Laporan UC RSUD M. Zein Painan (090915) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RINGKASAN EKSEKUTIF ANALISIS BIAYA PELAYANAN DI RSUD M.ZEIN PAINAN Laporan ini merupakan hasil analisis biaya per pelayanan dengan mengacu pada pendekatan penghitungan dengan mengelompokan biaya ke dalam biaya langsung dan biaya tidak langsung. Hal ini mengacu pada pengelompokan biaya berdasar kerangka keuangan daerah.Hasil analisis ini menghasilkan informasi biaya real yang ada di RSUD M.Zein Painan untuk pelayanan pasien rawat inap (VIP, Kelas I, kelas II, dan Kelas III), rawat jalan, unit penunjang Rumahsakit dan Instalasi penunjang medis. Agar tarif pelayanan selalu mencerminkan biaya real maka sebaiknya usulan pola tarif baru didasarkan pada hasil analisis biaya pelayanan Rumahsakit seperti ini. Metode analisis ini menggunakan pendekatan biaya langsung dan tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya yang terjadi secara langsung di setiap instalasi. Sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya yang secara riil tidak terjadi dalam suatu bagian/intalasi, namun dampak biaya tersebut mempengaruhi kinerja bagian/instalasi tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam metode ini sangat cocok untuk diimplementasikan



di Rumahsakit karena banyaknya departemen/unit/ instalasi dan



produk/jasa yang variatif sehingga sulit dalam pengumpulan data karena keterbatasan sistem akuntansi dan keuangan. Untuk mendukung terlaksananya efisiensi Rumahsakit, analisis seperti ini harus dibuat minimal 1 tahun sekali. Selama melakukan analisis biaya pelayanan kesehatan di RSUD M. Zein Painan ini, kami melihat Sistem informasi manajemen rumah sakit belum diimplementasikan secara optimal. Dalam era globalisasi saat ini yang mengedepankan transparansi, efesiensi dan pertanggungjawaban keuangan, peran dan fungsi akuntansi yang terkomputerisasi menjadi sangat penting. Karena itu untuk pengembangan ke depan, diharapkan ada perbaikan sistem akuntansi komputerisasi secara menyeluruh dan terintegrasi untuk mendukung terciptanya informasi akuntansi dan klinis yang andal serta untuk mewujudkan akuntabilitas Rumah sakit sebagai entitas bisnis yang sehat, berkualitas dan kompeten tanpa meninggalkan misi sosial Badan Layanan Umum Daerah.



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



1



PENDAHULUAN ANALISIS BIAYA PELAYANAN SEBAGAI DASAR USULAN TARIF BARU DI RSUD M.ZEIN PAINAN



Perubahan global yang diiringi dengan perubahan kelembagaan yang terjadi akhir-akhir ini memicu berbagai organisasi termasuk Rumahsakit untuk selalu memberikan jasa pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasien atau calon pasien. Jasa pelayanan yang diberikan harus bermutu lebih baik, penanganan pasien lebih cepat, harga relatif murah dan bermanfaat. Bagi Rumahsakit pemerintah, era transisi saat ini juga turut mendorong dilakukannya pembenahan menyeluruh agar suatu saat mampu mandiri. Langkah antisipatif untuk menanggulangi hal ini adalah Rumahsakit harus berupaya melakukan transformasi dan perbaikan mutu yang terus menerus, mengefektifkan semua sarana yang ada agar mencapai efisiensi yang tinggi dan mampu bersaing. Sejalan dengan perkembangan globalisasi maka akan berdampak terhadap terjadinya berbagai perubahan yang tak terkendali di sektor kesehatan, salah satu contoh dampak dari globalisasi adalah dengan masuknya investor asing yang membawa teknologi baru yang “belum tentu efisien”, adanya dampak tersebut secara otomatis akan meningkatkan biaya pelayanan kesehatan yang sangat drastis. Permasalahan dalam hal pembiayaan kesehatan akan semakin kompleks di masa depan. Biaya pelayanan kesehatan akan semakin meningkat terus, sejalan dengan penyebaran teknologi kedokteran dan hal ini merupakan tantangan yang tidak ringan bagi penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Memasuki era globalisasi dan persaingan pasar yang semakin tak terkendali, hal ini mengakibatkan persaingan yang sangat ketat pada industri Rumahsakit sehingga memicu Rumahsakit untuk meningkatkan kinerjanya. Pada saat sekarang ini, dimana kebijakan perubahan kelembagaan mulai muncul di Rumahsakit, akuntabilitas dan pengeloalaan keuangan yang baik.



rumahsakit dituntut mempunyai Hal ini juga dirasakan oleh pihak



manajemen RSUD M. Zein Painan. Sebagai organisasi pelayanan kesehatan, RSUD M. Zein Painan harus mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi akibat dampak globalisasi sekaligus menghadapi era perdagangan bebas yang sudah di depan mata. Salah satu bentuk antisipasi yang harus dilakukan adalah efisiensi dan perbaikan mutu pelayanan kesehatan yang



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



2



dihasilkan. Implikasinya adalah Rumahsakit harus mampu dalam pengelolaan biaya secara komprehensif. Pembenahan harus segera dilakukan di Rumahsakit mulai dari aspek manajemen hingga aspek medis. Dari sudut pandang aspek manajemen, terutama manajemen keuangan, perlu dipikirkan mengenai kesehatan keuangan Rumahsakit, karena kesehatan keuangan merupakan salah satu indikator keberhasilan Rumahsakit. Untuk itu Rumahsakit perlu menerapkan konsep-konsep manajemen keuangan seperti layaknya organisasi bisnis sehingga memungkinkan organisasi rumah sakit menjadi organisasi bisnis yang cost effective. Tujuan penerapan konsep manajemen keuangan tersebut adalah agar Rumahsakit bisa memperoleh keuntungan yang cukup tanpa meninggalkan mutu dan tetap memperhatikan pelayanan kepada pasien tidak mampu. Peningkatan kesehatan keuangan Rumahsakit bisa diperoleh dengan dua cara yaitu, peningkatan pendapatan dan efisiensi biaya. Peningkatan pendapatan bisa terjadi karena adanya perluasan pasar layanan berupa penambahan jumlah pasien, yang salah satu sebabnya adalah peningkatan mutu yang berkesinambungan. Sedangkan efisiensi bisa tercapai dengan cara melakukan kontrol biaya yang terjadi dalam setiap pelayanan yang diberikan tanpa meninggalkan mutu. Upaya untuk mencapai efisiensi haruslah didukung dengan informasi biaya untuk setiap pelayanan yang ada di Rumahsakit. Melalui informasi ini diharapkan akan tercipta suatu kesadaran biaya (Cost Culture) diantara semua pihak yang bekerja di Rumahsakit. Informasi biaya ini secara berkala diberikan ke semua unit / Instalasi yang bertujuan agar segala tindakan semua pihak di Rumahsakit dilakukan dengan memperhitungkan semua biaya yang terjadi. Strategi pengukuran kinerja dan efisiensi bisa tercapai dengan terlebih dahulu harus didahului dengan informasi biaya per pelayanan (unit cost), dan hal tersebut saat ini dirasakan sebagai suatu kendala bagi Rumahsakit. Hal ini disebabkan karena hingga saat ini sebagian besar Rumahsakit kurang bisa memberikan / memperoleh informasi biaya per pelayanan (unit cost) yang diberikan kepada



pasien. Hal ini disebabkan oleh kurang adaptifnya sistem



akuntansi dan keuangan yang ada di Rumahsakit, karakteristik biaya Rumahsakit yang unik, dan skill SDM yang kurang mampu melakukan analisis biaya pelayanan pasien di Rumahsakit. Di samping hal tersebut konsep analisis biaya yang ada dan dikenal Rumahsakit pada saat ini hanya menghasilkan “biaya standar” dan bukan “biaya realitas”. Padahal informasi biaya per



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



3



pelayanan (unit cost layanan) yang “realitas” sangat dibutuhkan Rumahsakit untuk bisa mengukur kinerja dan mencapai efisiensi yang tinggi. Usaha untuk mencapai pelayanan kesehatan yang efisien di Rumahsakit sangat berhubungan dengan kemampuan sumberdaya manusia yang ada, mulai dari dokter, perawat, hingga para pegawai non medis termasuk para tenaga akuntansi dan keuangan. Informasi biaya menjadi hal yang penting, karena dengan adanya informasi ini pihak pimpinan akan dapat menilai efisien tidaknya kinerja setiap instalasi guna peningkatan kinerja di masa datang. Disamping itu informasi biaya khususnya unit cost juga bisa dijadikan dasar dalam penetapan tarif pelayanan di Rumahsakit. Apabila Rumahsakit ingin menciptakan efisiensi dan mutu yang baik seharusnya tarif yang ada harus bisa mencerminkan realitas biaya yang terjadi. Disamping berbagai hal tersebut, pada saat ini, tarif menjadi hal yang penting, dan menjadi isu yang sangat rawan di masyarakat. Banyaknya kasus kematian karena tidak adanya biaya berobat, di satu sisi sedang di sisi yang lain Rumahsakit tidak mungkin memberikan secara gratis karena akan merugi. Hal ini perlu disikapi dan dibuatkan terobosan ataupun strategi dalam penyusunan pola tarif di Rumahsakit, khususnya Rumah Sakit sebagai pengemban misi sosial sekarang ini banyak mendapat sorotan sehingga Rumahsakit tetap sekaligus bisa menjalankan 2 fungsi, sebagai pengemban misi sosial maupun sebagai lembaga yang mencari keuntungan . Alat untuk mencapai strategi tersebut adalah Analisis Biaya Pelayanan Rumahsakit yang lebih dikenal dengan Penghitungan Unit Cost . Dengan penghitungan unit cost ini, efisiensi dan kinerja setiap instalasi maupun komponen dalam proses pelayanan di Rumahsakit dapat dimonitor dengan baik. Dengan penghitungan unit cost akan dihasilkan pula biaya kesehatan per item penyakit, sehingga akan lebih mudah dalam membuat strategi pentarifan, penyusunan anggaran dan pengukuran kinerja di Rumahsakit. Dengan analisis biaya ini diharapkan peserta bisa membuat struktur tarif yang sesuai dengan tujuan Rumahsakit dan keinginan masyarakat, sehingga pasien bisa mendapatkan tarif yang murah dan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Berdasarkan latar belakang tersebut, RSUD M. Zein Painan pada saat ini melakukan kajian analisis biaya pelayanan Rumahsakit agar Rumahsakit bisa memaparkan akuntabilitas dan survive mendapatkan pendanaan di masa depan, sehingga kajian ini merupakan agenda yang sangat penting. Dengan hasil analisis biaya ini mempunyai arti bahwa berbagai keputusan



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



4



manajemen berkait dengan akuntabilitas keuangan yang diambil telah di dasarkan pada suatu dasar yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan. Dalam kajian ini mengadakan pendekatan konsep analisis biaya “realitas” dengan pendekatan penghitungan biaya berbasis aktivitas yang mungkin bisa dilakukan di rumahsakit pada kondisi sistem saat ini berdasar pengelompokan biaya langsung dan biaya tidak langsung (sesuai dengan kerangka keuangan daerah). Dengan pendekatan konsep ini diharapkan hasil analisis biaya / unit cost Rumahsakit ini bisa menjadi dasar



Manajemen Rumahsakit dalam pengambilan kebijakan maupun



keputusan yang berkait dengan pola tarif, penyusunan anggaran/subsidi, pengukuran kinerja maupun kebijakan lain di Rumahsakit.



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



5



TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS BIAYA PELAYANAN SEBAGAI DASAR USULAN POLA TARIF BARU DI RSUD M. ZEIN PAINAN



A. PEMBIAYAAN RUMAH SAKIT



Rumahsakit sebagai suatu organisasi sosio ekonomi, seperti organisasi ekonomi lainnya memerlukan pembiayaan untuk menjamin kelancaran pelaksanaan kegiatannya tanpa meninggalkan ciri sosialnya. Jadi pada satu sisi Rumahsakit harus bersifat sosial sehingga mampu dijangkau oleh masyarakat golongan ekonomi lemah, namun dilain pihak harus dikelola sedemikian rupa sehingga dapat bertahan hidup dan mempertahankan kualitas pelayanan. Menurut Sulastomo (1997), industri di sektor kesehatan, selalu digambarkan sebagai bersifat : padat modal, padat karya dan padat teknologi. Semakin tinggi tingkat pendapatan suatu negara, ternyata juga semakin tinggi konsumsi terhadap pelayanan kesehatan. Namun sangat ironis, bahwa tingginya biaya pelayanan kesehatan tidak berarti menghasilkan status kesehatan yang lebih baik. Salah satu masalah yang perlu diantisipasi adalah pembiayaan Rumahsakit dimasa depan. Beberapa alasan yang dapat dikemukakan, antara lain pertimbangan aspek pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan permintaan masyarakat, teknologi kedokteran serta pertumbuhan industri kedokteran sendiri, hal itu akan menjadi beban bagi sebagian besar masyarakat.



B. ANALISIS BIAYA (Unit Cost) Dalam akuntansi, khususnya dalam bidang analisis biaya ada berbagai metode yang saat ini berkembang. Aplikasi metode akuntansi biaya di Rumahsakit yang sering digunakan adalah metode satu langkah, metode dua langkah, metode reciprocal, metode double distribusi, metode DRG, metode Activity Based Costing, dan metode ABC Sederhana (Simple ABC) . Perbedaan metode analisis biaya tersebut pada intinya terletak pada bagaimana cara menentukan alokasi terhadap biaya yang terjadi.



