LP Kasus STT [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor



A.



DEFINISI Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta organ tubuh bagian dalam.Yang tergolong jaringan lunak antara lain



adalah



otot,



tendon,



jaringan



ikat,



dan



jaringan lemak. Tumor jaringan lunak atau Soft Tissue Tumor (STT)



adalah



suatu



benjolan



atau



pembengkakan



abnormal yang disebabkan pertumbuhan sel baru. Tumor Colli adalah bejolan atau pembengkakan dalam tubuh pada bagian leher. Tumor



Colli



congenital



yang



posterior



leher



adalah



timbul



di



diantara



setiap segitiga klavikula



massa



baik



anterior pada



dan



bagian



inferior dan mandibula serta dasar tengkorak pada bagian superior. B.



ANATOMI FISIOLOGI Menurut Evelyn C. Pearce (2008:15), anatomi fisiologi jaringan lunak adalah sebagai berikut : 1. Otot



Otot



ialah



khusus



jaringan



yaitu



yang



mempunyai



berkontraksi



kemampuan



bergerak.



Otot



terdiri atas serabut silindris yang mempunyai sifat



yang



sama



dengan



jaringan



yang



lain,



semua ini diikat menjadi berkas-berkas serabut kecil



oleh



sejenis



jaringan



ikat



yang



mengandung unsur kontraktil 2. Tendon Tendon adalah pengikat otot pada tulang, tendon ini berupa serabut-serabut simpai yang berwarna putih, berkilap, dan tidak elastis. 3. Jaringan ikat Jaringan



ikat



melengkapi



terdiri



dari



jaringan



kerangka areolar



badan, dan



dan



serabut



elastis. C.



ETIOLOGI Etiologi Soft Tissue Tumor : 1. Kondisi genetic Ada bukti tertentu pembentukan gen dan mutasi gen adalah faktor predisposisi untuk beberapa tumor jaringan lunak, dalam daftar laporan gen yang abnormal, bahwa gen memiliki peran penting dalam diagnosis.



2.



Radiasi Mekanisme mutasi



yang



gen



patogenik



adalah



munculnya



yang



mendorong



radiasi-induksi



transformasi neoplastik.



3.



Lingkungan karsinogen Sebuah



hubungan



karsinogen



antara



dan



eksposur



setelah



ke



itu



berbagai



dilaporkan



meningkatnya insiden tumor jaringan lunak. 4.



Infeksi Infeksi



virus



kekebalannya



Epstein-Barr lemah



juga



dalam akan



orang



yang



meningkatkan



kemungkinan tumor jaringan lunak. 5.



Trauma Hubungan antara trauma dan Soft Tissue Tumors nampaknya



kebetulan.Trauma



mungkin



menarik



perhatian medis ke pra-luka yang ada. 6. Penurunan imunitas 7. Gaya hidup, misalnya die,merokok,alkohol D.



MANIFESTASI KLINIS Gejala dan tanda kanker jaringan lunak tidak spesifik,



tergantung



pada



lokasi



di



mana



tumor



berada,



umumnya



benjolan



gejalanya



dibawah



berupa



kulit



adanya



yang



tidak



suatu terasa



sakit.Hanya sedikit penderita yang mengeluh sakit, yang



biasanya



terjadi



akibat



pendarahan



atau



nekrosis dalam tumor, dan bisa juga karena adanya penekanan pada saraf-saraf tepi. Tumor



jinak



jaringan



lunak



biasanya



tumbuh



lambat, tidak cepat membesar, bila diraba terasa lunak dan bila tumor digerakan relatif masih mudah digerakan



dari



jaringan



di



sekitarnya



dan



tidak



pernah menyebar ke tempat jauh. Umumnya



pertumbuhan



kanker



jaringan



lunak



relatif cepat membesar, berkembang menjadi benjolan yang



keras,



dan



bila



digerakkan



agak



sukar



dan



dapat menyebar ke tempat jauh ke paru-paru, liver maupun



tulang.Kalau



ukuran



kanker



sudah



begitu



besar, dapat menyebabkan borok dan perdarahan pada kulit diatasnya. Tumor



leher



yang



disebabkan



oleh



karsinoma



nasopharynx terletak diujung prosesus mastoideus. Pembesaran



tumor



leher



ini



merupakan



penyebaran



terdekat secara limfogen, sedang penyebaran jauh dapat ke hati, paru-paru, tulang panggul.



