Makalah e Coli [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



Jayapura, Februari 2017



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR……………………………………………………………...



DAFTAR ISI………………………..........................................................................



BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….. A. Latar Belakang……………………………………………………………... B. Rumusan Masalah………………………………………………………….. C. Tujuan……………………………………………………………………… D. Manfaat…………………………………………………………………......



BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………... A. Definisi……………………………………………………………………... B. Klasifikasi Bakteri E. Coli…………………………………………………. C. Patogenesis dan Jenis Bakteri E. Coli……………………………………… D. Proses Masuknya Bakteri E. Coli Kedalam Tubuh………………………… E. Morfologi Bakteri E. Coli………………………………………………….. F. Kelebihan dan Kekurangan Bakteri E. Coli………………………………... G. Cara Pencegahan…………………………………………………………… H. Cara Pengobatan…………………………………………………………….



BAB III PENUTUP………………………………………………………………… A. Kesimpulan………………………………………………………………… B. Saran ………………………………………………………………………..



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Salah satu faktor utama penyebab timbulnya penyakit adalah kontaminasi mikroorganisme berupa bakteri. Meskipun terdapat spesies bakteri tertentu yang menguntungkan bagi hewan dan manusia, namun bakteri dapat pula menjadi penyebab timbulnya suatu penyakit yang sangat merugikan (Irianto, K., 2006). Penyakit infeksi atau penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri merupakan penyakit yang banyak ditemukan dalam masyarakat. Menurut laporan WHO penyakit infeksi ini menjadi penyebab kematian terbesar pada anak-anak dan dewasa dengan jumlah kematian lebih dari 13 juta jiwa setiap tahun, dan satu dari dua kematian terjadi di negara berkembang seperti Indonesia (Rostina, 2006).



Istilah bakteri indikator penyebab penyakit dikenal dalam bidang mikrobiologi pangan. Bakteri indikator tersebut adalah bakteri yang keberadannya dalam pangan menunjukkan bahwa air atau makanan tersebut pernah tercemar oleh kotoran manusia yang mengingat banyaknya jumlah mikroorganisme ini, maka perlu dilakukan suatu uji pemeriksaan terhadap bahan pangan tersebut agar aman dikonsumsi. Bakteri-bakteri indikator tersebut umumnya adalah bakteri yang lazim terdapat dan hidup pada usus manusia sehingga dengan adanya bakteri tersebut pada air atau makanan dapat menunjukkan bahwa dalam satu atau lebih tahap pengolahan air atau makanan pernah mengalami kontak dengan kotoran yang berasal dari usus manusia dan oleh sebab itu kemungkinan terdapat bakteri patogen lain yang berbahaya. Ada tiga jenis bakteri yang dapat digunakan untuk menunjukkan adanya masalah sanitasi salah satunya, yaitu Escherichia coli. Uji mikrobiologis air dapat dianalisis berdasarkan organisme penunjuk atau indicator organism. Syarat organisme indicator antara lain yaitu terdapat pada air yang tercemar, mempunyai kemampuan bertaha hidup yang lebih besar dari pathogen, terdapat dalam jumlah lebih banyak daripada pathogen, dan mudah



dideteksi dengan teknik laboratorium yang sederhana. Biasanya yang digunakan sebagai indicator yaitu dari jenis Escheichia Coli (Escherichia coli atau coli tinja) dikarenakan terdapat hanya dan selalu terdapat dalam tinja . E.coli merupakan bakteri anaerob fakultatif, dimana bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen secara mutlak atau dapat hidup tanpa adanya oksigen, didalam kondisi ini bakteri tersebut aktif, yang memanfaatkan senyawa organik sebagai media tumbuhnya.