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



6



1. Metode Satu langkah, Dua langkah dan Metode Reciprocal Aplikasi metode akuntansi biaya konvensional di Rumahsakit khususnya di manca negara dimulai dengan konsep alokasi “satu langkah'”. Dengan metode ini, setiap biaya pusat pelayanan pendukung dialokasikan pada beberapa pusat layanan utama yang menggunakan pelayanannya, tetapi tidak untuk pusat pelayanan yang lain. Contoh, di sebuah Rumahsakit, housekeeping akan dialokasikan untuk dokter anak, dokter bedah, dll atas dasar ruangan. Tetapi metode ini gagal untuk mengenali bahwa beberapa pusat layanan menyediakan layanan untuk pusat layanan lain: misalnya, housekeeping membersihkan departemen medical record, pusat layanan yang lain. Kegagalan metode satu langkah yang kemudian memunculkan metode dua langkah. Metode “dua langkah” memperbaiki kekurangan metode 'satu langkah'. Dengan metode ini, biaya pusat layanan 'dialirkan' ke pusat layanan pendukung lain dan ke pusat layanan utama yang menggunakan basis pengalokasian tertentu. Biasanya tahap ini dimulai dengan pusat pelayanan pendukung yang melayani beberapa pusat pelayanan lain di dalam organisasi dan membagikan biaya ke pusat-pusat biaya sisanya. Kemudian diteruskan dengan pusat-pusat layanan lain dengan menggunakan model seperti metode satu langkah. Metode lainnya yang juga mencoba memperbaiki metode step down adalah metode Resiprocal. Dalam metode ini, biaya pusat layanan tidak 'diturunkan'. Tetapi, akuntan mengembangkan persamaan simultan yang menghitung dan mengalokasikan setiap biaya pusat layanan pendukung atas dasar penggunaan layanan tersebut oleh semua pusat layanan lainnya, tidak hanya oleh pusat layanan yang ada di bawahnya. Singkatnya, dalam metode ini akuntan melakukan 3 aktifitas yang berbeda dalam usaha akuntansi biaya. Pertama, mendefinisikan pusat biaya. Kedua, memasukkan setiap biaya ke dalam pusat biaya-pusat layanan utama dan pusat layanan pendukung. Dengan biaya langsung, maka hal ini mudah dilakukan, tetapi lebih rumit jika dilakukan dengan pembiayaan tidak langsung. Dan yang ketiga, mengalokasikan biaya pusat layanan pendukung ke pusat layanan utama. Untuk melaksanakan proses alokasi, dilakukan dengan 2 langkah. Pertama, memilih dasar pengalokasian (seperti luas ruangan) untuk setiap pusat biaya layanan pendukung; dasar-dasar ini digunakan untuk menghitung penggunaan layanan-layanan suatu pusat oleh pusat biaya lainnya. Kedua, memilih metode pengalokasian (seperti



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



7



metode step down) untuk mendistribusikan biaya pusat layanan pendukung di antara pusat layanan utama. Kadang-kadang biaya ini menjadi cukup rumit. Dari ketiga metode ini akan menyebabkan hasil analisis biaya kurang tepat karena banyaknya asumsi. Aplikasi berbagai metode ini tidak didasari pada ide untuk membangun sistem akuntansi biaya tetapi hanya bertujuan untuk menghasilkan informasi biaya. Karena itu hasil analisisnya akan bias dan tidak ada usaha untuk mengembangkan sistem akuntansi biaya di masa datang. 2. Metode Double Distribution Di Indonesia, metode alokasi biaya di Rumahsakit yang pertama dikenal adalah double distribution. Metode ini pada tahun 1997 dianjurkan oleh DEPKES karena saat itu Rumahsakit belum melakukan analisis biaya pelayanannya. Metode ini pada dasarnya hampir sama dengan metode dua langkah. Pada metode ini analisis diawali dengan membagi unit-unit di Rumahsakit kedalam unit pendukung dan unit utama. Alokasi biaya dimulai dengan membagi biaya-biaya di unit pendukung ke unit pendukung lainnya, dan pada akhirnya ke unit utama. Alokasi dilakukan hingga semua biaya di unit pendukung habis. Secara umum alokasi biaya dengan metode ini dapat dilihat pada peraga berikut : Peraga 1. Alokasi Biaya Metode Double Distribution Biaya



Biaya



Biaya



Biaya



Biaya



Biaya



Biaya



Pendu



Pendu



Pendu



Pendu



Utama



Utama



Utama



Unit



kung



Unit



kung



Unit



kung



Unit



kung



Unit



Unit



Unit



Setelah memperoleh alokasi biaya dari unit pendukung kemudian dilakukan analisis biaya di unit utama tersebut. Namun dasar biaya yang akan dianalisis di unit utama adalah kas yang keluar dalam membeli berbagai kebutuhan di Rumahsakit. Padahal pembelian kebutuhan Rumahsakit bisa saja dilakukan dengan hutang pada



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



8



pihak ketiga. Karena dasar biaya adalah pengeluaran kas Rumahsakit secara keseluruhan maka akibatnya tidak bisa mengidentifikasi biaya yang terjadi di berbagai unit dan instalasi. Karena itu diasumsikan biaya yang dianalisis adalah untuk kelas II. Sedangkan untuk pasien kelas I, III, di peroleh dengan prosentase tertentu dari unit cost kelas II tersebut. Apabila kita menyimak cara analisis dalam metode ini maka akan terlihat berbagai keterbatasan yang bisa mengakibatkan hasil analisis akan bias dan jauh dari unsur keakuratan. Asumsi yang terlalu banyak dalam mengalokasi biaya, dasar biaya yang dialokasi tidak real merupakan beberapa kelemahan yang nampak terlihat. Padahal dalam konsep alokasi biaya mensyaratkan agar asumsi diusahakan diperkecil atau bahkan kalau mungkin tidak ada. Dari beberapa kelemahan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebenarnya konsep ini lebih cocok untuk menghitung biaya secara garis besar karena lebih memfokuskan pada hasil akhir dan tidak berorientasi pada pengembangan sistem akuntansi biaya berkelanjutan di Rumahsakit. Karena itu hasil analisis metode ini sebenarnya tidak sesuai apabila digunakan untuk pengambilan keputusan manajerial seperti kebijakan tarif, penilaian kinerja instalasi khususnya mengenai efesiensi, dan untuk anggaran Rumahsakit. 3. Metode Analisis Biaya Berdasarkan Aktivitas (ABC) Metode ini sebenarnya merupakan metode terbaik dari berbagai metode analisis biaya yang ada. Namun prasyarat metode ini yang mengharuskan sistem yang sangat baik dan terkomputerisasi menyebabkan metode ini sulit diimplementasikan di Rumahsakit, khususnya Rumahsakit Indonesia yang sampai saat ini belum ada perubahan sistem akuntansi dan keuangan. Walaupun demikian metode ini bisa digunakan pada beberapa aktivitas Rumahsakit seperti analisis biaya pendidikan mahasiswa di Rumahsakit. Pada awalnya, metode analisis biaya berbasis aktivitas (ABC) digunakan pada organisasi yang menggunakan peralatan mesin yang cukup banyak sehingga biaya overhead menjadi besar dibandingkan dengan biaya tenaga kerja langsung dan bahan langsung. Namun dalam perkembangannya, konsep ABC ini kemudian menjadi trend



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



9



dan digunakan oleh berbagai organisasi yang menginginkan ketepatan dalam analisis biaya produk/jasanya. Activity-based cost system (ABC systems) merupakan suatu alternatif penentuan harga pokok produk atau jasa yang saat ini cukup dikenal dan sangat relevan. ABC Sistem, merupakan sistem informasi tentang pekerjaan (atau aktivitas) yang mengkonsumsi sumber daya dan menghasilkan nilai bagi konsumen. 1 Ada dua anggapan penting yang mendasari sistem ABC 2, yaitu: 1) Aktivitas menyebabkan timbulnya biaya. Sistem ABC berawal dengan anggapan bahwa sumber daya pembantu atau sumber daya tidak langsung menyediakan kemampuan untuk melaksanakan aktivitas, bukan sekedar menyebabkan timbulnya biaya yang harus dialokasikan. 2) Produk (pelanggan) menyebabkan timbulnya permintaan atas aktivitas. Untuk membuat produk diperlukan berbagai aktivitas, dan setiap aktivitas memerlukan sumber daya untuk pelaksanaan aktivitas tersebut. Biaya berdasar aktivitas membebankan biaya ke produk dan jasa berdasar sumber daya yang dikonsumsi. Sistem ini mengidentifikasi biaya aktivitas dan melacak aktivitas-aktivitas ke produk atau jasa tertentu yang memotivasi terjadinya aktivitas. Set up mesin, penggunaan obat-obatan, dan perawatan bayi adalah contoh dari biaya aktivitas. Biaya tidak langsung atau biaya overhead dilacak ke suatu produk dan jasa tertentu daripada disebarkan ke seluruh produk dan jasa secara arbriter. Sistem ABC membuat pihak manajemen dapat belajar untuk mengendalikan timbulnya aktivitas dan mengendalikan biaya. Sumber daya mengalir ke aktivitas melalui resources drivers, kemudian aktivitas mengalir ke obyek biaya melalui activity drivers. Resources drivers digunakan untuk membebankan biaya yang gunanya untuk memperkirakan konsumsi sumber daya oleh aktivitas. Setiap sumber daya dilacak ke aktivitas menjadi suatu elemen biaya (cost element). Kemudian elemen-elemen biaya tersebut berkumpul menjadi suatu 1



Johnson, Thomas H., “Activity-based Information: A Blueprint for World-Class .Management Accounting,” Prentice-Hall International Editions. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, Inc. 1991, hal. 257 2



Cooper, Robin dan Robert S. Kaplan, “The Design of Cost Management Systems: Text, Cases, and Readings,” Prentice-Hall International Editions, Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, Inc. 1991, hal. 269



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



10



activity cost pool (biaya total yang dihubungkan dengan suatu aktivitas). Activity cost pool selanjutnya dilacak ke obyek biaya melalui activity drivers.



4. Metode ABC Sederhana. Penggunaan metode ini di Rumahsakit Indonesia, didasarkan pada pertimbangan mengenai adanya kelemahan metode yang ada selama ini disatu sisi, dan keberadaan sistem yang tidak memungkinkan untuk aplikasi metode ABC murni disisi lain. Metode ini sebenarnya mengacu pada konsep ABC dengan mengkombinasikan dengan metode yang lain. Dalam mengalokasikan biaya tidak langsung ke unit-unit atau departemen penghasol jasa, menggunakan metode dobel distribusi. Sedangkan proses pengalokasian biaya ke masing-masing produk jasa, menggunakan pendekatan metode ABC. Maka dari itu, metode ini tidak hanya menghasilkan output hasil analisis tetapi juga akan menghasilkan identifikasi sistem akuntansi biaya yang perlu segera dibenahi. Disamping mengacu pada tujuan akuntansi biaya, hasil akhir metode ini juga berupa saran pengembangan sistem. Karena itu, secara umum hasil analisis metode ABC Sederhana adalah: 1. Informasi harga pokok (unit cost) untuk setiap produk atau jasa; 2. Informasi biaya untuk tujuan pencapaian efisiensi Rumahsakit, 3. Informasi biaya untuk tujuan pengendalian biaya (terkait anggaran), 4. Informasi manajemen untuk untuk pengambilan keputusan khusus, 5. Informasi mengenai kesiapan sistem akuntansi biaya. Informasi real cost yang diperoleh dari hasil analisis biaya sangat bermanfaat dalam menyusun anggaran komprehensif suatu organisasi. Bagi Rumahsakit, konsep seperti ini tentunya juga berlaku. Informasi cost yang disertai dengan informasi penggunaan material, labor, dan overhead bagi tiap-tiap instalasi di Rumahsakit akan digunakan oleh komisi/bagian anggaran dalam membuat anggaran komprehensif. Namun, efisiensi perencanaan dan pengendalian biaya sukar atau mungkin tidak dapat dilakukan tanpa mengetahui perilaku biaya yang akan direncanakan maupun dikendalikan.



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



11



Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi : 1. Biaya variabel, adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya ini berubah secara proporsional dengan perubahan tingkat aktivitas. Biaya bahan medis habis pakai adalah contoh biaya variabel di Rumahsakit, di mana biaya ini tergantung dari banyaknya kegiatan dalam melayani pasien. 2. Biaya tetap, adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume tertentu. Gaji perawat adalah contoh dari biaya tetap di Rumahsakit, walaupun pasien yang dilayani bertambah namun gaji perawat tetap. 3. Biaya campuran, adalah biaya yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai biaya tetap ataupun biaya variabel. Dengan kata lain, biaya campuran merupakan biaya yang mengandung sebagian unsur biaya tetap dan sebagian unsur biaya variabel. Apabila dihubungkan dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat di kelompokkan menjadi : 1. Biaya langsung, biaya yang terjadi karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya langsung di tiap-tiap bangsal perawatan adalah semua biaya yang terjadi dalam bangsal tersebut dalam hubungannya dengan pelayanan pasien. Secara sederhana biaya langsung di Rumahsakit adalah 



Biaya langsung bagian rawat inap: BMHP







Biaya langsung di Instalasi Gizi : biaya bahan makanan, gaji/upah karyawan bagian gizi, dan lain sebaginya.



2. Biaya tidak langsung, biaya yang terjadinya tidak harus disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan pelayanan jasa yang diberikan adalah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead. Penggolongan biaya di atas, apabila diterapkan dalam aplikasi perhitungan unit cost di Rumahsakit akan disesuaikan dengan kebutuhan. Pendekatan perhitungan unit cost yang mendekati keakuratan adalah sebanyak mungkin menghindari pengasumsian karena kurang baiknya sistem akuntansi. Di



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



12



samping itu, juga harus dapat mengidentifikasi biaya langsung (direct cost) dengan obyek biaya (cost objective) satuan kerja. Setelah itu dilakukan pengalokasian biaya bersama (joint costs) satuan kerja penunjang ke satuan kerja yang menikmati (satuan penunjang lain maupun satuan kerja medik). Selanjutnya, pendistribusian biaya satuan kerja medik ke jenis layanan atau kategori layanan dengan menggunakan dasar alokasi yang paling adil untuk menghasilkan unit cost layanan. Penerapan akuntansi biaya di Rumahsakit selalu mengacu pada penggolongan biaya. Namun, dalam realisasinya di Rumahsakit, penggolongan biaya harus dilakukan dengan mempertimbangkan kejelasan penggolongan tersebut. Oleh karena itu, dalam menghitung unit cost berdasarkan Metode ABC Sederhana, penggolongan yang paling tepat yaitu menggunakan konsep biaya langsung dan biaya tidak langsung.



