Laporan Pendahuluan Keluarga Dengan Anak Remaja Di BR [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA DENGAN ANAK REMAJA DI BR. BLANGSINGA, SABA, BLABHATUH, GIANYAR Dosen Pengampu :Thomas Aquino E.A, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom



Di Susun Oleh : Nama



: Ni Putu Sari Paramita



Nim



: 19160006



PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA 2020



LEMBAR PENGESAHAN



Dosen Pembimbing



Mahasiswa



(Thomas Aquino E.A, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom)



(Ni Putu Sari Paramita) 19160006



KATA PENGANTAR



Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas pembelajaran Stase Keperawatan Keluarga Profesi Ners. Tidak lupa saya juga mengucapkan terimakasih atas bantuan maupun bimbingan kepada: 1. Thomas Aquino E.A, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom selaku koordinator akademik stase keperawatan keluarga dan selaku pembimbing akademik stase keperawatan keluarga. Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa profesi ners serta dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca serta dapat diterapkan d masyarakat. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Gianyar,



Juni 2020



Penulis



Ni Putu Sari Paramita



DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Keluarga merupakan dua orang atau lebih yang di satukan oleh kebersamaan dan kedekatan emosional serta yang mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari keluarga. Keluarga berfungsi sebagai variabel penengah penting antara masyarakat dan individu. Menurut Gilliss & Davis (1993), keluarga merupakan sumber daya penting dalam pemberian pelaytanan kesehatan, baik bagi individu maupun keluarga. Saat perawatan difokuskan pada keluarga, efektifitas perawatan terbukti meningkat (Friedman, Bowden, & Jones, 2010) Keperawatan keluarga merupakan pemberian asuhan kepada keluarga dan anggota keluarga dalam keadaan sehat maupun sakit. Perawatan keluarga berbeda baik dari pelayanan komunitas yang berpusat pada keluarga dan terapi keluarga atau perawatan sistem keluarga. Dalam ilmu kesehatan ada beberapa tahap perkembangan keluarga, salah satunya adalah keluarga dengan tahap perkembangan childbearing family. Tahap ini dimulai ketika anak pertama lahir dan berlanjut sampai anak berusia 30 bulan. Dalam tahap ini keluarga mempunyai tugas untuk mempelajari peran barunya, sementara unit keluarga inti mengalami penkembangan fungsi dan tanggung jawab. .hubungan dengan orang tua dan pernikahan dalam keluarga besar juga harus disejajarkan kembali selama tahap ini (Friedman et al., 2010). Tujuan utama keluarga pada tahap anak remaja adalah melonggarkan ikatan keluarga untuk memberikan tanggung jawab dan kebebasan remaja yang lebih besar dalam mempersiapkan diri menjadi seorang dewasa muda (Duvall & Miller, 1985) dalam (Friedman, 2010). Dalam tahap ini keluarga mempunyai tugas untuk menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab pada saat anak remaja telah dewasa dan semakin otonomi. Dan pada tahap ini juga keluarga memiliki tugas yaitu memfokuskan kembali hubungan



pernikahan dan berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak. (Friedman. 2010). Gangguan yang sering terjadi pada perkembangan keluarga tahap V yaitu keluarga dengan anak remaja, adalah kecelakaan, cedera olahraga, penyalahgunaan alkohol dan obat, kontrasepsi, dan kehamilan yang tidak diinginkan, serta pendidikan seks, hubungan pernikahan dan hubungan orang tua-remaja. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada keluarga dengan tahap tumbuh kembang V : Keluarga dengan Anak Remaja 2. Tujuan Khusus a. Diketahui pengkajian keperawatan keluarga dengan keluarga tahap remaja b. Diketahui diagnose keperawatan keluarga dengan keluarga tahap remaja c. Diketahui intervensi keperawatan keluarga dengan keluarga tahap remaja d. Diketahui implementasi keperawatan dengan keluarga tahap remaja e. Diketahui evaluasi keperawatan dengan keluarga tahap remaja C. Rumusan Masalah Keperawatan Bagaimana asuhan keperawatan keluarga pada perkembangan keluarga tahap V ( keluarga dengan anak remaja)?



BAB II TINJAUAN TEORI



A. Konsep Keluarga 1. Pengertian Keluarga Keluarga telah di definisikan dalam berbagai hal. Penulis yang mengikuti orientasi teoritis para ahli interaksi keluarga, memandang keluarga sebagai sebuah arena interaksi kepribadian sehingga penekanan di berikan kepada karakteristik transaksional dinamis keluarga. U.S Bureau of the Census menggunakan definisi keluarga yang berorientasi tradisional, yaitu sebagai berikut : keluarga terdiri atas individu yang bergabung bersama oleh ikatan pernikahan, darah, atau adopsi dan tinggal di dalam suatu rumah yang sama. Keluarga adalah sekelompok individu yang terikat oleh pernikahan, hubungan darah, atau adopsi, menyusun rumah tangga, berinteraksi dan berkomunikasi antar 1 dengan yang laindalam peran sosial sebagai suami dan istri, ayah dan ibu, anak laki-laki dan perempuan, saudara laki-laki dan perempuan, yang membentuk dan memelihara budaya (Kaakinen, Coehlo, Steele, Tabacco, & Hanson, SHirley May, 2015). Menurut Wright dan Leahey (1994) keluarga adalah siapa saja yang siapa saja mereka sebut sebagai keluarga, yang mengindikasikan penerimaan terhadap berbagai macam bentuk keluarga yang ditemukan pada masyarakat barat (Whyte, 2002). Keluarga merupakan dua orang atau lebih yang di satukan oleh kebersamaan dan kedekatan emosional serta yang mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari keluarga (Friedman et al., 2010). Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan dua orang atau lebih yang disatukan oleh kebersamaan dan ikatan ikatan emosional, ikatan pernikahan, darah atau adopsi dan tinggal dalam satu rumah yang sama.



2. Tipe Bentuk Keluarga a. Keluarga inti (terkait dengan pernikahan), keluarga yang terbentuk karena pernikahan, peran sebagai orang tua, atau kelahiran ; terdiri atas suami, istri dan anak – anak mereka baik biologis, adopsi, atau keduaya. b. Keluarga orientasi (keluarga asal) yaitu unit keluarga seseorang di lahirkan. c. Extended family yaitu kelurga inti dan individu terkait lainnya (oleh hubungan darah), yang biasanya merupakan anggota keluarga asal dari salah satu pasangan keluarga inti. Keluarga ini terdiri atas sanak saudara dan dapat mencangkup nenek atau kakek, bibi, paman, keponakan dan sepupu. d. Keluarga adopsi adalah menyerahkan secara sah tanggung jawab sebagai orang tua seterusnya dari orang tua kandung kepada orang tua adopsi ( biasanya menimbulkan saling menguntungkan baik bagi orang tua maupun anak). e. Keluarga binuklir adalah keluarga yang terbukti setelah perceraian yaitu anak merupakan anggota dari sebuah sistem keluarga yang terdiri atas dua rumah tangga inti, maternal dan paternal dengan keragaman dalam tingkat kerja sama dan waktu yang dihabiskan dalam setiap rumah tangga. f. Keluarga Homoseksual adalah dua atau lebih individu yang berbagi orientasi seksual yang sama atau minimal ada satu orang homoseksual memelihara anak. g. Keluarga orang tua tunggal adalah keluarga dengan ibu (80% keluarga) atau ayah (17% keluarga) sebagai kepala rumah. Keluarga orang tua tunggal tradisional adalah keluarga dengan kelapa rumah duda/ janda yang bercerai, ditelantarkan atau berpisah. Keluarga orang tua tunggal nontradisional adalah keluarga yang kepala keluarganya tidak menikah. (Friedman et al., 2010)