B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa definisi bakteri E.coli 2. Bagaimana klasifikasi Bakteri E. Coli 3. Bagaimana apa sajakah patogenesis dan jenis Bakteri E. Coli 4. Bagaimana proses masuknya Bakteri E. Coli ke dalam tubuh 5. Bagaimana morfologi Bakteri E. Coli 6. Apa sajakah kelebihan dan kekurangan Bakteri E. Coli 7. Bagaimana cara pencegahannya 8. Bagaiamana cara pengobatannya



C. TUJUAN 1. Mengetahui definisi bakteri E.coli 2. Mengetahui klasifikasi Bakteri E. Coli 3. Mengetahui patogenesis dan jenis Bakteri E. Coli 4. Mengetahui proses masuknya Bakteri E. Coli ke dalam tubuh 5. Mengetahui morfologi Bakteri E. Coli 6. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Bakteri E. Coli 7. Mengetahui cara pencegahannya 8. Mengetahui cara pengobatannya



D. MANFAAT Manfaat dari pembuatan makalah ini, baik bagi si penyusun maupu pembaca sebagai sarana menambah wawasan dan pengetahuan mengenai



beberapa hal yang berkenaan dengan penyakit – penyakit yang sering di temukan pada kalangan masyarakat.



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia yaitu diare berdarah karena eksotoksin yang dihasilkan bernama verotoksin.[1] Toksin ini bekerja dengan cara menghilangkan satu basa adenin dari unit 28S rRNA, sehingga menghentikan sintesis protein. Sumber bakteri ini contohnya adalah daging yang belum masak, seperti daging hamburger yang belum matang.E. Coli yang tidak berbahaya dapat menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2, atau dengan mencegah baketi lain di dalam usus. E. coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika. Biasa digunakan sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. E. coli dipilih karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penanganannya. Negara-negara di eropa sekarang sangat mewapadai penyebaran bakteri E.Coli ini, mereka bahkan melarang mengimpor sayuran dari luar.



B. Klasifikasi Bakteri E. Coli Escherichia Coli pertama kali diidentifikasikan oleh dokter hewan Jerman, Theodor Escherich dalam studinya mengenai sistem pencernaan pada bayi hewan. Pada 1885, beliau menggambarkan organisme ini sebagai komunitas bakteri coli (Escherich 1885) dengan membangun segala perlengkapan patogenitasnya di infeksi saluran pencernaan. Nama “Bacterium Coli” sering digunakan sampai pada tahun 1991. Ketika Castellani dan Chalames menemukan genus Escherichia dan menyusun tipe spesies E. Coli.



Bakteri ialah makhluk hidup yang sangat kecil yang hidup dan dapat membahayakan kesehatan, yang tidak bisa dilihat oleh mata tanpa bantuan alat mikroskop/ alat pembesar. Ukuran tiap bakteri kurang lebih 1 inci yang didalamnya mengandung kurang lebih 25.000 bakteri. Bakteri merupakan makhluk hidup yang terdapat dimana-mana (udara, di tanah, dalam tubuh). Bakteri Escherichia coli adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif, berbentuk batang pendek (kokobasik) ditemukan oleh Theodor Escherich (tahun 1885). Escherichia coli dapat bertahan hingga suhu 60°C selama 15 menit atau pada 55°C selama 60 menit. Hidup pada tinja dan menyebabkan masalah kesehatan pada manusia, seperti diare, muntaber serta masalah pencernaan lainnya. Escherichia coli adalah kuman oportunis yang banyak ditemukan di dalam usus besar manusia sebagai flora normal. Sifatnya unik karena dapat menyebabkan infeksi primer pada usus misalnya diare pada anak, seperti juga kemampuannya menimbulkan infeksi pada jaringan tubuh lain diluar usus. 1. Klasifikasi Bakteri Escherichia coli Filum



:



Proteobacteria



Kelas



:



Gamma Proteobacteria



Ordo



:



Enterobacteriales



Familia :



Enterobacteriaceae



Genus



Escherichia



:



Spesies :