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



13



METODOLOGI ANALISIS BIAYA PELAYANAN DI RSUD M. ZEIN PAINAN Kajian ini merupakan studi evaluatif dan menggunakan rancangan deskriptif dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Metodologi yang dipakai adalah metodologi yang mengacu pada konsep pengembangan menuju pada metode yang ideal yaitu Activity Based Costing. Metode yang akan kita implementasikan juga mengacu pada metodologi analisis biaya yang sesuai dengan karakter Rumahsakit di Indonesia, yang sudah dipadukan dengan pengalaman riset di Rumahsakit-rumahsakit di Indonesia. A. Unit Analisis Unit analisisnya adalah seluruh bagian di Rumahsakit di RSUD M. Zein Painan. Untuk mengakomodir validitas, data yang diambil adalah data kegiatan dan keuangan periode Juli 2014 sampai Juni 2015 (data satu tahun). Data yang dipergunakan adalah data primer dan sekunder, namun untuk menjamin validitas data sedapat mungkin akan digali melalui data primer. Subyek penelitian adalah stakeholder yang terkait yaitu seluruh unit kerja RSUD M. Zein Painan. Tabel 1. Pemetaan Unit Kerja Unit Kerja Manajemen 1 Direktur 2 Bagian Tata Usaha 3 Bidang Keuangan dan Akuntansi 4 Bidang Pelayanan 5 Bidang Penunjang Unit Gawat Darurat & Rawat Jalan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11



Instalasi Gawat Darurat Poliklinik Penyakit Dalam Poliklinik Anak Poliklinik Bedah Poliklinik Kebidanan dan Kandungan Poliklinik Mata Poliklinik Saraf Poliklinik THT Polillinik Kulit dan Kelamin Poliklinik Paru Poliklinik Orthopedi



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



14



12 Poliklinik Jiwa 13 Poliklinik Umum 14 Poliklinik Gigi Rawat Inap & Rawat Intensif 1 VIP 2 Ruang Anak 3 Ruang Bedah 4 Ruang Penyakit Dalam dan HCU 5 Ruang Kebidanan 6 Ruang Perinatalogi 7 Ruang Paru, Neurologi, dan HCU 8 Ruang Kelas Unit Kerja Penunjang Medik /Klinik 1 Instalasi Laboratorium 2 Kamar Operasi 3 Instalasi Radiologi 4 Fisioterapi 5 UTDRS 6 Instalasi Pemulasaran Jenazah 7 Ambulance Unit Kerja Penunjang non Medik 1 IPSRS 2 IPLRS 3 Laundry 4 Instalasi Gizi 5 Instalasi Rekam Medik 6 Instalasi Farmasi 7 CSSD LainLain 1 Lain-lain



B. Metode Penelitian Analisis Biaya Pelayanan Kesehatan di Rumahsakit Pemerintah dengan kajian di RSUD Kota Salatiga dalam penelitian ini dapat dijabarkan dalam kerangka pikir seperti terlihat pada peraga 2 berikut :



Peraga 2



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



15



Biaya Langsung Unit Cost



Unit Pelayanan



Unit Penunjang Medik



Rehabilitasi Medik



Tindakan Medik



Laboratorium



Instalasi IPSRS



Rawat Inap



Instalasi Gizi



Radioterapi



Instalasi Farmasi



Rawat Jalan



Instalasi laundry



Radiologi Instalasi CSSD



Rawat Darurat



Biaya Tidak Langsung Unit-Unit Manajemen Bidang



Sub bidang



Direksi



Kerangka konsep analisis biaya “real” berdasar metode ABC Sederhana dalam kajian ini menggunakan penggolongan biaya menurut sesuatu yang dibiayai yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung. Hal ini dilakukan karena karakteristik Rumahsakit yang terdiri dari banyak unit pelayanan (revenue center) yang mempunyai banyak produk dan jasa. Karena itu, penggolongan biaya yang paling tepat digunakan adalah “biaya menurut sesuatu yang dibiayai”. Penggunaan penggolongan biaya ini akan memudahkan dalam menganalisis, khususnya dapat langsung dilakukan pengidentifikasian dan pengelompokkan terhadap biaya yang terjadi yang berhubungan dengan produk dan jasa maupun dengan unit atau instalasi yang ada. Dari peraga 2 diatas menunjukkan bahwa analisis unit cost setiap pelayanan tidak hanya dilakukan untuk unit-unit atau instalasi yang dianggap sebagai revenue center tetapi juga untuk unit yang dianggap sebagai cost center seperti instalasi laundry dan gizi. Hal ini dilakukan karena kedua instalasi ini menghasilkan produk/jasa yang langsung bisa diidentifikasi. Kedua instalasi ini di masa depan bisa menjadi salah satu unit “revenue center”, atau bisa di “drop” dari manajemen Rumahsakit apabila dianggap merugikan. Karakteristik kedua instalasi ini sangat berbeda dengan instalasi dan unit “cost center” lainnya seperti Instalasi Pemeliharaan Sarana, Instalasi Kebersihan, dan instalasi-instalasi lainnya serta unit-unit manajemen rumahsakit yang memang hingga kapanpun tetap sebagai unit yang “cost center”.



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



16



Berdasarkan peraga 2 diatas, terlihat bahwa penggolongan biaya yang digunakan adalah biaya langsung dan biaya tidak langsung. Implementasi penggolongan biaya ini dalam analisis biaya di Rumahsakit adalah sebagai berikut:



1) Biaya Langsung Biaya secara langsung yang terjadi untuk pelayanan tiap-tiap pasien di Rumahsakit, antara lain: a.



Biaya langsung di unit pelayanan rawat inap, seperti: 



Biaya bahan habis pakai,







Biaya keusangan gedung dan peralatan (biaya penyusutan),







Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan,







Biaya jasa medis dokter (khusus tindakan),







Biaya gaji dan honor perawat/tenaga di Instalasi Rawat Inap (untuk Rumahsakit pemerintah hanya biaya honor/tunjangan dan tidak termasuk gaji pegawai negeri sesuai dengan SK MENKES tahun 1997 mengenai perhitungan unit cost/tarif),







Biaya makan (didasarkan pada unit cost gizi),







Biaya laundry (didasarkan pada unit cost laundry).



b. Biaya langsung unit pelayanan rawat darurat, seperti: 



Biaya bahan habis pakai,







Biaya keusangan gedung dan peralatan (biaya penyusutan),







Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan,







Biaya tindakan dokter,







Biaya gaji dan honor perawat/tenaga di Instalasi Rawat Jalan,







Biaya laundry (didasarkan pada unit cost laundry).



c. Biaya langsung unit pelayanan rawat jalan, seperti: 



Biaya bahan habis pakai,







Biaya keusangan gedung dan peralatan (biaya penyusutan),







Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan,







Biaya tindakan dokter,



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



17







Biaya gaji dan honor perawat/tenaga di Instalasi Rawat Jalan,







Biaya laundry (didasarkan pada unit cost laundry).



d. Biaya langsung unit pelayanan penyedia tindakan medik, seperti: 



Biaya bahan habis pakai,







Biaya keusangan gedung dan peralatan (biaya penyusutan),







Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan,







Biaya tindakan dokter,







Biaya gaji dan honor perawat/tenaga di Instalasi Rawat Jalan,







Biaya laundry (didasarkan pada unit cost laundry).



e. Biaya unit penunjang medik, seperti:



f.







Biaya bahan habis pakai;







Biaya keusangan gedung dan peralatan (biaya penyusutan),







Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan,







Biaya jasa pemeriksaan,







Biaya gaji dan honor perawat/tenaga di Instalasi Penunjang Medis,







Biaya makan (didasarkan pada unit cost gizi),







Biaya laundry (didasarkan pada unit cost laundry).



Biaya Instalasi Gizi, seperti: 



Biaya bahan makanan baik makanan basah maupun kering,







Biaya keusangan/penyusutan gedung dan peralatan Gizi







Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan,







Biaya bahan penunjang.







Biaya gaji dan honor tenaga kerja di unit gizi,



g. Biaya Instalasi Laundry, seperti: 



Biaya bahan cucian,







Biaya keusangan gedung dan peralatan Gizi,







Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan,







Biaya bahan penunjang,







Biaya gaji dan honor tenaga kerja di unit laundry.



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



18



2) Biaya tidak langsung, Biaya yang secara riil tidak terjadi dalam suatu unit/instalasi, namun dampak biaya tersebut mempengaruhi kinerja unit/instalasi tersebut. Biaya tidak langsung yang terjadi untuk setiap pasien di Rumahsakit, antara lain: 



Gaji/honor/tunjangan para staf Direksi;







Biaya yang terjadi di bagian Administrasi;







Biaya yang terjadi di bagian Akuntansi dan Keuangan; dan







Biaya Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumahsakit (IPS-RS).







Dan biaya-biaya di instalasi dan unit cost center lainnya.



Pemetaan Biaya pelayanan pasien di Rumahsakit dengan perhitungan unit cost berdasar metode ini antara lain : 1) Unit cost unit pelayanan rawat inap, antara lain ; a. Unit Cost Akomodasi (kamar perawatan) untuk setiap kelas, b. Unit Cost per tindakan medis dokter/perawat di ruangan (kamar perawatan) untuk setiap kelas dengan menggunakan bahan medis atau alat, 2) Unit cost unit pelayanan rawat darurat Unit Cost per tindakan medis dokter/perawat di ruangan (kamar perawatan) untuk setiap kelas dengan menggunakan bahan medis atau alat, 3) Unit cost per tindakan dan per kunjungan di unit pelayanan rawat jalan 4) Unit cost per tindakan di unit penyedia tindakan medik, seperti unit bedah sentral, endoscopy, kateterisasi, dll. 5) Unit cost per pemeriksaan di unit penunjang medik, seperti Radiologi, Laboratorium, dll; 6) Unit cost instalasi seperti instalasi gizi, instalasi sterilisasi, dan instalasi laundry. Dalam buku tarif Rumahsakit pemerintah, biasanya komponen secara umum dapat dibagi ke dalam 4 (empat) bagian besar maka untuk analisis biaya pelayanan kesehatan ini juga kita bagi dalam 4 bagian besar yaitu: 1) Biaya bahan dan alat, Biaya-biaya ini meliputi bahan medis habis pakai.



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



19



2) Biaya jasa rumahsakit, Biaya jasa Rumahsakit meliputi biaya pengurangan nilai aktiva yang digunakan dalam pemberian pelayanan kepada pasien, jasa manajemen, dll. 3) Biaya akomodasi (Rawat Inap), Biaya-biaya ini meliputi biaya penggunaan ATK, honor karyawan, penggunaan bahan medis habis pakai, serta biaya pengurangan nilai gedung dalan alat di rawat inap yang digunakan dalam pemberian pelayanan kepada pasien. Biaya ini terjadi di Instalasi Rawat Inap. 4) Biaya jasa pelayanan, Biaya jasa pelayanan, hingga saat ini masih sulit ditetapkan dengan pasti. Karena standar “penghargaan” profesional di Rumahsakit hingga saat ini masih sulit untuk ditentukan. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangkan dalam item ini adalah : 



Elastisitas harga







Tersedianya jumlah tenaga dokter dan jasa substitusi







Pendapatan per kapita penduduk







Aplikasi permintaan dan penawaran



C. Kerangka Pikir Penelitian Kerangka pikir analisis biaya pelayanan yang lebih komprehensive sehingga bisa mengakomodir analisis utilisasi, Idle Capacity, Value added dan non value added, analisa sensitivitas dan shadow price secara rinci dapat dijabarkan dalam peraga 3 berikut : Peraga 3. Kerangka Pikir Analisis Biaya Pelayanan Kesehatan



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



20



HASIL PENELITIAN ANALISIS BIAYA PELAYANAN DI RSUD M. ZEIN PAINAN



A. ANALISIS BIAYA PELAYANAN Analisis awal dilakukan terhadap produk unit gizi/unit produksi makanan, unit laundry serta unit-unit cost center lainnya. Hal ini dilakukan karena kedua unit ini mendukung proses pelayanan di instalasi-instalasi yang menjadi “revenue center”. Biaya-biaya yang terjadi di unit gizi, dan unit-unit cost center tersebut kemudian diidentifikasi dan dianalisis. Hasil analisis biaya di unit loundri dan gizi /unit produksi makanan akan menghasilkan unit cost per item produk/jasa yang dihasilkan. Kemudian unit cost tersebut dibebankan ke biaya tiap unit yang dijadikan revenue center. Sedangkan biaya tidak langsung yang telah teridentifikasi akan dialokasi ke unit-unit cost center dan revenue center tersebut. Analisis ini akan dimulai dengan identifikasi biaya tidak langsung di unit-unit manajemen. Selanjutnya biaya tidak langsung di alokasikan ke instalasi dan unit-unit pelayanan (alokasi manajemen 1). Setelah mendapat alokasi biaya tidak langsung dari unit manajemen, kemudian dilakukan perhitungan biaya atas aktivitas dan produk (unit cost) pada masing-masing instalasi. Khusus untuk unit laundry dan unit gizi, perhitungan unit cost dilakukan sampai dengan level unit cost per unit item cucian dan per item jenis makan masing-masing kelas perawatan. Beberapa instalasi, seperti instalasi kebersihan, instalasi loundry, instalasi gizi dan instalasi pemeliharaan sarana, aktivitas dan produk keempat instalasi ini tidak hanya untuk menunjang aktivitas pelayanan di unit pelayanan dan penunjang medik saja, melainkan juga menunjang aktivitas manajemen melalui pembersihan area kantor, pemeliharaan sarana kantor, dan pencucian beberapa linen kantor, dan penyediaan makanan satpam dan beberapa pegawai jaga. Oleh karena itu, unit-unit manajemen akan mendapat alokasi biaya dari instalasi-instalasi



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



21



ini. Biaya teralokasi dari instalasi tersebut ke unit manajeman, selanjutnya akan dialirkan ke unitunit pelayanan (alokasi manajemen 2). B. Identifikasi Biaya Tidak Langsung Biaya tidak langsung dalam analisis ini adalah biaya yang terjadinya tidak secara langsung dipengaruhi oleh unit-unit pelayanan dan instalasi-instalasi, namun mendukung terlaksananya kegiatan di setiap unit pelayanan dan instalasi sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Rumahsakit. Hasil identifikasi biaya tidak langsung dapat disusun berdasar klasifikasi kelompok akun/jenis biaya dapat dilihat pada tabel 2.



