MAKALAH FINAL Sistem Informasi Manajemen - KELOMPOK 5 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN “IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DISERTAI PENGEMBANGAN SEKALIGUS PEMBAHARUAN MENGENAI SISTEM PADA PT. INDOFOOD TBK” Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen pengampu : Dr. Agus Prayitno Drs., M.M.



Disusun oleh (Kelompok 5) :



Shafai Dewa Mirza



B11.2020.06399



Febita Vira Nugraha Putri



B11.2020.06402



Risky Nor Chalisa



B11.2020.06424



Ardhilla Rossynta Panca



B11.2020.06490



Alvis Kusuma Waroqah Purnomoputra



B11.2021.06947



PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2022



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DISERTAI PENGEMBANGAN



SEKALIGUS PEMBAHARUAN MENGENAI SISTEM PADA PT. INDOFOOD TBK” . Observasi makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.



Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi siapapun pembacanya. Kami juga menyadari bahwa dalam pelaksanaan observasi dan juga penyusunan makalah ini banyak kekurangan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan dari semua pihak yang bersifat membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang. Sebelumnya kami mohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat kata-kata yang kurang berkenan. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kami. Amin.



Semarang, 10 Desember 2022



Penyusun



i



DAFTAR ISI



Cover KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... ii BAB I ................................................................................................................................................ 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 3 1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................................ 3 BAB II............................................................................................................................................... 4 PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 4 2.1 Sejarah PT. Indofood Tbk .................................................................................................. 4 2.2 Produk PT. Indofood Tbk ................................................................................................... 7 2.3 Struktur Organisasi ............................................................................................................. 9 2.4 Proses Produksi ................................................................................................................ 12 2.5 Penerapan Sistem Informasi Manajemen ......................................................................... 14 2.6 Penerapan Metode SDLC (System Development Life Cycle) ......................................... 24 2.7 Pembaharuan dan Perubahan sistem pada PT. Indofood Tbk .......................................... 26 BAB III ........................................................................................................................................... 29 PENUTUP....................................................................................................................................... 29 3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 29 3.2 Saran ................................................................................................................................. 29 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 30



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan sebagai kunci strategi bisnis. Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru. Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan 1



pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan. SDLC, atau software Development life Cycle, menciptakan



sistem,



model,



dan



metode



berproses memodifikasi dan



yang digunakan



perusahaan



untuk



mengembangkan perangkat lunak. Secara sederhana, kita dapat menjelaskan SDLC sebagai langkah-langkah yang harus diterapkan pengembang dan enginerr untuk merancang dan mengelola perangkat lunak. Seperti manajemen atau manajemen dalam proses bisnis lainnya, penerapan SDLC ini tentunya memiliki objek dan tujuan tertentu. Bahkan dengan SDLC yang tepat, perusahaan dapat menghasilkan perangkat lunak dengan nilai produk yang tinggi dengan biaya rendah (mengurangi total harga pokok dan harga pokok). Perusahaan tidak dapat mengimplementasikan SDLC sesuka hati. Perusahaan harus melalui berbagai cara kerja dan berbagai tahapan. Mulai dari perencanaan, desain, pengujian, pengembangan (build) hingga penerapan. Tujuan utama SDLC adalah menciptakan sistem berkualitas dengan biaya rendah. Atau dengan kata lain, tahap administrasi yang mengurangi biaya pengembangan perangkat lunak. Karena pada hakekatnya software yang baik mengurangi waktu produksi dan proses bisnis secara keseluruhan. Proses pengembangan software ini tentunya dilakukan secara bertahap. Mulailah dengan identifikasi, perencanaan, desain, pengembangan, pengujian atau pengujian, pemasaran, pemeliharaan. Seringkali untuk efektivitas biaya, pengembang meminta umpan balik dari pengguna akhir. Pengembangan sistem informasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan proses pencatatan transaksi yang berhubungan dengan penjualan dan persediaan barang agar proses bisnis perusahaan lebih efektif dan efisien. Perkembangan sistem informasi mendorong manusia untuk menciptakan berbagai cara untuk mempermudah menemukan informasi. Sistem informasi dapat dirancang salah satunya adalah dalam bentuk basis 2



web disertai pemetaan. Metode yang digunakan dalam merancang Pemetaan Berbasis Web ini adalah System Development Life Cycle (SDLC). Metode ini dibagi menjadi empat tahap yang terdiri atas tahap analisis sistem, tahap perancangan sistem, tahap uji coba, dan tahap implementasi. Majunya pengembangan sistem informasi dipengaruhi oleh canggihnya teknologi yang semakin waktu kian pesat, serta tingginya kebutuhan masyarakat, maka semakin cepat pula sistem informasi berkembang. Dengan telah dikembangkan sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan terhadap kinerja dan layanan dari perusahaan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah terbentuknya PT. Indofood Tbk? 2. Bagaimana Struktur Organisasi yang diterapkan oleh PT. Indofood Tbk? 3. Bagaimana proses produksi yang dijalankan oleh PT. Indofood Tbk? 4. Bagaimana Sistem Informasi yang digunakan oleh PT. Indofood Tbk? 5. Bagaimana SDLC yang diterapkan pada PT. Indofood Tbk? 6. Apa saja pembaharuan dan perubahan sistem pada PT. Indofood Tbk? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya PT. Indofood Tbk 2. Untuk mengetahui Struktur Organisasi yang diterapkan oleh PT. Indofood Tbk 3. Untuk mengetahui proses produksi yang dijalankan oleh PT. Indofood Tbk 4. Untuk mengetahui Sistem Informasi yang digunakan oleh PT. Indofood Tbk 5. Untuk mengetahui SDLC yang diterapkan pada PT. Indofood Tbk 6. Untuk mengetahui pembaharuan serta perubahan sistem pada PT. Indofood Tbk



3



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah PT. Indofood Tbk PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaanbesar yang sangat terkenal di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971 dan memiliki cabang hampir di semua daerah di Indonesia dengan mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan produk makanan olahan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa, praktis, aman dan halal dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas Indofood untuk menjamin mutu produk yang selalu prima. Runtutan Sejarah Perkembangan PT. Indofood Tbk: 



1968 - PT Lima Satu Sankyo Industri Pangan (selanjutnya berganti nama menjadi PT Super Mi Indonesia) didirikan, pertama kali memproduksi Supermi sebagai mi instan pertama di Indonesia mulai tahun 1969.-







1971 - PT Bogasari Flour Mills didirikan, dan menjadi pabrik pengolahan terigu dan gandum terbesar di Indonesia (monopoli).







