Laporan Magang Teknik Informatika, Aplikasi Monitoring [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM MONITORING ASSET (MONAS) PADA PT. BHANDA GHARA REKSA LOGISTIC JAKARTA



LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK Diajukan untuk memenuhi mata kuliah KKP pada Program Sarjana Satu ( S.1 )



MUHAMAD FAOZI



12160571



RAHMANDANU



12160242



Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri Jakarta 2019



PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Kuliah kerja praktek ini telah disetujui dan disahkan serta diizinkan untuk dinilai pada periode : Tahun ajaran 2019/2020 semester 7



Dosen Penasehat Akademik 12.7MG.01



( ANTON, M.KOM )



ii



KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya Laporan Kuliah Kerja Praktik (KKP) dengan judul : " PERANCANGAN APLIKASI SISTEM MONITORING ASET (MONAS) PADA PT. BHANDA GHARA REKSA LOGISTIC ”. yang merupakan salah satu syarat kelulusan mata kuliah KKP (Kuliah Kerja Praktik)



Program



Studi



Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen



Informatika dan Komputer Nusa Mandiri Jakarta. Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dan dalam menyelesaikan laporan ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, pengarahan, petunjuk dan saran yang membantu hingga akhir dari penulisan laporan ini. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Ketua STMIK Nusa Mandiri. 2. Ketua Program Studi Sistem Informasi STMIK Nusa Mandiri. 3. Bapak Anton M.KOM selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian laporan ini. 4. Bapak Ahmad sobirin selaku Manager staff IT dan mentor kami di PT. Bhanda Ghara Reksa. Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang membantu, meskipun dalam laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun tetap penulis harapkan. Jakarta, Nov 2019



Penulis



iii



DAFTAR ISI



Lembar Judul Laporan KKP ............................................................................ i Lembar Persetujuan Laporan KKP .................................................................. ii



Kata Pengantar ................................................................................................. iii Daftar Isi........................................................................................................... iv Daftar Simbol ................................................................................................... vi Daftar Gambar .................................................................................................. viii Daftar Tabel ..................................................................................................... ix Daftar Lampiran ............................................................................................... x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 1.2. Maksud Dan Tujuan .......................................................................... 2 1.3. Metode Penelitian .............................................................................. 2 1.4. Ruang Lingkup .................................................................................. 3 1.5. Sistematika Penulisan ........................................................................ 3 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem ......................................................................... 5 2.1.1. Karakteristik Sistem .................................................................. 6 2.1.2. Klasifikasi Sistem ...................................................................... 9 2.1.3. Konsep Dasar Informasi ............................................................ 11 2.2. Unfied Modelling Langueage (UML) ................................................ 16 2.2.1. Diagram Alir Data ..................................................................... 16 2.2.2. Usecase Diagram ....................................................................... 20 BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan .......................................................................... 22 3.1.1. Sejarah Perusahaan .................................................................... 22 3.1.2. Visi dan Misi ............................................................................. 24 3.1.3 Struktur organisasi dan fungsi .................................................... 24



iv



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Permasalahan Pokok .......................................................................... 29 4.2. Pemecahan masalah ........................................................................... 30 4.2.1 Jadwal Kerja Prakter ..................................................................... 34 4.2.2 Mockup Aplikasi ........................................................................... 35 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 5.2 Saran .....................................................................................................



DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 36 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 37 SURAT KETERANGAN PKL ..................................................................... 38 NILAI KULIAH KERJA PRAKTIK ........................................................... 39 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 40



v



DAFTAR SIMBOL



Simbol Data Flow Diagram



EXTERNAL ENTITY Digunakan untuk menggambarkan suatu sumber atau tujuan pada arus data



PROSES Digunakan untuk menggambarkan suatu proses yang sedang berlangsung.



DATA FLOW Digunakan untuk menggambarkan suatu arus data.



DATA STORE Digunakan untuk menggambarkan suatu tempat untuk menyimpan atau mengambil data.



vi



Simbol Data Activity Diagram



ACTIVITY Memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antarmuka saling berinteraksi. ACTION State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.



LINE CONECTOR Digunakan untuk menghubungkan satu simbol dengan simbol lainya.



DESICION Digunakan untuk menggambarkan suatu keputusan / tindakan yang harus diambil pada kondisi tertentu.



INITIAL NODE Bagaimana objek dibentuk atau diawali.