3. Tugas Perawatan Kesehatan Keluarga a. Keluarga Mengenali Masalahnya. Dimana kemampuan keluarga untuk mampu mengenali kebutuhan dan permasalahannya yang meliputi pengetahuan keluarga untuk menjadi peran sebagai orang tua dan mengenali apa kebutuhan yang diperlukan selama mengasuh anak baik untuk tujuan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. b. Keluarga memutuskan kesehatan yang tepat bagi keluarganya. Keluarga mampu memutuskan untuk melakukan perawatan yang baik dan tepat bagi keluarganya dimana keluarga memutuskan bagaimana cara terbaik untuk mengasuh anak. c. Keluarga mampu melakukan perawatan. Keluarga mampu mengembangkan perawatan kepada anggota keluarga lain, dimana orang tua mampu merawat anaknya sendiri dan mampu mengembangkan perawatan secara mandiri. d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan kleuarga. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan bagi anggota keluarganya khusunya bagi anak, harus memiliki ciri keluarga yang dapat mengajarkan



cara memodifikasi, memanipulasi, atau mengatur



lingkungan untuk meminimalkan atau mencegah dan mnghindari ancaman atau resiko kesehatan dan keselamatan anak. Keluarga juga dapat memodifikasi fasilitas yang diperlukan didalam rumah dan memberikan atau memfasilitsai lingkungan yang aman bagi anak untuk beraktivitas dan bermain. e. Keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Keluarga menggunakan fasilitas kesehatan untuk menunjang kesejahteraan keluarga saat salah satu anggota keluarga sakit dan tidak dapat dilakukan perawatan di rumah, salah santu contohnya ketika anak mengalamai sakit. Menggunakan pelayanan kesehatan didefinisikan



sebagai penggunaan pelayanan kesehatan untuk mencapai kesehatan yang optimal. Keluarga juga mampu mennggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang terdapat di komunitas untuk perawatan kesehatan bagi keluarga, keluarga juga harus mampu mencari sumber-sumber perawatan kesehatan yang ada di masyarakat seperti posyandu, puskesmas atau rumah sakit, berkoordinasi dan bekerja sama dengan pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat serta menggunakan fasilitas yang ada di masyarakat. (Maglaya et al., 2009) 4. Fungsi Keluarga a. Fungsi afektif Fungsi afektif merupakan salah satu fungsi keluarga yang paling penting, ketika banyak tugas sosial dilaksanakan diluar unit keluarga sebagian besar upaya keluarga difokuskan pada pemenuhan kebutuhan anggota keluarga seperti kasih sayang. Peran utama orang dewasa pada keluarga adalah persepsi keluarga dan kebutuhan terhadap anggota keluarganya, manfaat fungsi afektif didalam anggota keluarga dijumpai paling kuat antara keluarga kelas menengah dan kelas atas. Pada keluarga kelas menengah dan kelas atas kebahagiaan personal dalam hubungan pernikahan yang didasari persahabatan dan cinta adalah hal yang penting. b. Fungsi sosialisasi dan status sosial Sosialisasi merujuk pada banyaknya pengalaman belajar yang diberikan dalam keluarga yang ditunjukkan untuk mendidik anak-anak tentang menjalankan fungsi dan memikul peran sosial orang dewasa seperti peran yang dipikul suami dan istri. Keluarga memiliki tanggung jawab utama dalam mengubah anaknya menjadi mahluk sosial yang mampu berpartisipasi dalam masyarakat. Sosialisasi lebih kepada proses seumur hidup ytang meliputi internallisasi sekumpulan norma dan nilai



yang tepat agar menjadi seorang remaja dan orang tua yang sesuai di masyarakat. Mengidentifikasi orang tua pemberian terhadap anaknya tentang positif dan negatif secara konsisten atas perilaku anak akan membangun sistem nilai personal yang sangat mempengaruhi nilai keluarga. Pemberian setatus pada anak yaitu mewariskan tradisi, nilai dan hak keluarga. Pada saat lahir seorang anak secara otomatis mewarisi setatus keluarganya yaitu etnik, ras , kebangsaan, agama, ekonomi, politik dan pendidikan. Keluarga menyosialisasikan kedalam kelas sosialnya dengan memberikan aspirasi kepada nak tersebut. Selain itu, keluarga memiliki tanggung jawab dan fungsi sosialisasi yang diperlukan dan penggalaman pendidikan untuk anggota keluarga bertujuan untuk memikul pekerjaan dan peran dalam kelompok yang konsisten dengan harapan status. c. Fungsi keperawatan kesehatan Fungsi ini yaitu fungsi fisik keluarga dipenuhi oleh orang tua yang menyediakan makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan kesehatan dan perlindungan terhadap bahaya. Pelayanan dan praktik kesehatan sangat mempengaruhi status kesehatan keluarga secara individual. d. Fungsi Reproduksi Salah satu fungsi dasar keluarga adalah untuk menjamin kontinuitas generasi keluarga dan masyarakat yaitu menyediakan angota baru untuk masyarakat. Kini funsi reproduksi telah dipisahkan dari keluarga dengan demikian saat seorang anak lahir sebuah keluarga baru lahir dengfan orang tua tunggal semakin umum. Sejalan dengan memiliki anak diluar batasan keluarga tradisional, kecenderungan penting lainnya adalah penggunan kontrasepsi dan teknologi reproduksi yang lebih luas, baik didalam maupun diluar keluarga. Selain itu, gerekan menuju



pengendalian keluarga berencana mempengaruhi pentingnya masa menjadi orang tua bagi wanita dan pria. Pergeseran prioritas budaya dan nilai personal terus mengurangi konsep masa menjadi ibu merupakan tujuan utama wanita dalam hidup dan masa menjadi ayah sebagai alasan utama pria untuk bekerja. e. Fungsi Ekonomi Fungsi ini melibatkan penyediaan keluarga akan sumber daya yang cukup. Kemampuan keluarga untuk mengalokasikan sumber yang sesuai guna memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang, pangan, papan dan perawatan kesehatan yang ade kuat. Fungsi ini sulit untuk dipenuhi secara memuaskan bagi sebagian besar keluarga miskin, perawat keluarga harus menerima tanggung jawab untuk membantu keluarga untuk memperoleh sumber-sumber komunitas yang sesuai yang dapat memberikan informasi pekerjaan, konseling dan bantuan keluarga yang diperlukan oleh mereka. (Friedman, Bowden, & Jones, 2010) B. Tahap Tumbuh Kembang Keluarga Tahap I : Keluarga Pasangan Baru Tahap II



: Childbearing Family



Tahap III



: Keluarga dengan Anak Prasekolah



Tahap IV



: Keluarga dengan Anak Sekolah



Tahap V



: Keluarga dengan Anak Remaja



Tahap VI



: Keluarga Melepas Anak Dewasa Muda



Tahap VII



: Orang Tua Paruh Baya



Tahap VIII



: Keluarga Lansia dan Pensiunan



Tahap V : Keluarga dengan Anak Remaja 1. Pengertian



Keluarga dengan tahap perkembangan anak remaja merupakan dimana kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 13 tahun, tahap ke lima dari siklus atau perjalanan kehidupan keluarga dimulai. Biasanya tahap ini berlangsung selama enam atau tujuh tahun, walaupun dapat lebih singkat jika anak meningglkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak tetap tinggal dirumah pada usia lebih dari 19 atau 20 tahun (Friedman et al., 2010).



2. Tahap Tumbuh Kembang Perkembangan keluarga tahap kelima yaitu dengan anak remaja terdapat transformasi sistem keluarga dengan remaja dan menguraikan metamorfosis yang terjadi. Metamorfosis



yang terjadi melibatkan



perpindahan yang sangat jelas dalam pola hubungan antara generasi dan diawali dengan kematangan fisik remaja, yang bersifat paralel dan bersamaan dengan perubahan yang terjadi pada orang tua. Keluarga menghadapi tantangan yang baru dengan mempertahankan otoritas kemandirian dan otonomi sebagai orang tua. Perubahan peran, keterbatasan kondisi, dan negosiasi ulang peran adalah hal penting (Friedman et al., 2010). Tantangan utama keluarga dengan remaja adalah seputar perubahan perkembangan yang dialami remaja dalam bidang perubahan kognitif, pembentukan identitas, dan pertumbuhan bbiologis, serta dalam kaitannya dengan perkembangan berdasarkan pada konflik dan krisis (Friedman et al., 2010). Menurut Sarwono (2006) ada 3 tahap perkembangan remaja dalam proses penyesuaian diri menuju dewasa : a. Remaja Awal (Early Adolescence) Seorang remaja pada tahap ini berusia 10-12 tahun. Remaja pada tahap ini masih bingung dengan akan adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnyasendiri dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahanperubahan itu. Tahap ini remaja mengembangkan pikiran-pikiran baru,



cepat tertarik padalawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis. Kepekaanyang berlebih-lebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap “ego”. Hal ini menyebabkan para remaja awal sulitdimengerti orang dewasa. b. Remaja Madya (Middle Adolescence) Tahap ini berusia 13-15 tahun. Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Remaja senang kalau banyak teman yang menyukainya. Ada kecenderungan “narastic”, yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan dirinya. Selain itu, ia berada dalam kondisi kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang mana: peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimis, idealis atau meterialis, dan sebagainya. Remaja pria harus membebaskan diri dari Oedipoes Complex (perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa kanak-kanak) dengan mempererat hubungan dengan kawan-kawan dari lawan jenis. c. Remaja Akhir (Late Adolescence) Tahap ini (16-19 tahun) adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal dibawah ini. 1) Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek. 2) Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-oranglain dan dalam pengalaman-pengalaman baru. 3) Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi. 4) Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiridengan orang lain. 5) Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (private self) dan masyarakat umum (the public). C. Tugas Perkembangan Keluarga



