LK - RESUME PENDALAMAN MATERI PPG 2021 - Bani Umayyah Dan Abbasiyah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENDALAMAN MATERI (Lembar Kerja Resume Modul)



A. Judul Modul



: Sejarah Kebudayaan Islam



B. Kegiatan Belajar : perkembangankebudayaan pada masa bani Umayyah dan bani Abbasiyah (KB 2) C. Refleksi NO



BUTIR REFLEKSI



RESPON/JAWABAN



PETA KONSEP



1



Peta Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di modul bidang studi



URAIAN MATERI 1. Perkembangan Kebudayaan pada Bani Umayyah di Damaskus a. Sejarah berdirinya Bani Umayyah Setelah Ali bin Abi Thalib meninggal, pemerintahan Islam sempat mengalami fitnah yang besar dalam masa transisi dari kekhalifahan menjadi kerajaan. Pemerintahan Islam berikutnya di pegang oleh Bani Umayyah. Pendiri Dinasti ini adalah Muawiyah bin Abu Sufyan (661-680 M). Pada masa kekuasaan Daulah bani Umayyah, daerah kekuasaan Islam meliputi Timur Tengah, Afrika Utara dan Spanyol. Adapun raja-raja yang memerintah daulah Bani Umayyah selama lebih kurang 90 tahun kekuasaannya adalah:



1) Muawiyah bin Abi Sufyan (41-61 H/661-680 M) 2) Yazid bin Mu’awiyah (61-64 H/680-683 M) 3) Muawiyah II bin Yazid (64-65 H/683-684 M) 4) Marwan bin al-Hakam (65-66 H/684-685 M) 5) Abd al-Malik ibn Marwan (66-86 H/685-705 M) 6) Al-Walid bin Abd al-Malik (86-97 H/705-715 M) 7) Sulaiman bin Abdul Malik (97-99 H/715-717 M) 8) Umar bin Abdul Aziz (99-102 H/717-720 M) 9) Yazid II bin Abd al-Malik (102-106 H/720-724 M) 10) Hisyam bin Abd al-Malik (106-126 H/724-743 M) 11) Al-Walid II bin Yazid (126-127 H/743-744 M) 12) Yazid III bin al-Walid (127 H/744 M) 13) Ibrahim bin al-Walid (127 H/744 M) 14) Marwan II bin Muhammad (127-133 H/744-750 M) b. Sistem Pemerintahan Adapun sistem pemerintahan yang diterapkan Bani Umayyah adalah sistem monarkhi (Monarchiheridetis), yang mana suksesi kepemimpinan dilakukan secara turun-temurun. Dalam menata administrasi pemerintahan, Bani Umayyah mengembangkan administrasi pemerintahan Khulafaur Rasyidin. Pada masa Umar bin Khatab, telah ada lima bentuk departemen,yaitu Nidhamul Maaly, Nidhamul Harbi, Nidhamul Idary, Nidhamul Siashi dan Nidhamul Qadhi. Bentuk departemen ini kemudian dikembangkan lagi oleh Muawiyah bin Abi Sufyan dalam bentuk yang lebih luas dan menyeluruh, sebagai berikut: 1) An Nidhamul Idary, adalah lembaga yang mengurus tata usaha kerajaan. Ada empat organisasi tata usaha pada masa Bani Umayyah, yaitu: a) AdDawawin, Untuk mengurus tata usaha pemerintahan. b) Al-Imarah Ala AlBuldan, mengurus pemerintahan daerah di seluruh daerah kekuasaan bani Umayyah saat iut, c) Barid, organisasi pos dan d) Syurtoh, oraganisasi kepolisian. 2) An-Nidham Al-Mali, adalah lembaga keuangan dan ekonomi yang mengatur pengeluaran dan pendapatan kerajaan. 3) An-Nidham Al-Harbi, adalah lembaga pertahanan yang telah ada sebelumnya namun lebih disempurnakan. Lembaga ini yang bertugas merekrut tentara dan membangun armada perang, baik darat dan laut. 4) An Nidham Al Qadhi, pada masa bani Umayyah, kahakiman memiliki 2 ciri khusus, yaitu: satu, seorang qadhi memutuskan perkara dengan ijtihadnya, dua, kehakiman belum terpengaruh dengan politik. Kekuasaan kehakiman di bagai menjadi empat, 1) Al Qadha, yang memutuskan perkara agama, 2) Al Hisbah, yang memutuskan perkara pidana umum, 3) An-Nadhar fil Madhalim yaitu mahkamah tertinggi atau mahkamah banding. Selain itu, berkaca dari kasus terbunuhnya khalifah Usman bin Affan dan percobaan pembunuhan terhadap Muawiyah bin Abi sofyan, dibentuklah satu lembaga khusus yaitu Al Hijabah yang tugasnya menjadi pengawal khalifah. c. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tokoh-tokohnya pada Masa Bani Umayyah di Damaskus Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah di Damaskus meliputi 3 bidang, yaitu: bidang diniyah, bidang tarikh dan bidang filsafat. Pada



