Laporan Praktikum Fisiologi Manusia Tentang Ekg [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM MINGGUAN FISIOLOGI MANUSIA ACARA 9 ELEKTROKARDIOGRAF



OLEH :



NAMA



: MERY ROSINTA



NIM



: E1A 015 033



KELAS



:B



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS MATARAM 2018



ACARA 9 ELEKTROKARDIOGRAF



A. Pelaksanaan Praktikum 1 Tujuan praktikum



: Untuk memahami konsep fisiologi jantung dan memiliki keterampilan dalam meggunakan elektrokardiografi (EKG).



Hari, tanggal praktikum



: Rabu, 23 Mei 2018



Tempat praktikum



: Laboratorium Biologi FKIP, Universitas Mataram.



B. Landasan Teori Elektrokardiogram (EKG) merupakan suatu alatyang digunakan untuk merekam aktivitas listrikpada sel di atrium(serambi) dan ventrikel (bilik) jantung serta membentuk gelombang dan kompleks yang spesifik. Aktivitas listrik tersebut didapatkan dengan menggunakan elektroda di kulit yang dihubungkan dengan kabel ke mesin EKG. Jadi EKG ini merupakan voltmeter yang merekam aktivitas listrik akibatterjadinya depolarisasi sel otot jantung. Pada rekaman EKG standar dibuat dengan kecepatan 25 mm/detik, kalibrasi biasa dilakukan dengan 1 miliVolt yangkemudianmenghasilkann defleksi setinggi 10mm. Dapat dilakukan perbesaran atau pengecilan pada kalibrasi tergantung pada kebutuhan, kalibrasi harus diatur sebelum



EKG direkam



(Dharma, 2009:7). Cairan tubuh merupakan konduktor volume yang baik bagi tubuh, sehingga fluktuasi potensial yang menggambarkan jumlah aljabar potensial aksi serat miokardium dapat direkam secara ekstrasel. Perekaman fluktuasi potensial selama siklus jantung disebut elektrokardiogram (EKG). Kebanyakan



alat elektrokardiogram merekam fluktuasi ini pada secarik kertas yang bergerak. Menurut perjanjian, defleksi ke atas ditulis bila elektroda aktif menjadi relatif positif terhadap elektroda indiferen dan defleksi ke bawah ditulis apabila elektroda aktif menjadi relatif negatif (Muttaqin, 2009:27). Elektrokardiogram



akan



merekam



urutan



peristiwa



listrik



yang



menyebarkan gelombang kotraksi ke miokardium. Gelombang P memulai kontraksi atrium. Garis lurus antara gelombang P dan Q-R-S adalah interval PR. Hal ini sesuai dengan kelambatan hantaran yang disebabkan oleh nodus atrioventrikuler, sedangkan gelombang R dan S menunjukkan penyebaran arus melalui ventrikel. Gelombang Q-R-S menunjukkan depolarisasi dan kontraksi ventrikel. Gelombang T merupakan gelombang repolarisasi dan tidak menimbulkan kontraksi. Otot ventrikel sedang beristirahat dan ventrikel terisi kembali selama interval ini (Bursinde, 1995 : 221).



C. Alat dan Bahan Alat Mesin EKG yang dilengkapi dengan 3 kabel, yakni sebagai berikut: Satu buah kabel untuk listrik (power), Satu buah kabel untuk bumi (ground), dan Satu buah kabel untuk pasien, yang terdiri dari 10 cabang dan diberi tanda dan warna. Plat elektroda yaitu: 4 buah elektroda extremitas dan manset, dan 6 buah elektroda dada dengan balon penghisap. Bahan Krim elektroda, kertas EKG (telah siap pada alat EKG), dan tissue.



