Makalah Fisika Dasar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH APLIKASI KONSEP FLUIDA DINAMIS DI BIDANG PANGAN



Disusun oleh : Dean Aryani H0920028 Kelas A



PROGRAM STUDI ILMU TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2020



KATA PENGANTAR Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan Tugas Makalah Fisika Dasar untuk tahun ajaran 2020/2021. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Ir. Sigit Prabawa, M.Si selaku dosen mata kuliah Fisika Dasar yang telah membimbing dalam mengerjakan Tugas Makalah Fisika Dasar ini. Dalam makalah ini, penulis telah berusaha memberikan makalah dengan topik Aplikasi Konsep Fluida Dinamis Di Bidang Pangan. Penulis juga melampirkan berbagai gambar untuk mempermudah pembaca dalam memahami makalah ini. Selain itu, penulis juga melampirkan informasi kepustakaan yang berkaitan dengan makalah Aplikasi Konsep Dinamis Fluida Di Bidang Pangan. Semoga makalah yang telah penulis susun ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat memenuhi kriteria penilaian tugas yang baik. Penulis mohon maaf apabila dalam penulisan Tugas Makalah Fisika Dasar ini terdapat banyak kesalahan dan hal-hal lain yang tidak berkenan. Terima kasih.



Kebumen, 18 Desember 2020



Dean Aryani



DAFTAR ISI



Halaman Judul……………………………………………………………………..1 KATA PENGANTAR.............................................................................................2 DAFTAR ISI............................................................................................................3 DAFTAR GAMBAR...............................................................................................4 BAB 1......................................................................................................................5 PENDAHULUAN...................................................................................................5 1.1



Latar Belakang..........................................................................................5



1.2



Rumusan Masalah.....................................................................................6



1.3



Tujuan........................................................................................................6



BAB 2......................................................................................................................7 Tinjauan Pustaka......................................................................................................7 2.1



Konsep fluida............................................................................................7



2.2



Persamaan dan Hukum Fluida Dinamis....................................................8



BAB 3....................................................................................................................14 Pembahasan............................................................................................................14 BAB 4....................................................................................................................17 Penutup...................................................................................................................17 4.1



Kesimpulan..............................................................................................17



Daftar Pustaka........................................................................................................18 LAMPIRAN...........................................................................................................20



DAFTAR GAMBAR



Gambar 2.5 Skema pengukuran aliran fluida dengan venturimeter……………...11 Gambar 2.6 Skema tabung pitot………………………………………………….12 Gambar 2.7 Fluida pada Hukum Torricelli………………………………………12 Gambar 2.8 Fluida yang mengalir melewati bola………………………………..13



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1Latar Belakang Zat yang ada di bumi memiliki fase yang berbeda-beda. Zat tersebut dibedakan atas tiga macam yaitu padat, cair, dan gas. Zat yang mempunyai fase padat tidak dapat mengalir seperti bebatuan, logam, dan besi. Zat padat mempunyai molekul yang rapat dengan gaya kohesi yang kuat. Sedangkan zat yang dapat mengalir yaitu zat cair dan gas. Air, sirup, minyak, susu merupakan zat yang berbentuk cair. Kecenderungan zat cair akan mengumpulkan dan membentuk tetesan (dalam jumlah sedikit), membentuk permukaan bebas (free surface) serta mempertahankan volume pada medan gravitasi jika dibagian atasnya tidak ada penahan. Sifat lainnya adalah perubahan tekanan dan temperatur hampir atau sama sekali tidak berpengaruh terhadap volume sehingga zat cair dianggap bersifat incompressible. Gas memiliki jarak antar molekul yang besar sehingga gaya kohesifnya sangat kecil dapat diabaikan, gas ini dapat mengalami pemuaian secara bebas sampai tertahan oleh dinding yang menahannya. Volume gas tidak dapat dipastikan tergantung wadah yang ditempatinya. Fuida merupakan suatu zat yang dapat mengalir, dari ketiga fase yang tergolong fluida yaitu fase cair dan gas. Ilmu yang membahas tentang statistika fluida (fluida diam) atau fluida dinamis (fluida bergerak) dan termasuk interaksi anatra fluida dengan benda padat atau lainnya disebut mekanika fluida. Dalam fluida dinamis dipelajari beberapa persamaan dan hukum dasar seperti persamaan kontinuitas, hukum bernoulli, hukum torricelli, dan hukum stokes. Setiap manusia membutuhkan makanan dan minuman untuk mendapat energi sehingga dapat melakukan aktivitas lain. Makanan sebagai kebutuhan primer manusia untuk mempertahankan hidupnya. Penerapan fluida dinamis dalam bidang pangan sangat banyak terutama dalam pengolahan bahan pangan menjadi bahan jadi. Banyak industri pangan menggunakan prinsip-prinsip fluida dinamis dalam proses pengolahan pangan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menyajikan aplikasi konsep fluida dinamis di bidang pangan.



