Laporan Variasi Sifat Pada Manusia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA VARIASI SIFAT PADA MANUSIA



Disusun oleh: Amalia Zaida



4401414011



Ratih Kurniyanti



4401414034



Rina Wahyuningsih



4401414037



Arum Subekti



4401414044 Kelompok 2



Rombel 01 Pendidikan Biologi 2014



JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016



KEGIATAN IV VARIASI SIFAT PADA MANUSIA A. Tujuan Praktikum 1. Mengetahui variasi sifat pada manusia khususnya sifat-sifat genetik. 2. Mengetahui penyebaran sifat-sifat dan melihat persamaan sifat terbanyak dalam populasi kelas. B. Landasan Teori Setiap manusia memiliki keunikan masing-masing. Tidak ada individu yang tetap sama, sekalipun pasangan kembar identik. Keturunan dari hasil perkawinan individu memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan (Suryo, 1990). Keanekaragaman merupakan dasar ciri-ciri dari benda hidup. Adanya keanekaragaman genetik merupakan hasil seleksi alam dari suatu speses terhadap lingkungannya. Manusia memperlihatkan variasi pada beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mudah melalui fenotipnya. Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri suatu individu dengan lingkungannya. Faktor lingkungan juga mempengarunghi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu selain ditentukan oleh faktor genetika (genotip) (Cummings, 2011 6-7). Fenotip dapat dikatakan sebagai karakteristik atau ciri-ciri yang dapat diukur atau sifat yang nyata dimiliki oleh organisme. Ciri itu tampak oleh mata, seperti warna kulit atau tekstur rambut. Fenotip dapat juga diuji untuk identifikasinya, seperti pada penentuan angka respiratoris atau uji serologi tipe darah. Fenotip merupakan hasil produk-produk gen yang diekspresikan di dalam lingkungan tertentu. Namun, gen



memiliki batasan-batasan di dalamnya sehingga lingkungan dapat memodifikasi fenotip (Stansfield, 1983 : 19). Genotip ialah seluruh gen yang dimiliki suatu individu. Genotip yang terskpresikan menampakkan fenotip pada suatu individu. Genotip yang melibatkan alel-alel pada suatu lokus tunggal dapat menghasilkan genotip yang homozigot. Keturunan homozigot dapat dihasilkan dari galur murni. Perpaduan heterozigot dihasilkan dari alel yang berbeda (Starr and McMillan, 2010 : 374). Penyebab timbulnya keankeragaman variasi adalah: 1. Variasi genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel ke sel lainnya. 2. Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh faktir lingkungan seperti: intensitas cahaya, kelembapan, pH, temperatur. Variasi lingkungan tidak diwariskan ke keturunannya (Suryanti, 2012). Pada manusia, setiap sel somatik memiiki 46 kromosom. Dengan mikroskop cahaya, kromosom-kromosom yang terkondensasi dapat dibedakan satu dengan yang lainnya, terlihat dari penampilannya. Masing-masing kromosom memiliki suatu garis pola pita/ garis tertentu ketika diberi zat tertentu. Jika kedua kromosom dari setiap paangan membawa gen yang mengendalikan karakter warisan yang sama. Sebagai contoh, jika suatu gen untuk warna mata ditempatkan pada suatu lokus pada kromosom tertentu, maka homolog dari kromosom tersebut juga akan memiliki gen yang menentukan warna mata pada lokus yang setara (Prihatna, 2012). Gen sebenarnya adalah serangkaian DNA yang mempresentasikan sebuah unit cetak biru. Gen untuk tinggi badan, atau sifat lain apapun, dapat ditentukan dalam dua atau lebih bentuk alternatif yang dikenal sebagai alel, misalnya sifat tinggi dan sifat pendek. Jika sepasang alel pada suatu individu adalah sama, individu itu disebut homozigot bagi sifat tersebut. Suatu individu dengan sepasang faktor yang berlawanan (berbeda) disebut heterozigot atau dihibrid. Alel-alel yang terdapat dalam



genom merupakan penyusun genotipe suatu individu. Genotipe berinteraksi dengan lingkungan untuk menghasilkan fenotipe akhir (George H, 2007). C. Alat dan Bahan 1. Sifat-sifat yang dapat diamati pada diri 2. Alat tulis 3. Cakram genetika D. Cara Kerja



Melakukan kegiatan secara



Melakukan pencandraan 6



berkelompok yang terdiri dari



sifat yang tampak pada setiap



3 orang.



anggota kelompok.



Menulis hasil pencandraan Membuat cakram genetika.



pada tabel dan menentukan kemungkinan genotip.



Menempatkan ciri pada cakam mulai dari lingkaran terdalam



Menentukan angka indeks



sampai terluar.



genetika.