D. Langkah Kerja Adapun langkah kerjanya yaitu sebagai berikut : Menyiapkan alat dan bahan, melepas pakaian praktikan kemudian praktikan berbaring dengan tenang di atas meja praktikum, membersihkan kulit praktikan di sekitar pemasangan mansetmenggunakan tissue, memberikan krim elektroda pada bagian tubuh praktikan yang akan dipasangkan manset, menghubungkan kabel elektroda dengan praktikan, memasang kabel elektroda pada extremitas bawah pada pergelangan kaki sebelah dalam kanan dengan menggunakan kabel warna hitam dan kabel berwarna hijau di sebelah kiri, memasang kabel elektroda pada extremitas atas yang dimulai dari pergelangan tangan kanan dengan menggunakan kabel elektroda merah dan pergelangan tangan kiri dengan menggunakan kabel elektroda berwarna kuning, memasang kabel elektroda pada dada untuk rekam precardial lead yang dimulai dari meletakkan kabel elektroda pada: Sela rusuk keempat pada batas kanan sternum, sela iga keempat di perbatasan kiri sternum, di rusuk kelima antara peletakan kabel elektroda nomor 2 dan 4, sela rusuk keempat di sebelah kiri garis mid ctavicular, garis axillaris anterior kiri di tingkat horizontal (4),dan garis axillaris tengah kiri di tingkat horizontal (4), menghidupkan mesin EKG dan menunggu sebentar untuk pemanasan, menekan tombol start, mengambil kertas EKG dari mesin EKG, melepaskan semua kabel elektroda, membersihkan tubuh praktikan dari krim EKG,



mematikan mesin EKG,dan merapikan alat dan membersihkan bahan yang sudah digunakan.



E. Hasil Pengamatan Data Kelompok (M. Irsyad Abiyusfi G.) Grafik 1



Grafik 2



Grafik 3



Grafik 4



Grafik 5



Grafik 6



Data Kelas M. Irsyad Abiyusfi G. Grafik 1



Grafik 2



Grafik 3



Grafik 4



Grafik 5



Grafik 6



Priyo Hartanto Grafik 1



Grafik 2



Grafik 3



Grafik 4



Grafik 5



Grafik 6



L. Tomitatma Wijaya Grafik I



Grafik II



Grafik III



Grafik IV



Grafik V



Grafik VI



Ilham Zarqony Grafik 1



Grafik 2



Grafik 3



Grafik 4



Grafik 5



Grafik 6



Heru Grafik I



Grafik II



Grafik III



Grafik IV



Grafik V



Grafik VI



Mustarsidin



Grafik I



Grafik II



Grafik III



Grafik IV



Grafik V



Grafik VI



F. Pembahasan Praktikum fisiologi manusia mengenai Elektrokardiograph bertujuan untuk memahami konsep fisiologi jantung dan memiliki keterampilan dalam meggunakan elektrokardiografi (EKG). Elektrokardiogram (EKG) merupakan suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung . kegiatan listrik jantung dalam tubuh dapat dicatat dan direkam melalui electrode-elektrode yang dipasangkan pada permukaan tubuh. Prinsip kerja alat ini adalah dengan merekam aktivitas listrik sel di atrium dan ventrikel serta membentuk gelombang dan kompleks yang spesifik. Aktivitas listrik tersebut didapat dengan menggunakan elektroda di kulit yang dihubungkan dengan kabel ke mesin EKG. Jadi EKG merupakan voltmeter yang merekam aktivitas listrik akibat depolarisasi sel otot jantung. Kertas EKG adalah kertas grafik terdiri dari kotak-kotak kecil dan besar yang diukur dalam millimeter. Garis horizontal merupakan waktu (1 kotak kecil = 1 mm = 0,04 detik) dan garis vertikal merupakan voltase/amplitude (I kotak kecil = 1 mm = 0,1 miliVolt). Pada rekaman EKG standar dibuat dengan kecepatan 25 mm/detik, kalibrasi biasa dilakukan dengan 1 miliVolt yang menghasilkan defleksi setinggi 10 mm. Elektroda dari EKG diletakkan tepat di tulang rusuk keempat kanan kemudian diikuti dengan peletakan elektroda disepanjang tulang rusuk keempat bagian kiri. Praktikum penggunaan alat elektrokardiograf atau uji kelistrikan otototot jantung dilakukan pada 6 orang praktikan laki-laki atas nama Irsyad, Tanto, Tomi, Ilham, Heru dan Mustarsidin. Setelah dilakukan pengujian detak



