Laporan TCM Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KUNJUNGAN MATA KULIAH IDENTIFIKASI TUBERKULOSIS TES MOLEKULER CEPAT DI BBKPM (Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat) SURAKARTA



DisusunOleh : Dela Dwi Nanda



(P1337434116001)



Hanifa Triastuti



(P1337434116002)



Ismiati Khairunissa



(P1337434116003)



Suci Nursafira



(P1337434116004)



Monika Wulandari



(P1337434116005)



Febry Risdhiyatama F (P1337434116006)



PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK POLTEKKES KEMENKES SEMARANG 2018/2019



I. Tanggal Praktikum



: Senin, 5 November 2018



II. Judul



: Tes Cepat Molekuler



III. Tujuan



:1. Mengetahui pemeriksaan Tes Cepat Molekuler 2. Mengetahui prosedur kerja dan K3 Tes Cepat Molekuler 3. Menegakkan diagnosis 4. Mengetahui resistensi obat 5. Mengetahui tingkat penularan



IV. Prinsip



: Pemeriksaan Xpert MTB / RIF merupakan metode deteksi molekuler berbasis nested real – time PCR untuk diagnosis tuberculosis



V. DasarTeori



:



Tuberkulosis (TBC) merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan terutama oleh basil tahan asam yang dikenal dengan Mycobacterium Tuberculosis dan penyakit ini diakui sebagai permasalahan kesehatan masyarakat karena menurunkan derajat kesehatan jutaan orang setiap tahunnya. Tuberculosis terbagi menjadi dua jenis, yaitu TBC paru dan TBC ekstraparu. Penyakit ini secara langsung yang menjadi global saat ini, pencegahan dan pengendaliannya terus dilakukan dalam upaya menurunkan angka insidensi dan mortalitas yang disebabkan oleh TBC (Ummi,2018).



Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta adalah salah satu BBKPM di Indonesia, dan yang lainnya berada di Bandung, dan Makasar. Dimana Surakarta meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT dan NTB. Berbagai upaya dilakukan dalam mencegah dan mengendalikan penularan TBC di BBKPM dengan metode TCM. TCM merupakan sarana untuk penegakkan diagnosis namun tidak dapat dimanfaatkan untuk evaluasi hasil pengobatan (Permenkes RI, 2016: 16)



VI. Alat dan Bahan Alat



VII.



:



Bahan :



-



Pot Sputum



- Sampel Dahak



-



Cartdridge



- Reagen SR



-



GENXPERT



- Tissue



-



BSC



-



Lidi



Prosedur Kerja



1. Buka segel sampel reagent (SR) dan penutup tabung yang berisi sampel dahak 2. Tuang SR kedalam tabung dahak dengan volume SR 2 kali volume dahak. Tutup kembali



3. Kocok kencang tabung dahak sebanyak 10-20 kali, lalu inkubasi 10 menit. Setelah itu kocok kuat lagi inkubasi 5 menit. Apabila masih kental dan menggumpal inkubasi lagi 5-10 menit. 4. Cartridge disiapkan diberi identitas disisi kiri /kanan 5. Dahak yang sudah diproses dipindahkan ke cartridge dengan pipet, pipet diisi sampai melebihi tanda 2 ml 6. Masukkan pipet ke dalam ruang sampel masukkan dahak ke dalam cartridge, jangan sampai terjadi gelembung 7. Buka penutup bagian atas cartridge 8. Cartridge ditutup rapat kemudian diproses menggunakan mesin GenXpert



VIII.



