Laporan Manajemen Operasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN MANAJEMEN OPERASI PERUSAHAAN PT. YAKULT PERSADA MOJOKERTO Diajukan Untuk Memenuhi UAS Mata Kuliah Manajemen Operasi



Dosen Pengampu : Drs. Indro Kirono, M.M



Oleh : Ratna Andita Fakih NIM. G73217090



PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2018



BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dunia pendidikan merupakan salah satu wadah bagi seseorang untuk meningkatkan kualitas diri sebagai bekal untuk mempersiapkan generasi muda yang dapat membawa perubahan menjadi lebih baik dan bermanfaat. Salah satu langkah yang bisa diterapkan untuk meningkatkan kualitas seseorang dalam dunia pendidikan, khususnya bagi Perguruan Tinggi di indonesia yaitu dengan melaksanakan kunjungan industri. Sejauh ini mahasiswa hanya mendapatkan dan mempelajari materi serta teori tentang manajemen operasional, komunikasi dan pemasaran di kampusnya. Sehingga menyebabkan mahasiswa masih memiliki rasa kebingungan pada saat menggambarkan proses dan sulit mengerti apa manfaat yang benar-benar real dari materi manajemen operasional, pemsaran dan komunikasi di dunia kerja. Mahasiswa butuh pengalaman mengenai cara pengoperasian produksi, memasarkan produk dan komunikasi secara benar dan tepat sehingga memunculkan ide, kreatif, inovasi dan menambah wawasan mengenai bagaimana melakukan komunikasi yang baik, melakukan pemasaran yang tepat dan pengelolaan sumber daya menjadi sebuah produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Kunjungan Industri dilakukan sebagai bentuk untuk menggali kualitas pembelajaran yang didapatkan melalui observasi secara langsung selain ilmu yang didapatkan dalam bangku perkuliahan. Kunjungan Industri juga sebagai bentuk bagi seorang mahasiswa untuk melihat secara langsung dunia kerja yang sesungguhnya. Dan kita semua telah tahu bahwa produk Yakult, yaitu minuman probiotik sudah sangat biasa kita temui di warung-warung dan dikonsumsi oleh warga Indonesia. Dan pada kesempatan ini mahasiswa Manajemen UIN Sunan Ampel Surabaya melakukan kunjungan industri di PT. Yakult Indonesia Persada yang berada di daerah Ngoro – Mojokerto, Jawa Timur. Kunjungan industri dilakukan untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang industri dan proses produksi di bidang agrobisnis dengan produk Yakult. PT Yakult menghasilkan produk dalam volume tinggi tetapi variasi rendah. Strategi proses yang dipilih adalah focus pada produk. PT Yakult hanya memiliki satu jenis produk. Selain itu juga, peralatan yang digunakan memiliki fungsi yang khusus dan pesanan serta



panduan kerja sedikit karena semua sudah terstandarisasi. Hal ini terbukti dengan adanya Standar Operasional Prosedur kerja bagi karyawan perusahaan. Penanganan persediaan bahan baku merupakan salah satu masalah bagi PT Yakult sehingga dibutuhkan strategi yang tepat untuk penanganan agar tidak terjadi kelebihan serta kekurangan bahan baku. Perusahaan harus dapat mengelola persediaan yang dimiliki sebaik mungkin sesuai dengan kebijakan-kebijakan manajemen perusahaan. Untuk menjamin agar pengelolaan persediaan sesuai dengan kebijakan manajemen perusahaan, maka dibutuhkan suatu sistem yang mampu menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Sistem akuntansi persediaan bahan baku merupakan hal yang sangat penting untuk penanganan masalah ini. PT Yakult menggunakan banyak mesin yang kompleks dalam proses pembuatannya sehingga membutuhkan dana investasi yang besar maupun biaya operasional. Untuk itu strategi dan kebijakan pemeliharaan diperlukan agar semua peralatan yang beroperasi di dalam sistem tidak mengalami kegagalan dalam pengoperasiannya. Upaya pengoptimalan pemeliharaan telah sering dilakukan, semuanya bertujuan untuk menjaga keandalan dan ketersediaan sistem. Oleh karena itu teknik pemeliharaan pada PT Yakult lebih banyak dikonsentrasikan pada pemeliharaan pencegahan untuk menghindari kerusakan yang lebih serius. Berdasarkan uraian di atas, Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai praktik Manajemen Produksi dan Operasi yang ada di PT Yakult Indonesia Persada. Data yang kami dapat berdasarkan kunjungan dan informasi dari internet yang berkaitan dengan tema kami.



1.2. Rumusan Masalah Dalam laporan ini saya akan membahas beberapa masalah, diantaranya : 1. Bagaimana Sejarah Perusahaan PT Yakult ? 2. Apa manfaat dari Yakult ? 3. Bagaimana Peramalan (Forecasting) Produksi PT Yakult Indonesia Persada? 4. Bagaimana Manajemen Persediaan (Inventory) PT Yakult Indonesia Persada? 5. Bagaimana Perencanaan Agregat dan Material Requirement Planning PT Yakult Indonesia Persada ? 6. Bagaimana Pengendalian Proses Produksi PT Yakult Indonesia Persada ? 7. Bagaimana Manajemen Rantai Pasokannyan PT Yakult Indonesia Persada ?



1.3.Tujuan Penulisan 



Untuk mengetahui sejarah perusahaan PT. Yakult







Untuk mengetahui manfaat dari Yakult bagi tubuh manusia







Untuk mengetahui Peramalan (Forecasting) Produksi PT. Yakult







Untuk mengetahui Manajemen Persediaan (Inventory) PT Yakult







Untuk mengetahui Perencanaan Agregat dan Material Requirement Planning PT Yakult







Untuk mengetahui Pengendalian proses produksi PT Yakult







Untuk mengetahui Manajemen Rantai Pasokan PT Yakult



1.4.Manfaat Penulisan 1.4.1 Manfaat Teoritis Laporan ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam memperkaya wawasan dan pengetahuan kepada semua yang membaca tentang profil perusahaan yakult, manfaat dan kegunaan yakult, peramalan produksi, manajemen persediaan, perencanaan agregat dan material requirement planning, pengendalian proses produksi dan manajemen rantai pasokan.



1.4.2 Manfaat Praktis Laporan ini secara praktis bermanfaat positif bagi masyarakat yang diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran terhadap pemecahan masalah yang berkaitan dengan tentang profil perusahaan yakult, manfaat dan kegunaan yakult, peramalan produksi, manajemen persediaan, perencanaan agregat dan material requirement planning, pengendalian proses produksi dan manajemen rantai pasokan..



1.5. Pengumpulan Data Data yang diperoleh dikumpulkan dengan metode berikut ini: 



Metode Interview / wawancara







Metode Observasi







Metode Dokumentasi / dokumenter



1.6. Pengelolaan Data Data yang diolah dengan tahapan sebagai berikut: 1. Data dikumpulkan 2. Data diseleksi 3. Konsultasi mengenai data yang dipilih sekaligus penentuan judul 4. Membuat kerangka laporan kunjungan industri 5. Mengembangkan kerangka laporan kunjungan industri 6. Membuat konsep laporan kunjungan industri 7. Mengetik laporan kunjungan industri 8. Mengevaluasi laporan kunjungan industri yang telah dibuat



BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Peramalan (Forecasting) A. Definisi Peramalan (Forecasting )1 Sofyan Assauri (1984:1) mendefinisikan peramalan sebagai perkiraan yang ilmiah (educated guess). Menurutnya, setiap pengambilan keputusan yang menyangkut keadaan pada masa yang akan datang pasti ada peramalan yang melandasi pengambilan keputusan tersebut. Menurut Frechtling (2001 : 8) mendefinisikan peramalan sebagai proses menyusun informasi tentang kejadian masa lampau yang berurutan untuk menduga kejadian masa depan. Berdasarkan dua definisi diatas, pada hakikatnya peramalan merupakan bagian awal dari proses pengambilan keputusan. Sebelum melakukan peramalan harus diketahui terlebih dahulu persoalan dalam mengambil keputusan. Dalam pengertian lebih khusus, peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap satu atau beberapa produk pada periode yang akan datang. Dalam praktiknya, peramalan merupakan suatu perkiraan (guess) dengan menggunakan teknik-teknik tertentu. B. Peramalan Produksi2 Dalam kegiatan produksi, peramalan dilakukan untuk menentukan jumlah permintaan terhadap suatu produk yang dilakukan pada awal proses perencanaan dan pengendalian produksi. Dalam peramalan ditetapkan jenis produk yang diperlukan (what), jumlahnya (how many), waktu yang dibutuhkan (when). Peramalan pada umumnya digunakan untuk memprediksi sesuatu yang kemungkinan besar akan terjadi. Misalnya kinsisi permintaan, banyaknya curah hujan, kondisi ekonomi, dan lain-lain. 2.2 Manajemen Persediaan (Inventory) A. Definisi Manajemen Persediaan (Inventory) 3 Pada prinsipnya, manajemen persediaan adalah kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penentuan kebutuhan material / barang 1



Rusdiana. 2014. Manajemen Operasi. Bandung : CV Pustaka Setia. hlm 95. Ibid hlm 96. 3 Ibid hlm 377. 2



lainnya sehingga di satu pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada waktunya dan di lain pihak investasi persediaan material/barang lainnya dapat ditekan secara optimal (Waluyo, 2011). Manajemen persediaan atau sistem manajemen persediaan adalah sistem manajemen (merancang, mengeksekusi, dan mengevaluasi) persediaan dengan instrumen kebijakan terkait dengan: a. Waktu pemesanan kembali harus dilakukan b.



Jumlah item yang harus dipesan,



c. Rata-rata level persediaan yang harus dijaga. Tujuan dari manajemen persediaan adalah menyelesaikan sasaran yang berpotensi untuk memaksimalkan pelayan pada pelanggan, memaksimalkan efisiensi pembelian pada produksi, meminimalkan investasi stok, memaksimalkan profit. Beberapa istilah yang biasanya dipakai dalam manajemen persediaan, antara lain : 



Lead time adalah tenggang waktu antara pemesanan sampai barang tiba di gudang.







Reorder point adalah batasan jumlah stock dimana pengambil keputusan harus memesan barang ke pemasok. Jumlah reorder point ditentukan berdasarkan jumlah permintaan dalam periode waktu tertentu dan lamanya lead time. Jika reorder point tidak terpenuhi, maka gudang akan kehabisan stock.







Average permintaan adalah jumlah permintaan rata-rata dalam kurun waktu tertentu.\







Buffer stock adalah angka atau jumlah yang digunakan untuk mengantisipasi adanya perlonjakan permintaan. Idealnya jumlah minimum stock gudang adalah aveage permintaan ditambah buffer stock.







Uncertainty adalah keadaan ketidakpastian pasar yang disiasati dengan manajemen persediaan. Misalnya : jumlah barang dipemasok tidaak mencukupi jumlah permintaan barang di pasar.







Seasonal adalah keadaan permintaan barang menjadi tinggi dalam suatu kurun waktu tertentu.







Safety stock adalah persediaan pengaman apabila penggunaan persediaan melebihi perkiraan.



B. Jenis jenis Inventory : a) Bahan Baku Meskipun istilah bahan baku dapat digunakan secara luas untuk menutup seluruh bahan baku yang dipergunakan dalam produksi, sebutan acapkali dibatasi untuk barang-barang yang



secara fisik dimasukkan dalam produk yang diproduksi. Istilah bahan pembantu pabrik (faktory supplies) atau bahan pembantu produksi (manufacturing supplies) kemudian dipergunakan untuk menyebut bahan tambahan, yaitu bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak secara langsung dimasukkan dalam produk. Bahan baku yang secara langsung digunakan dalam produksi barang-barang tertentu disebut bahan langsung, sedangkan bahan pembantu pabrik disebut bahan tidak langsung (Smith, Jay M., 1992). b) Barang-barang dalam Proses Barang-barang dalam proses dapat juga disebut pekerjaan dalam proses yang terdiri atas barang-barang baru sebagian diproses dan perlu dipekerjakan lebih lanjut sebelum dijual. Persediaan ini meliputi tiga unsur biaya, yaitu biaya langsung, upah langsung, biaya tidak langsung atau biaya overhead produksi (manufacturing overhead). (Smith, Jay M., 1992). c) Barang-barang Jadi Barang-barang selesai (finished goods) merupakan produk yang telah diproduksi dan menunggu dijual. Pada saat produk ini diselesaikan, biaya yang diakumulasikan dalam proses produksi ditransfer dari barang dalam proses ke perkiraan persediaan selesai.