TABEL 2a. Identifikasi Biaya Tidak Langsung Berdasar Klasifikasi Unit Kerja



TABEL 2b. Identifikasi Biaya Tidak Langsung Berdasar Klasifikasi Akun/Jenis Biaya Jenis Biaya



Jumlah



BAKHP



Biaya Gaji (Non PNS), honor jaga dan Insentif ATK ART dan BRG LAINNYA Pemeliharaan Gedung Kantor



487.824.000 45.693.510



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



22



Jenis Biaya



Jumlah



Pem Mebeleir, Sarana dan Prasarana Fisik lainnya



72.062.976



Pem Alat Medis dan Kalibrasi



-



Pem Alat transportasi Pemeliharaan Ambulance Pemeliharaan Rumah Dinas Penyusutan Gedung Penyusutan peralatan Medis Penyusutan peralatan Non medis Listrik Air Telpon, internet, Fax Biaya Jasa Kebersihan Lain-lain



2.114.306 6.727.900 77.753.450 90.488.726 120.494.303 61.860.934 10.735.294 33.102.341 96.714.040 414.273.700



Total



1.519.845.478



Selanjutnya biaya-biaya tidak langsung yang telah diuraikan di atas dialokasikan ke masingmasing unit revenue center (tabel 3). TABEL 3. Alokasi Biaya Tidak Langsung Kepada Masing-masing Revenue Center Unit Kerja Instalasi Gawat Darurat Poliklinik Penyakit Dalam Poliklinik Anak Poliklinik Bedah Poliklinik Kebidanan dan Kandungan Poliklinik Mata Poliklinik Saraf Poliklinik THT Polillinik Kulit dan Kelamin Poliklinik Paru Poliklinik Orthopedi Poliklinik Jiwa Poliklinik Umum Poliklinik Gigi VIP Ruang Anak Ruang Bedah Ruang Penyakit Dalam dan HCU Ruang Kebidanan



Alokasi Biaya Tdk lgsg 97.628.441 74.159.125 13.923.159 30.988.078 16.484.284 46.103.304 28.502.119 10.659.441 5.327.651 13.931.436 4.011.277 25.759.865 1.193.260 10.074.071 44.253.087 43.039.134 104.455.348 133.055.115 66.165.095



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



23



Unit Kerja



Alokasi Biaya Tdk lgsg



Ruang Perinatalogi Ruang Paru, Neurologi, dan HCU Ruang Kelas Instalasi Laboratorium Kamar Operasi Instalasi Radiologi Fisioterapi UTDRS Instalasi Pemulasaran Jenazah Ambulance IPSRS IPLRS Laundry Instalasi Gizi Instalasi Rekam Medik Instalasi Farmasi CSSD Lain-lain



C.



98.136.258 26.429.350 105.287.543 201.435.660 81.463.836 59.294.900 76.034.267 22.508.638 4.843.509 7.611.229 8.303.159 4.151.579 12.454.738 14.530.528 21.419.627 6.227.369 -



Instalasi Gizi Pada tahap analisis biaya di instalasi Gizi. Terlebih dahulu dilakukan penelusuran dan



perhitungan alokasi biaya manajemen kepada instalasi gizi. Hasil Identifikasi biaya-biaya di instalasi gizi dan alokasi biaya manajemen pada instalasi gizi dapat dilihat pada tabel 4.



Tabel 4. Identifikasi Biaya Instalasi Gizi Berdasar Klasifikasi Akun/Jenis Biaya Nama Instalasi Jenis Biaya BAKHP Biaya Gaji (Non PNS), honor jaga dan Insentif ATK ART dan BRG LAINNYA Pemeliharaan Gedung Kantor Pem Mebeleir, Sarana dan Prasarana Fisik lainnya Pem Alat Medis dan Kalibrasi Pem Alat transportasi Pemeliharaan Ambulance



Instalasi Gizi Jumlah Biaya 124.534,00 95.400.000,00 12.603.020,09 1.779.852,50 -



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



24



Nama Instalasi



Instalasi Gizi



Jenis Biaya Pemeliharaan Rumah Dinas Penyusutan Gedung Penyusutan peralatan Medis Penyusutan peralatan Non medis Listrik Air Telpon, internet, Fax Biaya Jasa Kebersihan Lain-lain



Jumlah Biaya 80.761.495,74 3.384.760,60 26.224.502,60 11.050.059,21 3.452.987,95 2.369.153,60 26.675.319,93 -



Alokasi Biaya Tidak Langsung



12.454.738,01



Total



276.280.424,22



Setelah dilakukan penelusuran, biaya-biaya yang terjadi di instalasi gizi, langkah selanjutnya adalah analisis biaya setiap per porsi makanan (unit cost per porsi masing-masing jenis/kelas makanan), seperti pada tabel 5.



TABEL 5. Unit Cost per Porsi Kelas Perawatan VIP Kelas I Kelas II Kelas III



D.



Jumlah Porsi 3.178 9.019 10.613 34.409



Total Cost 80.262.445 218.642.884 212.343.071 643.514.389



Rata-rata Unit Cost per Porsi 25.256 24.242 20.008 18.702



UC per hari 75.767 72.727 60.023 56.106



Instalasi Laundry Pada tahap analisis biaya di instalasi Laundry. Terlebih dahulu dilakukan penelusuran



dan perhitungan alokasi biaya manajemen kepada instalasi laundry, biaya-biaya yang terjadi pada instalasi ini dapat dilihat pada tabel 6.



Tabel 6. Identifikasi Biaya Instalasi Laundry Berdasar Klasifikasi Jenis Biaya



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



25



Nama Instalasi



Laundry



Jenis Biaya BAKHP Biaya Gaji (Non PNS), honor jaga dan Insentif ATK ART dan BRG LAINNYA Pemeliharaan Gedung Kantor Pem Mebeleir, Sarana dan Prasarana Fisik lainnya Pem Alat Medis dan Kalibrasi Pem Alat transportasi Pemeliharaan Ambulance Pemeliharaan Rumah Dinas Penyusutan Gedung Penyusutan peralatan Medis Penyusutan peralatan Non medis Listrik Air Telpon, internet, Fax Biaya Jasa Kebersihan



Jumlah Biaya 12.892.935,00 32.400.000,00 1.947.739,47 603.133,96 12.481.322,07 7.199.896,80 8.414.763,87 3.513.604,25 197.429,47 4.122.549,44



Lain-lain



-



Alokasi Biaya Tidak Langsung Total



4.151.579,34 87.924.953,67



Setelah dilakukan penelusuran, biaya-biaya yang terjadi di instalasi laundry, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis untuk mengetahui biaya setiap lembar jenis cucian (unit cost per lembar masing-masing jenis cucian) di instalasi laundry dan distribusi biaya laundry ke masing-masing unit . Unit Cost Laundry dapat dilihat pada table 7a. dan Distribusi biaya laundry dapat dilihat pada tabel 7b. Tabel 7a Tabel Unit Cost Laundy Jenis Laundry Alas Kulkas Alas Meja Baju jas Baju pasien Celana Duk besar duk kecil Handuk Jas operasi Kain Kasa



Jumlah Lembar 120 516 416 15244 10436 7536 7220 12 5132 3816



Unit Cost per lembar 686,94 412,16 824,32 686,94 686,94 2.747,74 1.373,87 824,32 1.373,87 686,94



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



26



Jenis Laundry



Jumlah Lembar



Kelambu Korden Laken bayi Lap Mukena Penutup Incubator Penutup O2 Perlak Sajadah Sarang burung Sarung Sarung Bantal Sarung Galon Selimut Seprei Kecil Skor Topi



Unit Cost per lembar



4 252 3584 4540 364 68 100 4716 80 436 28 3744 72 240 20448 684 3468



2.747,74 2.747,74 549,55 137,39 1.373,87 274,77 274,77 686,94 549,55 549,55 549,55 549,55 686,94 1.373,87 824,32 412,16 686,94



Tabel 7b. Distribusi Biaya Laundry Unit Kerja



Alokasi Laundry



VIP Ruang Anak Ruang Bedah Ruang Penyakit Dalam dan HCU Ruang Kebidanan Ruang Perinatalogi Ruang Paru, Neurologi, dan HCU Ruang Kelas Kamar Operasi Poliklinik Poliklinik Penyakit Dalam Poliklinik Anak Poliklinik Bedah Poliklinik Kebidanan dan Kandungan Poliklinik Mata Poliklinik Saraf



2.248.751 2.891.173 3.466.000 5.714.201 4.173.269 3.919.927 778.710 3.717.693 59.013.226 2.002.004 400.401 400.401 400.401 400.401 200.200 200.200



TOTAL



87.924.954



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



27



E.



Unit Rawat Jalan dan Gawat Darurat Analisis biaya di unit pelayanan rawat jalan dan gawat darurat, terlebih dahulu dilakukan



penelusuran dan perhitungan alokasi biaya manajemen kepada unit pelayanan rawat jalan dan gawat darurat. Setelah dilakukan penelusuran, biaya-biaya yang terjadi di unit ini dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8 Rekapitulasi Biaya UGD dan Rawat Jalan



Biaya-biaya yang telah teridentifikasi tersebut selanjutnya dianalisis secara terpisah ke dalam analisa biaya per kunjungan (unit cost pemeriksaan/konsultasi) dan analisa biaya per tindakan/pemeriksaan (unit cost tindakan).



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



28



E.1. Analisa Biaya Sarana per Kunjungan di Rawat Jalan dan Gawat Darurat Biaya per kunjungan dibagi mejadi dua, yaitu biaya sarana untuk cetakan rekam medik (administrasi) dan biaya sarana untuk layanan konsultasi (sarana dasar) atau yang biasa dikenal dengan unit cost sarana pemeriksaan dan unit cost sarana konsultasi, karena biasa digunakan sebagai bagian dari dasar penentuan tarif pemeriksaan dan tarif konsultasi. Unit cost sarana ini merupakan biaya atas pelayanan dasar yang belum meliputi jasa administrasi. Sedangkan unit cost sarana konsultasi merupakan biaya atas sarana dasar yang digunakan untuk pemeriksaan dasar atau konsultasi. 1Besaran biaya per kunjungan di masing-masing poliklinik dan unit gawat darurat memiliki variasi yang berbeda. Perbedaan ini diakibatkan karena perbedaan utilitas atau jumlah kunjungan dan perbedaan besaran biaya yang dikonsumsi oleh masing-masing poliklinik dan unit gawat darurat. Tabel 9 berikut ini menampilkan hasil perhitungan unit cost per kunjungan baik untuk pemeriksaan/konsultasi di masing-masing poliklinik dan unit gawat darurat, serta nilai rata-rata unit cost per kunjungan untuk dan konsultasi di rawat jalan dan gawat darurat. Tabel 9. Rekapitulasi Unit Cost Sarana Pemeriksaan/Konsultasi Rawat Jalan dan Gawat Darurat Keterangan



Volume



Unit Cost Sarana Karcis dan Konsul



Total Biaya Jasa Sarana Karcis



1



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13



IGD Instalasi Rawat Jalan Poliklinik Penyakit Dalam Poliklinik Anak Poliklinik Bedah Poliklinik Kebidanan dan Kandungan Poliklinik Mata Poliklinik Saraf Poliklinik THT Polillinik Kulit dan Kelamin Poliklinik Paru Poliklinik Orthopedi Poliklinik Jiwa Poliklinik Umum Poliklinik Gigi



5.823



16.338



95.133.632



15.232 2.511 6.258



18.095 38.836 15.456



275.620.571 97.517.063 96.723.716



3.195 4.727 5.733 2.108 982 2.799 704 5.297 168 1.555



26.906 24.518 22.440 22.193 177.222 36.984 63.760 20.691 4.687 8.036



85.964.783 115.897.860 128.649.874 46.782.339 174.031.948 103.519.394 44.887.298 109.599.907 787.423 12.496.018



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



29



Keterangan



Volume



Unit Cost Sarana Karcis dan Konsul



Total Biaya Jasa Sarana Karcis



Total Rata-rata Kunjungan/poli/UGD Rata-rata Kunjungan/hari



57.092 4.758 156



Keterangan



Volume



Pemeriksaan UGD Pemeriksaan Rawat Jalan Spesialis Poli Gigi dan Poli Umum Pemeriksaan Rawat Jalan & UGD