1982 - PT Sarimi Asli Jaya didirikan dan mulai memproduksi Sarimi. Perusahaan ini merupakan produsen pangan pertama yang dimiliki Grup Salim.







1984 - Dibentuknya PT Indofood Interna Corporation, yang merupakan perusahaan patungan Jangkar Jati dan Grup Salim untuk menjadi perusahaan induk produsen Indomie, PT Sanmaru.







1989 - PT Sanmaru mengakuisi PT Sari Pangan Nusantara, yang memproduksi makanan bayi bermerek SUN.







1990 - PT Panganjaya Intikusuma didirikan, dengan saat itu kepemilikannya atas nama Soetojo Koerniawan dan Herryjanto Setiadi. Secara informal, bisnis pangan milik Grup Salim saat itu dikenal dengan nama "Indofood Group" meskipun belum memiliki perusahaan induk sendiri.







1992 - PT Indofood Interna diambil alih seluruh sahamnya oleh Salim Group. Pada tahun itu juga, Salim mengalihkan saham di perusahaan makanan "Indofood Group" dan Bogasari menjadi milik Indocement.



4







1994 - PT Panganjaya Intikusuma pada 5 Februari 1994 berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur. 18 perusahaan-perusahaan (mayoritas produsen makanan) Grup Salim digabungkan ke PT Indofood Sukses Makmur pada 12 Februari 1994, yaitu:  PT Sanmaru Foods Manufacturing (pabrik Indomie),  PT Sarimi Asli Jaya (pabrik Sarimi),  PT Multi Guna Agung (pabrik kemasan),  PT Anekapangan Dwitama (produsen bumbu dan saus),  PT Indofood Interna Corp (induk usaha PT Sanmaru dan PT Lambang Insan),  PT Indocipta Pangan Makmur (pabrik makanan ringan dan minuman),  PT Lambang Insan Makmur (pabrik Supermi dan pabrik mi di Pontianak),  PT Asoka Cahaya Indah, PT Ultrasari Wahana (pabrik Indomie di Pasuruan),  PT Ciptaloka Bumisarana, PT Citra Pratama Santosa (mi instan),  PT Foodtech Utama Internasional, PT Pandanwangi Nusantara (pabrik saus),  PT Panganjaya Abadi (pabrik Indomie di Banjarmasin),  PT Kurumaya Citrarasa (restoran Kurumaya),  PT Karyapangan Intisejati (pabrik Indomie di Bandung),  PT Intipangan Persada (pabrik Indomie di Jakarta), dan  PT Karina Sari Cipta (pabrik Indomie di Padang).  Pada tahun ini juga, PT Indofood mengadakan pencatatan sahamnya (IPO) di Bursa Efek Jakarta dengan melepas 2,75% sahamnya pada 14 Juli 1994 dengan harga Rp 6.200/saham, dan juga melepas 20% sahamnya dalam bentuk obligasi di pasar internasional.







1999 - Pengalihan kepemilikan Indofood ke First Pacific, lengan bisnis Salim Grup di Hong Kong dari Indocement (60%), terhitung sejak 11 Agustus 1999. Sebenarnya, usaha ini sudah dilakukan sejak 11 Juli 1997, dengan pada saat itu direncanakan kepemilikan Indocement di Indofood akan dialihkan ke QAF (Quality Asia Food Ltd., milik Salim



5



Grup juga) Singapura namun gagal karena situasi politik-ekonomi yang kemudian memburuk pada awal 1998. Sempat juga direncanakan Nissin Foods, Jepang akan mengambilalih sebagian saham Indofood (30%) bersama First Pacific, namun gagal pada April 1999. 3Pada tahun itu juga, Indofood mengangkat Eva Riyanti Hutapea sebagai Direktur Utama Indofood, yang merupakan orang luar pertama yang menduduki jabatan tersebut. 



2005 - PT Indosentra Pelangi sebagai produsen bumbu, kecap dan sambal bermerek Indofood membentuk perusahaan patungan dengan Nestlé bernama PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia, mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.







2008 - Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. yang memiliki secara efektif 68,57% saham di PT Indolakto, sebuah perusahaan dairy terkemuka.







2010 - Pada bulan Januari 2010, PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur dan PT Ciptakemas Abadi digabung sepenuhnya ke dalam PT Indofood CBP Sukses Makmur. Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP dan melakukan Penawaran Saham Perdana yang dilanjutkan dengan pencatatan saham ICBP di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2010. Peningkatan kepemilikan di Pacsari Pte. Ltd sebesar 10% menjadi pemilik 100%.







2012 - Salah satu produk mi instan dari Indofood, Indomie, menyelenggarakan program ulang tahunnya yang ke-40 tahun, pada bulan Agustus 2012 di Jakarta.







2013 - Menyelesaikan akuisisi PT Pepsi-Cola Indobeverages, perusahaan yang memproduksi minuman ringan bermerek Pepsi, 7 Up dan sebagainya. Akuisisi ini dilakukan oleh PT Indofood Asahi Sukses Beverage dan PT Asahi Indofood Beverage Makmur, yang masing-masing adalah 51% dan 49% dimiliki oleh ICBP.







2014 - Indofood masuk ke bisnis minuman ringan bernama Indofood Asahi dan mulai mengimpor dua merek minuman dari Malaysia, yaitu Ichi Ocha dan Caféla Latte.







2017 - Indofood membentuk perusahaan patungan dengan Arla Foods bernama PT Arla Indofood Makmur Dairy Import.



6







2018 - ICBP meningkatkan kepemilikan pada anak perusahaan di bidang minuman dan produk kuliner, serta melaksanakan pendistribusian produk secara nasional untuk kegiatan usaha paper diaper.







2018 - Indofood mengakhiri usaha patungan dengan Nestlé sehingga PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia berganti nama menjadi PT Nugraha Indah Citarasa Indonesia.







2019 - Semua produk minuman ringan dari PepsiCo berhenti dijual di Indonesia setelah kontrak antara PT Anugerah Indofood Barokah Makmur dengan PepsiCo berakhir pada tanggal 10 Oktober 2019.