Terdapat tiga tugas perkembangan keluarga pada keluarga tahap ke kelima yaitu dengan anak remaja : 1. Menyeimbangkan Kebebasan dengan Tanggung Jawab Seiring Dengan Kematangan Remaja dan Semakin Meningkatnya Kemandirian (Otonomi) Orang tua harus secara progresif mengubah hubungan mereka dengan anak remaja mereka,yaitu yang sebelumnya bergantung menjadi hubungan yang semakin mandiri. Berkembangnya perubahan pada hubungan orang tua anak-anak secara khas merupakan sebuah perubahan yang dipenuhi konflik di sepanjang riwayat keluarga. Keluarga perlu melakukan adaptasi terutama orang tua, dengan membuat perubahan sistem utama, yaitu dengan menetapkan peran dan norma baru serta melepaskan anak remaja. 2. Memfokuskan Kembali Hubungan Pernikahan Sejak anak lebih bertanggung jawab pada diri mereka sendiri, pasangan dapat lebih mudah meninggalkan rumah untuk melaksanakan karier atau melakukan hobi individual dan pasangan. Keluarga juga dapat melakukan perjalanan yang dapat memperat hubungan. 3. Berkomunikasi Secara Terbuka antara Orang Tua dan Anak Akibat adanya kerenggangan generasi, komunikasi terbuka cenderung menjadi hal yang ideal dilakukan. Orang tua dan anak-anak dapat secara terbuka mengungkapkan pendapat, namun sering kali orang tua melakukan penolakan sehingga hubungan menjadi semakin renggang. Walaupun peraturan dalam keluarga berubah, standar etis dan moral keluarga perlu dipertahankan. Sementara remaja mencari keyakinan diri, orang tua harus menanamkan prinsip dan standar yang telah ditetapkan keluarga. (Friedman et al., 2010) D. Permasalahan Kesehatan Sesuai Tahap & Tugas Perkembangan Keluarga Masalah kesehatan yang dapat muncul pada tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja yaitu :



1. Kecelakaan (mengemudi) Bagi remaja, kecelakaan terutama kendaraan bermotor adalah bahaya yang besar, dan patah tulang. 2. Cedera Akibat Olahraga Cedera olahraga merupakan hal yang biasa terjadi namun tetap mengancam kesehatan remaja, sehingga penting praktik kesehatan yang baik (tidur, nutrisi, olahraga) (Friedman et al., 2010). 3. Penyalahgunaan alkohol dan obat, kontrasepsi, dan kehamilan yang tidak diinginkan, serta pendidikan seks Hal-hal ini sangat penting untuk diperhatikan. Dalam mendiskusikan hal ini dengan keluarga, perawat dapat berada di perselisihan atau masalah orang tua-remaja. Remaja sering mencari pelayanan kesehatan untuk pelaksanaan uji kehamilan, pengguanaan obat, skrining penyakit AIDS, kontrasepsi dan aborsi. Kehamilan remaja adalah masalah keluarga yang paling sering terjadi. Orang tua perlu mendukung konseling dalam upaya pencegahan (Friedman et al., 2010). 4. Hubungan Pernikahan dan Hubungan Orang Tua-Remaja Kebutuhan kesehatan lainnya adalah area dukungan dan bantuan dalam menguatkan hubungan pernikahan dan orang tua-remaja. Mungkin dibutuhkan konseling suportif langsung atau melakukan rujukan konseling. (Friedman et al., 2010) E. Teori Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian a. Data Umum Data – data dasar : 1) Nama keluarga 2) Alamat dan telepon



3) Komposisi keluarga :penggunaan genogram keluarga dianjurkan 4) Tipe bentuk keluarga Tipe bentuk keluarga dengan anak remaja ( tahap V) 5) Latar belakang kebudayaan (Etnik) (termasuk luasnya akulturasi) : Dalam menjelaskan data ini, gunakan kreteria berikut ini sebagai panduan untuk menentukan kebudayaan dan orientasi regilius keluarga serta luasnya akulturasi. a) Pernyataan keluarga atau anggota keluarga mengenai latar belakang etnik (identifikasi diri) b) Jaringan sosisal keluarga (dari kelompok eknik yang sama) : bagaimana hubungan antara anak remaja dengan lingkungan keluarganya, dengan teman sebayanya. c) Tempat tinggal keluarga (bagian dari lingkungan yang secara eknik bersifat homogen) : lingkungan rumah apakah mempengaruhi



pergaulan



remaja



seperti



tinggal



di



lingkungan dengan perokok, minum minuman alkohol. d) Kebiasaan diet dan berpakaian (tradisional atau barat) e) Dekorasi rumah (tanda pengaruh kebudayaan) : bagaimana pemeliharaan rumah f) Keberadaan



peran



dan



struktur



kekuasaan



keluarga



tradisional atau “modern” : peran orang tua dalam mengurus anak remaja, bagaimana orang tua mempersiapkan masa depan anak remaja. b. Identifikasi regilius 1) Apa agama keluarga?Apakah anggota keluarga berbeda dalam keyakinan dan praktik regalius mereka? 2) Sejauh mana keluaga aktif terlibat dalam masjid, gerja, kuil, atau organisasi keagamaan lainnya? 3) Apa praktik keagamaan yang diikuti keluarga?



c. Status



kelas



social



(berdasarkan



pekerjaan,



pendidikan,



dan



pendapatan)? 1) Status ekonomi. 2) Siapakah pencara nafkah didalam keluarga? 3) Apakah keluarga menerima batuan atau dana pengganti? Jika demikian, apa saja (dari mana)? 4) Apakah keluarga menganggap pendapatan mereka memadai? 5) Mobilitas kelas social d. Pengkajian Fungsi Keluarga 1) Fungsi Afektif Keakraban antar anggota keluarga, saling memberikan dukungan, dan mengidentifikasi satu sama lain (pendapat terhadap anggota keluarga lainnya), Keterbukaan antara anak remaja dengan orang tuanya. 2) Stres, Koping dan Adaptasi Keluarga Kaji proses keluarga menghadapi stresor apa saja yang sedang dihadapi, bagaimana kesiapan orang tua dalam menghadapi dan menerima anak yang mulai beranjak remaja. 3) Fungsi Reproduksi 4) Fungsi perawatan kesehatan Bagaimana keluarga merawat keluarga dan memanfaatkan fasilitas pelayanann kesehatan. 5) Fungsi Ekonomi 6) Fungsi Sosialisasi Kaji praktik keluarga mengasuh anak seperti pengendalian perilaku, disiplin dan penghargaan dan hukuman, identifikasi ototnomi dan kemandirian remaja. Hubungan remaja dengan teman sebaya. Remaja mulai mencari afilasi dengan teman sebaya untuk menghadapi perubahan yang begitu cepat, pertemanan lebih dekat dengan jenis



kelamin yang sama, namun mereka mulai mengeksplorasi untuk menarik lawan jenis (Wulandari, 2014) 2. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Keperawatan Diagnosa Kode 00162



NOC



Keperawatan Diagnosis Kesiapan



Kode



Hasil Keluarga



meningkatkan



NIC Kode mampu



mengenal masalah



Intervensi Keluarga mampu mengenal masalah



manajemen kesehatan Data : keluarga



1803 mampu



merawat



Pengetahuan



:



Proses



-



Penyakit



dan 1808



memanfaatkan



Pengetahuan



:



Pengobatan



fasilitas pelayanann kesehatan.



1622 1602



1608



Keluarga mampu untuk



Keluarga mampu untuk



mengambil keputusan Perilaku Patuh : Diet 5250



mengambil keputusan Dukungan Pengambilan



Yang Disarankan



Keputusan



Perilaku



Promosi



Kesehatan Keluarga



mampu



merawat Kontrol Gejala



Keluarga 6520



mampu



merawat Skrining Kesehatan



Keluarga



mampu



Keluarga



memodifikasi



memodifikasi



lingkungan



lingkungan



mampu



Keluarga



mampu



5510



Pendidikan Kesehatan Keluarga mampu



memanfaatkan fasilitas



memanfaatkan fasilitas



kesehatan 00043



7400



Ketidakefektifan



Keluarga



perlindungan Data :



mengenal masalah Kontrol risiko



Keterbukaan



1902



kesehatan Panduan sistim Pelayanan Kesehatan Keluarga



mampu 4510



antara



mampu



mengenal masalah Perawatan Penggunaan Zat Terlarang



anak remaja dengan orang tuanya dengan masalah-masalah yang sering terjadi pada remaja. Keluarga mampu untuk



Keluarga mampu untuk



1602



mengambil keputusan Perilaku Promosi 5606



membuat keputusan Pengajaran Individu



1630



Kesehatan Perilaku



Penghentian



Penyalahgunaan Terlarang Keluarga 1823 1629



Obat mampu



Keluarga



merawat Pengetahuan : Promosi 1120



merawat Terapi Nutrisi



Kesehatan



-



Perilaku



Penghentian



mampu



-



Penyalahgunaan Alkohol Keluarga memodifikasi



mampu



Keluarga memodifikasi



mampu



lingkungan Keluarga



00126



Defisiensi Pengetahuan 1855 1844



mampu



lingkungan Dukungan Kelompok Keluarga mampu



memanfaatkan fasilitas



memanfaatkan fasilitas



kesehatan Keluarga



5230



kesehatan Peningkatan Koping Keluarga mampu



mengenal masalah Pengetahuan : Gaya 5515



mengenal masalah Peningkatan Kesadaran



Hidup Sehat.



