Laporan Perencanaan Akhir Embung Bansari [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG



DINAS LINGKUNGAN HIDUP



LAPORAN AKHIR



PEKERJAAN JASA KONSULTAN PENYUSUNAN DED EMBUNG DESA BANSARI KECAMATAN BANSARI KABUPATEN TEMANGGUNG



TAHUN ANGGARAN 2017



KONSULTAN PERENCANA



BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 



KABUPATEN TEMANGGUNG



Kabupaten Temanggung terletak di tengah-tengah Propinsi Jawa Tengah dengan bentangan Utara ke Selatan 34,375 Km dan Timur ke Barat 43,437 Km. kabupaten Temanggung secara astronomis terletak diantara 110o23'-110o46'30" bujur Timur dan 7o14'-7o32'35" Lintang Selatan dengan luas wilayah 870,65 km2 (87.065 Ha). Batas-batas administrative Kabupaten Temanggung adalah sebagai berikut:    



Di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang Di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Magelang Di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo.



Wilayah Kabupaten Temanggung secara geo ekonomis dilalui oleh 3 jalur pusat kegiatan ekonomi, yaitu Semarang (77 Km), Yogyakarta (64 Km), dan Purwokerto (134 Km). IKLIM Kabupaten Temanggung memiliki sifat iklim tropis dengan dua musim yaitu musim kemarau antara Bulan April sampai dengan September dan musim penghujan antara Bulan Oktober sampai dengan Maret dengan curah hujan tahunan pada umumnya tinggi. Daerah Kabupaten Temanggung pada umumnya berhawa dingin dimana udara pegunungan berkisar antara 20 C - 30 C. Daerah berrhawa sejuk terutama di daerah Kecamatan Tretep, Kecamatan Bulu (Lereng Gunung Sumbing), Kecamatan Tembarak, Kecamatan Ngadirejo serta Kecamatan Candiroto. TOPOGRAFI Permukaan wilayah Kabupaten Temanggung termasuk dataran tinggi. Pola topografi wilayah secara umum mirip sebuah cekungan atau depresi raksasa yang terbuka dibagian Tenggara, dibagian Selatan dan Barat dibatasi oleh 2 buah gunung yaitu Gunung Sumbing (3.260 m dpl) dan Gunung Sindoro (3.151 m dpl). Di bagian Utara dibatasi oleh sebuah pegunungan kecil yang membujur dari Timur Laut kearah Tenggara. Dengan topografi semacam itu, wilayah Kabupaten Temanggung memililki permukaan yang sangat beragam ditinjau dari ketinggian dan luas wilayah/kawasan. Sebagian wilayah Kabupaten berada pada ketinggian 500 m 1450 m (24,3 %), luasan areal ini merupakan daerah lereng gunung Sindoro dan Sumbing yang terhampar dari sisi selatan, Barat sampai dengan Utara wilayah. GEOLOGI Secara geomorfologi, Temanggung termasuk kompleks, mulai dari dataran, perbukitan, pegunungan, lembah dan gunung dengan sudut lereng antara 0%-70% (landai sampai dengan sangat curam). Kabupaten Temanggung memiliki dua buah gunung, yaitu Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing, yaitu stadium erupisnya mulai muda sampai tua.







KECAMATAN BANSARI



Kecamatan Bansari adalah salah satu dari 20 kecamatan di wilayah Kabupaten Temanggung, Jarak dari Kota Temanggung 18 Km dengan luas 2.254 Ha. Dengan rincian Lahan Sawah 619 Ha dan Bukan Lahan Sawah 1.635 Ha. Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung dalam pembagian wilayah Administrasi terbagi menjadi 13 Desa, 43 Dusun, 176 RT, 45 RW. dengan jumlah Kades 13, perangkat desa 138 dan anggota BPD 89. Bansari terletak di lereng sebelah timur gunung sindoro dengan ketinggian 1000 meter dpl.