Escherichia coli



C. Pathogenesis Dari Jenis-Jenis Bakteri E. Coli



Gambar Bakteri Escherichia coli 1. ETEC (Enterotoxigenic Escherichia coli) ETEC merupakan sebagian kecil dari spesies E. coli, yang sesuai dengan asal katanya, menyebabkan sakit diare yang diderita oleh orang dari segala umur dari berbagai lokasi di dunia. Organisme ini sering menyebabkan diare pada bayi di negara-negara kurang berkembang dan pada para pengunjung dari negaranegara maju. Penyebab penyakit yang mirip dengan kolera ini telah dikenali selama sekitar 20 tahun. Gastroenteritis merupakan nama umum dari penyakit yang disebabkan oleh ETEC, walaupun penyakit ini sering juga dijuluki travelers’ diarrhoea (diare pada orang yang melakukan perjalanan). Gejala klinis yang paling sering terjadi dalam kasus infeksi ETEC antara lain diare berair, kram perut, demam ringan, mual, dan rasa tidak enak badan. Dosis infektif—Penelitian pada sukarelawan mengindikasikan bahwa diperlukan dosis ETEC yang relatif besar (100 juta hingga 10 milyar bakteri) sehingga bakteri ini dapat membentuk koloni di dalam usus halus, dapat berkembang biak dan dapat menghasilkan racun. Racun yang dihasilkan bakteri ini merangsang sekresi cairan. Dengan dosis infektif yang tinggi, diare dapat terjadi dalam 24 jam setelah infeksi. Untuk bayi, dosis infektif organisme ini mungkin lebih sedikit. 2. EPEC (Enteropathogenic Escherichia coli) EPEC didefinisikan sebagai E. coli yang termasuk serogroup yang secara epidemiologi merupakan patogen, tetapi mekanisme virulensinya (cara bakteri ini



menimbulkan penyakit) tidak terkait dengan ekskresi/dihasilkannya enterotoxin E. coli yang khas. Diare bayi ( Infantile diarrhoea ) merupakan nama penyakit yang biasanya disebabkan oleh EPEC. EPEC menyebabkan diare berair atau berdarah. Diare berair umumnya disebabkan oleh perlekatan bakteri dan perubahan integritas usus secara fisik. Diare berdarah disebabkan oleh perlekatan bakteri dan proses perusakan jaringan yang akut, mungkin disebabkan oleh racun yang mirip dengan



racun Shigella



dysenteriae,yang



disebut



juga



verotoxin.



Dalam



kebanyakan strain-strain ini, racun yang mirip dengan racun Shigella tersebut lebih berkaitan dengan keberadaan sel daripada ekskresi dari sel. Dosis infektif — EPEC sangat mudah menginfeksi bayi dan dosis infektifnya diduga sangat rendah. Dalam beberapa kasus penyakit pada orang dewasa, dosis infektifnya diduga mirip dengan penghuni usus besar (colonizer) yang lain (total dosis lebih dari 106 ). 3. EIEC (Enteroinvasive Escherichia coli) Tidak diketahui makanan apa saja yang mungkin menjadi sumber jenis-jenis EIEC patogenik yang menyebabkan penyakit disentri (bacillary dysentery). Enteroinvasive E. coli (EIEC)/ E. coli penyerang saluran pencernaan dapat menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai bacillary dysentery (disentri yang disebabkan oleh bakteri berbentuk batang). Jenis-jenis EIEC yang menyebabkan penyakit ini berhubungan dekat dengan Shigella spp. Setelah masuk ke dalam saluran pencernaan, organisme EIEC menyerang sel epithel (sel-sel pada permukaan dinding usus bagian dalam), dan menimbulkan gejala disentri ringan, yang sering salah didiagnosa sebagai disentri yang disebabkan oleh jenis Shigella . Penyakit ini ditandai adanya lendir dan darah dalam kotoran individu yang terinfeksi. Dosis infektif – Dosis infektif EIEC diduga hanya sekitar 10 organisme (sama dengan Shigella ). 4. EHEC (Enterohemorrhagic Escherichia coli) EHEC berkaitan dengan konsumsi daging, buah, sayuran yang tercemar, khususnya di negara berkembang. Pangan asal hewan yang sering terkait dengan wabah EHEC di Amerika Serikat, Eropa, dan Kanada adalah daging sapi giling (ground beef). Selain itu, daging babi, daging ayam, daging domba, dan susu



