LP SP Dewasa Awal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN USIA DEWASA AWAL (USIA 20-30 TAHUN) 1. PENGERTIAN Merupakan tahap perkembangan manusia yang berada pada 20-30 tahun dan pada usia ini individu harus mampu berinteraksi akrab dengan oranglain (Erickson, 1963). Pada masa ini penekanan utama dalam perkembangan identitas diri untuk membuat ikatan dengan oranglain yang menghasilkan hubungan intim. Orang dewasa mengembangkan pertemanan abadi dan mencari pasangan atau menikah dan terikat dalam tugas awal sebuah keluarga. Levinson (1978) mengatakan bahwa pada masa ini seseorang berada pada puncak intelektual dan fisik. Selama periode ini kebutuhan untuk mencari kepuasan diri tinggi. Selain itu masa dewasa awal seseorang berpindah melalui tahap dewasa baru, dari asumsi peran yunior pada pekerjaan, memulai perkawinan dan peran orangtua dan memulai pelayanan pada komunitas ke suatu tempat yang lebih senior dirumah, pekerjaan dan di komunitas. Kegagalan dalam berhubungan akrab dan memperoleh pekerjaan dapat menyebabkan individu menjauhi pergaulan dan merasa kesepian lalu menyendiri 2. KARAKTERISTIK PERILAKU a. Karakteristik Prilaku Normal 1.



Menjalin interaksi yang hangat dan akrab dengan oranglian



2. Mempunyai hubungan dekat dengan orang-orang tertenti (pacar, sahabat) 3. Membentuk keluarga 4. Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja dan berinteraksi 5. Merasa mampu mandiri karena sudah bekerja 6. Memperlihatkan tanggungjawab secara ekonomi, sosial dan emosional



7. Mempunyai konsep diri yang realistis 8. Menyukai diri dan mengetahui tujuan hidup 9. Berinteraksi baik dengan keluarga 10. Mampu mengatasi strss akibat perubahan dirinya 11. Menganggap kehidupan sosialnya bermakna 12. Mempunyai nilai yang menjadi pedoman hidupya b. Karakteristik penyimpangan perkembangan 1. Tidak mempuyai hubungan akrab 2. Tidak mandiri dan tidak mempunyai komitmen hidup 3. Konsep diri tidak realistis 4. Tidak menyukai diri sendiri 5. Tidak mengetahui arah hidup 6. Tidak mampu mnegatasi stres 7. Hubungan dengan orangtua tidak harmonis 8. Bertindak semaunya sendiri dan tidak bertanggungjawab 9. Tidak memiliki nilai dan pedoman hidup yang jelas, mudah terpengaruh 10. Menjadi pelaku tindak antisosial (kriminal, narkoba, tindak asusila) 3.



FAKTOR PREDISPOSISI



Biologis a. Riwayat imunisasi lengkap b. Tidak ada riwayat sakit fisik kronis/ cacat c. Tidak ada riwayat trauma kepala d. Tidak pernah merokok, narkoba, dll e. Tidak ada riwayat genetik gangguan jiwa dalam keluarga Psikologis a. Terbiasa menceritakan masalahnya pada orang terdekat b. Riwayat kegagalan sekolah/ putus sekolah c. Tidak ada riwayat kekerasan dalam keluarga



d. Semangat menjalankan usahanya e. Optimis dalam melakukan sesuatu f. Senang beraktifitas atau mengikuti kegiatan g. Mandiri, tidak tergantung pada orang lain h. Punya tujuan hidup yang jelas i. Menyukai dirinya Sosial a. Memiliki kemampuan bergaul di rumah/ luar rumah yang baik b. Memiliki kegiatan yang menyenangkan c. Tidak sulit dalam membina hubungan dengan teman d. Patuh terhadap norma/ aturan yang berlaku di lingkungan sekitar dan tempat kerja e. Pola komunikasi dengan anggota keluarga f. Menjalankan tugas & tanggung jawab dalam pekerjaan dan keluarga g. Tidak ada labeling negatif dari lingkungan keluarga/ masyarakat h. Berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan 4. FAKTOR PRESIPITASI Nature Biologis a. Memiliki tubuh ideal b. Tidak ada sakit fisik c. Tidak merokok, narkoba, dll d. Menyenangi kegiatan olahraga e. Melakukan perawatan tubuh f. Tidak mengalami gangguan tidur dan istirahat Psikologis a. Menerima masukan dari orang terdekat akan rencana masa depan : tentang keluarga/ pekerjaan