DEMOGRAFI Berdasarkan Registrasi tahun 2008 Kecamatan Bansari dengan jumlah penduduk 22.434 jiwa yang terdiri dari 11.194 laki-laki, 11.240 perempuan, kepadatan penduduk 996 per Km2. Angka kelahiran kasar (CBR) 10,35 per 1000 jiwa,



Angka Kematian Kasar (CDR) 5,96 per 1000 jiwa, Jumlah rumah tangga pada tahun 2008 sebanyak 5.475 rumah tangga dengan rata-rata penduduk per rumah tangga sebanyak 4-5 orang per rumah tangga. Jumlah penduduk berusia 5 tahun keatas yang menamatkan perguruan tinggi hanya 163 jiwa, tamat Akademi / sarjana muda sebesar 109 jiwa, tamat SLTA sederajat sebesar 1.602 jiwa, tamat SLTP sederajat 2.972 jiwa, tamat SD sederajat sebesar 9.399 jiwa, tidak / belum tamat SD sebesar 6.391 jiwa. Jumlah penduduk menurut mata pencaharian masih didominasi oleh sektor pertanian yaitu 6.675 jiwa, yang bekerja pada sektor industri hanya 933 jiwa, sektor bangunan 752 jiwa , pedagang 3.142 jiwa, yang bekerja pada sektor angkutan sebesar 366 jiwa, Jasa 2.022 jiwa dan sektor lainnya. POTENSI Potensi utama kecamatan bansari adalah tembakau. [1] merupakan komoditas utama Bansari.masa panen tembakau di bansari adalah antara bulan juli-september. bansari merupakan salah satu kecamatan dengan penhasilan besar tembakau super di temanggung. potensi lainya adalah Padi, Jagung, Ketela Pohon, Kacang Kedelai. Untuk Tanaman sayuran antara lain : Kacang Panjang, Bawang Putih, Bawang Merah, Kubis, Cabai, Sawi, dan Kacang Merah, Untuk Buah-buahan antara lain Pepaya dan Pisang. Tanaman Perkebunan antara lain : Kopi Robusta, Cengkeh, Tembakau. Peternakan antara lain : Sapi potong, Kerbau, Kambing, Domba, Kelinci, Ayam Buras, Ayam Ras Petelur, Itik, Entok, Angsa. Perikanan antara lain : Lele, Nila, Karper.







EMBUNG



Embung merupakan cekungan penampung air irigasi. Asal air yang ditampung bisa dari air sungai atau hujan. Embung bisa dibangun di desa yang memiliki sungai dan tidak. Embung bisa untuk menampung air hujan saja. Embung mencegah banjir saat musim hujan dan mengatasi kekeringan saat kemarau. Embung bisa dibangun di daerah dataran tinggi yang tidak dilalui aliran sungai. Air embung bisa berasal dari air hujan. Perbukitan yang dulu gersang bisa memiliki persediaan air. Perbukitan perdesaan yang biasanya gundul pada musim



kemarau sehingga banyak tanaman mati karena kekurangan air, bisa bertahan dengan irigasi dari waduk mini tersebut. Kedaulatan pangan desa semakin mendesak bagi masyarakat. Peran embung terkait kedaulatan pangan, terutama guna mengurangi faktor gangguan akibat kekeringan. Embung menjadi pilar dalam produksi pangan desa sehingga penduduk dekat dengan sumber makanan dan terhindar dari persoalan distribusi. Embung mendorong terciptanya swadaya pangan penduduk desa. Selain itu, penampungan air juga menopang diversifikasi pertanian. Peningkatan hasil pertanian melalui variasi jenis tanaman seperti pola tumpang sari. Sawah di Jawa bahkan disela-selanya dapat diselingi tanaman untuk ternak. Peningkatan hasil ternak akan menaikkan produksi protein hewani warga desa. Embung juga dapat menjadi objek wisata baru yang menarik baik domestik maupun mancanegara. Waduk yang dibangun indah dikelilingi taman atau kebun berbagai buah-buahan. Semua tanaman memperoleh suplai irigasi dari embung tersebut yang terletak di perbukitan pedesaan. Di situ juga terdapat panorama pemandangan yang menawan lengkap dengan udara sejuk. Penduduk desa harus ikut mengelola dan merawat embung secara aktif bergotong-royong. Ketentuan penggunaan air dilakukan secara musyawarah warga atau kelompok tani. Kedaulatan pangan harus diupayakan mulai dari desa. Embung memiliki peran strategis dalam turut menciptakan kedaulatan pangan perdesaan. Ini bisa jadi terobosan mengatasi banjir dan kekeringan desa. Hal - hal tersebut di atas menjadi pemicu Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui Dinas Lingkungan Hidup untuk membangun Embung di Desa Bansari Kecamatan Bansari, yang secara umum diharapkan dapat menjadi penunjang peningkatan pertanian dan berimbas pula pada peningkatan perekonomian serta pemeliharaan lingkungan Kecamatan Bansari yang lebih baik.



B. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud pengadaan Penyedia Jasa Konsultan Penyusunan DED Embung Desa Bansari kecamatan Bansari adalah sebagai berikut : 1. Membantu Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Temanggung dalam melakukan perencanaan teknis terhadap kegiatan pekerjaan konstruksi di lapangan yang dilaksanakan oleh Penyedia jasa konstruksi (kontraktor), berhubung adanya keterbatasan tenaga teknis, baik dari segi jumlah maupun dari segi kualitasnya; 2. Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi oleh Penyedia jasa konstruksi di lapangan khususnya dalam melaksanakan pekerjaan Pembuatan Embung Desa Bansari. Adapun tujuan dari Penyusunan DED Embung ini adalah sebagai berikut : 1. Merencanakan Pembuatan Embung yang sesuai dengan kaidah teknis konstruksi, sehingga nantinya diharapkan tujuan dari pembuatan embung tersebut dapat tercapai. 2. Tersedianya dokumen pelelangan beserta gambar rencana dan spesifikasi teknis. C. DATA UMUM PROYEK



1. 2.



Pemberi Tugas Kegiatan



: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Temanggung : Pembuatan Embung



3.



Pekerjaan



4.



Sumber Dana



: Jasa Konsultan Penyusunan DED Embung Desa Bansari Kecamatan Bansari : APBD Pemerintah Kab. Temanggung Tahun 2017



5.



: CV. 8 PILASTER, Semarang



6.



Konsultan Perencana Nomor Kontrak/SPK



7.



Tanggal Kontrak



: 19 Juli 2017



8.



Nilai Kontrak



9.



Masa Pelaksanaan



: Rp. 44.580.000,- (Empat puluh empat juta lima ratus delapan puluh ribu rupiah) : 90 (Sembilan puluh) hari kalender



10. Lokasi



: 03 / PPK Pem.Emb/VII/2017



: Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung



BAB II. TANGGAPAN TERHADAP KAK A. Tanggapan Umum Secara umum, Kerangka Acuan Kerja (KAK) berikut penjelasan penjelasannya yang disampaikan sudah cukup komplit dan terinci dengan jelas. Di dalam KAK tersebut telah pula tertuang segala aspek yang harus dilaksanakan oleh konsultan secara detil, sehingga sudah merupakan petunjuk yang cukup jelas dalam pelaksanaan Kegiatan Penyusunan DED Embung Bansari. Berdasarkan KAK tersebut Tim Konsultan memahami, bahwa pemerintah Kabupaten Temanggungmenaruh perhatian secara serius terhadap pengembangan Pertanian, sehingga Konsultan akan berusaha untuk dapat menyelesaikan hasil kerja tim perencana seoptimal mungkin atau minimal dapat menghasilkan produk seperti yang disyaratkan di dalam KAK. Kerangka Acuan Kerja tersebut telah mencerminkan urutan-urutan dan jenis-jenis kegiatan yang harus dilaksanakan oleh konsultan agar dapat menyelesaikan pekerjaan Penyusunan DED Embung Bansari tersebut secara baik dan terpadu, maka masukan terhadap Kerangka Acuan Kerja tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, tinjauan terhadap karakter lahan yang akan diusulkan menjadi bagian yang penting yang harus dipikirkan dan dirumuskan bersama-sama dengan melibatkan sebanyak mungkin stakeholder yang berkepentingan dalam pengembangan embung tersebut seperti halnya pemerintah, konsultan, akademisi, serta masyarakat umum (diwakili oleh masyarakat setempat), dengan harapan rumusan yang diupayakan bersama tersebut akan mampu memenuhi kepentingan banyak pihak di masa yang akan datang. Konsultan akan memberi wawasan yang lebih luas mengenai bentuk-bentuk penyelesaian permasalahan sehingga dapat dilihat berbagai model/metode penyelesaian pekerjaan yang paling sesuai dan yang paling menguntungkan bagi Pemberi Tugas. Secara konkrit konsultan akan mewujudkan dalam gambar-gambar pra rancangan, sehingga pemahaman terhadap KAK tersebut dapat terlihat. B. Tanggapan Khusus Tanggapan secara khusus terhadap KAK Pekerjaan Penyusunan DED Embung Bansaridimaksudkan sebagai upaya Tim Konsultan untuk lebih mempersiapkan diri secara optimal dalam pelaksanaan pekerjaan. Dalam kaitan dengan kegiatan ini Tim Konsultan dilengkapi oleh seorang Team Leader dengan pengalaman yang sangat memadai dan teruji dalam kegiatan penyusunan master plan dengan karakteristik permasalahan yang kompleks, dan memiliki kapasitas dan pengalaman memadai dalam hal wawasan pembuatan embung. Dengan kapasitas dan kapabilitas keahlian tersebut akan mendukung efektifitas kinerja Tim Konsultan, sehingga esensi penting KAK pada produk yang dihasilkan akan tercapai. Team Leader dibantu sepenuhnya oleh beberapa staf ahli, meliputi bidang keahlian Arsitektur dan Sipil. Keterlibatan para Tenaga Ahli akan diupayakan seoptimal mungkin, agar dapat dicapai efisiensi dan efektifitas kerja, guna menghasilkan keluaran yang maksimal, didukung Estimator, surveyor, draft man, dan administrasi / keuangan.Partisipasi / keterlibatan staf ahli dan staf pendukung diwujudkan dalam Satuan Orang Bulan (OB) yang tidak selalu sama antara satu tenaga ahli / pendukung dengan yang lainnya.



