Laprak Analisis Farmasi Instrumental Spektro IR [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FARMASI INSTRUMENTAL (FA3111)



SPEKTROFOTOMETRI INFRARED OMEPRAZOLE Tanggal Praktikum : Senin, 27 September 2021



Disusun oleh : Kelompok 5 - Shift Senin



Nyoman Cynthia Krisniani O. (10719003) Tazkia Adawiyah (10719009) Liana Okataviani Nur Izmi (10719049) Raihan Nur Azmi (10719065) Aqila Hafizha Hanun (10719072) Marcella Folina (10719088)



SEKOLAH FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2021



A. TUJUAN 1. Menentukan keberadaan senyawa omeprazole pada sampel menggunakan spektrofotometri inframerah. 2. Menentukan dan membandingkan gugus fungsi yang terkandung dalam senyawa omeprazole melalui spektrum inframerah. B. PRINSIP PERCOBAAN Spektrofotometri infrared (IR) adalah metode analisis yang didasarkan pada gerakan vibrasi atom dari suatu molekul (Williard, 2004). Atom-atom di dalam suatu molekul bervibrasi (bergetar). Vibrasi molekul mirip seperti gerakan suatu benda yang dipasang pada pegas. Bila radiasi infrared dilewatkan melalui suatu cuplikan, maka molekul-molekulnya dapat mengabsorpsi energi dan terjadilah transisi diantara tingkat vibrasi (grounded state) dan tingkat vibrasi tereksitasi (excited state) (Kristianingrum, n.d.). Hasil dari analisis spektrofotometri IR disebut spektrum IR. Spektrum IR suatu molekul adalah spektrum absorpsi yang melibatkan tingkat energi vibrasi molekul (Williard, 2004). Jika energi radiasi IR tidak cukup kuat untuk menyebabkan terjadinya transisi elektronik, ikatan kimia pada molekul berinteraksi dengan medan listrik radiasi IR (Williard, 2004). Kemudian, ikatan kimia akan bervibrasi dengan frekuensi tertentu. Jika frekuensi radiasi IR bersesuaian dengan frekuensi vibrasi alami molekul, maka akan terjadi transfer energi dan absorpsi radiasi IR dan menyebabkan perubahan amplitudo vibrasi molekul (Williard, 2004). Pada modul ini, spektrofotometri infrared digunakan untuk analisis kualitatif, yaitu untuk menganalisis struktur organik dan spesis biokimia (Williard, 2004). Tipe spektrofotometri yang digunakan adalah mid-infrared absorption spectrometry (Williard, 2004). Analisis senyawa organik ditentukan secara kualitatif berdasarkan pada daerah gugus fungsi dan daerah sidik jari. Daerah gugus fungsi (4000 – 1400 cm-1) merupakan suatu peta korelasi dari ribuan spektra IR yang berguna untuk identifikasi gugus fungsional (Williard, 2004). Daerah gugus fungsi menunjukkan absorpsi yang disebabkan oleh modus vibrasi ulur (stretching). Sedangkan, daerah sidik jari (1400 – 600 cm-1) merupakan area yang kompleks dengan banyak pita yang saling tumpang tindih (overlap) akibat modus vibrasi ulur dan tekuk (Williard, 2004). Daerah sidik jari bersifat khas untuk tiap senyawa (Williard, 2004). Prinsip uji identifikasi menggunakan spektrofotometri IR adalah dengan membandingkan spektrum IR sampel dengan spektrum IR standar (harus bersesuaian dengan puncak-puncak yang muncul) (Williard, 2004). Omeprazole (5-Methoxy-2-[[(4-methoxy-3,5-dimethyl-2-pyridinyl)methyl] sulfinyl]-1H-benzimidazole (omeprazole, OMP) adalah obat jenis PPI (Protein Pump Inhibitor) yang digunakan untuk mengatasi tukak lambung. Melalui spektrofotometri IR, dapat diidentifikasi gugus fungsi yang ada pada omeprazole seperti cincin benzimidazole (N-H, C=C, C-N, dan S-C-=N) dan S=O group (Sarigiannis et al, 2017).



Gambar 1. Struktur Omeprazole Sumber : https://www.researchgate.net/figure/Structure-of-omeprazole-andSCH28080_fig3_12653439 C. PROSEDUR Prosedur Identifikasi Omeprazole Pengujian baku pembanding Sejumlah sedikit baku pembanding (Omeprazole BPFI) digerus kuat dalam mortar yang bersih dan kering.