b. Menyukai pekerjaannya c. Diberikan kepercayaan menerima tugas & tanggung jawab d. Dapat mengambil keputusan sendiri e. Dapat memberikan pendapat pribadi f. Menyadari nilai-nilai yang ada pada dirinya g. Percaya diri dalam bekerja dan bergaul h. Dapat menerima perubahan diri i. Senang menerima tanggung jawab secara ekonomi, sosial Sosial a. Diberi kesempatan mengembangkan skill dan kemampuannya b. Diberikan semangat & dukungan mengembangkan karier dalam bekerja Origin  Internal Dapat menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi  Eksternal Keluarga



mendukung,



masyarakat



menerima



dan



mendukung



keberadaannya Timing 



Waktu terjadinya stressor : di rentang usia 21-25 tahun







Lamanya stressor terjadi : optimal



Number 



Jumlah dan kualitas stressor : semua stressor yang ada selama usia dewasa muda



5.



DIAGNOSA KEPERAWATAN SEHAT Kesiapan peningkatan perkembangan dewasa



6. PENILAIAN TERHADAP STRESSOR Kognitif 



Menerima kritikan dari orang lain







Mampu menyelesaikan maslah sendiri







Menerima perbedaan pendapat







Memberikan pendapat pribadi yang sejalan/ bertentangan dengan pendapat orang lain







Menceritakan tentang kelebihan dirinya







Dapat berpikir rasional







Dapat memikirkan ide-ide kreatif dalam menyelesaikan masalahnya



Afektif 



Menanggapi pertanyaan







Yakin dalam menjawab







Tidak takut dalam ekspresikan perasaan dan pendapat







Berani menceritakan pengalaman pribadi







Berani menceritakan kelebihan dirinya







Bangga terhadap diri sendiri







Dapat mengontrol emosi







Tidak mudah putus asa



Fisiologis 



BB ideal dengan TB







Tidak mengalami kesulitan tidur







Nafsu makan baik







Tekanan darah normal



Behaviour 



Mempertahankan kontak mata







Menjaga perasaan & privasi orang lain







Mengikuti topik lawan bicara







Membanggakan diirinya dihadapan orang lain



Respon Sosial 



Mau bergaul dengan siapa saja







Tidak memilih-milih teman pergaulan







Mampu memilih sendiri teman dekat (pacar, sahabat)







Ikut ambil bagian dalam kegiatan di lingkungan sekitar rumah/ tempat bekerja



7. SUMBER KOPING Personal Ability Individu dewasa muda tahu tentang : 



Karakteristik perkembangan psikososial yang normal







Tahu perilaku menyimpang







Tahu cara mencapai perkembangan psikososial yang normal : berinteraksi dengan banyak orang, mempunyai pekerjaan







Memotivasi diri melakukan tindakan untuk perkembangan dirinya







Tahu sumber informasi







Dapat identifikasi masalah sendiri







Menemukan cara tepat untuk menyelesaikan masalah







Mengetahui kemampuan diri



Sosial support 



Keluarga tahu tumbuh kembang dewasa muda







Keluarga tahu penyimpangan pada masa dewasa muda







Keluarga tahu cara menstimulasi tukem dewasa muda







Keluarga memotivasi dewasa muda untuk mandiri dan bekerja







Keluarga memberi dorongan dan pujian yang realistis







Keluarga & lingkungan memberi rasa nyaman



Material Assets 



Asuransi kesehatan : Jamkesmas/ Da/ SKTM







Memiliki pekerjaan







Memiliki tabungan







Memiliki aset pribadi







Pelayanan kesehatan dekat dengan rumah



Positive Believe 



Percaya dengan pelayanan kesehatan







Persepsi yang baik terhadap tenaga kesehatan







Selalu menggunakan pelayanan kesehatan







Keyakinan agama yang b/d kesehatan







Keyakinan budaya klien & keluarga yang b/d kesehatan



8. MEKANISME KOPING Konstruktif 



Menjalin interaksi yang hangat dengan orang lain







Mempunyai hubungan dekat dengan orang-orang tertentu







Membentuk keluarga







Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja & berinteraksi







Merasa mampu mandiri untuk kehidpan (sudah bekerja)