2021 - Pada tanggal 17 Februari 2021, ICBP telah resmi membeli seluruh saham yang dimiliki Fritolay Netherlands Holding B.V. (“Fritolay”), afiliasi dari PepsiCo pada PT Indofood Fritolay Makmur (“IFL”) senilai Rp 494 miliar, sehingga berganti nama menjadi PT Indofood Fortuna Makmur serta produksi makanan ringan merek Lay's, Cheetos dan Doritos di Indonesia akan dihentikan pada tanggal 18 Agustus 2021. Selain itu, PepsiCo dan afiliasinya juga telah sepakat untuk tidak memproduksi, mengemas, menjual, memasarkan atau mendistribusikan produk makanan ringan yang bersaing dengan produk IFL di Indonesia dalam periode tiga tahun.



2.2 Produk PT. Indofood Tbk Indofood adalah perusahaan makanan perdana di Indonesia, dan menguasai pasaran dalam negeri melalui berbagai produknya, termasuk mi instan, tepung terigu, berbagai merek minyak dan lemak nabati, makanan bayi, serta makanan ringan. Indofood juga memproduksi produk bumbu makanan. Pada setiap Divisi PT Indofood memproduksi berbagai merek antara lain: 1. Divisi Mi Instan memproduksi dan memasarkan berbagai produk seperti instant bag noodles, instan cup noodles, mi telur, mug noodles, snack noodles. Indomie Indomie pertama diluncurkan pada tahun 1972 dan telah merambah banyak negara termasuk Amerika Serikat, Australia, Inggris, Timur Tengah dan China. Jangan lewatkan berbagai pilihan rasa yang ditawarkan. Sarimi Sarimi telah 35 tahun hadir memanjakan lidah konsumen di Indonesia, menyajikan pilihan rasa yang cocok dengan selera konsumen Indonesia, tersedia dalam kemasan Isi 1 7



dan Isi 2 menjadikan Sarimi sebagai pilihan pintar bagi konsumen yang concern dengan Value for Money Product. Supermi Sebagai orang Indonesia, tidak mungkin tak kenal Supermi. Untuk sebuah mi instan, Supermi telah mengalami perjalanan yang panjang termasuk beberapa kali berganti packaging dan kemasan. Kini Supermi hadir dalam nuansa modern dan kelasnya tersendiri (Sakura, Pop Mie, Mie Telur 3 Ayam) 2. Divisi Dairy memproduksi dan memasarkan beragam produk seperti susu kental manis dan krimer, susu ultrahigh temparature (UHT) , susu steril dalam botol, susu pasteurisasi, minuman lactic acid , susu bubuk, es krim, dan juga mentega. Yaitu Indomilk, Cap Enak, Orchid Butter, Krimer Kental Manis TIGA SAPI, Milkuat, Indofood Ice Cream – Espessia, Indofood Ice Cream - Choc Rocks Bar 3. Divisi Makanan Ringan merupakan perusahaan yang memproduksi makanan ringan moderen dan juga tradisional seperti keripik kentang, singkong, tempe dan lain lain. Yaitu Chiki Balls, Chiki Twist, Chiki Puffs, Chiki Net, JetZ Sweet Stick, Jetz French Fries ( Jetz Hollow), Chitato Wavy, Chitato Maxx 4. Divisi Nutrisi dan Makanan Khusus memproduksi makanan khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi para ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita. Yaitu Promina, SUN, GoVit, GoWell (Minuman sereal), Promina Puffs 5. Divisi Minuman menawarkan berbagai macam produk minuman, dari produk teh dan kopi siap minum, hingga air minum kemasan, minuman berkarbonasi , dan minuman rasa buah. Yaitu Club, Ichi Ocha, Fruitamin Cocobit 6. Divisi Bumbu Masak, memproduksi produk-produk kuliner seperti kecap, saus sambal, saus tomat, dan bumbu instan. Yaitu Kecap Manis Indofood, Kecap Asin Indofood, Sambal Rumahan Indofood, Indofood Bumbu Racik, Indofood Bumbu Spesial, Saus Tomat Indofood, Sambal Indofood, Bumbu Kaldu Indofood 7. Divisi Food Seasonings, Sirup Freissy ang dibuat dari konsentrat buah yang dikombinasikan dengan bahan-bahan berkualitas. Memberikan rasa buah yang nyata, murni, dan sangat menyegarkan ketika disajikan dingin atau dengan es. Rasa manisnya lebih ringan, menghilangkan dahaga dan memberikan kesegaran seketika.



8



8. Divisi Bogasari Tepung ini memproduksi berbagai macam tepung terigu untuk berbagai keperluan masyarakat. Salah satu produknya yakni Cakra Kembar merupakan terigu yang dikhususkan untuk pembuatan roti dan mie. Dengan daya serap air lebih tinggi, tepung Cakra Kembar memastikan roti Anda mengembang sempurna dan mie menjadi kenyal dan nikmat. Yaitu Segitiga Biru, Kunci Biru, Lencana Merah, Chesa 9. Divisi Bogasari Pasta ini merupakan produsen yang memproduksi pasta terbesar bukan hanya di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara. Yaitu La Fonte Spaghetti, La Fonte Pronto, La Fonte Bolognese Pasta Sauce, La Fonte Lasagna 10. Divisi Minyak dan Lemak Nabati yang memproduksi dan memasarkan berbagai minyak goreng, margarin, shortening dari produk-produk turunan lain yang merupakan hasil dari proses penyulingan serta fraksinasi minyak sawit. Yaitu Palmia Serbaguna, Royal Palmia Margarine, Happy Soya Oil, Amanda Margarin Dapur, Minyak Goreng Sawit Amanda



2.3 Struktur Organisasi Kedudukan tertinggi di PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. adalah seorang Direktur Utama. Dalam melaksanakan tugasnya, beliau dibantu oleh angota Direksi. Dewan Komisaris bertugas untuk mengawasi Direksi dalam menjalankan kegiatan dan mengelola perseroan. Berikut ini merupakan struktur organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk:



9



Deskripsi Fungsional Deskripsi pembagian tugas, tanggung jawab, dan kewajiban masing-masing pemegang jabatan pada sistem informasi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk adalah sebagai berikut: 



Executive Information System (EIS) Direktur Utama Perseroan dipimpin oleh seorang direktur utama yang dibantu oleh delapan angota direksi lainnya dalam mengelola usaha perseroan. Direktur utama bertanggung jawab dalam mengembangkan arahan strategis perseroan dan memastikan bahwa seluruh target dan tujuan dapat tercapai.







Decision Support System (DSS) 1. Direksi Direksi bertugas untuk membantu Direktur Utama dalam mengelola usaha perseroan. Dewan Komisaris Dewan Komisaris memiliki tugas utama untuk mengawasi direksi dalam menjalankan kegiatan dan mengelola perseroan.







Decision Support System (DSS) 1. Komite Audit Komite Audit dibentuk dan disusun untuk memenuhi ketentuan dalam peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Misi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. dalam menjalankan peran pengawasan dengan mengkaji laporan keuangan perseroan. 2. Audit Internal Audit internal bertanggung jawab untuk mengevaluasi efektifitas sistem pengendalian internal Indofood, memastikan bahwa seluruh prosedur telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu, serta memastikan reliability informasi operasional dan keuangan serta kepatuhan atas ketentuan dan kebijakan perseroan. Di samping itu, Audit Internal juga bertanggung jawab kepada direksi dan bertugas untuk melaksanakan audit dan mengawasi operasi perseroan untuk memberikan keyakinan bahwa pengelolaan di semua tingkatan telah dilaksanakan secara baik. Audit Internal secara berkala disampaikan kepada anggota komite audit direksi. 3. Sekretaris Perusahaan 10



Sekretaris Perusahaan bertugas sebagai penghubung antara perseroan dengan institusi pasar modal, pemegang saham, dan masyarakat. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan pada peraturan dan ketentuan pasar modal, memberikan saran kepada direksi tentang perubahan peraturan, serta mengatur pertemuan direksi. 4. Manajemen Operasional Setiap Manajer Operasional bertanggung jawab kepada direksi atas setiap kegiatan operasional perusahaan, mengkoordinir kegiatan operasional, serta sebagai penentu kebijakan operasional. 5. Manajemen Korporasi Setiap Manajemen Korporasi memiliki fungsi masing-masing sebagai pengelola kegiatan perseroan. 6. Investor Relations Investor Relations memiliki tanggung jawab utama untuk mengkomunikasikan secara proaktif kinerja keuangan perseroan maupun informasi lainnya secara konsisten dan transparan kepada analisis maupun investor. 7. Pengendalian Internal dan Manajemen Resiko Manajemen Indofood bertanggung jawab dalam pembentukan dan penerapan pengendalian internal yang memadai, perkiraan resiko, dan pengelolaan resiko melalui sistem yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen dan direksi. 



Transaction Processing System (TPS) 1. Divisi pada Manajemen Operasional antara lain:  Divisi Mie Instan  Divisi Packaging  Divisi Dairy  Divisi Nutrisi dan Makanan Khusus  Divisi Snack Foods  Divisi Food Seasonings  Divisi Internasional  Divisi Bogasari 11



 Divisi Agribisnis  Divisi Distribusi  Divisi pada Manajemen Korporasi antara lain:  Divisi Treasury  Divisi Controller  Divisi Central Marketing  Divisi Corporate Purchasing  Divisi Investor Relations and Corporate Secretary  Divisi CHR and CPR  Divisi Legal  Divisi Corporate Internal Audit  Divisi Research and Development  Divisi Information Technology Seluruh tenaga kerja pada masing-masing divisi memiliki tanggung jawab dan tugas sesuai dengan bagian divisinya. Setiap divisi memiliki tanggung jawab kepada seorang kepala divisi yang secara langsung memberikan laporan kepada direktur eksekutif. Mengingat begitu pentingnya peranan dari manajeman sistem informasi, maka sudah sewajarnya semua lini perusahaan menerapkan manajemen sistem informasi demi efisiensi dan efektifitas kinerja perusahaan dalam mencapai target perusahaannya. Kita bisa membandingkan, tingkat efektifitas kinerja perusahaan antara 2 perusahaan antara yang menggunakan manajemen sistem informasi dengan perusahaan yang masih menganut sistem kontemporer/konservatif.



2.4 Proses Produksi (Proses produksi di PT Indofood pada mie instan) Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap, yaitu mixing, pressing, slitting, steaming, cutting and folder, frying, cooling, packing. Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah: 1. Mixing atau pencampuran proses mixing Proses pencampuran dan pengadukan material-material yang terdiri dari material tepung dan air sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang tidak lembek atau dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32% sampai 12



dengan 34% proses pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu 35C 2.



Pressing atau pengemasan. Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin pengepres adonan . di dalam mesin pengepresan adonan melalui beberapa roll press. Adonan akan mengalami perangan pada alat press dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll press sehingga terbentuk lembaran yang lembut, homogen, Elastic, dan tidak terputus dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung dengan jenis mesin yang digunakan rataan tebal lembaran yang dihasilkan adalah 1,12 - 1,18MM.



3.



Slitting atau pembentukan untaian. Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap dibentuk gelombang. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu larutan berbentuk segi empat yang disebut waving net sehingga terbentuk gelombang mie yang merata dan berbagi dalam beberapa jalur.



4.



Streaming atau pengukusan. Proses selanjutnya adalah proses pengukusan untaian mie yang keluar dari slitter secara kontinu dengan menggunakan stream Box atau mesin yang memiliki tekanan uap yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung selama 2 menit dengan suhu pemanasan 65C. Tujuannya adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik pada. Dalam proses streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi Pati yang menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, Luna, elastis dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses penggorengan atau kering.



5.



Cutting and folder atau pemotongan dan pencetakan. Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur me Pada ukuran tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang kemudian, mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar. 13



6.



Frying atau Penggorengan Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie di dalam mangkok penggorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal ini minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu tujuannya dari proses penggorengan adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan pemantapan Pati tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4% sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet



7. Cooling atau pendinginan. Ruang pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas untuk menghembuskan udara segar ke Mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut. tujuannya proses mendingin adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses penggorengan hingga diperoleh suhu 30 Celcius sebelum dikemas dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu bumi yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih 2 menit. 8.



