Laporan Praktikum ITH Bab I - Pengamatan Tingkah Laku Ternak (Behavior) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan Praktikum Mata Kuliah Ilmu Tilik Hewan [PTK 208] Jenjang Studi S1 Semester 4/TA 2021 Praktikum ke



:1



Judul Praktikum



: PENGAMATAN TINGKAH LAKU TERNAK (BEHAVIOR) KAMBING



Kelompok



:2



Ketua Kelompok



: Firman Sofian Sauri /1905104010009



Anggota Kelompok



: 1. Ermylia Aprianti /1905104010003 2. Safi’1 /1905104010015 3. Ayu Nurhaliza /1905104010019 4. Ria Fifida /1905104010028 5. Sadiqah /19051040100030 6. Sri Wahyuni /1905104010043 7. Rahmania Hanum / 1905104010077



Laboratorium Ilmu Pemuliaan dan Reproduksi Ternak Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala 2021



Ringkasan Praktikum ilmu tilik hewan Bab I dengan judul Mengamati Tingkah Laku Ternak (Behavior) pada kambing potong dilakukan pada hari Jumat, 05 Maret 2021 pukul 08.1509.15 wib di Laboratorium Lapangan Peternakan (LLP) Rukoh Jurusan Peterakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Tingkah laku ternak yang diamati di antarnya ialah saat makan, minum, mendatangi kelompok, berkomunikasi, bahkan saat mengeluarkan feses, membersihkan diri, cara berteduh, berkelahi, dan saat di datangi oleh orang asing. Pengamatan ini dilakukan secara berkelompok dengan tenak yang berbeda seperti mengamati tingkah laku ternak pada sapi, domba, dan kambing. Perbedaan tingkah laku ternak setelah diamati terdapat perbedaan antara jantan dan betina, dimana perbedaan tersebut merupakan ciri khas dari masing-masing tenak dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan nya. Kata Kunci: Ilmi tilik, tingkah laku



i



KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani serta rohani sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum semester ini. Tidak lupa pula sholawat teriring salam penulis sanjung tinggikan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW. Berkat limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan LAPORAN PRAKTIKUM yang berjudul PRAKTIKUM PENGAMATAN TINGKAH LAKU TERNAK (BEHAVIOR) TERNAK KAMBING ini tepat pada waktunya. Dan penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pembimbing Mata Kuliah Ilmu Tilik Hewan Bapak Muhammad Azim, S. Pt, M. yang telah membimbing dalam membuat laporan PRAKTIKUM PENGAMATAN TINGKAH LAKU TERNAK (BEHAVIOR) TERNAK KAMBING sehingga laporan PRAKTIKUM PENGAMATAN TINGKAH LAKU TERNAK (BEHAVIOR) KAMBING dapat diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari kata sempurna,dan masih banyak kekurangan dalam hal penulisan maupun isi. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik serta sarannya yang bersifat membangun guna untuk memperbaiki isi makalah ini dan untuk membuat makalah selanjutnya agar lebih baik lagi.



Banda Aceh, April 2021



Penulis



ii



DAFTAR ISI



Ringkasan................................................................................................................................i KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................................1 1.1. Latar Belakang............................................................................................................1 1.2. Tujuan..........................................................................................................................2 1.3. Manfaat........................................................................................................................2 BAB II. DASAR TEORI........................................................................................................3 BAB III. METODOLOGI......................................................................................................4 3.1. Waktu dan Tempat Praktikum.....................................................................................4 3.2 Materi Praktikum..........................................................................................................4 3.3. Peralatan......................................................................................................................5 3.4. Bahan...........................................................................................................................5 3.5. Prosedur Praktikum.....................................................................................................6 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................7 4.1. Hasil.............................................................................................................................7 4.2. Pembahasan.................................................................................................................8 BAB V. KESIMPULAN..................................................................................................10 5.1. Kesimpulan................................................................................................................10 5.2. Saran..........................................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11 LAMPIRAN.........................................................................................................................12 iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1.