Memperlihatkan tanggung jawab secara ekonomi, sosial & emosional







Mempunyai konsep diri yang jelas







Menyukai dirinya & mengetahui tujuan hidupnya







Berinteraksi baik dengan keluarga







Mampu mengatasi strss akibat perubahan dirinya







Menganggap kehidpan sosialnya bermakna







Mempunyai nilai yang menjadi pedoman hidpnya



Destruktif 



Ketakutan/ tidak siap menerima akibat perbuatannya







Sulit untuk memulai suatu hubungan







Tidak mempunyai teman dekat







Menghindari komitmen dalam interaksi







Mudah beralih dalam bekerja/ berkarier







Mudah terpengaruh







Tidak mempunyai nilai sebagai pedoman hidup







Tidak mempunyai hubungan akrab dengan orang lain







Tidak mampu mengatasi stres



9. INTERVENSI KEPERAWATAN Menurut Keliat et.al (2011) tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial dewasa muda bertujuan : a. Tujuan 1) Individu dewasa muda mampu memahami karakteristik perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang 2) Individu dewasa muda mampu memahami cara mencapai perkembangan psikososial yang normal :  Berinteraksi dengan banyak orang termasuk lawan jenis  Mempunyai pekerjaan 3) Individu dewasa muda mampu melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial yang normal b. Intervensi Tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial dewasa muda: a) Diskusikan tentang perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang b) Diskusikan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal :







Menetapkan tujuan hidup







Berinteraksi dengan banyak orang termasuk lawan jenis







Berperan serta/ melibatkan diri dalam kegiatan di masyarakat







Memilih calon pasangan hidup







Menetapkan karier/pekerjaan







Mempunyai pekerjaan



c) motivasi dan berikan dukungan pada individu untuk melakukan tindakan yang dapat memenuhi perkembangan psikososialnya. 2. Keluarga a. Tujuan 1.



Keluarga mampu memahami perilaku yang menggambarkan perkembangan dewasa muda yang normal dan menyimpang



2.



Keluarga mampu memahami cara menstimulasi perkembangan dewasa muda



3.



Keluarga mampu mendemonstrasikan tindakan untuk menstimulasi perkembangan dewasa muda



4.



Keluarga mampu merencanakan cara menstimulasi perkembangan dewasa muda



b. Intervensi 1. Jelaskan kepada keluarga tentang perkembangan dewasa muda yang normal dan menyimpang 2. Diskusikan dengan keluarga mengenai cara memfasilitasi perkembangan psikososial dewasa muda yang normal 3. Latih keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial dewasa muda yang normal. (Keliat et. al, 2014) Terapi Generalis : a. Menjelaskan perkembangan usia dewasa yang normal dan perkembangan yang menyimpang



b. Menerima proses perubahan peran dalam keluarga c. Mempersiapkan pernikahan d. Memeperluas dan memperbaharui minat/kesenangan e. Memanfaatkan kemandirian dan kemampuan potensi diri secara positif



DAFTAR PUSTAKA



Potter & Perry. (1985). Fundamentals of Nursing concepts, process and practice. St. Louis: Mosby Spesialis Jiwa FIK & Tim pengajar Spesialis Jiwa (2011). Draft Standar Asuhan Keperawatan Program Spesialis Jiwa. Jakarta: Program Megister Keperawatan Jiwa FIK UI Spesialis Jiwa FIK & Tim pengajar Spesialis Jiwa (2011). Draft Scanning Program Spesialis Jiwa. Jakarta: Program Megister Keperawatan Jiwa FIK UI Stolte, K. (2004), Diagnosa Keperawatan Sejahtera. Jakarta: EGC



STRATEGI PELAKSANAAN A. Proses Keperawatan 1.