Packing atau pengemasan. Proses yang terakhir dalam produksi mie adalah pengemasan atau packing. Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mi, bumbu, minyak bumbu dan Solid ingredient lainnya dengan menggunakan etiket Sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. tujuannya dari proses Pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah dikemas selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya karton akan direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan



2.5 Penerapan Sistem Informasi Manajemen A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen 1. Sistem Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu 14



kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Elemen sistem Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : a. Tujuan, Setiap sistem memiliki tujuan (Goal) b. Masukan (input) sistem, adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. c. Proses, merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang tidak berguna, d. Keluaran (output), merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya. e. Batas (boundary) sistem, adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan).. f. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik, Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback). Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. g. Lingkungan, adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. 2. Informasi Yaitu data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima dan memiliki nilai nyata yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan saat ini maupun saat mendatang (Gordon B. Davis, 1995). Sedangkan informasi menurut Budi Sutedjo (2002: 168) merupakan hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan dalam pemahaman faktafakta yang ada. Jadi, informasi adalah keterangan, pemberitahuan, atau berita. Informasi sifatnya menambah pengetahuan atau wawasan seseorang. 3. Manajemen Secara umum dikatakan bahwa manajemen merupakan proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya (George R. Terry, 1997). Menurut Gordon B. Davis : Sistem Informasi Manajemen adalah suatu system 15



manusia/mesin yang terpadu yang menyediakan informasi yang mendukung fungsifungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan didalam organisasi. Jadi, secara umum Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan. B. Evolusi Di Bidang Aplikasi Komputer Sistem informasi adalah suatu sistem virtual yang memungkinkan manajemen mengendalikan operasi sistem fisik perusahaan. Sistem fisik (physical system) perusahaan terdiri atas sumber-sumber daya berwujud bahan baku, karyaman, mesin, dan uang. Sedangkan sistem virtual (virtual system) terdiri atas sumber daya informasi yang digunakan untuk mewakili sistem fisik. Sebagai contoh, sebuah ruang penyimpanan persediaan yang menyimpan barang-barang persediaan merupakan sistem fisik, dan file induk persediaan berbasis computer adalah suatu sistem virtual yang mencerminkan sistem fisik. Bagi perusahaan-perusahaan besar, kepetingan system informasi manajemen rasanya sudah tidak dapat diabaikan. Sistem infomarsi menajemen dibeberapa perusahaan besar memiliki beberapa komponen yaitu : 1. Sistem Pemroresan Transaksi Sebelum computer ada, sistem virtual perusahaan adalah kombinasi dari proses manual, mesin-mesin pembukuan yang digerakkan oleh kunci, dan sistem kartu berlubang (punch card system) yang memproses data perusahaan. Data terdiri atas fakta dan angka yang biasanya tidak bermanfaat karena volumenya yang besar dan sifatnya yang masih belum diolah. Sistem prakomputer memproses penggajian, persediaan, dan data penagihan serta transaksi buku besar. Proses-proses ini secara alamiah menjadi aplikasi computer yang pertama karena bagaimanapun, prosesproses ini dapat dipahami dengan mudah, dan komputer dapat meningkatkan kecepatan dan keakuratan tugas-tugas seperti ini. Sistem berbaris computer pertama disebut sistem pemroresan data elektronik (electronic data processing system –EDP). Belakangan istilah sistem informasi akuntansi (accounting information system –AIS) 16



mulai dikenal. Kini sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system) merupakan istilah yang telah umum. Sistemsistem ini berbagai satu ikatan yang sama di mana mereka memproses data yang mencerminkan aktivitas perusahaan. 2. Sistem Kantor Virtual (Virtual Office System) Pada tahun 1964, teknologi computer telah diterapkan pada tugas-tugas kantor IBM memperkenalkan sebuah mesin tik elektronik yang memiliki kemampuan mengenali pita magnetic. Mesin tik tersebut dapat menyimpan materi yang diketik di pita magnetic dan mengeluarkan kembali materi tersebut bilamana dibutuhkan. Aplikasi ini disebut pengolah kata. Ini adalah awal dari otomatisasi kantor ( office automation), yaitu penggunaan elektronk untuk memfasilitasi komunikasi. Aplikasiapliksi tambahan lainnya meliputi surat elektronik (e-mail), surat suara (voice mail), kalender elektronik, konferensi audio, konferensi video, konferensi computer, dan tranmisi faksimili (fax). Aplikasi tersebut memiliki porsi terbesar dalam penggunaan computer oleh perrusahaan sebagai sarana komunikasi. System awalnya sederhana dan bersifat administratif. Namun kini orang-orang hingga manajer menggunaka teknologi



untuk



melakukan



pengolaan



sendiri



atas



sebagian



tugas-tugas



administrative yang membantu para manajer di tahun 1960-an. Contohnya manajer menggunakan system produktivitas pribadi untuk menyimpan kalender dan buku alamat yang berisi surat menyurat, alamata e-mail, dan banyak lagi. Nomor telepon dan jadwaljadeal rapat disimpan di telepon genggam atau personal digital assiant (PDA). Kemampuan aplikasi otomatisasi kantor dapat dilakukan dimana saja melahirkan konsep kantor virtual (virtual office) , yaitu melakukan aktivitas kantor tanpa tergantung pada suatu lokasi fisik tertentu. 3. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Decision Support System) Sistem informasi manajemen mengalami kegagalan, dan kegagalan ini telah menyakinkan para spesialis informasi harus ada cara lain yang dapat membantu para pihak mencari pemecahaaan masalah untuk mengambil keputusan. Pada tahun 1976 istilah system pendukung pengambilan keputusan (decision support system) dicetuskan oleh G. Anthony Gorry dan Michael S Scott Morton, keduanya professor MIT. Suatu system pendukung pengambilan keputusan (decision support systemDSS) adalah suatu sitem yang membantu seorang manajer atau sekelompok kecil 17



