Makalah 31 Alat Medis Life Support [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ALAT LIFE SUPPORT DAN LIFE SAVING 1. Nama alat Ventilator A. Pengertian Ventilator Ventilator adalah satu alat bantu mekanik yang berperan berguna serta mempunyai tujuan untuk memberi pertolongan nafas pasien.Dengan cara memberi desakan hawa positif pada paruparu lewat jalan nafas buatan. Mesin bantu nafas yang dipakai untuk menolong sebagian atau semua proses ventilasi untuk menjaga oksigenasi. B. Fungsi Ventilator Alat untuk membantu pernafasan untuk mengontrol, membantu atau mengambil alih fungsi paru pasien.



C. Ruang : ICU, PICU D. Jenis : Life support and life saving E. Blok Diagram



Cara kerja blok diagram 



Ketika ventilator dihubungkan dengan sumber tegangan PLN dan dihidupkan, tegangan akan menyuplai bagian elektrik ventilator. Control board akan menjalankan software ventilator, kemudian melakukan self test guna pengecekan komponen – komponen penting ventilator.







Selanjutnya operator akan melakukan pemilihan mode dan memasukkan setting nilai, baik itu fraksi oksigen, rasio inspirasi dan ekspirasi, jumlah nafas per menit, jumlah volume udara yang akan dihantarkan ke pasien tiap satu kali nafas, pemberian PEEP dan lainnya. Kemudian setting tersebut akan diproses pada control board untuk kemudian dikirim sebagai output ke valve board.







Valve board akan mengolah output dari control board menjadi sinyal pengaktifan driver pada valve oksigen dan valve air pada mixer. Valve tersebut akanbekerja membuka dan menutup secara bergantian untuk mendapatkan percampuran udara sesuai dengan setting yang diinginkan dan terus menerus dideteksi oleh flow sensor saat udara menuju tank.







Pada tank, percampuran udara akan memenuhi tank dan secara terus menerus fraksi oksigen akan dimonitor oleh







cell.



Selanjutnya valve inspirasi akan membuka celah sesuai pengaturan volume udara yang dihantarkan ke pasien. Valve inspirasi akan bekerja bersinergi dengan valve ekspirasi dimana saat sedang fase inspirasi, valve inspirasi akan terbuka dan valve ekspirasi akan tertutup, begitu juga saat sedang ekspirasi, valve inspirasi akan lebih menutup (menyisakan celah untuk PEEP) dan valve ekspirasi akan membuka.







Udara yang dihantarkan akan keluar dari celah valve inspirasi kemudian menuju humidifier yang akan melembabkan dan menghangatkan udara agar sesuai dengan suhu tubuh manusia sekitar 36,5 C. terdapat pemantauan suhu saat keluar dari humidifier sampai kemudian menuju ‘Y’ piece, ‘Y’ piece terhubung dengan pasien flow sensor yang mendeteksi secara terus menerus udara yang dialirkan dan tekanan udara untuk kemudian dikirim ke sensor board dan menjadi pembanding real time pada display serta digunakan sebagai penyesuaian oleh alat untuk mendapatkan volume udara hantaran yang



diinginkan. Selanjutnya dari pasien flow sensor akan terhubung dengan ETT untuk pemberian udara secara non-invasif, udara berhasil dihantarkan sampe ke pasien. 



Setelah terjadi fase inspirasi, selanjutnya adalah fase eskpirasi, dimana udara hasil pernafasan atau pertukaran dari paru-paru akan dihantarkan keluar melalui breathing circuit. Udara hasil pernafasan yang mengandung karbondioksida dan uap air akan mengalir melalui pasien flow sensor, melewati ‘Y’ piece menuju aliran ekspirasi dengan valve inspirasi mulai mengurangi celah dan tekanan alirannya berkurang (menjadi aliran PEEP) untuk mencegah udara ekspirasi menuju ke tank dan valve ekspirasi membuka dengan celah diatur untuk mempertahankan PEEP sebagai jalan keluar udara ekspirasi.