Kesehatan



5430



mampu



Pengetahuan



: 5540



Manajemen



Penyakit



Akut



Keluarga 1209 1606



Partisipasi



Dalam



Keputusan



Perawatan



Kesehatan Keluarga



mampu



1600 1623



Kesiapan



Pembelajaran 5602



Pengajaran



5624



Penyakit



mampu



mengambil keputusan Motivasi



Kesiapan :



Proses



Pengajaran : Seksualitas Keluarga mampu mengambil keputusan -



Keluarga



mampu



merawat Perilaku Patuh (Bersifat 6520



merawat Skrining Kesehatan



Aktif)



-



Perilaku



Patuh



Pengobatan



:



-



Yang



Disarankan Keluarga



mampu



Keluarga



memodifikasi



memodifikasi



lingkungan



lingkungan



mampu



-



5510



Keluarga



mampu



Pendidikan Kesehatan Keluarga



mampu



memanfaatkan fasilitas



memanfaatkan fasilitas



kesehatan -



kesehatan Pendidikan Orang Tua :



5562



Remaja 7400



Panduan Sistim Pelayanan Kesehatan



5240 00063



Disfungsi



Proses



Keluaga Data :



Keluarga 2602



mengenal masalah Fungsi Keluarga



Orang tua dan anak- 1407



Konsekuensi



anak



Zat



dapat



secara 2108



terbuka



1855



mampu



mengenal masalah -



Ketagihan



Keparahan Ketagihan Zat



mengungkapkan



Pengetahuan



pendapat,



Hidup Sehat



namun



mampu



Konseling Keluarga



:



Gaya



sering kali orang tua melakukan penolakan



sehingga



hubungan



menjadi



semakin renggang



0906



Keluarga mampu untuk



Keluarga



mengambil keputusan Pembuatan Keputusan



mengambil keputusan Dukungan Pengambilan



5250



mampu



Keluarga mampu untuk



Keputusan Keluarga mampu untuk



merawat



merawat



2603



Integritas Keluarga



1629



Perilaku



7130



Penghentian



Penyalagunaan Alkohol 2606



Status



Proses



Keluarga 4510



Perawatan



Kesehatan



Keluarga Keluarga



1504



Pemeliharaan



Penggunaan



Zat Terlarang



mampu



Keluarga



mampu



memodifikasi



memodifikasi



lingkungan Dukungan Sosial



lingkungan -



Keluarga



mampu



Keluarga



mampu



memanfaatkan fasilitas



memanfaatkan fasilitas



kesehatan



kesehatan



-



5230



Peningkatan Koping



6160



Intervensi Krisis



7100



Peningkatan



Integritas



Keluarga BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN KELUARGA FRIEDMAN A. Mengidentifikasi Data 1. Nama Kepala Keluarga



: Tn. S



2. Alamat dan Telepon



: Br. Blangsinga, Saba, Blahbatuh



( 089541095xxx) 3. Komposisi Keluarga No Nama Umur 1 Tn. S 38 2 3 4



L/P L



Agm Hindu



Hub KK



Pend SMU



Pek Swasta



Ny. P



Tahun 37



P



Hindu



AK



D1



Swasta



An. J



Tahun 13



L



Hindu



AK



SMP



Pelajar



An. A



Tahun 9 Tahun



L



Hindu



AK



SD



Pelajar



Menurut Tn. S didalam keluarganya mempunyai riwayat penyakit keturunan yaitu DM yang dialami oleh ayah Tn. S. Ayah Tn. S sudah meninggal sejak Tn. S masih kecil karena komplikasi dari penyakit DM yang dialami, sedangkan ibu Tn. S saat ini masih ada dan tinggal bersama kakak laki-lakinya. Menurut Tn. S, Tn. S mengalami obesitas dan saat ini berusaha untuk diet agar BB Tn. S dapat berkurang. Menurut Ny. P orang tuanya tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti DM, Hipertensi maupun penyakit menurun lainnya. Genogram :



Tn.A 69 th



Tn. YY Tn.



Ny.D 65th Katarak



Tn. N 43 th



Swasta



S



Tn.G 40 th



Riwayat DM dan TB



Tn.P 48 th



Ny.K 28th



Swasta



Ny.M 61th



Swasta



Swasta



IRT (Asam Urat)



Ny.O



(Riwayat maagh)



Tn.S 38 th



Ny.l 39 th



Swasta Ny.P 37th



An. J



An. A



Swasta (Obesitas)



SMP



SD



Keterangan Menurut Tn. S, Ayah dari Tn. S yaitu Tn. Y mempunyai riwayat penyakit DM, TB, dan sudah meninggal saat usia Tn.S masih kecil, dan ibunya Ny. M saat ini mengalami asam urat. Menurut Tn. S, Tn. S merupakan 4 bersaudara sama seperti Ny. P. Tn. S merupakan anak ke tiga dan Ny. P merupakan anak ke empat. Menurut Ny. P, kakak perempuannya yaitu Ny. O meninggal karena mengalami maagh kronis. Saat ini Tn. S dan Ny. P tinggal bersama kedua anaknya yaitu An. J usia 13 th 5 bulan, kelas 2 SMP, dan An. A usia 9 tahun kelas 5 SD. 4. Tipe Bentuk Keluarga Menurut Tn. S, Tn. S tinggal satu rumah bersama istri dan kedua anaknya. Anak pertama berusia 13 tahun 5 bulan , dan anak kedua berusia 9 tahun. Tipe bentuk keluarga Tn. S adalah keluarga inti. 5. Latar Belakang Kebudayaan Menurut Tn. S, Tn. S dan keluarganya beragama hindu dan memiliki kebudayaan bali. Menurut Tn. S, Tn. S menggunakan bahasa bali dalam berkomunikasi bersama keluarganya. Tempat tinggalnya saat ini merupakan rumah yang dibanngunnya bersama sang istri dan sudah ditempati selama 6 tahun. Menurut Tn. S hubungannya dengan warga sekitar baik dan rukun.



Menurut Tn. S, Tn. S biasa mengikuti kegiatan di lingkungan rumah, seperti gotong royong, rapat ( dalam istilah bali samua), ikut berpartisipasi menjadi relawan dalam penanganan covid yaitu membantu posko penjagaan pintu masuk desa. Menurut Ny. P, Ny. P biasa mengikuti kegiatan pkk. Menurut Tn. S bentuk rumahnya sudah modern tetapi masih mengikuti aturan adat bali. Selain itu rumahnya juga digunakan sebagai tempat usaha yaitu usaha laundry. Menurut Tn. S, Tn. S jarang memeriksakan kesehatannya, hanya pergi ke pelayanan kesehatan jika sakitnya sudah parah saja. 6. Identifikasi Religius Menurut Tn. S seluruh anggota keluarganya beragama hindu. Tn. S mengatakan sangat aktif dalam kegiatan keagamaan. Menurut Tn. S keluarganya biasa sembahnyang 2 kali dalam sehari yaitu pagi dan malam hari. Ny.P juga menghanturkan saiban (sesajen) setiap selesai memasak dan menghanturkan canang di sanggah pada pagi hari untuk memohon keselamatan dan mengucapkan syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. 7. Status Kelas Sosial Tn. S bekerja sebagai satpam di salah satu outlet oleh-oleh khas bali, Menurut Tn. S penghasilannya dalam sebulan yaitu 1 juta, namun semenjak adanya covid 19 pendapatan Tn.S menurun karena bekerja hanya 14 hari saja dalam sebulan. Menrurut Ny. P juga semenjak covid 19 pendapatannya juga menurun, hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. Ny. S membantu menutupi kekurangan pendapatan dengan bekerja sampingan yaitu membuat kue. Menurut Tn. S pendidikan terakhirnya SMU dan istrinya D1. 8. Mobilitas Kelas Sosial Menurut Tn. S sebelum menikah Tn. S tinggal bersama keluarga besarnya, setelah menikah sempat tinggal bersama dengan keluarga besar sampai anak kedua lahir, setelah itu mereka memutuskan untuk membangun rumah sendiri. Sebelumnya Tn. S bekerja di salah satu stasiun televisi lokal,



namun karena ada sesuatu hal Tn. S memilih untuk berhenti bekerja di sana dan memulai pekerjaan baru sebagai seorang satpam di salah satu pusat oleh-oleh khas bali sejak tahun 2018.Menurut Tn. S pendapatannya 1 juta per bulan, namun semenjak adanya covid 19 pendapatan Tn.S menurun karena bekerja hanya 14 hari saja dalam sebulan. Menurut Ny. P juga semenjak covid 19 pendapatannya juga menurun, hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. Ny. S membantu menutupi kekurangan pendapatan dengan bekerja sampingan yaitu membuat kue serta membuka usaha londry. Aktivitas sosial masyarakat yang dijalani oleh Tn. S yaitu mengikuti kegiatan yang ada di desa adat seperti gotong royong, samua, serta menyama braya. Menurut Tn. S, Tn. S sempat menjadi pecalang ( penjaga keamanan desa) dari tahun 2014- 2018. Ny. P mengikuti kegiatan pkk di lingkungan desa adat serta ikut menyama braya.



