LAPORAN PRAKTIKUM Sel 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM BIOMEDIS I



SEL DAN JARINGAN



Oleh : HIMAMI FIRDAUSIYAH 6130014001



FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA



1



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini walaupun secara sederhana, baik bentuknya maupun isinya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas PRAKTIKUM yang mungkin dapat membantu dalam mempelajari hal-hal penting dalam mata kuliah tersebut, dengan judul Laporan praktikum sel dan jaringan. Dalam penyusunannya, penulis mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis menucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar laporan praktikum ini bermanfaat bagi pembaca.



Surabaya, 16 oktober 2014 Penulis



3



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………….



2



DAFTAR ISI …………………………………………………………….



3



BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………



4



1.1 Latar belakang ……………………………………………… 1.2 Rumusan masalah ………………………………………….. 1.3 Tujuan ……………………………………………………… 1.4 Manfaat ……………………………………………………...



4 5 5 5



BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………..



6



2.1 Sel …………………………………………………………..



6



2.2 Jaringan ……………………………………………………



10



BAB III METODE PENELIITIAN …………………………………...



13



3.1 Alat dan bahan …………………………………………….



13



3.2 Cara kerja …………………………………………………



13



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………….



14



4.1 Hasil pengamatan dan pembahasan ………………………



14



BAB V PENUTUP …………………………………………………...



20



5.1 Kesimpulan ………………………………………………



20



DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………..



21



5



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar belakang Sel merupakan unit terkecil baik secara struktural maupun fungsional dari makhluk hidup.



Sel mempunyai



kemampuan



untuk memenuhi



semua



kebutuhannya secara mandiri, termasuk didalamnya adalah respirasi, metabolism, sintesis protein, reproduksi sel, bereaksi terhadap rangsang dari dalam maupun luar sel, berdiferensiasi, bahkan aktivitas mekanis sperti bergerak dan berpindah tempat. Untuk melaksanakannya, semua sel dilengkapi dengan berbagai komponen dan organel yang bersifat kompleks dan teorganisir dengan sempurna (petunjuk praktikum biomedis I FK UNUSA,2014) Pengetahuan tentang sel telah dimulai sejak abad ke-17 di mana pada waktu itu Robert Hooke (1635-1703) dari Inggris seorang pedagang kaca berhasil membuat sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda yang sangat kecil. Alat itu kemudian dikenal dengan nama mikroskop. Dengan mikroskop itu Robert Hooke dapat melihat bagian-bagian dari irisan kulit kayu yang mati dan sangat kecil. Hasil pengamatan itu berupa petak-petak segi empat yang di tengahnya kosong. Benda tersebut disebut sel yang berarti petak atau ruang kecil (Harliyono, 1999 : 21) Pada tahun 1838 – 1939, dua orang ahli fisiologi Jerman, Theodor Schwann dan Matthias Jakob Schleiden, masing-masing bekerja secara sendiri-sendiri, mengajukan suatu teori sel yang baru dan revolusioner. Mereka menganggap bahwa makhluk hidup, dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks, hampir sepenuhnya tersusun dari sel dan bahwa sel-sel ini memainkan peranan penting dalam semua kegiatan hidup. Kemudian, diketahui tidak hanya tubuh hewan dan tumbuh-tumbuhan yang lebih tinggi yang terdiri dari banyak sel, tetapi



7



juga bahwa tiap-tiap makhluk hidup berasal dari perkembangan satu sel tunggal (Harliyono, 1999 : 21) Pada praktikum ini akan diamati bagian-bagian dari jaringan epitel pipih, otot polos, otot lurik, epitel kubis dan jaringan tulang dan bagaimana bayangan sel-sel dan jaringan tersebut ketika diamati melalui mikroskop dengan perbesaran yang berbeda-beda. 1.2 Rumusan masalah 1. 2. 3. 4.



Apa yang dimaksud dengan sel ? Bagaimana struktur dan bagian-bagian dari sel ? Apa fungsi dari tiap-tiap struktur sel tersebut ? Jelaskan perbedaan bentuk dan fungsi berbagai macam jaringan !



1.3 Tujuan Untuk mengetahui pengertian dari sel serta dapat mengetahui serta memahami tiap-tiap struktur dan bagian-bagian dari sel beserta fungsinya. Dan untuk memahami perbedaan bentuk dan fungsi dari berbagai macam jaringan. 1.4 manfaat mahasiswa dapat memahami pengertian dari sel beserta tiap-tiap struktur dan bagian-bagian dari sel beserta fungsinya. Mahasiswa juga dapat memahami perbedaan bentuk dan fungsi dari berbagai macam jaringan.