Siklus inspirasi dan ekspirasi dengan bantuan ventilator akan terus menerus berlangsung sampai hasil monitoring pasien dirasa cukup membaik sehingga dapat beralih menggunakan mode lain yang sesuai dengan kondisi pernafasan pasien.



F. SOP ( Standar Operasional Pengoperasian) Sebelum memasang ventilator pada pasien. Lakukan tes paru pada ventilator untuk memastikan pengesetan sesuai pedoman standar. Sedangkan pengesetan awal adalah sebagai berikut: 1. Fraksi oksigen inspirasi (FiO2) 100% 2.



Volume Tidal: 4-5 ml/kg BB



3.



Frekwensi pernafasan: 10-15 kali/menit



4.



Aliran inspirasi:40-60 liter/detik



5. PEEP (Possitive End Expiratory Pressure) atau tekanan positif akhir ekspirasi: 0-5 Cm, ini diberikan pada pasien yang mengalami oedema paru dan untuk mencegah atelektasis. Pengesetan untuk pasien ditentukan oleh tujuan terapi dan perubahan pengesetan ditentukan oleh respon pasien yang ditujunkan oleh hasil analisa gas darah (Blood Gas)



2. Nama Alat Defibrilator A. Pengertian Defibrilator Defibrilator sebagai alat untuk tindakan defibrilasi.Defibrilator adalah pesawat yang berfungsi untuk memberikan energi daya kejut ke jantung berupa muatan listrik DC dengan satuan joule,dengan kabel yang ditempelkan kepada pasien yang disebut elektroda yang di tempatkan pada apex dan seternum di dada pasien untuk mengembalikan ritme atau denyut jantung. B. Fungsi Defibrilator Digunakan untuk resusitasi jantung pad Saat jantung pasien mengalami fibrilasi , dengan memberikan energy kejut listrik unutuk mengaktifkan kembali aktifitas jantung. C. Ruang : ICU D. Jenis : Lifr support and life saving E. Blok Diagram



Cara kerja blok diagram sumber tegangan masuk memberikan tegangan pada blok power supply, outputan dari power supply digunakan untuk mengisi battery sehingga outputanya berupa tegangan DC. Tegangan DC ini digunakan pada rangkaian driver relay dan pembangkit tegangan. Pada blog driver relay berfungsi sebagai control waktu discharge. Dimana kontrol waktu discharge ini berfungsi sebagai timer atau lamanya pembuangan muatan pada kapasitor yang mana akan dibuang menuju padlle atau elektroda. Sedangkan pada blog pembangkit tegangan digunakan untuk menguatkan



tegangan yang nantinyamasuk pada blog SAG Mutltiplier. SAG Multiplier ini berfungsi sebagai penyearah, sehingga akan didapatkan tegangan Dcyang tinggi. Output dari SAG Multiplier berupa tegangan DC yang tinggi. Dan akan masuk pada blok pengisisan pada power kapasitor. Kemudian diberikan pada elektroda yang sebelumnya diatur oleh control waktu discharge tadi. Dan dari elektroda atau padlle akan di exposure pada pasien efek diberikan discharge kapasitor akan memberikan impuls yang kuat ke jantung dengan harapan agar aktifitas jantung yang semula lemas akan timbul aktivitas kembali dengan satuan joule .



F. SOP Penggunaan Alat 



Sambungkan alat dengan catu daya.







Hidupkan pesawat pada Main Swicth Power.







Tunggu sampai lampu pada display menyala.







Alat siap digunakan.







Setting Energi Selectoryang akan diberikan ke jantung pasien.







Oleskan Gel pada paddle dan tubuh pasien.







Letakan kedua paddle pada sisi atas (strenum) dan bawah jantung (apex).







