Makalah Filsafat Pendidikan Agama Kristen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ALIRAN REALISE Diajukan Sebagai Tugas Filsafat PAK Dosen : Ps. Hendro Sumarsono, STh. MPdK. Disusun oleh: RISTAULI PASARIBU NIM : 02012106



SEKOLAH TINGGI TEOLOGI RAHMAT EMMANUEL JAKARTA, 2021



KATA PENGANTAR



Segala puji syukur kedapa Tuhan Yesus Kristus. yang karena-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas Filsafat Pendidikan Agama Kristen, yakni menyusun makalah tentang “Aliran Realisme”. Filsafat adalah sebuah mata kuliah yang selalu menekankan pada mahasiswanya untuk berfikir, Latar belakang sejarah Pendidikan Agama Kriten akan dipelajari dalam konteks perkembangan pemikiran-pemikiran ahli-ahli pendidikan, baik yang mempengaruhi maupun dipengaruhi oleh gereja sepanjang abad, mulai dari jaman Alkitab Perjanjian Lama sampai sekarang. Psikologi dapat didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang prilaku dan pemikiran organism.1 Perkembangan pemikiran dari Plato, Aristoteles, Agustinus sampai dengan Thomas Aquinas dan pemikir-pemikir dalam era Renaisance, Reformasi dan Pencerahan yang mempengaruhi PAK zaman ini. Untuk itulah saya menyusun makalah realisme yang mana adalah salah satu cabang aliran dalam Filsafat Pendidikan Kristen. Segala Saran dan pendapat saya ucapkan terimakasih. Dan saya memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dalam kepenulisan, dan kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menguatkan makalah saya.



Jakarta, 2021



Penyusun 1



Paul D. Meier dkk, Pengantar Psikologi dan Konseling Kristen (Yogyakarta: (PBMR)ANDI, 1991), hal 1.



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR....................................................................................................i DAFTAR ISI.................................................................................................................ii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang................................................................................................1



1.2



Rumusan Masalah...........................................................................................1



1.3



Tujuan Penulisan.............................................................................................2



BAB 2 PEMBAHASAN 2.1



Arti Realisme..................................................................................................2



2.2



Dasar-dasar Ilmu Filsafat Pendidikan.............................................................4



2.3



Ciri-Ciri Kelompok yang Mengikuti Aliran Realisme……...………………5



2.4



Tokoh-tokoh Filsafat Realisme.......................................................................5



2.5



Konsep Filsafat Menurut Aliran Realisme ………………………………….6



BAB 3 PENUTUP 3.1



Kesimpulan.....................................................................................................7



DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................8



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1.



Latar Belakang Penulisan Dalam dunia pendidikan, filsafat mempunyai peranan yang sangat besar. Khususnya dalam Pendidikan Agama Kristen karena filsafat yang merupakan pandangan hidup ikut menentukan arah dan tujuan proses pendidikan. Oleh karena itu, filsafat dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. Pengkajian filosofis  terhadap pendidikan mutlak diperlukan karena  membantu dalam memberikan informasi tentang hakikat manusia sebagai dirinya sendiri baik secara horizontal maupun secara vertikal. Sehingga kajian tentang realitas sangat  dibutuhkan dalam menentukan tujuan akhir pendidikan. Disisi lain, kajian filosofis  memberikan informasi  yang berkaitan dengan pengetahuan, sumber pengetahuan, nilai,  dan seperti bagaimanakah pengetahuan itu diperoleh, bagaimana manusia dapat memperoleh nilai tersebut. Dengan nilai tersebut apakah pendidikan layak untuk diterapkan dan lebih jauh akan membantu untuk menentukan bagaimana seharusnya pendidikan itu dilaksanakan. Karena filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat umum maka filsafat pendidikan pun terdiri beberapa aliran seperti filsafat pendidikan idealisme, realisme, esensialisme dan pragmatisme. Dalam makalah ini kita akan membahas tentang aliran realism.



1.2.



Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut : 



Apa yang dimaksud dengan realisme?







Apa saja dasar-dasar Filsafat Ilmu Pendidikan?