BAB II



9



TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori sel Robert Hooke (1665), mengamati sayatan gabus berupa ruang-ruang kecil (cellula) yang kemudian dikenal dengan istilah sel. Felix Durjadin (1835), meneliti bahwa sel tersusun oleh substansi atau cairan yang disebut protoplasma. Johanes Purkinye (1787-1869), menyatakan istilah protoplasma pertama kali pada cairan dalam sel. Mathias Scheiden (1838), menyatakan bahwa tumbuhan dan hewan mempunyai persamaan, yaitu tubuhnya terdiri atas sel-sel Theodor Schwann (1839), melakukan pengamatan pada sel hewan. Scheiden dan Schwann menyimpulkan bahwa sel merupakan komponen dasar semua makhluk hidup. Rudolf Virchow (1858), berpendapat setiap sel berasal dari sel sebelumnya/sel juga (omni cellula ex cellula). Max Schutze (1825-1874), menyatakan bahwa protoplasma merupakan substansi hidup baik pada sel hewan maupun sel tumbuhan. Thomas H. Huxley, menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:  sel merupakan unit struktural makhluk hidup;  sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;  sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;  sel merupakan unit hereditas. (Nurul inayah, 2012) Sel merupakan suatu sistem yang memiliki organisasi yang teratur, teridiri dari:



11



a. Bagian yang hidup (protoplasma/protoplast) b. Bagian yang tidak hidup (paraplasma/paraplast) Pada protoplasma terdapat:1) Membran plasma, 2) Sitoplasma: sitosol dan organela, 3) Nukleus/inti sel: membran inti, bahan genetik, nukleolus, dan nukleosol. Sel terdiri dari 2 tipe yakni prokariot (tidak memiliki membrane inti) dan eukariot (memiliki membrane inti)



gambar sel prokariot



gambar sel eukariot Perbedaan utama antara sel eukariotik dan prokariotik adalah bahwa materi genetik (DNA) sel prokariotik tidak terletak dalam suatu struktur membrane ganda yang disebut nucleus. Sedangkan pada eukariotik, semua materi genetiknya terdapat pada molekul DNA, yang terdapat sebagai kromosom. Sel eukariotik juga mempunyai organel-organel bermembran lain didalam sitoplasmanya. Struktur-



13



struktur subseluler ini mempunyai struktur dan fungsi yang amat beragam (William stansfield, 2006). Sel mempunyai ukuran dan bentuk yang bervariasi. Umumnya ukuran sel adalah mikroskopis. Sebagai contoh pada ovum manusia mempunyai diameter 100 mikro, erytrosit 10 mikro, bakteri 1 mikro, dan virus 0,1 mikrodan sel-sel lain berkisar 0,4 mikrosampai 10 mikro.Jika diperhatikan ini adalah ukuran sel yang sangat besar, itulah sebabnya, ukuran rata-rata dari sel sangat sukar ditentukan. Sesuai dengan fungsinya maka bentuk sel itu menunjukkan variasi yang bermacam-macam.. Bagian-bagian dari sel dan fungsinya 1. Membran Plasma Tersusun atas lemak (lipid) dan protein (lipoprotein). Fungsi: melindungi sel, mengatur keluar masuknya zat dan sebagai penerima rangsang dari luar sel. 2. Sitoplasma Tersusun atas: – cairan: sitosol – padatan: berupa organela-organela Fungsi: tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel. 3. Nukleus Merupakan organel terbesar, berbentuk bulat, membran rangkap. Di dalam nukleus terdapat nukleoplasma, yang terdiri atas benang ‘kromatin’ yang tersusun atas DNA, RNA dan protein. Selain itu terkadang terbentuk nukleolus Fungsi: pengendali seluruh aktivitas sel, pengatur pembelahan sel dan pembawa informasi genetik. 4. Sentriol Hanya dimiliki sel hewan. Fungsi: menarik kromosom menuju kutub. 5. Retikulum Endoplasma (RE) Berbentuk benang-benang jala meliputi: 15