Tunggu pengisian muatan energi (charge) sampai alarm ready pada display bunyi dan tekan Paddle button untuk melepaskan muatan energi (discharge).







Pasang kabel EKG jika ingin menampilkan sinyal jantung pasien







Hasil muatan energi yang dikeluarkan dan kondisi sinyal jantung pasien dapat di cetak dengan menekan print.







Setelah selesai digunakan, matikan alat pada main power switch







Bersihkan Alat dan Kembalikan pada posisi semula Alat yang telah digunakan.



3. Nama Alat Infusion Pump A. Pengertian Infusion Pump Infus pump adalah suatu perangkat medis atau alat kesehatan untuk mengatur jumlah cairan infus yang masuk ke dalam tubuh pasien dan dapat pula digunakan untuk memberikan nutrisi atau obat-obatan, seperti antibiotik, obat kemoterapi, insulin, hingga penghilang rasa sakit dengan cara yang terkendali. B. Fungsi Infus Pump Digunakan untuk mengatur jumlah cairan infus yang dimasukkan ke dalam sirkulasi aliran darah pasien secara langsung melalui vena. C. Jenis : life support and life saving



D. Blok Diagram



E. CARA KERJA INFUSION PUMP 



Kontroller adalah semua bagian elektronik yang mengatur semua setting dari flow rate, volume.







Sensor flow berfungsi untuk mendeteksi laju aliran yang diberikan ke pasien. Rangkaian kontroller merupakan pusat dari seluruh kerja dari infusion pump.







Setting infusion pump terdiri dari flow rate, volume diberikan ke kontroller melalui rangkaian input key.







Sensor akan mendeteksi tetesan dari botol infus dan mengirim sinyal kembali ke motor drive. Kondisi tersebut akan berulang terus sehingga cairan infus akan menetes sesuai dengan setting flow rate.







Apabila sensor flow tidak mendeteksi adanya cairan maka kontroller akan mengirim sinyal alarm occlusion yang berarti cairan infus telah habis atau slang tersumbat sehingga tidak ada aliran.



F. CARA PENGOPERASIAN 



Pasang cairan infus dan selang infus







Pasangkan / hubungkan selang infus pada alat infusion pump







Hidupkan alat dengan menekan tombol power ke posisi ON







Atur infus set pada infuse pump (15 dr/cc, 19 dr/cc, 20 dr/cc, 60 dr/cc) sesuai infuse set yang digunakan.







Atur jumlah cairan yang akan diberikan pada pasien tiap jam.







Atur alarm







Tekan start untuk memulai pemberian cairan.







Setelah selesai, matikan alat dengan menekan tombol power ke posisi OFF







Lepas selang infus dari alat







Rapikkan kembali alat.



4. Nama Alat Syringe Pump A. Pengertian Syringe Pump Syringe pump adalah salah satu alat yang digunakan untuk memasukkan obat dengan sistem berkala dan teratur secara otomatis. Dengan perhitungan yang tepat, syringe pump dapat memudahkan tenaga medis untuk memberikan cairan atau obat secara terjadwal dan meminimalkan human error yang kerap terjadi.Itu tadi pengertian syringe pump secara umum. B. Fungsi Syringe Pump Digunakan untuk mengatur jumlah injeksi / obat dalm syringe yang akan diberikan kepada pasien. C. Ruang : ICU, PICU, OK, R. perawatan D. Jenis : Life support and life saving E. Blok Diagram



Cara Kerja Blok Diagram



1.



Block power supply







Block power supply berfungsi mendistribusikan tegangan dari PLN, langsung pada alat.







Selain itu, pada alat syring pump dapat juga menggunakan Battery sebagai cadangan Supply.



2. • •



Block Microcontroller / mikrokomputer / CPU. Mikrokontroller



sebagai



pengontrol



dan



pengendali



dari



Syringe



pump.