1.2



Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, penulis mencoba menyampaikan tentang aplikasi konsep fluida dinamis di bidang pangan yaitu : 1. Apakah fluida dinamis memiliki peran penting dalam aplikasi di bidang pangan ? 2. Apa saja contoh penerapan fluida dinamis dalam bidang pangan ?



1.3



Tujuan Tujuan makalah Fisika Dasar “Aplikasi Konsep Fluida Dinamis di Bidang Pangan adalah sebagai berikut : 1. Mempelajari konsep fluida dinamis dengan sifat-sifat alirannya 2. Mengetahui penerapan aplikasi konsep fluida dinamis di bidang pangan



BAB 2 Tinjauan Pustaka



3. Konsep fluida Menurut Victor



dalam Fathoni dan Sentot (2018), Fluida



merupakan zat yang dapat mengalami perubahan terus menerus atau dapat dikatakan memiliki sifat kontinu jika mengenai tegangan geser baik sekecil apapun tegangan geser. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dengan partikelnya mudah bergerak dan merubah bentuk tanpa adanya pemisahan massa. Fluida sangat mudah mengikuti bentuk wadah karena ketahanan yang dimiliki fluida terhadap perubahan bentuk sangat kecil. Ilmu



yang



mempelajari



tentang



fluida



dinamis



disebut



hidrodinamika. Sedangkan hidrostatika adalah ilmu yang mempelajari fluida diam. Ada dua jenis fluida yaitu fluida statis (fluida diam) dan fluida dinamis (fluida bergerak). Fluida statis terjadi ketika fluida sedang diam atau pada posisi yang setimbang. Sedangkan



Fluida dinamis



dilihat saat fluida dalam posisi bergerak (Abidin , 2013). Menurut Spurk and Akse dalam Tiwow (2015), Fluida Newtonian adalah fluida yang tegangan gesernya berbanding lurus secara linier dengan gradien kecepatan dengan arah tegak lurus pada bidang gesernya. Jadi dapat diartikan fluida ini dapat mengalir terus dengan tidak terpengaruh oleh gaya gaya yang bekerja pada fluida. Air dikatakan termasuk fluida Newtonian karena sifat-sifat air sama dengan fluida baik dalam keadaan duduk. Partikel fluida yang berpindah dari satu titik ke titik lain dapat mengalami percepatan dan perlambatan. Gaya netto yang bekerja pada partikel haru sama dengan massa dikali percepatannya hal ini berdasarkan hukum Newtonian (White, 1991). Aliran atau debit fluida (Q), ketika suatu fluida yang mengisi pipa mengalir di dalam pipa memiliki laju rata rata (v). Aliran atau debit adalah Q = Av dimana A adalah luas penampang melintang pipa. Satuan Qa adalah m3/det dalam SI, dan ft3/det dalam satuan umum Amerika (Buech, 2006).



Penjelasan aliran fluida yang digunakan sebagai penanda derajat dari gesekan internal pada suatu fluida disebut viskositas. Gaya viskos atau gesekan internal berhubungan dengan adanya hambatan pada dua lapisan fluida yang berdekatan sehingga dapat bergerak relatif antara satu dengan yang lainnya. Fluida memiliki sebagian energi kinetik yang akan berubah menjadi energi internal disebabkan karena viskositas. Proses ini hampir sama ketika benda meluncur di permukaan mendatar kasar dengan hilangnya energi kinetik (Gunawan dkk., 2017). .2



