rosa Farm Unit 3 berjumlah 22 kandang. Rosa Farm ini memiliki 4 Unit, kemudian dilakukan pembagian kandang berdasarkan 4 unit tersebut. Hal ini dilakukan bertujuan untuk memudahkan manajemen peternak.. Populasi per kandang di Rosa Farm Unit 3 berjumlah yang kecil 1500 ekor dan yang besar 4000 ekor ayam.



Manajemen Pakan Pakan merupakan faktor penentu keberhasilan dalam produksi telur. Pakan begitu penting karena menjadi pemasok utama nutrient pada ayam. Pakan yang mempunyai kualitas baik dapat meningkatkan kualitas dari telur. Kegagalan dalam manajemen pakan dapat menurunkan produktifitas ayam yang akan berakibat kerugian untuk peternak. Ash-Shidiqi (2011) menyatakan bahwa ayam petelur membutuhkan sejumlah gizi untuk hidupnya. Disamping itu, gizi bagi ayam juga digunakan untuk produksi telur. Kebutuhan pakan yang dibutuhkan oleh ayam petelur dikenal dengan kebutuhan hidup pokok dan kebutuhan produksi. Kebutuhan tersebut antara lain kebutuhan akan protein, energi, vitamin, dan mineral. Pakan. Rosa Farm Unit 3 menggunakan pakan hasil meransum sendiri. Komposisi pakan terdiri dari 36% konsentrat, 53% jagung dan sisanya dengan bekatul. Hasil yang diproleh lebih baik ketika menggunakan ransum sendiri. Metode pemberian. Pemberian pakan di Rosa Farm Unit 3 menggunakan metode restricted dan pemberian minum secara adlibitum, yaitu pakan diberikan secara manual oleh anak kandang karena dinilai lebih efektif. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari, pagi setiap pukul 09.00 dan pada sore hari pukul 14.00. Pemberian minum diberikan dengan menggunakan nipple drink. Kegiatan tersebut dirasa lebih efektif. Jumlah pemberian. Pemberian pakan diberikan saat pada pagi hari pukul 09.00 sebesar 40% dari total pakan sehari. Pada sore hari sebesar 60%. Pakan yang diberikan mempunyai porsi yang tidak terlalu tinggi agar menghambat pertumbahan ayam yang nantinya dapat menurunkan produktifitas dari ayam tersebut.



Manajemen Penanganan Penyakit dan Lingkungan Pengendalian penyakit diperlukan untuk meningkatkan performans dari suatu usaha peternakan ayam petelur. Hal ini sangat berkaitan dengan produktivitas telur yang akan dihasilkan kelak. Manajemen lingkungan yang



ada di peternakan juga menjadi salah satu faktor bagaimana keberhasilan peternakan ayam petelur akan terus berlangsung. Suprijatno dan Atmomarsono (2005) menyatakan bahwa penyakit yang sering menyerang ayam secara umum dapat di kelompokkan menjadi beberapa macam yaitu di sebabkan karena stress (cekaman), parasit penyakit karena protozoa, defisiensi zat makanan penyakit karena bakteri, penyakit karena virus dan penyakit karena cendawa. Vaksinasi. Vaksinasi adalah tindakan pemberian vaksin yang terkontrol guna menstimulasi pembentukan antibodi yang tinggi, seragam, dan sesuai dengan jenis vaksin yang diberikan. Medion (2008) menyatakan bahwa dalam beternak ayam vaksinasi merupakan hal yang wajib dilakukan karena vaksinasi dapat mencegah penyakit yang masuk yang disebabkan oleh virus. Rosa Farm Unit 3 memberikan berbagai macam jenis vaksin, diantaranya adalah ND Murni (Retak, Kill) ND Lasota. Vaksin diberikan secara langsung. Sanitasi. sanitasi lingkungan meliputi seluruh kandang dan segala peralatannya. Setelah pemakaian harus segera dicuci dengan bersih dan didesinfeksi. Sanitasi petugas meliputi kebersihan terhadap petugas sebelum melakukan aktivitas di dalam kandang, petugas harus dalam keadaan higienis dan bebas dari kuman. Sanitasi terhadap ayam yang dipelihara yaitu ayam-ayam yang sakit segera dipindahkan ke kandang lokasi untuk mendapatkan penanganan khusus dan ayam yang mati harus segera dibasmi dengan cara dibakar dan dikubur (Sudarmono, 2007) Sanitasi di Rosa Farm Unit 3 dilakukan secara berkala selama 2 hari sekali. Sanitasi dilakukan dengan membersihkan kandang dari eskreta. Tempat pakan dan minum juga dilakiukan sanitasi untuk menghindari tumbuhnya bibit penyakit. Biosercurity.



