LP Defisit Perawatan Diri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI



Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas individu Program Profesi Ners stase Keperawatan Jiwa



Disusun Oleh: Ester Kristian 1490118191



PROGRAM STUDI PROFESI NERS XXII SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2020



A. Masalah Utama Defisit perawatan diri B. Proses Terjadinya Masalah 1.



Pengertian Defisit perawatn diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan hidupnya, kesehatannya dan kesejahteraanya sesuai dengan kondisi kesehatannya. Klien dinyatakan terganggu perawatn dirinya jika tidak dapat melakukan peraweatan dirinya. (Aziz, 2003 dalam Mukhripah, 2012) Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK (toileting).



2. Tanda dan Gejala a. Mandi/hygiene Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan, memperoleh atau mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air mandi, mengeringkan tubuh, serta keluar dan masuk kamar mandi. b. Berpakaian/berhias Klien mengalami kelemahan dalam meletakkan atau mengambil potongan pakaian, menanggalkan pakaian, serta memperoleh atau menukar pakaian. Klien juga memiliki ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian dalam, memilih pakaian, menggunakan alat tambahan,



menggunakan



kancing



tarik,



melepaskan



pakaian,



menggunakan kaos kaki, mempertahankan penampilan pada tingkat yang memuaskan, mengambil pakaian, dan mengenakan sepatu. c. Makan Klien tidak mempunyai kemampuan dalam menelan makanan, mempersiapkan



makanan,



menangani



perkakas,



mempersiapkan



makanan, menggunakan alat tambahan, mendapatkan makanan, membuka kontainer, memanipulasi makanan dalam mulut, mengambil makanan dari wadah lalu memasukannya ke mulut, melengkapi makan, mencerna makanan menurut cara yang diterima masyarakat, mengambil cangkir atau gelas, serta mencerna cukup makanna dengan aman. d. Eliminasi Klien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam mendapatkan jamban atau kamar kecil, duduk atau bangkit dari jamban, memanipulasi pakaian untuk toileting, membersihkan diri setelah BAB/BAK dengan tepat, dan menyiram toilet atau kamar kecil (Fitria, 2009 dalam Mukhripah, 2012) C. Pohon Masalah Effect Resiko



Tinggi Isolasi Sosial



Core Problem



Defisit Perawatan Diri



Causa



Harga Diri Rendah Kronis



D. Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul 1.



Defisit perawatan diri



2.



Harga diri rendah



3.



Risti isolasi sosial



E. Data yang Perlu Dikaji Masalah Keperawatan Defisit pearawatan diri



Data yang Perlu Dikaji Subjektif:  Klien mengatakan dirinya malas mandi karena airnya dingin, atau di Rumah Sakit tidak tersedia alat mandi  Klien mengatakan dirinya malas berdandan



 Klien mengatakan ingin disuapin makan  Klien mengatakan jarang membersihkan alat kelaminnya setelah BAK ataupun BAB Objektif:  Ketidakmampuan



mandi/membersihkan



diri



ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan berbau, serta kuku panjang dan kotor  Ketidakmampuan



berpakaian/berhias



ditandai



dengan rambut acak-acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tiadak sesuai, tidak bercukur (laki-laki), atau tidak berdandan (wanita)  Ketidakmampuan makan secara mandiri ditandai dengan



ketidakmampuan



mengambil



makan



sendiri, makan berceceran dan makan tidak pada tempatnya  Ketidakmampuan BAK/BAB secara mandiri ditandai



dengan



BAB/BAK



tidak



pada



tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB/BAK F. Diagnosis Keperawatan Defisit perawatan diri



G. Rencana Tindakan Keperawatan Tgl



No.



Diagnosis



Dx.