Persamaan dan Hukum Fluida Dinamis a.Persamaan Kontinuitas Persamaan kontinuitas sangat berhubungan erat dengan debit. Debit merupakan banyaknya jumlah fluida yang mengalir setiap satuan waktu dengan melewati permukaan. Persamaan kontinuitas menyatakan bahwa massa bersifat kekal dimana laju aliran suatu massa adalah perkalian kerapatan dengan laju aliran volume. Ketika fluida mengalir masa yang dimiliki fluida selalu tetap meskipun berada pada titik yang berbeda. Persamaan kontinuitas dapat dinyatakan dengan besaran laju aliran massa fluida yang mempunyai kecepatan (V) dan kerapatan ( ρ) mengalir pada luas penampang (A) dapat dituliskan sebagai berikut ; m = ρ . Q=ρ .V . A Keterangan : ρ=¿kerapatan fluida (kg/m3) Q = debit aliran (m3/s) V = kecepatan aliran (m/s) A = Luas bidang (m2)



Gambar 2.1 Laju aliran massa fluida pada dua saluran dengan diameter berbeda (Suhendra, 2019). b.Hukum Bernoulli Hukum ini menguraikan suatu keadaan berkaitan dengan luas penampang yang dialirkan suatu zat air disebut hukum Bernoulli. Berdasarkan prinsip Bernoulli jika kecepatan aliran fluida tinggi menyebabkan tekanan fluida yang ditimbulkan akan rendah. Begitu pula kebalikannya kecepatan aliran fluida yang rendah akan menimbulkan tekanan fluida menjadi tinggi. Berikut ini persamaan Bernoulli, 1 1 P1  v12  gh1  P2 v22  gh2 2 2 Keterangan : P = Tekanan (Pa)  = Massa jenis fluida (kg/m3) V = Kecepatan aliran fluida (m/s) g = Percepatan gravitasi (m/s2) h = Tinggi tabung alir (m)



Gambar 2.2 Penampang aliran fluida (Abidin , 2013) Dalam aplikasi Bernoulli dapat digunakan dalam kehidupan sehari hari dan dapat digunakan untuk membuat alat alat canggih



seperti penerbangan pesawat, pembangkitan listrik tenaga air, system perpipaaan dan sebagainya. 1.Alat penyemprot Dalam suatu pipa horizontal terjadi perubahan energi potensial yang kecil ketika fluida mengalir dan tekanan dapat berkurang ketika kelajuan aliran bertambah. Kelajuan aliran fluida dapat dipercepat dengan memperkecil luas penampang. Prinsip ini berlaku pada alat penyemprot racun serangga, penekanan pada batang penghisap akan membuat udara terpaksa keluar tabung pompa melalui lubang ujung pompa.



Gambar 2.3 Penyemprot racun serangga (Suhendra, 2019) 2. Karburator Karburator merupakan alat untuk mencampur udara dengan bahan bakar yang digunakan untuk keperluan mesin pembakaran. Pada alat ini akan terjadi penyempitan penampang atas yang menyebabkan udara bergerak dengan kelajuan yang tinggi dan membuat tekanan menjadi menurun. Tekanan atmosfer akan sam dengan tekanan pada bagian dalam tangka bensin. Sebelum masuk dalam silinder mesin bahan bakar terlebih dahulu akan menyembur karena adanya tekanan atmosfer ini tercampur dengan udara.



Gambar 2.4 Skema karburator (Abidin , 2013) 3. Venturimeter Pengukuran laju aliran fluida pada pipa yang tertutup menggunakan alat yang disebut venturimeter. Alat ini digunakan dalam pengukuran laju aliran pipa-pipa dalam tempat pengilangan kapal tengker di pelabuahan. Pipa dengan ukuran penampang yang berbeda dipasang dengan penampang pipa utama setelah itu dapat dilakukan pengukurana tekanan fluida.



Gambar 2.5 Skema pengukuran aliran fluida dengan venturimeter (Abdullah, 2016) 4. Tabung Pitot Pengukuran laju aliran udara menggunakan tabung pitot yang memiliki lubang pada kedua ujungnya. Udara akan diam jika masuk pada tabung sedangkan untuk udara yang berada pada tabung 2 mempunyai laju sama dengan udara luar. Tabung pitot digunakan dalam kerangka pesawat terbang dengan ditandai adanya tabung yang menonjol.