B. Tahap Perkembangan dan Riwayat Keluarga 9. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini Menurut Tn. S, Tn. S tinggal satu rumah bersama istri dan kedua anaknya. Anak pertama berusia 13 tahun 5 bulan , dan anak kedua berusia 9 tahun. Anak pertama Tn. S saat ini sudah memasuki fase remaja awal. Menurut Tn. S, Tn. S dan istrinya merawat kedua anaknya bersama-sama. 10. Sejauh Mana Keluarga Memenuhi tugas perkembangan yang Sesuai dengan Tahap Perkembangan saat ini. Menurut Tn. S siap tidak siap harus siap mempunyai anak remaja. Menurut Tn. S, Tn. S mengajarkan kedua anaknya untuk sopan dan hormat terhadap orang lain, terutama orang yang lebih tua. Tn. S juga mengajarkan anaknya untuk berhati-hati dalam memilih pergaulan dan menghindari merokok serta minum-minuman alkhohol, selain itu Ny. P juga selalu



mengingatkan anaknya ketika pergi bermain dengan teman-temannya agar tidak pulang terlalu larut malam. Menurut Tn. S, Tn. S dan istrinya selalu berusaha menjaga perasaan anaknya, memperhatikan mood anaknya karena mereka sadar bahwa perasaan seorang anak remaja masih labil. Menurut Tn.S jika kedua anaknya melakukan kesalahan iya dan istrinya akan memarahi anaknya namun tidak dengan kekerasan karena iya takut kedua anaknya nanti akan memiliki watak yang keras jika dididik dengan kekerasan. Tn. S selalu berkomunikasi dengan Ny. P untuk berusaha memberikan yang terbaik untuk kedua anaknya. Menurut Ny.P, Ny. P selalu mengingatkan kedua anaknya untuk belajar dan Ny.P selalu mendampingi anak keduanya dalam belajar. Menurut An. J jika ada masalah selalu cerita dan terbuka dengan kedua orang tuanya. An. J juga mengatakan jarang melawan perkataan ibu dan ayahnya. Menurut Ny. P jika ada masalah apapun iya selalu terbuka dengan Tn. S dan selalu meminta pertimbangan atau solusi,begitu juga dengan Tn. S selain itu mereka juga selalu bicara berdua mengenai kedepannya bagaimana untuk kedua anak mereka. Menurut Tn. S, Tn. S selalu mendukung apapun kegiatan yang dilakukan Ny. S semasih itu hal yang terbaik untuk keluarga. 11. Riwayat Keluarga Dari Lahir Hingga Saat Ini, Termasuk Riwayat Perkembangan Dan Kejadian Serta Pengalaman Kesehatan Yang Unik Menurut Tn.S, Tn. S lahir normal, Tn. S merupakan 4 bersaudara dan Tn. S adalah anak ke tiga. Saudara Tn. S yaitu anak pertama berjenis kelamin laki-laki yaitu Tn. N usia 43 tahun bekerja di perusahaan swasta, anak ke dua Tn. D berusia 40 tahun bekerja sebagai pegawai honorer, dan anak yang ke empat Ny. P 28 tahun bekerja sebagai pegawai spa. Menurut Tn. S sampai saat ini pernah di rawat di rumah sakit karena demam dan



obesitas. Tn. S mengatakan sejak kecil belum pernah mengalami sakit yang parah. Menurut Ny.P, Ny. P dan ke tiga saudaranya lahir normal, Ny. D merupakan anak ke empat. Kakak pertama Ny. P yaitu yaitu Tn. P berjenis kelamin laki-laki dengan usia 48 tahun bekerja sebagai pegawai swasta, anak kedua yaitu alm. Ny. O meninggal pada usia 35 tahun dengan riwayat maagh kronis dan anak ke tiga yaitu Ny. I berjenis kelamin perempuan usia 39 tahun bekerja sebagai pegawai swasta.Menurut Ny. P, Ny. P pernah di rawat di rumah sakit sebanyak 2 kali karena mengalami kecelakaan. Menurut Ny. P saat ini dirinya mengalami maagh dan vertigo, serta tangan yang pernah patah akibat kecelakaaan kadang-kadang terasa sakit jika Ny. P terlalu lelah. Menurut Ny. P, Tn. S saat ini sudah tidak merokok lagi sejak 8 tahun yang lalu. Menurut Ny. P, anak pertama dan anak kedua Ny. P lahir normal dengan usia kehamilan 9 bulan dan berat 3000 gr dan 2800 gr. Menurut Ny. P kedua anaknya diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Menurut Ny. P kedua anaknya rutin di bawa ke posyandu dan sudah dilakukan imunisasi secara lengakap ketika kedua anaknya masih balita. Menurut Ny. P, An. J dan An. A pernah mengalami kecelakaan saat mengendarai sepeda motor. An. J dan An. A tidak pernah mengalami sakit yang parah dan tidak pernah di rawat di RS sebelumnya sampai saat ini. 12. Keluarga Asal Kedua Orang Tua Dari Kedua Orang Tua Mereka. Menurut Tn. S orang tuanya yaitu Tn. Y sudah meninggal karena mengalami penyakit DM dan komplikasi, sedangkan ibu Tn. S yaitu Ny. M saat ini berusia 61 tahun dan sering mengeluh sakit pada lutut serta mengalami penyakit asam urat. Menurut Ny. P kedua oramg tuanya masih ada yaitu Tn. A berusia 69 Tahun tidak mempunyai riwayat penyakit menurun seperti DM, Hipertensi, dan Ny. D berusia 65 tahun tidak mempunyai riwayat penyakit tetapi saat ini Ny. D mengalami katarak.



C. Data Lingkungan 13. Karakteristik Rumah Menurut Tn. S rumah yang ditempati saat ini merupakan rumah pribadi yang dibangunnya bersama Ny. P. Tn. S tinggal di rumah tersebut kurang lebih sudah selama 6 tahun. Menurut Tn.S luas tanah tersebut sekitar 1 are, terdapat 1 bangunan rumah yang terdiri dari 3 kamar tidur dengan luas masing-masing rumah kurang lebih 3x4 meter. Terdapat 3 kamar tidur yang mana kamar tidur pertama yaitu Tn. S dan Ny.P, kamar tidur kedua An. J dan An. A serta kamar ke tiga digunakan untuk menyimpan perabotan untuk upacara agama. Di bagain dinding bale ( dalam istilah bali adalah bangunan) terdapat 1 buah pelangkiran (sarana sembahyang). Terdapat 2 ventilasi dan satu jendela di setiap kamar, lantai menggunakan keramik dengan kondisi lantai bersih dan tembok dicat warna orange kekuningan dengan desain rumah modern. Barang tertata dengan dengan rapi seperti meja, lemari, dan kursi. Dapur Tn. S terletak didepan balai utama, kondisi dapur tertata rapi, dan sebelah dapur terdapat tempat usaha londry dan tempat membuat kue Ny. P, lantai dapur juga menggunakan keramik. Terdapat satu bale bengong yang digunakan untuk menaruh barang serta digunakan untuk tempat bersantai. Sebelah timur bale utama terdapat sanggah (tempat ibadah umat hindu).



Terdapat 2 kamar madi dengan



kondisi bersih dan berlantai keramik. Menurut Tn. S air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan seperti mencuci, memasak, dan mandi adalah air dari sumur bor yang ditampung dalam tower dengan kondisi air bersih, jernih dan tidak berbau. Semua atap bangunan Tn. S menggunakan genteng kecuali atap kamar mandi menggunakan asbes.Tidak terlihat adanya sarang laba-laba. Jemuran terletak di depan gudang dan tertata rapi yang terbuat dari stainles. Jemuran tersebut juga digunkaan oleh Ny. P untuk menjemur pakaian londry telah dicuci. Terdapat 1 buah rak piring. Rumah Ny. P dipagar dengan menggunakan batako dan memiliki pembatas, depan rumah



Ny. P merupakan jalan setapak atau jalan yang dibuat untuk melintas ke perumahan lainnya . Menurut Ny. P membuang sampah pada langganan tukang sampah. Ny. P mengatakan tukang sampah biasanya datang setiap hari senin dan kamis , sehinngga sampah tidak akan menumpuk terlalu banyak di depan rumah Ny. P.