Kondisi Klien : Nn Y. usia 24 tahun, saat ini sedang bekerja sambil kuliah pada salah satu Perguruan Tinggi di Jakarta. Nn.Y sehari-hari selalu sibuk dengan kerja dan kuliahnya. Saat ini belum punya teman dekat (pacar). Memiliki riwayat pernah ditinggal pacar.



2.



DiagnosaKeperawatan : Kesiapan peningkatan perkembangan usia dewasa muda



3.



Tujuan: Tujuan Umum: Klien mampu menjalani perkembangan psikososial yang normal Tujuan Khusus: a) Mengetahui perkembangan psikososia klien b) Mengetahui perkembangan psikososia yang normal c) Mengetahui (jika ada) tanda penyimpangan perkembangan



4.



Tindakan Keperawatan: Identifikasi perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang usia dewasa muda



B. Strategi Pelaksanaan tindakan perawatan 1. Fase Orientasi a. Salam terapeutik: P: “Selamat sore ibu, saya ners Marice Olla, saya senang dipanggil Ners Ice. Saya mahasiswa keperawatan UI yang sedang praktik di RT 02 sini. Kalau boleh saya tahu nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?”



b. Evaluasi keluhan utama/ data P: “Bagaimana perasaan Mbak Y hari ini?” c. Validasi P: “Apakah selama ini ada kendala dalam menjalani peran Mbak Y sebagai seorang wanita yang sudah memasuki usia dewasa muda?” d. Kontrak P: “Baiklah Mbak, bagaimana kalau kita berbincang-bincang sebentar tentang tahap perkembangan pada usia dewasa muda?” P: “Bagaimana kalau kita berbincang – bincang disini saja sekitar 30 – 40 menit menit? Apakah Mbak Y setuju? 2. Fase Kerja : Faktor predisposisi Biologi : P: “Mbak masih ingat, Mbak lahir dimana? Bagaimana kondisi saat lahir? Apakah Mbak lahir secara normal? P: “Apakah Mbak mendapat imunisasi lengkap? P: Apakah dari kecil sampai sekarang Mbak Y pernah cidera/jatuh? P: Apakah Mbak Y memiliki sakit fisik? P: Apakah Mbak Y pernah menggunakan obat-obatan terlarang atau minum minuman beralkohol? P: Apakah di dalam keluarga Mbak Y ada yang pernah mengalami penyakit berat ataupun gangguan jiwa? (sambil membuat genogram, ttv dan ukur TB dan BB) P:”Dari apa yang Mbak Y sampaikan, saya dapat menarik kesimpulan bahwa: Mbak Y lahir di RS secara normal, mendapat imunisasi lengkap, sejak kecil tidak ada riwayat jatuh atau trauma, tidak ada riwayat menggunakan alkohol ataupun ketergantungan terhadap obat-obatan, dan di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit berat ataupun gangguan jiwa.



Sosial : P: “Apa kegiatan/ aktivitas Mbak Y sehari-hari?” P: “Kuliah sambil kerja ya. Apakah Mbak Y bisa membagi waktu antara kuliah dan pekerjaan Mbak dengan baik?”