masa itu kaum muslimin memperoleh kemajuan yang sangat pesat, tidak hanya penyebaran agama Islam saja, tetapi juga penemuanpenemuan ilmu lainnya. Pengembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah di Damaskus tampak pada beberapa bidang. Kegiatan-kegiatan ilmiah tersebut berpusat di Kuffah dan Basrah, Irak. 1) Ilmu Tafsir, pada masa ini ilmu tafsir masih dipelajari dari lisan ke lisan dan belum di bukukan. 2) Ilmu Hadis, Perkembangan hadis diawali dari masa khalifah Umar bin Abdul Aziz dan ulama hadis yang mula-mulamembukukan hadis yaitu Ibnu Az Zuhri atas perintah khalifah Umar bin Abdul Aziz. 3) Ilmu Kalam, tokoh-tokoh yang muncul pada saat itu adalah, Hasan AlBasri, Ibn Shihab Al-Zuhri, dan Wasil ibn Ata’. Melahirkan 3 paham ilmu kalam yaitu: khawarij, Murjiah dan Mu’tazilah. 4) Ilmu Qira'at, merupakan penyempurnaan dari apa yang telah dilakukan oleh khalifah Ustman bin Affan. Pada masa bani Umayyah ditetapkan 7 Qiraat yang diakui sah dialek bacaannya. 5) Ilmu Nahwu, tokoh yang tekenal dalam ilmu ini adalah Abu al-Aswad alDu’ali yang berasal dari Baghdad. Salah satu jasa dari Al-Du’ail adalah menyusun gramatika Arab dengan memberikan titik pada huruf-huruf hijaiyah yang semula tidak ada. 6) Tarikh dan Geografi, Tarikh dan geografi pada masa ini telah menjadi cabang ilmu tersendiri. Ilmuan mulai membukukan sejarah tentang nabi dan para sahabatnya. Munculnya ilmu geografi dipicu oleh berkembangnya dakwah Islam ke daerah-daerah baru yang luas dan jauh. 7) Seni Bahasa, perhatian terhadap syair-syair kuno melahirkan tokoh-tokoh seperti ibn abi rabi, jamil al udri, Qays ibn al mulawwah dan lainnya. 2. Perkembangan Kebudayaan pada Masa Bani Abbasiyah a. Sejarah Berdirinya Bani Abbasiyah Proses lahirnya Abbasiyah dimulai dari kemenangan Abu Abbas Assafah dalam sebuah perang terbuka (al-Zab) melawan khalifah Bani Umayyah yang terakhir yaitu Marwan bin Muhammad. Nama Abbasiyah yang dipakai untuk nama bani ini adalah di ambil dari nama bapak pendiri Abbasiyah yaitu Abas bin Abdul Muthalib paman Nabi Muhammad Saw. Proses pengembangan peradaban yang dibangun Bani Abbasiyah begitu cepat membawa perubahan besar bagi perkembangan peradaban ilmu pengetahuan selanjutnya. Bani Abbasiyah eksis selama 505 tahun dan diperintah oleh 37 khalifah dengan mampu menciptakan peradaban yang menjadi kiblat dunia pada saat itu, peradaban yang dikenang sepanjang masa. b. Sistem Pemerintahan Adapun sistem pemerintahan yang diterapkan Bani Abbasiyah adalah sistem monarkhi (Monarchiheridetis), yang mana suksesi kepemimpinan dilakukan secara turun-temurun. Berikut merupakan khalifah-khalifah yang memimpin Bani Abbasiyah: 1) Abu Abbas As-Saffah (132-136 H/ 749-754 M) 2) Abu Ja'far al-Manshur (136-158 H/ 750-775 M) 3) Abu Abdullah Muhammad al-Mahdi (158-169 H/ 775-785 M) 4) Abu Muhammad Musa al-Hadi (169-170 H/ 785-786 M) 5) Abu Ja’far Harun ar-Rasyid (170-193 H/ 786-809 M)