Latar Belakang Kambing merupakan ternak yang memiliki sifat toleransi yang tinggi terhadap



bermacam-macam pakan hijauan serta mempunyai daya adaptasi yang baik terhadap berbagai keadaan lingkungan. Pengembangan kambing mempunyai prospek yang baik karena disamping untuk memenuhi kebutuhan daging didalam negeri, kambing juga memiliki peluang sebagai komoditas ekspor (Cahyono, 1998). Bibit kambing merupakan salah satu faktor produksi yang menentukan dan mempunyai nilai strategis dalam upaya pengembangannya secara berkelanjutan. pembibitan kambing dan domba saat ini masih berbasis pada peternakan rakyat yang berciri skalah usaha kecil, manajeman sederhana, pemanfaatan teknologi seadanya, lokasi tidak terkonsentrasi dan belum menerapkan sistem dan usaha agribisnis. kebijakan pengembangan usaha pembibitan kambing diarahkan pada suatu kawasan, baik kawasan khusus maupun terintergrasi dengan komoditi lainnya serta terkosentrasi di suatu wilayah untuk mempermudah pembinaan dan pengawasan (cahyono, 1998). Salah satu faktor paling penting dalam menentukan keberhasilan suatu kegiatan pengelolaan kambing adalah tingkat reproduksi. Efesiensi reproduksi dipengaruhi oleh sejumlah variabel, termasuk lingkungan, gizi dan genetika. Perilaku juga merupakan aspek penting dari reproduksi, dan pemahaman tentang dasar-dasar perilaku reproduksi dapat menyebabkan aplikasi manajemen yang dapat meningkatkan keberhasilan reproduksi (Cahyono,1998). Pentingnya mengetahui perilaku reproduksi kambing bagi peternak sama halnya dengan mengetahui pemberian pakan yang tepat. Seorang peternak kambing dalam meningkatkan produksi dan populasi haruslah mengawinkan hewan tersebut baik secara inseminasi buatan maupun secara alami, dengan mengetahui tingkah laku reproduksi makan peternakan akan dapat mengetahui secara pasti masa birahi hewan peliharaan (Alexander et al., 1980).



1



1.2.



Tujuan 1. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahi tentang tingkah laku tenak secara umum. 2. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan aspek apa saja yang diamati pada praktikum tingkah laku ternak.



1.3.



Manfaat 1. Pengamatan Mahasiswa dengan terjun langsung pada praktikum dapat memberi pengetahuan tentang apa yang diperlukan ternak pada aktivitasnya dengan lingkungan dan diri ternak sendiri sehingga menciptakan kenyamanan pada ternak. 2. Dengan adanya data perbedaan tingkah laku ternak, Mahasiswa dapat memilah dan menentukkan kecocokkan kehidupan ternak terhadap lingkungan tertentu yang berkontribusi pada produksi serta reproduksi ternak.



2



BAB II DASAR TEORI Pada penjabaran UU no 18 tahun 2009 menjelaskan bahwa: ternak merupakan hewan domestikasi atau peliharaan yang produknya diperuntukan sebagai penghasil pangan, bahan baku industri, jasa, dan/atau hasil ikutannya yang terkait dengan pertanian. Sedangkan peternakan adalah segala urusan yang berkaitan dengan sumber daya fisik, benih, bibit dan/atau bakalan, pakan, alat dan mesin peternakan, budi daya ternak, panen, pascapanen, pengolahan, pemasaran, dan pengusahaannya. Adanya undang-undang ini menjadi satu hal yang perlu kita pelajari dimana bila ingin beternak maka manajemen peternakannya sudah selayaknya diketahui oleh peternak. Hal ini dapat diimplikasikan melalui cara yaitu dengan mengetahui tingkah laku dari ternak tersebut. Tingkah laku hewan adalah suatu proses penyesuaian hewan terhadap lingkungannya. Setiap hewan akan belajar tingkah lakunya sendiri untuk beradaptasi dengan lingkungan tertentu. Satwa liar yang didomestikasi akan mengalami perubahan tingkah laku yaitu berkurangnya sifat liar dan agresif, musim kawin yang lebih panjang, dan kehilangan sifat berpasangan (Yamin, 2013). Perilaku merupakan suatu aktivitas yang memerlukan keterlibatan fungsi fisiologis. Setiap macam perilaku melibatkan penerimaan rangsangan melalui panca indera. Perubahan rangsangan-rangsangan ini menjadi aktivitas neural, aksi integrasi susunan syaraf dan akhirnya aktivitas berbagai organ motorik, baik internal maupun eksternal untuk mempertahankan proses keseimbangan agar proses metabolisme di dalam tubuh dapat berlangsung secara normal (Frandson, 1996). Setiap ternak mempunyai tingkah laku yang berbeda hal ini melatarbelakangi kami untuk terjun langsung memperhatikan tingkah laku perkomuditi, karena keberhasilan peternak dapat ditinjau dari sistem peternakannya dan bagaimana peternak dapat memberi animal



welfare



pada



ternaknya.