“Kadang keteteran masalah



beban kerja dan kuliah ya. Adakah kegiatan lain selain kuliah dan kerja? P: “Apakah Mbak Y mempunyai banyak teman atau sahabat? “Punya banyak teman dan 2 orang sahabat. Bagaimana hubungan Mbak Y dengan mereka selama ini?” P: “Bagaimana dengan teman dekat/pacar, apakah saat ini Mbak sudah memiliki teman dekat?” “Saat ini Mbak belum punya pacar, Mbak takut gagal lagi seperti yang sebelumnya” P: “Apakah dalam keluarga ada aturan-aturan yang mengatur atau membatasi dengan siapa Mbak bergaul?” P: “ Bagaimana dengan pola komunikasi di dalam keluarga Mbak Y” P: “Apakah ada semacam labeling atau diskriminasi dari lingkungan sekitar terkait dengan status Mbak Y yang sampai saat ini belum menikah seperti wanita seusia Mbak Y pada umumnya? P: “Apakah Mbak Y aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan di lingkungan tempat tinggal Mbak? P: “Baiklah Mbak Y, jadi kegiatan sehari-hari Mbak Y adalah kerja sambil kuliah, terkadang Mbak sulit membagi waktu kerja dan kuliah, Mbak memiliki 2 orang sahabat dan saat ini belum punya pacar, pernah gagal mempertahankan hubungan dengan pacar, dalam keluarga tidak ada batasan atau larangan untuk bergaul dengan siapa saja, pola komunikasi dalam keluarga baik, tidak ada labeling atau diskriminasi dari lingkungan sekitar terkait dengan status Mbak Y yang sampai saat ini belum menikah dan Mbak tidak aktif dalam kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat.



Psikologis : P: “Apakah Mbak Y memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan? coba Mbak ceritakan kepada saya?” P: “Mbak pernah gagal dalam membina hubungan dengan pacar. Kapan kajadian itu terjadi? Menurut Mbak Y apa penyebabnya?” “Kira-kira 3 bulan yang lalu. Mbak sulit membagi waktu dan kurang memberi perhatian pada pacar Mbak”. Apakah terasa sulit bagi Mbak untuk melupakan kejadian tersebut?” P:



“Bila punya masalah, apakah Mbak Y terbiasa menceritakan masalah tersebut kepada orang lain yang Mbak percaya?”



P:



“Apakah pendapat Mbak terkait hidup mandiri?” “Perlukah Mbak Y mengantungkan hidup Mbak pada orang lain”



P: “Apa tujuan hidup Mbak Y sebenarnya?” P: “Apakah Mbak Y puas atau menyukai diri Mbak apa adanya?” P: “Jadi dari apa yang Mbak Y sampaikan, saya dapat simpulkan bahwa saat ini Mbak Y belum punya pacar dan selalu di hantui oleh kegagalan sebelumnya. Bila punya masalah Mbak tidak pernah menceritakan kepada orang lain, Mbak sudah bisa hidup mandiri tetapi tetap merasa membutuhkan orang lain, Mbak ingin membantu kelurga dan orang-orang di sekitar Mbak dan Mbak menyukai diri Mbak apa adanya”.



Faktor Presipitasi Faktor presipitasi yang didapatkan adalah (sudah ditanyakan ketika mengkaji faktor predisposisi): 



Sulit membagi waktu antara kuliah dan bekerja







3 bulan yang lalu ditinggal oleh pacarnya.



Penilaian terhadap Stressor P: “Menurut Mbak Y saat ini Mbak takut untuk mempunyai pacar lagi karena takut gagal seperti pengalaman Mbak sebelumnya, apa yang Mbak pikirkan terkait dengan hal tersebut? P: “Bagaimana perasaan Mbak bila mengingat hal tersebut? P: “Apakah hal tersebut mempengaruhi kondisi fisik ibu? Tidurnya bagaimana? Adakah perubahan nafsu makan ibu? Merasa pusing? Leher tegang? P: “Apa yang Mbak Y lakukan dengan kondisi tersebut? P: “Apakah masalah ini mempengaruhi pergaulan, kegiatan kuliah atau pekerjaan Mbak Y? P: “Mbak jadi kurang bersemangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari, sering tidak konsentrasi dalam kuliah maupun dalam pekerjaan.” P: “Untuk usia dewasa muda seperti Mbak Y saat ini, ada beberapa tugas perkembangan yang seharusnya sudah Mbak Y lakukan yaitu antara lain: menetapkan tujuan hidup, berinteraksi dengan banyak orang termasuk lawan jenis, berperan serta/melibatkan diri dalam kegiatan di masyarakat, memilih calon pasangan hidup, dan mempunyai pekerjaan. Jadi yang Mbak Y alami saat ini yaitu takut untuk membangun suatu hubungan yang intim dengan lawan jenis karena trauma kegagalan di masa lalu. Sumber Koping Personal Ability P : “Baik, Mbak Y saya ingin tanya dulu, dari masalah-masalah yang tadi kita sebutkan, apa yang Mbak Y sudah lakukan untuk mengatasinya?”



