MAKALAH Bunga Mawar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TENTANG BUDIDAYA TANAMAN HIAS “BUNGA MAWAR” D



I



S



U



S



U



N



Oleh :



Pera Netti N Rian Effendi Rohania Roro Atiningsih Susmala



Kelas



: X. MIA 4



Guru Pembimbing



: MIRNAWATI, S.Pd



SMA NEGERI MEGANG SAKTI TAHUN AJARAN 2017/2018



KATA PENGANTAR Puji syukur pertama kali kami sampaikan kehadiran Tuhan YME dimana atas izinnyalah kami dapet menyelesaikan makalah kami yang membahas tentang BUDIDAYA TANAMAN HIAS “MAWAR” Kami menyadari sepenuhnya didalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Namun makalah dapat memberikan kita tambahan ilmu dan pengetahuan tentang Teknologi Tanaman Transgenik yang bermanfaat untuk peningkatan produksi tanaman.



Megang Sakti, April 2018 Penulis



ii



DAFTAR ISI Kata Pengantar ....................................................................................................................ii Daftar Isi ...............................................................................................................................iii BAB 1 PENDAHULUAN A.



Latar Belakang ........................................................................................................1



B.



Tujuan......................................................................................................................1



BAB 2 PEMBAHASAN A.



Klasifikasi dan cirri bunga mawar ..........................................................................2



B.



Teknik budidaya mawar ..........................................................................................4



C.



Pemanfaatan Mawar................................................................................................5



BAB 3 PENUTUPAN A.



Kesimpulan .............................................................................................................7



B.



Saran ........................................................................................................................7



Daftar Pustaka ....................................................................................................................8



iii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Kebutuhan akan tanaman hias untuk era sekarang bukan menjadi hal yang aneh buat dibicarakan. Kebutuhan akan tanaman hias sangat banyak mempengaruhi baik dalam hal gaya hidup, hiasan rumah maupun penggunaannya untuk ekspresi dalam mengatakan perasaan. Dalam kebudayaan Barat, mawar adalah bunga lambang cinta dan kecantikan. Bunga mawar dianggap suci untuk beberapa dewa dalam mitologi Yunani seperti Isis dan Aprodite. Bunga mawar adalah bunga nasional Inggris dan digunakan sebagai lambang tim nasional rugby Inggris dan Rugby Football Union di Inggris. Di Kanada, bunga mawar liar merupakan bunga provinsi Alberta. Di Amerika Serikat, bunga mawar merupakan bunga negara bagian Iowa, North Dakota, Georgia, dan New York. Kota Portland di negara bagian Oregon yang setiap tahunnya mengadakan festival bunga mawar sering disebut “Kota Bunga mawar.” Bunga mawar merupakan simbol anti-kekerasan di Georgia sewaktu terjadi Revolusi Mawar di tahun 2003. Selain itu, bunga mawar sering dijadikan objek lukisan oleh banyak pelukis. Pelukis Perancis bernama Pierre-Joseph Redouté terkenal dengan lukisan berbagai spesies bunga mawar yang digambar dengan sangat teliti.



B. Tujuan 1. Mengetahui klasifikasi dan cirri tanaman bunga mawar 2. Mengetahui manfaat bunga mawar 3. Mengetahui pengolahan bunga mawar



1



BAB II PEMBAHASAN A. Klasifikasi dan Ciri Bunga Mawar ?Rose



Rosa canina Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae Divisi:



Magnoliophyta



Kelas:



Magnoliopsida



Ordo:



Rosales



Famili:



Rosaceae



Upafamili: Rosoideae Genus:



Rosa L. Mawar adalah tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga yang



dihasilkan tanaman ini. Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara yang berudara sejuk. Spesies mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun jarang ditemui, tinggi tanaman mawar yang merambat di tanaman lain bisa mencapai 20 meter. Sebagian besar spesies mempunyai daun yang panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua berlawanan (pinnate). Daun majemuk yang tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak daun dan daun penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat ke tanah. Mawar sebetulnya bukan tanaman tropis, sebagian besar spesies merontokkan seluruh daunnya dan hanya beberapa spesies yang ada di Asia Tenggara yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun. Bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota dengan perkecualian Rosa sericea yang hanya memiliki 4 helai daun mahkota. Warna bunga biasanya putih dan merah jambu atau kuning dan merah pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak Buah mawar (rose hips) dari Rosa canina. Bunga menghasilkan buah agregat (berkembang dari satu bunga dengan banyak putik) yang disebut rose hips. Masing-masing putik berkembang menjadi satu buah tunggal



