Laporan Praktikum Bumi Alam Semesta - Cucu Yulia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS INDIVIDU



LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM BUMI ALAM SEMESTA



Nama



: CUCU YULIA



NIM



: 857352464



MATA KULIAH : PRAKTIKUM IPA DI SD POKJAR



: SAGARANTEN



SEMESTER



: I (SATU)



UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BOGOR 2022



LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUMIPA DI SD PDGK4107 KELISTRIKAN DAN MAGNETAN



1.



KEGIATAN PRAKTIKUM



1. Judul Percobaan : PERCOBAAN GERHANA 2. Tujuan Percobaan : MEMBUKTIKAN TERJADINYA GERHANA 3. Alat dan Bahan



No Alat dan Bahan 1



Bola Pingpong



2



Statis Berkawat Runcing (3 buah)



3



Bola Pingpong Diameter 10cm



4



Lampu Senter



5



Spidol



4. Landasan Teori Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari,[1] sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer. 5. Prosedur Percobaan a) Menuliskan bulan pada bola pingpong, matahari pada senter dan gambar bola plastik sebagai globe (bumi) b) Masing –masing alat atau bahan diatur pada sebuah garis lurus dengan posisi diurutkan dan tegak dari kiri matahari, bumi dan bulan, dengan cara diturutkan dan diikatkan pada statis berkawat runcing. c) Alat/bahan tersebut disusun dalam ruang gelap. d) Senter/matahari dinyalakan dan diamati bayangan yang dihasilkan e) Dengan cara yang sama lalu merubah posisi bulan.bola pingpong. •



Percobaan Gerhana Matahari Lampu senter dinyalakan sinarnya akan mengenai bola pingpong (bulan) maka kedudukan bulan berada pada bidang ekliptika, hampir kedudukan matahari, bulan dan bumi berada pada satu garis lurus, lalu ayang-bayang bulan akan jatuh pada permukaan bumi dan sinar-sinar matahari akan tersembunyi bagi pengamat dalam daerah bayang-bayang. Hal inilah yang menyebabkan terjaidnya gerhana matahari yaitu posisi matahari, bulan dan bumi pada garis lurus dimana bulan berada di antara matahari dan bumi sehingga bulan menutup sebagian atau seluruh matahari. Biasanya gerhana matahari terjadi pada siang hari.



6. Hasil Pengamatan Ketika senter dinyalakan, cahaya yang terpancar dari senter ke bola tenis tertutup oleh bola pingpong. Akibatnya, ada bagian dari bola tenis yang tertutup oleh bayangan bola pingpong. Saat bola pingpong digerakkan ke kiri dan ke kanan, bentuk bayangan yang ada pada bola tenis akan tampak berubah-ubah 7. Pembahasan Gerhana Bulan dapat dibagi menjadi tiga yaitu: •



Gerhana



bulan



total



dibagi



menjadi



2



yaitu:



Gerhana bulan total negatif: Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah NTT dan warna bulan menjadi merah tetapi tidak rata. •



Gerhana bulan total positif: Pada gerhana ini, bulan melalui titik pusat daerah umbra dan warna bulan menjadi merah merata.







Gerhana



bulan



sebagian



Pada gerhana ini, bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah



penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan. •



Gerhana



bulan



penumbra



Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram. 8. Kesimpulan Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Gerhana Bulan dapat



dibagi menjadi tiga yaitu: Eksperimen yang dilakukan menggambarkan proses terjadinya gerhana matahari. Cahaya seter diumpamakan sbagai sinar matahari, bola pingpong sebagai bulan, dan bola tenis. Saat gerhana matahati, bulan berada di antara bumi dan matahari, sehingga sebagian sinar matahari ke permukaan bumi tertutup oleh bulan. Terdapat empat jenis gerhana matahari, yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, gerhana matahari cincin, dan gerhana matahari hibrida. 9. Jawaban Pertanyaan •



Gerhana adalah kegelapan cahaya dari suatu tempat benda langit oleh benda langit lainnya.







Proses terjadinya gerhana matahari adalah sebagai berikut: Bulan berada pada atau dekat fase baru dan berada pada suatu garis lurus dengan bumi dan matahari sehingga sinar matahari tertutup oleh bulan. Terjadinya gerhana bulan jika bulan berada pada fase purnama dan pada satu garis lurus dengan bumi dan matahari sehingga bayangan bumi menutupi sinar bulan sehingga bulan tampak gelap kemerahan.