Apa saja ciri-ciri kelompok realisme?



1







Siapa saja tokoh-tokoh Filsafat Realisme?







Apa itu konsep filsafat menurut aliran realisme?



1.3 Tujuan Makalah Adapun Tujuan Penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut : 



Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah “ Filsafat Pendidikan”.







Untuk mengetahui arti Pendidikan menurut Aliran Filsafat Realisme khususnya dalam Pendidikan Agama Kristen



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Arti Realisme Realisme berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu real, atau yang nyata, dapat diartikan juga yang ada secara fakta, tidak dibayangkan atau diperkirakan. Adapun kata fakta dalam bahasa Indonesia berarti hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yg benar-benar ada atau terjadi. Realisme juga berasal dari kata Latin realis yang berarti nyata. Pada dasarnya realisme merupakan filsafat yang memandang realitas secara dualitas. Realisme berbeda dengan materialisme dan idealisme yang bersifat monitis.Realisme berpendapat bahwa hakikat realitas adalah terdiri atas dunia fisik dan dunia rohani.2Realisme membagi realitas menjadi dua bagian, yang subjek yang menyadari dan mengetahui disatu pihak dan dipihak lainnya adalah adanya realita diluar manusia yang dapat dijadikan sebagai objek pengetahuan manusia.



2



Uyoh Sudilloh, Pengantar Filsafat Pendidikan (Bandung: Alfa Beta, 2007), hal 103.



2



Gagasan filsafat realisme terlacak dimulai sebelum periode abad masehi dimulai, yaitu dalam pemikiran murid Plato bernama Aristoteles (384-322 SM). Sebagai murid Plato, sedikit banyak Aristoteles tentu saja memiliki pemikiran yang sangat dipengaruhi Plato dalam berfilsafat. Dalam keterpengaruhannya, Aristoteles memiliki sesuatu perbedaan pemikiran yang membuatnya menjadi berbeda dengan Plato. Ibarat Plato memulai filsafatnya dari sebelah selatan, Aristoteles justru memulai dari sebelah utara. Filsafat Aristoteles tampak seperti antitesis filsafat Plato yang justru memiliki corak idealisme. Oleh karena itu, jika Plato meyakini bahwa apa yang sungguh-sungguh ada adalah yang ada dalam alam idea,



Aristoteles justru



memandang bahwa apa yang di luar alam ide, termasuk benda-benda yang terlihat indra bukanlah idea yang lahir dari replikasi yang ada dalam pikiran atau mental. 3



Bagi Aristoteles, benda-benda itu sungguh pun tidak ada yang memikirkannya ia



tetaplah ada. Keberadaanya tersebut tidak ditentukan oleh akal. Disini fokus perhatian Aristoteles terhadap kemungkinan sampai pada konsepsi-konsepsi tentang bentuk universal melalui kajian-kajian atas objek-objek material. Kelak, ini akan menjadi dasar-dasar pertama bagi lahirnya fisika modern serta sains.



Realisme adalah aliran filsafat yang memandang bahwa dunia materi diluar kesadaran ada sebagai suatu yang nyata dan penting untuk kita kenal dengan mempergunakan intelegensi.4Objek indra adalah real, yaitu benda-benda ada, adanya itu terlepas dari kenyataan bahwa benda itu kita ketahui, atau kita persepsikan atau ada hubungannya dengan pikiran kita. Menurut realisme hakikat kebenaran itu barada pada kenyataan alam ini, bukan pada ide atau jiwa. 5



Sementara itu, dalam pengenalan rasional, rasio manusia tidak terbatas aktivitasnya.