E.



PATOFISIOLOGI Pada umumnya tumor-tumor jaringan lunak atau Soft



Tissue



jaringan



Tumors



mesenkimal



(STT) yang



adalah terjadi



proliferasi di



jaringan



nonepitelial ekstraskeletal tubuh. Dapat timbul di tempat di mana saja, meskipun kira-kira 40% terjadi di ekstermitas bawah, terutama daerah paha, 20% di ekstermitas atas, 10% di kepala dan leher, dan 30% di badan. Tumor meskipun



jaringan



beberapa



luka.Setelah



tumor



tumor maka



sampai



struktur



lunak tubuh.



timbul



di



tumor



tumbuh



jinak,



mencapai



tempatnya, ke



lunak



seperti



batas



membesar



centripetally,



anatomis melewati



neurovascular.Tumor



lokasi



seperti



serabut dari batas



jaringan



lekukan-lekukan



F.



PATHWAY



Kondisi genetic, Radiasi, Infeksi, Trauma Terbentuknya benjolan (tumor) dibawah kulit Soft Tissue Tumor (STT)



Perubahan Fisik



Pembedahan (Operasi)



Anatomi kulit yang abnormal



Luka operasi



Gangguan Citra Tubuh Kurangnya Pengetahuan



Cemas ̷̷̷̷̸Ansietas



Terputusnya kontunitas jaringan,otot dan vaskuler, tulang



Adanya bekas luka operasi Perawatan luka



Pelepasan mediator nyeri (histamine, prostaglandin, serotinin)



Resiko infeski



Merangsang reseptor (respon nyeri) Dihantarkan serabut A dan serabut C



Perdangan pada kulit Bercak-bercak merah Kerusakan integritas kulit Efek Ansietas



Medulla spinalis Peristaltic usus menurun



Sistem aktivasi Hipotalamus dan system limbic



Distensi abdomen Mual muntah



Otak (korteks somatosensorik)



Anoreksia



Nyeri Resiko kekurangan volume cairan



Intake nutrisi tidak adekuat Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh



G.



PENATALAKSANAAN Secara umum, pengobatan untuk jaringan lunak tumor tergantung pada tahap dari tumor.Tahap tumor yang



didasarkan



pada



ukuran



tumor.Pengobatan



pilihan



tumors



operasi,



termasuk



dan



untuk



tingkatan jaringan



terapi



radiasi,



dari lunak dan



kemoterapi. 1.



Terapi Pembedahan (Surgical Therapy) Bedah adalah yang paling umum untuk perawatan jaringan



lunak



tumors.



Jika



memungkinkan,



dokter akan menghapus kanker dan margin yang aman dari jaringan sehat di sekitarnya. Penting untuk



mendapatkan



mengurangi



margin



kemungkinan



bebas kambuh



tumor lokal



untuk dan



memberikan yang terbaik bagi pembasmian dari tumor.Tergantung pada ukuran dan lokasi dari tumor, mungkin, jarang sekali, diperlukan untuk menghapus semua atau bagian dari lengan atau kaki. 2.



Terapi radiasi Terapi radiasi dapat digunakan untuk operasi baik sebelum atau setelah shrink Tumor operasi apapun untuk membunuh sel kanker yang mungkin tertinggal.



Dalam



beberapa



kasus,



dapat



digunakan untuk merawat tumor yang tidak dapat



dilakukan terapi



pembedahan.Dalam radiasi



memperbaiki



telah



tingkat



beberapa



studi,



ditemukan



untuk



lokal,



tetapi



belum



ada



yang berpengaruh pada keseluruhan hidup. 3.



Kemoterapi Kemoterapi radiasi,



dapat baik



digunakan



sebelum



atau



dengan



terapi



sesudah



operasi



untuk mencoba bersembunyi di setiap tumor atau membunuh



sel



kanker



yang



tersisa.Penggunaan



kemoterapi untuk mencegah penyebaran jaringan lunak



tumors



efektif. lain



belum



Jika



dari



kanker



tubuh,



membuktikan telah



kemoterapi



untuk



menyebar dapat



lebih



ke



area



digunakan



untuk Shrink Tumors dan mengurangi rasa sakit dan



menyebabkan



kegelisahan



mereka,



tetapi



tidak mungkin untuk membasmi penyakit. H.



KOMPLIKASI Penyebaran atau metastasis kanker ini paling sering



melalui



pembuluh



darah



ke



paru-paru



ke



liver, dan tulang.Jarang menyebar melalui kelenjar getah bening.