jantung menggunakan EKG, dihasilkan secarik kertas yang berisi grafik gelombang kelistrikan dari aktifitas jantung praktikan. Bentuk dan susunan gelombang yang menyatakan tingkat kelistrikan otot jantung masing-masing praktikan yang satu dengan yang lainnya bebeda-berbeda. Perbedaan bentuk gelombang pada masing-masing praktikan ini yang akan menentukan sifat kelistrikan dari jantung, sehingga nantinya akan dapat diketahui jika terdapat kelainan atau penyakit yang disebabkan oleh kerja jantung. Grafik elektrokardiogram normal terdiri dari sebuah gelombang P, sebuah “ kompleks QRS“ , dan sebuah gelombang T. Kompleks gelombang QRS sebenarnya merupakan kombinasi dari tiga gelombang tersendiri, yaitu gelombang Q (bagian bawah kiri), gelombang R (puncak), gelombang S (bagian bawah kanan). Gelombang QRS ini disebabkan oleh lewatnya impuls jantung melalui ventrikel jantung. Dalam elektrokardigram yang normal, gelombang Q, dan S sering sangat menonjol dari pada gelombang R dan terkadang juga tidak terlihat atau terbentuk sama sekali, akan tetapi walau bagaimanapun gelombang ini masih di kenal sebagai kompleks QRS atau hanya gelombang QRS. Gelombang P di sebabkan oleh arus listrik yang di bangkitkan sewaktu atrium mengalami depolarisasi sebelum berkontraksi, dan kompleks QRS di sebabkan oleh arus listrik yang di



bangkitkan ketika



ventrikel mengalami depolarisasi sebelum berkontraksi. Oleh karna itu, gelombang P dan komponen komponen kompleks QRS adalah gelombang depolarisasi. Gelombang T di sebabkan oleh arus listrik yang di bangkitkan sewaktu ventrikel kembali dari keadaan depolarisasi. Berdasarkan data hasil pengamatan yang dilakukan pada 6 orang praktikan, diperoleh hasil bahwa frekuensi detak jantung (Heart Rate) pada masing-masing grafik praktikan berbeda-beda antara yang satu dengan lainnya. Hasil pengamatan kelompok dengan M. Irsyad Abiyusfi G. sebagai orang percobaan memiliki HR dari grafik kompleks gelombang 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 secara berturut-turut adalah sebesar 84, 80, 80, 74, 77 dan 75 bpm. Sedangkan untuk hasil pengamatan pada data kelas berbeda-beda. Orang percobaan atas nama Tanto, memiliki HR dari grafik kompleks gelombang 1, 2, 3, 4, 5 dan 6



secara berturut-turut adalah sebesar 74, 83, 75, 74, 84 dan 78 bpm. Orang percobaan atas nama Tomi, memiliki HR dari grafik kompleks gelombang 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 secara berturut-turut adalah sebesar 77, 75, 76, 78, 77 dan 73 bpm. Orang percobaan atas nama Ilham Zarqony, memiliki HR dari grafik kompleks gelombang 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 secara berturut-turut adalah sebesar 95, 85, 91, 80, 95 dan 75 bpm. Orang percobaan atas nama Heru Hermansyah, memiliki HR dari grafik kompleks gelombang 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 secara berturut-turut adalah sebesar 74, 71, 67, 69, 71 dan 69 bpm. Orang percobaan atas nama M. Mustarsidin, memiliki HR dari grafik kompleks gelombang 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 secara berturut-turut adalah sebesar 65, 70, 71, 68, 76 dan 77 bpm. Hasil pengamatan ini memperlihatkan bahwa kisaran HR pada semua praktikan dinilai masih dalam keadaan normal, yaitu berkisar antara 60 bpm hingga 80 bpm. Jarak antara gelombang R satu dengan lainnya menyatakan kecepatan jantung berdetak, sehingga semakin sedikit selisih kotak besar antara gelombang R yang satu dengan gelombang R yang selanjutnya maka, semakin pendek atau cepat pula waktu tempuh jantung untuk mengalami penjalaran impuls dari otot jantung. Ketinggian gelombang P dan gelombang T akan menggambarkan adanya gangguan pada reseptor impul otot jantung. Jika gelombang P tidak tampak atau dengan ketinggian yang rendah pada grafik, maka dapat diperkirakan terdapat kelainan otot jantung bagian atrium dalam menerima impuls dari SA Node jantung (pace maker). Sedangkan untuk gelombang T, jika ketinggiannya dibawah batas normal maka diperkirakan telah terjadi repolarisasi ventrikel yang lambat oleh jantung. Namun berdasarkan data kelas secara keseluruhan, keempat praktikan memiliki gelombang T atau P yang normal, yaitu tidak terlalu tinggi dan konstan. Ketinggian gelombang R akan menyatakan daya kelistrikan (Volt) dari jantung. Pada grafik yang dihasilkan dari uji kelistrikan jantung Irsyad, pada keenam grafik komplek gelombang memperlihatkan bahwa daya listrik jantung Irsyad cukup besar. Hal ini didasarkan pada ketinggian amplitude gelombang r dari grafik Irsyad yang mencapai 1 sampai 2 kotak besar. Jika dalam 1 kotak