Ditambahkan sejumlah KBr yang masih baru dan kering (sekitar 1:100), lalu digerus hingga halus membentuk serbuk yang homogen.



Diambil dua buah stainless steel disk (template pelet mikro KBr), kemudian dimasukkan campuran kedalam lubang.



Ditaruh stainless steel disk kedua di bagian atas kemudian dipindahkan pada penekan hidrolik.



Dengan gerakan memompa, digerakkan pegangan penekan hidrolik kebawah. Didiamkan beberapa detik, dan dilepaskan tekanannya.



Dilepaskan disk kemudian pisahkan. Pelet KBr akhir yang sudah jadi harus transparan pada cahaya tampak.



Dimasukkan pelet KBr yang mengandung baku pembanding (Omeprazole BPFI) pada tempat pelet KBr.



Dikembangkan spektrum inframerah pada baku pembanding (Omeprazole BPFI).



Pengujian Sampel Sejumlah sedikit sampel (Omeprazole) digerus kuat dalam mortar yang bersih dan kering.



Ditambahkan sejumlah KBr yang masih baru dan kering (sekitar 1:100), lalu digerus hingga halus membentuk serbuk yang homogen.



Diambil dua buah stainless steel disk (template pelet mikro KBr), kemudian dimasukkan campuran kedalam lubang.



Ditaruh stainless steel disk kedua di bagian atas kemudian dipindahkan pada penekan hidrolik.



Dengan gerakan memompa, digerakkan pegangan penekan hidrolik kebawah. Didiamkan beberapa detik, dan dilepaskan tekanannya.



Dilepaskan disk kemudian pisahkan. Pelet KBr akhir yang sudah jadi harus transparan pada cahaya tampak.



Dimasukkan pelet KBr yang mengandung sampel (Omeprazole) pada tempat pelet KBr.



Dikembangkan spektrum inframerah pada sampel (Omeprazole), amati hasil dan bandingkan dengan baku pembanding



Resume Video Tutorial InfraRed Spectroscopy sumber: https://youtu.be/2_rQ61H06Y8 Instrumen dan Komputer dinyalahkan



Klik ctrl+alt+del dan enter



Peralatan dan bahan disiapkan (hydraulic press, Kbr disc, disc holder, spatula, pipet tetes, tissue, mortar dan alu, tang krusibel, pinset, aseton, akuades, Kbr kering, sampel paracetamol)



Tiga buah KBr disc diambil dari wadahnya menggunakan pinset dan diletakkan di atas tissue, kemudian seluruh permukaannya dilap dengan tissue tersebut.



Aseton diambil menggunakan pipet tetes dan diteteskan ke KBr disc yang ada di atas tissue, sapu tetesan tersebut ke seluruh bagian KBr disc dengan bantuan tissue, lakukan hal ini pada dua KBr disc lainnya.



Mortar dibersihkan dengan cara meneteskan aseton menggunakan pipet tetes pada mortar, kemudian tetesan tersebut disapukan pada seluruh permukaan mortar dengan alu.



Permukaan mortar dan alu tersebut dilap menggunakan tissue.



KBr kering diambil dari dalam oven menggunakan tang krusibel



Sejumlah kecil sampel kering paracetamol diambil dengan spatula dan dimasukkan ke dalam mortar yang sudah dibersihkan.



KBr kering ditambahkan ke mortar yang berisi sampel menggunakan bantuan spatula, kemudian gerus sampai menghasilkan bubuk yang homogen.



Bubuk hasil penggerusan ditempatkan ke dalam lubang KBr disc pertama dengan bantuan spatula, kemudian KBr disc kedua ditempatkan di atas nya. Tumpukkan KBr disc tersebut ditempatkan di alat hydraulic press dan ditekan sampai didapatkan padatan (solid) transparan.



KBr palet yang mengandung sampel dimasukkan pada KBr palet holder.



Spectra Manager pada layar desktop diklik.



Spectra measurement diklik



Dilakukan blanko udara terlebih dahulu



Sampel diletakkan pada instrumen



S diklik untuk analisis sampel, kemudian diberi penamaan sampel.



Baseline correction diklik



Dilakukan pengaturan baseline



Peak fine diklik, noise level diatur, diapilkasikan (apply) dan print diklilk untuk mencetak hasil



Setelah analisis selesai dilakukan, tutup tab



Apabila ingin menyimpan spektrum klik yes. Sedangkan, jika tidak klik no



KBr palate holder dikeluarkan dari instrumen setelah analisis selesai.