5.823 49.546 1.723 55.369



1.387.611.825



Rata-rata UC Sarana Karcis + Konsul 16.338 25.818 7.709 24.821



Total Biaya Sarana 95.133.632 1.279.194.753 13.283.441 1.374.328.384



E.2 Untuk unit cost per tindakan masing-masing poliklinik dapat dilihat pada tabel 10. berikut : tabel 10a. Unit Cost per tindakan poliklinik THT UC Sarana



No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14



Jenis Tindakan Irigasi hidung, telinga, tenggorokan Cerumen tenggorokan Tampon anterior Corpus alenium I Corpus alenium II Paracentase Granulumectomy Laringoskopi Peritonsiler Colestiatum canal Insici abses canal Retro auriculer abses Pre auriculer abses Beloque Tampon



BMHP per Tindakan 278 5.687 827 938 623 1.004 890 3.503 591 8.444 4.575 3.834 5.798



Non BMHP 12.555 12.555 25.110 16.740 25.110 25.110 25.110 25.110 25.110 25.110 12.555 25.110 25.110 25.110



Total 12.555 12.833 30.797 17.567 26.048 25.733 26.114 26.000 28.613 25.701 20.999 29.685 28.944 30.908



tabel 10b. Unit Cost per tindakan poliklinik Mata No 1 2 3 4 5 6



Jenis Tindakan rawat luka mata/ TETES MATA autoRefraksi / refraksi Funduskopi TONOMETRI Epilasi bulu mata Ekstraksi corpus alenum palpebra/CORNEA



BMHP per Tindakan -



Non BMHP 55.863 27.931 55.863 27.931 55.863



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



Total 55.863 27.931 55.863 27.931 55.863



30



No 7 8 9 10 11 12 13 14 15



Jenis Tindakan Incisi Calasion Anel test Spuling bola mata biometri Heating aff cornea / skelera Surat keterangan buta warna slite lamp keratometri STREAK RETINOSCOPI



BMHP per Tindakan -



Non BMHP 55.863 111.726 83.794 27.931 83.794 5.586 11.173 16.759



Total 55.863 111.726 83.794 27.931 83.794 5.586 11.173 16.759



Tabel 10c. Unit Cost per tindakan poliklinik Mata UC Sarana No 1 2 3 4 6 7 9 10 11 12 13 14 15 16



Jenis Tindakan PASANG IUD BUKA IUD PASANG IMPLAN BUKA IMPLAN USG EKG Ganti verban Buka jahitan Vaginal tause Inspeculo Eksplorasi Pasang pisarium Buka pisarium Reposisi uterus



BMHP per Tindakan -



Non BMHP 75.244 75.244 75.244 75.244 76.186 82.143 12.569 37.639 7.555 12.569 12.569 25.104 12.569 12.569



Total 75.244 75.244 75.244 75.244 76.186 82.143 12.569 37.639 7.555 12.569 12.569 25.104 12.569 12.569



Tabel 10d. Unit Cost per tindakan poliklinik Penyakit Dalam



No 1



Jenis Tindakan



UC Sarana BMHP per Tindakan



EKG



Non BMHP 17.960



Total 17.960



Tabel 10e. Unit Cost per tindakan poliklinik Syaraf UC Sarana No 1 2 3



Jenis Tindakan EEG EMG FUNDUSCOPI



BMHP per Tindakan -



Non BMHP 20.949



Total 20.949



Tabel 10e. Unit Cost per tindakan poliklinik Paru UC Sarana



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



31



No 1 2 3



Jenis Tindakan Ganti verban Spirometri Nebulizer



BMHP per Tindakan -



Non BMHP 39.041 31.233 39.041



Total 39.041 31.233 39.041



Tabel 10f. Unit Cost per tindakan poliklinik Anak UC Sarana



No 1 2 3



Jenis Tindakan Nebulizer Imunisasi Mantuok tes



BMHP per Tindakan -



Non BMHP 37.807 37.807



Total 37.807 37.807



Tabel 10g. Unit Cost per tindakan poliklinik Bedah UC Sarana No 1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15



Jenis Tindakan INJ KELOID ANGKAT JAHITAN 1-5 CM ANGKAT JAHITAN 11-20 CM RAWAT LUKA KECIL RAWAT LUKA SEDANG RAWAT LUKA BESAR RECTAL TOUCHER Eksplorasi Pasang buka kateter EKG Injeksi intra muskuler Pasang sleb aspirasi buka gib



BMHP per Tindakan -



Non BMHP 12.444 18.666 31.110 18.666 24.888 37.332 12.444 24.888 18.666 24.888 18.666 12.444 16.929 33.858



Total 12.444 18.666 31.110 18.666 24.888 37.332 12.444 24.888 18.666 24.888 18.666 12.444 16.929 33.858



Tabel 10h. Unit Cost per tindakan poliklinik Gigi UC Sarana No 1 2 4 5 7 8 9 10



Jenis Tindakan Buka Fixsasi Cabut Gigi Anak per gigi (semprot) Cabut gigi komplikasi ringan-sedang Cabut gigi komplikasi berat Gigi Impaksi grade I Gigi Impaksi grade II Incisi Absces kecil- Pipi Incisi Absces besar -Pipi



BMHP per Tindakan -



Non BMHP 4.031 4.031 24.189 48.377 36.283 12.094 -



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



Total 4.031 4.031 24.189 48.377 36.283 12.094 -



32



Tabel 10i. Unit Cost per tindakan IGD UC Sarana No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47



Jenis Tindakan Jahit Luka 1-5 jahitan Jahit Luka Simple/Superficial >5 jahitan Jahit Luka multiple/kosmetik s/d 5 jahitan Jahit Luka multiple/kosmetik > 5 jahitan Jahit Luka Repair Tendo/Single Cabut Jahitan Vena Seksi Pemasangan Infus Transfusi Pemasangan NGT Pemasangan Kateter Pemasangan Infus Pump Syringe Pump Permasangan ETT Extirpasi kuku Explorasi luka kecil Explorasi luka sedang >3cm Angkat Corpus alienum Blast Punksi Pemasangan Tampon epixasis ResurstasiJantung Paru (RJP) Pemakaian bedsice monitor perjam Pasang Nabulizer EKG Pemasangan Neckcollar Luka bakar < 10% Luka bakar < 10% - 30% Luka bakar > 30% Spooling Blast Irigasi Telinga Suction per hari Pasang Spalk Dewasa Penis terjepit rersleting Bilas Lambung Incisi Abses Perawatan luka kotor USG Injeksi VT Observasi tanda-tanda vital Pasang oksigen Skin test Mangambil sampel darah Pasang spalk anak PARTUS SPONTAN MANUAL PLCENTA EKSPLORSI PLACENTA RESUSITASI BAYI



BMHP per Tindakan -



Non BMHP 10.166 20.095 10.166 20.095 30.023 5.202 10.166 10.166 15.130 10.166 10.166 15.130 10.166 30.023 15.130 30.023 10.166 30.023 15.130 10.166 20.095 18.384 10.166 15.130 30.023 10.166 10.166 15.130 30.023 10.166 15.130 15.130 15.130 5.202 5.202 20.095 15.130 20.095 20.095 10.166 30.023 20.095 5.202 30.023



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



Total 10.166 20.095 10.166 20.095 30.023 5.202 10.166 10.166 15.130 10.166 10.166 15.130 10.166 30.023 15.130 30.023 10.166 30.023 15.130 10.166 20.095 18.384 10.166 15.130 30.023 10.166 10.166 15.130 30.023 10.166 15.130 15.130 15.130 5.202 5.202 20.095 15.130 20.095 20.095 10.166 30.023 20.095 5.202 30.023



33



F.



Unit Rawat Inap Rawat inap terdiri dari ruang perawatan biasa dan ruang perawatan intensif. Masing-



masing ruang memiliki kelas pelayanan yang berbeda, secara umum kelas pelayanan yang ada di rumah sakit adalah kelas perawatan VIP , kelas I, , kelas II, dan kelas III. Namun tidak semua ruang perawatan menyediakan semua kelas pelayanan. Dalam analisis di unit pelayanan rawat inap, terlebih dahulu dilakukan penelusuran biaya dan perhitungan alokasi biaya manajemen kepada unit pelayanan rawat inap, seperti terlihat pada tabel 11.



Tabel 10. Rekapitulasi Biaya Rawat Inap (data manajemen)



Biaya di Unit Kerja



Unit Kerja



BMHP* (a)



Non BMHP (b)



Total Biaya Jasa Sarana Alokasi Biaya Unit Cost Alokasi Biaya Center Tidak Langsung Penunjang (I) (Laundry, Gizi, Farmasi, PSRS) (c)



Total Biaya Jasa Sarana



(d)



(e)=(a)+(b)+(c)+(d)



Instalasi Rawat Inap 1 2 3 4 5 6 7 8



VIP Ruang Anak Ruang Bedah Ruang Penyakit Dalam dan HCU Ruang Kebidanan Ruang Perinatalogi Ruang Paru, Neurologi, dan HCU Ruang Kelas



252.450



129.528.937



44.253.087



193.890.175



367.924.649



4.728.879



287.072.821



43.039.134



146.331.699



481.172.533



4.094.519



301.578.437



104.455.348



384.723.844



794.852.147



2.231.186



591.039.618



133.055.115



489.987.069



1.216.312.988



14.113.853



437.374.424



66.165.095



417.906.589



935.559.960



-



251.300.479



98.136.258



9.972.508



359.409.246



66.500



166.039.429



26.429.350



208.612.403



401.147.682



3.361.958



208.351.348



105.287.543



448.255.085



765.255.933 -



Total



28.849.345



2.372.285.493



620.820.930



2.299.679.371



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



5.321.635.138



34



Biaya-biaya yang telah teridentifikasi tersebut selanjutnya dianlisis secara terpisah ke dalam analisa biaya sarana akomodasi per hari rawat (unit cost sarana akomodasi per hari rawat) dan analisa biaya sarana per tindakan/pemeriksaan (unit cost tindakan). F.1. Analisa Biaya Sarana Akomodasi per Hari Rawat (Unit Cost Sarana Akomodasi) di Rawat Inap Biaya akomodasi per hari rawat atau yang biasa dikenal dengan unit cost sarana akomodasi per hari rawat per pasien, karena biasa digunakan sebagai dasar penentuan tarif akomodasi kamar rawat inap. Di masing-masing ruang dan kelas perawatan



memiliki variasi unit cost sarana akomodasi yang berbeda.



Perbedaan ini diakibatkan karena perbedaan utilitas atau jumlah hari rawat dan perbedaan besaran biaya yang dikonsumsi oleh masing-masing ruangan/kelas. Tabel 12 – 22 berikut ini menampilkan Jumlah Hari rawat, rata-rata unit cost sarana akomodasi per hari seluruh ruangan serta unit cost jasa sarana tindakan di masingmasing ruang perawatan di rumah sakit.



Tabel 12. Rekapitulasi Hari Rawat Akomodasi Pasien



Tabel 13. Rekapitulasi Unit Cost Akomodasi Per Hari Rawat Pasien



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



35



Tabel 14 Rata-rata Unit Cost Akomodasi



Unit Cost Akomodasi tersebut sudah termasuk gizi pasien 3 porsi per hari



F.2. Analisa Biaya Sarana per Tindakan (Unit Cost Sarana per Tindakan) di Rawat Inap Biaya per tindakan yang diihitung dalam analisa ini adalah biaya atas sarana rumah sakit (tidak termasuk jasa pelayanan per tindakan) atau yang biasa dikenal dengan unit cost sarana per tindakan. Masing-masing ruang perawatan memiliki perbedaan variasi jenis tindakan yang dapat dilakukan, namun terkadang ditemukan pula jenis tindakan yang sama antar ruangan. Meski jenis tindakan tersebut sama antar ruangan, namun hasil analisa ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai unit cost sarana antar ruangan. Perbedaan ini diakibatkan karena perbedaan jumlah tindakan dan perbedaan besaran biaya yang dikonsumsi oleh masing-masing ruangan. Hasil analisis biaya sarana per tindakan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 15. Unit Cost per tindakan di ruang VIP



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



36



UC Sarana



No 1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 15 16 17 18 19 22 23 24 25 26 27



Jenis Tindakan Pasang Infus Pasang Tranfusi Pasang Kateter Pasang NGT Pemakaian infusion Pump / Syring pump Pemakaian Nebulizer Suction EKG Aff drain Pasang Spalk Perawatan Luka bakar < 10% Perawatan Luka bakar < 10% - 30% per hari Spooling catheter Perawatan Luka Bersih Perawatan Luka Kotor Perawatan Luka Operasi Angkat Jahitan Pasang oksigen Aff chateter Aff NGT Aff infus Mengambil sampel darah Injeksi



BMHP per Tindakan 3.949 3.868



Non BMHP 5.717 5.467



9.987 4.521 3.538 660 5.687 5.855 991 1.900 3.140 1.580 11.550 34.005 11.640 15.231 1.891 3.259 45 2.910 955 284



5.467 5.467 10.204 5.467 5.467 10.204 10.204 10.204 14.940 19.677 5.467 10.204 14.940 5.467 10.204 5.467 5.467 5.467 5.467 5.467 4.737



Total 9.666 9.335 15.454 9.988 13.742 5.467 6.127 15.891 16.059 11.194 16.840 22.817 7.047 21.754 48.945 17.107 25.434 7.358 8.726 5.512 8.377 6.422 5.021



Tabel 16. Unit Cost per tindakan di ruang Anak UC Sarana No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16



Jenis Tindakan Pasang Infus Pasang Tranfusi Pasang Kateter Pasang NGT Pemakaian infusion Pump / Syring pump Pemakaian Nebulizer suction EKG RJP pasang tampon epistaksis Pasang Spalk Spooling catheter Perawatan Luka Bersih Perawatan Luka Kotor pungsi pleura Injeksi



BMHP per Tindakan 3.503 1.166 217 3.016 105 1.320 6.112 3.435 48.863 30.463 -



Non BMHP 27.878 13.340 27.878 27.878 9.705 27.878 9.705 18.792 109.655 9.705 55.137 55.137 18.792 27.878 55.137 9.705