manajer memecahkan satu masalah. DSS mengambil pendekatan jarak jauh dalam memecahkan masalah, berbeda dengan SIM yang mengambil pendekatan jarak dekat dengan memberikan informasi bagi sekelompok besar pencari pemecahan masalah dalam memecahkan rentang masalah yan luas. Output DSS awalnya dihasilkan data suatu basis data relasional dan mencakup laporan berlaka dan kasus serta output dari model-model matematis. Tambahan terakhir DSS meliputi kecerdasan buatan dan pemrosesan analitis secara online (on-line analytical processing). Kecerdasan buatan (artificial intelligent-AI) adalah ilmu yang meberikan kemampuan bagi computer untuk menujukan perilaku yang sama dengan seornag manusia yang memiliki kecerdasan. Kecerdasan buatan terdapat dala DSS melalui bentuk basis pengetahuan akan informasi mengenai suatu area masalah , dan suatu mesin deduksi (inference engine) yang terdapt menganalisis isi baris pengetahuan. 4. Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (Enterprise Resource Planning System) System pemoresesan transaksi, SIM, dan DSS, ketiga-tiganya dikembangkan tanpa melalui suatu rencana utama. Pada dasarnya, masing-masing system muncul sebagai respons atas kebutuhan yang berbeda-beda. Selama tahun 1990-an, perusahaanperusahaan mulai melihat keuntungan yang diberikan dari mengintegrasikan ketiga system ini sehingga mereka akan berfungsi sebagai suatu unit yang terkoordinasi. Mereka menyebut produk mereka sebagai system perencanaan sumber daya usaha (enterprise resource planning-ERP). Suatu system perencanaan sumber daya perusahan (ERP) adalaha system berbasis computer yang memungkinkan manajemen seluruh sumber saya perusahaan salam basis keseluruhan organisasi. Industry ERP tidak hanya terdiri penjual ERP. Organisasi sering kali harus membayar tingga hingga tujuh kali lipat dari harga peranti lunak untuk biaya konsultasi, pelatihan, dan hal-hal lainya yang berkaitan dengan ERP. Suatu system ERP membutuhkan adanya komitmen keuangan yang sangat besar dari organisasi



18



C. Penerapan Sistem Informasi di Perusahaan PT. Indofood Tbk 1. ERP (Enterprise Resource Planning) ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Customer Relationship Management (CRM), e-Government dan lainlain Secara modular, software ERP biasanya terbagi atas modul utama yakni Operasi serta modul pendukung yakni Finansial dan akuntasi serta Sumber Daya Manusia Keuntungan penggunaan ERP antara lain : 1. Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik 2. Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk 3. Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yg berbeda-beda. 4. Keuntungan yang bisa terukur, diantaranya : penurunan inventori, penurunan tenaga kerja secara total, peningkatan service level, peningkatan kontrol keuangan penurunan waktu yang di butuhkan untuk mendapatkan informasi. Area , Kegunaan dan Fungsi penerapan ERP di PT. Indofood



Dengan mengadopsi SAP R/3 versi 4.6C, berikut adalah cakupan implementasi ERP yang dilakukan pada PT Indofood. 1. Financial a. Financial Accounting (FI) menyediakan pengukuran secara kontinu terhadap profitabilitas dan kinerja keuangan perusahaan berdasarkan transaksi internal maupun eksternal. b. Controlling (CO) mendukung empat kegiatan operasional, yang meliputi pengendalian capital investment, pengendalian aktivitas keuangan perusahaan serta memonitor dan merencanakan pemabayaran, pengendalian pendanaan, dan juga pengendalian biaya dan profit berdasarkan semua aktivitas perusahaan. c. Investment Management (IM) 19



menyediakan analisis kebijakan investasi jangka panjang dan fixed assetsdari perusahaan untuk membantu proses pengambilan keputusan. d. Treasury (TR) mengintegrasikan atara cash management dan cash forecasting dari aktivitas, logistik, dan transaksi keuangan. e. Enterprise Controlling (EC) memberikan akses bagi Enterprise Controller kepada Information Warehouse mengenai hal-hal eperti kondisi keuangan perusahaan, hasil dari perencanaan dan pengendalian perusahaan, investasi, maintenance dari aset perusahaan, akuisisi dan pengembangan SDM perusahaan, kondisi pasar yang berkaitan dengan pengambilan keputusan (market size, market share, dan competitor performance), serta faktor-faktor struktural dari proses bisnis (struktur biaya, financial accounting, danprofitability analysis) 2. Logistics a. Logistics Execution (LE) pengaturan logistik dari purchasing hingga distribusi. Dari purchase requisition, good receipt, hingga delivery dengan informasi yang terintegrasi dengan modul-modul lainnya. b. Sales and Distribution (SD) membuat struktur data yang mampu merekam, menganalisis, dan mengontrol aktivitas untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan dan menghasilkan profit yang baik dalam periode akuntansi berikutnya. c. Materials Management (MM) membantu manajemen dalam aktivitas sehari-hari dalam aspek konsumsi material, energi, dan servis terkait. d. Plant Maintenance (PM) mendukung dan mengontrol pemeliharaan peralatan dan bangunan secara efekti, mengatur data perawatan, dan mengintergrasikan data komponen peralatan dengan aktivitas operasional yang sedang berjalan. e. Production Planning and Inverntory Comtrol (PP) merencanakan dan mengendalikan jalannya material sampai dengan proses 20



delivery produk. f. Quality Management (QM) berfungsi menyediakan master data berdasarkan rekomendasi dari ISO-9000 series. g. Project System (PS) mendukung perencanaan pendahuluan terhadap waktu dan value, perencanaan detail menggunakan cost element/unit costing, menetapkan waktu kritis, pendeskripsian aktivitas dan penjadwalan, koordinasi dari resourced melalui otomatisasi permintaan material, manajemen inventory, network planning (SDM, kapasitas, material, operating resources, dam servis), monitoring material, kapasitas dan dana selama proyek berjalan, evaluasi akhir proyek dengan analisis hasil dan perbaikan. 3. Human Resources Secara umum membantu dalam memudahkan melaksanakan manajemen yang efektif terhadap salary, benefit, dan biaya yang berkaitan dengan SDM perusahaan, melindungi data personalia dar pihak luar, serta membangun sistem rekruitmen dan pembanguna SDM yang efisien melalui manajemen karir. Meliputi:  Personnel Management (PA)  Personnel Time Management (PT)  Payroll (PY)  Training and Event Management (PE)  Organizational Management (OM)  Travel Management (TM)  Signifikansi Penerapan ERP di PT. Indofood Beberapa perubahan berupa manfaat yang signifikan di luar features dan fungsi yangdijabarkan adalah: 1. Meningkat drastisnya ketepatan antara supply dengan demand konsumen pada tiap area distribusi 2. Distribusi informasi yang terintegrasi sehingga mempercepat alur informasi sekaligus memberikan data akurat yang dibutuhkan untuk tiap jenjang pengambilan keputusan di tiap lini divisi. 21