Denah Rumah



:



U B



T S



A



C



D



E



H



B



I



F K



G



J



Keterangan : = Pintu A



= Tempat ibadah (Tugu karang)



B



= Pintu masuk utama rumah



C



= Kamar tidur Tn. S dan Ny.P



D



= Kamar tidur An. J dan An. A



E



= Tempat menyimpaan perabotan upacara agama



F



= Dapur



G



= Tempat laundry



H



= Sanggah ( tempat sembahyang)



I



= Bale bengong



J



= Dapur tempat membuat kue



K



= Kamar mandi



14. Karakteristik Lingkungan Sekitar dan Komunitas yang Lebih Besar Menurut Tn. S rumahnya dekat dengan persawahan. Depan rumah Tn.S merupakan kebun pisang, selain itu rumah Tn. S terletak kurang lebih 100 meter dari kuburan desa adat. Tn. S hanya saat pertama kali pindah saja merasa takut, tetapi saat ini sudah terbiasa. Menurut Tn. S juga rumahnya dekat dengan tetangga dan dekat dengan objek wisata dan pusat oleh-oleh khas bali. Menurut Ny. P rumahnya jauh dari pusat perbelanjaan seperti supermarket dan pasar. Menurut Tn. S dan Ny. P tidak ada merasa terganggu dengan kondisi lingkungan rumah saat ini, dan mereka me ngatakan sangat nyaman dengan rumah yang sekarang karena suasana yang sunyi dan sejuk. 15. Mobilitas Geografis Keluarga



Menurut Tn. S sejak kecil tinggal bersama keluarga besarnya di desa adat blangsinga, begitu juga dengan Ny. P tinggal bersama kedua orang tuanya. Setelah menikah Tn. S dan Ny. P sempat tinggal bersama dengan keluarga besar Tn. S, setelah melahirkan anak kedua mereka pindah rumah dan membangun rumah bersama tetapi masih dalam satu desa adat dengan keluarga besar Tn. S. 16. Asosiasi Transaksi Keluarga Dengan Komunitas. Menurut Tn. S lingkungan rumahnya aman, sekitar lingkungannya masih terdapat tetangga dan masih berkomunikasi dengan baik dan bisa saling membantu. Menurut Tn. S semenjak adanya covid19 dan ekonomi menjadi menurun lingkungan desa adat menjadi kurang aman karena rawan pencurian sehingga keamanan menjadi diperketat. Menurut Tn. S komunikasi dengan antar masyarakat baik, Tn. S dan Ny. P aktif mengikuti kegiatan sosial masayarakat.



D. Struktur Keluaga 17. Pola Komunikasi Menurut Ny. P pola komunikasi di keluarganya baik, terbuka dan jika ada konflik sebisa mungkin dibicarakan agar tidak berlarut-larut. Jika ada masalah terlebih dahulu dibicarakan baik-baik dengan keluarga khusunya suami. Menurut Ny. P jika anaknya melakukan kesalahan Ny.P dan suaminya tidak memberikan hukuman tetapi hanya dengan mengatakan kalau itu tidak boleh dilakukan. Jika anaknya meminta sesuatu Ny. P dan Tn. S akan menuruti tetapi sewajarnya. Menurut Ny. P dalam komunikasi tidak ada yang ditutupi karena jika ada masalah Ny. P dan Tn. S selalu membicarakannya terlebih dahulu. 18. Struktur Kekuasaan



Menurut Tn. S jika terdapat isu-isu mengenai keluarga atau dilingkungan Tn. S terlebih dahulu dibicarakan bersama di dalam keluarga, dan segala keputusan berada ditangan suami dengan mempertimbangkan kebaikan keluarga dan pendapat atau masukan dari Ny. P. Menurut Tn. S segala pengelolaan dalam keluarga dipegang oleh Ny. P, dan segala kebutuhan rumah tangga dipenuhi bersama-sama. Menurut Tn. S jika ada luang Tn. S dan Ny. P mengajak anaknya pergi liburan ke pantai untuk sekedar melepas penat. Menurut Ny. P, segala keputusan yang diambil oleh Tn. S selalu dibicarakan dan dipertimbangkan terlebih dahulu dengan Ny. P, dan jika masalah tersebut sulit untuk diselesaikan Tn. S meminta bantuan kepada saudaranya, dan mengambil keputusan yang terbaik. Menurut Tn. S, jika terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat keputusan tetap berada di tangan Tn. S dengan melihat keputusan yang terbaik untuk keluarganya. 19. Struktur Peran Menurut Tn. S peran dalam keluarganya dapat diterima. Menurut Tn. S perannya dalam keluarga sebagai kepala keluarga yang bertugas untuk mencari nafkah, namun Ny. P juga ikut membantu Tn. S dengan bekerja sebagai pegawai swasta dan membuka usaha londry serta membuat kue, dan Ny.P tetap menjalankan kewajiban seorang ibu rumah tangga yang bertugas untuk mengurus rumah serta merawat kedua anaknya bersama Tn. S. Menurut Tn. S dan Ny. P sangat nyaman dan menikmati perannya sebagai seorang orang tua. Menurut Tn. S, Tn. S dan Ny. P akan selalu memberikan yang terbaik bagi kedua anaknya serta masa depan kedua anaknya. Menurut Tn. S dan Ny. P , mereka lebih mendahulukan perannya menjadi orang tua untuk anaknya daripada kebutuhan sendiri. 20. Nilai Keluarga



Menurut Tn. S nilai yang dianut oleh keluarganya sudah sesuai, nilai yang dianut oleh keluarga Tn. S adalah agama islam. Tn. S dan Ny. P melakukan persembahyangan 2 kali sehari yaitu pagi dan malam hari. E. Fungsi Keluarga 21. Fungsi Afektif Menurut Tn. S dalam keluarganya saling melengkapi antara Tn. S dengan Ny. P, seperti saling menyayangi, saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan, bersama-sama dalam merawat dan membesarkan anaknya, sehingga menurut Tn. S keluarganya menjadi harmonis. Menurut Ny. P juga tidak ada hal khusus yg digunakan untuk menjaga keharmonisan semua dirasakan Ny. P dan suaminya mengalir begitu saja. Menurut Ny. P semenjak menikah



dan pindah rumah saudaranya lebih sering untuk



berkumpul dan sekerdar bercerita di rumahnya, saudara Ny. P tidak lagi segan dalam meminta bantuan kepada Ny. P dan suaminya. Menurut Ny.P jika ada konflik di keluarganya diselesaikan secara bersama-sama.Ny. P dan Tn. S saling menghormati antar saudara atau keluarga yang lain. 22. Fungsi Sosialisasi Menurut Tn. S anaknya biasa bermain di sekitar lingkungan desa adat dan rumah saudaranya, An. J biasa bermain dengan adik-adiknya dan teman sebayanya. Menurut Tn. S, Tn. S dan Ny. P tidak pernah membatasi untuk bergaul dengan siapa saja, tetapi tetap mengingatkan anak-anaknya untuk hati-hati dalam bergaul seperti menghindari merokok, minum alkohol serta pulang teralalu larut malam. Tn. S selalu menghargai keputusan ankanya selama hal tersebut tidak merugikan masa depan mereka. Jika terjadi masalah atau perselisihan diantara Tn. S dengan An, J selalu dibicarakan dengan baik dan tidak dengan kekerasan. 23. Fungsi Perawatan Kesehatan Menurut Tn.S, Tn. S mengalami obesitas 3 bulan yang lalu berat badan Tn. P 152 kg, dan saat ini berat badanya sudah turun. Saat ini Tn. S sudah



