Makalah Adzan Dan Iqomah-0068 Cut Cantika Aprilia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH FIQIH IBADAH (Adzan dan Iqomah)



Disusun Oleh : CUT CANTIKA APRILIA 2014070068 Dosen Pengampu: Drs. Ilman Nasution, MA PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH B FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN IMAM BONJOL PADANG 1443 H/ 2021



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak. Saya mengucapkan terimakasih kepada bapak Drs. Ilman Nasution, MA selaku dosen mata Fiqih Ibadah yang telah memberikan tugas ini sehingga saya dapat menambah wawasan pengetahuan saya. Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Payakumbuh, 28 September 2021



Cut Cantika Aprilia



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...............................................................................................



i



DAFTAR ISI..............................................................................................................



ii



BAB I Pendahuluan....................................................................................................



iii



A. Latar Belakang............................................................................................... ........................................................................................................................ B. Rumusan Masalah.......................................................................................... ........................................................................................................................ C. Tujuan Penulisan............................................................................................



iii



BAB II Pembahasan................................................................................................... A. B. C. D.



iii iii 1



Pengertian Adzan dan Iqomah....................................................................... Sejarah Adzan dan Iqomah............................................................................ Lafadz Adzan dan Iqomah............................................................................. Doa Adzan dan Iqomah..................................................................................



1 1 3 5



BAB III PENUTUP....................................................................................................



7



A. Kritik..............................................................................................................



7



DAFTAR PUSTAKA................................................................................................



8



ii



PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adzan merupakan syi’ar agama yang dimaksudkan untuk mengajak dan memberitahukan kepada khalayak bahwa waktu sholat telah tiba, dan shalat berjamaah akan segera dilaksanakan. Perintah untuk mengumandangkan adzan dan iqomah setiap kali kita hendak mendirikan shalat, dan terlebih lagi shalat berjamaah tersiratkan dalam Alquran. Firman Alloh: siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Alloh, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:”sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (QS. Fushilat (41):33). Ditegaskan dalam hadis dari Malik bin Hawaris. Berkata,Rasululloh bersabda: “Apabila waktu sholat telah tiba, maka salah seorang diantara kamu hendaklah mengumandangkan adzan”. Shalat sendiri merupakan kewajiban terhadap individu yang mana tidak ada nama digantikan. Shlat juga merupakan kebutuhan ruhaniah yang mana untuk menjaga keseimbangan antara jasmani dan rohani. Sebelum melakukan shalat biasanya para muadzin akan mengumandangkan adzan untuk memberitahukan bahwa waktu shalat tersebut telah sampai dan kemudian diikuti dengan iqamah yang menandakan bahwa shalat akn segera dilaksanakan. B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Adzan dan Iqomah? 2. Bagaimana Sejarah Adzan dan Iqomah? 3. Bagaimana Lafadz Adzan dan Iqomah? 4. Bagaiaman Do’a Adzan dan Iqomah? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Adzan dan Iqomah 2. Untuk Mengetahui Bagaimana Sejarah Adzan dan Iqomah 3. Untuk Mengetahui Bagaimana Lafadz Adzan dan Iqomah 4. Untuk Mengetahui Bagaimana Do’a Adzan dan Iqomah



