Laporan Lab. Tachiometry [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan Lab. Ilmu Ukur Tanah 2 Tachiometry



Oleh : Siti Safa Levina Putri 2005022060



DOSEN PEMBIBING KUSUMADI, Drs, M.T



D3 - TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 2020/2021



Tachiometry A.



Tujuan Praktek Setelah selesai praktek diharapkan mahasiswa dapat: 1. Mengukur jarak dan beda tinggi dengan sistim tachiometry stadia pada medan yang mempunyai kemiringan curam 2. Mengukur jarak dan beda tinggi debgan sistim tachiometry tangesial pada medan yang mempunyai kemiringan curam



B. Referensi Modul 10. Tachiometry https://slideplayer.info/slide/2014768/ C. Teori Tachiometry Pengukuran titik detil tachimetri adalah suatu pemetaan detil lengkap (situasi) yaitu pengukuran dengan menggunakan prinsip tachimetri (tacheo artinya menentukan posisi dengan jarak) untuk membuat peta yang dilengkapi dengan data-data koordinat planimetris (X,Y) dan koordinat tinggi (Z). Atau membuat peta situasi secara menyeluruh dari permukaan bumi. D.



Alat – Alat Yang Digunakan 1.



Pesawat Theodolit



I



buah



2.



Rambu ukur



2 buah



3.



Payung



1 buah



4.



Pita ukur



1 buah



5.



Alat tulis



1 buah



6.



Mesin hitung



1 buah



E. Cara – cara pengukuran Tachiometry Stadia 1.



Tentukan lokasi yang akan diukur



2.



Siapkan alat – alat yang akan digunakan



3.



Pasang pesawat Theodolit pada titik yang sudah ditentukan (Pada titik P1 ) dan atur sehingga siap dipakai



4.



Ukur tinggi pesawat ( as teropong ) dari permukaan tanah ( i )



5.



Tempat rambu pada titik yang akan diukur misal titik 1



6.



Bidik rambu 1 dengan pesawat Theodolit



7.



Catat bacaan benang atas, benang tengah, dan benang bawah pada rambu ukur 1 tersebut



8.



Catat bacaan sudut Vertikal misal = 



9.



Hitung sudut elevasinya misalnya =  = 90 – 



10. Pindahkan rambu ke titik 2 11. Lanjutkan pengukuran seperti langkah no. 6 sampai no.9 12. Pindahkan pesawat ketitik P2 dan atur pesawat sehingga siap pakai 13. Lanjutkan pengukuran titik berikutnya sampai selesai seperti langkah no.5 sampai no.9 14. Hitung jarak dan beda tinggi titik tersebut terhadap pesawat dengan rumus: h



= i + D Tg  – BT



Dimana D



= BA – BB x f x Cos2  BA BT s BB



h H



A  h i P Keterangan gambar : P



: kedudukan pesawat theodolit



A



: titik target (posisi R / rambu ukur)



i



: tinggi pesawat



BA



: bacaan benang atas



BT



: bacaan benang tengah



BB



: bacaan benang bawah



h



: BT



S



: BA – BB







: sudut kemiringan garis bidik



H



: beda tinggi BT dengan garis bidik posisi datar



Dm : jarak miring dari pesawat ke benang tengah rambu D



: jarak datar dari pesawat ketitik target A



AH : beda tinggi antara titik tempat kedudukan pesawat dengan titik target A F. Tachiometry Tangensial 1.



Tentukan lokasi yang akan diukur



2.



Siapkan alat – alat yang akan digunakan



3.



Pasang pesawat Theodolit pada titik yang sudah ditentukan ( titik P ) dan atur sehingga siap pakai



4.



Ukur tinggi pesawat ( i ) dari permukaan tanah



5.



Tempat rambu pada titik yang akan diukur misalnya titik 1



6.



Bidik rambu 1 dengan pesawat Theodolit



7.



Catat bacaan benang tangah ( BT1 ) dan sudut vertikal ( 1 ) rambu 1 tersebut



8.



Catat bacaan benang tengah ( BT2 ) dan sudut vertikal ( 2 ) pada rambu ukur 1 tersebut



9. 10.



Pindahkan rambu ke titik 2 Lanjutkan pengukuran seperti langkah no. 6 sampai no.9 untuk posisi pesawat dan target yang berbeda



11.



Pindahkan pesawat ke titik P2 dan atur pesawat sehingga siap untuk digunakan



12.



Hitung beda tinggi titik tersebut terhadap titik posisi pesawat S D= Tg1 – Tg2 H1 = D x Tg1 ===== > maka AH = I + H1 – BT1



BT1 S h1 BT2



H1 h2



A 1



H2 2  h



i



P Keterangan gambar: P



: kedudukan pesawat theodolit



A



: Titik target ( posisi rambu ukur )



I



: Tinggi pesawat



BT1



: Bacaan benang atas pada kemiringan garis bidik a



BT2



: Bacaan benang tengah pada kemiringan garis bidik 0



H1



: BT1



H2



: BT2



S



: BT1 – BT2



1



: sudut kemiringan garis bidik dengan hasil bacaan BT1



2



: Sudut kemiringan garis bidik dengan hasil bacaan BT2



H1



: Beda tinggi BT1 dengan garis bidik posisi datar



H2



: Beda tinggi BT2 dengan garis bidik posisi datar



D



: jarak tadar dari pesawat ke titik target A



AH



: Beda tinggi antara titik tempat kedudukan pesawat dengan titik target A



G. Data LAPORAN SEMENTARA Job



: TACHIOMETRI



Tanggal



: SELASA , 15 JUNI 2021



Lokasi



: GEDUNG SERBAGUNA POLMED



Nama



: SITI SAFA LEVINA PUTRI



Nim



: 2005022060



Kelompok



: 3 (Tiga)



- Tachiometry Stadia Titik



i (m)



 (°)



1 2



1.32 1.32



75° 00’ 04” (Vertikal) 82° 48’ 08” (Vertikal)



Bacaan Rambu BA BT BB -0.33 -0.41 -0.49 -0,97 -1,1 -1,23



d (m)



h (m)



14.88 25.48



5.717 6.00



49°59’09”(Horizontal) Selisih = ∆H2-∆H1



2.8



- Tachiometry Tangensial Titik



i (m)



1 2



1.32 1.32



1 (°)



2 (°)



75° 00’ 04” 84° 59’ 26” 82° 48’ 08” 88° 00’ 05” Selisih = ∆H1-∆H2



Bacaan Rambu BT1 BT2 -0.41 -0.30 -1.1 -0.34



d (m)



h (m)



3.99 3.19



5.72 5.61 0.11



Medan, ………………. Pengajar



(………………………………..) H. Analisis Data



I.



Pembahasan dan Kesimpulan