Makalah Filsafat Ilmu "Bahasa, Matematika, Logika, Dan Statistika" [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH FILSAFAT ILMU SARANA BERPIKIR ILMIAH “BAHASA, MATEMATIKA, LOGIKA,DAN STATISTIKA”



Kelompok 10: Achmad Miftahul Arief Muhammad Ismail



Dosen Pembimbing: Masna Hikmawati, S.Hum, M.A.



PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUTTAQWA 2019



KTATA PENGANTAR Puji syukur kami haturkan keharibaan Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat-nya. sehinnga penyusup dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sarana Berpikir Ilmiah Bahasa, Matematika, Statistika, dan Logika” guna untuk memahami tugas mata kuliah filsafat ilmu. Sholawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing manusia kedalam kehidupan yang penuh dengan ridho-nya. Penyusun makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat ilmu. Penyusun menyadari bahwa makalah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya dukungan dari keluarga dan teman-teman sebagai penyemangat dalam sehari-harinya. Sehingga penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Dan pastinya penyusunan makalah ini tidak lepas dari kesalahan dan kekhilafan maka dari itu penyusun mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya. Penyusun hanya dapat mendoakan kepada Allah SWT agar rahmat dan taufik-nya senantiasa dilimpahkan kepada semua pihak yang telah membantu dan menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah SWT mencatat penyusun makalah ini sebagai amal kebaikan yang dapat bermanfaat bagi semua dan khususnya juga bermanfaat bagi penyusunnya. Gresik, 15 Desember 2019



i



DAFTAR ISI



Kata pengantar.............................................................................................................................i Daftar isi.....................................................................................................................................ii BAB I Pedahuluan......................................................................................................................1 1.1. Latar belakang...............................................................................................................1 1.2. Rumusan masalah..........................................................................................................1 1.3. Tujuan...........................................................................................................................2 BAB II Pembahasan...................................................................................................................3 2.1. Bahasa...........................................................................................................................3 2.2. matematika....................................................................................................................4 2.3. logika.............................................................................................................................5 2.4. Statistika........................................................................................................................6 BAB III Penutup.........................................................................................................................7 3.1. kesimpulan....................................................................................................................7 3.2. saran..............................................................................................................................7



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap hari kita melakukan kegiatan berpikir,bagi akademisi setiap hari dihadapkan dengan kegiatan ilmiah. Berpikir merupakan upaya manusia dalam memecahkan masalah. Berpikir ilmiah merupakan berpikir dengan langklah-langkah metode ilmiah seperti perumusan masalah, pengajuan hipotesis, pengajian literatur, menguji hipotesis, menarik kesimpulan. Berpikir merupakan ciri utama manusia. Mulder dalam Jujun (2010) mengatakan, manusia ialah makhluk yang berakal, akal yang menjadi perbedaan antara manusia dan binatang. Selain itu, manusia ialah makhluk yang dilengkapi Tuhan dengan sarana berpikir. Dengan berpikir manusia dapat memenuhi kebutuhannya dengan mudah. Seseorang yang tidak berpikir berada sangat jauh dari kebenaran dan menjalani kehidupan yang penuh dengan kepalsuan dan kesesatan. Akibatnya, ia tidak akan mengetahui tujuan penciptaan alam dan arti kehidupan dirinya di dunia. Ada dua cara pandang dalam memaknai berpikir, yakni berpikir secara alamiah dan ilmiah. Berpikir secara alamiah yaitu dengan menggunakan pola penalaran berdasarkan kebiasaan sehari-haridari pengaruh alam sekelilingnya. Adapun berpikir secara ilmiah yaitu dengan pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara teratur dan cermat. Berpikir ilmiah adalah landasan atau kerangka berpikir penelitian ilmiah. Sarana berpikir ilmiah merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh, tanpa penguasaan sarana berpikir ilmiah kita tidak akan dapat melaksanakan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik. Mempunyai metode tersendiri yang berbeda dengan metode olmiah dalam mendapatkan pengetahuannya, sebab fungsi sarana berpikir ilmiah yaitu membantu proses metode ilmiah. B. Rumusan Masalah 1. Sarana ilmiah menurut bahasa? 2. Sarana ilmiah menurut matematika? 3. Sarana ilmiah menurut logika? 4. Sarana ilmiah menurut statistika? 1



C. Tujuan  Untuk memungkinkan kita melakukan penelahan ilmiah secara baik, sedangkan tujuan mempelajari ilmu dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan yang memungkinkan untuk bisa memecahkan masalah sehari-hari  Untuk memenuhi tugas filsafat ilmu