3. Meningkatkan efisiensi biaya 4. Mengurangi



biaya



administrasi



melalui



efektifitas



metode



manajemen



pengarsipan dan distribusi data terpadu Penerapan SAP di PT. Indofood Indofood adalah perusahaan pemroduksi mie instant terbesar didunia, dengan 14 pabrik termasuk di Indonesia sendiri. Perusahaan yang juga beroperasi di Cina dan Nigeria menjual lebih dari 8 miliar paket mie instant tiap tahunnya. Disamping beberapa variasi porduk antara lain snack,kecap, bumbu penyedap, makanan bayi dan soft drink.Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan pasar kedepannya membuat. Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan faktor penting dalam kesuksesan perusahaan. Gunawan Samahita, Chief Information and Knowledge Officer Indofood, menjelaskan “Perbedaan varian dari mie instant harus berisi bumbu yang tepat yang di produksi oleh Food Ingredient Division (FID). Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk (Production Plans) mereka sehinggaakan selalu tersedia segala jenis bumbu yang dibutuhkan oleh berbagai varian darimie instant. Pada waktu yang sama, mereka harus menjaga agar persediaan digudang seminimal mungkin. Hanya aplikasi ERP yang dapat membuat hal itu dapat diatur dandijadwalkan dengan sebaik mungkin.Dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensi bisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance Planner and Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) danmySAP Business Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse (SAPBW) Fungsi penerapan ERP diantaranya : 1. Tetap Mempertahankan Platform Ketika memilih platform dari system ERP, Indofood melihat 3 buat kriteria antara lain reliability, scalability, dan kemudahan manajemen. Dengan melihat kriteria itu, terpilihlah IBM iSeries sebagai platform hardware yang digunakan. ISeries memiliki keamanan, skalability dan efisiensi biaya dalam mendukung SAP, dan membantu perusahaan Indofood memaksimalisasi nilai dari solusi SAP. Ketika Indofood memperluas inti dari system SAP R/3 untuk memasukkan SAP BW dan SAP APO, tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi untuk mengganti platformserver. Data SAP



22



tersimpan dan diatur oleh IBM DB2 Database Management.Gunawan mengatakan, “iSeries telah berjalan dengan sangat baik, dan kami memilikikemampuan dasar dari OS/400. Oleh karena itu, merupakan pilihan logis jika kami tetap mempertahankan teknologi dari IBM ini. iSeries memberikan virtually trouble-free operation, dan memberikan apapun yang kami butuhkan sesuai dengan kriteriakami yaitu scalability, reliability, dan maintainability.” 2. Menyesuaikan Minat Konsumen Agar mendapatkan efisiensi produksi yang luar biasa dan memaksimalkan pendapatan, Indofood harus dapat jeli melihat keinginan konsumen sebaik mungkin Diwaktu yang akan dating. Dengan menggunakan solusi SAP, Indofood dapat menganalisis transaksi data secara mendetail, untuk melihat perubahan pola yangterjadi dalam minat konsumen dan kemudian merespon secara efektif. “Sebagai contoh, kita dapat menganalisis informasi rasa apa saja yang paling laristerjual di kota Sukabumi atau rasa apa saja yang tidak laku di Sibolga, sehingga kitadapat mengirimkan jenis rasa mie instant yang tepat ditempat yang dituju, sehinggaakan meningkatkan potensi penjualan. SAP memberikan informasi yang mendetaildengan sangat cepat dimana hal tersebut merupakan keuntungan bisnis yang vital 3. Integrasi Sistem Hilir Dengan sistem ERP kelas dunia, indofood telah memulai untuk perencanaan kedepan, bertujuan untuk memperluas operasinya sekaligus meningkatkan efisiensi biaya. Salah satu tujuan bisnisnya saat ini adalah untuk mengelompokkan pelangganpelanggan dengan lebih akurat, kemudian melayani kelompok sesuai dengan minatnya masing-masing dan akan bekerja lebih erat dengan para distributor hingga pengecer. Ini akan memungkinkan untuk meningkatkan perencanaan kapasitas dan membantu meningkatkan efisiensi serta mengurangi biaya. Sudah jelas bahwa platform komputasi terbuka adalah mutlak diperlukan untuk mendukung integrasi sistem hilir, yang akan memungkinkan interoperabilitas aplikasi termasuk warisan sistem dan aliran data realtime melalui berbagai sistem ERP. 4. Pengarsipan Dokumen Akhirnya Indofood juga melakukan penyederhanaan sistem pengarsipan, dengan menggunakan IBM Content Manager Common Store untuk SAP. Software ini 23



bertindak sebagai pengarsipan manajemen data terpadu dan solusi distribusi, mengintegrasikan dokumen SAP dan non SAP ke arsip tunggal



untuk



memaksimalkan efisiensi sistem dan mwngurangi biaya administrasi. Dengan menggunakan IBM Content Manager Common Store untuk SAP, perusahaan mampu mengurangi kekbutuhan penyimpanan dokumen, serta tetap mempertahankan kemampuan untuk mengambil dokumen lama seperti laporan pajak tanpa kesulitan. Sistem informasi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. akan dijabarkan secara detail pada diagram berikut :



2.6 Penerapan Metode SDLC (System Development Life Cycle) PT. Indofood CBP Sukses Makmur adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman yang didirikan di indonesia. PT. Indofood telah berkembang menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan mengadakan kegiatan operasional yang mencangkup seluruh tahapan proses produksi makanan, dimulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang siap dipasarkan oleh para pedagang eceran. Analisa menggunakan metode SDLC : 1. Tahap Perencanaan Tahapan perencanaa merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem. Perencanaan tersebut mencangkup perencanaan pengadaan perangkat jaringan teknologi informasi, rencana membangun gedung 24



kantor dan lain-lain. SDLC menyampaikan spesifikasi secara detail apa yang harus dilakukan dari sistem pada waktu tertentu seperti input harus diterima, input harus dijual, proses harus dilakukan, dan pelaksanaan harus meyakinkan. Mendefinisikan keperluan harus lengkap, akurat dan detail karena akan digunakan untuk mendesain program dan dapat menentukan kualitas program. PT. Indofood memerlukan waktu beberapa tahun dalam mengumpulkan dan mengukuhkan apa yang diperlukan TI. Keuntungan yang bisa diperoleh jika perencanaan dilakukan secara matang adalah ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas. Informasi ini memberikan perkiraan awal besarnya sumber daya yang diperlukan. 2. Tahap Analisis Dua aspek yang terdapat pada tahapan ini, yaitu aspek ekonomi atau bisnis dan aspek teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajari tentang karakteristik organisasi yang bersangkutan. Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan di PT. Indofood dan mempelajari fungsifungsi manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi. Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalah penting yang harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan. 3. Tahap Perancangan/Desain Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti system basis data, jaringan komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya. 4. Tahap Implementasi Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertarna kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Keputusan perusahaan untuk menggunakan phasing strategy sangat tepat karena karakteristik dari PT. Indofood sebagai 25