I.



Konsep Dasar Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian Pengkajian merupakan dasar utama atau langka awal dari proses keperawatan secara keseluruhan. Pada tahap ini semua data/ informasi tentang klien yang



dibutuhkan



dikumpulkan



menentukan



diagnosa



dikumpulkan



meliput,



dan



dianalisa



untuk



Data



yang



keperawatan. data



boiologis,



psikologis,



sosial dari data pengkajian meliputi : a. Identitas pasien b. Keluhan utama/alasan masuk rumah sakit c. Riwayat Penyakit d. Aspek Fisik/biologis e. Aspek Psikososial f. Status mental 2. Diagnosa Keperawatan a. Pre Operasi 1)



Cemas



berhubungan



dengan



akan



dilakukannya



operasi 2)



Gangguan



citra



tubuh



berhubungan



dengan



perubahan struktur tubuh b. Post Operasi 1)



Nyeri berhubungan dengan adanya luka setelah operasi



2)



Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh



3)



Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya inflamasi



4)



Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual muntah



5)



Nutrisi



kurang



berhubungan



dari



dengan



kebutuhan



intake



nutrisi



tubuh tidak



adekuat 3. Perencanaan a. Pre Operasi 1) Cemas



berhubungan



dengan



akan



dilakukannya



operasi. Kriteria hasil : Klien tampak relaks dan klien dapat mengontrol dirinya. INTERVENSI Bina hubungan saling percaya Berikan penyuluhan kepada klien terhadap penyakit yang dideritanya. Libatkan keluarga Anjurkan tehnik relaksasi. Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur



Hargai pengetahuan pasien tentang penyakitnya Bantu pasien untuk mengefektifkan sumber support Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi dan tindakan.



RASIONAL Mempermudah intervensi Agar pasien dapat memahami penyakit yang dideritanya dan pentingnya tindakan operasi. Mengurangi kecemasan Agar pasien dapat tanang dan mengontrol diri. Membantu pasien dalam meningkatkan pengetahuan tentang status kesehatan dan meningkatkan control kecemasan Merasa dihargai Dukungan akan memberikan keyakinan terhadap pernyataan harapan untuk sembuh Berkolaborasi dengan tim dokter dapat menyetabilkan kondisi pasien



2) Gangguan



citra



tubuh



berhubungan



dengan



perubahan struktur tubuh Kriteria hasil : Klien mampu bersosialisasi dengan baik.



INTERVENSI Dorong klien mengungkapkan perasaannya, teruatama tentang yang dirasakan pikiran dan pandanganya tentang diri sendiri Berikan sentuhan terapeutik dengan izin klien Libatkan keluarga atau orang terdekat klien



RASIONAL Agar klien merasa nyaman untuk mengungkapkan beban pikirannya



Membuat rasa aman Keluarga dapat memberikan dukungan moral yang lebih



b. Post Operasi 1) Nyeri berhubungan dengan adanya luka setelah dilakukan operasi pengangkatan tumor. Kriteria hasil : Nyeri daapat diatasi dan klien dapat beraktifitas normal. INTERVENSI Kaji TTV pada klien. Lakukan penilaian karakteristik nyeri Amati isyarat non verbal tentang kegelisahan Fasilitasi lingkungan nyaman Bantu pasien menemukan posisi nyaman Anjurkan teknik relaksasi pada pasien. Kolaborasi dengan tim medis dalam terapi pemberian obat..



RASIONAL mengetahui kondisi klien sekarang. menentukan intervensi yang sesuai Membantu dalam mengidentifikasi derajat ketidaknyamanan Meningkatkan kenyamanan Posisi nyaman psien dapat membuat rileks Agar klien dapat melakukan teknik relaksasi. mengurangi rasa nyeri pada klien.



3) Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh Kriteria hasil : agar sistem pertahan tubuh klien kembali normal. INTERVENSI



RASIONAL



Pantau suhu dengan teliti Tempatkan klien dalam ruangan khusus Anjurkan semua pengunjung dan staff rumah sakit untuk melaksanakan tehnik mencuci tangan dengan baik saat merawat luka Gunakan tehnik aseptic yang cermat untuk semua prosedur invasive Evaluasi keadaan klien terhadap tempat-tempat munculnya infeksi seperti tempat penusukan jarum,ulserasi mukosa,dan masalah gigi Inspeksi membrane mukosa mulut, bersihkan mulut dengan baik. Berikan periode istirahat tanpa gangguan Berikan diet nutrisi Berikan antibiotic sesuai ketentuan



Untuk mendeteksi kemungkinan infeksi Untuk meminimalkan terpaparnya klien dari sumber infeksi Untuk meminimalkan pajanan pada organism inefektif



Untuk mencegah kontaminasi silang/menurunkan resiko infeksi Utuk intervensi dini penanganan infeksi



Rongga mulut adalah medium yang baik untuk pertumbuhan organism Menambah energy untuk penyembuhan dan regenerasi seluler Untuk mendukung pertahanan alami tubuh Diberikan untuk mengobati infeksi usus



4) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya inflamasi. Kriteria hasil : Agar kondisi kulit klien dapat kembali normal. INTERVENSI Kaji TTV pada klien. Kaji integritas kulit, catat perubahan pada



RASIONAL mengetahui kondisi klien sekarang. Kondisi kulit dipengaruhi oleh sirkulasi,nutrisi, dan



turgor, gangguan warna, hangat local, eritema. Perawatan luka pada pasien. Bantu untuk latihan rentang gerak aktif dan pasif Ubah posisi secara periodic bila pasien tidak bergerak atau ditempat tidur Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi obat. 5) Resiko



imobilisasi. Jaringan dapat menjadi rapuh dan cenderung rusak Agar kondisi luka pada pasien tetap steril dan bersih. Meningkatkan sirkulasi jaringan, mencegah statis Meningkatkan sirkulasi kesuam kulit



mengembalikan bentuk anatomi kulit pada.



kekurangan



volume



cairan



berhubungan



dengan mual muntah Kriteria hasil :mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, TTV dalam batas normal dan tidak ada tanda-tanda dehidrasi. INTERVENSI Kaji TTV pada klien. Kaji adanya tanda-tanda syok hipovelomik.



Monitor intake dan output



Anjurkan klien untuk meningkatkan intake cairan sedikitnya 8 gelas per hari Kolaborasi pemeberian cairan intravena Ganti kekurangan cairan lewat oral



RASIONAL mengetahui kondisi klien sekarang. Mengidentifikasi perubahanperubahan yang terjadi pada keadaan umum pasien terutama untuk mengetahui adakah tandatanda syok hipovolemik Membantu dalam menganalisis keseimbangan cairan dan derajat kekurangan cairan Mengganti kehelingan cairan karena pembedahan



Membantu kebutuhan cairan karena proses pembedahan Memperbaiki atau mempertahankan vol sirkulasi dan tekanan osmotic



6) Nutrisi



kurang



berhubungan



dengan



dari



kebutuhan



intake



nutrisi



tubuh tidak



adekuat Kriteria hasil:adanya peningkatan BB sesuai dengan tujuan, BB ideal sesuai dengan TB, mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi, tidak ada tanda-tanda malnutrisi, menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan dan tidak terjadi penurunan BB yang berarti. INTERVENSI kaji riwayat nutrisi termasuk makanan yang disukai Anjurkan klien makan sedikit-sedikit tspi sering dan bervariasi Beri HE tentang pentingnya makanan Timbang berat badan setiap hari Penatalaksanaan pemberian vitamin B1 Konsul pada ahli gizi



RASIONAL Mengidentifikasi efisiensi, menduga kemungkinan intervensi Pemasukan makanan atau menambah kekuatan dan diberikan sedikit-sedikit agar pasien tidak merasa bosan Makanan yang bernutrisi dapat mempercepat penyembuhan penyakitnya Mengawasi penurunan BB atau efektifitas intervensi nutrisi Vitamin bisa menambah nafsu makan Membantu dalam membuat rencana diit untuk memenuhi kebutuhan individu



DAFTAR PUSTAKA 1.



Sjamsuhidajat, R., Jong, W.D., editor., “Soft



Tissue Tumor”, dalam Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2. EGC, Jakarta, 2005, 2.



Harri Prawira Ezzedin. 2009. Fraktur. Faculty of



Medicine – University of Riau Pekanbaru, Riau.available at



(http://www.Belibis17.tk.



Di



akses



tanggal



17



Agustus 2011. 3.



Tassya,



A,



2010.



Tumor



Jaringan



Lunak.



(http://www.BlogSpot.com). Diakses tanggal 17 Agustus 2011