berusaha untuk menurunkan berat badannya. Tn. S mencoba dengan makan sedikit-sedikit. Tn. S sangat ingin berat badannya kembali seperti dulu. Menurut Tn. S dikeluargnya tidak ada yang mempunyai riwayat obesitas tetapi ayahnya mempunyai riwayat DM. Menurut Tn. S, Tn. S hanya khwatir jika penyakit DM ayahnya menurun pada Tn. S dan Tn.S tahu bahwa dirinya sangat berisiko mengalami DM. Menurut Tn. S ia ingin tahu mengenai penyakit DM. Tn. S selalu menjaga pola makannya dan mengurangi makanan yang manis-manis, Tn. S juga menggunakan gula tropicanaslim untuk mengganti gula yang biasa digunakan ( gula pasir) . Menurut Ny. P, Ny. P selalu mengingatkan Tn. S untuk mengontrol makannya dan jangan makan teralu banyak. Menurut Tn. S jika keluarganya sedang sakit Tn. S akan segera membawanya untuk periksa ke dokter umum, apalagi yang sakit adalah kedua anaknya itu harus segera dibawa ke dokter dan tidak boleh ditunda. Menurut Ny.P dirinya mempunyai penyakit maagh, dan kadang-kadang kambuh jika Ny.P telat makan. Ny. P jika maaghnya kambuh segera minum obat dan beristirahat. Tn.S selalu mengingatkan Ny.P agar tidak telat makan.Menurut Tn. S, Tn. S sudah tidak merokok lagi sejak 8 tahun lalu. Menurut Tn. S dan Ny. P sakit adalah pada saat mereka tidak mampu bekerja, melakukan pekerjaan rumah tangga dan tidak bisa bangun dari tempat tidur, menurut Tn. S dan Ny. P sehat adalah ketika Tn. S dan Ny. P bisa bekerja secara normal dan dapat melakukan pekerjaan rumah tangga. Menurut Ny. P biasa mendapatkan informasi kesehatan dari media sosial, internet dan puskesmas. Menurut Ny. P lebih nyaman membawa anaknya berobat ke dokter anak dari pada ke rumah sakit karena menurut Ny.P terkadang pelayanan RS lama dan terlalu rumit, Ny. P hanya membawa anaknya ke RS jika dokter anak sudah tidak dapat menangani anaknya. Menrut Ny. P biasa tidur pukul setengah 12 atau 12 malam dan bangun pukul 5 sedangkan suaminya bangun pukul 6 pagi. Menurut Ny. P jika sakit yang dialami parah dan



berlarut-berlarut mereka mengimbangi dengan pergi ke balian (dukun) untuk apa sebenarnya pennyebab dari sakit yang dialami secara niskala ( dalam agama hindu secara gaib atau secara tidak nampak). Menurut Ny. P jika suaminya kelelahan dan pegal-pegal biasanya suami Ny. P meminta bantuan istrinya untuk memijat atau pergi ke tukang pijat yang biasa dikunjungi. pasien dan tidak judes. Menurut Tn. S, Tn. S mempunyai asuransi kesehatan yang ditanggu oleh tempat kerja Tn, S untuk keluarganya. Tn. S dan Ny. P berharap kedepannya pelayanan kesehatan dapat lebih baik lagi dalam menangani pasien apalagi saat ini sedang terjadi pandemic dimana banyak orang yang takut untuk pergi ke pelayanan kesehatan khusunya rumah sakit. 24. Stres, Koping, dan Adaptasi Keluarga Menurut Tn. S keluarganya tidak pernah mengalami hal yang sulit, jika ada masalah yang menimpa mereka, langsung dibicarakan agar mendapat jalan keluar dan tidak berlarut-larut. Menurut Ny. P, masalah kapan saja bisa terjadi apalagi dalam berumah tangga, menurut Ny. P bagaimana cara kita mengatasi masalah tersebut agar tidak menjadi beban dan menimbulkan percekcokan. Menurut Ny. P jika Ny. P dan Tn. S mengalami banyak beban pikiran mereka pergi untuk menenangkan diri dengan mengikuti kelas yoga, namun semenjak covid 19 mereka tidak dapat pergi kemana-mana karena harus menghindari keramaian atau perkumpulan. Menurut Tn. S saat ini Tn. S merasakan dirinya cemas, karena covid19 tidak kunjung berakhir dan saat ini mengalami penurunan dalam penghasilan karena Tn. S bekerja di sector pariwisata. Menurut Tn. S, Tn. S selalu terbangun tengah malam dan sulit untuk tidur lagi karena cemas dan kepikiran untuk kedepannya apakah masih dapat memenuhi kebutuhan keluarganya, terutama kebutuhan anak J dan An. A. Menurut Tn. S, Tn. S hanya mengatasi cemas tersebut dengan berjalan-jalan di sekitar lingkungan tempat kerja, namun cemas tersebut masih dirasakan sampai sekarang.



Menurut Ny.P, Ny. P memutuskan untuk membantu suaminya dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga dan membantu ekonomi keluarga agar kecemasan Tn. S dapat berkurang. Menurut Tn. S, Tn. S belum ada pergi ke pelayanan kesehatan untuk mengatasi kecemasannya. 25. Fungsi Reproduksi Menurut Ny. P, Ny. P saat ini menggunakan alat kontrasepsi yaitu IUD. Ny. P tidak ada mempunyai rencana untuk menambah anak.



Pemeriksaan Fisik No Pemeriksaan 1 Tinggi Badan



2



Tn. S 165 cm



Ny. P 160 cm



An. J 165 cm



An. A 145 cm



Berat Badan



146 kg



67 kg



70 kg



40 kg



IMT



53kg/m2



26



(Obesitas)



(Kegemukan)



130/100 mmHg



90/60 mmHg



kg/m2 25 kg/m2



19 kg/m2



Tanda Vital: Tekanan Darah



Respirasi 20x/menit



: Respirasi 23x/menit



:



Nadi



75 x/menit



100 x/menit



Nadi



: Nadi



80x/menit Pernafasan 3



26 x/menit



:



88x/menit



18 x/menit



Bagian Kepala : Rambut



Sedikit kering, Bersih,



sedikit Rambut



rambut pendek, kering,



rambut sedikit



berwarna hitam



lurus



kasar, Rambut



kasar,



kering, sedikit



dan berwarna hitam



kering,



berwarna hitam



berwarna hitam - An anemis Conjungtiva



- An anemis



- An anemis



- An anemis



Sklera



- Tidak ikterik



- Tidak ikterik



- Tidak Ikterik



Telinga



- Simetris,



- Simetris dan



bersih



bersih Leher



- Tidak



ada



-



-



Bersih



Bersih



- Tidak



ada -Tidak



ada



pembengkak



pembengkaka



an



an



an



n



pada



-



Bersih,



Tidak



kelenjar



tiroid



ada



sumbatan -



ada



Simetris dan



pembengkak



tidak



Mulut



Tidak



Simetris dan -



pembengkak leher Hidung



-



- Tidak Ikterik



ada



sariawan



-



kelenjar



tiroid



Bersih, tidak



-



kelenjar



tiroid



Bersih,



-



ada



tidak



sumbatan



sumbatan



sumbatan



Tidak



Tidak



Tidak



sariawan



ada -



sariawan



ada



Bersih, tidak



ada -



sariawan



ada



ada



4



Paru-paru



Tidak karena



terkaji Tidak



terkaji Tidak ada suara Tidak ada suara



tidak karena tidak mau nafas tambahan, nafas tambahan,



mau



ketika diperkusi ketika diperkusi terdengar suara terdengar suara



5



Jantung



Tidak karena



sonor terkaji Tidak



terkaji Tidak



sonor ada Tidak



tidak karena tidak mau kardiomegali



ada



kardiomegali



mau 6



Abdomen :



Tidak ada bekas Tidak ada bekas Tidak ada bekas Tidak ada bekas



Inspeksi



luka,



warna luka, warna lebih luka,



warna luka,



warna



lebih



cerah cerah



cerah lebih



cerah



daripada bagian luar.



daripada lebih



kulit kulit bagian luar, daripada



kulit daripada



terdapat striae di bagian luar. perut



bagian



samping



kanan



kulit



bagian luar.



dan kiri Auskultasi



Perkusi



Bising usus : 10 Bising usus : 15 Bising usus : 15 Bising usus : 15 x/menit



x/menit



x/menit



-



Terdengar suara Terdengar



x/menit Terdengar



redup



pada timpani



bagian



hati, bagian lambung



panjang hati 6,5 cm Terdengar timpani



pada



pada timpani



pada



bagian lambung



bagian lambung Palpasi



-



Tidak



ada Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri



nyeri tekan, tekan, dan massa tekan, dan



massa pada abdomen



pada



massa



dan tekan,



dan



pada massa



pada



abdomen



abdomen



abdomen Pemeriksaan : GDS



-



111 gr/dl



-



Tidak dilakukan Tidak dilakukan pengkajian



Asam Urat



-



pengkajian



8.0 gr/dl



ANALISA DATA Tanggal



Data Fokus Data Subyektif : 1. Keluarga mampu mengenal masalah : Menurut Tn.S, Tn. S mengalami obesitas



Masalah Keperawatan Domain : 1 (Promosi Kesehatan) Kelas



:



2



(Manajemen



dikeluargnya tidak ada yang mempunyai riwayat Kesehatan) obesitas tetapi ayahnya mempunyai riwayat DM. Kode : 00162 Menurut Tn. S, Tn. S sadar bahwa dirinya berisiko Dx : Kesiapan Meningkatkan untuk mengalami DM . Menurut Ny.P dirinya Manajemen Kesehatan mempunyai penyakit maagh, dan kadang-kadang kambuh jika Ny.P telat makan.