2



BAB II PEMBAHASAN A. Bahasa Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah maupun berpikir alamiah. Jujun S. Suriasumantri (2010) mengatakan, bahasa adalah serangkaian bunyi dan lambang yang membentuk makna. Sumaryono (2012) memahami bahasa merupakan bentuk verbal dari pikiran manusia, bahkan merupakan alat dan sarana untuk berkomunikasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, beinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Jadi, bahasa menekankan pada bunyi, lambang, sistematika, komunikasi. Bahasa memegang peran penting, dan suatu hal yang lazim dalam kehidupan manusia. Kelaziman ini membuat manusia jarang memperhatikan bahasa dan menganggapnya sebagai suatu hal yang biasa, seperti bernafasa dan berjalan. Padahal, bahasa mempunyai pengaruh yang luar biasa dan termasuk yang membedakan manusia dari ciptaan yang lainnya. Bahasa berfungsi sebagai alat berkomunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran seluruh proses berpikir ilmiah. Yang dimaksud disini adalah bahasa ilmiah yang merupakan sarana komunikasi ilmiah yang ditujukan untuk menyampaikan infomasi yang berupa pengetahuan. Sebagaimana dikemukakan, bahasa pada hakikatnya mempunyai dua fungsi utama, yakni sebagai



sarana



komunikasi



asntarmanusia.



Selain



sebagai



sarana



budaya



yang



mempersatukan kelompok manusia yang menggunakan bahasa itu. Bahasa ilmiah sebagai sarana dalam menyampaikan informasi dalam kegiatan ilmiah berupa pengetahuan, tentui berbeda dengan bahasa agama. Amsal (2004) mengemukakan, bahasa agama sebagai bahasa yang rumit dan abstrak. Kelemahan bahasa dalam menghambat komunikasi



ilmiah



dikarenakan



bahasa



memiliki



multifungsi



(ekspresif,



konatif,



repesentaional, informatif, deskriptif, simbolis, emotif, afektif) yang dalam praktiknya sukar untuk dipissahkan. Akibatnya, ilmuwan sukar untuk membuang faktor emotif dan afektifnya ketika mengomunikasikan pengetahuan informatifnya.



3



B. Logika Logika berasal dari bahasa Latin, dari kata “logos” yang berarti perkataan atau sabda. Logika berasal dari kata Yunani Kuno (logos) yang berarti pertimbangan hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan berpikir secara lurus, tepat, dan teratur. Kata logis yang digunakan inin juga bisa diartikan dengan masuk akal. Buah dari berpikir yaitu pengetahuan. Berpikir yaitu suatu proses, proses berpikir ini bisa disebut dengan bernalar. Istilah atau nama “logika” untuk pertama kali muncul pada filsuf Cicero (abad ke-1 SM), yang berarti “seni berdebat.” Alexander Aphrodisias (sekitar permulaan abad ke-3 sesudah masehi) ialah orang yang yang pertama kali menggunakan kata “logika” dalam arti ilmu yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita. Menurut Irving M. Copi, dalam Mundiri (2009) mengatakan, logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum. Yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah. Logika adalah bidang pengetahuan yang mempelajari asas, aturan, dan prosedur penalaran yang benar. Dengan istilah lain logika sebagai jalan atau cara untuk memperoleh pengetahuan yang benar. Menurut Susanto (2011), ada tiga aspek penting dalam memahami logika agar mempunyai pengertian tentang penalaran yang merupakan suatu bentuk pemikiran, yaitu pengertian, prposisi, dan penalaran. Pengertian merupakan tanggapan atau gambaran yang dibentuk oleh akal budi tentang kenyataan yang dipahami, atau merupakan hasil pengetahuan manusia mengenai raealita. Proposisi atau pernyataan merupakan rangkaian dari pengertian yang dibentuk akal budi, atau merupakan pernyataan mengenai hubungan yang terdapat di anatara dua yaitu term. Penalaran yaitu suatu proses berpikir yang menghasilkan pengetahuan. Lapangan berpikir dalam logika yaitu asas-asas yang menentukan pemikiran yang lurus, tepat, cermat, akurat, dan sehat. Hal ini dimaksudkan agar dapat berpikir lurus, tepat, dan teratur, dalal logika menyelidiki, merumuskan, serta menerapkan hukum yang haru ditepati dan konsisten.