6) Abu Musa Muhammad Al-Amin (193-198 H/ 809-813 M) 7) Abu Ja’far Abdullah Al-Ma'mun (198-201 H/ 813-817 M) 8) Ibrahim bin al-Mahdi di Baghdad (201-203 H/ 813-819 M) 9) Abu Ishaq Muhammad Al-Mu'tasim (218-227 H/ 833-842 M) 10) Abu Ja’far Harun Al-Watsiq (227-232 H/ 842-847 M) 11) Abul Fadl Ja’far Al-Mutawakkil (232-247 H/ 847-861 M) 12) Abu Ja’far Muhammad Al-Muntashir (247-248 H/ 861-862 M) 13) Abu Abbas Ahmad Al-Musta'in (248-252 H/ 862-866 M) 14) Abu Abdullah Muhammad dan Al-Mu'tazz (252-255 H-866-869 M) 15) Abu Ishaq Muhammad Al-Muhtadi (255-256 H/ 869-870 M) 16) Abu Al-Abbas Ahmad Al-Mu'tamid (256-279 H/ 870-892 M) 17) Abu Al-Abbas Ahmad Al-Mu'tadid (279-289 H/ 892-902 M) 18) Abu Muhammad Ali al-Muktafi (289-295 H/ 902-908 M) 19) Abu Fadl Ja’far Al-Muqtadir (295-320 H/ 908-932 M) 20) Abu Mansur Muhammad Al-Qahir (320-322 H/ 932-934 M) 21) Abu Al-Abbas Ahmad Ar-Radhi (322-329 H/ 934-940 M) 22) Abu Al-Ishaq Ibrahim Al-Muttaqi (329-333 H/ 940-944 M) 23) Abu Al-Qasim Abdullah Al-Mustakfi (333-334 H/ 944-946 M) 24) Abu Al-Qasim al-Fadl Al-Mu’thi (334-363 H/ 946-974 M) 25) Abu Al-Fadl Abdul Karim At-Tha'i (363-381 H/ 974-991 M) 26) Abu Al-Abbas Ahmad Al-Qadir (381-422 H/ 991-1031 M)9 27) Abu Ja’far Abdullah Al-Qa'im (422-467 H/ 1031-1075 M) 28) Abu Al-Qasim Abdullah Al-Muqtadi (467-487 H/ 1075-1094 M) 29) Abu Al-Abbas Ahmad Al-Mustazhir (487-512 H/ 1094-1118 M) 30) Abu Mansur Al-Fadl Al-Mustarsyid (512-529 H/ 1118-1135 M) 31) Abu Ja’far al-Mansur Ar-Rasyid (529-530 H/ 1135-1136 M) 32) Abu Abdullah Muhammad Al-Muqtafi (530-555 H/ 1136-1160 M) 33) Abu Al-Muzaffar Al-Mustanjid (555-566 H/ 1160-1170 M) 34) Abu Muhammad Al-Hasan Al-Mustadhi’ (566-575 H/ 1170-1180 M) 35) Abu Al-Abbas Ahmad An-Nashir (575-622 H/ 1180-1225 M) 36) Abu Nashr Muhammad Az-Zahir (622-623 H/ 1225-1226 M) 37) Abu Ja’far Al-Mansur Al-Mustansir (623-640 H/ 1226-1242 M) 38) Abu Ahmad Abdullah Al-Musta'sim (640-656 H/ 1242-1258 M) c. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tokoh-tokohnya Masa Abbasiyah dikenal sebagai era keemasan ilmu pengetahuan dan Agama. Ilmu-ilmu agama berkembang dengan subur dan diiringi oleh kemunculan tokoh-tokoh agama yang berpengaruh sampai sekarang ini. 1) Ilmu Tafsir, ilmu tafsir pada masa ini mengalami perkembangan pesat. Penafsiran Al Qur’an pun berkembang tidak hanya dengan penafsiran makna, tetapi juga penafsiran “Bil al Ma’tsur dan “Bi al-Ra’yi”. Tokohtokoh tafsir yang lahir pada masa ini diantaranya: Imam At Thabari, Ibnu Katsir, As Suyuti. 2) Ilmu Hadis. Ilmu jarh wa ta’dil dan musthalahul hadis lahir pada masa daulah abbasiyah, begitu pula dengan penggolongan hadis. Diantar kitab yang sangat masyhur adalah kutubus sittah yang disusun oleh enam ulama’ Hadis, Imam Muslim (wafat 261 H), Imam Bukhori (wafat 256 H), Imam Turmudzi (wafat279 H), Ibnu Majjah (wafat 273 H), Imam Nasa’i (wafat 303 H), Abu Daud (wafat 275 H).