Social Support P : “Siapa orang yang paling dekat dengan Mbak Y?” P : “Baik, ibunya dan 2 sahabat Mbak Y ya? Apa yang ibu atau sahabatsahabat Mbak sudah lakukan terkait dengan masalah Mbak sekarang?” P : “Baik, belum pernah ya, kalau begitu nanti saya juga akan bertemu dan ngobrol-ngobrol sama keluarga ya. P : “Kalau kader kesehatan? Apakah di tempat tinggal Mbak ini ada kader kesehatan yang biasanya memberikan penyuluhan kesehatan atau kegiatan lainnya dari puskesmas?” (Observasi pula data-data objektif yang muncul saat wawancara). Material Asset P : “Apakah ada puskesmas di sekitar tempat tinggal Mbak Y?” P: “Apakah Mbak Y punya asuransi kesehatan?” P : Oo, ada puskesmas yang dekat dengan rumah dan ibu pernah berobat kesana bila sakit. Positive Belief P : Apakah Mbak percaya pada diri Mbak bahwa Mbak bisa mengatasi masalah yang Mbak alami sekarang? P : Apakah Mbak Y percaya kalau Ners ... bisa membantu Mbak Y untuk mengatasi masalah Mbak Y saat ini? KERJA “Saya membawa leaflet tentang perkembangan dewasa muda. Kita bahas sama – sama tentang ciri perkembangan yang normal dan menyimpang. baiklah, saya akan jelaskan cirinya.



Perkembangan dewasa muda yang normal adalah menjalin interaksi yang akrab, mempunyai pacar atau sahabat, sudah bekerja, mempunyai komitmen untuk bekerja dan berinteraksi, konsep diri yang jelas dan realistis. ciri lainnya adalah mengetahui tujuan hidup dan menganggap kehidupannya sosialnya bermakna. Mari kita diskusikan.menurut Y apakah kemampuan Y sudah sesuai dengan yang tertulis di leflet.sudah, sebagian ya?yang belum apa? oh, mempunyai teman dekat?menurut saya sudah bagus lho. sudah bisa menghasilkan uang sendiri. Apa yang membuat Y belum mempunyai sahabat atau teman dekat?malas? Apa yang membuat F takut berinteraksi? menurut Y, apa yang menarik dari Y? apa kelebihan/aspek positif yang dimiliki? menurut Y apa kekurangan yang dimiliki? ya, betul. Setiap orang punya kekurangan dan kelebihan. Jadi tidak ada yang sempurna dan tidak setiap orang mempunyai perilaku seperti teman Y yang dulu itu. Ya kan supaya mudah, bergaul saja dengan teman sekitar dulu, di rumah, di tempat kerja. Setelah itu, baru bergaul dengan orang banyak lainnya. Apakah Y mau mencoba?baiklah kalau begitu. Y coba dulu ya.” TERMINASI 1. Evaluasi Respon P: “Bagaimana perasaan Mbak Y setelah kita berbincang-bincang?’ 2. Rencana Tindak Lanjut P: “Baiklah nanti setelah ini, Mbak Y tolong ingat-ingat lagi mungkin masih ada masalah lain lagi yang belum sempat Mbak Y cerikan kepada saya. 3. Kontrak yang Akan Datang P: “Bagaimana jika kita berbincang-bincang lagi besok tentang masalah yang Mbak Y alami dan bagaimana cara untuk mengatasinya? P: “Kira-kira jam berapa kita bisa ketemu? Di sini saja ya?



P: “Baik….sampai di sini dulu pertemuan kita saat ini, sampai ketemu besok ya Mbak, Selamat sore…..” Tindakan Spesialis (Lihat SP terapi spesialis).