segar (mentah). Serotipe utama yang berkaitan dengan EHEC adalah E. coli O157:H7, yang pertama kali dilaporkan sebagai penyebab wabah foodborne disease pada tahun 1982-1983. EHEC ini menghasilkan Shiga-like toxins sehingga disebut pula sebagai Shiga Toxin Producing E. coli (STEC). Shiga toxin ini mematikan sel vero, sehingga disebut pula Verotoxin-Producing E. coli (VTEC). Bakteri ini umumnya tinggal di usus hewan, khususnya sapi, tanpa menimbulkan gejala penyakit. Bakteri ini juga dapat diisolasi dari feses ayam, kambing, domba, babi, anjing, kucing, dan sea gulls. Infeksi EHEC sering menimbulkan diare berdarah yang parah dan kram bagian perut, namun kadang tidak menimbulkan diare berdarah atau tanpa gejala sama sekali. Pada anak di bawah umur 5 tahun dan orang tua sering menimbulkan komplikasi yang disebut Hemolytic Uremic Syndrome (HUS), yang ditandai dengan rusaknya sel darah merah dan kegagalan ginjal. Kira-kira 2-7% infeksi EHEC mengarah ke HUS. Di Amerika Serikat, anak-anak yang mengalami kegagalan ginjal akut banyak disebabkan oleh HUS akibat EHEC. Infeksi EHEC ini dapat juga menimbulkan kematian, khususnya pada anak-anak dan orang tua, berkaitan dengan timbulnya Hemorrhagic Colitis (HC), HUS, dan thrombotic thrombocytopenic purpura. 5. EAEC (Enteroaggregative Escherichia coli) EAEC telah ditemukan di beberapa negara di dunia ini. Transmisinya dapat food-borne maupun water-borne. Patogenitas EAEC terjadi karena kuman melekat rapat-rapat pada bagian mukosa intestinal sehingga menimbulkan gangguan. Mekanisme terjadinya diare yang disebabkan oleh EAEC belum jelas diketahui, tetapi diperkirakan menghasilkan sitotoksin yang menyebabkan terjadinya diare. Beberapa strain EAEC memiliki serotipe seperti EPEC. EAEC menyebabkan diare berair pada anak-anak dan dapat berlanjut menjadi diare persisten. Masa inkubasi diperkirakan kurang lebih 20 – 48 jam. 6. DAEC (Diffuse-Adherence Escherichia coli) Nama ini diberi berdasarkan ciri khas pola perekatan bakteri ini dengan selsel HEP-2 dalam kultur jaringan. DAEC adalah kategori E. coli penyebab diare



yang paling sedikit diketahui sifat-sifatnya. Namun demikian data dari berbagai penelitian epidemiologi di lapangan terhadap diare pada anak-anak di negaranegara berkembang menemukan DAEC secara bermakna sebagai penyebab diare yang umum ditemukan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Sedangkan studi lain gagal menemukan perbedaan ini. Namun bukti-bukti awal menunjukkan bahwa DAEC lebih patogenik pada anak prasekolah dibandingkan dengan pada bayi dan anak di bawah tiga tahun (Batita). Pada penelitian lain ada strain DAEC yang dicobakan pada sukarelawan tidak berhasil menimbulkan diare dan belum pernah ditemukan adanya KLB (Kejadian Luar Biasa) diare yang disebabkan oleh DAEC. Sampai saat ini belum diketahui reservoir bagi DAEC, begitu pula belum diketahui cara-cara penularan dan faktor risiko serta masa penularan DAEC.