3) Ilmu Kalam. Pada masa al-Ma’mun dan Harun al-Rasyid, ilmu kalam (teologi) mendapat tempat yang luas,bahkan sangat mempengaruhi keadaan pemerintahan saat itu. Seperti aliran Mu’tazilah dijadikan aliran resmi pemerintah Bani Abbas. 4) Ilmu Fiqh, para Imam mazhab juga ada pada masa daulah abbasiyah. Mereka adalah Imam Abu Hanifah (wafat 129 H, Imam Malik (wafat 179 H), Imam Syafi’i (wafat 204 H) dan Imam Ahmad bin Hambal (wafat 241 H). pada masa ini lahir dua cara dalam mengambil hukum fiqh: pertama, ahl hadis dan kedua ahl ra’yi. Dari sini kita bisa melihat bahwa pemikiran umat Islam pada saat itu sangat maju sekali, dengan bukti lahirnya ulama’ terkenal dan kitab-kitab termashur, seperti Al-Muwatta’, Al-Kharaj, dan AlMustasfa. 5) Ilmu Tasawuf, Di samping ilmu Fiqh, pada masa Abbasiyah juga muncul dan berkembang ilmu Tasawuf. Ilmu ini telah memberi pengaruh yang besar bagi kebudayaan Islam. Ilmu ini menyebar di penjuru negeri Islam di wilayah Abbasiyah yang dibawa oleh para sufi-sufi terkemuka, seperti: (1) Abu Kasim Abdul Karim bin Hawzin al Qusairi (wafat 465 H), kitabnya yang terkenal adalah Ar-Risalah al-Qusyairiyah. (2) Abu Haffas Umar bin Muhammad Sahabuddin (wafat 632 H), kitabnya yang terkenal adalah Awariful Ma’arif. (3) Imam al Ghazali (wafat 502 H), kitabnya yang terkenal adalah Ihya ’Ulumuddin. 6) Ilmu Filsafat, Ilmu filsafat pesat berkembang pada masa pemerintahan al Ma’mun dan Harun Al Rasyid. Ilmu ini berkembang seiring semakin banyaknya buku-buku barat di terjemahkan ke dalam bahasa Arab. Tokoh-tokoh penting dalam ilmu filsafat antara lain: Abu ishaq bin ishaq al kindi, ibnu sina, al farabi, dan ibn rusydi. 7) Sains dan Teknologi. Sama hal nya denga filsafat, sains dan teknologi mulai berkembang ketika buku-buku yunani mulai diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Pada masa ini lahir ilmu pengetahuan dan tokohnya yang terkenal diantaranya: ilmu kedokteran tokoh nya yang terkenal adalah Ar Razi dan ibnu sina. Ilmu kimia dengan tokohnya Ibnu Hayyam yang banyak melahirkan teori-teori kimia seperti teori pengasaman, sublimasi dan lainnya. Ilmu astronomi degan tokohnya al khawarizmi. Ilmu matematika dengan tokohnya ibnu haytam dan al khawarizmi melahirkan teori al jabar cara menghitung kuadrat dan desimal. 3. Perkembangan Kebudayaan pada Masa Bani Umayyah di Andalusia a. Sejarah Berdirinya Sejarah penyebaran Islam sampai ke tanah Eropa merupakan prestasi gilang gemilang Islam saat itu. Penaklukan Andalusia sangat terkenal sejarahnya pada saat pasukan Islam yang di pimpin oleh Tariq bin Ziyad. Untuk membakar semangat dan motivasi pasukannya, setelah kapal kaum muslimin berhasil mendarat di Andalusia, Tariq bin Ziyad berinisiatif membakar semua kapalnya sendiri, kemudian berkata kepada pasukannya, wahai para pejuang Islam, tidak ada jalan bagi kita selain untuk menang, di belakang kita adalah lautan dan di depan kita pasukan musuh, maka kuatkan diri kalian dan terus maju untuk membela Islam. Selain pasukan Tariq bin Ziyad, ada pula pasukan yang di pimpin oleh Musa bin Nushair dan Tharif bin Malik yang kemudian semua bersatu dan mampu menguasai kota Andalusia.