Gambar 2.6 Skema tabung pitot (Abdullah, 2016) c.Hukum Torricelli Hukum Torricelli mengatakan bahwa aliran fluida yang berada pada permukaan memiliki kecepatan sama dengan 0 atau tidak mengalami pergerakan tetapi memiliki ketinggian maksimum (Fathuroya, 2017). Jika terdapat lubang kebocoran, dimana diameter lubang yang terletak pada dinding wadah memiliki ukuran yang kecil sedangkan diameter wadah yang jauh lebih besar maka kelajuan air ketika keluar dari lubang tersebut akan sama dengan kelajuan yang didapatkan saat air jatuh bebas pada ketinggian h (Safitri, I., 2015).



Gambar 2.7 Fluida pada Hukum Torricelli 1 1 P1  v12 gh  P2  v22  gh 2 2 atau 1 2 v2  g (h1  h2) 2 atau v2 = √ 2 g ¿ ¿ (Abdullah, 2016). d. Hukum Stokes Jika suatu nilai viskositas bernilai 0 pada fluida yang diam kemudian melewati fluida yang bergerak maka akan terbetuk pola garis yang



simetris. Terjadi gesekan yang mengakibatkan gaya gesek terhadap kekentalan. Rumus gaya kekentalan pada fluida sebagai berikut, F=πηrv Keterangan : F = gaya (N) η = viskositas fluida (Pa.s) r = jari-jari bola (m) v = kecepatan realtif terhadap fluida (m/s) sedangkan untuk menentukkan kecepatan akhir bola dapat dihitung menggunakan persamaan berikut ; v akhir=



2 2g r ( ρbola - ρ fluida) 9 η



Keterangan : v akhir= kecepatan akhir bola (m/s) r = jari-jari bola (m) g = gaya gravitasi (m/s2) η = viskositas fluida (Pa.s) ρbola = densitas bola (kg/m3) ρ fluida = densitas fluida (kg/m3)



Gambar 2.8 Fluida yang mengalir melewati bola (Safitri, I., 2015). BAB 3 Pembahasan Zat yang memiliki kemampuan berubah secara kontinu karena adanya geseran atau memiliki reaksi terhadap tegangan geser baik itu



sangat kecil disebut fluida (Fitrianto dkk., 2015). Sedangkan fluida dinamis merupakan suatu zat cair mengalir karena tidak dapat menahan tegangan geser, zat cair ini lebih cenderung menjaga volumenya dan membentuk permukaan bebas dalam medan gravitasi, jika tidak tertutup dari atas (White, 1988). Pangan merupakan kebutuhan primer atau dasar bagi manusia yang harus dipenuhi setiap harinya. Berdasarkan UU No. 18 Tahun 2012 pasal 1mengatakan bahwa pangan adalah segala sesuatu yang dapat diolah atau tidak diolah digunakan sebagai makanan dan minuman yang nantinya akan dikonsumsi manusia baik berupa bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, ataupun bahan lainnya yang kemudian diproses dengan penyiapan, pengolahan, dan pembuatan makanan atau minuman (Suhaimi, A., 2019).  Proses pengolahan pangan menjadi suatu faktor utama dalam menghasilkan produk pangan yang aman untuk dikonsumsi. Dalam proses pengolahan pangan dilakukan seminimal mungkin agar gizi yang ada pada pangan tidak hilang (Subroto, 2008). Tujuan pengolahan pangan adalah untuk meningkat umur simpan dari bahan pangan agar nilai daya guna dari bahan pangan tidak berkurang. Dalam menjaga kebersihan dari bahan pangan cair diperulakan sistem transport agar kulaitas dari produk dapat terjaga dengan baik. Reoligi membahas tentang konsep yang berhubungan dengan aliran fluida untuk menjelaskan aliran suspensi, aliran produk tepung, produk pangan solid, dan tekstur pangan. Pada proses pengolahan bahan pangan cair biasanya diperlukan pompa pada proses pemindahan (Ratna dkk., 2013).