besar menyatakan 0,5 ml Volt, maka rata-rata jantung Irsyad menghasilkan daya listrik sebesar 1 ml Volt dalam satu kali penjalaran impuls dalam ventrikel. Adapun hasil pembacaan grafik EKG ini dilakukan oleh praktikan non paramedic, sehingga hasil interpretasi grafik akan memiliki tingkat kesalahan yang tinggi. Sehingga praktikan harus lebih teliti. Alat yang digunakan juga harus layak pakai. G.Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa : Jantung merupakan organ pemompa darah pada tubuh manusia yang berperan sangat besar bagi kerja tubuh manusia. kerja jantung tidak terlepas dari kelistrikan yang memacu berdetaknya jantung sehingga otot-otot jantung mampu memompa darah keseluruh bagian tubuh manusia tanpa adanya control dari sistem saraf pusat seperti halnya otot rangka, untuk mengetahui daya kelistrikan dari otot-otot jantung, salah satunya adalah



menggunakan



alat



Elektrokardiograph



atau



metode



Elektrokardiagrafi. Prinsip kerja alat ini adalah dengan merekam aktivitas listrik sel di atrium dan ventrikel serta membentuk gelombang dan kompleks yang spesifik. Aktivitas listrik tersebut didapat dengan menggunakan elektroda di kulit yang dihubungkan dengan kabel ke mesin EKG, grafik elektrokardiogram normal terdiri dari sebuah gelombang P, sebuah “ kompleks QRS“ , dan sebuah gelombang T, gelombang P disebabkan oleh arus listrik yang dibangkitkan sewaktu atrium mengalami depolarisasi sebelum berkontraksi, dan kompleks QRS di sebabkan oleh arus listrik yang dibangkitkan ketika ventrikel



mengalami depolarisasi sebelum berkontraksi. Sedangkan gelombang T disebabkan oleh arus listrik yang dibangkitkan sewaktu ventrikel kembali dari keadaan depolarisasi, keadaan normal HR, yaitu berkisar antara 60 bpm hingga 80 bpm, berdasarkan data kelas secara keseluruhan, terdapat lima orang praktikan memiliki gelombang T atau P yang normal, yaitu tidak terlalu tinggi dan konstan dan terdapat satu orang praktikan yang memiliki HR diatas 80 yakni 90 bpm, berdasarkan hasil pengamatan kelompok 4 dengan M. Irsyad Abiyusfi G. sebagai orang percobaan memiliki HR dari grafik kompleks gelombang 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 secara berturut-turut adalah sebesar 84, 80, 80, 74, 77 dan 75 bpm, hasil pengamatan kelas pada orang percobaan atas nama Tanto, memiliki HR dari grafik kompleks gelombang 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 secara berturut-turut adalah sebesar 74, 83, 75, 74, 84 dan 78 bpm, hasil pengamatan kelas pada orang percobaan atas nama Tomi, memiliki HR dari grafik kompleks gelombang 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 secara berturut-turut adalah sebesar 77, 75, 76, 78, 77 dan 73 bpm, hasil pengamatan kelas pada orang percobaan atas nama Ilham Zarqony, memiliki HR dari grafik kompleks gelombang 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 secara berturut-turut adalah sebesar 95, 85, 91, 80, 95 dan 75 bpm, hasil pengamatan kelas pada orang percobaan atas nama Heru Hermansyah, memiliki HR dari grafik kompleks gelombang 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 secara berturut-turut adalah sebesar 74, 71, 67, 69, 71 dan 69 bpm, hasil pengamatan kelas pada orang percobaan atas nama M. Mustarsidin, memiliki HR dari grafik kompleks gelombang 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 secara berturut-turut adalah sebesar 65, 70, 71, 68, 76 dan 77 bpm, ketinggian gelombang R akan menyatakan daya kelistrikan (Volt) dari jantung,