Badan



Litbang



Pertanian



(2012),



biosecurity



merupakan tindakan yang dirancang untuk mengurangi penyebaran penyakit yang disebabkan oleh organisme dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Rosa Farm Unit 3 menarapkan Biosecurity dengan pemberian disinfektan 2



kali sehari. Penyemprotan kandang menggunakan cairan desinfektan dan pada gudang pakan menggunakan vaksin. Penanganan limbah dan tindakan apabila terkena wabah.Rosa Farm pernah mengalami wabah p enyakit. Tahun 2004 terkena AI, pada saat itu sekitar 200 ekor langsung di afkir. Tahun 2006 sempat terkena IP, kemudian diberi peningkatan antibodi dan vitamin serta pakan. Limbah di Rosa Fam diolah secara baik. Limbah nya di kumpulkan lalu dijual. Harga per karung adalah Rp 8.500,00.



Pemasaran Pemasaran adalah proses yang menciptakan sebuah aliran produk melalui sistem dari produsen ke konsumen. Manajemen pemasaran berkaitan erat dengan serangkaian proses yang meliputi identifikasi kebutuhan pelanggan, mengembangkan produk, menetapkan program promosi, kebijakan harga, dan menerapkan sistem distribusi. Pemasaran spenting dalam sebuah perusahaan (Syahlani et. al., 2008) Rosa Farm Unit 3 merupakan perusahaan yang fokus dalam produksi telur. Tiap telur sudah ada yang ambil oleh pengepul di jogja. Produk selain telur adalah ayam afkir.



Kendala Rosa Farm Unit 3 mempunyai kendala yaitu berupa pakan yang belum ada pengganti. Kendala saat pemeliharaan berupa adanya penyakit. Kendala saat pemasaran yaitu tidak menentunya harga telur yang terjual.



Lain-lain Rosa Farm Unit 3 mempunyai jumlah pegawai 40 orang karyawan. Total karyawan Rosa Farm sejumlah 120 orang yang terdiri dari 4 unit. Rosa Farm menggunakan aturan kekeluargaan. Setiap bulan para karyawan diberi telur tetapi khusus untuk keluarga, tidak boleh dijual.



Kritik dan Saran Kritik yang dapat saya sampaikan untuk Rosa Farm Unit 3 adalah meningkatkan biosercuritynya yang saya rasa masih kurang memenuhi standard. Kendaraan masih dapat keluar masuk secara bebas, tidak semua kendaraan disemprot menggunakan desinfektan. Pegawaipun masih kurang steril dalam berbagai hal. Saran menurut saya adalah kurang jelas nya saat pemberian materi, banyak gangguan saat pemberian materi sehingga mahasiswa tidak begitu menyerap materi yang diberikan.



Daftar Pustaka Ash-Shidiqi, Ibnu M. J. 2011. Manajemen Pemeliharaan Ayam Petelur di CV. Sari Makmur Farm Kabupaten Sukoharjo. Tugas Akhir. Program Diploma III Agribisnis Peternakan. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Badan Litbang Pertanian. 2012. Inovasi Ayam dan Olahan Tingkatkan Kesehatan Lingkungan dan Pendapat Petani. Agro Inovasi. Jakarta. Medion. 2008. Tata Laksana Vaksinasi Harus Tepat. Info Medion Online. Diakses 17 April 2018 pukul 20.09 Murni, M. C. 2009. Mengelola Kandang dan Peralatan Ayam Pedaging. Departemen Peternakan. Cianjur.



Sudarmono. 2003. Pedoman Pemeliharaan Ayam Ras Petelur. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Suprijatno, dan Atmomarsono. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta. Syahlani, S. P., Sudi N, Krishna A. S., dan Tri A. K. 2008. Bahan Ajar Manajemen Agrobisnis. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Wahyudi, W. A., Afriani H, Dan Nahri Idris. 2010. Evaluasi Adopsi Teknologi Peternakan Ayam Broiler Di Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi. Vol. 12 (2). Zulfikar. 2013. Manajemen Pemeliharaan Ayam Petelur Ras. UNSYIAH.



Lampiran



Gambar 2. Kondisi Kandang Rosa Farm Unit 3



Gambar 3. Bentuk Kandang di Rosa Farm Unit 3