Berdasarkan



hal



untuk



menghindari



segala



ketidaknyamanan yang membuat ternak stress dan mengasilkan produksi yang rendah maka sangat penting untuk mengtahui tingkah laku ternak tersebut sehingga dapat menerapkannya dimasyarakat umum.



3



BAB III METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat Praktikum Praktikum Pengamatan Tingkah Laku Ternak (Behavior) dilaksanakan pada Jum’at, 05 Maret 2021 pukul 08:15-09:15 di Laboratorium Lapangan Peternakan (LLP) Rukoh Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. 3.2 Materi Praktikum  Ingestive Behavior (Tingkah laku cara makan dan minum pada ternak) Cara pengamatan ternak secara visual baik di kandang dan di lapangan terhadap tingkah laku cara makan dan minum.  Eliminative Behavior (Tingkah laku cara mengeluarkan faeces dan urine) Cara pengamatan ternak secara visual baik di kandang dan di lapangan terhadap tingkah laku difacet atau cara mengeluarkan faeces, serta urinate atau cara ternak mengeluarkan air seni.  Agonistic Behavior (Tingkah laku becanda atau berkelahi dengan sesama ternak lainnya) Cara pengamatan ternak secara visual baik di kandang dan di lapangan terhadap tingkah laku cara ternak berkelahi, atau berinteraksi dengan sesamanya.  Shelter Seeking Behavior (Tingkah laku berteduh atau mencari tempat istirahat) Cara pengamatan ternak secara visual baik di kandang dan di lapangan terhadap tingkah laku tentang cara kebiasaan ternak berteduh atau mencari tempat berteduh yang muncul saat ternak merasakan panas matahari atau hujan.  Investigative Behavior (Tingkah laku atau reaksi refleksi ternak saat didekati/didatangi) Cara pengamatan ternak secara visual baik di kandang dan di lapangan terhadap gerakan refleksi ternak atau disebut juga dengan exploratory yang merupakan reaksi pertama kali saat ternak didatangi oleh manusia, atau juga merupakan upaya dari ternak mengenali seseorang.  Grouping Behavior (Tingkah laku ternak saat ingin berkelompok atau saat mendatangi kelompoknya) Cara pengamatan ternak secara visual baik di kandang dan di lapangan terhadap keinginan ternak untuk berkelompok atau disebut juga dengan gregarious 4



merupakan keinginan berkelompok, tingkah laku ini berbeda antara ternak satu dengan yang lainnya, tergolong jenisnya.  Social Behavior (Tingkah laku ternak saat berkomunikasi dengan induk, anak atau kelompoknya) Cara pengamatan ternak secara visual baik di kandang dan di lapangan terhadap cara ternak berkomunikasi baik saat berkelompok, maupun cara ternak saat memberitahukan kelompok akan adanya bahaya yang mengancam. Komunikasi merupakan bagaimana ternak berkomunikasi dengan sesamanya. Dominasi social, Hirarki social yaitu keinginan bertahan atau sifat ingin diakui keberadaannya ditengah populasi, hal ini disebut juga hubungan stratifikasi, misalnya antara indukan dan anakan, dominan dan subordinat.  Body Care Behavior (Tingkah laku ternak saat mandi atau membersihkan diri) Cara pengamatan ternak secara visual baik di kandang dan di lapangan terhadap cara ternak saat mandi atau membersihkan diri baik membersihkan tubuhnya sendiri, sesamamya atau saat membersihkan anaknya. 1. Grooming, yaitu kegiatan membersihkan diri pada ternak. 2. Thermoregulatory, yaitu suatu usaha untuk mempertahankan suhu tubuh untuk mencapai rasa nyaman, atau dapat pula disebut comfort seeking yang artinya mencari kenyamanan.  Tingkah Laku Istirahat yaitu bagaimana ternak tersebut istirahat dan mendapat kenyamanannya. 3.3. Peralatan 1. Alat tulis 2. Buku catatan 3. Tali 4. Kandang 5. Kamera/tustel 3.4. Bahan 1. Sapi potong. 2. Sapi perah. 3. Kambing peranakan etawah (PE) 4. Ternak domba. 5



5. Ternak Unggas (ayam/itik) 3.5. Prosedur Praktikum 1. Persiapkan alat tulis, kamera, dan logbook. 2. Lakukan pengamatan tingkah lakuk ternak sesuai dengan materi yang telah ditetapkan (8 materi praktikum) selama 25 menit di lapangan/ kandang tempat ternak dipelihara. 3. Pengamatan terhadap masing-masing jenis ternak dilakukan secara bergantian dan bergulir antar kelompok praktikum. 4. Lakukan pencatatan data pengamatan di buku log book.