Salah satu contoh mesin yang menggunakan prisip fluida yaitu pompa yang berguna sebagai pemindah cairan dari tempat satu ke tempat lainnya melewati saluran atau pipa dengan cara menambah energi pada cairan, yang dipindahkan dan berlangsung kontinu. Pompa ini akan



membawa fluida cair dari suatu tempat yang memiliki kedudukan lebih rendah ke tempat dengan kedudukan lebih tinggi melalui sistem perpipaan. Pada industri minyak banyak menggunakan pompa sentrifugal yang menuntut adanya sifat dari pompa yang dipakai untuk minyak memperoleh nilai performansi pompa dengan tingkat kepercayaan yang tinggi (Arijanto, 2015). Adanya pompa air dapat mempengaruhi suatu aliran. Bentuk aliran yang timbul akibat adanya pompa berbeda-beda tergantung pada kompleksitas pompa. Ukuran kompleksitas dari pompa adalah getaran, aliran yang merembas, dan kestabilan pompa (Bachroudis et al., 2008). Pada pompa sentrifugal, air masuk secara aksial melalui mata impeler dan air keluar secara radial. Pompa ini berguna dalam, pabrik pengolahan makanan contohnya pada transfer susu kental manis yang memiliki fase cair agar tidak terjadi gumpalan pada produk dan buih yang nantinya dapat merusak susu kental manis sehingga tidak layak untuk dipasarkan (Ratna dkk., 2013). Pompa akan mentransfer cairan dari tekanan rendah ke tekanan tinggi dalam sistem ini, cairan akan bergerak ke arah yang berlawanan karena perbedaan tekanan (Holmér, 1999). Aplikasi fluida dinamis dalam kehidupan yaitu



potensi



penggunaan Computational Fluid Dynamics (CFD) dalam melakukan suatu evaluasi dari proses termal makanan berwujud cair terutama pada geometri kemasan terbaru atau nonkonvensional telah banyak digunakan untuk lebih dalam proses termal makanan, dan ini adalah salah satu metode terapan dan paling sering digunakan untuk pengawetan makanan (Augusto dan Cristianini, 2012), memproduksi pewarna makanan yang berasal dari buah Opuntia stircta dengan sistem pengeringan semprot (Obon dan Lopez, 2009),



proses pemanfaatan fluida juga diterapkan



dalam turbin picohydro merupakan baling-baling yang berbasis fluida tertutup (Williamson et al., 2014), proses perpindahan produk dari satu tempat ke tempat lain merupakan sebuah operasi yang mendasar dan



sangat penting. Pada distribusi air minum dengan percobaan pipa yang digunakan dalam sistem industri air minum. Rangkaian pipa sebelumnya didesain sehingga mampu memenuhi kebutuhan pada perindustrian pabrik. Di dalam pabrik terdapat banyak percabangan dari pipa dan akan membentuk sistem perpipaan yang nantinya akan menghasilakan distribusi aliran berbeda beda (Nurcholis, 2008). Aplikasi dalam bidang pangan yang menerapkan persamaan Bernoulli pada proses pengolahan bahan pangan yaitu untuk menghitung banyaknnya transport fluida yang akan melalui pipa dan dalam pembuatan desain dari pipa sterilisasi UHT. Dalam menentukan waktu lamanya holding fluida pada holding tube ini dapat ditentukan dengan mengurangi kecepatan alir fluida. Hal itu dilakukan dengan cara penaikan luas penampang atau parameternya. Sedangkan untuk penghitungan kecepatan fluida untuk masuk pada proses sebelumnya digunakan sebagai penentu lubang pada tank dalam proses pengolahan menggunakan prinsip teorema toricelli.



Selain itu, pada proses pengendapan atau biasa disebut



sedimentasi terdapat molekul-molekul yang memiliki bentuk bulat seperti bola. Prinsip ini hanya berlaku pada aliran stramline atau lurus dan molekul yang berbentuk bola. Penghitungan molekul ini hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi sedangkan jika ada gaya yang lainnya penghitungan hukum stokes tidak akan bisa (Fathuroya, 2017).



BAB 4 Penutup



.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penjelasan dan pembahasan pada makalah Aplikasi konsep fluida dinamis di bidang pangan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut; 1. Fluida dinamis memiliki peran yang penting dalam bidang pangan khususnya dalam pengolahan bahan pangan. 2. Contoh penerapan aplikasi konsep fluida dinamis dibidang pangan yaitu, transfer bahan pangan cair, Computational Fluid Dynamics (CFD) dalam pengawetan makanan, pengeringan pada produksi pewarna makanan Opuntia stricta, turbin picohydro, distribusi air minum, perhitungan banyaknnya transport fluida melalui pipa, penentuan lamanya holding fluida, dan pengendapan atau sedimentasi.