Umbra adalah daerah saat gerhana total/penuh/gambaran total/penuh/bayangan inti. Penumbra adalah daerah saat gerhana sebagian/bayangan kabur.



Referensi: Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.



1.



KEGIATAN PRAKTIKUM



1. Judul Percobaan : Pembakaran memerlukan udara 2. Tujuan Percobaan : Untuk menjelaskan kegunaan udara 3. Alat dan Bahan



No Alat dan Bahan 1



Alat Tulis



2



Lilin yang dipotong menjadi 2 bagian sama rata



3



Gelas Kaca dengan 3 ukuran berbeda



4



Korek Api



5



Stopwatch Digital



6



Piringan kecil dari bahan kaca 2 buah



4. Landasan Teori Udara terdiri dari campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida, dan gas-gas lain. Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara dapat berubah-ubah sesuai dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga massanya dapat berkurang seiring dengan ketinggian yang ada. Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, apabila melewati batas gravitasi bumi maka udara menjadi hampa sama sekali. 5. Prosedur Percobaan 1)



Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan



2)



Meletakkan lilin yang telah dipotong tersebut ke masing-masing piring



3)



Menyalakan kedua lilin tersebut



4)



Menutup salah satu lilin dengan menggunakan gelas kaca yang berbeda dan



membiarkan lilin yang satunya tetap menyala 5)



Membandingkan lama lilin yang menyala antara keduanya



6)



Menutup lilin dengan gelas kaca



7)



Mengamati dan mencatat waktu antara lilin yang menyala saat ditutup gelas sampai lilin



mati 8)



Memasukan data pengamatan pada tabel yang tersedia



9)



Mengulangi langkah ke 6 sampai 8 sebanyak 5 kali percobaan



6. Pembahasan: Semakin kecil ukuran gelas yang digunakan maka semakin cepat nyala lilin akan padam, dan semakin besar ukuran gelas yang digunakan untuk menutup lilin maka waktu yang digunakan pun lumayan lama untuk lilin bisa padam. Dari percobaan di atas maka diperoleh rata rata waktu ketika lilin dinyalakan kemudian ditutup gelas dan lilin itu padam sampai 5 kali percobaan membutuhkan waktu yang bervariasi tergantung dengan besar-kecilnya gelas yang digunakan untuk menutup lilin, ini menunjukkan bahwa dalam pembakaran memerlukan udara. Sementara lilin yang tidak ditutup gelas akan tetap menyala namun pada lilin yang ditutup gelas hanya sesaat saja menyala kemudian langsung padam karena di dalam gelas hampa udara/tidak ada oksigen. 7. Pertanyaan dan jawaban A.



Pertanyaan 1. Mengapa lilin yang di tutup dengan gelas ukuran kecil lebih cepat padam dibandingkan dengan gelas yang berukuran besar? 2. Mengapa lilin yang tidak ditutup dengan gelas lebih lama menyala dibandingkan dengan lilin yang ditutup dengan gelas? 3. Apa yang terjadi jika menutup lilin yang menyala dengan menggunakan gelas plastik?



B.



Jawaban 1. Semakin kecil ukuran gelas maka ruang hampa udara semakin besar sehingga lilin lebih cepat padam, sedangkan gelas ukuran besar memberikan ruang yang cukup besar terhadap lilin meskipun hampa udara, oleh sebab itu lilin lumayan lama untuk bisa padam sekitar 12 detik. 2. Sudah jelas bahwa lilin yang tidak ditutup dengan gelas lebih lama menyala karena adanya udara disekitar lilin. 3. Sifat plastik adalah mudah terbakar,oleh sebab itu jika menutup lilin menggunakan gelas plastik di khawatirkan justru nyala lilin akan membakar plastik tersebut.



8. Kesimpulan: Dari percobaan diatas dapat diketahui bahwa lilin akan mudah padam ketika berada di tempat hampa udara/tidak ada oksigen, sedangkan lilin yang ada di tempat terbuka akan terus menyala di sebabkan oleh adanya udara disekitar lilin tersebut. Dan dapat disimpulkan bahwa nyala lilin tidak bisa dipisahkan dari udara yang ada disekitarnya. 9. Daftar pustaka 1) Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas Terbuka.