– RE kasar: terdapat ribosom, berfungsi untuk transpor & sintesis protein. – RE halus: tdk t’dpt ribosom, berfungsi untuk transpor & sintesis lemak & steroid. 6. Ribosom Tersusun dari protein & RNA, berbentuk bulat & tidak memiliki membran. Fungsi: tempat berlangsungnya sintesis protein. 7. Kompleks Golgi Terdiri atas membran berbentuk kantong pipih Fungsi: sekresi polisakarida, protein & lendir (musin). 8. Lisosom Merupakan membran berbentuk kantong kecil berisi enzim hidrolitik yang berfungsi dalam pencernaan intrasel. Fungsi lain: – mencerna materi yang diambil secara endositosis. – menghancurkan organela sel lain yang sudah tidak berfungsi (autofage). – menghancurkan selnya sendiri (autolisis). 9. Mitokondria Memiliki membran rangkap (luar & dalam). Membran dalam berlekuk-lekuk membentuk krista. 10. Mikrotubulus Tersusun atas protein tubulin Fungsi: punyusun spindel, sentriol, silia & flagela. 11. Mikrofilamen Tersusun atas protein aktin. Fungsi: dalam gerakan sel, sitoplasma, kontraksi otot & pembelahan sel. 12. Dinding Sel Tersusun atas protein selulose, hemiselulose, pektin & lignin. Fungsi: memberi bentuk sel, melindungi bagian sebelah dalam, & mengatur transportasi zat. 2.2 Jaringan



17



Jaringan pada hewan Vertebrata dan manusia terdapat empat macam jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. 1) Jaringan Epitel Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang tersusun dalam lembaran lembaran. Masing-masing



lembaran



terdiri



dari



satu



lapisan



atau



lebih.



Lembaran ini melapisi atau menutupi permukaan luar tubuh (membentuk kulit) atau



melapisi



permukaan



rongga



dalam



tubuh.



Jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya dari kerusakan karena gesekan mekanis, radiasi ultraviolet maupun serangan bakteri. Fungsi lain dari epitel adalah sebagai penyerap/ absorbsi pada lapisan dinding usus halus dan pengeluaran/ekskresi pada kelenjar kulit. (John Kimball, 1990) 2) Jaringan Penunjang/Penyokong



Macam jaringan penunjang/penyokong di antaranya jaringan tulang keras, jaringan tulang rawan, jaringan ikat, jaringan darah, dan jaringan lemak. a) Jaringan ikat longgar (Jaringan Ikat Areolar) Ciri-ciri : • Sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen dan serabut elastis, serabutnya longgar • Banyak ditemukan adanya substansi dasar dan cairan jaringan. • Jaringan ikat longgar banyak mengandung sel pengembara seperti makrofag, selmast dan sel yang tidak berdeferensiasi. • Jaringan ini banyak dijumpai pada pembuluh darah, saraf, diantara berkas otot, di bawah epitel. b) Jaringan ikat padat • Jaringan ini terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot, fasia, ligamendan tendon. • Jumlah serabut lebih banyak dari sel dan matrik. Jaringan ikat padat dibagi menjadi 2, antara lain :  Jaringan Ikat Padat Teratur, mengandung terutama serabut kolagen. Serabut kolagen paling banyak dan tersusun saling menyilang.



19



Populasi sel yang utama adalah fibroblast. Banyak dijumpai pada organ seperti : kapsula paru-paru, kapsula hati, ginjal, limpa, testis, 



fasia, aponeurosa, perikardium dan dermis. Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur, terdapat dua bentuk tergatung macam serabutnya. Pada tendon dan ligamen mayoritas kolagen sedangkan pada ligamentum nukhe serabut elatis yang utama.



3) Jaringan Tulang Rawan (Kartilago) Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim, pada orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang banyak mengandung kondroblas atau pembentuk selsel tulang rawan. Fungsinya untuk menyokong kerangka tubuh. Jaringan tulang terdiri dari sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan di dalam matriks, matriksnya terdiri dari zat perekat kolagen dan endapan garam-garam mineral terutama garam kalsium (kapur). Tulang merupakan tempat melekatnya otot kerangka. 4)



Jaringan Otot Jaringan otot tersusun oleh sel-sel otot. Setiap sel otot tersusun oleh serabut



halus yang disebut miofibril. Fungsi jaringan otot adalah sebagai penggerak tubuh. Jaringan otot dibedakan menjadi tiga macam, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung. a. Otot polos Otot polos terdiri atas sel yang panjang dan tidak bergaris melintang, masing- masing dibungkus oleh lamina basalis dan jalinan serat retikulin. Kedua komponen terakhir berfungsi menggabungkan kekuatan yang dibangkitkan oleh setiap serat otot polos menjadi semacam aksi bersama. Setiap sel otot polos memiliki inti tunggal di pusat bagian sel yang lebar.