Output berupa perintah untuk mengendalikan motor, baik untuk memberhentikan motor atau



pun mempercepat kerja motor. •



Selain itu mengolah pendeteksian sensor yang berfungsi sebagai Pengaman dan selanjutnya



menyalakan Buzzer sebagai tanda alarm.



3.



Block Sensor







Sebagai pendeteksi cairan yang ada pada syringe. Dapat menggunakan sistem optocopler







Menggunakan optocoupler sebagai sensor. Dengan sebuah fototransistor sebagai penerima



dari LED yang memancarakan cahaya, yang akan mempengaruhi resistansi fototransistor. 5. Block Motor Driver • Sebagai tenaga utama pendorong syringe yang berisi cairan. Berupa motor DC. •



Bekerja dengan kecepatan delivery rate sesuai dengan penyetingan awal yang dilakukan



dan dapat dipercepat dengan menekan push button pada setting alat. 6. Block Alarm dan Display •



Alarm sebagai keamanan. Akan berbunyi apabila cairan pada syring akan habis.







Display pada syringe sebagai indicator penyettingan dari kecepatan motor dalam mendorong



cairan pada syringe yang diatur terlebih dahulu. •



Terdapat pula lampu indikator.



6. Nama Alat Bedside Monitor A. Pengertian Bedside Monitor Bedside Monitor adalah suatu alat yang digunakan untuk memonitor vital sign pasien, berupa detak jantung, nadi, tekanan darah, temperatur bentuk pulsa jantung secara terus menerus. B. Fungsi Bedside Monitor Digunakan untuk memonitor vital sign pasien yang berupa detak jantung, nadi, tekanan darah, temperature, bentuk pulsa jantung secara terus menerus C. Ruang : ICU, PICU, OK, IGD



D. Jenis : Life support and life saving E. Blok Diagram



F. Cara Pengoperasian 



Lepaskan penutup debu







Siapkan aksesoris dan pasang sesuai kebutuhan







Hubungkan alat ke terminal pembumian







Hubungkan alat ke catu daya







. Hidupkan alat dengan menekan/mamutas tombol ON/OFF







Set rentang nilai (range) untuk temperatur, pulse dan alarm







Perhatikan protap pelayanan







. Beritahukan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan







Hubungkan patient cable, stap dan chest electrode ke pasien dan pastikan sudah terhubung dengan baik







Lakukan monitoring







Lakukan pemantauan display terhadap heart rate, ECG wave form, pulse, temperatur, saturasi oksigen (SpO2), NiBP, tekanan hemodinamik







Setelah pengoperasian selesai matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF







Lepaskan hubungan alat dari catu daya







Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian







Lepaskan patient cable, strap, chest electrode dan bersihkan







Pastikan bahwa Bedside Monitor dalam kondisi baik dan siap difungsikan lagi







Pasang penutup debu







Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula



7. Nama Alat Central Monitor



A. Pengertian Central Monitor Sentral Monitor adalah suatu alat yang digunakan untuk memonitor vital sign pasien, berupa detak jantung, nadi, tekanan darah, temperatur bentuk pulsa jantung secara terus menerus. B. Parameter Bedside Monitor Parameter adalah bagian-bagian fisiologis dari pasien yang diperiksa melalui pasien monitor. Jika kita ketahui ada sebuah pasien monitor dengan 5 parameter, maka yang dimaksud dari lima parameter tersebut adalah banyaknya jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan oleh pasien monitor tersebut. Didalam istilah pasien monitor kita mengetahui beberapa parameter yang



diperiksa, parameter itu antara lain adalah : a. EKG adalah pemeriksaan aktivitas kelistrikan jantung, dalam pemeriksaan ECG ini juga termasuk pemeriksaan “Heart Rate” atau detak jantung pasien dalam satu menit. b.Respirasi adalah pemeriksaan irama nafas pasien dalam satu menit c.Saturasi darah / SpO2, adalah kadar oksigen yang ada dalam darah. B. Fungsi Digunakan untuk memonitor vital sign pasien dalam rangka observasi beberapa pasien sekaligus, berdasarkan data dari bedside monitor. C. Ruang : ICU D. Jenis : Life support and saving E. Blok Diagram