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 6



4.1. Hasil Table 1. Contoh Tabel Tingkah Laku Ternak Kambing Peranakan Etawah (PE)



No. 1



Jenis pengamatan Ingestive a.Cara makan



Hasil pengamatan Dengan mencium pakannya lalu merenggut



Behavior



dengan cara mengambil makanan dengan menggunakan lidahnya, serta gigi seri bawah yang merupakan penjepit makannya lalu menutup dengan gigi atas, rahang pada ternak akan bergeser dari kiri kekanan hingga b.Cara minum



melumatkan pakan lalu menelannya. Dengan memasukkan sebagian mulutnya dalam kubangan air lalu memasukkan dalam mulut



2.



Eliminative behavior



dan meminumnnya Betina : sedikit jongkok Jantan : Berdiri



3.



Agonistic behavior



Dengan saling membenturkan kepala/ tanduk antara ternak, hal ini semakin sering dilihat saat



4.



Shelter seeking behavior



terjadi perebutan pakan. Berteduh sambil meruminasi pakan kembali



5.



Investigative behavior



Lebih mudah didekati



6.



Grouping behavior



Nampak individualis, kalo kambing sedang bermain maka mereka akan berkelompok.



7.



Social



a.Komunikasi



behavior



Kambing akan mengluarkan suara dan bergerak untuk berkomunilasi sesama.



b.Dominasi



Dikuasai oleh para jantan.



social 8



Body care



a.Grooming



behavior



Menggigit badan atau menggosok kan badan pada benda atau pohon.



b.Thermoregula Mempertahan kan suhu tubuh dengan makan -tory



dan minum saat berteduh



c.Tingkah laku



Menidurkan atau merebahkan tubuhnya ke 7



saat istirahat



tanah atau ke lantai dan melakukan proses mamah biak.



4.2. Pembahasan Perilaku dasar pada hewan seperti makan, minum, tidur, istirahat, aktivitas seksual, bermain, aktivitas melarikan diri, pemeliharaan dan sebagainya sangat penting untuk diketahui dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dan memberi rasa nyaman serta aman terhadap diri mereka. Jika perilaku dasar pada ternak tersebut tidak terpenuhi akan berdampak pada kinerja dan produktivitas dari hewan ternak tersebut. Beberapa perilaku dapat merugikan kesehatan dan produksi dari ternak, bahkan jika penyebab perubahan perilaku semakin meningkat maka secara tidak langsung dapat menyebabkan kerusakan sehingga pentingnya memahami tingkah laku normal kambing perlu ditekankan kembali untuk dapat digunakan sebagai indikator untuk mengetahui respon perilaku umum. Rangkaian tingkah laku makan ternak kambing diawali dengan mencium terlebih dahulu jenis makanan yang akan dimakan. Jika makanan tersebut cocok untuknya maka akan dimakan. Begitu pula sebaliknya, jika jenis makanan tersebut tidak cocok untuknya maka ternak kambing akan meninggalkan makanan tersebut. Pada umumnya kambing menyukai berbagai jenis hijauan, karenanya dapat membedakan antara rasa pahit, manis, asam dan asin (Kilgour & Dalton, 1984). Dari hasil pengamatan, kambing makan dengan berbagai aktivitas yang terjadi yaitu yang terdiri atas: 1) Aktivitas mencium hijauan yaitu awal aktivitas mencium hingga kambing mulai melakukan aktivitas lainnya. 2) Aktivitas merenggut makanan yaitu awal perenggutan hijauan hingga diangkat untuk dikunyah. 3) Aktivitas mengunyah makanan yaitu aktivitas yang dimulai dari hasil perenggutan hijuauan yang telah dikumpulkan di dalam mulut, hingga melakukan aktivitas menelan. 4) Aktivitas menelan makanan yaitu aktivitas yang dimulai dari menelan hasil kunyahan hingga aktivitas lainnya.