21



b. Otot lurik Otot lurik juga disebut sebagai otot rangka yang terdiri atas serat-serat otot, berkas- berkas sel yang sangat panjang, selindris dan berinti banyak.



Inti



yang



banyak



terjadi



akibat



peleburan



mioblas



mononukleus embrional. Inti lonjong umumnya terletak pada tepi sel di bawah membran sel. Lokasi inti yang khas membantu dalam membedakan otot rangka dari otot jantung dan otot polos yang keduanya memiliki inti di tengah. c. Otot jantung Sel otot jantung membentuk tautan rumit diantara cabang- cabangnya yang terjulur. Sel di dalam rantai demikian seringkali bercabang dua atau bercabang dan bersambung dengan sel dari rantai berdekatan. Akibatnya jantung terdiri atas berkas- berkas sel yang teranyam erat sedemikian rupa, sehingga menimbulkan suatu gelombang kontraksi khusus yang mengarah pada pemerasan isi ventrikel jantung. Sel otot jantung memperlihatkan pola pita bergaris melintang yang sama dengan yang sama dengan pola melintang pada rangka. Ciri yang dapat membedakan dan unik dari otot jantung ialah adanya garis- garis gelap melintang yang melintasi rantai sel- sel dengan interval yang tidak teratur. (Fida Rachmadiarti, dkk, 2007: 198-202)



23



BAB III METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan tempat Kamis 16 oktober 2014 di Laboratorium UNUSA Kampus B 4.2 Alat dan bahan 1. Mikroskop 2. Obyek glass 3. Cover glass 4. Cotton bath 5. Methilen blue 6. Sediaan preparat jaringan 4.3 Cara kerja Pengamatan sel ephitelium pipi 1. Koreklah permukaan pipi bagian dalam dengan mengguakan cotton bath 2. Oleskan diatas obyek glass, tetesi dengan methilen blue, dan tutup dengan cover glass 3. Amati dibawah mikroskop 4. Gambar hasil pengamatan dan beri keterangan (membrane sel, nucleus, sitoplasma, granula) Pengamatan sediaan preparat jaringan epitel selapis kubis (sediaan ginjal), jaringan otot, dan jaringan tulang. 1. Lakukan pengamatan sediaan preparat ginjal, jaringan otot, dan jaringan tulang 2. Amati dibawah mikroskop 3. Gambar hasil pengamatan dan beri keterangan bagian-bagian dari jaringan yang terlihat dibawah mikroskop BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil pengamatan a) Jaringan epithelium pipih



24



Sumber : google



Hasil pengamatan mandiri Dari bagian pipi dalam



Pada perbandingan tabel diatas, hasil pengamatan mandiri telah terlihat inti sel, cairan (sitoplasma), dan membrane plasma (dinding sel). Seperti perbandingan dari sumber. Pada hasil pengamatan mandiri terlihat sempurna pada perbesaran lensa 100x1.25



b) Otot polos Sumber



Hasil pengamatan mandiri Pada organ ileum rat (usus tikus)



25



Pada perbandingan tabel diatas, pada kolom hasil pengamatan mandiri telah terlihat sempurna seperti gambar acuan yang terdapat pada kolom sumber. Yakni terlihatnya nucleus dan muscle fiber ( serat otot). Hasil pengamatan mandiri terlihat menggunakan mikroskop pada lensa perbesaran 40x0.65



c) Otot lurik



26



Sumber



Hasil pengamatan mandiri (pada organ lingua rat (lidah tikus)



Pada perbandingan tabel diatas struktur dari otot lurik yang terdapat pada kolom sumber telah dapat dilihat sempurna pada hasil pengamatan mandiri. Bagianbagian yang dapat terlihat ini terdiri dari : muscle fiber (benang-benang otot), nucleus, dan serat otot. Hasil pada pengamatan mandiri dilihat menggunakan mikroskop perbesaran lensa 100x1.25



d) Epitel kubus



27



Sumber



Hasil pemgamatan mandiri (pada organ ginjal)