2. Keluarga mampu mengambil keputusan : Tn. S mencoba untuk menurunkan berat badan dan mengurangi makan yang manis-manis agar gula darahnya tidak tinggi. Ny. P jika maaghnya kambuh segera minum obat dan beristirahat. 3. Keluarga mampu merawat Ny.



P



selalu



mengingatkan



Tn.



S



untuk



mengontrol makan dan tidak makan terlalu banyak serta mngurangi makan yang manis-manis, begitu juga dengan Tn.S selalu mengingatkan Ny.P agar tidak telat makan. 4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan : Tn. S juga menggunakan gula tropicanaslim untuk mengganti gula yang biasa digunakan ( gula pasir) 5. Keluarga



mampu



memanfaatkan



fasilitas



pelayanan kesehatan : Menurut Tn. S jika sakit Tn. S dan Ny.P pergi ke dokter umum. Data Subyektif :



Domain : 9



1. Keluarga mampu mengenal masalah :



Koping/Toleransi Stres



Menurut Tn. S saat ini Tn. S merasakan dirinya Kelas



: 2 ( Respons



cemas, karena covid19 tidak kunjung berakhir dan Koping ) saat ini mengalami penurunan dalam penghasilan Kode karena Tn. S bekerja di sector pariwisata.



Dx



2. Keluarga mampu mengambil keputusan : Menurut



Ny.P,



Ny.



P



memutuskan



Meningkatkan untuk Keluarga



membantu suaminya dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga dan membantu ekonomi keluarga. 3. Keluarga mampu merawat



: 00075 : Kesiapan Koping



Menurut Tn. S saat ini keluarganya harus berhemat dan hanya membeli kebutuhan yang diperlukan saja. 4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan : Ny. P membuka usaha londry di rumahnya dan membuat kue 5. Keluarga tidak mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan : Menurut Tn. S, Tn. S belum ada pergi ke pelayanan



kesehatan



untuk



mengatasi



kecemasannya. DO : Tn. S terlihat sedikit murung saat menceritakan situasi sekarang, terlihat Ny. P menenangkan Tn.S dan memberikan semangat PRIORITAS MASALAH Kesiapan Meningkatkan Manajemen Kesehatan (00162) N O 1



KRITERIA



Skore



Bobot



Perhitungan



Nilai



PEMBENARAN



1



Menurut Tn. S, Tn. S



1



3 x1=1 3



Sifat Masalah -



Risiko



3



sadar



bahwa



berisiko



dirinya untuk



mengalami DM karena ayah Tn.S mempunyai riwayat DM. Dan Ny.P juga sadar bahwa dirinya mempunyai



penyakit



2



Masalah



Dapat



Diubah 3



2 x 2=2 2



Kemungkinan 2



Tinggi



tentang



3 x1=1 3



Untuk di Cegah 3



maagh. Menurut Tn. S, Tn. S ingin lebih mengetahui



2



- Mudah Potensial Masalah -



2



1



dan



pencegahannya. Menurut Tn. S, Tn. S selalu



1



DM



diingatkan



oleh



Ny. P untuk menjaga pola makan, begitu juga Tn.S



selalu



mengingatkan Ny.P agar 4



1 1 x1= 2 2



Menonjolnya Masalah -



Tidak perlu



1



0,5



tidak telat makan Menurut Tn. S, sampai saat ini gula darahnya



1



dapat dokontrol.



segera diatasi Total



4,5



Kesiapan Meningkatkan Koping Keluarga (00075) N O 1



KRITERIA



Bobot



Perhitungan



Nilai 1



1



2 x1=0,6 3 2 x 2=2 2



2



Sifat Masalah -



2



Skore



Ancaman



2



Kemungkinan Masalah Diubah -



Dapat 2



Mudah



2



PEMBENARAN Menurut



Tn.S,



Tn.S



merasa cemas sampai sulit untuk tidur. Menurut Tn.S semenjak terjadi covid19 sampai saat



ini



rasa



cemas



masih dirasakan, tetapi Tn.S



berusaha



untuk



mengalihkan 3



Potensial



3 x1=1 3



Masalah



Untuk di Cegah -



Tinggi



3



1



cemasnya Menurut Tn.S, berusaha



1



rasa



cemas jalan,



Tn.S



mengatasi dengan



dan



jalan-



kebutuhan



rumah tangga dibantu 4



2 x 1=1 2



Menonjolnya Masalah -



Perlu segera



2



1



Ny. P Menurut



Tn.S,



ingin



1



cemasnya



berkurang karena Tn.S



diatasi



sulit untuk tidur pada malam hari.



Total PRIORITAS MASALAH



Tn.S



5



a. Kesiapan Meningkatkan Koping Keluarga (00075) b. Kesiapan Meningkatkan Manajemen Kesehatan (00162)



RENCANA TINDAKAN Data



Kode



Diagnosis



Kode



NOC



Kode



NIC



Pendukung Kesiapan Meningkatkan Koping Keluarga Menurut Tn. S 00075



Kesiapan



Keluarga mampu



Keluarga mampu



saat ini Tn. S



Meningkatkan



mengenal



mengenal



merasakan



Koping



masalah :



masalah :



dirinya



Keluarga



cemas,



karena covid19 tidak berakhir saat



kunjung dan ini



1823



Pengetahuan :



5510



Pendidikan



Promosi



Kesehatan



Kesehatan Keluarga mampu



Keluarga mampu



mengambil



mengambil



mengalami 2602



penurunan dalam Tn.



S



1211



bekerja di sector



Keluarga Keluarga mampu 3920 1330



merawat : Hipnosis Aromaterapi Keluarga mampu



memodifikasi



memodifikasi



berusaha



lingkungan : Keseimbangan



lingkungan : Bantuan



2013



mengatasi dengan



jalan-jalan, dan kebutuhan rumah



keputusan : Dukungan



Tn.S,



Menurut



cemas



merawat : Tingkat Kecemasan Keluarga mampu



pariwisata. Tn.S



7140



Keluarga mampu



penghasilan karena



keputusan : Fungsi Keluarga



tangga



dibantu Ny. P 1603



4470



Gaya Hidup Keluarga mampu



Modifikasi Diri Keluarga mampu



memanfaatkan



memanfaatkan



fasilitas



fasilitas



pelayanan



pelayanan



kesehatan : Perilaku Pencarian



kesehatan : Fasilitasi



5520



Kesehatn Data



Kode



Diagnosis



Kode



NOC



Pembelajaran Kode



NIC



Pendukung Kesiapan Meningkatkan Koping Keluarga Tn. S sadar 00162



Kesiapan



Keluarga mampu



Keluarga mampu



bahwa dirinya



Meningkatkan



mengenal



mengenal



berisiko untuk



Manajemen



masalah :



masalah :



mengalami



Kesehatan



DM



1803



Pengetahuan : Proses Penyakit



5602



Pengajaran : Proses Penyakit



Tn. S mencoba untuk menurunkan berat



badan



dan



1606



mengurangi makan



yang gula dan



mengambil



mengambil



keputusan : Partisipasi dalam 5250



keputusan : Dukunngan



keputusan



Pengambilan



perawatan



Keputusan



Keluarga mampu



darahnya tidak tinggi



Keluarga mampu



kesehatan



manis-manis agar



Keluarga mampu



1608



merawat : Kontrol Gejala



Keluarga mampu 6520



merawat : Skrining Kesehatan



dapat dikontrol.



1702



Keluarga mampu



Keluarga mampu



memodifikasi



memodifikasi



lingkungan : Kepercayaan



lingkungan : Peningkatan



5440



mengenai



sistem dukungan



kesehatan : kontrol



2605



yang dirasakan Keluarga mampu



Keluarga mampu



memanfaatkan



memanfaatkan



fasilitas



fasilitas



pelayanan



pelayanan



kesehatan : Partisipasi



kesehatan : Panduan sistem



Keluarga Perawatan Profesional



7400 dalam



pelayanan kesehatan



DAFTAR PUSTAKA Bulecheck, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2013). Nursing Interview Clasification (NIC). St. Louis: Elsevier. Friedman, M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Riset, Teori, dan Praktik (5th ed.). Jakarta: EGC. Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2018). Nanda International Nursing Diagnosis : Definition and Classification 2018-2020 (Eleventh E). New York: Thieme Publisher. Kaakinen, J. R., Coehlo, D. P., Steele, R., Tabacco, A., & Hanson, SHirley May, H. (2015). Family Health Care Nursing : Theory, Practice, Research. Philadelphia: F. A. Davis Company. Maglaya, A. S., Cruz-Earnshaw, R. G., Lao-Nario, B. T., Maglaya, C. S., PambidDones, B. L., & De Leon, W. O. U. (2009). Nursing Practice In The Community. Marikina City: Argonauta Corporation. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC). St. Louis: Elsevier. Whyte, D. A. (2002). Explorations in Family Nursing. London: Routledge. https://doi.org/https://doi.org/10.4324/9780203435953