ACTIVITY FINAL NODE Bagaimana objek dibentuk atau diawali.



vii



DAFTAR GAMBAR



Halaman 1. Gambar III.1 Struktur Organisasi ......................................................... 24 2. Gambar III.2 Usecase Diagram ............................................................ 31 3. Gambar III.3 Flowchart Diagram ......................................................... 32 4. Gambar III.4 Infrastruktur Database .................................................... 33



viii



DAFTAR TABLE



Halaman 1. Tabel II.1. Notasi Diagram Alur Data .................................................. 17 2. Tabel II.2. Notasi Tipe Data ................................................................. 19 3. Table II.3. Notasi Struktur Data ........................................................... 20



ix



DAFTAR LAMPIRAN



Halaman 1. .............................................................................................................. 2. ..............................................................................................................



x



BAB I PENDAHULUAN



1.1.



Latar Belakang Masalah Aset perusahaan merupakan salah satu unsur penting dalam operasional



sebuah perusahaan, maka perusahaan harus bisa memberi pelayanan terbaik dan harus memiliki Aset. Salah satu teknologi yang memberi kemudahan dalam kegiatan memonitoring dan pengolahan data adalah menggunakan komputer. Setelah kami mengadakan Kuliah Kerja Praktik pada PT. BHANDA GHARA REKSA LOGISTIC, kami menyadari bahwa sistem memonitoring untuk asset belum bersifat komputerisasi. Dalam pelaksanaan sistem informasi dengan efektif maka dibutuhkan teknologi komputer. Komputer merupakan alat canggih tepat waktu dan tepat guna dalam membantu proses pelayanan transaksi, membutuhkan serta untuk mempermudah atau mempercepat proses kerja. Semakin cepat tersaji sebuah laporan yang tepat dan akurat bagi sebuah perusahaan merupakan



hal yang baik bagi efisiensi dan aktifitas dalam



menjalankan operasional perusahaannya.



1



1.2.



Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan Laporan ini adalah :



1.



Mencari ilmu, pengalaman serta menguji kemampuan kami dalam pembuatan laporan ini di bidang penjualan.



2.



Penerapan ilmu pengetahuan yang telah di dapat dalam perkuliahan.



3.



Memenuhi kewajiban administrasi akademik.



4.



Membantu pihak perusahaan untuk sedikit mengevaluasi sistem yang diterapkan dan dijalankan.



1.3.



Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah penting di dalam penyusunan



laporan Riset khususnya bagi perancangan sistem. Didalam kegiatan penelitian penulis melakukan pengumpulan data melalui cara : 1.



Metode Observasi Metode observasi merupakan pengamatan dan penelitian secara langsung terhadap obyek yang diselidiki di lapangan.



2.



Metode Wawancara Metode wawancara merupakan proses tanya jawab langsung dan sistematis kepada orang yang mengetahui tentang permasalahan yang sedang diamati untuk meyakinkan hal-hal kegiatan observasi yang telah dilakukan.



3.



Metode Kepustakaan Pengumpulan data dilakukan dengan melihat dan mengambil data-data yang terdapat dalam buku-buku perpustakaan atau literature yang ada di internet.



2



1.4.



Ruang Lingkup Dalam analisis dan pelaporan sistem yang di teliti ini ialah berfokus



terhadap seberapa manfaat penggunaan komputer dalam memonitoring data aset. 1.5.



Sistematika Penulisan Penulisan dalam menyusun makalah ini terbagi menjadi empat bab dan



secara garis besar masalah yang di bahas dalam masing-masing bab adalah: BAB I



PENDAHULUAN Pada bab ini penulisan menguraikan tentang latar belakang masalah mengenai judul KKP, maksud dan tujuan, metode penelitian yang dipakai, ruang lingkup dan sistematika dari KKP.



BAB II



LANDASAN TEORI Pada bab ini menjelaskan secara teoritis konsep dasar sistem dibahas secara terperinci, peralatan pendukung (Tool sytem) yang di pakai dalam penulisan makalah ini.



BAB III



PEMBAHASAN Pada bab ini peninjauan perusahaan terhadap sejarah dan struktur Organisasi beserta fungsinya, prosedur sistem berjalan, diagram Alir data sistem berjalan, spesifikasi dokumen sistem berjalan.



BAB IV



HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini merupakan hasil serta jadwal kegiatan selama Melakukan kegiatan Kuliah Kerja Prakter (KKP) serta Permasalahan pokok hingga pemecahan masalah.



3



BAB IV



PENUTUP Pada bab ini membahas tentang kesimpulan yang dapat diambil dari permasalahan yang ada dan juga saran yang dianggap perlu untuk permasalahan yang dihadapi



4



BAB II LANDASAN TEORI



2.1.



Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem yang kami ambil dari berbagai sumber literatur



diantaranya, menurut Jogianto (2009:1) mengemukakan bahwa “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. Menurut Sutabri (2009:9) sistem ialah “Sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Sedangkan menurut Winarno (2009:15) sistem adalah “Sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan, masing-masing komponen memiliki fungsi berbeda dengan yang lain, akan tetapi tetap dapat bekerja sama”. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidangbidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus mempunyai elemen, lingkungan, interaksi antar elemen, interaksi antara elemen dengan lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem harus mempunyai tujuan yang akan dicapai. Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu sama yang lainnya untuk suatu tujuan bersama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau elemen lain yang teroganisir elemen-elemen tersebut. Elemen sistem disamping



5



terhubung satu sama lain, juga berhubungan dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.