Pada perbandingan tabel diatas, hasil pengamatan mandiri terlihat memiliki bagian-bgian yang sama terhadap gambar pada kolom sumber, kecuali 1, yaitu sitoplasma, sedangkan pada gambar sumber hanya terdapat inti sel, membrn basal (membra plama, lumen dan epitel kubus. Jadi pada pengamatan mandiri tidak terlihat adanya lumen, da epitel kubusnya. Hasil pengamatan mandiri terlihat menggunakan mikroskop pada perbesaran lensa 100x1.25



28



e) Tulang Sumber



Hasil pengamatan mandiri tulang



Pada perbandingan tabel diatas terlhat bahwa pada sel tulang hasil pengamatan mandiri yang teridentifikai hanya beberapa bagian saja yakni : pembuluh darah, saluran havers, dan tempat difusi makanan. Sedangkan pada gambar kolom sumber pada sel tulang terdiri dari beberapa bagian yakni : haversian canal (saluran havers), pembuluh darah syaraf, osteocyte in lacunae, lamella dan canaliculi (tempat difusi makanan). Jadi pada hasil pengamatan mandiri masih belum teridentifikasi seperti pada gambar sumber. Pada hasil pengamatan mandiri ini terlihat pada lensa mikroskop perbesaran 100x1.25 29



BAB V PENUTUP



30



5.1 Kesimpulan Sel merupakan unit terkecil baik secara struktural maupun fungsional dari makhluk hidup. Sel terdiri dari: Membran Plasma Fungsi: melindungi sel, mengatur keluar masuknya zat dan sebagai penerima rangsang dari luar sel. Sitoplasma Fungsi: tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel.Nukleus Fungsi: pengendali seluruh aktivitas sel, pengatur pembelahan sel dan pembawa informasi genetik. Sentriol Fungsi: menarik kromosom menuju kutub.Retikulum Endoplasma (RE): berfungsi untuk transpor & sintesis protein. Ribosom Fungsi: tempat berlangsungnya sintesis protein. Kompleks Golgi Fungsi: sekresi polisakarida, protein & lendir (musin). Lisosom Fungsi : mencerna materi yang diambil secara endositosis, menghancurkan organela sel lain yang sudah tidak berfungsi (autofage), menghancurkan selnya sendiri (autolisis). Mitokondria, Mikrotubulus Fungsi: punyusun spindel, sentriol, silia & flagela. Mikrofilamen Fungsi: dalam gerakan sel, sitoplasma, kontraksi otot & pembelahan sel. Dinding Sel Fungsi: memberi bentuk sel, melindungi bagian sebelah dalam, & mengatur transportasi zat. Jaringan pada hewan Vertebrata dan manusia terdapat empat macam jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Jaringan epitel : jaringan ini menutupi jaringan lain. Terdiri dari 1 lapis (epitel sederhana) terdiri 2 lapis (epitel berlapis). Jaringan pengikat : jaringan yang menghubungkan antara jaringan 1 dengan yang lain. Jaringan otot : otot polos, lurik dan jantung.



DAFTAR PUSTAKA



31



Yatim, Wildan. 1987. Biologi Modern- Biologi Sel. Bandung: Tarsito Kimball, John. 1990. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga Rachmadiarti, Fida, dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya: Unesa University Press Alberts B, Bray D, Lewis J, Raf,dan Hf M, Roberts K dan Watson JD, Molecular Biology of the Cell. :, 1994 Hickman, C.P., Roberts, L.S., and Larson, A. (1998). Biology of Animals. 7th ed. New York: McGraw Hill Company Inc. Yosaphat Sumardi. 2012. Biofisika Modul 4: Mekanika dalam Tubuh. Yogyakarta: FMIPA UNY. Hewitt, Paul G., Suzanne Lyons, John Suchoki, dan Jennifer Yeh. 2007. Conceptual Integrated Science. San Francisco: Pearson Education Inc. Fried, George H. dan George J. Hademenos. 2006. Schaum’s Outlines: Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. Campbell,Neil A.; Mitchell,Lawrence B.;Reece,Jane B. 2000. Biologi : Concepts and Connections 3hd edition. new York Pollard,Thomas D.; Earnshaw,William C. 2002, Cell Biology first edition, London Agungpriyono S. 1997. Morphology of the gut endocrine cell in the Gastrointestinal Tract of The Lesser Mouse Deer (Tragulus javanicus). Media Veteriner, 4(1) : 25-23



32



33



34



35



36