4



C. Matematika Dalam melakukan kegiatan ilmiah agar lebih baik maka diperlukan sarana berpikir ilmiah yang salah satu yaitu matematika. Sarana itu memungkinkan dilakukannya penelahaan ilmiah secara teratur dan cermat. Penguasaan secara berpikir ini ada dasarnya merupakan alat yang membatu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh. Matematika merupakan bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambang matematika yang bersifat artifisial yang baru mempunyai arti setelah suatu makna diberikan kepadanya. Matematika yaitu bahasa yang telah berusaha untuk menghilangkan sifat kabur, majemuk, dan emosional dari bahasa verbal. Lambang dari dibuat matematika dibuat secara artifisal sehingga dengan mudah dapat dikenali dan dipahami. Bahasa verbal mempunyai beberapa kekurangan yanng sangat mengganggu. Untuk mengatasi kekurangan kita berpaling kepada matematika. Matematika yaitu bahasa yang berusaha menghilangkan sifat kabur, majemuk, dan emosional dari bahasa verbal, matematika merupakan salah satu puncak kegemilangan intelektual. Di samping pengetahuan mengenai matematika itu sendiri, matematika juga memberikan bahasa, proses, dan teori yang memberikan ilmu suatu kekuasaan. Fungsi matematika menjadi sangat penting dalam perkembangan macam-macam ilmu pengetahuan. Matematika dalam perkembangannya memberikan masukan-masukan pada bidang keilmuan yang lainnya. Matematika memiliki struktur dengan keterkaitan yang kuat dan jelas satu dengan yang lainnya. Serta berpola pikir yang bersifat deduktif dan konsisten. Matemaika merupakan alat yang dapat memperjelas dan menyederhanakan suatu keadaan atau situasi melalui abstraksi, idealisasi, atau generalisasi untuk suatu studi apapun pemecahan masalah. Ada sepuluh peran metamatika sebagai sarana berpikir ilmiah, yakni: pertama, menggunakan algoritma. Kedua, melakukan manipulasi secara metamatika. Ketiga, mengorganisasikan data. Empat, memanfaatkan simbol, tabel, dan grafik. Kelima, mengenal dan menentukan pola. Keenam, menarik kesimpulan. Ketujuh, membuat kaliamt atau model matematika. Kedelapan, membuat interpretasi bangun geometri. Kesembilan, memahami pengukuran dan satuannya. Kesepuluh, menggunakan alat hitung dan alat bantu lainnya dalam matematika, seperti tabel matematika, kalkulator, dan komputer. Adapun kelebihan dan kekuranagan matematika: selain kelebihan matematika dia tidak memiliki unsur emotif dan bahasa matematika sangat universal, juga memiliki kelemahan dari matematika bahwa



5



dia tidak mengandung bahasa emosional (tidak mengandung estetika), artinya bahwa matematika penuh dengan simbol yang bersifat artifisial dan berlaku di mana saja. D. Statistika Salah satu sarana berpikir ilmiah dikenal statistika ayang memiliki peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan ilmiah. Konsep statistika sering dikaitkan dengan distribusi variabel yang ditelaah dalam suatu populasi tertentu. Statistikan memberikan cara untuk dapat menarik kesimpulan yang bersifat umum dengan jalan mengamati hanya sebagian dari populasi yang bersangkutan. Menurut Amsal Bakhtia (2010) yang mengutip pendapat Anas Sudiono, secara etimologi kata statistika berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan state (bahasa inggris) yang dalam bahasa indonesia diterjemahkan dengan negara. Pada mulanya kata statistika diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan (data), baikyang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan bagi suatu negara. Namun pada perkembangan selanjutnya, arti statistik hanya dibatasi dengan kumpulan keterangan yang berwujud angka data kuantitatif. Jadi, hakikat statistika merupakan sekumpulan metode dalam memperoleh pengetahuan untuk mengelola dan menganalisis data dalam mengambil suatu kesimpulan kegiatan ilmiah. Untuk dapat mengambil suatu keputusan dalam kegiatan ilmiah diperlukan data, metode penelitian, serta penganalisisan harus akurat. Dalam perspektif metode keilmuan, peran statistika ini dapat digunakan sebagai: :Pertama, alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang akan diambil dari populasi. Kedua, alat untuk menguji validitas dan reabilitas istrumen. Ketiga, teknik untuk menyajikan data. Keempat, alat untuk analisis data seperti menguji hipotesis penelitian yang diajukan. Adapun hubungan antara statistika dan sarana berpikir ilmiah bahasa, matematika, dan statistika, yaitu sebagaimana yang kita bahas sebelumnya agar dapat melakuakan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik, diperlukan sarana bahasa, matematika, dan statistika.



6



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan dari makalah ini adalah: 1. Seseorang dikatakan berpikir ilmiah jika dia dapat berpikir secara logis dan empiris. Logis adalah masuk akal, empis adalah dibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan, serta menggunakan akal budi untuk memprtimbangkan, memutuskan, dan mengembangkannya. 2. Sarana berpikir ilmiah ialah alat yang membatu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus dapat melaksanakan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik. 3. Sarana yang digunakan dalam berpikir ilmiah yaitu bahasa, matematika, logika, dan statistika. B. Saran Saran dari makalah ini adalah agar penulis agar menambah literatur lain mengenai pengertian istilah-istilah yan penting yang terdapat dalam tulisan agar pembaca dapat mudah mengerti.



7