Keperawatan Defisit



SP 1 :



perawatan



Dapat



diri



kemampuan



Tujuan



dalam



Kriteria Evaluasi Setelah ... x intervensi, Kaji



mengkaji klien dapat mengkaji dalam perawatan diri yang merupakan klien kemampuan



klien meliputi mandi, berpakaian untuk



mandi, berpakaian berpakaian



serta



BAB/BAK perawatan



atau secara mandiri



awal



mengidentifikasi klien diri



dalam sehingga



intervensi lebih efektif



berhias, berhias, makan dan



makan dan minum, minum, serta



tahap



perawatan dalam perawatan diri atau berhias, makan dan kebutuhan



diri yang meliputi yang meliputi mandi, minum, atau



Perencanaan Intervensi Rasional kemampuan klien Kegiatan mengkaji



serta



BAB/BAK BAB/BAK



secara mandiri SP 1 :



secara



mandiri Setelah ... x interaksi Latih



Klien mendapatkan Klien



klien



mendapatkan latihan



mendapatkan Latihan



tentang



cara secara



yang



bertahap



latihan tentang cara latihan tentang cara melakukan



mandi, memudahkan



melakukan mandi, melakukan



makan untuk



berpakaian/berhias,



mandi, berpakaian/berhias,



berpakaian/berhias,



makan dan minum makan



dan



dilakukan akan perawat



mengevaluasi



dan minum serta BAK/BAB keberhasilan klien dalam



minum secara bertahap



perawatan diri



serta



BAK/BAB serta



secara bertahap SP 1 : Klien



BAK/BAB



secara bertahap Setelah ... x intervensi Masukkan latihan perawatan Memasukkan



dapat klien



memasukkan latihan



dapat diri



memasukkan



perawatan perawatan



diri kedalam jadwal kedalam kegiatan harian



kedalam



jadwal perawatan



latihan kegiatan harian



latihan



diri



kedalam



jadwal kegiatan harian akan



diri



memberikan



jadwal



klien



kegiatan harian



kemudahan



dalam



pembiasaan perawatan



proses sehingga



diri



menjadi



suatu kebutuhan Setelah ... x intervensi Evaluasi kegiatan perawatan Evaluasi diperlukan dalam



SP 2 : Klien



dapat klien



mengevaluasi



dapat diri



klien



dalam



mengevaluasi kegiatan kegiatan hariannya



jadwal menentukan



intervensi



selanjutnya



kegiatan perawatan perawatan diri klien diri



klien



jadwal



dalam dalam jadwal kegiatan kegiatan hariannya



hariannya SP 2 :



Setelah ... x intervensi Latih



Klien mendapatkan klien



mendapatkan latihan



klien cara



mendapatkan Setelah dilakukan latihan melakukan perawatan



diri



secara



latihan



cara latihan



cara mandi, berpakaian/berhias, bertahap perawat mampu



melakukan mandi, melakukan berpakaian/berhias,



berpakaian/berhias,



makan dan minum makan secara mandiri SP 2: Klien



rekomendasikan



klien



untuk melatih diri secara



secara mandiri mandiri Setelah ... x intervensi Masukkan latihan mandi, Memasukkan dapat berpakaian/berhias, kedalam



berpakaian/berhias,



makan dan minum makan secara mandiri diri secara



latihan



makan mandi, berpakaian/berhias,



latihan dan minum secara mandiri makan dan minum secara



mandi, mandi, dan



harian



jadwal



kegiatan mandiri



kedalam



jadwal



kegiatan



harian



akan



minum



memberikan



mandiri



klien



jadwal kedalam



kegiatan harian



mandiri



minum



memasukkan



berpakaian/berhias,



kedalam



dan



dapat klien



memasukkan latihan



mandi, makan dan minum secara memberikan



kegiatan harian



jadwal



kemudahan



dalam



pembiasaan perawatan



proses sehingga



diri



suatu kebutuhan



menjadi



DAFTAR PUSTAKA Balitbang. 2007. Workshop standar proses keperawatan jiwa. Bogor: Salemba Medika Damaiyanti Mukhripah & Iskandar. 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama Depkes RI. 2000. Keperawatan Jiwa: Teori dan Tindakan Keperawatan Jiwa. Jakarta: Depkes RI Nita Fitria. 2011. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan “Laporan Pendahuluan



dan



Strategi



Pelaksanaan



tidakan



Keperawatan”.Jakarta: Salemba Medika Rawlins, Ruth Parmelee. 1993. Clinical Manual of Psychiatric Nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Townsend, Mary C. 1998. Essentials of Psychiatric Mental Healt Nursing. USA:FA Davis Company Struat, G. W. Dan Sundeen. 1995. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC