Laporan Pasta Gigi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KOSMETOLOGI “PASTA GIGI” Dosen Pengampu : 1. Dra. Dwi Indriati, M.Farm.,Apt 2. Mindy Fatmi, M.Farm.,Apt 3. Wilda Nurhikmah,M.Farm.,Apt 4. Lusi Indriani, M.Farm, Apt 5. Cyntia Wulandari,M.Farm 6. Asri Wulandari,M.Farm Asisten Dosen



: Ainun



Nama Penyusun



: Marsella



NPM



: 066118303



Kelas



:H



LABORATORIUM FARMASI PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 2020



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Untuk mengetahui dan memahami cara pembuatan sediaan kosmetik pada pasta gigi. 1.2 Latar Belakang Pasta gigi menurut ADA (American Dential Association) adalah pasta, gel ,atau serbuk yang membantu menghilangkan plak, yaitu lapisan bakteri yang terbentuk pada gigi dan gusi. Pasta gigi adalah bahan semi-aqueous yang digunakan bersama-sama sikat gigi untuk membersihkan deposit dan memoles seluruh permukaan gigi. Selain berfungsi untuk membersihkan plak, pasta gigi juga berfungsi untuk memperkuat gigi terhadap karies, mengurangi bau mulut, memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara kesehatan gigi. Dari segi fungsi, pasta gigi ada 3 fungsi yaitu: 1) Fungsi Kosmetik, Menyingkirkan materi alba, plak, sisa-sisa makanan dan stein pada permukaan gigi serta untuk menyegarkan nafas. 2) Fungsi Kosmetik Terapeutik, Menghilangkan kalkulus dan gingivitas. 3) Fungsi Terapeutik, Mengurangi pembentukan plak, kalkulus, gingivitis dan sensivitor gigi. Dalam pemilihan pasta gigi, sebaiknya pasta gigi yang dipilih harus mengandung 3 unsur pokok. Ketiga unsur tersebut adalah bahan abrasif, surfactan serta memberikan rasa segar. Ciri-ciri pasta gigi yang baik yaitu: 1) Mempunyai daya abrasif yang minimal dan mempunyai daya pembersih yang maksimal. 2) Dapat menyingkirkan kotoran-kotoran di mulut. Harus stabil dalam jangka waktu yang lama. 3) Dapat bekerja dalam suasana asam maupun basa. 4) Dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri dalam mulut. 5) Dapat mengurangi dan menghilangkan bau mulut. 6) Tidak beracun.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata. Mereka memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan banyak tugas. Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan dan pada beberapa hewan, terutama karnivora, sebagai senjata. Akar dari gigi tertutup oleh gusi. Gigi memiliki struktur pelindung yang disebut email gigi, yang membantu mencegah lubang di gigi. Pulp dalam gigi menciut dan dentin terdeposit di tempatnya. (Sjarif M. 1997) Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi, biasanya dengan sikat gigi. Di Indonesia, pasta gigi sering juga disebut Odol, yaitu salah satu merek pasta gigi. Walaupun merek ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak lagi dijual di Indonesia, nama Odol telah menjadi nama generik. Odol pertama kali diproduksi di Jerman oleh Dresden chemical laboratory Lingner, yang sekarang dikenal sebagai Lingner Werke AG pada tahun 1892 sebagai cairan pencuci mulut/mouthwash. Odol moutwash pada tahun 1900 an adalah merk ternama dan yang paling luas penggunaannya di hampir seluruh daratan Eropa. ( Eddy tano,1996) Pasta gigi adalah sediaan dasar berupa masa lembek, umumnya tidak begitu berlemak bagian terbesar dari padatan, digunakan sebagai atau untuk pembuatan sediaan kosmetika untuk berbagai maksud, umumnya untuk sediaan pembersih seperti pasta gigi dan sampo pasta, sediaan masker kecantikan, depilator pasta dan sediaan pelindung seperti sediaan sumba surya dan tabir surya. (Armila, 2017) Sebuah pasta gigi pada umumnya tersusun atas : 1. Agen Polishing (penggosok). Merupakan salah satu bahan terpenting pasta gigi yang berfungsi untuk menghilangkan partikel makanan yang menempel pada gigi dan juga membantu menghilangkan diskolorisasi pada gigi. 2. Agen Moistener (pelembab). Biasanya ditambahkan ke dalam pasta gigi untuk menghindarkan terjadinya pengeringan dan pengerasan pasta. 3. Agen deterjen dan foaming (pembuat busa).



Berfungsi untuk membantu aksi agen polishing dengan membasahi gigi dan partikel makanan yang tertinggal di gigi juga berfungsi untuk mengemulsikan mukus (lendir). Jumlah deterjen yang digunakan bervariasi antara 1.5 – 5 % dari total berat pasta gigi. 4. Agen pengikat. Agen ini sangat esensial untuk mencegah terjadinya pemisahan bahan pasta 5. Pemanis. Untuk memberikan rasa manis pada pasta. Yang sering digunakan adalah sakarin dengan konsentrasi antara 0.1 – 1.3 %. Gula juga dapat digunakan namun sayangnya cenderung mengkristal. 6. Flavour (Pemberi rasa). Untuk memberikan aroma atau rasa pada pasta dan menghindarkan terjadinya rasa eneg atau mual. Selain itu juga untuk menambah kesegaran pasta. Yang sering digunakan adalah minyak peppermint. 7. Pengawet. Bahan pengawet haruslah bersifat non toksik dan berfungsi untuk menjaga struktur fisik, kimiawi dan biologi pasta (Dr. Retno Iswari Traggono, 2007) 2.2 Data Preformulasi Bahan



Penimbangan



Asam salisilat



200 mg



Amylum tritici



2500 mg



Etanol



2 - 3 tetes



ZnO



2500 mg



Vaselin Flavum



4800 mg



1. Amylum Triciti 



Pemerian



: Serbuk halus berupa gumpalan kecil, putih, tidak berbau dan berasa







Kelarutan



: Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol (95%) P







Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik ditempat sejuk dan kering







Penggunaan : Zat tambahan untuk sediaan obat



2. Asam Salisilat (Farmakope Indonesia Edisi V Hal 156) 



Pemerian



: Hablur, biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk halus; putih; rasa



agak manis, tajam dan stabil di udara. Bentuk sintetis warna putih dan tidak berbau. Jika dibuat dari metil salisilat alami dapat berwarna kekuningan atau merah muda dan berbau lemah mirip mentol. 



Kelarutan



: Sukar larut dalam air dan dalam benzen, mudah larut dalam etanol dan



dalam eter; larut dalam air mendidih; agak sukar larut dalam kloroform. 



Jarak lebur



: Antara 158º dan 161º







Susut pengeringan : Tidak lebih dari 0,5%







Sisa pemijaran







Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik



: Tidak lebih dari 0,05%



3. Etanol (Farmakope Indonesia Edisi V Hal 392) 



Pemerian



: Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna; bau khas dan



menyebabkan rasa terbakar pada lidah. Mudah menguap walaupun pada suhu rendah dan mendidih pada suhu 78º, mudah terbakar. 



Kelarutan



: Bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan semua pelarut



organik. 



Bobot jenis



: Antara 0,812 dan 0,816







Sisa penguapan : Tidak lebih dari 1 mg



4. Vaselin Flavum (Farmakope Indonesia Edisi III Hal 633)







Pemerian



: Massa lunak, lengket, bening, kuning muda sampai kuning; sifat ini



tetap setelah zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk. Berfluoresensi lemah, juga jika dicairkan; tidak berbau;hampir tidak berasa. 



Kelarutan







Penyimpanan



: Memenuhi syarat yang tertera pada Vaselinum album. :



Dalam



wadah



tertutup



baik.



5. Zincy Oxydum (Farmakope Indonesia Edisi III Hal 636) 



Pemerian



: Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan, tidak



berbau, tidak berasa, lambat laun menyerap CO2 di udara. 



Kelarutan



: Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%), larut dalam asam



mineral encer dan dalam larutan alkali hidroksida 



Penyimpanan



: Dalam wadah tertutup baik.



BAB III METODE KERJA 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat 1) Ayakan B 40 2) Lumpang 3) Stemper 4) Sudip 3.1.2 Bahan 1) Amylum Triciti 2) Asam Salisilat 3) Etanol 4) Vaselin Flavum 5)



ZnO



3.2 Cara kerja 1) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2) Terlebih dahulu ZnO diayak dengan ayakan B 40 3) Dimasukkan asam salisilat sebanyak 200 mg kedalam lumpang lalu ditambahkan 2-3 tetes etanol dan sebagian vaselin flavum kemudian di gerus (massa 1) 4) Dimasukkan ZnO, amylum tritici dan sisa dari vaselin flavum kedalam lumpang kemudian digerus sampai terbentuk masa pasta (massa 2) 5) Dicampurkan massa 1 dan massa 2 lalu digerus ad homogen 6) Sisihkan



sediaan



yang



telah



kemudian beri label dan etiket.



jadi



lalu



masukkan



kedalam



wadah/tube



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Pengamatan Uji Organoleptik



Hasil



Bau



Aroma khas pasta



Warna



Putih



Bentuk



Semipadat



4.2 Pembahasan Pada praktikum kali ini yaitu pembuatan pasta gigi dengan bahan yaitu asamsalisilat, amilum tritici, vaseline flavum dan ZnO. Dimana asam salisilat digunakan sebagai agen keratolitik.yang dapat melunakkan kulit sehingga dapat membantu penyerapan obat lain dan fungisida yang lemah, selain itu asam salisilat memiliki efek komedolitik dan anti inflamasi. Penggunaan asam salisilat dapat meningkatkan penetrasi senyawa lain dan pada konsentrasi rendah memiliki efek bakteriostatika dan fungistatik. Amylum tritici pada pasta ini digunakan sebagai pengabsorpsi, Zincy oxydium ini memiliki khasiat sebagai antiseptikum local atau dapat membunuh ataupun menghambat mikroorganisme di dalam tubuh. Vaseline disini berperan sebagai zat tambahan. Pada pengujian kali ini terhadap pasta gigi kita melakukan pengujian uji organoleptik yaitu bewarna putih, bau khas aroma pasta, dan bentuk semi padat.



BAB V KESIMPULAN Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi, biasanya dengan sikat gigi. 2. Didapat uji organoleptik berupa memiliki bau yang khas aroma pasta, berwarna putih dan berbentuk semi padat.



DAFTAR PUSTAKA Armila. 2017. Bahan pengikat sediaan pasta gigi. Edisi 6. Buku 2. Jakarta. Salemba Empat Dr. Retno Iswari Traggono, SpKK, Dra Fatwa Latifah, Apt. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. 2007. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama Eddy Tano, Dipl, Chem. Eng. Teknik Membuat Kosmetik dan Tip Kecantikan. 1996 Jakarta. Penerbit Rineka Cipta Sjarif M. Wasitaatmadja. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. 1997. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. Kodeks Kosmetik



LAMPIRAN Kemasan MARSELLA 066118303 H Netto : 200g



Komposisi :



Komposisi :



Netto : 200 g



Asam salisilat,amylum trisisi, Zno,vaselin flavum



GOGIDENT “Perlindungan gigi dan gusi menyeluruh”



Cara pakai:



Tuang GOGIDENT pada sikat gigi secukupnya,gosok dan sikatkan pada gigi secara memutar kemudian kumur dengan air bersih.



Asam salisilat,amylum trisisi, Zno,vaselin flavum



GOGIDENT “Perlindungan gigi dan gusi menyeluruh”



kegunaan:



kegunaan:



membuat nafas menjadi segar dan melindungi gigi.



Membuat nafas menjadi segar dan melindungi gigi.



Diproduksi :



No.batch; NA151120 No reg : 066118303 Exp date : November 2023 HET : Rp. 15..000.-



Cara pakai:



Tuang smile-up pada sikat gigi secukupnya,gosok dan sikatkan pada gigi secara memutar kemudian kumur dengan air bersih.



Diproduksi :



GEN Z farma



GEN Z farma



Bogor – indonesia



Bogor – indonesia



MARSELLA



MARSELLA



066118303



066118303



H



H



No.batch; NA151120 No reg : 066118303 Exp date : November 2023 HET : Rp. 15..000.-



Brosur



Netto : 200 gr PASTA GIGI



GOGIDENT “Perlindungan gigi dan gusi menyeluruh” Komposisi : Asam salisilat,amylum trisisi, Zno,vaselin flavum



Cara pakai:



Tuang GOGIDENT pada sikat gigi secukupnya,gosok dan sikatkan pada gigi secara memutar kemudian kumur dengan air bersih. kegunaan: membuat nafas menjadi segar,banyaknya bakteri yang ada dimulut dapat menimbulkan bau nafas,mencegah tumbuhnya bakteri yang tumbuh



No.batch; NA151120 No reg : 066118303 Exp date : November 2023 HET : Rp. 15..000.-