berdasarkan data kelas, ketujuh hasil pengamatan EKG praktikan diketahui bahwa memiliki rata-rata ketinggian amplitude gelombang r dari grafik yang ada berkisar antara 1 sampai 2 kotak besar yang artinya memiliki daya listrik sebesar 0,5 ml Volt sampai dengan 1 ml Volt dalam satu kali penjalaran impuls dalam ventrikel, dan terdapat beberapa factor kesalahan yang mempengaruhi hasil grafik EKG diantaranya adalah keadaan tubuh praktikan yang tidak stabil (gugup) dan keadaan alat dalam laboratorium yang bisa jadi dalam keadaan yang tidak optimal ketika digunakan, sehingga interpretasi data juga tidak dapat dijadikan acuan 100% untuk mendiagnosa suatu kelainan pada praktikan,



2. Saran Terima kasih, semoga bermanfaat.



DAFTAR PUSTAKA



Bursinde, John W. 1995. Diagnosis Fisik. Jakarta: EGC.



Dharma, Surya. 2009. Sistematika Interpretasi EKG: Pedoman Praktis. Jakarta: EGC.



Muttaqin, Arif. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika.



Setiadi, Dadi dkk. 2018. Petunjuk Praktikum Mata Kuliah Fisiologi Manusia. Mataram : FKIP UNRAM Press.



LAMPIRAN Soal Berikan penjelasan grafik hasil praktik EKG! Berikan penjelasan kelainan jantung hubungannya dengan grafik EKG yang dihasilkan! Bagaimana menjaga kesehatan jantung agar tetap normal?



Jawaban Penjelasan grafik hasil praktik EKG Jawaban : Berdasarkan grafik hasil praktik EKG terdiri dari beberapa interval yakni P, Q, R, S, dan T.



Gelombang pertama yang berukuran kecil disebut gelombang P. Gelombang P merupakan sinyal listrik yang dimulai dalam kelompok sel yang disebut nodus sinoatrial (nodus SA). Sinyal ini kemudian akan berjalan melalui atrium menyebabkan kedua atrium berkontraksi dan mendorong darah ke ventrikel di bawahnya.PR Interval merupakan perlambatan sinyal pada kelompokan sel yang disebut nodus atrioventrikular (nodus AV). Perlambatan ini memberikan waktu bagi atrium untuk mengosongkan darah di dalamnya ke dalam ventrikel. Sinyal listrik kemudian berlanjut ke berkas His lalu berpisah menuju cabang di kiri dan kanan, dan akhirnya sampai ke serat Purkinje. Sinyal listrik kemudian merangsang ventrikel berkontraksi dan memompa darah ke paru-paru dan seluruh tubuh. Perjalanan sinyal listrik ini diwakili oleh komplek QRS dari EKG.Sedangkan gelombang T adalah