BAB III. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN Kegiatan ini dilaksanakan mulai beberapa tahapan dengan metodologi: deskriptif induktif, kualitatif, kuantitatif, analisa, dan evaluasi data untuk mendapatkan rumusan-rumusan seperti yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja. A. Peng-Identifikasian Potensi Dan Masalah Untuk menginventarisasi dan mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang dilakukan beberapa metode survey, yaitu sebagai berikut : 1. Survey lapangan, dimaksudkan untuk kebenaran mendapatkan data primer yang meliputi data fisik di lapangan, menguji kebenaran peta-peta standar yang diperoleh, dan pendapatan kembali data sekunder yang ada. 2. Survey Instansional, berupa pengumpulan data-data dari instansi yang terkait, baik dari Pemda Kabupaten sampai dengan tingkat kantor desa/dusun. B. Pengolahan Data Untuk Penyusunan Perencanaan Sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan Penyusunan DED Embung Bansariini, maka kegiatan akan diawali dengan pemahaman wilayah perencanaan. Pemahaman ini dilakukan dengan pendeskripsian rona awal wilayah yang dilakukan. Penyusunan ini diawali dengan pengumpulan data melalui survey baik survey langsung di lapangan maupun survey instansional. Survey ini diarahkan untuk mengumpulkan rona awal wilayah perencanaan yang selanjutnya dapat digunakan untuk menemukan dan mengenali potensi dan masalah dalam wilayah tersebut. C. Perencanaan Program Dalam perencanaan ini meliputi kegiatan : Penentuan lokasi Embung Perhitungan besaran ruang Leveling lahan. D. Acuan Pelaksanaan Dari tinjauan pekerjaan dan klasifikasi yang ada, maka konsultan yang menangani pekerjaan perencanaan ini harus dapat mengikuti persyaratan/ketentuan teknis dan administrasi serta dukungan dari tenaga-tenaga ahli yang berpengalaman dalam pekerjaan-pekerjaan yang setara dengan pekerjaan ini. Persyaratan-persyaratan tersebut antara lain : Data yang diperoleh harus dari instalasi yang berwenang. Survey yang dilakukan harus mendapat surat pengantar dari pemberi pekerjaan. Pegelolaan data diperoleh harus memperhatikan kriteria serta persyaratan yang berlaku.