Daftar Pustaka



Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar 1. Insitut Teknologi Bandung. Bandung. Abidin, Kurniati dan Sri Wagiani. Studi Analisis Perbandingan Kecepatan Aliran Air melalui Pipa Venturi dengan Perbedaan Diameter Pipa. Jurnal Dinamika. Vol. 4(1) : 62 – 78. Arijanto, A., Yohana, E., & Sinaga, F. T. (2015). Analisis Pengaruh Kekentalan Fluida Air dan Minyak Kelapa Pada Performansi Pompa Sentrifugal. Jurnal Teknik Mesin. Vol. 3(2) : 212-219. Augusto, P. E. D., & Cristianini, M. (2012). Computational fluid dynamics evaluation of liquid food thermal process in a brick shaped package. Food Science and Technology. Vol. 32(1) :134-141. Bacharoudis, E. C., Filios, A. E., Mentzos, M. D., & Margaris, D. P. (2008). Parametric study of a centrifugal pump impeller by varying the outlet blade angle. The Open Mechanical Engineering Journal. Vol.2(1) :75-83. Bueche, F. J., & Hecht, E. (2006). Fisika Universitas Edisi Kesepuluh. Erlangga. Jakarta. Fathoni, Wildan dan Sentot Novianto. Analisa Aliran Fluida (Fully Developed Flow) pada Pipa Circular dengan Menggunakan CFD Fluent. Jurnal Teknik Mesin UNTIRTA. Vol. 4(2) : 43 – 49. Fathuroya, V., Muchlisyiyah, J., & Yuwono, S. S. (2017). Fisika Dasar untuk Ilmu Pangan. Universitas Brawijaya Press. Malang. Fitrianto, M. B., Darmanto, D., & Syafa'at, I. (2015). Pengujian Koefisien Gesek Permukaan Plat Baja St 37 Pada Bidang Miring Terhadap Viskositas Pelumas Dan Kekasaran Permukaan. Majalah Momentum.Vol. 11(1) :1318. Gunawan, Y., Endriatno, N., & Anggara, B. H. (2017). Analisa Pengaruh Pengelasan Listrik Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon Rendah dan Baja Karbon Tinggi. ENTHALPY ENTHALPY-Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin. Vol. 2(1) : 1-12. Holmér, I., Nilsson, H., Havenith, G., & Parsons, K. (1999). Clothing convective heat exchange—proposal for improved prediction in standards and models. Annals of Occupational Hygiene. Vol. 43(5) : 329-337. Nurcholis, L. (2008). Perhitungan Laju Aliran Fluida Pada Jaringan Pipa. TRAKSI. Vol. 6(1) : 19-31. Obon, J.M. dan J.A. Fernandez-Lopez. 2009. Production of a red purple Food from Opuntia Stricta Fruits by Spary Drying and Its Appliction in Food Modul System. Journal of Food Engineering. Vol. 90(4) : 471-479. Ratna, Darwin, dan Siti Mechram. 2013. Simulasi Penentuan Kebutuhan Daya Pompa Pada Sistem Transpor Bahan Pangan Cair Dengan Menggunakan Parameter Reologi Susu Kental Manis. Vol. 6(1) : 421-425. Safitri, I. (2015). Pembelajaran Tekanan Hidrostatik, apilaritas, dan Debit Zat Cair Melalui Power Point, Vidio, dan, Modul Eksperimen. Jurnal EduScience, 2(2), 13-18. Subroto, I. M. A. (2008). Real food true health. AgroMedia.



Suhaimi, A. (2019). Pangan, gizi, dan kesehatan. Deepublish. Suhendra, S. T. Konsep Dasar dan Aplikasi Mekanika Fluida Bidang Teknik Mesin: BUKU AJAR. Uwais Inspirasi Indonesia. Tiwow, Vistarani Arini. 2015. Analisis Aliran Fluida Newtonian pada Pipa Tidak Horizontal. Jurnal Sains dan Pendidika Fisika. Vol. 11(1) : 104-108. ISSN 1858-330X. White, F. M., & Corfield, I. (2006). Viscous fluid flow (Vol. 3, pp. 433-434). New York: McGraw-Hill. Williamson, S. J., Stark, B. H., & Booker, J. D. (2014). Low head pico hydro turbine selection using a multi-criteria analysis. Renewable Energy, 61, 43-50.



LAMPIRAN