Instrumen dan komputer dimatikan



Mortar dibersihkan dan KBr disc dengan menggunakan air, kemudian dilanjutkan dengan aseton



Mortar dan KBr disc yang sudah dibersihkan dilap menggunakan tissue. Kemudian KBr disc dimasukkan kembali tempat penyimpanannya.



Kbr kering dimasukkan kembali ke dalam oven menggunakan tang krusibel.



D. DISKUSI Spektroskopii IR adalah suatu teknik analisis dengan memanfaatkan interaksi antara cahaya inframerah dengan suatu molekul. Teknik analisis ini akan dapat mengukur nilai absorbansi, emisi, dan refleksi. Teknik ini umumnya digunakan dalam analisis kuantitatif maupun kualitatif terhadap suatu senyawa kimia organik dan nonorganik dengan tujuan untuk menentukan jenis gugus fungsi yang dimiliki oleh suatu analit. Energi radiasi dari sinar inframerah jaauh lebih kecil dibandingkan dengan energi dari sinar UV-Vis sehingga tidak dapat menyebabkan terjadinya transisi elektronik. Setiap molekul yang akan di analisis tentunya memiliki momen ikatan yang akan berinteraksi dengan medan listrik dari radiasi IR dan akan bervibrasi pada frekuensi tertentu. Prinsip dasar dari spektroskopi IR adalah jika frekuensi dari radiasi IR bersesuaian dengan vibrasi dari molekul maka akan terjadi proses transfer energi yang melibatkan absorbsi radiasi IR sehingga menyebabkan adanya perubahan amplitudo vibrasi molekul. Cahaya yang berasal dari sumber radiasi akan masuk melewati sampel dan terabsorbsi sebagian, sisanya akan di transmisikan dan ditangkap oleh detektor untuk proses analisis sebagai persen transmittan. Radiasi IR mengandung beberapa range frekuensi yang tidak dapat terlihat oleh mata. Pengukuran spektrum inframerah dilakukan pada 3 daerah cahaya inframerah yakni daerah near dengan rentang panjang gelombang 780 nm – 2,5 μ, daerah mid yaitu 2,5 μ -25 μ, dan far yaitu 25 μ - 1000 μ. Dalam analisis ini, terdapat 3 bentuk sampel yang bisa dianalisis yaitu gas, cair, dan padat. Sampel gas dapat dikur dengan menggunakan gas cells seperti gambar berikut.



Gambar 1. Gas Cells (piketech.com)



Selain itu, sampel dalam bentuk larutan juga dapat diukur dengan menggunakan filamen tipis yang disebut dengan thin film. Terakhir adalah sampel padatan yang terbagi menjadi 2 bentuk yaitu serbuk dan pasta. Sampel pasta yang akan dianalisis dapat dicampurkan dan dilarutkan kedalam NUJOL atau minyak paraffin terlebih dahulu, sedangkan sampel yang berbentuk padatan di gerus di dalam mortar selanjutnya diletakan di antara plat KBr. Beberapa persyaratan sampel yang dapat digunakan untuk proses analisis menggunakan spektroskopi IR adalah sampel memiliki ikatan kovalen polar dan dipol permanen. Keberadaan ikatan kovalen polar dan dipol permanen dalam suatu molekul menyebabkan adanya momen ikatan sehingga dapat bervibrasi menghasilkan frekuensi tertentu. Selain itu sampel yang digunakan harus berasal dari senyawa yang murni sehingga meminimalisir adanya kontaminan yang dapat mengubah hasil sprektrum inframerah. Alat dan bahan yang digunakan dalam Spektroskopi Inframerah (IR) yang terdapat pada video tutorial beserta dengan fungsinya: No. Nama Alat dan Bahan 1. Hydraulic Press 2.



Kbr disc atau stainless-steel disc



3.



Disc Holder



4.



Spatula



5.



Pipet Tetes



6. 7.