D. Proses Masuknya Bakteri E. Coli Kedalam Tubuh



Sebagian jenis dari bakteri tersebut bisa menyebabkan terjadinya infeksi. Infeksi yang disebabkan oleh E. coli bisa terjadi meski Anda hanya menelan sebagian kecil makanan atau air yang sudah terkontaminasi. Misalnya, Anda bisa terinfeksi meski hanya memakan sedikit daging yang kurang matang atau karena menelan sedikit air dari kolam renang umum yang terkontaminasi. Di antara banyaknya jenis bakteri E. coli, ada sebagian yang bisa menyebabkan diare. Beberapa jenis E. coli, termasuk di antaranya E. coli 0157, menghasilkan racun yang mampu merusak dinding dari usus kecil dan mengakibatkan terjadinya diare yang bercampur dengan darah. Berikut ini beberapa cara yang bisa menyebabkan bakteri masuk ke tubuh manusia. 



Melalui makanan terkontaminasi. Cara yang paling umum bagi seseorang bisa



terinfeksi



bakteri



E.



coli



adalah



melalui



makanan



yang



terkontaminasi, misalnya mengonsumsi daging giling yang tercemar



bakteri E. coli dari usus binatang, meminum susu mentah, dan memakan produk-produk mentah, terutama sayuran bayam dan selada. 



Melalui air yang terkontaminasi. Kotoran manusia dan binatang bisa mencemari air tanah dan juga air di permukaan. Rumah dengan sumur pribadi sangat berisiko tercemar bakteri E. coli karena biasanya tidak memiliki sistem pembasmi bakteri. Kolam renang atau danau yang terkontaminasi dengan kotoran juga bisa menginfeksi seseorang dengan bakteri E. coli.







Kontak langsung dari orang ke orang. Orang dewasa maupun anak-anak yang lupa mencuci tangan setelah buang air besar bisa menularkan bakteri ini ketika orang tersebut menyentuh orang lain atau makanan.







Binatang. Orang-orang yang bekerja dengan binatang, terutama sapi, kambing, dan domba, lebih berisiko terkena infeksi bakteri E. coli. Mereka yang bekerja dengan binatang-binatang ini, atau berada di lingkungan dengan kelompok binatang ini harus lebih rajin mencuci tangan dengan bersih.



Berikut ini beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri E. coli. 



Usia. Anak-anak dan orang tua lebih berisiko mengalami sakit yang disebabkan oleh bakteri E. coli.







Sistem kekebalan tubuh lemah. Misalnya penderita AIDS atau yang sedang menjalani kemoterapi akan lebih berisiko terkena infeksi E. coli.







Penurunan kadar asam dalam perut. Asam lambung bisa memberikan perlindungan terhadap bakteri E. coli. Sebagian obat-obatan ada yang berfungsi menurunkan kadar asam perut dalam tubuh dan sebagai akibatnya risiko terinfeksi E. coli bisa meningkat.



Berikut ini adalah beberapa kondisi yang mewajibkan Anda untuk segera menemui dokter. 



Diare yang tidak menunjukkan tanda-tanda membaik setelah lima hari pada orang dewasa, atau selama dua hari jika terjadi pada bayi dan anakanak.







Demam disertai diare.







Muntah-muntah selama lebih dari 12 jam. Jika terjadi pada bayi di bawah usia tiga bulan, segera temui dokter anak.







Munculnya gejala dehidrasi, seperti jumlah urine menurun, merasa sangat haus, atau kesadaran yang menurun.







Tidak bisa mempertahankan cairan dalam tubuh.







Sakit perut tidak hilang setelah buang air besar.







Tinja yang bercampur dengan nanah atau darah.



E. Morfologi Escherichia coli merupakan bakteri berbentuk batang, gram negatif, mempunyai kapsul, tidak mempunyai spora, dan bergerak aktif dengan flagella peritrich, dan termasuk bakteri aerob dan anaerob fakultatif (Pestariati, 1995).