2.1.1. Karakteristik Sistem Menurut Ladjamudin (2008:10) mengemukakan bahwa “Memahami dan mengembangkan suatu sistem, maka kita harus dapat membedakan sistem berdasarkan suatu sistem, maka kita harus dapat membedakan sistem berdasarkan unsur-unsur yang membedakannya.” Unsur-unsur itu adalah karakteristik sistem. suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, sebagai berikut: 1.



Komponen (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponenkomponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli berapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistemsubsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu sistem ada subsistem yang tidak berjalan atau berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya sistem tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai.



6



2.



Batasan (Boundary) Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.



3.



Lingkungan Luar (Environments) Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat mennguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.



4.



Penghubung (Interface) Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mmengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnyadengan melalui



penghubung.



Dengan



penghubung



satu



subsistem



berintergrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.



7



dapat



5.



Masukkan (Input) Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroprasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didaptkan keluaran. Sebagi contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoprasika komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.



6.



Keluaran (Output) Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada subsistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.



7.



Pengolah (Process) Sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran barupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan manajemen.



8



8.



Saran (Objectives) atau Tujuan (Goal) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuannya. Perbedaan suatu sasaran (objectives) dan suatu tujuan (goal) adalah, goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem yang utama, seperti misalnya sistem bisnis perusahaan, maka istilah goal lebih tepaat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem lainnya yang merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang liangkup mana memandang ruang lingkup tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objecctives) digunakan dan tidak dibedakan.



2.1.2. Klasifikasi Sistem Sistem dapat dilkasifikasikan dari berbagai sudut pandang menurut Sutabri (2009: 14), antara lain sebagai berikut: 1.



Sistem Abstrak (Abstrack System) Merupakan sistem yang berupa gagasan atau konsep-konsep. Contohnya sistem teologi atau keagaamaan yaitu sistem yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan-Nya, antara alam dan Allah sebagai pencipta alam semesta.



9



2.



Sistem Fisik (Physical system) Sistem fisik adalah sistem yang ada dan tampak secara fisik, sistem komputer, sistem akuntansi, sistem sekolah dan siistem transportasi merupakan contoh physical system.



3.



Sistem Alamiah (Natural system) Merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam. Contohnya seperti sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi dan lain sebagainya.



4.



Sistem buatan manusia (Human Made System) Merupakan sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut Humanmachine System contohnya seperti sistem informasi.



5.



Sistem Tertentu (Deterministic System) Merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan contohnya seperti Sistem Komputer.



6.



Sistem tak Tentu (probabilistic system) Merupakan sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.



7.



Sistem Tertutup (close system) Merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi



10



kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah (relatively closed system) secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup. Sistem terbuka (open system) merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. 8.



Sistem Terbuka (open system) Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.



2.1.3. Konsep Dasar Informasi Informasi menurut Hartono dalam Jogianto (2010:23) “Informasi merupakan data yang diolah ke dalam bentuk yang berguna bagi para pemakainya”, menurut Davis dalam Zakiyudin (2011:6) “suatu informasi merupakan data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”. Menurut Scott dalam Fatta (2009:4) mengatakan bahwa “Sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output). Yang disebut juga siklus pengolahan data (data processing cycle) yaitu: 1.



Pada tahapan Input Yaitu dilakukan proses pemasukan data kedalam komputer lewat media input (Input Devices)



2.



Pada tahapan Processing Yaitu dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukan, yang dilakukan oleh alat pemroses (Process Devices) yang dapat berupa proses perhitungan, perbandingan, pengendalian atau pencarian di strorage.



11



3.



Pada tahapan Output Yaitu dilakukan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data ke alat ouput. (Output Devices) yaitu berupa informasi. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.



a.



Kualitas Informasi Menurut Wahyono (2009:7) dalam bukunya yang berjudul Sistem



Informasi mengatakan bahwa informasi tergantung 3 (tiga) hal pokok, yaitu relevansi (relevancy), akurat (accuracy), dan tepat waktu (timelinnes). 1)



Relevansi (Relevancy). Artinya informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap informasi yang diberikan pada orang dengan yang lainnya belum tentu menerima informasi yang sama.



2)



Akurat (Accuracy). Informasi yang didapat harus akurat karena informasi yang didapat dari sumber sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.



12



3)



Tepat pada Waktunya (Timelines) Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah lalu tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan (decission making).



b.