E. Hasil dan Pengamatan Tabel Hasil Pengamatan Kelompok



No 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Sifat yang Diamati Jenis Kelamin Lesung Pipi Warna Kulit Lidah Bulu Mata Golongan Darah



A Zaida XX pp kk L_ bb B



Nama Mahasiswa Ratih Kur Rina XX XX pp P_ kk K_ L_ L_ bb bb A B



Arum XX pp kk L_ bb A



Tabel Data Indeks Genetika Kelas No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.



Nama Reefa Qudsiya Ratih Perwita Sari Alvin Rifki Rijal Yoki Elangga A. Amalia Zaida Ratih Kurniyanti Rina Wahyuningsih Arum Subekti Rizki Setianingsih Noor Fitri Amalia Denti Meiningsih Nining Puji Astuti Eryca Nur Bela Negarani Metty Oktari Andini Rifki Dwi Annisa Amalia Vidyani Retno Wulandari Septiana Anggraini Milatina Murni Lestari Dyah Ayu Puspitorini Erna Setyana Bangkit Tri Nugroho Khannifah Indira Anggraeni Santosa



Jenis Kelamin P P L P P P P P P P P P P P P P P P P P P L P P



Tabel Distribusi Frekuensi Angka Indeks Genetika Satu Kelas



Indeks 82 88 69 8 110 112 14 112 106 10 74 10 86 76 114 106 96 78 96 86 126 15 74 10



Mahasiswa Putra Angka Indeks Frekuensi 15 I 69 I



Mahasiswa Puri Angka Indeks Frekuensi 8 I 10 III 14 I 74 II 76 I 78 I 82 I 86 II 88 I 96 II 106 II 110 I 112 II 114 I 126 I



F. Pembahasan Pembahasan kali ini mengenai variasi sifat pada manusia dengan tujuan mengetahui variasi sifat-sifat pada manusia khususnya sifat-sifat genetik. Mengetahui persebaran sifat-sifat pada manusia dan melihat persamaan sifat terbanyak dalam populasi kelas. Variasi genetik manusia merupakan keragaman gen yang menunjukkan jumlah total dari karakteristik gen yang dapat diamati pada manusia. Setiap manusia memiliki gen yang berbeda-beda. Tidak akan ada dua orang manusia yang secara genetik sama meskipun mereka kemabar identik/kembar monozigot. Adanya perbedaan gen terssebut terjadi baik pada tigkat spesies maupun tingkat populasi. Perbedaan gen pada tingkat spesies dapat terlihat dari adanya variasi fenotip pda setiap individu. Dengan bantuan cakram genetika kita dapat melihat adanya keragaman gen manusia melalui tampilan fenotipnya. Dalam praktikum kali ini diamati dari 4 mahasiswa dalam satu kelompok, karena kelompok kami beranggota 4 mahasiswa. Diperoleh jenis kelamin yang sama, salah satu terdapat lesung pipi (dominan) dan lainnya tidak ada resesif), salah satu memiliki warna



kulit putih cerah (dominan) sedangkan lainnya tidak (resesif), keempatnya dapat menggulung atau melipat lidah (dominan), keempat orang tersebut memiliki bulu mata yang pendek (resesif), dua orang bergolongan darah A dan dua orang lainnya bergolongan darah B. A dan B dominan terhadap O sementara A dan B tidak dominan sesamanya. Keanekaragaman pada manusia terbentuk oleh sifat-sifat gen yang dibawa dari orang tua. Sifat-sifat gen meliputi sifat dominan dan sifat resesif. Cakram genetika menggambarkan variasi tersebut dibedakan atas sifat dari setiap individu yang diamati. Dari pengamatan menggunakan cakram genetika, kami dapatkan angka indeks anggota kelompok kami sebagai berikut: 



Amalia Zaida = 110 (angka indeks) Individu bersifat (jenis kelamin) perempuan, tidak memiliki lesung pipi, memiliki warna kulit sawo matang, lidah dapat menggulung/melipat, memiliki







bulu mata pendek, dan bergoongan darah B. Ratih Kurniyanti = 112 (angka indeks) Individu bersifat (jenis kelamin) perempuan, tidak memiliki lesung pipi, memiliki warna kulit sawo matang, lidah dapat menggulung/melipat, memiliki







bulu mata pendek, dan bergoongan darah A. Arum Subekti = 112 (angka indeks) Individu bersifat (jenis kelamin) perempuan, tidak memiliki lesung pipi, memiliki warna kulit sawo matang, lidah dapat menggulung/melipat, memiliki







bulu mata pendek, dan bergoongan darah A. Rina Wahyuningsih = 14 (angka indeks) Individu bersifat (jenis kelamin) perempuan, memiliki lesung pipi, memiliki warna kulit putih cerah, lidah dapat menggulung/melipat, memiliki bulu mata panjang, dan bergoongan darah B.