C. Proses Manajemen Persediaan 1. Perencanaan Persediaan Bahan Baku 2. Pengendalian Persediaan Bahan Baku 3.



Penilaian Persediaan



4. Pengawasan Persediaan Bahan Baku



D. Fungsi Persediaan Fungsi utama persediaan yaitu sebagai penyangga, penghubung antar proses produksi dan distribusi untuk memperoleh efisiensi. Fungsi lain persediaan yaitu sebagai stabilisator harga terhadap fluktuasi permintaan persediaan setengah jadi (work in process). Jika suatu produk tidak dapat berubah secara fisik tetapi dipindahkan dari suatu tempat penyimpanan ke tempat penyimpanan lain, persediaan disebut persediaan transportasi. Jumlah dari persediaan setengah jadi dan persediaan transportasi disebut persediaan pipeline.



E. Faktor-faktor dalam Penerapan Manajemen Persedian Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan manajemen persediaan antara lain : Ada beberapa unsur biaya yang perlu diperhatikan dalam manajemen persediaan, seperti yang ditulis oleh Freddy Rangkuti dalam buku Manajemen Persediaan: a. Biaya penyimpanan (holding cost atau carrying cost) yaitu terdiri b. Biaya pemesanan atau pembelian (ordering cost atau procurement cost). c. Biaya penyiapan (manufacturing) atau set-up cost. d. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan (shortage costs) 2.3. Perencanaan Agregat4 A. Konsep Dasar Perencanaan Agregat Menurut Schroeder (2003: 243), perencanaan agregat berkenaan dengan penyesuaian tingkat penawaran dan tingkat permintaan atas output selama jangka waktu menengah, yaitu sampai dengan 12 bulan ke depan. Selanjutnya Render (2004: 114) menjelaskan bahwa perencanaan agregat atau penjadwalan agregat adalah sebuah pendekatan untuk menentukan kuantitas dan waktu produksi pada jangka menengah (3 hingga 18 bulan ke depan). Berdasarkan definisi yang dikemukakan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan agregat adalah: a. Perencanaan kegiatan operasional untuk memberikan tingkat output yang harus dihasilkan sebuah fasilitas selama 3 hingga 18 bulan, agar sesuai dengan tingkat permintaan yang tidak pasti pada masa depan; b. Perencanaan yang dilakukan dengan memaksimalkan penggunaan fasilitas yang tersedia, namun dengan tetap mempertimbangkan minimalisasi total biaya operasi; c. Rencana ini harus konsisten dengan strategi jangka panjang manajemen puncak dan bekerja dengan sumber daya yang dialokasikan oleh keputusan strategis sebelumnya.



B. Pentingnya Perencanaan Agregat Perencanaan agregat dibutuhkan oleh para manajer operasional untuk menentukan jalan terbaik, meningkatkan kapasitas, dan memenuhi permintaan yang diperoleh dari peramalan dengan menyesuaikan nilai produksi, tingkat tenaga kerja, tingkat persediaan, perkerjaan



4



Rusdiana. 2014. Manajemen Operasi. Bandung : CV Pustaka Setia. hlm 144



lembur, tingkat subkontrak, dan variabel lain yang dapat dikendalikan dengan tujuan untuk meminimalkan total biaya produksi (Render, 2004: 114). Ada empat alasan penting dilakukannya perencanaan agregat, yaitu: a.



Untuk memaksimalkan penggunaan fasilitas dan meminimalkan risiko kelebihan penggunaan atas fasilitas dan fasilitas yang menganggur;



b. Memastikan ketersediaan kapasitas yang cukup untuk memuaskan permintaan yang



diharapkan; c. Merencanakan perubahan pada kapasitas produksi yang sistematis untuk mencapai



puncak dan lembah pada kurva permintaan pelanggan; d. Memperoleh keluaran yang paling optimum dari sumber daya yang tersedia.



Kombinasi optimal tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Maria dkk, 2011:156) : a. Pengumpulan (Aggregation): 1. Berfokus pada general course of action. 2. Konsisten dengan tujuan strategik dan tujuanumumperusahaan. 3. Rencana produksi dan staffing dikelompokan menurutpengelompokan besar, produkproduk yang sejenis, jasa-jasa, unit tenaga kerja maupun unit waktu. b. Kelompok Produk (Product families) Perusahaan dapat mengelompokkan produk/jasa ke dalam kelompok-kelompok besar, dengan tujuan menghindari detail yang terlalu banyak pada tahap-tahap proses perencanaan. c. Tenaga kerja (Labor) Perusahaan dapat mengelompokkan tenaga kerja melalui beberapa cara (tergantung dari fleksibilitas tenaga kerja). d. Waktu (Time) Waktu perencanaan: jangka menengah, yaitu antara 3 bulan sampai dengan 18 bulan. Biasanya perencanaan ini dilakukan secara bulanan atau triwulanan.



2.4. Desain Operasi Produk5 A. Definisi Phillip Kotler (2001: 353) memberikan definisi rancangan fokus pada parameter rancangan. Dalam konteks ini, rancangan berfokus pada: 



gaya (style), menggambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh produk itu bagi pembeli







daya tahan (durability), yaitu ukuran usia yang diharapkan atas beroperasinya produk dalam kondisi normal atau berat yang merupakan atribut berharga untuk produkproduk tertentu







keandalan (reliability), yaitu ukuran probabilitas bahwa produk tertentu tidak rusak atau gagal dalam periode waktu tertentu







mudah diperbaiki (reparability), yaitu ukuran kemudahan untuk memperbaiki produk ketika rusak atau gagal. Bagi perusahaan, produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang mudah diproduksi dan didistribusikan. Bagi pelanggan, produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibuka, dipasang, digunakan, diperbaiki, serta dibuang.