Tissue Mortar Dan Alu



Fungsi Memberi tekanan pada sandwich KBr disc sehingga dihasilkan padatan (solid) sampel yang transparan. Sebagai wadah tempat menampung sampel yang akan dianalisis dengan Spektroskopi IR. Untuk menempatkan KBr palet yang berisi sampel yang akan dianalisis. Alat yang digunakan untuk memindahkan zat padat dan menempatkan bubuk hasil penggerusan ke lubang KBr disc. Alat untuk memindahkan zat cair berupa tetesan seperti digunakan untuk meneteskan aseton yang digunakan untuk memberishkan mortar. Untuk mengelap atau membersihkan. Media untuk menggerus dan menghomogenkan sampel dengan KBr kering.



8. 9. 10. 11.



12.



13



Tang Krusibel



Digunakan untuk memindahkan barang yakni mengambil KBr kering dari dalam oven. Pinset Alat untuk memindahkan KBr disc dari wadah tempat penyimpanannya. Aseton Untuk membersihkan peralatan seperti KBr disc, mortar dan alu. Akuades Untuk memberishkan peralatan seperti KBr disc, mortar dan alu, biasanya pembersihan alat dilakukan dengan akuades terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan aseton. Kbr Kering Untuk preparasi sampel, pada video KBr kering digerus bersama dengan sampel, sehingga KBr kering berperan sebagai pembawa sampel. Sampel yang akan diabalisis menggunakan Spektroskopi Inframerah (IR) → Pada video digunakan paracetamol, sedangkan pada modul ini sampel nya berupa omeprazole. KBr yang digunakan untuk preparasi sampel harus kering karena apabila tidak kering, akan terdapat probabilitas air yang terkandung di KBr dapat menghasilkan pita air pada spektrum hasil pengujian yang menganggu pembacaan hasil pengukuran Spektroskopi Inframerah (Harrick, 2009).



Gambar 2. Susunan Sandwich pada Spektroskopi IR (Bailey, R., 2013)



Pada video, preparasi sampel padat dilakukan dengan teknik pressed pellet. Untuk melakukan teknik ini sampel digerus bersama dengan KBr kering sampai homogen dengan perbandingan 1:100, kemudian bubuk hasil penggerusan tersebut ditempatkan ke lubang KBr disc dan tempatkan KBr disc lain di atasnya sampai terbentuk susunan “sandwich” seperti yang terdapat pada gambar 1., selanjutnya sandwich pellet KBr akan ditekan menggunakan hydraulic press sampai didapat padatan yang transparan. KBr pellet ditekan sampai transparan agar ketika cahaya pada rentang pengukuran IR lewat tidak terjadi gangguan absorbansi yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran Spektroskopi IR. Aseton digunakan untuk membersihkan peralatan karena aseton merupakan pelarut yang baik sebab dapat melarutkan hampir semua senyawa organik. Selain itu, aseton mudah menguap sehingga lebih cepat kering dibanding menggunakan air (Barker, D., 2003). Selain itu, alasan pemilihan aseton karena apabila menggunakan alkohol dikhawatirkan alkohol akan turut terukur dan masuk ke dalam spektrum hasil analisis. Pada spektroskopi inframerah akan terjadi suatu interaksi antara radiasi intframerah dengan materi yang menyebabkan perubahan pada momen dipol suatu molekul. Perubahan ini



dapat berupa vibrasi maupun rotasi. Molekul-molekul poliatom memperlihatkan dua jenis vibrasi molekul yaitu stretching dan binding. Vibrasi stretching merupakan pergerakan atom yang teratur di sepanjang sumbu ikatan antara dua buah atom sehingga jarak di antara atom dapat bertambah maupun berkutang. Vibrasi stretching terdiri dari stretching simetris dan stretching asimetris. Pada stretching simetris, stretching terjadi pada arah yang sama dan masih dalam suatu bidang datar yang sama pula sedangkan stretching asimetris yaitu stretching terjadi pada arah yang berlawanan dalam suatu bidang datar. Selain vibrasi stretching, terdapat pula vibrasi bending yang merupakan pergerakan atom yang menyebabkan terjadinya perubahan sudut ikatan antara dua ikatan atau pergerakan dari sekelompok atom terhadap atom lainnya.



Gambar 3. Vibrasi Stretching



Vibrasi bending meliputi scissoring, wagging, twisting, dan juga rocking. Vibrasi scissoring terjadi saat ayunan dari ikatan antar atom pada arah yang berlawanan berada pada suatu bidang datar sehingga akan terjadi pengecilan sudut ikatan. Vibrasi wagging yaitu ketika terjadi ayunan dari ikatan antar atom pada arah yang sama keluar dari bidang datarnya. Pada vibrasi twisting, terjadi ayunan dari ikatan antar atom pada arah yang berlawanan keluar dari bidang datarnya sedangkan pada vibrasi rocking akan terjadi ayunan dari ikatan antar atom pada arah yang sama dalam suatu bidang datar.