Interpretasi Hasil



IX. Pembahasan Pada praktikum ini dilakukan pemeriksaan TCM di BBKPM Surakarta. Disana diajarkan bagaimana cara-cara ataupun langkah-langkah bagaimana cara pemeriksaan Tes Cepat Molekuler atau TCM. Xpert MTB/RIF berfungsi utk mendeteksi keberadaan dari kompleks DNA bakteri Mycobacterium tuberculosis (MTB) & resistensi (kekebalan) bakteri tersebut terhadap pengobatan dengan Rifampisin. Ketentuan sampel yang digunakan untuk pemeriksaan GenXpert yaitu volume sampel minimal 1 ml. Sampel harus murni dahak, dilarang menggunakan sampel yang mengandung partikel makanan dan atau partikel padat lain. Sampel dapat disimpan selama: 3 hari pada suhu 35̊⁰C dan 4-10 hari pada suhu 4⁰C, untuk sampel kiriman selama proses transportasi sampel harus disimpan pada suhu 4-8⁰C. Cartridge yang sudah berisi spesimen harus segera diperiksa maksimal 4 jam sejak spesimen dimasukkan ke dalam cartridge. Catridge tidak boleh digunakan apabila : permukaan telah basah dan kotor, segel penutup (lid) rusak, bagian PCR filling tube (ekor) rusak, terbalik dan/atau terjatuh (pd saat sudah berisi spesimen), sudah pernah dipergunakan. Dan tes harus diulang apabila : jika masih terdapat sisa dahak dari pasien, pengulangan dapat dilakukan dengan menggunakan sampel reagen (SR) yang baru. Jika ingin melakukan pengulangan dengan sisa dahak yang sudah ditambahkan dengan SR, maksimal waktu pengulangan adalah 5 jam



semenjak diberi penambahan SR. Pengulangan tes harus menggunakan cartridge yg baru. MTB Detected (MTB terdeteksi) : target MTB DNA terdeteksi; kontrol kedua, SPC dan PCC, memenuhi kriteria penerimaan ditetapkan. Ct nilai yang lebih rendah mewakili konsentrasi awal yang lebih tinggi dari DNA template; lebih tinggi nilai-nilai Ct mewakili konsentrasi yang lebih rendah dari DNA template. Dalam hasil MTB TERDETEKSI akan ditampilkan "Rif Resistance DETECTED" yang artinya bakteri MTB yang terdeteksi resisten terhadap Rifampisin. "RIF perlawanan tidak DETECTED" yang artinya bakteri MTB yang terdeteksi tidak resisten terhadap Rifampisin, atau "RIF Resistance INDETERMINATE" akan menampilkan pada baris terpisah (Bodmer, 2012).. MTB not Detected (MTB tidak terdeteksi) : target DNA MTB pada dahak tidak terdeteksi; kontrol kedua, SPC dan PCC, memenuhi kriteria penerimaan ditetapkan (Bodmer, 201). Invalid: ada atau tidaknya MTB tidak dapat ditentukan: SPC tidak memenuhi kriteria penerimaan, yaitu sampel tidak benar diproses, atau PCR dihambat, sehingga tes harus diulangi dengan spesimen tambahan (Bodmer, 2012). Kesalahan: Satu atau lebih dari PCC hasil gagal (gagal). MTB dan SPC



tidak dapat menampilkan hasil. Perhatikan: ulangi butir tes dengan



spesimen tambahan. Jika PCC berlalu (lulus), kesalahan ini disebabkan oleh kegagalan komponen system (Bodmer,2012). X. Kesimpulan 1. Dari praktikum tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Mahasiswa telah mengetahui SOP atau cara pemeriksaan TCM menggunakan GenXpert. 2. Mengetahui hasil pemeriksaan MTB dengan TCM



yaitu MTB



DETECTED dengan RIF resistance atau RIF not resistance, MTB NOT DETECTED, ERROR, dan hasil INVALID.



XI.



DaftarPustaka Khoirul, Ummi. 2018. Model Skrinning Massal Tuberkulosis Dan Kasus Tuberkulosis (TBC) Paru di Lembaga Permasyarakatan Kelas II A Kabupaten Jember. Universitas Jember PPT pak wahono Bodmer, T., Ströhle, A. Diagnosing Pulmonary Tuberculosis with the Xpert MTB/RIF Test. J. Vis. Exp. (62), e3547 10.3791/3547, DOI : 10.3791/3547 (2012).



XII.



Lampiran



XIII.



XIV. BBKPM Surakarta



Ruang berdahak



Pengolahan sampel



Catridge yang akan digunakan



Catridge dimasukkan ke dalam alat genxpert



Entry data pasien



Proses pemeriksaan selama 2 jam



Hasil pemeriksaan



Media kultur LJ



GLOSARIUM DNA



: Deoxyribo Nucleic Acid



K3



: Keselamatan Keseharan Kerja



Mortalitas



: kodrat bahwa setiap manusia pada akhirnya harus meninggal dunia



MTB



: Mycobacterium Tuberculosis



PCC



: Probe Check Control



PCR



: Polymerase Chain Reaction



Probe



: Pemeriksaan



SPC



: Sampel Process Control