8



Kambing merenggut dengan cara menarik dan mendorong mulut ke depan-atas atau belakang-bawah. Jika daun-daunan terdapat pada tanaman yang tinggi, kambing mempunyai kemampuan untuk meramban. Hewan ini meramban dengan cara mengangkat kedua kaki depan pada batang tumbuhan dan bertumpu pada kedua kaki belakang. Kepala dijulurkan ke daun tumbuhan yang dipilihnya. Menurut Devendra & Burns (1994), kambing mempunyai kebiasaan makan yang berbeda dengan ruminansia lainnya. Bila tidak dikendalikan, kebiasaan makan dapat mengakibatkan kerusakan. Bibirnya yang tipis mudah digerakkan dengan lincah untuk mengambil pakan. Jika aktivitas makan kambing telah selesai, maka dilanjutkan dengan aktivitas ruminasi (pengunyahan kembali) yang diawali dengan mengeluarkan bolus yang disimpan sementara dalam rumen untuk dikunyah dan ditelan kembali. Setelah kambing melakukan ruminasi, biasanya dilanjutkan dengan tingkah laku istirahat. Tingkah laku ini adalah tingkah laku kambing dimana kambing tidak melakukan apa-apa. Pada padang penggembalaan, sebelum melakukan tingkah laku istirahat kambing terlebih dahulu melakukan aktivitas mencari tempat berteduh untuk menyesuaikan suhu tubuhnya dari paparan sinar matahari. Posisi yang dilakukan ternak kambing saat istirahat ada tiga macam yaitu bersimpuh, berdiri dan berbaring dengan meletakkan kepala ke atas tanah dengan mata terpejam atau terbuka.



 



BAB V KESIMPULAN 5.1.



Kesimpulan Tingkah laku hewan adalah ekspresi hewan yang ditimbulkan oleh semua faktor yang



mempengaruhinya, baik faktor yang berasal dari dalam maupun faktor yang berasal dari luar (lingkungan). Setiap ternak memiliki tingkah laku yang berbeda-beda. Pentingnya memahami tingkah laku ternak ini adalah untuk mempermudah dalam penanganan ternak. Tingkah laku ternak yang tidak sesuai dengan normalnya akan berdampak pada kinerja dan produktivitas dari ternak itu sendiri.



9



5.2.



Saran Dalam mengikuti kegiatan praktikum, praktikan diharapkan lebih tertib dari



dimulainya praktikum hingga berakhirnya praktikum agar kegiatan praktikum dapat berjalan dengan babaik dan lancer. Praktikum harus benar-benar memperhatikan dan memahami apa yang dijelaskan dan dipraktikkan oleh laboran dan para asisten laboran.



DAFTAR PUSTAKA Cahyono, B. 1998. Beternak Domba dan Kambing. Kanisius: Yogyakarta. Alexander G, J.P Signoret and E.S.E. Hafez (Editor), Reproduction in Farm Animals, 4th edn. Lea and Febiger, Philadelphia, pp. 304-334. Yasmin. 2013. Kesejahteraan domba Akibat Pencukuran: Tingkah Laku Domba Sebelum, Saat dan Setelah Pencukuran Bulu. Vol 1(1). Abu Bakar. 2012. Pedoman Pelaksanaan Pengawalan dan Koordinasi Perbibitan Tahun 2012. Direktorat Perbibitan Ternak Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian 2012. Dellmeier, G.R., et al. 1985.”Comparison of Four Methods of Calf Confinement: II) Behavior.” Journal of Animal Science, 60(5): 1102-1109. 10



Davendra, C. dan M. Burns. 1994. Produksi Kambing Di Daerah Tropis. Institut Teknologi Bandung Press, Bandung. (Diterjemahkan oleh IDK Harya Putra). Wodzicka-Tomaszewka, M.., I. K. Sutama, I. G. Putu., & T. D. Chaniago. 1991. Reproduksi Tingkah Laku dan Produksi Ternak di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.



LAMPIRAN Keterangan Ingestive Behavior (Tingkah laku



Gambar



cara makan dan minum pada Ternak)



11



Agonistic Behavior (Tingkah laku bercanda



aau



berkelahi



dengan



sesama ternak lainnya)



Investigative Behavior (Tingkah laku atau reaksi ternak saat didekati/ didatangi)



Social Behavior (Tingkah laku ternak saat ingin berkelompok atau saat mendatangi kelompoknya)



12