Gambar 4. Vibrasi Bending



Terdapat dua macam konfigurasi dalam spektrosfotometer IR yaitu dispersif dan FTIR. Pada spektrosfotometer dispersif digunakan monokromator yang mirip dengan monokromator pada spektrofotometer UV-vis tipe berkas ganda (double beam). Penggunaan double beam ini dikarenakan untuk mencegah ketidakstabilan radiasi sinar infra merah, mengurangi radiasi percikan oleh partikel pengotor dalam spektrofotometer, mengurangi radiasi atmosferik, serta memungkinkan pembacaan dan perekaman secara langsung. Berikut ini merupakan visualisasi dari mekanisme kerja spektrosfotometet R dispertif.



Gambar 5. Mekanisme Kerja Spektrofotometer IR Dispersif



Berkebalikan dengan hal tersebut, pada FTIR dipakai dasar daerah waktu yang non dispersif. FTIR pun dibagi menjadi dua macam konfigurasi optik yakni FTIR sinar tunggal (single beam) dan FTIR sinar ganda (double beam). Pada sistem ini, digunakan radiasi LASER yang berperan sebagai radiasi yang diinterferensikan dengan radiasi IR agar sinyal radiasi IR yang diterima oleh detektor berbentuk utuh dan lebih baik. Daerah spektrum IR, berada pada rentang bilangan gelombang 4000 – 600 atau 400 cm-1. Rentang tersebut terdiri dari 2 daerah yaitu daerah ingerprint/sidik jari dan daerah gugus fungsi. Daerah sidik jari berada di rentang bilangan gelombang 1500 – 500 cm-1. Daerah ini memiliki karakteristik hasil yang spesifik karena merupakan hasil dari akumulasi vibrasi yang kompleks. Daerah lainnya dikenal dengan daerah gugus fungsi. Berbeda dengan daerah sidik jari, daerah gugus fungsi tidak memberikan hasil yang spesifik. Daerah ini berada pada bilangan gelombang > 1500 cm-1. Daerah ini umumnya digunakan untuk menganalisis dan mengidentifikasi gugus fungsi yang dimiliki oleh sampel. Dalam ilmu fisika, bilangan gelombang yaitu frekuensi ruang pada suatu gelombang, baik dalam siklus per satuan jarak maupun radian per satuan jarak. Namun dalam spektoskopi optik, bilangan gelombang identic dengan satuan frekuensi sementara, dengan asumsi berada pada suatu kecepatan cahaya tertentu. Di dalam konteks spektroskopi optic ini, bilangan gelombang merupakan jumlah siklus, bukanlah radian per satuan jarak. Spektroskopi IR dapat dimanfaatkan dalam analisis kuantitatif maupun kualitatif. Dalam analisis kuantitatif, metode ini umumnya digunakan untuk uji identifikasi, uji konfirmasi, dan uji pemurnian. Sedangkan untuk analisis kualitatif, metode ini umumnya digunakan untuk menentukan konsentrasi yang terkandung di dalam suatu senyawa sampel.



E. KESIMPULAN 1. Melalui pengujian spektrofotometri pada sampel terbukti ditemukan adanya senyawa omeprazole pada sampel berdasarkan spektrum gugus fungsi yang didapat. 2. Gugus fungsi senyawa omeprazole yang tertera pada spektrum inframerah percobaan antara lain gugus C-H, C-C, C=C, C=N, C-O, C-S, S=O, N-H, dan gugus