Nilai Informasi Menurut Sutabri (2009:25) “Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat yang dihasilkan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan”. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi digunakan tidak hanya oleh satu orang pihak dalam suatu organisasi. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.



c.



Konsep Sistem Informasi Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Definisi sistem informasi menurut Wahyono (2009:17) mengatakan bahwa “Sistem Informasi merupakan suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan”. Menurut Jhon Bruch dan Clary Grudnitski dalam



13



Wahyono (2005:18) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu: 1) Blok masukkan (Input block) Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini termasukmenangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2) Blok model (Model block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang akan tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3) Blok keluaran (Output block) Teknologi merupakan Tool Box dalam sistem informasi, teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan data dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga bagian utama yaitu, teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware). 4) Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi merupakan “Kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi. menjalankan



teknologi



digunakan



model,



menyimpan



14



untuk dan



menerima



input,



mengakses



data,



menghasilkan



dan



mengiimkan



keluaran



dan



membantu



pengendalian dari suatu sistem secara keseluruhan. Tenologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware/brainware), perangkat unak (software), perangkat keras (hardware). 5) Blok basis data (Database block) Basis data atau database merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. 6) Blok kendali (Control block) Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, kebakaran, kecurangan-kecurangan, kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisiensian, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.



15



2.2.



Unified Modeling Languange (UML) UML or Unified modelling language is a standar language to writing software blueprint, UML may be use to vizualize, specify, construc and document “ dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa UML adalah ‘bahasa standar yang digunakan ntuk visualisasi merancang dan mendokumentasikan perangkat lunak. Unified Modelling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain perangkat



luak,



khususnya



sistem



yang



dibangun



menggunakan



pemrograman berorientasi objek (OOP).



2.2.1



Diagram Alir Data (DAD)



1. Dasar Diagram Alir Data (DAD) Menurut Kendall & Kendall (2013:263) Diagram Alir Data (DAD) adalah, Penganalisis sistem perlu menggunakan kebebasan konseptual yang dilakukan melalui diagram alir data. Menurut pernyataan aslinya, diagram alir data menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses dan keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses dan keluaran. 2. Simbol-Simbol Dalam DAD Simbol-simbol yang digunakan pada diagram alir data menurut Kendall & Kendall (2013:265) sebagai berikut :



16



Tabel II.1. NOTASI DIAGRAM DAD



Sumber: Kendall & Kendall (2013:334)



a.



Lingkaran Luar (External Entity) Kotak rangkap dua yang digunakan untuk menggambarkan suatu entitas eksternal (bagian lain, sebuah perusahaan, seseorang, atau sebuah mesin) yang dapat mengirim data atau menerima data dari sistem.



b.



Proses (Process) Berbentuk bujur sangkar dengan sudut membulat yang digunakan untuk menunjukkan suatu perubahan dalam didalam atau perubahan data; jadi, aliran data yang meninggalkan suatu proses selalu diberi label yang berbeda dari aliran data yang masuk.



c.



Alir Data (Data Flow) Digambarkan dengan tanda panah dnegan menyunjukkan perpindahan data dari satu titik ke titik yang lain, dengan kepala tanda panah mengarah ke tujuan data. Karena sebuh tanda panah menunjukkan seseorang, tempat, atau sesuatu maka, harus digambarkan dalam kata benda.



d.



Simpanan Data (Data Store) Bujur sangkar dengan ujung terbuka, yang menunjukkan penyimpanan data. Bujur sangkar yang digambarkan dengan dua garis paralel yang



17



tertutup oleh sebuh garis pendek disisi kiri dan ujungn terbuka disisi sebelah kanan. Simbol-simbol ini digunakan hanya dengan lebar secukupnya saja sehingga memungkinkan menandai huruf-huruf diantara garis-garis parallel yang ada. Simbol penyimpanan data menunjukkan tempat penyimpanan untuk data-data yang memungkinkan penambahan dan perolehan data.



3.



Kamus Data / Data Dictionary (DD) Kamus data disebut juga dengan istilah sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi pendekatan struktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Dengan sistem analis dapat mendefinisikan data yang mengalir pada sistem dengan lengkap juga dapat menjelaskan lebih detail lagi tentang data flow diagram yang mencakup process, data flow, dan data store. Fungsi dari kamus data adalah sebgai suatu katalog yang menjelaskan lebih detail tentang DAD yang mencakup process, data flow, dan data store. Selain itu juga untuk menghindari penggunaan kata-kata yang sama karena kamus data disusun secara abjad.



4.



Notasi Kamus Data Notasi kamus data terbagi dalam dua bagian yaitu Notasi Tipe Data dan Notasi Struktu Data. a. Notasi Tipe Data Notasi tipe data adalah suatu bentuk untuk mempersingkat arti atau makna dari simbol yang dijelaskan. Adapun bentuk notasi sebagai berikut :



18



Tabel II.2. Notasi Tipe Data Notasi



Keterangan



X



Setiap karakter



9



Angka numeric



A



Karakter alphabet



Z



Angka nol tampilkan sebagai spasi kosong



.