Ada dua faktor yang menjadi sebab masuknya Islam di Andalusia, faktor internal: kemauan penguasa saat itu untuk menyebarkan Islam sampai ke tanah Eropa, dan kedua faktor eksternal: karena kondisi politik dan ekonomi andalusia yang saat itu di bawah kekuasaan Gothic berada dalam keadaan menyedihkan. Kebudayaan Islam masa Bani Umayyah mengalami perkembangan yang sangat mengesankan dan mengagumkan pada periode pemerintahan Abdurrahman III an-Nashir (300-350 H/912-961 M).Di bawah khalifah ‘Abd alRahmân III dan penerusnya, al-Hakam II dan al-Manshûr, Andalusia benar-benar mencapai puncak kejayaannya dalam bidang keagamaan maupun kebudayaan. Kota Kordova berkembang menjadi pusat kebudayaan yang sebanding dengan Kairawan, Damaskus, atau Baghdad. Menurut satu laporan pada pengujung abad ke 4/10 kota Kordova saja memiliki 1.600 masjid, 900 pemandian umum, 60.300 villa, 213.077 rumah, dan 80.455 toko. Kemegahan dan kemeriahan kota Kordova juga dimiliki oleh kota-kota lain di Andalusia. Kejayaan Islam di Andalusia juga terjadi dalam bidang pendidikan. Pada saat itu Andalusia mulai membangun identitas sosio kulturalnya sendiri yang terlepas dari Islam Timur. Contoh dalam dunia pendidikan, bila sebelumnya anak-anak memulai pembelajaran mereka dengan menghafal Al-Quran, di Andalusia memulai pembelajaran anak-anak dengan belajar membaca dan menulis materi Al-Quran, sehingga dalam waktu yang bersamaan anak belajar membaca, menulis dan mempelajari serta menghafal Al-Quran. b. Kemajuan IPTEK, Seni Budaya dan Pembangunan 1) Kemajuan Intelektual Filsafat Pada masa bani Umayyah di Andalus, faktor yang mempengaruhi kemajuan pemerintahan saat itu adalah besarnya perhatian penguasa dan rakyat terhadap ilmu pengetahuan. Dimulainya penerjemahan buku-buku barat ke bahasa Arab sangat mempengaruhi berkempangnya pemikiran ilmuan muslim dan saat itu. Kemajuan keilmuan terjadi hampir di semua bidang ilmu, seperti kedokteran, kimia, astronomi matematika dan hukum Islam. Pada masa ini lahir tokoh-tokoh intelektual muslim seperti Ibn Rusy dengan filsafatnya, Abbas bin Farnas dengan kimia dan astronominya, Ibn Rusy dari Cordova yang terkenal dengan kitab bidayatul mujtahid. 2) Kemajuan Pembangunan a) Cordova Kemegahan dan keindahan kota cordova pada masa bani Umayyah masih dapat kita lihat sejarahnya sampai saat ini. Masjid Cordova adalah salah satu peninggalan megah bani umayyah saat itu yang sampai sekerang masih terpelihara dengan bagus. Pada saat itu, kota cordova dibangun dengan arsitektur sangat bagus dan indah. Jembatan besar dan taman dibangun di setiap sudut kota. Istana-istana megah dan indah juga mempercantik kota ini seperti istana az-zahra, al Gazar dan menara Girilda. b) Perdagangan (Pembangunan Jalan Raya dan Pasar) Selain mendirikan bangunan megah, kemajuan cordova juga di tunjang dengan pembangunan jalan raya dan pasar untuk memajukan ekonomi rakyat. Jalan-jalan di cordova saat itu telah diterangi dengan lampu yang di Inggris saja belum memiliki jalan seindah itu. Untuk memperlancar aktivitas perekonomian rakyat dibangun pula pasar.