Gambar 2.2 Escherichia coli Sumber : Kusuma, SriAgung Fitri. Escherichia coli. 2010



E. Coli dari anggota family Enterobacteriaceae. Ukuran sel dengan panjang 2,0 – 6,0 μm dan lebar 1,1 – 1,5 μm. Bentuk sel dari bentuk seperti coocal hingga membentuk sepanjang ukuran filamentous. Tidak ditemukan spora.. E. Coli batang gram negatif. Selnya bisa terdapat tunggal, berpasangan, dan dalam



rantai pendek, biasanya tidak berkapsul.bakteri ini aerobic dan dapat juga anerobic fakultatif. E. Coli merupakan penghuni normal usus, seringkali menyebabkan infeksi. Kapsula atau mikrokapsula terbuat dari asam – asam polisakarida. Mukoid kadang – kadang memproduksi pembuangan ekstraselular yang tidak lain adalah sebuah polisakarida dari speksitifitas antigen K tententu atau terdapat pada asam polisakarida yang dibentukoleh banyak E. Coli seperti pada Enterobacteriaceae. Selanjutna digambarkan sebagai antigen M dan dikomposisikan oleh asam kolanik. Biasanya sel ini bergerak dengan flagella petrichous. E. Coli memproduksi macam – macam fimbria atau pili yang berbeda, banyak macamnya pada struktur dan speksitifitas antigen, antara lain filamentus, proteinaceus, seperti rambut appendages di sekeliling sel dalam variasi jumlah. Fimbria merupakan rangkaian hidrofobik dan mempunyai pengaruh panas atau organ spesifik yang bersifat adhesi. Hal itu merupakan faktor virulensi yang penting. E. Coli merupakan bakteri fakultatif anaerob, kemoorganotropik, mempunyai tipe metabolisme fermentasi dan respirasi tetapi pertumbuhannya paling sedikit banyak di bawah keadaan anaerob.pertumbuhan yang baik pada suhu optimal 370 C pada media yang mengandung 1% peptone sebagai sumber karbon dan nitrogen. E. Coli memfermentasikan laktosa dan memproduksi indol yang digunakan untuk mengidentifikasikan bakteri pada makanan dan air. E. coli berbentuk besar (2-3 mm), circular, konveks dan koloni tidak berpigemn pada nutrient dan media darah. E. Coli dapat bertahan hingga suhu 600C selama 15 menit atau pada 550C selama 60 menit.



F. Kelebihan dan Kekurangan Bakteri E. Coli a) Kekurangan Kekurangan dari bakteri eschericia coli jika jumlahnya melebihi kapasitas maka akan bersifat pathogen sehingga menyebabkan berbagai penyakit, yaitu: 1) diare akut 2) infeksi saluran kemih 3) kerusakan sel darah merah



4) gagal ginjal



b) Kelebihan Selain dari kekurangan di atas E.Coli juga memiliki bebepa kelebihan. Bakteri E.Coli bisa dimanfaatkan untuk kesehatan manusia. Manfaat dari bakteri E.Coli antara lain adalah : 1) membantu tubuh untuk memprodukti vitamin K2 2) membunuh bakteri lain dalam saluran usus manusia 3) membantu saluran pencernaan dalam pembusukan sisa makanan 4) dimanfaatkan dalam teknologi rekayasa genetik karena pertumbuhannya yang sangt cepat.



G. Pencegahan Masuknya Bakteri Kedalam Tubuh



Untuk mencegah bakteri E coli memberikan dampak buruk pada tubuh, maka sangat penting mencuci tangan menggunakan sabun. seperti setelah menggunakan kamar kecil, setelah mengolah daging mentah, dan setelah melakukan aktivitas lainnya yang berpotensi terkontaminasi. Untuk membunuh E. coli dalam makanan, maka pastikan Anda memasak daging sampai matang. Daging harus dimasak serendahnya sampai suhu 70 derajat Celsius.