Titik sebagai pemisah ribuan



,



Koma sebagai pemisah pecahan



-



Hypen sebagai tanda penghubung



/



Slash sebagai tanda pembagi



Sumber: Kendall & Kendall (2013:334)



b. Notasi Struktur Data Struktur dari data tediri dari elemen-elemen data yang disebut dengan item, data, sehingga secara prinsip struktur dari data ini dapat digambarkan dengan menyebutkan nama dari item-item datanya. Juga masih diperlukan informasi lainnya misalnya informasi tentang apakah item data tersebut pasti ada atau hanya bersifat dapat ada dan dapat tidak ada. Untuk menunjukkan



informasi-informasi



tambahan



dipergunakan notasi-notasi sebagai berikut :



19



ini



di



kamus



data



Tabel II.3. Notasi Struktur Data Notasi =



Keterangan Terbentuk dari (IS COMPOSED) atau terdiri dari (CONSIST OF) atau sama dengan (IS EQUIVALEN OF)



+



AND



[]



Salah satu dari (memilih salah satu dari elemen-elemen data di dalam kurung bracktet ini)



I



Sama dengan simbol [ ] atau pemisah pada bentuk [ ]



N[]M



Iterasi (elemen data didalam kurung bracket beriterasi mulai minimum N kali dan maksimum M kali)



()



Optional (elemen data didalam kurung parenthetis sifarnya optional, dapat ada dan dapat tidak ada.



*atau**



Keterangan setelah tanda ini adalah komentar.



@



Identifier data store



Alias



Nama lain untuk data



Sumber: Kendall & Kendall (2013:338)



2.2.2. Usecase Diagram Use Case Diagram merupakan salah satu jenis diagram pada UML (Unified Modelling Language) yang menggambarkan interaksi antara sistem dan aktor, juga dapat mendeskripsikan secara singkat tipe interaksi antara si pemakai sistem dengan sistemnya. Use case diagram terdiri dari : A. Komponen Use Case Komponen-komponen pembentuk use case diagram adalah sebagai berikut: 1) Actor Pada umumnya actor bukanlah bagian dari use case diagram, namun



20



untuk bisa dijadikan use case perlu adanya actor yang terlibat. Actor akan berinteraksi dengan sistem, seperti mungkin hanya memberikan informasi inptan pada sistem, hanya menerima informasi dari sistem atau keduanya menerima dan memberi informasi pada sistem. Actor hanya berinteraksi dengan use case, tetapi tidak memiliki control atas use case. Actor digambarkan secara umum atau spesifik, dimana untuk membedakannya kita dapatmenggunakan relationship.



2) Use case Use case adalah kata kerja yang merupakan “apa” yang dikerjakan oleh sistem bukan “bagaimana” sistem mengerjakannya. Use Case sebagai gambaran fungsionalitas dari suatu sistem dari sudut pandang (user) yang dapat membantu pemahaman mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun. Pada umumnya use case boleh terdiri dari beberapa kata dan tidak boleh ada 2 use case dengan penggunaan nama yang sama.



3) Relasi dalam Use case



Use case diagram memiliki relasi sebagai berikut:  Association Menghubungkan link antar element.  Generalization Sebuah elemen dapat merupakan spesialis dari elemen lainnya bisa disebut dengan pewarisan sifat (inheritance).  Dependency Sebuah elemen bergantung dalam beberapa cara ke element lain.  Aggregation Bentuk association dimana sebuah elemen berisi elemen lainnya. Tipe Relasi/ Streotype yang mungkin terjadi pada use case diagram :  , kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi.  , kelakuan yang hanya berjalan pada kondisi tertentu.  , mungkin ditambahkan untuk asosiasi yang menunjukkan asosiasinya adalah communicates association. 4) System Boundary Boxes (Optional) Digambarkan dengan kotak disekitar use case, untuk menggambarkan jangkauan system anda (scope of of your system). Biasanya digunakan apabila memberikan beberapa alternative system yang dapat dijadikan pilihan. System boundary boxes dalam penggunaannya optional. 5) Packages (Optional) 21



BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN



3.1. Tinjauan Perusahaan PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) adalah perusahaan yang bergerak dibidang Logistik dan jasa penyewaan aset. 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics didirikan di Jakarta pada tanggal 11 April 1977 sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa pergudangan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1976 di bawah Kementerian Perdagangan.