BAB IV. RENCANA KERJA A. Rincian Kegiatan Penanganan Pekerjaan Lingkup Kegiatan Penyusunan DED Embung Bansari adalah sebagai berikut: 1. Persiapan 2. Pengumpulan data 3. Analisis data 4. Perumusan Rencana Sedangkan secara rinci, kegiatan yang dilakukan dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Persiapan Hal-hal yang akan konsultan lakukan pada tahap persiapan ini adalah: a. Membuat program kerja (pola pikir) kegiatan secara keseluruhan; b. Memantapkan program kerja (pola pikir), selaras dengan tujuan dan sasaran studi; c. Menetapkan metode survey; d. Menggali sumber-sumber data yang berpeluang didatangi; e. Melakukan studi literatur atas studi-studi terdahulu dan terkait dengan wilayah studi; f. Menyusun daftar sumber data, serta jenis data yang diharapkan tersedia (survey checklist); g. Menyusun format pendataan untuk pelaksanaan survey data sekunder; h. Menyiapkan peralatan survey; i. Menyusun jadwal kerja. 2. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dalam bentuk pengumpulan data primer dan data sekunder, baik dari instansiinstansi pemerintah, maupun dari kunjungan langsung ke wilayah studi (Kabupaten Temanggung). Hal-hal yang akan dilakukan meliputi : a. Penyiapan peta dasar perencanaan. Data yang dibutuhkan adalah peta dasar dan peta rencana Kabupaten Temanggung serta data-data lain yang dibutuhkan, dengan mengunjungi instansi-instansi sumber data sekunder. b. Survey Lapangan Kegiatan survei lapangan, meliputi : a. Pengecekan di lapangan mengenai kondisi fisik b. Pengambilan foto dengan kamera, c. Wawancara di lapangan Data yang diperlukan dalam Penyusunan Penyusunan DED Embung Bansari antara lain berupa:  Data fisik sumberdaya lahan  Tata guna lahan  Sarana dan prasarana 3. Analisis Data Sesuai dengan ruang lingkup Penyusunan DED Embung BansariKabupaten Temanggung ini akan diawali dengan pemahaman wilayah pengembangan. Pemahaman ini dilakukan dengan pendeskripsian zona awal wilayah yang dilakukan agar dapat digunakan untuk menemukan dan mengenali potensi dan masalah potensi dan masalah dalam wilayah tersebut. Setelah segenap data yang dibutuhkan diperoleh dan distrukturkan melalui tahapan kompilasi data, selanjutnya akan dilakukan pekerjaan penganalisisan.



B. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Tahapan pelaksanaan pekerjaan Penyusunan DED Embung Bansari ini adalah: 1. Penyusunan Laporan Pendahuluan, yang berisikan kajian awal pemahaman Kerangka Acuan. Laporan ini secara umum mencakup: a. Tanggapan terhadap KAK b. Struktur organisasi Tim Kerja dan Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dan pembahasanpembahasan. c. Jadwal kerja, termasuk jadwal pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dan pembahasan-pernbahasan. d. Laporan perangkat survey dan pelaksanaannya. e. Laporan penyajian data 2. Penyusunan Laporan Antara, yang berisikan hasil pemahaman dan analisis kawasan. Laporan ini secara umum mencakup: a. Kajian dari literatur tentang Penyusunan DED Embung Bansari Kabupaten Temanggung. b. Hasil survey dan hasil pengamatan di lapangan serta kesimpulan sementara dari hasil konsultasi dan pendekatan awal dengan pemerintah daerah. c. Hasil koordinasi dengan pemerintah daerah berupa komitmen dalam rangka implementasi program penanganan yang berkelanjutan. 3. Laporan Akhir ( Final Report ) Laporan ini memuat perbaikan dari laporan terdahulu setelah dilakukan pembahasan/diskusi dan disetujui oleh pihak terkait. C. Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan Pembentukan organisasi pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Penyusunan DED Embung BansariKabupaten Temanggung dimaksudkan untuk memperjelas posisi Tim Konsultan, sekaligus hubungan koordinasi dan konsultasi yang perlu dilakukan, selama pelaksanaan pekerjaan tersebut berjalan. organisasi ini memiliki tujuan-tujuan informasi, dan gagasan-gagasan perencanaan, koordinasi, serta pengendalian pelaksanaan. Pekerjaan Penyusunan DED Embung BansariKabupaten Temanggung akan dilaksanakan oleh tim penyusun studi yang terdiri dari empat orang staf ahli sebagai berikut: a. Team Leader b. Ahli Arsitektur c. Ahli Sipil Masing-masing staf ahli mendapatkan tugas dengan penjelasan sebagai berikut: a. Team Leader (Ahli Muda) Konsultan secara profesional menunjuk seorang ketua tim yang merupakan seorang ahli Sipil dan mempunyai pengalaman luas di perencanaan dan perancangan kawasan.Tugas utama dari Ketua Tim dalam pekerjaan ini adalah :  Bertanggung-jawab dalam pelaksanaan pekerjaan, baik di kantor maupun di lapangan.  Mengkoordinasikan seluruh aktivitas pekerjaan.  Mengawasi implementasi pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat diselesaikan secara tepat waktu.  Melakukan koordinasi pengumpulan dan kompilasi data sekunder  Mengkoordinasikan pembuatan laporan.  Melakukan dan mengkoordinasi kegiatan kajian-kajian dan review terhadap kebijakan yang berkaitan dengan Penyusunan DED Embung Bansari  Melakukan kajian-kajian arsitektural dan perencanaan kota terhadap Penyusunan DED Embung Bansari.