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



Total 31.381 14.506 28.095 30.894 9.705 27.983 11.025 24.904 109.655 13.140 55.137 104.000 18.792 27.878 85.600 9.705



37



UC Sarana No 17 18 19 20 21 22 23 24 25



BMHP per Tindakan 69 132 2.000 2.014 14



Jenis Tindakan Angkat Jahitan kumbah lambung pungsi asites pasang oksigen pasang mayo aff chateter Aff NGT Aff infus Mengambil sampel darah



Non BMHP 9.705 55.137 36.964 9.705 4.254 4.254 4.254 9.705 9.705



Total 9.775 55.137 36.964 9.837 4.254 4.254 6.254 11.720 9.720



Tabel 17. Unit Cost per tindakan di ruang Bedah UC Sarana No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 31



BMHP per Tindakan 4.163 5.339 4.293 6.180 764 714 714 5.559 11.810 11.052 17.166 36.633 100.019 1.964 13.869 31.405 750 9.623 -



Jenis Tindakan Pasang Infus Pasang Tranfusi Pasang Kateter Pasang NGT Pemakaian Nebulizer Suction RJP Aff drain Pasang Spalk Pasang gips Perawatan Luka bakar < 10% Perawatan Luka bakar < 10% - 30% per hari Perawatan Luka Bakar > 30% perhari Spooling catheter Perawatan Luka Bersih Perawatan Luka Kotor Funksi pluera Injeksi IV,SC,IM Angkat Jahitan Kumbah Lambung Kontrol Infus



Non BMHP 29.252 14.626 43.878 43.878 43.878 14.626 175.512 14.626 58.504 58.504 29.252 58.504 175.512 58.504 29.252 43.878 87.756 14.626 14.626 87.756 14.626



Total 33.415 19.965 48.171 50.058 44.642 15.340 176.226 20.185 70.314 69.556 46.418 95.137 275.531 60.468 43.121 75.283 87.756 15.376 24.249 87.756 14.626



Tabel 18. Unit Cost per tindakan di ruang Kebidanan UC Sarana No 1 2 3 5



Jenis Tindakan Persiapan SC Partus Normal histerectomy Persiapan Curatage



BMHP per Tindakan 17.790 10.239 -



Non BMHP 9.959 39.835 39.835 6.639



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



Total 9.959 57.626 50.075 6.639



38



UC Sarana No 6 7 8 9 19 20 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55



Jenis Tindakan Biospy cervix Extirpasi Kista Bartholini Manual Placenta Forcep Pasang IUD Aff IUD TTV vebreding Pemasangan Infus Pemasangan chateter dopler vulva hygiene USG O2 Ganti Verban Ambil Darah Ambil Urin inspeculo perawatan alat2 setelah tindakan CTG heacting perineum kontap kistectomy miomectomy memandikan bayi VT resusitasi suction pemasangan bed site monitor KET



BMHP per Tindakan 10.509 12.659 13.058 22.986 1.672 6.540 16.523 153 132 132 348 9.799 22 22 9.799 9.799 22 22 22 10.239 19.695 39.605 39.825 39.825 -



Non BMHP 19.918 9.959 9.959 19.918 9.959 9.959 6.639 3.320 6.639 3.320 3.320 3.320 3.320 79.670 6.639 1.992 1.992 3.320 9.959 39.835 9.959 19.918 39.835 39.835 3.320 1.992 3.320 1.992 79.670 39.835



Total 30.427 22.618 23.017 42.904 11.631 16.499 23.163 3.472 6.772 3.452 3.668 13.119 3.342 79.693 16.439 11.791 2.014 3.342 9.981 50.075 29.654 59.523 79.660 79.660 3.320 1.996 3.320 1.992 79.670 39.835



Tabel 19. Unit Cost per tindakan di ruang Peny.Dalam dan HCU UC Sarana



Jenis Tindakan Pasang Infus Pasang Tranfusi Pasang Kateter Pasang NGT Pemakaian infusion Pump / Syring pump Pemakaian Nebulizer Suction RJP Pasang Tampone Epitaksis Spooling catheter Perawatan Luka Pungsi Pleura



BMHP per Tindakan 742 660 9.859 5.389



Non BMHP 7.576 4.545 15.152 22.727 7.576 7.576 7.576 45.455 7.576 22.727 1.515 30.303



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



Total 8.318 4.545 15.152 22.727 7.576 7.576 7.576 45.455 8.236 22.727 11.374 35.692



39



UC Sarana



Jenis Tindakan Injeksi Kumbah Lambung Pungsi Asites Pasang O2 EKG Aff chateter Aff NGT Aff infus



BMHP per Tindakan 22 5.389 22



Non BMHP 4.545 30.303 30.303 4.545 7.576 3.030 3.030 4.545



Total 4.568 30.303 35.692 4.545 7.576 3.030 3.030 4.568



Tabel 20. Unit Cost per tindakan di ruang Saraf, Paru, HCU



No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21



Jenis Tindakan Pasang Infus Pasang Tranfusi Pasang Kateter Pasang NGT Pemakaian infusion Pump / Syring pump Pemakaian Nebulizer Suction RJP Pasang Tampone Epitaksis Spooling catheter Perawatan Luka Pungsi Pleura Injeksi Kumbah Lambung Pungsi Asites Pasang O2 EKG Aff chateter Aff NGT Aff infus Mengambil sampel darah



BMHP per Tindakan 3.768 1.788 3.301 660 13.950 7.659 22 7.659 590 36



UC Sarana Non BMHP 11.681 7.130 23.058 34.435 11.681 11.681 11.681 57.189 11.681 34.435 2.579 45.812 7.130 45.812 45.812 7.130 11.681 4.855 4.855 7.130 11.681



Total 15.449 7.130 24.845 37.736 11.681 11.681 11.681 57.189 12.341 34.435 16.530 53.471 7.152 45.812 53.471 7.130 11.681 4.855 4.855 7.720 11.717



Tabel 21. Unit Cost per tindakan di ruang Kelas UC Sarana No 1 2 3 4 5 6 7



Jenis Tindakan Pasang Infus Pasang Tranfusi Pasang Kateter Pasang NGT Pemakaian infusion Pump / Syring pump Pemakaian Nebulizer Suction



BMHP per Tindakan 1.390 1.878 1.349 606 65 50 2.640



Non BMHP 12.955 6.673 12.955 12.955 6.673 12.955 6.673



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



Total 14.345 8.551 14.304 13.561 6.738 13.005 9.313



40



UC Sarana No 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 -



Jenis Tindakan RJP Pasang Tampone Epitaksis Spooling catheter Perawatan Luka Pungsi Pleura Injeksi Kumbah Lambung Pungsi Asites Pasang O2 Pasang Mayo Aff chateter Aff NGT Aff infus Mengambil sampel darah bolus obat Skin test WSD Sederhana Aspirasi sendi Pemberian obat per sup Insisi Abses EKG



BMHP per Tindakan 1.740 1.250 14.099 2.177 146 1.666 14 14 -



Non BMHP 6.673 19.237 38.082 25.519 19.237 6.673 38.082 25.519 6.673 2.904 6.673 2.904 6.673 6.673 12.955 19.237 151.154 19.237 6.673 19.237 19.237



Total 6.673 20.976 39.332 39.618 21.414 6.819 38.082 27.184 6.673 2.904 6.673 2.904 6.688 6.688 12.955 19.237 151.154 19.237 6.673 19.237 19.237



Tabel 22. Unit Cost per tindakan di ruang Perinatalogi UC Sarana No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19



Jenis Tindakan Pasang infus Pasang infus umbilical Pasang tranfusi Pasang cateter Pasang NGT/OGT Pasang infus pump Pasang syringe pump Pemakaian nebulizer Suction Resusitasi Vena secsi Hecting Pasang Gips Bayi Buka Gips Injeksi Angkat Jahitan Kumbah lambung Observasi tanda-tanda vital Memandikan bayi



BMHP per Tindakan 3.858 3.977 1.105 476 97 2.389 1.006 117 378 49



Non BMHP 6.312 9.469 3.156 1.052 1.052 1.052 2.104 6.312 4.208 6.312 6.312 1.052 6.312 2.104 631 1.052 3.156 -



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



Total 10.170 13.446 4.262 1.528 1.149 1.052 4.493 6.312 4.208 6.312 6.312 1.052 6.312 2.104 1.638 1.052 3.273 378 49



41



UC Sarana No 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32



G.



Jenis Tindakan Pemberian nutrisi per sonde/NGT Pemasangan O2 Aff infus Aff cateter Aff NGT Pengambilan sampel darah Perawatan Infus Perawatan tali pusat Spooling Bola mata Fototherapi Pasang CPAP Lumbal fungsi Scoortin/Huknah



BMHP per Tindakan 5.500 11.000 1.055 -



Non BMHP 2.104 1.052 1.052 1.052 631 6.312 2.104 1.052 421 3.156 9.469 3.156 9.469



Total 7.604 12.052 2.107 1.052 631 6.312 2.104 1.052 421 3.156 9.469 3.156 9.469



Unit Penunjang G.1.



Analisa



Biaya



per



Tindakan/Pemeriksaan



(Unit



Cost



Sarana



per



Tindakan/Pemeriksaan) di Unit Penunjang Pada hakekatnya dengan fasilitas pelayanan yang sama di instalasi penunjang, maka unit cost sarana per tindakan untuk suatu tindakan yang sama untuk masing-masing kelas pasien (kelas ruang rawat inap asal pasien) adalah sama. Nilai unit cost ini adalah nilai unit cost sarana per tindakan yang real, atau nilai yang sebenarnya terjadi. Hasil analisa biaya sarana per tindakan di masingmasing unit penunjang terlihat pada tabel 23-27 berikut : Tabel 23 Hasil Unit Cost Pemeriksaan Radiologi



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



42



UC Sarana No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49



Jenis Tindakan Cranium AP Cranium AP-Lateral TMJ (Temporo Mandibular Joint ) Open dan Close Mouth Mandibula AP Mandibula Eishler kiri dan kanan Mastoid (Schuller) Apdan Lateral Sinus Pranasal 2 posisi Waters dan lateral Sella Tursica Rontgen Gigi Periapical Thorax AP/PA Thorax PA/Lateral Top Lordotic Abdomen AP BNO Persiapan Abdomen 2 Posisi Abdomen 3 posisi Cervical AP dan Lateral Cervical AP dan Lateral Oblique kiri & kanan Thoracal AP Lateral Thoracal AP Lateral Oblique kiri & kanan Thoracolumbal AP Lateral Thoracolumbal AP Lateral Oblique kiri & kanan Lumbosacral AP Lateral Lumbosacral AP Lateral Oblique kiri & kanan Sacral / Coccygeus Pelvis AP Clavicula Clavicula Bilateral Scapula Scapula Bilateral Shoulder Shoulder Bilateral Humerus AP Lateral Humerus Bilateral Elbow Joint Elbow Joint Bilateral Antebrachi AP Lateral Antebrachi Bilateral Wrist Joint Wrist Joint Bilateral Manus PA Lateral Manus PA Lateral Bilateral Hip Joint Femur AP Lateral Femur AP Lateral Bilateral Genu Cruris AP Lateral Ankle Joint Metatarsal



BMHP per Tindakan 16.940 33.880 33.880 16.940 33.880 33.880 33.880 16.940 24.486 30.800 90.475 28.875 28.875 28.875 57.750 86.625 33.880 67.760 57.750 57.750 57.750 115.500 57.750 115.500 28.875 59.675 16.940 33.880 16.940 33.880 16.940 33.880 16.940 16.940 33.880 16.940 33.880 16.940 16.940 16.940 16.940 33.880 16.940 37.730 75.460 16.940 16.940 16.940 16.940



Non BMHP 33.200 47.717 33.200 27.117 47.717 47.717 35.550 39.284 84.558 41.634 52.417 33.200 69.702 33.200 65.968 74.401 53.801 70.667 59.884 47.717 59.884 52.417 47.717 58.500 45.367 27.117 39.284 35.550 27.117 35.550 13.793 13.793 13.793 35.550 33.200 47.717 59.884 47.717 57.534 35.550 39.284 53.801 27.117 57.534 35.550 33.200 27.117 39.284 27.117



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



Total 50.140 81.597 67.080 44.057 81.597 81.597 69.430 56.224 109.044 72.434 142.892 62.075 98.577 62.075 123.718 161.026 87.681 138.427 117.634 105.467 117.634 167.917 105.467 174.000 74.242 86.792 56.224 69.430 44.057 69.430 30.733 47.673 30.733 52.490 67.080 64.657 93.764 64.657 74.474 52.490 56.224 87.681 44.057 95.264 111.010 50.140 44.057 56.224 44.057



43



UC Sarana No 50 51



BMHP per Tindakan 16.940 16.940



Jenis Tindakan Pedis AP Lateral Calcaneus Lateral



Non BMHP 39.284 27.117



Total 56.224 44.057



Tabel 24 Hasil Unit Cost Pemeriksaan Laboratorium UC Sarana No 1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41



Jenis Tindakan DARAH LENGKAP -HB SAHLI GAMBARAN DARAH TEPI LAJU ENDAP DARAH RETIKULOSIT GOLONGAN DARAH + RHESUS PT / APTT BTA MALARIA WIDAL URINE FAECES GLUKOSA CHOLESTEROL TRIGLYSERIDA HDL-CHOL LDL-CHOL URIC ACID UREUM CREATININ SGOT / AST SGPT / ALT GGT BIL T BIL D BIL INDIRECT TP ALB HBsAg HBsAb PP TEST LCS HIV NARKOBA RDT ANTI DENGUE IgG IgM SPERMA GLOBULIN ELEKTROLIT HCV VDRL