Hal lainnya yang perlu diperhatikan: 1. Cuci semua piring yang terkena kontak daging mentah menggunakan sabun antiseptik, sehingga kebersihannya terjamin penuh. 2. Selalu cuci buah-buahan dan sayuran sebelum dikonsumsi, karena E. coli dapat menyebar melalui buah-buahan segar dan sayuran 3. Mencuci tangan setelah menyentuh binatang. 4. Diisarankan tidak mengonsumsi susu mentah. 5. Orang yang sedang mengalami diare, sebisa mungkin jangan menyiapkan dan memasak makanan, karna khawatir bakteri menyebar lewat makanan. 6. Jangan sampai meminum air dari kolam renang, apalagi tempat umum.



H. Cara Mengobati Infeksi E. coli Infeksi bakteri E. coli yang menyebabkan infeksi saluran pencernaan biasanya tidak ditangani dengan antibiotik karena bisa meningkatkan risiko komplikasi yang lebih serius. Yang terpenting dalam menangani kondisi ini adalah dengan meminum banyak air putih untuk menggantikan cairan yang hilang akibat diare dan muntah-muntah. Selain itu Anda juga disarankan untuk istirahat secukupnya. Untuk mengatasi dehidrasi pada anak yang mengalami diare, cairan oralit bisa membantu memulihkan cairan dalam tubuh mereka. Selain itu, oralit juga berfungsi menggantikan sodium, potasium, dan juga glukosa dalam tubuh. Jangan memberikan obat-obatan antidiare yang akan melambatkan sistem pencernaan Anda karena obat ini akhirnya akan mencegah terbuangnya racun keluar dari tubuh. Jika infeksi E. coli yang terjadi cukup serius dan menyebabkan sindrom hemolitik uremik, Anda harus segera dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.



BAB III PENUTUP



A. KESIMPULAN Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa Escherichia Coli pertama kali diidentifikasikan oleh dokter hewan Jerman, Theodor Escherich dalam studinya mengenai sistem pencernaan pada bayi hewan. Pada 1885, beliau menggambarkan organisme ini sebagai komunitas bakteri coli (Escherich 1885) dengan membangun segala perlengkapan patogenitasnya di infeksi saluran pencernaan. Eschericia coli merupakan bakteri penyebab penyakit yang mudah ditemui di Indonesia. Yaitu merupakan salah penyebab penyakit diare. Namun selain itu bakteri eschericia coli juga memiliki manfaat bagi kehidupan dunia kesehatan yaitu sebagai bahan utama dalam pembuatan obat.



B. SARAN Sebagai



mahasiswa kesehatan masyarakat



sudah sepantasnya



kita



memahami dan mengerti berbagai hal mengenai penyakit – penyakit yang sering di temui pada masyarakat sehingga kita mampu memberikan berbagai pengarahan untuk terhindar dari penyakit – penyakit menular seperti diare yang disebabkan oleh e.coli.



DAFTAR PUSTAKA



http://ecocyc.orghttp://redpoll.pharmacy.ualberta.ca/CCDB/cgibin/STAT_NEW.cgi



Ault, A. 2004. The Monosodium Glutamate Story: The Commercial Production of MSG and Other Amino Acids. Vol 81. Mount Vernon: Cornell College. Bibiana. 1994. Analisis Mikrobiologi di Laboratorium. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Budiyanto,



A.K.



2004.



Mikrobiologi



Terapan.



Malang



:



Universitas



Muhammadiyah. Gani, A. 2003. Metode Bakteriologi Diagnostik. Makassar : Balai Laboratorium. Harti,A.S. 2012. Dasar-Dasar Mikrobiologi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Irianto, Koes. 2006. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme.Edisi 1. Bandung : Yrama Widy. Angi, Andrijanto Hauferson. 2009. Mengenal Bakteri Escherichia Coli. Brooks, Geo F, dkk. 2005. Mikrobiologi Kedokteran (edisi 1). Jakarta : Salemba Medika Syahrurachman, Agus, dkk. 1994. Mikrobiologi Kedokteran (Edisi revisi). Jakarta Binarupa Aksara