Saat ini, 100% sahamnya masih dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Negara BUMN selaku pemegang saham. Gagasan didirikannya BGR berdasarkan adanya kebutuhan badan usaha yang dapat mengelola fasilitas pendukung sarana distribusi pupuk yang memadai berupa fasilitas gudang yang lokasinya menjangkau ke sentra-sentra pertanian. Pada saat itu, pemerintah membangun gudang sebanyak 32 unit yaitu di Jawa, Bali, Kalimantan Selatan melalui Depertemen Perdagangan yang dimulai sejak tahun 1975-1977



Bisnis utama BGR adalah menyediakan, menyewakan dan mengelola ruangan gudang, baik tertutup maupun terbuka (open storage) dan menyelenggarakan jasa pergudangan lainnya. Dalam perkembangannya, BGR menambah jasa-jasa 22



trasportasi baik darat maupun udara dan pengurusan eskpor-impor serta mengkombinasikannya dengan jasa pergudangan yang telah ada menjadi paketpaket jasa logistik. Sejalan dengan itu, guna mengambil posisi di dalam persaingan usahanya, BGR melengkapi kegiatannya dengan jasa-jasa penunjang yang relevan yaitu jasa-jasa pest control dan fumigasi. Pada tahun 2004, BGR mengembangkan Collateral Management Service (CMS) yang memberikan laba operasi cukup berarti.



Hingga saat ini, BGR berperan sebagai penyedia jasa pergudangan dan logistik yang memiliki jaringan infrastruktur hampir di seluruh wilayah Indonesia. Tercatat Kantor Cabang yang dikelola BGR adalah 20 wilayah operasi. Pangkal pinang adalah sub cabang termuda yang baru dibuka pada 3 September 2014. Dari sisi fasilitas, saat ini BGR mengelola sekitar 600 gudang yang terdiri dari gudang milik, gudang sewa dan gudang manajemen yang luasnya sekitar 1 juta meter persegi yang tersebar di seluruh Indonesia. Gudang Milik sebanyak 150 unit dengan kapasitas 455.800 ton, Gudang Sewa sebanyak 200 unit dengan kapasitas 756.500 ton dan Gudang Manajemen sebanyak 129 unit dengan kapasitas 342.632 ton



Perjalanan panjang selama 41 tahun dan kemampuan perusahaan memberikan kontribusi yang positif kepada para pemangku kepentingannya telah membuktikan bahwa BGR menjadi perusahaan yang handal.



23



3.1.2. Visi dan Misi Visi : Menjadi perusahaan Logistik dengan Solusi Terintegrasi, Andal dan Terpercaya. Misi : 1. Mengembangkan Bisnis Logistik Nasional. 2. Memberikan pelayanan prima untuk kepuasan pelanggan. 3. Mengembangkan infrastruktuk dan teknologi secara berkelanjutan. 4. Mengembangkan sumber daya manusia yang inovatif dan profesional. 5. Menciptakan



nilai



tambah



bagi



pemangku



kepentingan



berlandaskan tata kelola perusahaan yang baik. 3.1.3



Struktur Organisasi dan Fungsi



Adapun struktur organisasi pada PT. BHANDA GHARA REKSA, dan bagian adalah sebagai berikut :



Gambar III.1. Struktur Organisasi PT. Bhanda Ghara Reksa 24



Fungsi dari tiap-tiap bagian adalah sebagai berikut : 1. Direktur Utama Tugas



Direktur



Utama



Perusahaan adalah



sebagai



koordinator,



komunikator, pengambil keputusan, pemimpin, pengelola dan eksekutor dalam menjalankan dan memimpin perusahaan Perseroan Terbatas (PT). Adapun tugas Direktur Utama adalah : 1. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan 2. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan 3. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan serta keuntungannya 4. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pebelanjaan kekayaan perusahaan 5. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan 6. Menetapkan strategi-strategi untuk mencapai visi dan misi perusahaan



1. Direktur Seorang direktur memiliki tugas : 1. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan atau institusi 2. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas karyawan dan kepala bagian (Manager) atau wakil direktur



25



3. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan atau istitusi 4. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja persahaan



3. Vice President Vice president merupakan posisi tertinggi di dalam struktur organisasi yang memiliki wewenang untuk mengambil kebijakan yang bersifat strategis, mengarahkan, dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang dilaksanakan di perusahaan, selain itu vice president pun berperan dalam pertanggungjawabannya terhadap keberlangsunagan usaha dan kepada owner



perusahaan.



