LKS Bentuk Akar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BENTUK AKAR Tujuan pembelajaran: 1. Siswa dapat mengetahui sifat – sifat (aturan) operasi bentuk akar 2. Siswa dapat menerapkan aturan operasi bentuk akar sesuai dengan karakteristik permasalahan BILANGAN RASIONAL DAN BILANGAN IRRASIONAL 𝑎



A. Bilangan Rasional: Bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk 𝑏 , dengan a, b bilangan bulat dan b≠0. Bilangan Rasional terdiri dari :  Bilangan bulat : …, -2, -1, 0, 1, 2, … 1 1 1 1 2  Bilangan pecahan : …, − 2 , − 4 , 2 , 1 3 , 3 , … Ciri Bilangan Rasional:  Bilangan desimalnya terbatas 1 3 Contoh: 4 = 0,25 ; 2 = 1,5  Bilangan desimalnya terbatas tetpi mempunyai pola atau berulang 1 1 1 Contoh: 9 = 0,111 … ; 6 = 0,1666 … ;11 = 0, 090909 … Cara merubah bilangan desimal ke bilangan pecahan: 25







 0,25 = … = …  0, 090909 … = ⋯ Misalkan 0, 090909 … = x, maka 100x = … x =… 99x = …



-







x=… 𝑎



B. Bilangan Irrasional: Bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk 𝑏 , dan dalam bentuk desimalnya tidak terbatas dan tidak berulang. Contoh: 0, 143267856… BENTUK AKAR A. Pengertian akar pangkat dua: a, b bilangan rasional yang dinyatakan dalam √𝑎 = 𝑏 ↔ 𝑏 2 = 𝑎, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 ≥ 0 (𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓) Contoh: √9 = 3 ↔ 32 = 9 ; √4 = 2 ↔ 22 = 4 B. Bentuk Akar: Bilangan yang hasil penarikan akarnya adalah bilangan irrasional. Contoh: √2, √11, √15, … C. Operasi Aljabar pada Bentuk Akar a. Penjumlahan dan pengurangan bentuk akar  𝑎√𝑏 ± 𝑐√𝑏 = (𝑎 ± 𝑐)√𝑏 b. Perkalian dan pembagian 𝑛 1. √𝑎𝑛 = 𝑎, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎 ≥ 0 2. 3. 4.



𝑛



√𝑎𝑏



𝑛



= √𝑎



𝑚 𝑛



√ √𝑎 =



𝑛



𝑎



√𝑏 =



𝑛



𝑥 √𝑏 , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎, 𝑏 ≥ 0



𝑚𝑛



√𝑎



𝑛



√𝑎 √𝑏



𝑛



, dengan b ≠ 0



D. Menyederhanakan Bentuk Akar (Menggunakan bilangan pangkat 2): 52 = 25 ↔ √25 = 5; 32 = 9 ↔ √9 = 3 1. √125 = √25 x …



2. √27



= √25 x √… = …√… = √9 x … = √9 x √… = …√…



3. √45 + √180 = …



4. (3√5 − 2√2)(√2 + √5) = …



3



3



(Menggunakan bilangan pangkat 3): 23 = 8 ↔ √8 = 2; 33 =27 ↔ √27 = 3 3 3 5. √81 = √27 x … 3 3 = √27 x √… 3 = … √… 3 3 6. √16 = √8 x … 3 3 = √8 x √… 3 = … √… 3 3 7. √24 = √8 x … 3 3 = √8 x √… 3 = … √… 3 3 8. √40 + √135 = …



E. Mengubah bentuk akar ke penjumlahan akar (√𝒂 ± √𝒃) Mengingat 1: (𝑎 + 𝑏)2 = …2 + 2 … … + …2 Maka:



(√𝑎 + √𝑏)2 = …2 + 2 … … + …2 (√𝑎 + √𝑏)2 = … + … + 2 … … (√𝑎 + √𝑏) = √(… + ⋯ ) + 2√… …



Mengingat 2: (𝑎 − 𝑏)2 = …2 - 2 … … + …2 Maka:



(√𝑎 − √𝑏)2 = …2 - 2 … … + …2 (√𝑎 − √𝑏)2 = … + … - 2 … … (√𝑎 − √𝑏) = √(… + ⋯ ) − 2√… … (nilai a > b)



∴ Dengan mengingat 1 dan 2 maka diperoleh: (√𝑎 ± √𝑏) = √(… + ⋯ ) ± 2√… … Contoh: 1. √7 + 2√12 = …



2. √8 − √60 = …



F. Merasionalkan Penyebut Pengertian : Mengubah penyebut dalam bentuk akar (irasional) menjadi tidak dalam bentuk akar (rasional) Pecahan berikut merupakan pecahan yang irasional: 2 1 √6 , , , √3+√5 √7 √2−√3



…Maka penyebutnya perlu dirasionalkan dengan mengalikan penyebut dengan



bentuk sekawannya, yaitu: 1. Pecahan dengan penyebut √𝑏 → pecahan dikalikan



√𝑏 √𝑏



2. Pecahan dengan penyebut 𝑎 + √𝑏 → pecahan dikalikan



……. ….…



3. Pecahan dengan penyebut 𝑎 − √𝑏 → pecahan dikalikan



……. ….… ……. ….…



4. Pecahan dengan penyebut √𝑎 + √𝑏 → pecahan dikalikan



……. ….…



5. Pecahan dengan penyebut √𝑎 − √𝑏 → pecahan dikalikan Menggunakan bentuk sekawan perlu mengingat: (a + b)(a - b) = … Maka: 1. (√𝑎 + √𝑏 )(√𝑎 − √𝑏) = … 2. (𝑎 + √𝑏)(𝑎 − √𝑏) = … Contoh: 1. 2.



1



=…



√5 √6 √2−√3



=…



G. Pangkat Pecahan



Hubungan Bentuk Akar dan Bilangan Berpangkat √2 × √2 = 2 √3 × √3 = ⋯ 1



√𝑝 × √𝑝 = ⋯



sehingga 𝑝2 = √…



1



1



1 1



1



1



1



𝑝2 × 𝑝2 = 𝑝2+2 = 𝑝…. 1 1 1



1



𝑝3 × 𝑝3 × 𝑝3 = 𝑝3+3+3 = 𝑝….



Memakai sifat







sehingga 𝑝3 = √…



(𝑝𝑚 )𝑛 = 𝑝𝑚×𝑛



Perhatikan : 2



2



2



2



3



2



𝑝3 × 𝑝3 × 𝑝3 = 𝑝…..…… = 𝑝….



sehingga (𝑝3 ) = 𝑃2



3



Jadi, 𝑝3 = √𝑝2 Beradasarkan penjelasan tersebut dapat ditemukan sifat berikut 1 𝑚



….



(𝑝𝑛 ) = 𝑝…. = ….√𝑝…. dengan a ≥ 0 dan m, n ≠ 0



3



3



3



3



3



1. √6 x √6 x √6 = ( √6) = 6 1



1



1



2. 63 x 63 x 63



1 1 1



1



3



= 63+3+3 = (63 ) = 61 = 6 3



3



1



3



3



1



Dari kedua perkalian di atas, terlihat bahwa: (√6) = (63 ) → √6 = 63