proses



yang



menggambarkan



ketika



ventrikel



mengalami



repolarisasi. Pola ini disebut irama sinus normal. Dan merupakan gambaran dasar dari setiap EKG jantung sehat yang normal. Tentu ada juga variasi yang normal dalam individu yang sehat. Misalnya, seorang atlet bulu tangkis akan memiliki gelombang R yang tinggi, karena ventrikel kiri pada atlet biasanya lebih besar dibanding orang yang bukan atlet. Namun, gambaran apa pun di luar kisaran normal akan dianalisis bersamaan dengan gejala-gejala pasien untuk membuat diagnosa kerja. Beberapa jenis kelainan umum. Interval PR yang terlalu panjang disebut first degree block (blok tingkat pertama). Perlu diketahui, setiap kotak kecil pada strip EKG modern mewakili 0,04 detik pada sumbu horisontal. Dan setiap kotak besar mewakili 0,20 detik. Sebuah QRS yang durasinya lebih dari 0,12 detik kemungkinan disebabkan oleh perlambatan pada salah satu atau kedua cabang berkas His, yang disebut bundle branch block. Kurang lengkapnya gelombang P, dan dikombinasikan dengan detak jantung yang tidak teratur kemungkinan merupakan tanda penyakit fibrilasi atrium. Dan masih banyak lagi kelainan irama EKG yang lainnya. Dan yang biasanya membuat dokter atau paramedis bersemangat adalah ketika mereka melihat peninggian segmen ST berturut-turut pada beberapa lead. Hal ini merupakan grafik EKG yang biasanya dijumpai pada seorang yang menderita infark miokard ST (serangan jantung).



Kelainan jantung hubungannya dengan grafik EKG yang dihasilkan Berdasarkan grafik EKG yang dihasilkan dari praktikum menunjukkan bahwa tidak terdapat kelainan yang diderita oleh semua praktikan. Hal ini dikarenakan hasil HR pada semua praktikan masih dalam keadaan normal atau konstan. Akan tetapi ada beberapa kelainan jantung yang dapat menyerang tubuh manusia yaitu: Irama Jantung Abnormal Jantung secara normal berdetak 60-100 kali per menit (sekitar 100 ribu/hari). Jantung yang- berdetak tidak normal disebut arrhytmia atau dysrhythmia. Jantung yang berdetak lambat (di bawah 60 kali/menit)



disebut bradyarrhythmia, sedangkan yang cepat (berdetak di atas 100 kali/menit) disebut tachyarrhytmia. Cardiomyopathies Gangguan otot jantung yang ditandai dengan adanya pembesaran atau pengecilan jantung secara tidak normal sehingga jantung menjadi kaku. Akibatnya jantung bisa melemah sehingga jantung memompa secara tidak normal. Tanpa penanganan lebih lanjut bisa berakibat gagal jantung atau jantung bisa berdetak tidak normal. Kelainan Katup Jantung Katup jantung memikiki fungsi untuk mengendalikan aliran darah di dalam jantung. Nah kalau katup jantung mengalami kelainan, hal ini akan menggangu aliran darah tersebut, yakni pengecilan, kebocoran, atau tidak sempurna menutup. Kelainan katup jantung ini bisa merupakan bawaan sejak lahir ataupun karena efek samping pengobatan. Arritmatia Arritmia memiliki arti ‘ irama jantung tidak normal’ diakibatkan oleh gangguan rangsang dan penghantaran rangsang jantung yang berat ataupun ringan. Cara menjaga kesehatan jantung agar tetap normal antara lain: Berolahraga Berolahraga sangat penting bagi jantung karena membantu mengurangi risiko munculnya penyakit jantung. Selain itu, olahraga juga akan membantu menjaga berat badan pada tingkat yang sehat sehingga membuat jantung tetap dapat memompa dengan efisien. Olahraga tidak harus berat. Jalan santai, membersihkan rumah, ataupun melakukan olahraga lainnya yang tidak sulit untuk dilakukan. Mengkonsumsi makanan yang sehat Mengonsumsi makanan sehat setiap hari akan menjaga jantung tetap sehat. Pilihlah makanan yang rendah kolesterol, rendah lemak, dan juga rendah garam agar kesehatan jantung tetap terjaga dengan baik. Selain itu, tambahkan sayuran, buah, susu, serta biji-bijian ke dalam diet harian. Pola makan yang sehat ini dapat menjaga kesehatan jantung agar tetap normal. Menghindari rokok Zat-zat berbahaya yang terkandung dalam asap rokok selain berbahaya secara langsung pada sistem pernafasan juga berpotensi menyebabkan penyakit jantung koroner. Merokok dapat menyebabkan