Rasio dapat mengenal hakikat sesuatu, jenis sesuatu, dan sasaran rasio lebih umum dibanding sasaran indra. Pengetahuan rasional atau konseptual adalah tidak 3



Teguh Wangsa Gandhi HW, Filsafat Pendidikan (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2010), hal 140. Adisasmita, Hakekat, Filsafat dan Peranan Pendidikan Jasmani dalam Masyarakat, (Jakarta:PT Rneka Cipta, 1989), hal. 60. 5 Prof. KH Yudian Wahyudi, Hukum Islam antara Filsafat dan Politik (Yogyakarta: Pesantren Nawesea, 2007),hal. 90. 4



3



tergantung pada organ indra, sehingga akan sama untuk setiap orang, indra-indra menginformasikan impresi individu, tetapi akal atau intelek memproduksi pengetahuan universal atau kebenaran. 2.2 Dasar-dasar Filsafat Ilmu Pendidikan Filsafat Ilmu Pendidikan dibedakan dalam empat macam, yaitu 1. Otologi Ilmu Pendidikan yang membahas tentang hakikat subtansi dan pola organisasi Ilmu Pendidikan; 2. Epismotologi Ilmu Pendidikan yang membahas tentang hakikat objek formal dan material Ilmu Pendidikan; 3. Metodologi Ilmu pendidikan, yang membahas tentang hakikat cara-cara kerja dalam menyusun ilmu pendidikan; dan 4. Aksiologi Ilmu Pendidikan yang membahas tentang hakikat nilai kegunaan teoritis dan praktis ilmu pendidikan.6



2.3 Ciri-Ciri Kelompok yang Mengikuti Aliran Realisme



Ada beberapa ciri-ciri dari kelompok yang mengikuti aliran realisme ini, diantaranya:







Kelompok realis membedakan antara objek pikiran dan tindakan pikiran itu sendiri.



Menekankan



teori



korespondensi



untuk



meneliti



kebenaran



pernyataan-pernyataan. Kebenaran adalah hubungan erat putusan kita kepada fakta-fakta pengalaman atau kepada dunia sebagaimana adanya. Kebenaran adalah kepatuhan kepada realitas yang objektif



6



Drs. H. Abdul Muis Thabrani MM, Filsafat Dalam Pendidikan (Jember: IAIN Jember Press, 2015), hal. 11.



4







Seorang realis menyatakan, ia tidak menjauhkan diri dari fakta yang nyata. Menekan kemauan-kemauan dan perhatian-perhatiannya dan menerima perbedaan dan keistimewaan benda-benda sebagai kenyataan dan sifat yang menonjol dari dunia. Ia bersifat curiga terhadap generalisasi yang condong untuk menempatkan segala benda di bawah suatu system







Kebanyakan kaum realis menghormati sains dan menekankan hubungan yang erat antara sains dan filsafat. Tetapi banyak di antara mereka yang bersifat kritis terhadap sains lama yang mengandung dualisme atau mengingkari bidang nilai. Sebagai contoh, Alfred North Whitehead yang mencetuskan 'filsafat organisme'. Ia mengkritik pandangan sains yang tradisional yang memisahkan antara materi dan kehidupan, badan dan akal, alam dan jiwa, substansi dan kualitas-kualitas.



2.4 Tokoh - tokoh filsafat realisme



1. Aristoteles



Filsafat aristoteles berkembang dengan tiga tahap yakni pertama ketika dia masih belajar di Akademia plato, kedua gagasannya yang masih dekat dengan gurunya, kemudian ketika dia mengungsi dan terakhir pada waktu ia memimpin liseum mencakup 6 karya tulisnya yang membahas masalah logika yang dianggap sebagai karya nya yang paling penting, selain kontribusinya dibidang metafisika,fisika, etika, politik, ilmu kedokteran, ilmu alam dan karya seni.



2. John Amos Comenius



5



Dia mengemukakan bahwa semua manusia harus berusaha mencapai dua tujuan,pertama keselamatan dan kebahagiaan hidup yang abadi, kedua keadaan dan kehidupan dunia yang sejahtera dan damai. Johan Amos Comenius menyatakan bahwa pendidikan harus universal.



3. Williem MC Gucken



Merupakan pengikut Aristoteles dan Thomas Aquina Yang berakar pada metafisika dan ephistimologi, yang juga membicarakan natural dan supranatural, tujuan pendidikan adalah keselamatan atau kebahagiaan jasmani dan rohani sekaligus, anak yang lahir pada dasarnya, rohaninya masih dalam keadaan baik, penuh rahmat diisi dengan nilai-nilai ketuhanan. Tokoh ini menyatakan bahwa tidak ada tujuan hidup maka tidak ada pula tujuan pendidikan.