Juga



sebagai controler dan evaluator atas



pengembangan bisnis. Vice President juga bertugas untuk memelihara hubungan yang baik dengan karyawan dan dengan aparat setempat serta masyarakat sekitar perusahaan. Vice president bisa dikatakan memiliki peran yang penting untuk keberlangsungan perusahaan. 4. Manager Adapun tugas dari seorang manager adalah : 1. Memimpin peusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya 2. Mengelola operasional harian perusahaan 3. Merencanakan, Melaksanakan, Mengkoordinasi, Mengawasi dan menganalisis semua aktivitas bisnis perusahaan 4. Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat berjalan dengan maksimal 5. Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusahaan Membuat prosedur dan standar perusahaan



26



5. Senior Supervisior Adapula supervisior yang bertugas langsung dibawah manager bertugas untuk: 1. Mengatur perkerjaan para staff pelaksana 2. Membuat jobdesc untuk para staff dibawahnya 3. Membuat jadwal kegiatan untuk para staff dibawahnya 4. Menentukan pekerjaan apa saja yang akan dilakukan dalam waktu jangka pendek maupun jangka panjang 5. Menegakkan aturan yang telah diperbuat oleh perusahaan 6. Mengontrol dan memberikan evaluasi terhadap kinerja para staff bawahannya



6. Trainer Tugas pelatih perusahaan adalah untuk membantu karyawan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka, tugas dan fungsi trainer adalah sebagai berikut : 1. Merancang program pelatihan yang efektif 2. Melakukan seminar dan pelatihan individu 3. Mempersiapkan materi pendidikan seperti ringkasan modul dll 4. Mendukung dan membimbing karyawan baru 5. Mengelola anggaran pelatihan



27



7. Auditor Auditor berfungsi untuk melakukan audit pemeriksaan seluruh transaksi neraca keuangan di suatu perusahaan, adapun tugas dan fungsi auditor adalah : 1. Melaksanakan proses pemeriksaan / audit bagi seluruh divisi cabang dan melaporkannya dalam bentuk laporan audit 2. Menjalanan proses audit perusahaan secara teknis dan berkala baik dari segi financial maupun operasional 3. Melakukan monitoring dan evaluasi hasil audit serta menjalin koordinasi dengan pihak terkait untuk meniapkan solusi untuk hasil temuan masalah



28



BAB IV Hasil dan Pembahasan



4.1 Permasalahan Pokok Setelah melakukan observasi kepada perusahaan PT. Bhanda Ghara Reksa ternyata ada beberapa kendala yang kadang-kadang terjadi di di perusahaan. Kendala tersebut meliputi : a. Kurangnya pemantauan terhadap persediaan aset gudang kadang kala menimbulkan beberapa masalah dalam proses penyewaan, antaralain yaitu proses penyewaan terhambat oleh pemesanan gudang yang dilakukan secara mendadak. b. Dalam kegiatannya sistem yang digunakan sering mengalami masalah dalam pengolahan data. c. Sistem kadang kala tidak terkomputerisasi dengan baik sehingga proses manual menjadi pilihan yang tepat untuk digunakan dalam kegiatan seharihari. d. Hilangnya data barang-barang milik perusahaan seperti laptop dan sebagainya. e. Lambatnya pendataan saat masuk aset baru perusahaan.



29



4.2. Pemecahan Masalah



Setelah mengamati permasalahan yang ada pada PT. Bhanda Ghara Reksa penulis menyimpulkan bahwa sistem monitoring aset pada PT. Bhanda Ghara Reksa belum terkomputerisasi yakni sistem masih bersifat manual. Maka penulis membuat alternatif pemecahan masalah sebagai berikut : a. Pembuatan aplikasi berbasis web yang bisa diakses oleh admin berisi datadata berbagai aset sehingga memudahkan dalam pendataan dan monitoring Pengembang Aplikasi a. Perencanaan Pada tahap ini kami melakukan perencanaan atau konsep yang cocok untuk memberikan informasi agar tepat dengan sasaran terhadap yang akan dicapai.



b. Analisa Pada tahap ini bertujuan untuk melakukan analisa terhadap kebutuhan-kebutuhan yang perlu dikembangkan dalam website Monitoring Aset PT. BHANDA GHARA REKSA.



c. Desain / Perancangan Setelah melakukan analisa dan mengetahui keperluan-keperluan yang perlu dikembangkan, maka selanjutnya kami membuat rancangan mulai dari use case diagram flow diagram hingga desain tampilan website menggunakan bahasa PHP dan template menggunakan css dan bootstrap.



30



Gambar III.2. Use Case Diagram Deskripsi use case diagram :   



User Admin login kedalam sistem MONAS User Admin melakukan entry data, edit data, dan delete data jika ada data yang salah Data yang dientry adalah data Work Station, ISP, Network Device, Server, Katalog Aplikasi, Software, data armada, gudang, bangunan, dan tanah



31



GAMBAR III.3 Flowchart Diagram



32



Gambars III.4 Infrastruktur Aplikasi



d. Implementasi Tahap implementasi ini merupakan proses puncak dalam perancangan sistem, yaitu merupakan proses penciptaan sebuah website yang berkesesuaian dengan apa yang telah dilakukan tahap perencanaan, analisa dan perancangan.