B. Dasar dan Tujuan Desain Produk I.



Dasar-dasar Desain Produk



Salah satu upaya untuk menetapkan produk yang akan dihasilkan didahului dengan penelitian, baik penelitian pasar, penelitian produk pesaing, maupun penelitian tentang keuntungan yang diperoleh. Oleh karena itu, dalam desain produk tidak pernah lepas dari aspek komersial dan pemasaran. Dalam desain produk, dipentingkan kemampuan bersaing di pasar, sehingga produsen dapat menentukan harga produk, dan biaya yang harus dikeluarkan untuk proses produksi. Sebuah strategi produk yang efektif adalah menghubungkan keputusan produk dengan investasi, pangsa pasar, dan siklus hidup produk serta menggambarkan luasnya suatu lini produk. II.



Tujuan Desain Produk



Landasan dasar tujuan dari keputusan produk (product decision) untuk mengembangkan strategi produk yang dapat memenuhi permintaan pasar dengan keunggulan bersaing. Tujuan dasar dari desain merupakan segala upaya yang dilakukan oleh seorang/sebuah tim desainer



5



Rusdiana. 2014. Manajemen Operasi. Bandung : CV Pustaka Setia. hlm 160



produk dalam kerjanya, yaitu untuk membuat hidup lebih nyaman, menyenangkan, dan efisien.



2.5. Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management)6 Keputusan ini menjelaskan tindakan



yang harus dibuat dan



harus dibeli,



pertimbangannya ada pada kualitas, pengiriman dan inovasi, kesemuanya harus ditingkat harga yang memuaskan. Kepercayaan antara pembeli dan penjual sangat dibutuhkan untuk proses pembelian yang efektif. Rantai pasokan (supply chain) dapat diperbaiki dengan menempatkan fasilitas di negara tempat sumber daya tertentu berada. Sumber daya ini bisa berupa keahlian, pekerja, atau bahan baku.



6



Rusdiana. 2014. Manajemen Operasi. Bandung : CV Pustaka Setia. hlm 84



BAB III PEMBAHASAN Hari, tanggal



: Jumat, 21 Desember 2018



Pabrik



: PT Yakult



Lokasi



: Ngoro Industrial Park Mojokerto – Jawa Timur



Beroperasi



: 20 Januari 2014



Luas Tanah



: 52.500 m2



Luas Bangunan



:19.956,47 m2



Kapasitas Produksi



: 4.860.000 botol / hari



3.1. Sejarah Perusahaan PT. Yakult



Yakult mulai diproduksi di Indonesia pada tanggal 1 januari 1991 dari pabrik di jl. Kiwi Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta. Pada tahun 1997 lokasi pabrik di Pasar Rebo yang berkapasitas 720.000 botol per hari dipindahkan ke Desa Pesawahan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat. Pemindahan pabrik dikarena pasokan air bersih didaerah pasar rebo jakarta mulai menurun, oleh karenanya dipindahkan ke tempat yang memiliki kandungan air bersih. Dengan adanya pemindahan pabrik ini kapasitas produksi ditingkatkan menjadi 1.800.000 botol per hari. Pada tanggal 21 April 2014, PT.Yakult Persada Indonesia meresmikan pabrik keduanya di daerah Ngoro Mojokerto Jawa Timur. PT. Yakult Persada membangun pabrik keduanya di daerah Mojokerto, Jawa Timur bertujuan untuk mempermudah proses distribusi yang nantinya produk Yakult didaerah ini akan mengirimkan produk yakult untuk wilayah Indonesia bagian Timur dan pabrik yang ber ada di wilayah Sukabumi Jawa Barat akan



menyebarkan produk yakult pada wilayah Indonesia bagian Barat, sehingga dapat mengurangi biaya distribusi dan dapat tetap menjaga kualitas produk.



Pada tahun 1930 Dr. Minoru Shirota, Seorang dokter lulusan Kyoto Imperial University-Jepang, berhasil mengkulturkan dan memperkuat bakteri asam laktat yang bermafaat untuk menekan pertumbuhan bakteri merugikan yang hidup di dalam usus manusia. Bakteri ini kemudian dinamakan Lactobacillus casei Shirota strain. Dengan Dedikasi yang tinggi untuk memberikan kontribusi terhadap kesehatan masyarakat, pada tahun 1935 Dr.Shirota berhasil menciptakan minuman Yakult yang mengandung 6,5 milyar bakteri Lactobacillus casei Shirota strain yang bermanfaat bagi pencernaan manusia dan membantu menjaga kesehatan sehari-hari. Minuman ini pertama kali dipasarkan di Fukuoka. Yakult mempunyai tagline, Cintai Ususmu Minum Yakut Tiap Hari. Yakult memiih tagline ini tentu saja sangat berarti. Cintai usus adalah cara baru untuk peduli terhadap diri sendiri. Usus adalah organ tubuh yang penting agar tubuh menjadi bugar, kuat, dan segar. Jika usus kita baik maka kitapun bisa hidup dengan baik pula. Yakult merupakan pelopor minuman probiotik yaitu pada tahun 1930. Probiotik adalah bakteri baik yang bermanfaat bagi tubuh dan mampu hidup sampai ususserta Yakult terbukti manfaatnya sehingga tidak menyebabkan gangguan. Yakult memfokuskan diri sebagai minuman kesehatan sehingga sangat memperhatikan kualitas produknya. Masa kadaluarsa Yakult hanya 40 hari sejak diproses dari pabrik. Hal ini membuat produk yang ada di pasar adalah produk yang segar dan baik. Yakult hanya bisa disimpan dalam suhu 00 – 100 Celcius. Yakult mempunyai tiga prinsip, yaitu : mencegah lebih baik dari pada mengobati, usus yang sehat adalah kunci dari kesehatan, dan harga murah.