Kemajuan semakin terlihat dengan membagi pasar menjadi: pasar khusus dan pasar umum. Mereka juga membuat sistem pemusatan pasar, seperti pasar minyak wangi, pasar rempah, pasar pakaian dan lainnya. c) Pertanian (Sistem Irigasi) Selain perdagangan yang maju, kemajuan Andalusia juga di tunjang dengan kemajuan sektor pertanian. Untuk mendukungn hasil pertanian di bangun dam untuk mengecek curah air, waduk dan pengatur air secara hidrolik. 3) Kemajuan Sains dan Teknologi a) Ilmu Kedokteran Ilmu kedokteran mengalami perkembangan pesat saat itu. Pada saat itu dikembangkan ilmu bedah yang dikembang kan oleh Abu Qasim al Zanrawi. Penyembuhan penyakit kolera dan mata di kembangkan oleh Ibnu Khatib dan Ibn Khatima. Ada juga ahli gizi Ibn Wafid. Ada juga ahli farmasi Ahmad bin Ibas. b) Astronomi Dalam bidang Astronomi ada tokoh-tokoh seperti Abu Ma’syar, Al Majriti, Al Zarqali. Ilmu astromi yang berkembang saat itu antara lain ilmu tentang rasi bintang dan membuat teropong modern c) Matematika Yang sangat terkenal perkembangannya adalah menyatakan bahwa nol adalah bagian dari angka. d) Musik dan kesenian Ilmu tentang musik dan seni merupakan hal baru dalam islam, terutama sampai dengan masa pemerintahan khulafaur rasyidin tidak dikenal perkembangan ilmu musik dan seni. Pada masa bani umayyah di Andalusia perjamuan sudah mulai diringi denga musik. e) Bahasa dan Sastra Walaupun berada di Eropa, namun bahasa resmi pemerintahan yang dijalankan tetaplah bahasa Arab. Bahkan penduduk asli Andalus juga menomor duakan bahasa asli mereka. Dalam kemajuan bahasa lahirlah ahli-ahli nahwu seperti Ibn Sayyidih, Ibn Malik, pengarang Alfiah, Ibnu Khuruf, Ibnu Al Hajj dan lainnya. f) Sejarah dan Geografi Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat melahirkan banyak pemikir terkenal, Ibnu Jubair dari Valencia (11451228 M) menulis tentang negeri-negeri Muslim Mediterania dan Sicilia dan Ibnu Batuthah dari Tangier (1304-1377 M) mencapai Samudera Pasai dan Cina. Ibnu Khatib (1317-1374 M) menyusun riwayat Granada, sedangkan Ibnu Khaldun dari Tunisia adalah perumus filsafat sejarah. Semua sejarawan di atas bertempat tinggal di Spanyol, yang kemudian pindah ke Afrika.



2



Daftar materi 1. Materi tentang perpindahan kekuasaan dari khulafaur rasyidin ke bani Umayyah, bidang studi begitu juga perpindahan dari bani Umayyah ke bani Abbasiyah. yang sulit 2. Materi tentang sejarah bani Abbasiyah dan bani Umayyah di Andalusia yang dipahami kemungkinan terjadi dalam waktu yang bersamaan. pada modul



3



Daftar materi 1. Fitnah perebutan kekuasaan antara keluarga amayyah dengan pengikut Ali yang sering 2. Fitnah pemusnahan keluarga umayyah oleh bani abbasiyah setelah mereka mengalami berkuasa miskonsepsi 3. Munculnya Ilmu-ilmu Islam yang mulai dipengaruhi oleh kebudayaan barat dalam pembelajaran