BMHP per Tindakan 36.505 395 316 2.871 5.386 13.751 1.302 19.973 13.751 1.302 5.611 19.734 30.360 28.842 8.381 4.455 8.064 3.168 24.200 5.324 22.000 1.485



Non BMHP 1.236 8.727 8.727 8.727 879 8.727 8.727 8.727 4.447 2.306 1.236 8.727 8.727 8.727 8.727 8.727 8.727 8.727 8.727 8.727 8.727 8.727 8.727 8.727 8.727 8.727 1.236 1.236 1.593 8.727 8.727 1.236 8.727 2.306 8.727 8.727 4.447 1.236 1.236



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



Total 37.741 8.727 9.122 9.043 3.750 14.113 22.478 10.030 24.419 16.057 2.539 14.338 28.461 39.087 8.727 8.727 37.569 8.727 8.727 8.727 8.727 8.727 8.727 17.108 13.182 16.791 1.236 1.236 4.761 8.727 8.727 25.436 8.727 7.630 8.727 8.727 4.447 23.236 2.721



44



Tabel 25 Hasil Unit Cost Tindakan di Kamar Operasi



No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1



Jenis Tindakan Bedah Umum SEDANG Debridement >5 cm Buka WSD Insisi abses Pasang katether Sircumcisi Reposisi + Pasang Gibs Biopsi Buka wayer Buka Gips BEDAH UMUM BESAR Appendiktomi verikokel Debridement >10 cm Amputasi jari Removal Inflant/ Angkat Pen Eksterpasi Soft Tissu Tumor Eksplorasi Corpus Alenum/peluru ORIF / Pasang Pen polyp Recty Hidrocelectomi Hemoridectomi / prolap ani FAM EKTERPASI TUMOR PEDIS Pemasangan WSD Hernia Ruptur Tendon Pasang Wayer Selulitis Osteomilitis Kista Ganglion Kista baker Vulnus laseratum Fimosis Batu Uretra Hidrokel Koloid Neo Fibroma Granuloma Vena sexy Limfanitis BEDAH UMUM KHUSUS Laparatomi / PERITONITIS/ILIUS



BMHP per Tindakan -



UC Sarana Non BMHP 190.991 160.052 190.991 98.174 160.052 160.052 160.052 98.174 160.052 376.624 376.624 376.624 190.991 562.257 376.624 376.624 747.890 190.991 376.624 376.624 376.624 190.991 160.052 376.624 376.624 376.624 376.624 376.624 376.624 283.808 376.624 190.991 376.624 376.624 376.624 190.991 190.991 190.991 376.624 747.890



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



Total 190.991 160.052 190.991 98.174 160.052 160.052 160.052 98.174 160.052 376.624 376.624 376.624 190.991 562.257 376.624 376.624 747.890 190.991 376.624 376.624 376.624 190.991 160.052 376.624 376.624 376.624 376.624 376.624 376.624 283.808 376.624 190.991 376.624 376.624 376.624 190.991 190.991 190.991 376.624 747.890



45



No 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 1 2 3 1 2 3 4 5 6 1 2 1 1 2 3 1 2 3 1 1 2



Jenis Tindakan Prostatektomi / BPH Vesicolitotomi Skin Graff Hernia Inkaserata Amputasi Kruris Hemangioma Fistula Ani Mastektomi Colostomi Amputasi Kanker Penis Rekontruksi Wajah Tutup Colostomi GINEKOMASTI Laparoscopy BEDAH OBGYN SEDANG Laparascopi / sterilisasi tuba Cauterisasi Ovula Napoti/ kista bartolini BEDAH OBGYN BESAR SECTIO CASERIA/ steril SECTIO CASERIA SECTIO CASERIA/ SPIRAL BEDAH OBGYN KHUSUS Hysterektomi Vaginal MIOMEKTOMY Hysterektomi KET/SALPINGEKTOMY KISTEKTOMY Curaitage PA BEDAH MATA SEDANG PETEREGIUM KORPUS ALIENUM BEDAH MATA BESAR RUPTUR KORNEA BEDAH MATA KHUSUS Catarak vaco emulsifikasi glukoma BEDAH ORTOPEDI SEDANG BUKA GIPS PASANG GIPS + REPOSISI HEMATROSIS BEDAH ORTOPEDI BESAR BUKA WAYER BEDAH ORTOPEDI KHUSUS BUKA PLAT PASANG PLAT



BMHP per Tindakan -



UC Sarana Non BMHP 747.890 747.890 747.890 562.257 376.624 376.624 376.624 747.890 747.890 376.624 747.890 747.890 376.624 562.257 190.991 129.113 438.502 376.624 407.563 376.624 376.624 747.890 283.808 283.808 190.991 129.113 129.113 190.991 283.808 190.991 283.808 129.113 190.991 129.113 129.113 747.890 747.890



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



Total 747.890 747.890 747.890 562.257 376.624 376.624 376.624 747.890 747.890 376.624 747.890 747.890 376.624 562.257 190.991 129.113 438.502 376.624 407.563 376.624 376.624 747.890 283.808 283.808 190.991 129.113 129.113 190.991 283.808 190.991 283.808 129.113 190.991 129.113 129.113 747.890 747.890



46



No 3 4 1 2 3 1



BMHP per Tindakan -



Jenis Tindakan KISTA GANGLION SQUARTEREKTOMY BEDAH THT BESAR IRIGASI SINUS POLIP NASAL TONSELEKTOMY BEDAH DIGESTIVE KHUSUS ADENO TONSILEKTOMY



UC Sarana Non BMHP 190.991 376.624 190.991 190.991 376.624 500.380



Total 190.991 376.624 190.991 190.991 376.624 500.380



Tabel 26 Hasil Unit Cost Tindakan Fisioterapi UC Sarana No A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16



Jenis Tindakan UNIT FISIOTERAPI Sederhana Pemeriksaan Fisioterapi / Anamnesa Bladder Training Ergocycle /Static Cycle Infra Red (1 sd 2 Lamp) Manual Muscle Test Massage Baby Vibrator Paralel Bar Prenatal Exercise / Senam Hamil Post Natal Exercise / Senam Nifas Senam Stroke Senam Asma Senam Osteoporosis Edukasi / Penyuluhan Fisioterapi Sedang Laser Chest Fisioterapi Elektrical Stimulasi/ EES / TENS Hydroterapi Infra Red (3 sd 6 Lamp) Latihan Gerak sendi Latihan Stroke MWD Nebulizer Parafin Bath Spirometer SWD Terapi dengan Alat Latihan Tilting Table Traksi Cervical Traksi Lumbal



BMHP per Tindakan -



Non BMHP 5.500 8.250 8.250 8.250 8.250 16.447 8.264 16.501 16.501 16.501 16.501 16.501 16.501 16.501 8.250 8.250 8.250 16.501 8.250 22.575 16.501 8.250 8.250 16.501 8.250 8.250 16.501 16.501 8.250 8.250



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



Total 5.500 8.250 8.250 8.250 8.250 16.447 8.264 16.501 16.501 16.501 16.501 16.501 16.501 16.501 8.250 8.250 8.250 16.501 8.250 22.575 16.501 8.250 8.250 16.501 8.250 8.250 16.501 16.501 8.250 8.250



47



UC Sarana No 17 18 1 2 3 4 5 6 1 2 1 2 3 4 1 C 1 1 2 D 1 2 3 4 5



Jenis Tindakan Ultrasound Terapi Vacum Compresor Khusus Deteksi Dini Balita Latihan CP (Cerebral Palsy) Manual Manipulation Manual Terapi MLDV Muscle Strengthening Okupasi terapi Sederhana Sensory Retraining Relaksasi Sedang ADL Training Cognitive Retraining Aexercise (Enable & Adjuntive) Table Top Khusus Sensori Integrasi Speach Therapi / Terapi Wicara Sederhana Oral Massage Sedang Exercise Komunikasi Verbal Exercise Pemahaman Akupuntur Pemeriksaan Diagnostic Akupuntur Medik(Needle/ Moxsa) Akupuntur Asetetik Elektro Akuntur Aguapuncture



BMHP per Tindakan -



Non BMHP 5.500 8.250 16.501 16.501 16.501 16.501 16.501 16.501 8.250 16.501 16.501 16.501 16.501 8.250 8.250 8.250 16.501 16.501 5.500 8.250 8.250 8.250 8.250



Total 5.500 8.250 16.501 16.501 16.501 16.501 16.501 16.501 8.250 16.501 16.501 16.501 16.501 8.250 8.250 8.250 16.501 16.501 5.500 8.250 8.250 8.250 8.250



Tabel 27 Hasil Unit Cost Tindakan UTDRS UC Sarana



No 1 2 3



Jenis Tindakan Pemeriksaan HB, dan Golda Pemeriksaan Tensi Conseling



BMHP per Tindakan -



No BMHP 3.774 955 2.012



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



Total 3.774 955 2.012



48



UC Sarana



No 4 5 6 7 8 9 10 11 12



Jenis Tindakan Pengambilan Darah donor Pengambilan sampel darah donor Pemeriksaan HIV I, II, III, HCV, HBSAG, PDRL Uji silang cocok serasi, dan pemeriksaan lainnya metoda Geltes Pembuatan T Sel, A, B, O Validasi Reagensia Kalibrasi alat Pendistribusian darah ke pasien Comb Test



BMHP per Tindakan -



No BMHP 3.774 2.012 7.297



Total 3.774 2.012 7.297



-



42.531 7.297 7.297 7.297 3.774 250



42.531 7.297 7.297 7.297 3.774 250



USULAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI & KEUANGAN TERINTEGRASI DAN TERKOMPUTERISASI DI RSUD M. ZEIN PAINAN Sebagian besar kendala yang kami hadapi dalam melakukan analisis biaya di Rumahsakit adalah ketersediaan data. Ketersediaan data ini lebih banyak disebabkan oleh kondisi sistem informasi akuntansi dan keuangan yang belum memadai di rumah sakit. Hal ini tentunya sangat berhubungan dengan era globalisasi. Badan Layanan Umum Daerah dan perubahan lingkungan pasar yang menuntut setiap organisasi termasuk RSUD untuk tampil adaptif terhadap perubahan yang terjadi terutama dalam menyiapkan sistem informasi akuntansi dan keuangannya. Salah satu unsur strategis bagi daya saing organisasi seperti Rumahsakit saat ini adalah pengelolaan sistem informasi akuntansi dan keuangan sedemikianrupa sehingga merupakan dasar pengambilan keputusan manajemen, perencanaan dan pengendalian. Dalam dunia usaha (termasuk rumah sakit), akuntansi memiliki peran yang sangat strategis bagi operasi Rumahsakit, karena akuntansi merupakan language of business dan sebagai sebuah sistem informasi. Efektivitas dan efisiensi dalam perencanaan dan pengendalian sangat ditentukan oleh keluaran sistem informasi dan keuangan. Sebagai language of business, akuntansi harus bisa dipahami dan dimengerti oleh berbagai level manajemen. Wujud dari akuntansi sebagai language of business dapat berupa prinsip-prinsip atau pedoman yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Pedoman bagi penyusunan laporan keuangan menjadi penting dan strategis karena pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan tentu saja menginginkan informasi keuangan yang benar dan diterima secara umum “Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



49



sehingga keputusan yang diambil berdasarkan laporan keuangan tersebut mencerminkan kebenaran dan keabsahan informasi keuangan. A. Gambaran Umum Siklus Akuntansi Rumah sakit sebagai suatu organisasi usaha, tentunya menggunakan prosedurprosedur akuntansi untuk mencatat transaksi-transaksi dalam rangka menyiapkan laporan keuangannya. Prosedur-prosedur tersebut membentuk suatu siklus yang disebut siklus akuntansi. Secara umum siklus akuntansi dapat digambarkan dalam peraga 4 Peraga 4. Gambaran Umum Siklus Akuntansi Transaksi dan Peristiwa-peristiwa lain



Dokumen sumber dan dokumen Pendukung



Identifikasi dan Pengukuran



Jurnal Penyesuaian Kembali



 



Laporan KeuanganNeraca Awal Periode



Posting/Pengakuan  Buku Besar (General Ledger)  Buku Pembantu (Subsidiary Ledgers)



Neraca Saldo Setelah Penutupan Penutupan/ Clossing – Rekening Nominal



Penyusunan Laporan Keuangan



Penjurnalan Jurnal umum Jurnal Khusus



Neraca Saldo/ Trial Balance Neraca Lajur (boleh dikerjakan/boleh tidak dikerjakan)



Penyesuaian/ Adjustment



Neraca Saldo Penyesuaian Adjustment Trial Balance



Pada dasarnya urut-urutan prosedur yang terdapat dalam siklus akuntansi tersebut merupakan prosedur-prosedur yang akan dikerjakan dalam satu periode akuntansi. Tujuan akhir proses tersebut adalah terciptanya suatu laporan keuangan yang terdiri atas : (1) Laporan rugi



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



50



laba (laporan SHU untuk Rumah sakit pemerintah), (2) Neraca (3) Laporan Perubahan modal (4) Laporan arus kas. Dalam konteks rumahsakit yang berstatus Badan Layanan Umum, tujuan akhir proses siklus akuntansi adalah terciptanya laporan keuangan yang terdiri dari : 1. Laporan realisasi anggaran/laporan operasional, 2. Neraca, 3. Laporan arus kas dan 4. Catatan atas laporan keuangan, 5. Disertai laporan mengenai kinerja. Dalam konteks akuntansi pertanggungjawaban untuk tujuan penilaian kinerja, maka dalam setiap akun pertanggungjawaban dalam laporan keuangan perlu untuk disusun pula suplemen laporan rinci (breakdown) tentang pendapatan dan biaya masing-masing unit kerja secara terintegrasi dan berkesinambungan. Informasi pendapatan dan biaya per unit kerja ini kiranya juga perlu dilengkapi dengan suplemen laporan aktivitas rinci dari per unit kerja sesuai dengan jenis-jenis produk masing-masing unit kerja. Akuntansi pertanggung jawaban sangat membantu sebagai dasar perhitungan unit cost, pengendalian biaya, serta penilaian kinerja unit kerja.