aromatik. Gugus fungsi hasil percobaan tersebut diketahui sesuai dengan teori gugus fungsi pada senyawa omeprazole. DAFTAR PUSTAKA Bailey, R. 2013. How to Prepare IR Samples? Diakses pada 30 September 2021 dari http://www.nuance.northwestern.edu/docs/keckii-pdf/how-to-prepare-ir-samples.pdf Barker, D. (2003). Re: Why we use Acetone to clean labwares? MadSci Network. Diakses pada 30 September 2021 dari http://www.madsci.org/posts/archives/200308/1060116066.Ch.r.html Harrick Scientific Products. 2009. Why should I stop making KBr pellets? Diakses pada 30 September 2021 dari https://harricksci.com/sites/default/files/pdf/faqs/FAQ_Stop_making_pellets.pdf Sarigiannis et al. 2017. Spechtroscopic Characterization of Omeprazole and Its Salts. Journal of Spectroscopy. Diakses pada 25 September 2021 melalui https://www.hindawi.com/journals/jspec/2017/6505706/#introduction Suarya, I Wayan. 2016. Spektra Rotasi dan Vibrasi. Diakses pada 1 Oktober 2021 melalui http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/8995/1/9ad66451dfe313a7d9da90aca3dd83c0.pdf Vrbanec, T., Šket, P., Merzel, F., Smrkolj, M., & Grdadolnik, J. (2017). Spectroscopic Characterization of Omeprazole and Its Salts. Journal of Spectroscopy, 2017. https://www.hindawi.com/journals/jspec/2017/6505706/



LAMPIRAN INFRARED SPECTROSCOPY Active Compound : Omeprazole



Sumber: (Vrbanec et al., 2017)



Interpretasi C-H (stretching) (BI, P)



Wavenumber (cm-1) ~ 3070 (shift)



Interpretasi N-H + C-H (deformation symmetric) (BI) N-H + C-H (deformation symmetric) (BI) C-H (deformation asymmetric) C-H (deformation asymmetric) N-H (deformation) (BI), CH3 (M) S=O (stretching vibration) C-H (deformation) (BI) C-H (wagging)



Wavenumber (cm-1) 1206



C-H (stretching) (BI, P)



3067



CH3 (M) (stretching asymmetric) CH3 (M) (stretching asymmetric) CH3 (M) (stretching asymmetric) N-H (stretching vibration) CH3 (stretching asymmetric) CH3 (M) stretching asymmetric) CH3 (stretching asymmetric) QS (P), C-H (deformation) C-H + N-H (deformation), C-C (stretching) (BI) QS (P), C-H (deformation), C-C (stretching) (P, BI) C-H + N-H (deformation) (BI) SCS (P), C-H (B), NH (deformation), N3C2 (stretching) CH3 (deformation) (M), N-H + C-H (deformation) (BI) SCS (P), C-H3 (deformation symmetric) N-H + CH (deformation) (BI), C-H (deformation) (P)



2984



835



1629



CH3 (rocking of methoxy group) QIPB (P)



1587



CH3 (rocking ip)



810



1568



CH3 (rocking ip)



787



1512



C-H (wagging) (IM)



759



1470 (sh)



C-H (wagging) (B)



732



1462



N-H (wagging) (BI)



667



1428



S-C (stretching sulfoxide chain)



631



2973 2944 ~2930 2904 2854 2835



1188



1160 1113 1077 1014 967 885



822



N-H + C-H (deformation) (BI), CH (deformation) (P) N-H + C4H + C5H (deformation) (BI) C-H (deformation), RO-CH3 (stretching) R-O- CH3 (stretching) N-H + C-H (deformation symmetric) (BI) N-H + C-H (deformation symmetric) (BI) N-H + C-H (deformation symmetric) (BI) Keterangan:



1410



QIPB (P), (ring deformation)



621



1356



C-H + N-H (wagging) (BI) (oop) (ring deformation) (oop) (ring deformation) (oop) (ring deformation)



582



1253



(oop) (ring deformation)



502



1231



(oop) (ring deformation)



478



1312 1293 1273



546 535 518



BI: benzimidazole; P: pyridine; M: methoxy group; IM: imidazole; QS: quadrant stretch; SCS: semi-circle stretch; oop: out-of-plane; ip: in-plane; QIPB: quadrant in-plane bend



Sampel:suspect omeprazole



Wavenumber (cm-1) 650-700



Interpretasi Alkene C-H sp2 (bend)



Wavenumber (cm-1) 1390-1430



Interpretasi C-H sp3 (bend)



800-850 1000-1050 1070-1100 1200-1250 1290-1350 Kesimpulan:



Aromatic C-H (bend) C-O (stretch) C-O (stretch) C-O (stretch) C-O (stretch)



sp2 1450-1490 1550–1600 1600-1650 1600-1700 3000-3100



C=C aromatic (strectch) C=C (stretch) C-C (stretch) C=N (stretch) C-H sp2 (stretch)



Senyawa sampel benar mengandung omeprazole ditandai dengan adanya kesamaan gugus fungsi sebanyak 4 dengan zat aktif murni, omeprazole.