iii



PEMBAHASAN A. Pengertian Adzan dan Iqomah Pengertian Adzan Kata adzan diambil dari kosakata bahasa Arab, yaitu ‫ ) ) اذان‬yang artinya ( ‫) اعالن‬ pengumuman dan (‫ ) االعالم مطلق‬yang artinya seruan yang sempurna. Sedangkan menurut Syara’ ialah seruan yang menandakan sampainya waktu shalat dengan lafadz yang telah ditentukan sebelumnya secara khusus. Adzan merupakan syi’ar agama yang dimaksudkan untuk mengajak dan memberitahukan kepada khalayak bahwa waktu sholat telah tiba, dan shalat berjamaah akan segera dilaksanakan. Sesuai dengan hadits berikut: Artinya: Dari malik bin huwayrits, ia berkata, nabi Saw telah bersabda: “…. Dan apabila waktu shalat telah tia, bersegeralah salah satu diantara kalian semua untuk mengumandangkan adzan. (HR. Tujuh ahli hadis) Pengertian Iqomah Secara bahasa Iqomah diambil dari bahasa Arab yang asal katanya yaitu: (‫) يقيم أقام‬ yang artinya menegak kan atau bangun. Secara syari’at Iqamah adalah seruan dengan lafad khusus yang gunanya untuk memberitahukan supaya siap berdiri untuk melaksanakan shalat. Iqomah adalah sebuah pemberitahuan kepada para jamaah shalat yang telah mendatangi mesjid atau mushalla, atau tempat shalat yang lain untuk menyegerakan dirinya bagun dari duduknya dan berdiri untuk bersiap-siap menjalankan ibadah sholat. iqomah secara istilah maknanya adalah pemberitahuan atau seruan bahwa sholat akan segera didirikan dengan menyebut lafazh-lafazh khusus. B. Sejarah Adzan dan Iqomah Sejarah Adzan Azan mulai disyariatkan pada tahun kedua Hijriah. Mulanya, pada suatu hari Nabi Muhammad SAW mengumpulkan para sahabat untuk memusyawarahkan bagaimana cara memberitahu masuknya waktu salat dam mengajak orang ramai agar berkumpul ke masjid untuk melakukan salat berjamaah. Di dalam musyawarah itu ada beberapa usulan. Ada yang mengusulkan supaya dikibarkan bendera sebagai tanda waktu salat telah masuk. Apabila benderanya telah berkibar, hendaklah orang yang melihatnya memberitahu kepada umum. Ada juga yang mengusulkan supaya ditiup trompet seperti yang biasa dilakukan oleh pemeluk agama Yahudi.Ada lagi yang mengusulkan supaya dibunyikan lonceng seperti yang biasa dilakukan oleh orang Nasrani. Ada seorang sahabat yang menyarankan bahwa manakala waktu salat tiba, maka segera dinyalakan api pada tempat yang tinggi dimana orang-orang bisa dengan mudah melihat ke tempat itu, atau setidaknya, asapnya bisa dilihat orang walaupun ia berada ditempat yang jauh. Yang 1



melihat api itu dinyalakan, hendaklah datang menghadiri salat berjamaah. Semua usulan yang diajukan itu ditolak oleh Nabi. Tetapi, beliau menukar lafal itu dengan assalatu jami’ah (marilah salat berjamaah). Lantas, ada usul dari Umar bin Khattab jika ditunjuk seseorang yang bertindak sebagai pemanggil kaum Muslim untuk salat pada setiap masuknya waktu salat. Kemudian saran ini bisa diterima oleh semua orang dan Nabi Muhammad SAW juga menyetujuinya. Nabi SAW pun bersabda:



َّ ‫ يَا ِة ل‬,ُ‫بِالل‬ ‫صالَ بِا ِد قُ ْمفَنَا‬ “Bangkitlah wahai Bilal, kumandangkanlah seruan untuk shalat.”[4] Dari hadits Ibnu Umar di atas, jelaslah beberapa perkara: 1. Seruan untuk berkumpul mengerjakan shalat baru disyariatkan di Madinah setelah kedatangan Rasulullah SAW Hijrah. Adapun riwayat yang menyebutkan bahwa adzan telah disyariatkan di Makkah atau pada malam Isra’, tidak ada satu pun yang shahih sebagaimana dinyatakan oleh AlHafizh dalam Fathul Bari (2/104). 2. Seruan untuk shalat yang diperintahkan Rasulullah SAW kepada Bilal RA bukanlah lafadz-lafadz adzan yang kita kenal sekarang ini, karena lafadzlafadz tersebut baru dikumandangkan Bilal setelah Abdullah bin Zaid RA bermimpi mendengar lafadz-lafadz adzan. Dengan demikian, seruan untuk shalat telah melewati tiga tahapan: Pertama: Ketika awal diwajibkan shalat di Makkah (tiga tahun sebelum hijrah), belum ada seruan untuk shalat sama sekali. Hal ini terus berlangsung sampai Nabi hijrah ke Madinah. Pada masa itu, untuk berkumpul kaum muslimin hanya memperkirakan waktunya. Kedua: Ada seruan umum yang dikumandangkan Bilal untuk berkumpul guna mengerjakan shalat setelah terjadi musyawarah Rasulullah dan para sahabatnya, atas usulan Umar ibnul Khaththab. Ketiga: Dikumandangkannya adzan yang syar’i setelah Abdullah bin Zaid mendengarnya dalam mimpinya. Sejarah Iqomah Setelah lelaki yang membawa lonceng itu melafalkan adzan, dia diam sejenak, lalu berkata: "Kau katakan jika salat akan didirikan: Allahu Akbar, Allahu Akbar Asyhadu alla ilaha illallah 2



Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah Hayya 'alash sholah Hayya 'alal falah Qod qomatish sholah (2 kali), artinya "Salat akan didirikan" Allahu Akbar, Allahu Akbar La ilaha illallah Begitu subuh, aku mendatangi Rasulullah SAW kemudian kuberitahu beliau apa yang kumimpikan. Beliaupun bersabda: "Sesungguhnya itu adalah mimpi yang benar, insya Allah. Bangkitlah bersama Bilal dan ajarkanlah kepadanya apa yang kau mimpikan agar diadzankannya (diserukannya), karena sesungguhnya suaranya lebih lantang darimu." Ia berkata: Maka aku bangkit bersama Bilal, lalu aku ajarkan kepadanya dan dia yang berazan. Ia berkata: Hal tersebut terdengar oleh Umar bin al-Khaththab ketika dia berada di rumahnya. Kemudian dia keluar dengan selendangnya yang menjuntai. Dia berkata: "Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan benar, sungguh aku telah memimpikan apa yang dimimpikannya." Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Maka bagi Allah-lah segala puji." C. Lafadz Adzan dan Iqomah Lafadz Adzan (٢x) ‫هللَا ُ اَ ْك َبر‬،‫هللَا ُ اَ ْك َب ُر‬ (٢x) ُ‫أَ ْش َه ُد اَنْ الَ إِ ٰل َه إِاَّل هللا‬ (٢x) ‫هللا‬ ِ ‫اَ ْش َه ُد اَنَّ م َُح َّم ًدا َرس ُْو ُل‬ (٢x) ‫صالَ ِة‬ َّ ‫َحيَّ َعلَى ال‬ (٢x) ‫َحيَّ َعلَى ْال َفالَ ِح‬ (١x) ‫هللَا ُ اَ ْك َب ُر‬، ‫هللَا ُ اَ ْك َب ُر‬ (١x) ُ‫اَل إِلَ َه إِاَّل هللا‬



Artinya : Allah Maha Besar, Allah Maha Besar



3



Aku menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain Allah Aku menyaksikan bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah Marilah Sholat Marilah menuju kepada kejayaan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar Tiada Tuhan selain Allah Lafadz Iqomah ‫هللَا ُ اَ ْكبَ ُر هللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬ ُ‫اَ ْشهَ ُد اَ ْن الَاِلَهَ اِالَّ هللا‬ ِ‫اَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمداً َرسُوْ ُل هللا‬ َّ ‫َحيَّى َعلَى ال‬ ‫صالَ ِة‬ ‫ح‬ ِ َ‫َحيَّى عَل َى ْالفَال‬ ُ‫ت الصَّـالَة‬ ِ ‫قَـ ْد قَا َم‬ ‫هللَا ُ اَ ْكبَ ُر هللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬ ُ‫آلاِلَهَ اِالَّهللا‬