3.2. Manfaat Yakult bagi Tubuh Yakult merupakan produk susu yang telah difermentasi. Dalam satu botol Yakult mengandung bakteri baik Lactobacillus Casei Shirota Strain sebanyak lebih dari 6,5 milyar. Bakteri tersebut membantu menekan pertumbuhan bakteri yang merugikan dalam perncernaan sekaligus membantu menjaga kesehatannya (pencernaan). Secara rinci manfaat dari Yakult (L. Casei Shirota Strain) adalah:7 



Menekan pertumbuhan bakteri jahat / merugikan







Mencegah gangguan pencernaan (sembelit atau diare)







Menjaga keseimbangan mikroorganisme baik / menguntungkan di dalam usus







Mengurangi racun di dalam tubuh







Meningkatkan kualitas kekebalan tubuh



3.3. Peramalan (Forecasting) Menurut (Yong Wang, 2011) Trend adalah rata-rata perubahan (biasanya tiap tahun) dalam jangka panjang. Trend musiman adalah rata-rata perubahan tiap musim dalam jangka panjang. Dalam metode trend musiman diperlukan langkah-langkah antara lain yaitu:



3.3.1 Membuat tabel rata-rata bergerak Menurut ( Pangestu Subagyo, 1986) dalam metode rata-rata bergerak ini, mula-mula dicari rata-rata bergerak dari data historis dan setelah itu kita tentukan indeks musimannya.Prosedur perhitungannya sebagai berikut. a.



Susunlah data historis yang ada ke dalam tabel pada kolom 1 menyatakan tahun, kolom 2 menyatakan periode musiman (kuartalan), kolom 3 menyatakan data yang ada;



b. Hitunglah jumlah bergerak selama satu tahun dan letakkan hasilnya pada kolom 4 pada pertengahan data; c. Hitunglah rata-rata bergerak dengan membagi pada kolom 4 dengan 4 dan meletakkan hasilnya pada kolom 5; d. Hitunglah rata-rata bergerak pusat dengan menjumlahkan 2 periode pada kolom 5 kemudian dibagi2, letakkan hasilnya pada kolom 6 pada pertengahan 2 periode;



7



www.yakult.co.id diakses 25 Desember 2018



e. Hitung indeks musiman dengan membagi data asli dengan rata-rata bergerak pusatnya, letakkan hasilnya pada kolom 7; f. Indeks musiman tersebut kita susun pada tabel indeks di bagi menurut tahun dan periode musiman yang dikehendaki; g. Kita lihat satu persatu menurut musim pada tahun tersebut lalu jumlahkan menurut musimnya; h. Kita cari rata-rata tiap musimnya,setelah itu jumlahkan rata-rata tiap musimnya tersebut; i. Indeks setiap triwulan (kuartalan) dapat dihitung dengan rumus



3.3.2 Membuat Tabel Deseasonalizing Prosedur pembuatan tabel deseasonalizing adalah sebagai berikut (Pangestu Subagyo, 1986). 1. Susunlah data historis yang ada ke dalam tabel pada kolom 2 menyatakan periode musiman (kuartalan), kolom 3 menyatakan data yang ada, kolom 4 menyatakan indeks setiap musim; 2. Hitung deseasonalizing (y) dengan cara membagi data yang ada dengan indeks musimnya, letakkan hasilnya pada kolom 5, 3. Nyatakan kolom 6 urutan musim tiap tahun (t), 4. Kalikan t dan y, letakkan hasilnya pada kolom 7, 5. Kuadratkan t, letakkan hasilnya pada kolom 8.



3.3.3 Model Trend Musiman Model Trend musiman merupakan pola yang berulang-ulang dalam selang waktu yang tetap dan umumnya tidak lebih dari satu tahun. Apabila dalam data hanya terdapat pola musiman, adanya faktor musim dapat dilihat dari grafik fungsi autokorelasinya atau dari perbedaan lag autokorelasinya. Namun, jika data tidak hanya dipengaruhi pola musiman, tetapi juga dipengaruhi pola trend, maka pola musiman tidak mudah untuk diidentifikasi.



3.4. Manajemen Persediaan (Inventory) PT. Yakult PT. Yakult memproduksi Yakult dengan volume yang tinggi akan tetapi memiliki variasi rendah. Dikarenakan PT.Yakult memilih strategi prosesnya yitu fokus pada produk yang dia produksi. PT. Yakult hanya memproduksi satu jenis varian rasa, selain itu juga peralatan yang digunakan mempunyai fungsi khusus dan pesanan serta panduan kerja sedikit karena semua sudah terstandarisasi. Hal ini terbukti dengan adanya Standar Operasional Prosedur kerja bagi karyawan perusahaan. Dalam pembuatan Yakult, bahan baku yang digunakan adalah 



Air







Susus Bubuk skin







Glukosa







Sukrosa







Lebih dari 6,5 milyar bakteri L. Casei Shirota strain hidup







Perisa Yakult







Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat botolnya adalah polysteren, dan tutupnya dibuat menggunakan aluminium foil.



Bahan-bahan tersebut didapatkan dari berbagai macam sumber, seperti misalnya air didapatkan dari mata air gunung gede. Untuk menghasilkan Yakult, perusahaan melakukan beberapa tahap proses produksi :



1. Proses Pembibitan



Proses pembuatan yakult ini diawali dengan tahap pembibitan bakteri yang di lakukan secara manual di ruang pembibitan. Saat pembibitan, susu bubuk skim disterilkan sehingga warnanya berubah menjadi coklat pucat. Kemudian suhunya didinginkan dan dimasukkan ke dalam penampungan besar dan didiamkan selama satu hari atau disebut pemfermentasian. Waktu penampungan saat fermentasi ialah tujuh hari dengan suhu ruangan 37oC 2. Proses Pelarutan



Di ruangan ini susu bubuk skim dan glukosa dilarutkan dan disterilkan kemudian di kirim ke tangki kultur.