2



(achene), sedangkan kumpulan buah tunggal dibungkus daging buah pada bagian luar. Spesies dengan bunga yang terbuka lebar lebih mengundang kedatangan lebah atau serangga lain yang membantu penyerbukan sehingga cenderung menghasilkan lebih banyak buah. Mawar hasil pemuliaan menghasilkan bunga yang daun mahkotanya menutup rapat sehingga menyulitkan penyerbukan. Sebagian buah mawar berwarna merah dengan beberapa perkecualian seperti Rosa pimpinellifolia yang menghasilkan buah berwarna ungu gelap hingga hitam. Pada beberapa spesies seperti Rosa canina dan Rosa rugosa menghasilkan buah rose hips yang sangat kaya dengan vitamin C bahkan termasuk di antara sumber vitamin C alami yang paling kaya. Buah rose hips disukai burung pemakan buah yang membantu penyebaran biji mawar bersama kotoran yang dikeluarkan. Beberapa jenis burung seperti burung Finch juga memakan biji-biji mawar. Pada umumnya mawar memiliki duri berbentuk seperti pengait yang berfungsi sebagai pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain. Beberapa spesies yang tumbuh liar di tanah berpasir di daerah pantai seperti Rosa rugosa dan Rosa pimpinellifolia beradaptasi dengan duri lurus seperti jarum yang mungkin berfungsi untuk mengurangi kerusakan akibat dimakan binatang, menahan pasir yang diterbangkan angin dan melindungi akar dari erosi. Walaupun sudah dilindungi duri, rusa kelihatannya tidak takut dan sering merusak tanaman mawar. Beberapa spesies mawar mempunyai duri yang tidak berkembang dan tidak tajam. Mawar dapat dijangkiti beberapa penyakit seperti karat daun yang merupakan penyakit paling serius. Penyebabnya adalah cendawan Phragmidium mucronatum yang menyebabkan kerontokan daun. Penyakit yang tidak begitu berbahaya seperti Tepung Mildew disebabkan cendawan Sphaerotheca pannosa, sedangkan penyakit Bercak Hitam yang ditandai timbulnya bercak-bercak hitam pada daun disebabkan oleh cendawan Diplocarpon rosae. Mawar juga merupakan makanan bagi larva beberapa spesies Lepidoptera. Mawar tumbuh subur di daerah beriklim sedang walaupun beberapa kultivar yang merupakan hasil metode penyambungan (grafting) dapat tumbuh di daerah beriklim subtropis hingga daerah beriklim tropis.Selain sebagai bunga potong, mawar memiliki banyak manfaat, antara lain antidepresan, antiviral, antibakteri, antiperadangan, dan sumber vitamin C. Minyak mawar adalah salah satu minyak atsiri hasil penyulingan dan penguapan daun-daun mahkota sehingga dapat dibuat menjadi parfum. Mawar juga dapat dimanfaatkan untuk teh, jelly, dan selai. Mawar Taman secara umum digolongkan menjadi 3 kelompok



3



besar: Rosa alba ‘Maiden’s Blush’, Mawar ‘Zépherine Drouhin’, Mawar ‘Zépherine Drouhin’



B. TEKNIK BUDIDAYA Tanaman mawar biasanya dipropagasi secara konvensional. Pemuliaan tanaman mawar secara konvensional menghasilkan ribuan hibrida dan kultivar yang sebagian besar merupakan bunga ganda dengan daun mahkota berlapis hasil mutasi benang sari menjadi daun mahkota tambahan. Mawar hibrida atau kultivar sebagian besar dibuat untuk dinikmati bunganya di taman-taman. Para pemulia mawar abad ke-20 berlomba-lomba dengan ukuran dan warna untuk menghasilkan bunga-bunga besar dan menarik serta berbau harum (atau tanpa bau), padahal mawar liar atau mawar zaman dulu justru sangat berbau harum. Kultivar tertentu seperti Rosa banksiae malah tidak memiliki duri sama sekali. Permintaan bunga mawar potong menduduki peringkat pertama, namun pengembangan bunga potong di Indonesia tergolong lambat karena adanya kendala dalam propagasi secara konvensional seperti ketergantungan terhadap musim, masalah kesehatan dan penyakit pada tanaman serta kecepatan multiplikasi yang rendah. Hal inilah yang mendorong teknik kultur in vitro menjadi alternatif karena tidak memiliki ketergantungan terhadap musim karena dilakukan di ruang tertutup, daya multiplikasi tinggi, dan dapat menghasilkan tanaman yang bebas bakteri dan cendawan. Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan salah satu bagian tanaman mawar yang digunakan sebagai eksplan (jaringan, organ, embrio, sel tunggal, protoplas, dan sebagainya) dan ditanam pada media bernutrisi secara aseptis. Media tersebut mengandung berbagai konsentrasi hormon untuk mendukung pertumbuhan eksplan yang diinginkan.Adapun yang menjadi dasar kultur jaringan ini adalah teori totipotensi.