4. Francis Bacon



Menyatakan pikiran yang nyata dengan menggunakan sentuhan indrawi. Induksi melibatkan kumpulan-kumpulan data tentang filsafat, bukan hanya katalog nomor, data harus di uji dan dimana perbedaan – perbedaan tersebut harus didapat, jika metode induksi bisa berkembang dengan baik dan diaplikasikan dengan secara teliti. 6



5. John locke



Beberapa pemikiran mengenai pendidikan tidak spesikuasi dan tidak teoritis, tidak spekuasinya dalam ephistimologi, mereka merupakan gagasan – gagasan praktis tentang kelakuan, kemalasan, penghargaan dan hukuman. Menurutnya pengetahuan manusia itu seperti batu keras yang tertetes air lama kelamaan akan cekung, seperti akal manusia yang sering di asah.



2.5 Konsep Filsafat Menurut Aliran Realisme



Adapun konsep filsafat menurut aliran realisme itu terbagi atas 4 jenis, yaitu:



1. Metafisika-realisme.



Kenyataan yang sebenarnya hanyalah  kenyataan fisik (materialisme). Kenyataan material



dan



imaterial



(dualisme),



dan



kenyataan



yang



terbentuk



dari



berbagai  kenyataan (pluralisme)



2. Humanologi-realisme.



Hakekat manusia terletak pada apa yang dapat dikerjakan. Jiwa merupakan sebuah organisme kompleks yang mempunyai kemampuan berpikir



3. Epistemologi-realisme.



7



Kenyataan hadir dengan sendirinya tidak tergantung pada pengetahuan dan gagasan manusia, dan kenyataan dapat diketahui oleh pikiran. Pengetahuan dapat diperoleh melalui penginderaan. Kebenaran pengetahuan dapat dibuktikan dengan memeriksa kesesuaiannya dengan fakta



4. Aksiologi-realisme.



Tingkah laku manusia diatur oleh hukum-hukum alam yang diperoleh melalui ilmu, dan pada taraf yang lebih rendah diatur oleh kebiasaan-kebiasaan atau adat-istiadat yang telah teruji dalam kehidupan.



8



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa Realisme berpendapat bahwa hakikat realitas adalah terdiri atas dunia fisik dan dunia rohani.Realisme membagi realitas menjadi dua bagian, yang subjek yang menyadari dan mengetahui disatu pihak dan dipihak lainnya adalah adanya realita diluar manusia yang dapat dijadikan sebagai objek pengetahuan manusia.



9



Aliran Realisme adalah aliran filsafat yang memandang bahwa dunia materi di luar kesadaran ada sebagai suatu yang nyata dan penting untuk kita kenal dengan mempergunakan intelegensi. Segala yang di amati oleh panca indera kita adalah suatu kebenaran. Pengaruh aliran realisme dalam pendidikan, kemampuan dasar dalam proses kependidikan yang di alami lebih ditentukan perkembangannya oleh pendidikan atau lingkungan sekitar, karena empiris (pengalaman) pada hakikatnya yang membentuk manusia.



10



DAFTAR PUSTAKA



1. Meier Paul D. Pengantar Psikologi dan Konseling Kristen. Yogyakarta: (PBMR)ANDI, 1991. 2. Sudilloh Uyoh, Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Alfa Beta, 2007. 3. Gandhi Teguh Wangsa , Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2010. 4. Adisasmita, Hakekat, Filsafat dan Peranan Pendidikan Jasmani dalam Masyarakat. Jakarta:PT Rneka Cipta, 1989. 5. Wahyudi Prof. KH Yudian, Hukum Islam antara Filsafat dan Politik. Yogyakarta: Pesantren Nawesea, 2007. 6. Thabrani Drs. H. Abdul Muis , Filsafat Dalam Pendidikan. Jember: IAIN Jember Press, 2015.



11