3. Proses Pengkulturasi Bakteri



Di tangki ini bibit L.casei Shirota strain dikulturkan untuk mendapatkan jumlah bakteri yang ditentukan dan cita rasa khas yakult. Tangki ini terlebih dahulu disterilkan dan kemudian dimasukkan susu bubuk skim, glukosa, bibit bakteri yang sudah difermentasi tadi. Kemudian tangki ini difermentasi lagi selama satu minggu dengan suhu tangki 37o C di tangki 18.000 Liter. Tujuannya adalah untuk mendapatkan asam yakult (asam laktat). 4. Proses Pencampuran



Ruangan ini terdapat tangki dengan kapasitas 32.000 Liter. Tangki ini digunakan untuk menyatukan kultur bakteri hidup, susu bubuk skim, glukosa, perisa yakult dan larutan steril sehingga menjadi yakult kosentrat. 5. Proses Pembuatan Botol



Mesin pencetak botol ini mampu mencetak 11.000 botol/jam dengan menggunakan bahan baku polystirena resin berkualitas tinggi. Pembuatan ini dengan menggunakan system Injection Blow Moulding. Setelah jadi botol ini dikirim ke tempat penampungan botol dengan menggunakan angin yang telah disterilkan dan nantinya botol akan terbawa melalui selang dan tertampung di dalam tangki stainlis stell yang berkapasitas 555.000 botol. 6. Proses Penata Botol



Mesin penata botol ini berfungsi mendirikan botol-botol dan membersihkan dari debu yang menempel. 7. Proses Pembotolan



Setiap jam mesin-mesin ini mampu mengisi cairan yakult ke dalam 45.000 botol dengan system hampa udara dan menutup secara otomatis dengan alumunium foil. Di botol ini juga dicetak semua informasi yang ada seperti kandungan nutrisi, tanggal kadaluarsa, dan sebagainya. 8. Proses Pengemasan



Mesin pengemasan ini mengemas 5 botol yakult menjadi 1 pack dan selanjutnya di pack 10 pack sehingga satu kemasan berisi 50 botol yang dikerjakan otomatis oleh robot. Ada 2 jenis warna kemasan yakult. Putih untuk sistem direct sales seperti penjualan ke toko atau swalayan, sedangkan yang biru untuk sistem distribusi Yakult Lady atau dari rumah ke rumah.



9. Proses Mesin Pembawa Pallet



Mesin ini membawa pallet kosong dari ruang pembersihan pallet ke ruang packing. Mesin ini mampu menampung 10.000 botol yakult yang kemudian dibawa ke Cold Room. 10. Proses Pendinginan



Dalam ruangan pendingin ini yakult disimpan terpisah berdasarkan warna kemasannya. Suhu ruangan ini sekitar 5o C yang mampu menyimpan 2.700.000 botol. 11. Pengiriman



Cara pengiriman yakult menggunakan mobil box yang dilengkapi pendingin guna menjaga kulaitas yakult. Yakult ini kemudian dikirim ke berbagai cabang di seluruh Indonesia. Sistem pengiriman ada 2 yaitu sistem Yakult Lady yang bertugas mengantarkan yakult dari rumah ke rumah, dan sistem direct sales yang dikirim ke took atau swalayan. 12. Ruang Kendali Mutu



Di ruang ini akan dilakukan sampling dari hasil produk yakult, hal ini bertujuan untuk pengecekan mutu dan ke keamanan produk. Tugas ini dilakukan oleh seorang quality control yang berpengalaman. PT Yakult juga menggunakan strategi tata letak sel kerja, dimana mengorganisasikan ulang tenaga kerjanya dan mesin yang biasanya tersebar pada departemen beragam sehingga dapat memusatkan perhatian dalam membuat suatu produk yang saling berkaitan. PT Yakult memproduksi suatu produk yang mempunyai karakteristik sama dan memungkinkan untuk diproses dalam sel kerja tertentu. Perencanaan kapasitas PT Yakult mempertimbangkan empat hal, yaitu peramalan permintaan secara akurat, adanya perubahan teknologi dan peningkatan kapasitas, tingkat operasi yang optimal, dan adanya perubahan-perubahan lain. PT Yakult memiliki kapasitas yaitu sekitar 3.300.000 botol/ hari. Namun produksi yang dilakukan setiap harinya dapat berubah sesuai dengan permintaan yang ada. 3.5. Perencanaan Agregat dan Material Requirement Planning 3.5.1 Input perencanaan agrerat PT. Yakult Sumber Daya Perencanaan agregat adalah aktivitas operasional yang memiliki rencana agregat untuk proses produksi, untuk waktu 3 sampai 18 bulan ke depan, dan untuk memunculkan



ide terhadap manajemen seperti jumlah kuantitas sumber daya material atau lainnya yang harus diproduksi dan waktu untuk diproduksi, agar total biaya operasi organisasi tetap berada di tingkat minimum pada periode tersebut.



Sumber daya manusia yang di kelola PT. yakult sebagai tenaga kerja merupakan tenaga kerja yang diperoleh dari proses rekruitmen dengan syarat tertentu sesuai dengan bagian yang di bidangi. Jenjang pendidikan untuk tenaga kerja adalah lulusan SMA. Bagian terdiri dari bagian produksi dan bagian kantor. Penerimaan tenaga kerja melalui tahap rekrutmen kemudian di lakukan training selama tiga bulan untuk menjadi tenaga kerja tetap. Tenaga kerja yang memiliki usia diatas 56 tahun akan dipensiunkan dengan mendapat dana pensiun sesuai kebijakan pemerintah. Proses pemberhentian tenaga kerja dalam bentuk apapun mengikuti kebijakan pemerintah. Selain itu juga pada saat karyawan hendak memproduksi yakult, dilakukan beberapa prosedur untuk bisa masuk ke ruangan antara lain:



PT. Yakult memakai mesin yang otomatis dengan sistem terisolasi / tertutup, yang merupakan standar untuk semua pabrik Yakult di seluruh penjuru dunia. Selain itu menurut pengamatan kami, perlengkapan produksi yang digunakan pabrik Yakult berbahan stainless steel. Hal itu sudah menjadi standar internasional yang dapat menjamin kualitas produk (kehigienisan). PT. Yakult Indonesia menjalankan produksi sesuai standar ISO 22000:2005 dalam hal manajemen keamanan pangan. Salah satu contoh yang diterapkan di pabrik Yakult adalah pintu masuk karyawan yang sudah dipasang sebuah pembersih sepatu otomatis, pintu-pintu di ruang produksi juga hanya akan terbuka bila karyawan sudah membersihkan kedua tangannya