Untuk distribusi frekuensi angka indeks genetika satu kelas diperoleh 2 mahasiswa putra yang memiliki angka indeks yang berbeda, yaitu 15 dan yang lainnya 69, jadi pada mahasiswa putra tidak terdapat kesaamaan angka indeks. Sedangkan untuk mahasiswa putri dengan frekuensi terbanyak 3 memiliki angka indeks 10. Angka indeks tersebut tidak menunjukkan seberapa dominan melainkan hanya menunjukkan variasi sifat



dalam populasi kelas dan seberapa dekat kekerabatan atau kemiripan ciri sifik. Pada angka indeks yang sama dapat diketahui bahwa mahasiswa tersebut memiliki genotip yang saa tetapi belum tentu fenotipnya sama. Ciri yang diperoleh dari pengamatan tidak menunjukkan sifat yang satu lebih unggul dari pada sifat yang lain. Akan tetapi, dengan adanya perbedaan fisik bisa membantu kita membedaakan orang yang satu dengan yang lainnya. Masing-masing dari kita uik, dikenal sebagai manusia yang senantiasa berbeda dari manusia yang lain. Perbedaan yang ada diantara individu yang bergenotip sama kemungkinan dapat memiliki fenotip yang berbeda. Hal ini terbukti dengan adanya praktikan yang memiliki persamaan sifat fisik tertentu dengan praktikan lainnya, dalam hal ini sifat fisik yang lainnya tenyata terdapat juga perbedaan. G. Kesimpulan 1. Terdapat variasi sifat pada manusia, khususnya yang berkaitan deang sifat genetik misalnya: jenis kelamin, lesung pipi, warna kulit, lidah, bulu mata, golongan darah. 2. Dalam satu kelas memiliki sifat yang berda-beda, terdapat 3 orang yang memiliki angka indeks genetika yang sama yaitu 10. Namun saat dilihat fenotipnya, masing-masing orang terlihat berbeda dan tidak memiliki kemiripan. H. Daftar Pustaka Cummings, Michael R. 2011. Human Heredity: Principles and Issies, Ninth Edition. New York: Brooks Cole Cengage Learning. George H, Fried, George J. Hademenos. 2007. Biologi Edisi 2. Jakarta: Erlangga. Prihatna, Yoga. 2012. Keankearagaman pada Manusia. Yogyakarta: UNY. Stansfield, William D. 1983. Genetika, Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga.



Starr, Cecie and Beverly McMillan. 2010. Human Biology, Eight dition. New York: Brooks Cole Cengage Learning. Suryanti, Doti. 2012. Penuntun Praktikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab Angronomi Universitas Bengkulu. Suryo. 1990. Genetika. Jakarta: Erlangga.



H. Lampiran Jawaban Pertanyaan 1. Indeks genetika yang kami dapatkan adalah 110 (Amalia Zaida), 112 (Ratih Kurniyanti), 112 (Arum Subekti), dan 14 (Rina Wahyuningsih). Jika ada teman yang sama nilai/angka indeks genetikanya dengan kiuta berarti genotip teman sama dengan kita, menunjukkan kedekatan kekerabatan diantaranya. 2. Dari mahasiswa putra tidak terdapat persamaan angka/nilai indeks genetika, sedangkan untuk mahasiswa putri adalah 10 (terdapat tiga mahasiswa yang memiliki angka indeks 10). Dari hasi pengamatan yang didapat kita dapat menetahui bahwa indeks setiap mahasiswa itu berbeda-beda apalagi jika dibandingkan anatara mahasiswa putra dan putri semekain terlihat perbedaan itu. Ketika dilihat dari hasil nilai indeks genetika itu dapat disimpulkan bahwa banyaknya frekuensi pada suatu nilai indeks genetika menggamabarakan kesamaan geotip pada mahasiswa putra dan putri. Ketika nilai indeks mereka sama, untuk fenotipya masih ada kemiripan tetapi tak smirip genotip yang dapat digambarkan dengan nilai indeks genetika pada cakram genetika. 3. Frekuensi yang diadapatkan adalah sebagai berikut: Mahasiswa Putra Angka Indeks Frekuensi 15 I 69 I



Mahasiswa Puri Angka Indeks Frekuensi 8 I 10 III 14 I 74 II 76 I 78 I 82 I 86 II 88 I 96 II 106 II 110 I 112 II 114 I 126 I



4. Jika 10 sifat yang akan dibandingkan, angka yang nilainya paling sedikit pada cakram genetika adalah 10. 5. Jika indeks genetikanya 100, maka sifat yang dapat dicandra antara lain: jenis kelamin, lesung pipi, warna kulit, lidah, bulu mata, golongan darah.



LAMPIRAN DOKUMENTASI



Proses pewarnaan cakram genetika



Pensil warna untuk pewarnaan cakram Hasil cakram genetika kelompok 2.



Hasil cakram genetika kelompok 2.



Proses pewarnaan cakram genetika