Level Sistem Informasi Manajemen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Level Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit merupakan salah satu bentuk organisasi yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan dimana salah satu upaya yang dilakukannya adalah mendukung rujukan dari pelayanan tingkat dasar, seperti pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas). Untuk itu, sebagai pusat rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat dasar, maka pelayanan rumah sakit perlu dijaga kualitas pelayanannya terhadap masyarakat yang membutuhkan. Pelayanan kesehatan inilah yang selalu dituntut oleh para pengguna jasa di bidang kesehatan agar selalu bertambah baik dan pada akhirnya tujuan organisasi dalam melakukan pelayanan prima berkualitas dapat terwujud (Prasetya, Handyka, dkk, 2012). Teknologi informasi memiliki peran penting dalam pelayanan kesehatan saat ini. Dimana kualitas pengolahan informasi merupakan faktor penting bagi keberhasilan institusi pelayanan kesehatan. Sistem informasi yang baik dapat mendukung alur kerja klinis dengan berbagai cara yang akan memberikan kontribusi untuk perawatan pasien yang lebih baik. Sistem informasi mempunyai 3 peranan penting dalam mendukung proses pelayanan kesehatan, yaitu: mendukung proses dan operasi pelayanan kesehatan, mendukung pengambilan keputusan staf dan manajamen serta mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif. Pada dasarnya sistem informasi terbagi atas beberapa tingkatan manajemen seperti terlihat pada gambar di bawah ini.



Tingkat atau level terbawah dari struktur piramid di atas terdiri dari informasi untuk proses transaksi, proses penyelidikan, level selanjutnya selanjutnya terdiri dari sumber informasi dalam mendukung operasi dan kontrol sehari-hari, level ketiga terdiri dari sumber



sistem informasi sebagai strategi penolong perencanaan dan pembuatan keputusan untuk kontrol manajemen, dan level atas terdiri dari sumber informasi untuk mendukung strategi perencanaan dan membuat kebijaksanaan oleh level yang lebih tinggi dalam manajemen. Setiap level dari proses informasi tersebut mungkin menggunakan dari data yang disediakan level di bawahnya, tetapi data baru mungkin juga dikenalkan (Gordon B. Davis, Margrethe H. Olson, 1985). 1. Operational Level Operational level system is an information system that monitor the elemenaty activities and transactions of the organization. Artinya bahwa pada level operasional ini sistem informasi digunakan untuk memonitor aktivitas dasar dan transaksi yang terjadi pasa suatu organisasi atau rumah sakit. Didalam level ini biasanya diisi oleh staff operational yang melakukan transaksi rutin sebagai data bahan baku yang akan diolah oleh system. System infomasi pada level oepartional adalah system yang terkomputerisasi yang melakukan rekaman transaksi rutin secara harian yang diperlukan untuk aktifitas bisnis, mereka melayani organisasi di level operational. Pada level operasional ini digunakan TPS (Transaction Processing System). TPS (Transaction Processing System) adalah sistem informsi yang dikembangkan untuk memproses data-dta transaksi dalam jumlah besar (data base) untuk traksaksi bisnis rutin secara operasional perusahaan dan inventarisasi yang dilakukan secara konsisten. Input Proses Output User Pengambilan keputusan Contoh



Transaksi, Kegiatan Pembaharuan Laporan rinci Staf operasional, supervisor Sangat terstruktur Sistem penggajian, pencatatan rekam medis pasien dan transaksi jual-beli obat di apotek setiap harinya



a. Input Input dalam suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat berupa formulir atau bukti transaksi lainnya. Sebelum suatu transaksi diproses terlebih dahulu kita harus melakukan pengumpulan data transaksi. Pengumpulan data-data transaksi ini tidak dapat dipisahkan dari desain suatu formulir, sebab suatu formulir merupakan gambaran atau rekaman dari suatu transaksi. Adapun tujuan dari formulir adalah sebagai berikut: 1) Formulir dibuat untuk memita dilakukannya suatu tindakan 2) Formulir digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan



Kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan formulir biasa disebut sebagai record management. Dalam merancang formulir perlu adanya pertimbangan-pertimbangan, antara lain: 1) Menentukan kebutuhan formulir 2) Merencanakan formulir yang akan dibuat 3) Menentukan kuantitas kebutuhan formulir 4) Mengawasi penggunaan formulir 5) Menentukan jangka waktu penyimpanan dan pemusnahan 6) Menentukan alat untuk menyortir dan menyimpan formulir. b. Proses Dalam sistem manual, proses disini terdiri dari kegiatan pemasukan data transaksi ke dalam jurnal. Dalam sistem komputer, prosesnya dilakukan dengan memasukkan data ke dalam jurnal. Jika perusahaan masih dalam skala kecil, maka dapat digunakan jurnal umum, tapi jika perusahaan mulai berkembang dan aktivitas perusahaan bertambah, tidak dapa lagi digunakan jurnal umum, harus digunakan jurnal khusus. Misalnya, jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas. Dalam sistem komputer, prosesnya dilakukan dengan memasukkan data ke dalam file transaksi. c. Penyimpanan Media penyimpanan dari transaksi secara manula adalah buku besar. buku besar ini menyediakan ikhtisar transaksi-transaksi keuangan perusahaan. proses pemasukan data dari jurnal ke dalam buku besar disebut posting. Untuk sistem komputer,posting ini dilakukan dengan mengupdate file master menggunakan file transaksi. Adapun macam-macam file penyimpanan sebagai berikut: 1) Master file Merupakan kumpulan catatan (record) yang bersifat tetap dan berisi data yang selalu disesuaikan dengan keadaan. Dalam operasi manual master file setara dengan buku besar dan buku besar pembantu 2) File transaksi Kumpulan catatan transaksi yang terjadi yang digunakan untuk mengupdatemaster file. Dalam operasi manual transaksi ini dsam dengan jurnal. 3) File indeks Merupakan master file yang berisi data yag digunakan dalam proses menyesuaikan suatu master file. Misal file pasien (berisi no pasien, nama pasien, jenis kelamin, alamat, dll) digunakan sebagai petunjuk untuk menyesuaikan master file. 4) File tabel Suatu master file yang berisi data yang digunakan sebagai referens dalam memproses suatu file. Biasanya berisi data yang bersifat tetap yang digunakan dalam perhitungan-perhitungan, seperti file gaji karyawanyang digunakan untuk



meyusun daftar gaji, file harga obat yang digunakan untuk menghitung biaya pengobatan pasien. d. Output Terdapat berbagai macam jenis output atau keluaran yang dihasilkan dari proses transaksi, antara lain: laporan keuangan, laporan operasional, catatan rekam medis, laporan jual-beli obat, dan lain sebagainya. e. User Pengguna dari TPS ini adalah staf operasional maupun supervisor. Misalnya adalah, penjaga loket, pegawai rekam medis, pegawai kefarmasian, dan lain sebagainya. f. Pengambilan keputusan Pengambilan keputusan pada level ini sangat terstruktur. g. Contoh Sistem penggajian, pencatatan rekam medis pasien dan transaksi jual-beli obat di apotek setiap harinya. Selain itu pada SIMRS terdiri dari bebrapa modul. Beberapa modul yang termasuk pada level operasional ini antara lain Modul Loket/Registrasi Pasien, Modul Pengendalian Stok, Modul Gudang Obat, Modul Floor Stock, Modul Produksi Obat, Modul Apotek (multi apotek), Modul Hutang, Modul Piutang, Modul Kas-Bank, Modul Budgeting, Modul Akutansi, dan lain sebagainya. 2. Knowledge Level Knowledge level-system is an information system that support knowledge and data workers in an organization. 3. Management Level Management leveel-system is an information system that support the monitoring, controlling, decision-making, and administrative activities of middle managers. 4. Strategis Level Strategis level-system in an information system that support the long-range planning activities of senior management



http://wiki.answers.com/Q/Advantages_and_disadvantages_of_transaction_processing#ixzz1 gcErdGGd