B. Siklus Aliran Informasi (Akuntansi) di Rumah Sakit Penyelenggaraan kegiatan rumah sakit sebagai penyedia jasa kepada pasien, dalam penyelenggaraan kegiatan operasionalnya menimbulkan dan juga sekaligus membutuhkan aliran informasi yang membentuk suatu siklus yang kontinyu. Siklus kontinyu ini sebenarnya sulit untuk dipisahkan, akan tetapi untuk memenuhi berbagai kebutuhan pengambilan keputusan manajerial, secara imajiner oleh akuntansi dipisahkan dalam periodisasi akuntansi melalui penetapan titik pisah batas (cutoff point). Secara umum siklus aliran informasi akuntansi dalam penyelenggaraan bisnis termasuk juga rumah sakit, dapat dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) jenis : 1. Siklus aliran informasi akuntansi dalam bisnis jasa 2. Siklus aliran informasi akuntansi dalam bisnis perdagangan 3. Siklus aliran informasi akuntansi dalam bisnis manufaktur



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



51



Siklus aliran informasi akuntansi dalam bisnis jasa., secara umum memiliki satu rangkai siklus yaitu satu siklus yang menjadi siklus utama, dan satu siklus pendukung Bisnis jasa secara umum memiliki hanya satu siklus yang menjadi siklus utama, dan satu siklus pendukung. Siklus utama meliputi siklus kegiatan penyediaan jasa itu sendiri kepada konsumen, sedangkan siklus pendukungnya adalah sistem administrasi yang berupa subsistem penggajian dan pengupahan, subsistem kas, dan subsistem aktiva tetap. Siklus aliran informasi akuntansi dalam bisnis perdagangan. Bisnis perdagangan secara umum memilikidua siklus yang menjadi siklus utama, dan satu siklus pendukung. Siklus utama meliputi siklus pengeluaran (expenditure cycle) dan siklus pendapatan (revenue cycle), sedangkan siklus pendukungnya adalah sama dengan bisnis jasa, yaitu sistem administrasi yang berupa subsistem penggajian dan pengupahan, subsistem kas, dan subsistem aktiva tetap. Siklus aliran informasi akuntansi dalam bisnis manufaktur. Bisnis manufaktur secara umum memilikitiga siklus yang menjadi siklus utama, dan satu siklus pendukung. Siklus utama meliputi siklus pengeluaran (expenditure cycle), siklus produksi (conversion cycle), dan siklus pendapatan (revenue cycle).Sedangkan siklus pendukungnya adalah sama dengan bisnis jasa, yaitu sistem administrasi yang berupa subsistem penggajian dan pengupahan, subsistem kas, dan subsistem aktiva tetap. Secara teknis, siklus aliran informasi akuntansi di atas haruslah menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh berbagai level manajemen untuk memberikan nilai bagi pasien serta meningkatkan kinerjanya secara kontinyu. Pada sistem akuntansi yang diselenggarakan secara manual, penangkapan dan penyampaian datadiselenggarakan melalui berbagai formulir (forms) yang salah satunya adalahjournal voucher. Dalam sistem akuntansi manual, journal voucher merupakan penghubung di antara siklus yang ada. Keterkaitan akuntansi antar siklus dapat dilihat melalui media journal voucher.Pada praktik akuntansi sehari-hari journal voucher dapat berupa bukti kas keluar (BKK) atau bukti memorial. Mengacu pada konsep siklus aliran informasi (akuntansi), dapat dianalisis berbagai kegiatan yang ada di lingkungan rumah sakit, sehingga beberapa tipe output/jasa pelayanan



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



52



yang ada di rumah sakit pada umumnya dapat diidentifikasi dan diukur. Hasil identifikasi output di Rumahsakit adalah sebagai berikut: 1. Jasa pelayanan kesehatan 2. Jasa penginapan 3. Jasa restoran (manufaktur) 4. Jasa produksi barang farmasi (manufaktur) 5. Jasa eceran barang farmasi dan non farmasi (perdagangan) 6. Jasa parkir 7. Jasa pendidikan 8. Jasa ambulans Berdasarkan penjelasan diatas, terlihat bahwa sebenarnya kegiatan usaha di bidang perumahsakitan merupakan gabungan dari berbagai tipe bisnis yang ada dalam perekonomian. Bahkan bisnis perumahsakitan ditinjau dari karakteristik kegiatannya meliputi kegiatan yang bersifat rutin dan berulang dan juga kegiatan yang bersifat one-time seperti halnya kegiatan proyek.. Hal ini menjadikan kegiatan bisnis perumahsakitan semakin kompleks, demikian pula kebutuhan sistem manajemen, kebutuhan informasi, dan kebutuhan siklus aliran informasi akuntansi yang harus dimiliki relatif lebih kompleks dari rata-rata industri yang lain.Secara historis hal inilah yang menjadi salah satu penyebab perkembangan sistem informasi di rumah sakit relatif tertinggal dengan sistem informasi pada industri yang lain misalnya industri eceran yang sudah mulai menggunakan sistem point of sale (karena kebutuhan informasinya relatif lebih sederhana sehingga segala upaya pengembangan sistem informasi dapat dicurahkan ke fokus kebutuhan informasi pendapatan yang dikaitkan langsung dengan sistem penjualan dan sistem persediaan); ataupun pada industri perbankan yang sudah menggunakan electronic data interchange sehingga dimungkinkan para nasabah bank dapat mengakses jasa bank 24 jam dan 7 hari dalam seminggu melalui mesin ATM yang makin tersebar di tempat-tempat strategis dan sekaligus menjadi senjata kompetisi bagi bank yang sudah mengadopsinya. Pemahaman terhadap berbagai tipe bisnis akan memicu pada pemahaman terhadap berbagai siklus aliran informasi yang ada di rumah sakit. Pada akhirnya pengetahuan mengenai berbagai siklus aliran informasi yang ada di rumah sakit akan berguna dalam mengidentifikasi kebutuhan informasi (akuntansi) sekaligus bermanfaat dalam perancangan sistem informasi (akuntansi) yang diperlukan oleh manajemen rumah sakit.



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



53



C. Peran Sistem Informasi Biaya di Rumahsakit Serta Permasalahannya Sistem informasi biaya tentunya tidak terlepas dari sistem informasi akuntansi secara keseluruhan. Sistem informasi biaya nantinya akan mendukung diperolehnya informasi untuk akuntansi manajemen. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, dalam peraga 5 berikut ini menampilkan perbedaan laporan akuntansi ditinjau dari aspek penggunaan.



Peraga 5. Laporan Akuntansi Ditinjau dari Aspek Penggunaan BUKTI



PENCATATAN



AKUNTANSI MANAJEMEN



PELAPORAN



AKUNTANSI KEUANGAN



LAP. BIAYA TIAP UNIT PRODUKSI LAP. PEND. TIAP UNIT PRODUKSI LAP. ANALISIS BIAYA/UNIT PRODUKSI



LAPORAN AKUNTANSI STANDAR SESUAI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN



LAP. AKTIVA TETAP LAP. LAINNYA SESUAI KEBUTUHAN MANAJEMENN



Berdasarkan peraga diatas terlihat bahwa sistem informasi biaya akan mendukung diperolehnya berbagai laporan akuntansi manajemen seperti informasi biaya per produk. Secermat mungkin. Mengapa diperlukan informasi biaya produk yang cermat ? Hal tersebut



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



54



perlu dilakukan, mengingat manajemen dituntut untuk mampu menghasilkan produk dengan harga yang bersaing dan kualitas yang baik, hal ini bisa dilakukan melalui penghilangan aktivitas-aktivitas yang tidak menciptakan nilai tambah/tidak membebani konsumen, sehingga diperlukan informasi yang akurat atas setiap aktivitas sepanjang rantai nilai. Penggunaan teknologi maju otomatis telah menyebabkan meningkatnya biaya overhead dalam sruktur biaya. Biaya overhead yang semakin besar memerlukan metode pengelolaan biaya yang dirancang untuk memudahkan manajemen memantau konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas sepanjang rantai nilai. Manajemen memerlukan informasi konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas agar dimungkinkan adanya perbaikan secara terus-menerus. Karena informasi akuntansi merupakan komoditas penting bagi manajemen sebuah organisasi termasuk Rumahsakit maka inovasi produk/jasa merupakan suatu keharusan apabila ingin untuk tetap survive bahkan berkembang dalam kancah persaingan. Implikasi hal tersebut adalah dibutuhkannya informasi biaya-biaya yang mendukung pengambilan keputusan manajerial dalam hal pelaksanaan efisiensi, penilaian kinerja dan lain-lain. Di satu sisi, pihak manajemen memerlukan informasi biaya setiap produk agar dapat melakukan berbagai keputusan strategic terutama dalam segi biaya. Berbagai kebutuhan akan informasi biaya di Rumahsakit saat ini tidak didukung dengan seperangkat sistem yang handal. Hal ini tentunya berbeda dengan sistem informasi pendapatan (Billing system) yang tersedia di banyak Rumahsakit. Begitu pentingya informasi biayaseharusnya mendorong pihak manajemen untuk mulai mengembangkan sistem ini secara bertahap dan pasti. Pengembangan secarabertahap dapat dimulai dengan instalasi-instalasi yang mengkonsumsi biaya paling besar, misalnya instalasi radiology atau laboratorium.



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



55



Unsur-unsur Cost System yang hingga saat ini masih “langka” di Rumahsakit adalah sbb: 1.



Flow Chart System biaya,



2.



Dokumen pendukung pencatatan, seperti: i.



Bukti (seperti: kuitansi, dokumen serah terima barang, laporan penggunaan barang ruangan,dll),



ii. 3.



Rekap bukti.



Format Laporan Ketiga unsur sistem informasi biaya diatas, hendaknya perlu dipersiapkan oleh RSUD



apabila akan membangun sistem biaya yang ideal. Kendala-kendala yang selama ini ada untuk membangun sistem biaya di Rumahsakit sangat mungkin disebabkan oleh karakteristik organisasi Rumahsakit sendiri.



REKOMENDASI DAN PENUTUP



A. REKOMENDASI Berdasarkan analisis yang telah dilakukan secara mendalam, maka RSUD untuk masa yang akan datang perlu melakukan perhitungan unit cost secara continue sebagai acuan dalam membuat tarip baru yang lebih akurat. Sebelum dilakukan perhitungan unit cost terlebih dahulu harus dilakukan identifikasi terhadap sistem akuntansi dan keuangan atau sistem administrasi secara keseluruhan di rumahsakit. Dari identifikasi sistem ini akan terlihat mana unit yang efisien dan mana unit yang tidak efisien dan akan nampak pula unit-unit mana yang merupakan pusat pendapatan dan harus dikembangkan dan unit maupun jenis pemeriksaan mana yang harus di-outsoursing.



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



56



Pengembangan sumber daya manusia lewat berbagai pelatihan-pelatihan baik pelatihan keuangan maupun manajemen rumahsakit harus sering diadakan, baik itu yang bersifat in house traning maupun pelatihan yang diadakan dari luar. Itu semua bertujuan untuk meningkatkan mutu SDM sehingga SDM di Rumahsakit akan lebih siap untuk mendukung rumahsakit menjadi swadana. Untuk menjaga kesinambungan dan meningkatkan kualitas hasil analisa biaya, maka perlu diranya dibentuk tim khusus di rumah sakit yang terdiri dari perwakilan masing-masing unit kerja dibawah koordinasi sebuah unit manajemen yang ditunjuk. Perlunya melibatkan unit-unit kerja dimaksudkan supaya hasil analisa dapat sesuai dengan karakteristik pelayanan dan perkembangan unit-unit kerja. RSUD untuk pengembangan ke depan perlu melakukan arahan-arahan guna restrukturisasi dan re-engineering di bidang keuangan. Restrukturisasi di bidang keuangan perlu segera dilakukan mengingat rumahsakit harus segera melakukan transisi dari lembaga yang bermuatan birokratik ke arah lembaga yang lebih bersifat mandiri/swadana/usaha/bisnis. Nilainilai keterbukaan dan profesionalisme harus mulai dikembangkan. Nilai-nilai ini penting untuk mendukung Rumahsakit dalam mengimplementasikan BLUD dan menghadapi berbagai kemungkinan di masa depan. Retrukturisasi juga mencakup paradigma bahwa Rumahsakit adalah lembaga usaha yang dikelola secara efisien. Re-engineeringdi bidang keuangan berupa perombakan proses atau jalur yang tidak perlu harus segera dilaksanakan guna menciptakan efisiensi, aktivitas yang tidak menambah nilai perlu direduksi. Hal ini berguna untuk mendukung standarisasi proses menuju kepada pelayanan prima.



B. PENUTUP RSUD M. Zein Painan saat ini merupakan Badan Layanan Umum Daerah sebagai lembaga yang lebih bersifat mandiri. Hal ini perlu di dukung stamina yang baik dan mapan di bidang keuangan dan Rumahsakit harus mulai mempersiapkan strategi keuangan yang terencana, salah satunya dengan analisis biaya pelayanan berdasar unit cost sebagai usulan pola tarif baru yang lebih akurat. Adanya dokumen analisa ini diharapkan mampu memberikan



gambaran



mengenai



rancangan



unit



cost



berdasar



jenis



pemeriksaan/pelayanan yang ada dan informasi biaya di masing-masing instalasi sehingga



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



57



di peroleh pedoman dan dasar untuk pengambilan keputusan strategik secara cepat dan evidance based. Dan hal ini akan memberi arah pengembangan ke depan.



“Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015



58