Prinsip Kerja Blok Diagram 



Power supply board fungsinya untuk: Penyearah dan filter input tegangan AC



Penstabil dan menghasilkan tegangan DC untuk semua rangkaian Baterai charger Menghasilkan perintah power fail ke main board Memilih ON/OFF DC power supply dari front panel Mematikan DC power supply, jika terjadi kerusakan pada power 



LCD DISPLAY Menghasilkan gambar bagi tampilan sinyal-sinyal hasil pengukuran yang telah



diolah dan didapatkan dari main prosessor board. 



BACKLIGTH Tampilan bagi belakang layar dua tegangan anoda (200 v dan 6 KV), heater current kontrol grid voltage, arus katoda.







MAIN PROSESSOR BOARD Fungsinya untuk, afirmware programed microcomputer, system timing, interface, pada rangkaian lainnya seperti display monitor, spiker front-end dan keyboard, alarm, recorder serta interface pada keluaran dan mini recorder.







KEYPAD Fungsinya keypad board adalah untuk mengetik dan mengisi data-data pasien yang sedang diperiksa dan memberikan perintah-perintah untuk melakukan program yang akan dilakukan .







MAIN CONECTOR BOARD Terdiri dari 3 fungsi blok: ECG/Defib syn, Unity, Auxilary port, Expansion and docking port. Auxilary parameter board dibagi dalam 3 daerah operasi utama: Input channel (2 pressure dan 2 temperatur. Control dan A/D konversion dari front panel dan semua input channel (pressure, temperatur, ECG, peripheral pulse dan respiration).



F. Cara Pengoperasian



a. Lepaskan penutup debu b. Siapkan aksesoris dan pasang sesuai kebutuhan



c. Hubungkan alat ke terminal pembumian d. Hubungkan alat ke catu daya e.



Hidupkan



alat



dengan



menekan/mamutas



tombol



ON/OFF



f. Set rentang nilai (range) untuk temperatur, pulse dan alarm g. Perhatikan protap pelayanan h.



Beritahukan



kepada



pasien



mengenai



tindakan



yang



akan



dilakukan



i. Hubungkan patient cable, stap dan chest electrode ke pasien dan pastikan sudah terhubung dengan baik j. Lakukan monitoring k. Lakukan pemantauan display terhadap heart rate, ECG wave form, pulse, temperatur, saturasi oksigen (SpO2), NiBP, tekanan hemodinamik l. Setelah pengoperasian selesai matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF m. Lepaskan hubungan alat dari catu daya n. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian o. Lepaskan patient cable, strap, chest electrode dan bersihkan p. Pastikan bahwa Bedside Monitor dalam kondisi baik dan siap difungsikan q. Pasang penutup debu r. Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula



lagi



8. Nama Alat Infant Warmer A. Pengertian Infant Warmer Infant berarti bayi dan Warmer berarti penghangat. Jadi Infant Warmer secara bahasa berarti alat untuk menghangatkan bayi. Alat ini difungsikan sebagai tempat perlindungan bagi bayi yang lahir dini (Premature). Alat ini hanya sebagai tempat singgah sementara untuk menstabilkan suhu tubuh bayi yang lahir dan mengalami hipotermia. Dengan adanya panas (heater) yang dihasilkan oleh alat ini, maka bayi yang lahir tidak normal (warna biru pada tubuhnya) dikarenakan suhu tubuh yang kurang akan merasa hangat. Jika suhu tubuh bayi sudah stabil atau dirasa sudah normal, maka bayi dapat dipindah ke bed bayi biasa. B. Fungsi Digunakan untuk menghangatkan bayi dengan suhu yang diinginkan C. Ruang : OK D. Jenis : Life support and life saving E. Blok Diagram