 



Merumuskan isu-isu Penyusunan DED Embung Bansari Kabupaten Temanggung. Merumuskan materi konsep dan rumusan Penyusunan DED Embung BansariKabupaten Temanggung.



b. Ahli Arsitektur Tenaga Ahli Arsitektur ini akan dibeban tugaskan kepada sarjana S1 yang telah berpengalaman di bidang arsitektur. Adapun tugas dan peran tenaga ahli arsitektur ini adalah:  Bertanggung jawab kepada Tim Leader atas seluruh tugas yang diberikan sesuai dengan keahlian yang dimiliki, baik dari segi kualitas maupun target penyelesaian pekerjaan yang telah disepakati.  Melakukan koordinasi pelaksanaan pekerjaan secara internal bersama anggota tim lainnya melalui diskusi dan pembahasan materi yang dikaji.  Melakukan kajian terhadap potensi-potensi fisik lahan dan interaksinya dengan lingkungan sekitarnya.  Melakukan kajian potensi kesesuaian lahan dan nilai lahan.  Melakukan karakteristik kesesuaian bentuk/disain bangunan Penyusunan DED Embung Bansari Kabupaten Temanggung. c. Ahli Sipil Tenaga Ahli Sipil ini akan dibeban tugaskan kepada sarjana S1 yang telah berpengalaman di bidang arsitektur. Adapun tugas dan peran tenaga ahli arsitektur ini adalah:  Bertanggung jawab kepada Tim Leader atas seluruh tugas yang diberikan sesuai dengan keahlian yang dimiliki, baik dari segi kualitas maupun target penyelesaian pekerjaan yang telah disepakati.  Melakukan koordinasi pelaksanaan pekerjaan secara internal bersama anggota tim lainnya melalui diskusi dan pembahasan materi yang dikaji.  Melakukan kajian terhadap potensi-potensi fisik lahan dan interaksinya dengan lingkungan sekitarnya.  Melakukan kajian potensi kesesuaian lahan dan nilai lahan.  Melakukan karakteristik kesesuaian struktur Penyusunan DED Embung Bansari Kabupaten Temanggung.



BAB V. HASIL PERENCANAAN 1. GAMBAR KERJA A. BANGUNAN EMBUNG



Lokasi pembangunan Embung Bansari terletak pada koordinat : 7º17’21”S, 110º02’05.4”E. Bangunan embung ini memiliki daya tampung air ± 8.588 m3, dengan kedalaman ± 3,5m. Dinding embung merupakan timbunan tanah yang dipadatkan. Bagian dalam embung dilapisi dengan lapisan Geo membran HDPE yang kedap air. Pada atas tanggul embung terdapat jalan inspeksi berupa rabat beton tebal 10cm dengan mutu beton K-175 kg/cm2. Pada sisi jalan inspeksi yang berbatasan dengan badan embung dibangun pagar pembatas sebagai pengamanan. Perkuatan dengan pasangan batu belah dan balok beton bertulang diterapkan pada tanah dengan kemiringan 1:1 yang berada diatas embung. Ini sebagai perkuatan tanah tersebut untuk mencegah kelongsoran. Ada embung dibangun 2 titik pengambilan air untuk didistribusikan ke lahan – lahan pertanian. Selain itu pada embung juga dibangun 1 saluran pelimpah (bila embung penuh) yang diarahkan ke aliran sungai.



B. GARDU PANDANG Gardu pandang diperuntukan sebagai sarana untuk melihat pemandangan alam sekitar embung. Bangunan ini terdiri dari 3 lantai. Lantai 3 ada pada elevasi +8m dari muka tanah. Konstruksi bangunan ini menggunakan kolom beton bertulang ukuran 30x30 cm dengan pondasi footplat 150x150 cm dengan kedalaman 2m.



C. TEMPAT PARKIR MOBIL DAN MOTOR



Tempat parkir mobil yang disediakan bagi pengunjung embung seluas ± 1.800m2. lokasi parker berada dekat dengan embung dengan perkerasan lantai menggunakan paving blok.



D. KIOS PEDAGANG



Bangunan kios pedagang dibangun sebanyak 8 unit. Ukuran masing-masing kios berukuran 3x3m. Rangka atap kios menggunakan usuk dan reng baja ringan yang bertumpu pada gording besi kanal C dan kuda-kuda beton. Finishing lantai menggunakan keramik 40x40cm.



E.