4



C. PEMANFAATAN



1. Industri Parfum Parfum (minyak wangi) dibuat dari minyak mawar yang merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang diperoleh dari proses penyulingan dan penguapan lumatan daun-daun mahkota. Teknik penyulingan mawar berasal dari Persia yang menyebar ke Arab dan India. Pada saat ini, kebutuhan minyak mawar dunia sebanyak 70%-80% dipenuhi oleh pusat penyulingan mawar di Bulgaria sedangkan sisanya dipenuhi oleh Iran dan Jerman. Penyulingan minyak mawar di Bulgaria, Iran, dan Jerman menggunakan mawar damaskus Rosa damascena ‘Trigintipetala,’ sedangkan penyulingan di Perancis menggunakan jenis Rosa centifolia. Minyak mawar berwarna kuning pucat atau kuning keabu-abuan juga disebut minyak ‘Rose Absolute’ untuk membedakannya dengan minyak mawar yang sudah diencerkan. Penyulingan menghasilkan minyak mawar dengan perbandingan 1/3.000 sampai 1/6.000 dari berat bunga, sehingga dibutuhkan 2.000 bunga mawar untuk menghasilkan minyak mawar sebanyak 1 gram. Minyak mawar terdiri dari geraniol beraroma wangi yang mempunyai rumus kimia C10H18O dengan rumus bangun CH3.C[CH3]:CH.CH2.CH2.C[CH3]:CH.CH2OH dan lsitronelol; serta rose camphor (parafin tanpa bau).



2. Untuk Kecantikan Ada banyak bahan alami yang bisa kamu gunakan untuk merawat kecantikan kulit wajah. Salah satunya yaitu air mawar, Girls. Selain untuk meningkatkan kelembapan alami kulit, sejak dulu air mawar juga dimanfaatkan untuk mengatasi jerawat, mengurangi kemerahan pada kulit akibat iritasi, serta membuat wajah cerah alami. Kabar baiknya, bahan alami kaya manfaat ini bisa lho kamu buat sendiri di rumah lewat beberapa langkh mudah. Penasaran bagaimana caranya? Simak selengkapnya di bawah ini, yuk! Bahan-bahan: 



150 gram kelopak bunga mawar segar.







475 ml air.



5



Cara Membuat: Sebetulnya, membuat air mawar bisa dilakukan dengan berbagai cara. Namun, kali ini, kita akan membuat air mawar dengan menggunakan kelopak bunga mawar segar sebagai bahan dasar. Yuk, langsung simak caranya: 1. Pilih Bunga Mawar yang Segar, Kemudian Cuci Bersih Semakin segar mawar yang kamu pilih, kualitas air mawar yang kamu dapatkan pun akan semakin bagus. Jadi, usahakan untuk memilih bunga mawar yang bebas dari bahan pestisida, ya. Selain itu, supaya aroma air mawar yang dihasilkan nanti lebih segar kamu juga disarankan menggunakan kelopak bunga dari jenis mawar yang sama. Setelah menentukan mana bunga mawar yang akan kamu gunakan kelopaknya, cuci bersih bunga itu hingga bebas dari kotoran dan serangga. 2. Cabuti Kelopak Bunga Mawar Untuk membuat air mawar sendiri, kamu membutuhkan sekitar 150 gram kelopak bunga. Biasanya, jumlah ini bisa kamu dapatkan dari dua batang bunga mawar. 3. Masukkan Kelopak Bunga Mawar ke Panci dan Tuangkan Air Masukkan seluruh kelopak mawar yang telah kamu petik ke dalam panci. Lalu, tuangkan air yang sudah kamu siapkan sebelumnya. 4. Panaskan di Atas Kompor dengan Api Kecil Tutup panci dengan rapat. Letakkan di atas kompor dan panaskan dengan api kecil selama 20 menit. Hindari menyalakan api terlalu besar, sebab khasiat air mawar bisa berkurang bila dipanaskan pada suhu terlalu tinggi. 5. Saring dan masukkan air mawar ke toples khusus Setelah 20 menit, matikan kompor, saring air mawar, dan masukkan ke botol bersih. Tunggu hingga suhu air mendingin sebelum menutup botol. Sampai di sini, air mawar sudah siap digunakan,



6



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Bunga mawar mempunyai banyak kegunaan, selain sebagai tamanan hias, mawar juga bisa digunakan untuk dijadikan parfum, dijadikan alat kecantikan.



B. Saran Mari kita budidayakan mawar dilingkungan kita. Selain untuk mempercantik halaman rumah, juga sebagai pewangi dan dapat digunakan sebagai maskes kacantikan



7



DAFTAR PUSTAKA 1. Vries, DPD, LAM Dubois. 2004. Early selection in hybird Tea-rose seedlings for cut stem length. Euphyt 26(3): 761-767 2. Ercisli, S. 2005. Rose(Rosa spp.) Germplasm Resources of Turkey. Genet Resour and crop Evolut 52(2):787-795 3. Senapati SK, Rout GR. 2008. Study of culture conditions for improved micropropagation of hybrid rose. Hort. Sci. (Prague) 35 : 27-34. 4. Novita L. 2008. Induksi perakaran pada tanaman mawar (Rosa hybrida) secara in vitro. [terhubung berkala]. http://digilib.biologi.lipi.go.id/view.html?idm=38597[30 Nov 2009]. 5. Pati, PK, SP Rath, M Sharma,A Sood, PS Ahuja. 2006. in vitro propagation of rose: a review. Biotechnol. Adv. 24: 94-114. 6. Razavizadeh R, Ehsanpour AA. 2008. Optimization of in vitro propagation of Rosa hybrida L. Cultivar black red. American-Eurasian J. Agric. & Environ. Sci. 3 (1) : 96-99



8