4



Artinya Allah maha besar, Allah maha besar Aku Bersaksi bahwa tiada tuhan yang wajib disembah selain Allah Aku bersaksi bahwa nabi muhammad itu utusan allah Marilah sholat Marilah mencapai kemenangan Telah masuk waktu sholat Allah maha besar Tiada tuhan selain Allah D. Doa Adzan



Artinya Ya Allah, Tuhan yang mempunyai seruan yang sempurna, dan sholat yang tetap didirikan, karuniailah nabi Muhammad tempat yang luhur, kelebihan, kemuliaan, dan derajat yang tinggi. tempatkanlah dia pada kedudukan yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tiada menyalahi janji. Berikut ini beberapa amalan setelah adzan hingga iqomah yang tercantum dalam hadits riwayat Muslim no.384, HR. Bukhari no.614, HR. Muslim no.386, HR. Abu Daud no.524 sebagaimana hal berikut:



5



1. Petama yaitu mengucapkan/menjawab kalimat adzan seperti yang diucapkan oleh muadzin. 2. Kedua adalah melafalkan shalawat Nabi dengan lafal “Allahumma sholli ‘ala Muhammad”. 3. Kemudian yang ketiga yaitu membaca kalimat tauhid, yaitu “Asyhadu allaa ilaaha illallah, wahdahu laa syarikalah wa anna muhammadan ‘abduhuu wa rasuluuh. Rodhitu billahi robbaa, wa bi muhammadin rosulaa, wa bil islami diinaa”. 4. Keempat yaitu membaca doa setelah adzan. Doanya seperti yang sudah disajikan di atas. 5. Terakhir atau kelima adalah membaca doa yang menjadi hajat atau keinginan kita. Hal ini karena waktu setelah adzan merupakan salah satu waktu mustajab di dalam berdoa.



6



PENUTUP A. Kesimpulan Dari Uraian di atas maka penulis tarik kesimpula sebagai berikut: Kata adzan diambil dari bahasa Arab (‫ )اذان‬yang artinya ( ‫ ) اعالن‬pengumuman dan ( ‫( ) االعالم مطلق‬yang artinya seruan yang sempurna. Sedangkan menurut Syara’ ialah seruan yang menandakan sampainya waktu shalat dengan lafadz yang telah ditentukan sebelumnya secara khusus. Pada mulanya setelah adanya perintah untuk shalat belum ada adzan seperti yang sekarang ini, dahulu azan hanya untuk memberitahukan bahwa telah sampainya waktu shalat. Sejarah adzan pada mulanya hanyalah sebuah informasi bahwa waktu shalat telah tiba, setelah sahabat Abdullah bin Zaid bin Abdi Rabbihi RA mendengarkan lantunan adzan di dalam mimpinya maka menghabarkn ia kepada Rasulullah dan hingga kini adzan tersebut tidak berubah. Sedangkan iqamah adalah penanda bahwa shalat akan segara dilaksanakan. Adzan dan iqamah sendiri merupakan sunah sebelum melakukan shalat. Iqomah adalah sebuah pemberitahuan kepada para jamaah shalat yang telah mendatangi mesjid atau mushalla, atau tempat shalat yang lain untuk menyegerakan dirinya bagun dari duduknya dan berdiri untuk bersiap-siap menjalankan ibadah sholat.



7



DAFTAR PUSTAKA



Aditya, R. (2020, Desember 01). Bacaan Adzan Latin dan Artinya. Retrieved from Suara.com: https://www.suara.com Nurlianita, A. (2020, January 19). Pengertian Iqomah dan Doa Setelahnya. Retrieved from Umroh.com: https://umroh.com Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, Bandung: Algesindo, 2001



Tim Bina Karya Guru, Pendidikan Agma Islam Sekolah Dasar Kelas V, (Jakarta: Erlangga, 2007)



8