lapisan arteri rusak, dinding arteri menebal, dan terjadi penumpukan lemak serta plak yang menghambat aliran darah di sepanjang arteri. Terjadinya penumpukan lemak di dalam arteri disebut atherosclerosis. Ketika arteri yang memasok darah ke jantung mengalami penyempitan, pasokan darah yang kaya akan oksigen menuju jantung akan menurun yang dapat mengakibatkan penyakit jantung koroner. Penyempitan arteri akan sangat berbahaya selama menjalani aktivitas fisik. Jantung yang terus dipaksa untuk bekerja memompa dapat menyebabkan nyeri dada atau bahkan serangan jantung (dalam kasus penyumbatan arteri secara keseluruhan). Asap rokok pun dapat menyebabkan masalah jantung, tergantung pada seberapa banyak Anda terpapar asap rokok. Terdapat suatu korelasi yang jelas antara asap rokok (asap yang Anda hirup saat berdekatan dengan orang lain yang merokok) dengan penyakit kardiovaskular. Mereka yang secara rutin terpapar asap rokok mengalami peningkatan risiko penyakit jantung yang berkembang hingga 30% dan hampir 40.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit jantung dan pembuluh darah yang disebabkan oleh asap rokok. Oleh karena itu, berhenti tidak hanya membantu diri Anda sendiri—tetapi juga membantu orang-orang di sekitar Anda. Selain itu, jika Anda tinggal bersama atau menghabiskan banyak waktu dengan seorang perokok, ini adalah alasan untuk mencoba untuk membantunya untuk berhenti. Mengurangi alkohol Alkohol dalam jumlah besar (lebih dari dua gelas sehari) dapat meningkatkan tekanan darah sampai level yang tidak sehat. Jika, misalnya, seseorang minum setara dengan enam kotak bir, segelas whiskey, atau 1 ½ botol wine setiap hari selama 10 tahun, kebiasaan tersebut akan merusak sebagian jantung. Hasilnya sering kali berupa cardiomyopathy, kondisi di mana otot jantung melemah. Bahkan, setelah arteri tersumbat, alkohol adalah penyebab kedua paling umum cardiomyopathy. Jantung yang rusak tidak dapat memompa dengan efisien, serta rentan terhadap penggumpalan darah dan ritme yang ganjil (aritmia), terutama saat minuman banyak alkohol. Jika terus meminum alkohol maka dampaknyaakan semakin parah. Sekitar setengah pecandu alkohol yang tetap minum setelah mulai mengalami cardiomyopathy meninggal dalam 4 tahun.Kabar baiknya adalah sebagian besar kerusakan dapat diperbaiki. Jika pecandu alkohol dengan cardiomyopathy pantang minum, tekanan darah menurun dan jantung dapat tumbuh lebih kuat



dengan lebih cepat. Hal terbaik adalah lebih dari 90% pecandu alkohol masih akan hidup 4 tahun berikutnya. Tidur yang cukup dan berkualitas Penelitian telah menunjukkan bahwa kurang tidur pada malam hari bisa menyebabkan kerusakan jantung. Kesibukan kerja bisa membuat jumlah jam tidur di malam hari berkurang.Kurang tidur menyebabkan Anda memiliki risiko dua kali lipat terkena serangan jantung. Tidurlah selama 8 jam penuh, beberapa orang mungkin perlu lebih dari 8 jam.Tidur adalah saat dimana tubuh memulihkan dirinya sendiri. Jika sulit tidur, cobalah lakukan latihan pernapasan sesaat sebelum mematikan lampu. Orang yang mendapatkan tidur cukup berat badannya lebih terkontrol dan memiliki kesehatan yang lebih baik. Rutin mengecek kesehatan di dokter Rutin mengunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan kesehatan merupakan hal penting yang harus Anda lakukan.Tekanan darah dan kadar kolesterol merupakan hal penting yang harus dikontrol secara rutin agar kadarnya tetap rendah untuk memastikan jantung tetap sehat. Lakukanlah pemeriksaan rutin agar bisa memastikan kondisi kesehatan jantung Anda.