dengan mesin khusus. Setelah itu, pakaian mereka dibersihkan dengan air shower untuk membersihkan kotoran-kotoran yang menempel. Sedangkan fasilitas pabrik PT. Yakukt memiliki sistem sendiri untuk menjalankan sebuah mesin yaitu dengan memanfaatkan sebuah perangkat yang dapat mengakses mesin agar mesin tersebut dapat bekerja dengan baik dan teratur. Perangkat itu adalah Programmable Logic Controller. Selain itu, PT Yakult telah menjadwalkan perbaikan setiap mesin pada saat awal pembeliannya, yaitu sekitar enam bulan sekali dan juga adanya perencanaan pergantian mesin secara berkala. PT. Yakult juga memiliki Ruang kendali mutu Mikrobiologi. Di ruangan ini mikrobiologi diuji sesuai dengan standar Yakult. Apabila semua pengecekan kualitas mutu telah sesuai dengan standar yang di inginkan, maka produk Yakult siap dipasarkan. a) Peramalan Permintaan Peramalan permintaan dengan melakukan survey langsung kepada pasar oleh bagian penjualanan untuk mengetahui berapa jumlah permintaan yang akan terjadi. Produksi dilakukan sesuai dengan permintaan. Produk dipasarkan menggunakan penjualan langsung dan yakult lady. b) Kebijakan Sistem kerja yang dilakukan menggunakan shift kerja dengan dua shif masing masing memiliki enam jam kerja yakni pada hari senin – jumat. Shift pmulai jam 6 pagi dan shift 2 mulai jam 12 siang. c) Biaya – Biaya Biaya biaya muncul dari kegiatan produksi, oprasi, distribusi, dan seluruh kegiatan dalam menciptakan produk hingga sampai ke tangan pengguna akhir.



3.5.2 Output perencanaan agrerat a. Biaya total perencanaan b. Tingkat perencanaan yang diperkirakan. Kegiatan produksi dilakukan sesuain dengan peramalan penjualan yang dilakukan.



Strategi Perencanaan Agregat PT. Yakult menggunakan kombinasi strategi pilihan kapasitas dan campuran. Ketika permitaan terhadap Yakult meningkat biasanya terjadi pada musim kemarau dan hari raya lebaran makan PT. Yakult meningkatkan produksinya. Ketika permintaan sedang turun maka



PT. Yakult mengurangi tingkat produksinya. Produksi dilakukan sesuai dengan permalan permintaan. Untuk menghindari kelebihan ataupun kekurangan produk. Tenaga kerja tetap karena produksi dilakukan oleh mesin sehingga tidak mempengaruhi jumlah tenaga kerja ketika terjadi perubahan permintaan. Setiap produk yakult hanya memiliki waktu 40 hari untuk dapat dikonsumsi. Apabila suatu produk telah mendekati waktu kadaluarsa maka produk akan di oper ke pasar lain yang memiliki jumlah permintaan yang lebih besar. Oleh karena itu pembibitan bakteri juga tidak boleh off. Pembibitan dilakukan satu tahun sekali yang langsung di import dari Jepang.



3.6. Pengendalian Proses Produksi Pengendalian produksi adalah berbagai kegiatan dan metode yang digunakan oleh manajemen perusahaan untuk mengelola, mengatur, mengkoordinir, dan mengarahkan proses produksi (peralatan, bahan baku, mesin, tenaga kerja) kedalam suatu arus aliran yang memberikan hasil dengan jumlah biaya yang seminimal mungkin dan waktu yang secepat mungkin. Pengendalian produksi yang dilaksanakan pada perusahaan yang satu dengan yang perusahaan yang lain akan berbeda-beda tergantung pada sistem kebijaksanaan perusahaan yang digunakan. Pengendalian produksi dapat dilakaukan :



-



Order Control: Perusahaaan yang beroperasi berdasarkan pesanan dari konsumen sehingga kegiatan operasionalnya juga tergantung pada pesanan tersebut.



-



Follow Control: Perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan produk standar sehingga sebagian produk merupakan produk untuk persediaan dalam jumlah besar.



Pengendalian keduanya bertujuan sama bagaimana jangka waktu arus material apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan demikian juga bagaimana transportasi dari pabrik proses produksi) ke gudang dan dari gudang ke tempat penyimpanan. Sasaran pemeliharaan dan keandalan adalah mempertahankan kapabilitas sistem. Pemeliharaan mencakup semua aktivitas yang berkaitan dengan menjaga semua peralatan sistem tetap dapat bekerja. Keandalan adalah peluang sebuah komponen mesin akan berfungsi dengan benar selama waktu tertentu dan kondisi-kondisi tertentu. Pengendalian Produksi Penanganan persediaan bahan baku merupakan salah satu masalah bagi PT Yakult sehingga dibutuhkan strategi yang tepat untuk penanganan agar tidak terjadi kelebihan serta



kekurangan bahan baku. Perusahaan harus dapat mengelola persediaan yang dimiliki sebaik mungkin sesuai dengan kebijakan-kebijakan manajemen perusahaan. Untuk menjamin agar pengelolaan persediaan sesuai dengan kebijakan manajemen perusahaan, maka dibutuhkan suatu system yang mampu menjamin tercapainya tujuan perusahaan. System akuntansi persediaan bahan baku merupakan hal yang sangat penting untuk penanganan masalah ini. Perusahaan Yakult mempunyai beberapa tipe persediaan yaitu produk jadi, persediaan produk dalam proses, dan persediaan bahan habis pakai. PT Yakult menggunakan system dalam menjalankan operasi perusahaannya, tujuannya agar perusahaan dapat mencapai tingkat laba yang diinginkan. Sedangkan tujuan dari system persediaan bahan baku adalah agar proses penyediaan bahan baku berjalan lancer. Penerapan system persediaan bahan baku membuat perusahaan mendapatkan manfaat yang besar yaitu adanya keteraturan penyediaan bahan baku sehingga tanggung jawab lebih terkontrol.