MUSHOLA Bangunan mushola dibangun dengan luas bangunan ±84 m2. Menggunakan pondasi batu belah. Struktur rangka atap menggunakan kuda-kuda baja siku 50.50.5, gording kanal C.125 dan usuk reng baja ringan. Atap menggunakan genteng dan finishing lantai dengan keramik 40x40 cm.



F.



LAVATORY DAN TEMPAT WUDHU Lavatory sebagai bangunan fasilitas standar yang harus ada. Dalam perencanaan ini lavatory dibangun dengan luas bangunan ±64 m2. Terdiri dari 3 ruang KM untuk laki-laki, 3 ruang KM untuk wanita dan tempat wudhu. Finising lantai menggunakan keramik 20x20 cm. konstruksi atap menggunakan plat beton yang diatasnya sebagai tempat rooftank dengan kapasitas 1000 liter. Suplay air diambil dari mata air.



G. GAZEBO Gazebo merupakan tempat bagi pengunjung untuk bersantai menikmati pemandangan. Direncanakan dibangun gazebo sebanyak 8 unit. Struktur bangunan gazebo menggunakan kolom beton 25x25 cm degan pondasi footplat berukuran 80x80 cm.



H. WISMA TANI



Bangunan ini sebagai tempat bagi kelompok tani untuk mengadakan pertemuan ataupun beristirahat. Wisma tani dibangun dengan luas bangunan ± 134 m2. Bangunan ini terdiri dari : 1. Ruang Rapat/ Ruang tamu 2. 2 kamar tidur 3. Kamar mandi 4. Pantry 5. Gudang



Finishing lantai menggunakan keramik 40x40 cm. rangka atap menggunakan kuda-kuda baja siku 50.50.5, gording kanal C.125 dan usuk reng menggunakan baja ringan sebagai penopang atap genteng.



2. BIAYA PEMBANGUNAN Untuk pelaksanaan pembangunan Embung Bansari diperlukan biaya Rp. 3.507.882.000,- (Tiga miliar lima ratus tujuh juta delapan ratus delapan puluh dua ribu rupiah), dan untuk bangunan fasilitasnya diperlukan anggaran biaya sebesar Rp. 3.589.145.000,- (Tiga miliar lima ratus delapan puluuh Sembilan juta seratus empat puluh lima ribu rupiah). Sehingga, keseluruhan biaya pembangunan Embung dan Bangunan Fasilitas sebesar Rp. 7.097.027.000,- (tujuh miliar Sembilan puluh tujuh juta dua puluh tujuh ribu rupiah). Perincian biaya tersebut dapat dilihat pada dokumen Rencana Anggaran Biaya sebagai produk dari perencanaan ini.



3. SPESIFIKASI TEKNIS DAN MATERIAL Spesifikasi bahan dan teknis untuk setiap pekerjaan telah kami tuangkan melalui keterangan dalam gambar detail. Sedangkan syarat-syarat spesifikasi terperinci kami sampaikan pada dokumen Rencana Kerja dan Syarat sebagai produk dari perencanaan ini.



BAB VI. PENUTUP 1. KESIMPULAN Embung merupakan alternatif penyediaan sumber daya air. Mekanismenya adalah embung digunakan untuk menampung air hujan dan dari hasil penampungan ini kemudian air disalurkan untuk irigasi pertanian ataupun untuk keperluan yang lain. Dengan kapasitas daya tampung sebesar ± 8.588 m3, Embung Bansari ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengairan lahan pertanian warga. Selain itu, letak Embung yang berada pada level muka tanah yang tinggi dan pemandangan alam yang elok, diharapkan dapat menjadi obyek pariwisata baru. Dari hal tersebutlah, maka disekitar Embung dibangun bangunan-bangunan fasilitas untuk menunjang daya tarik Embung Bansari sebagai obyek wisata baru di Kabupaten Temanggung. PENGISIAN EMBUNG Bansari memiliki iklim tropis. Terdapat curah hujan yang signifikan sepanjang tahun di Bansari. Bahkan bulan terkering masih memiliki banyak curah hujan. Klasifikasi iklim Köppen-Geiger adalah Af. Suhu rata-rata tahunan di Bansari adalah 19.2 °C. Tentang 3508 mm presipitasi yang jatuh setiap tahunnya. TABEL IKLIM BANSARI Jan



Feb



Mar



April



May



Juni



Juli



Agt



Sept



Okt



Nov



Des



Avg. Temperature (°C)



18.9



19.1



19.4



19.4



19.5



19.1



18.7



18.6



19.2



19.8



19.5



19



Min. Temperature (°C)