33



e. Pengujian Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat dan memastikan sistem yang telah dibuat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan.



f. Perawatan / Maintance Tahap perawatan berfungsi untuk melakukan pengelolaan sistem agar tetap berjalan / berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pada tahap ini, kami melakukan pengelolaan sistem secara langsung.



4.2.1 Jadwal Kuliah Kerja Praktek Kuliah Kerja Praktek di PT. BHANDA GHARA REKSA dilaksanakan selama 4 bulan dimulai dari Agustus 2019 sampai dengan November 2019. 1. Bulan Pertama : -



Pengenalan Lingkungan Kerja.



-



Pengenalan PHP , CSS , CI dan Bootstrap.



-



Analisis kebutuhan perusahaan.



2. Bulan Kedua : -



Menyusun pembuatan aplikasi Monitoring aset untuk perusahaan.



3. Bulan Ketiga : -



Memulai pembuatan aplikasi.



-



Pembuatan Database.



-



Pembuatan Fitur – fitur yang diperlukan.



34



4. Bulan Keempat : -



Menjalankan Aplikasi Monitoring Aset PT. Bhanda Ghara Reksa.



-



Menyusun Laporan Magang.



4.2.2 MOCKUP APLIKASI



35



BAB V PENUTUP



5.1. Kesimpulan Sebagai bab akhir dalam laporan ini, penulis memberi kesimpulan yang diambil setelah melakukan observasi di perusahaan PT. Bhanda Ghara Reksa dari kegiatan Kerja Kuliah Praktek (KKP) dalam pembuatan website MONAS dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut 1. Memberikan manfaat bagi penulis karena dapat mengimplementasikan ilmu yang didapatkan dalam perkuliahan ke dalam dunia kerja. 2. Dengan adanya website MONITORING ASET (MONAS) memberikan kemudahan untuk mendapatkan informasi tentang aset milik perusahaan.



5.2. Saran Website MONITORING ASET (MONAS) tersebut agar tetap terjaga dan sebagi tindak lanjut dari uraian kesimpulan diatas, penulis menyampaikan beberapa saran yang ditujukan kepada perusahaan sebagai berikut :



1. Sistem Admin MONITORING ASET (MONAS) diharapkan memiliki seseorang yang paham dan mengerti tentang website, sehingga website tetap berjalan. 2. Terus memonitoring website serta hosting baik itu keamanan, expired date, dll.



36



DAFTAR PUSTAKA



Jogianto. 2009. Analisa & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis Edisi ke-tiga (III). Andi Offset.Yogyakarta.



Lazmudin Al-Bahra Bin. 2009. Konsep Sistem Informasi. Jakarta: STIMIK Muhamadiyah Jakarta.



Winarno, Wahyu. 2009. Sistem Informasi Manajemen Edisi ke-6. Yogyakarta: UUP STIM YKPN.



Fatta. Hanif AL. 2009. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Wahyono.



Sutabri, Tata. 2009. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : ANDI Wahyono, Agus. 2009. Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis Desain dan Implementasi). Yogyakarta: Graha Ilmu.



2010 Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Universitas terbuka Kendall, Kenneth E dan Julie E. Kendal. 2010. Analisis dan Perancangan Sistem Edisi ke-Lima (V) Jilid-1. Jakarta: Indeks.



37



DAFTAR RIWAYAT HIDUP



38



Surat Keterangan KKP



39



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11



Nama Nomor Induk Mahasiswa Kelas Perguruan Tinggi Jurusan/Program Studi Tanggal PKL (minimal 1 bulan) Nama Instansi/Perusahaan Unit Kerja Alamat instansi/ perusahaan Telepon Pembimbing PKL di Instansi/Perusahaan



Sd



Nilai Angka



No Unsur Penilaian Kedisiplinan 1 Ketepatan waktu/disiplin 2 Sikap kerja/prosedur kerja 3 Tanggung jawab terhadap tugas 4 Kehadiran/absensi Prestasi kerja 1 Kemampuan kerja 2 Keterampilan kerja 3 Kualitas hasil kerja Kemampuan beradaptasi 1 Kemampuan berkomunikasi 2 Kerjasama 3 Kerajinan/inisiatif Lain-lain 1 Memiliki rasa percaya diri 2 Mematuhi aturan dan tata tertib PKL 3 Penampilan/kerapihan Nilai Rata-rata Ketentuan penilaian: 80 s/d 100: Nilai A, 68 s/d 79: Nilai B dan 51 s/d 67: Nilai : C Persetujuan Penilaian Judul Laporan: Tgl. Pengesahan



Tgl. Penilaian



Nama Dosen



Nama Penilai



Penasehat Akademik



Jabatan



Tanda Tangan



Tanda Tangan (stempel instansi/perusahaan) 40



Huruf



LAMPIRAN LAMPIRAN



41



42