3.6.1. Pengendalian Mutu Pengendalian mutu merupakan pengawasan terhadap kualitas yang dilakukan pada setiap tahap proses pembuatan produk, mulai dari tahap bahan baku yang datang sampai dengan produk jadi yang siap untuk dikonsumsi. Pengawasan mutu PT Yakult dibagi menjadi tiga bagian yaitu : 1. Pengawasan mutu bahan baku Untuk melakukan inspeksi terhadap barang yang datang sebelum disimpan sementara di gudang atau sebelum dipakai proses produksi. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau bahan baku yang masuk apakah sesuai dengan spec yang distandarkan. Karena biasanya bahan baku yang masuk jumlahnya banyak maka yang dapat dilakukan pemeriksaan adalah dengan sampling. Sampling dilakukan dengan tingkat kepercayaan tergantung pada keadaan bahan baku. 2. Pengawasan mutu selama proses produksi Pengawasan mutu selama proses produksi dilakukan oleh Quality Control Process yaitu melakukan system pengendalian mutu proses produksi secara harian dan melakukan analisa organoleptik, bahan baku, bahan dalam proses dan barang jadi pada proses produksi serta melaksanakan pengendalian mutu harian. Pengawasan mutu selama proses dimaksudkan untuk mengawasi dan mengendalikan system pengendalian mutu terhadap proses produksi sehingga dihasilkan produk yang berkualitas dan memenuhi standar mutu.



3. Pengawasan mutu barang jadi Pengawasan mutu barang jadi atau akhir dilakukan oleh Quality Control Finished good, yaitu melaksanakan system pengendalian mutu produk akhir dan memonitoring penyimpanan barang jadi di gudang dan melakukan pemeriksaan kualitas organoleptik selama disimpan.



3.6.2. Pemeliharaan Mesin dan Peralatan PT Yakult menggunakan banyak mesin yang kompleks dalam proses pembuatannya sehingga membutuhkan dana investasi yang besar maupun biaya operasional. Untuk itu strategi dan kebijakan pemeliharaan diperlukan agar semua peralatan yang beroperasi di dalam system tidak mengalami kegagalan dalam pengoperasiannya. Upaya pengoptimalan pemeliharaan telah sering dilakukan, semuanya bertujuan untuk menjaga keandalan dan ketersediaan system. Oleh karena itu teknik pemeliharaan pada PT Yakult lebih banyak dikonsentrasikan pada pemeliharaan pencegahan untuk menghindari kerusakan yang lebih serius. Pada PT Yakult itu sendiri memiliki system sendiri untuk menjalankan sebuah mesin yaitu dengan memanfaatkan sebuah perangkat yang dapat mengakses mesin agar mesin tersebut dapat bekerja dengan baik dan teratur. Perangkat itu adalah Programmable Logic Controller. Selain itu, PT Yakult telah menjadwalkan perbaikan setiap mesin pada saat awal pembeliannya, yaitu sekitar enam bulan sekali dan juga adanya perencanaan pergantian mesin secara berkala.



3.7. Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Supply Chain Management (SCM) adalah merupakan aplikasi terpadu yang memberikan dukungan sistem informasi kepada manajemen dalam hal pengadaan barang dan jasa bagi perusahaan sekaligus mengelola hubungan diantara mitra untuk menjaga tingkat kesediaan produk dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan secara optimal. SCM mengintegrasikan mulai dari pengiriman order dan prosesnya, pengadaan bahan mentah, order tracking, penyebaran informasi, perencanaan kolaboratif, pengukuran kinerja, pelayanan purna jual, dan pengembangan produk baru. PT Yakult dalam prosesnya tidak menggunakan supply chain management dengan perusahaan lain karena segala sesuatu nya diselesaikan sendiri dan bekerja dengan system ekspedisi dengan spesifikasi yang sudah ada.



Pendistribusian PT Yakult terdiri dari dua cara: 1.



Direct Sales



Untuk menjamin ketersediaan Yakult di supermarket, minimarket, toko, kantin, dan gerai lainnya, staff penjualan Yakult sendiri mengantarkan Yakult dengan menggunakan kendaraan berpendingin, ke seluruh wilayah yang tersebar di pulau Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sumatera, Batam, Bangka, Kalimantan, dan Sulawesi. Selain itu staff penjualan Yakult juga memberikan penjelasan mengenai manfaat Yakult kepada pelanggan melalui kegiatan sampling di beberapa supermarket besar, serta penempatan sales promotion mereka di supermarket untuk memberikan penjelasan kepada pelanggan.



2. Yakult Lady



Agar dapat mengirimkan Yakult dengan kualitas terbaik dimanapun dan kapanpun, diciptakan sistem pengiriman melalui Yakult Lady, yang mengantarkan Yakult langsung ke tangan pelanggan walau hanya 1 botol. Selain mengantarkan Yakult, para Yakult Lady juga melakukan komunikasi dan memberikan informasi kesehatan kepada pelanggan, sehingga Yakult Lady disebut pula sebagai “Pusat Informasi Berjalan”. Sistem Yakult Lady ini tersebar di pulau Jawa, Madura, Bali, Lombok, Sumatera, Batam, Bangka, Kalimantan, dan Sulawesi.



BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan laporan tersebut dapat disimpulkan bahwa : 1.



Pengendalian proses dan manajemen rantai yang baik dapat menunjang efesiensi dan efektivitas suatu pabrik



2.



Banyak sekali variable yang harus dipertimbangkan dalam menentukan forecasting suatu pabrik dengan tujuan mendapat keuntungan ekonomis sesuai dengan tujuan perusahaan.



3.



Yakult adalah minuman susu fermentasi pertama dengan kandungan probiotik serta memberi manfaat bagi tubuh. Tiap botol yakult terdapat bakteri L.casei Shirota strain sebanyak 6,5 milyar. Bahan dasar pembuatan yakult adalah susu bubuk skim, L.casei Shirota strain, sukrosa dan glukosa, air, dan perisa yakult. Botol yakult dibuat dari plastik polystirena yang layak untuk mengemas makanan. Untuk penyimpanan, yakult di simpan dalam pendingin dengan suhu 0o – 10o C untuk menjaga fungsi dari bakteri. Pendistribusian yakult melalui 2 tahap, pertama dengan menggunakan mobil box yang terdapat pendinginnya kepada toko atau swalayan dan satu lagi dengan adanya yakult ladies yang mengantarkan yakult dari rumah ke rumah lain.



4.2. Saran Agar proses produksi berjalan lancar dan keuntungan ekonomis dapat tercapai sesuai dengan tujuan ada baiknya memperhatikan aspek-aspek operasi manajemen.



.



DAFTAR PUSTAKA Rusdiana. 2014. Manajemen Operasi. Bandung : CV Pustaka Setia. hlm 95. Ibid hlm 96. Ibid hlm 377. www.yakult.co.id diakses 25 Desember 2018



Lampiran