Cara kerja Blok diagram : Pada saat pesawat di On kan, maka power supply akan memberikan supply pada semua rangkaian. Control unit berfungsi sebagai pengontrol utama dari kerja seluruh rangkaian. Pertama dilakukan setting timer untuk lama proses alat bekerja dan setting suhu untuk mengatur



output panas yang dikeluarkan oleh heater untuk menghangatkan bayi. Tampilan setting timer dan setting suhu ditampilkan pada display. Pada saat tombol START ditekan maka control unit akan mengontrol kerja timer dan heater sesuai dengan yang telah disetting. Pada saat heater bekerja, panas yang dihasilkan disensor oleh kontrol suhu yang diletakkan pada matras bayi. Kontrol suhu ini difungsikan agar radiasi panas yang diterima bayi di atas matras tidak berlebihan karena hal ini sangat berbahaya. Jadi heater akan berhenti bekerja pada saat suhu setting telah terpenuhi dan akan kembali bekerja secara otomatis ketika suhu turun. Apabila suhu melebihi settingan atau timer sudah habis, maka control unit akan memerintahkan heater untuk berhenti bekerja dan buzzer akan berbunyi. Alat ini dilengkapi dengan baterai untuk menyimpan memory yang terdapat pada IC control unit jika suatu waktu terjadi kegagalan system dan alat seketika berhenti bekerja.



F. SPO (standard prosuder opration) dari infrant warmer 1)



Hubungkan kabel power ke jala-kala PLN.



2)



Tekan Switch ON pada pesawat maka power indikator akan menyala.



3)



Pilih mode skin untuk pemilihan mode penghangat.



4)



Setting suhu 37⁰ C dan setting timer sesuai kebutuhan. Tunggulah sampai display suhu bawah (Real Temperatur) sama dengan suhu atas (Seted Temperatur). Setelah sama barulah letakkan bayi.



5)



Apabila waktu telah habis maka buzzer akan berbunyi.



Cara perawatan /pemeliharaan infrant warmer 1)



Periksa dan bersihkan bagian-bagian alat



2)



Periksa kondisi lampu elemen pemanas, ganti bila perlu.



3)



Periksa fungsi indikator alarm dan timer.



4)



Periksa konektor sensor suhu, kabel konektor lain dan kabel power.



5)



Periksa grounding pada alat untuk mencegah terjadinya arus bocor.



9. Nama Alat Baby Incubator A. Pengertian Baby Incubator Baby incubator adalah alat pemanas ruangan ( suhu ) pada bayi premature, sehingga bayi dapat hangat sesuai dengan suhu didalam rahim ibunya. incubator pada umumnya hanya menggunakan lampu sebagai pemanasnya, tetapi karna sekarang zaman dan tekhnologi sudah semakin maju, maka incubator khusus untuk bayi ini semakin berkembang. B. Fungsi Digunakan untuk merawat bayi premature dengan berat badan



rendah dalam



temperature dan kelembapan yang stabil. C. Ruang : PICU D. Jenis : Life support and Saving E. Blok Diagram



Cara Kerja Blok diagram 



Setting Suhu Berfungsi untuk melakukan pemilihan nilai suhu / temperatur yang diinginkan sesuai kebutuhan







Komparator Berfungsi untuk membandingkan nilai suhu yang telah dipilih / diset dengan suhu yang terbaca pada sensor







Driver relay Menerima input dari komparato Mengaktifkan relay pada kondisi tertentu Dengan aktifnya relay akan menyebabkan heater bekerja 



Sensor Suhu Mendeteksi suhu ruangan Mengubah besaran suhu menjadi sinyal listrik serta memberikan inputan ke



komparator.