perusahaan yang sangat besar dengan sistem yang sangat luas dan kompleks. Tahap pemasangan pada SDLC memerlukan rencana pemasangan, data cleanup, dan perubahan. Pelaksanaan PT. Indofood mempunyai kemudahan untuk memperoleh dukungan dari vendor ketika timbul masalah. Pemeliharaan PT. Indofood juga memikirkan faktor ini meskipun pemeliharaan merupakan tugas dari vendor sebelum paket diganti. Untuk mempersiapkan diri menghadapi hal yang terburuk, PT. Indofood menyusun rencana kuat yang terpisah untuk devisi TI dengan memberikan kesempatan lebih untuk karyawan memperdalam pengetahuan tentang sistem dan keahlian TI yang lain, sehingga ini akan mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap vendor. Pemberian pelatihan (training) harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan, pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki terhadap sistem baru yang akan diterapkan. Dengan cara ini, seluruh jajaran pengguna akan dengan mudah menerima sistem tersebut dan memeliharanya dengan baik di masa-masa mendatang. 2.7 Pembaharuan dan Perubahan sistem pada PT. Indofood Tbk Pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur (Food Seasoning Division) mengalami kesulitan untuk mengakses data dan informasi untuk anggotanya menjadi kurang efektif dan efisien. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perusahaan mencoba membuat website yang dapat mengefisiensi proses media informasi yang lebih mudah agar mekanisme sistem informasi menjadi interaktif dan efektif untuk admin dan mudah dilihat oleh para anggota SPSI di PT. Indofood CBP Sukses Makmur (Food Seasoning Division) dan rekan-rekan Pengurus Unit Kerja di perusahaan lain. 1. Model Pengembangan Perangkat Lunak (Waterfall) Menurut Shalahuddin dan Rosa (2013:28) Sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung (support). Dengan melakukan perubahan pada: 



Analisis kebutuhan perangkat lunak Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan 26



kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan. 



Desain Desain perangkat adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.







Pembuatan kode program Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.







Pengujian Pengujian fokus pada perangkat lunak secara segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.



2. Menerapkan Logical Record Structure (LRS) Menurut Lestari (2013) “Logical Record Structure dibentuk dengan nomor tipe record. Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan dengan nama yang unik”. Perbedaan LRS dengan ERD dan tipe record berada diluar field tipe record ditempatkan. LRS terdiri dari link-link diantara tipe record. Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi tanda field-field yang kelihatan pada kedua link type record. Penggambaran LRS PT Indofood Tbk dimulai dengan menggunakan model yang dimengerti. Dua metode yang dapat digunakan, dimulai dengan hubungan kedua model yang dapat dikonversikan ke LRS. Metode yang lain dimulai dengan Entity Relationship Diagram dan langsung dikonversikan ke LRS. 27



Berikut tahapan transformasi ERD ke LRS menurut Wulandari (2013) 



Konversi ERD ke LRS, Entity Relationship Diagram harus diubah ke bentuk LRS (struktur record secara logic). Dari bentuk LRS inilah yang nantinya dapat ditransformasikan ke bentuk relasi tabel.







Konversi ERD ke LRS, sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah ERD akan mengikuti pola pemodelan tertentu. Dalam kaitannya dengan konversi ke LRS, untuk perubahan yang terjadi adalah mengikuti aturan- aturan berikut: a. Setiap entitas diubah kebentuk kotak dengan nama entitas, berada diluar kotak dan atribut berada didalam kotak. b. Sebuah Relationship kadang disatukan, dalam sebuah kotak bersama entitas,kadang sebuah kotak bersama- sama dengan entitas, kadang disatukan dalam sebuah kotak tersendiri. c. Konversi LRS ke relasi tabel atau tabel adalah bentuk pernyataan data secara grafis dimensi,yang terdiri dari kolom dan baris. Relasi adalah bentuk visual dari sebuah file, dan tiap tuple dalam sebuah field, atau dalam bentuk lingkaran. Diagram Entity Relationship dikenal dengan sebutan atribut. Konversi dari logical structure, dilakukan dengan cara: 1. Nama logical record structure menjadi nama relasi. 2. Tiap atribut menjadi sebuah kolom didalam relasi.



28



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Secara umum Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan. Setelah di implementasikan LRS pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur (Food Seasoning Division), dapat menyimpulkan hal yang bisa di ambil dari implementasi Sistem Informasi Keanggotaan adalah sebagai berikut: 1. Implementasi dari Sistem Informasi Keanggotaan ini proses administrasi keanggotaan dapat dilakukan dengan cepat dan waktu yang flexible. 2. Dengan membuat website informasi ini, dapat memudahkan organisasi SPSI PT. Indofood CBP Sukses Makmur (Divisi Food Seasoning)



3.2 Saran Sistem informasi itu penting dalam kehidupan. Sehingga setiap orang terutama pekerja kantor harus memahami implikasi terhadap perubahan dalam teknologi informasi sebagai ganti dari merencanakan untuk menghadapinya, dan menggunakan perubahan tersebut sebagai suatu keunggulan kompetitif. Dan selalu melakukan update dan modifikasi website agar selalu dapat menarik perhatian pengunjung Pt Indofood Tbk



29



DAFTAR PUSTAKA



http://ervinanons.blogspot.com/2017/10/sim-dalam-ptindofood.html?m=1 https://core.ac.uk/download/pdf/16507081.pdf https://daftarperusahaanindonesia.com/2008/08/daftar-alamat-perusahaan-indofood-indonesia/ https://id.m.wikipedia.org/wiki/Indofood https://webapp.indofood.com/e-Recruitment/ https://www.indofoodsolutions.com/produk Shalahuddin, M., dan A.S, Rosa. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.



30



31