15



15



15.3



15.3



15.3



14.4



13.7



13.4



14.2



15



15.2



14.9



Max. Temperature (°C)



22.8



23.2



23.5



23.6



23.8



23.9



23.7



23.9



24.3



24.6



23.9



23.2



Avg. Temperature (°F)



66.0



66.4



66.9



66.9



67.1



66.4



65.7



65.5



66.6



67.6



67.1



66.2



Min. Temperature (°F)



59.0



59.0



59.5



59.5



59.5



57.9



56.7



56.1



57.6



59.0



59.4



58.8



Max. Temperature (°F)



73.0



73.8



74.3



74.5



74.8



75.0



74.7



75.0



75.7



76.3



75.0



73.8



Precipitation / Rainfall (mm)



516



429



486



339



284



123



102



87



99



205



350



488



Sumber : https://id.climate-data.org/location/617210/ Perbedaan jumlah curah hujan (presipitasi) antara bulan terkering (Agustus) dan bulan terbasah (Januari) adalah 429 mm. Suhu rata-rata bervariasi sepanjang tahun menurut 1.2 °C. Berdasarkan data Curah hujan (Precipitation/Rainfall) Kecamatan Bansari di atas dan dengan asumsi sebagai berikut : 1. Proses review dan pelelangan pekerjaan konstruksi embung selama 3 bulan (Januari, Februari, Maret 2018); 2. Masa pelaksanaan konstruksi embung selama 4 bulan (April, Mei, Juni, Juli 2018); 3. Pengisian Embung dimulai pada bulan Agustus 2018. Volume pengisian embung dapat diuraikan dalam table berikut :



No



Bulan



1



2



Precipitation / Rainfall



Precipitation / Rainfall (3 /1000)



Luas Penampang Embung



Jumlah Air tertampung per bulan (4 * 5)



Jumlah Komulatif Air tertampung 1



2



3



(mm)



(m3/m2)



(m2)



(m3)



(m3)



(m3)



(m3)



3



4



5



6



7



8



9



87



0,087



3500



304,5



304,5



1



Agustus 2018



2



September 2018



99



0,099



3500



346,5



651



346,5



3



Oktober 2018



205



0,205



3500



717,5



1368,5



1064



717,5



4



Nopember 2018



350



0,35



3500



1225



2593,5



2289



1942,5



5



Desember 2018



488



0,488



3500



1708



4301,5



3997



3650,5



6



Januari 2019



516



0,516



3500



1806



6107,5



5803



5456,5



7



Februari 2019



429



0,429



3500



1501,5



7609



7304,5



6958



8



Maret 2019



486



0,486



3500



1701



9310



9005,5



8659



9



April 2019



339



0,339



3500



1186,5



10496,5



10192



9845,5



10



Mei 2019



284



0,284



3500



994



11490,5



11186



10839,5



11



Juni 2019



123



0,123



3500



430,5



11921



11616,5



11270



12



Juli 2019



102



0,102



3500



357



12278



11973,5



11627



Berdasarkan table diatas dapat diketahui dengan kapasitas embung sebesar 8.588 m3, berdasarkan jumlah curah hujan Kecamatan Bansari setiap bulannya, jika pengisian embung dimulai pada bulan Agustus/September/Oktober tahun 2018, embung akan terisi penuh pada bulan Maret 2019.



2. SARAN Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui Dinas Lingkungan Hidup sangat mengapresiasi pertanian di Kecamatan Bansari melalui Kegiatan Pembangunan Embung ini. Dan untuk mencapai tujuan dari kegiatan tersebut yaitu agar dapat menjadi penunjang pertanian di Kecamatan Bansari, hendaknya masyarakat turut berperan aktif nantinya dalam pemanfaatan Embung ini. Adapun komoditas tanaman pertanian/ perkebunan yang efisien untuk lahan disekitar embung adalah Alpukat dan Jeruk Keprok Dataran Tinggi. Penentuan tanaman ini berdasarkan hasil analisis laboratorium mengenai kandungan unsur tanah di lokasi tersebut. Kandungan unsur tanah tersebut adalah :



Demikian Laporan ini kami buat sebagai bentuk pertanggungjawaban kami dalam melaksanakan pekerjaan Jasa Konsultan Penyusunan DED Embung Desa Bansari Kecamatan Bansari. Atas segenap kerjasama dan kepercayaan yang telah diberikan kepada kami, kami ucapkan terima kasih. Semarang, Oktober 2017 CV. 8 PILASTER



WIDIA KURNIAWAN, ST Direktur