F. SOP PENGOPRASIAN



1. Hubungkan pesawat dengan sumber tegangan. 2. Masukkan air sampai batas yang telah ditentukan 3. Hidupkan pesawat (lampu indicator akan menyala). Biarkan pesawat beberapa saat sampai suhu stabil. 4. Masukkan bayi dalam ruang penempatan bayi 5. Kalau diperlukan hubungkan O2 pada bagian belakang pesawat dengan tabung atau sumber gas lainnya.



10. Nama Alat Infus Warmer



A. Pengertian Infus Warmer Alat penghangat darah Blood Warmer BW 685 adalah adalah alat penghangat darah maupun cairan infus dengan performa tinggi, mikroprosesor kontrol untuk mencegah pre ataupun intra dan post opratif hypotermia. Temperatur yang dapat di set dengan mudah antara 37-41 C dengan kenaikan setiap 0,5 C . Alat ini berbentuk seperti kompas, tipis, dan dengan design ergonomis, mudah digantung ditiang infus. B. Fungsi Digunakan untuk menghangatkan cairan infus atau darah saat akan diberikan/ ditransfusikan kedalam tubuh. C. Ruang : Perawatan D. Jenis : Life Support and Saving E. Blok Diagram



Cara kerja blok diagram Pada saat pesawat di On kan, maka power supply akan memberikan supply pada semua rangkaian. Control unit berfungsi sebagai pengontrol utama dari kerja seluruh rangkaian.



Pertama dilakukan setting timer untuk lama proses alat bekerja dan setting suhu untuk mengatur output panas yang dikeluarkan oleh heater untuk menghangatkan bayi. Tampilan setting timer dan setting suhu ditampilkan pada display. Pada saat tombol START ditekan maka control unit akan mengontrol kerja timer dan heater sesuai dengan yang telah disetting. Pada saat heater bekerja, panas yang dihasilkan disensor oleh kontrol suhu yang diletakkan pada matras bayi. Kontrol suhu ini difungsikan agar radiasi panas yang diterima bayi di atas matras tidak berlebihan karena hal ini sangat berbahaya. Jadi heater akan berhenti bekerja pada saat suhu setting telah terpenuhi dan akan kembali bekerja secara otomatis ketika suhu turun. Apabila suhu melebihi settingan atau timer sudah habis, maka control unit akan memerintahkan heater untuk berhenti bekerja dan buzzer akan berbunyi. Alat ini dilengkapi dengan baterai untuk menyimpan memory yang terdapat pada IC control unit jika suatu waktu terjadi kegagalan system dan alat seketika berhenti bekerja. F. Cara Pengoperasian 1)



Hubungkan kabel power ke jala-kala PLN.



2)



Tekan Switch ON pada pesawat maka power indikator akan menyala.



3)



Pilih mode skin untuk pemilihan mode penghangat.



4)



Setting suhu 37⁰ C dan setting timer sesuai kebutuhan. Tunggulah sampai display suhu



bawah (Real Temperatur) sama dengan suhu atas (Seted Temperatur). Setelah sama barulah letakkan bayi. 5)



Apabila waktu telah habis maka buzzer akan berbunyi.



11. Nama Alat Vacum Extractor A. Pengertian Vacum Extractor Ekstraksi vakum ( VE ), juga dikenal sebagai ventouse , adalah metode untuk membantu pengiriman



bayi



menggunakan



perangkat vakum . Ini



digunakan



pada



tahap



kedua persalinan jika belum berkembang secara memadai. Ini bisa menjadi alternatif untuk persalinan forceps dan operasi caesar . Ini tidak dapat digunakan ketika bayi dalam posisi sungsang atau untuk kelahiran prematur . Penggunaan VE umumnya aman, tetapi kadang-kadang dapat memiliki efek negatif pada ibu atau anak. B. Fungsi Vacum Extractor Digunakan untuk membantu mengeluarkan bayi pada ibu yang mengalami kegagalan dalam kelahiran normal. C. Ruang : R. persalinan D. Jenis : Life support and life saving E. Gambaran