Makalah Injeksi Intrakutan - Cahya Rani H - Reg B - 055 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH INJEKSI INTRAKUTAN



Dosen Pembimbing ; Hepta Nur Anugrahini, S. Kep., Ns., M. Kep



Disusun oleh : Cahya Rani Haliza NIM P27820720055



TINGKAT 1 SEMESTER 1 SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS TAHUN AKADEMIK 2020/2021



2



LEMBAR PENGESAHAN



Judul Laporan : Makalah Injeksi Intrakutan Mata Kuliah : Keperawatan Dasar Penulis : Nama



: Cahya Rani Haliza



NIM



: P27820720055



Prodi



: Pendidikan Profesi Ners



Jenjang



: Sarjana Terapan Keperawatan



Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah, yang saya buat telah benar adanya dan telah sesuai prosedur yang telah ditetapkan.



Surabaya, 7 April 2021



Dosen pembimbing



Hepta Nur Anugrahini, S. Kep., Ns., M. Kep



Penulis,



Cahya Rani Haliza



3



KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,dan hidayah -Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Injeksi Intrakutan. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.



Surabaya, 7 April 2021



Penulis



4



DAFTAR ISI



LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... 2 KATA PENGANTAR ................................................................................... 3 DAFTAR ISI.................................................................................................. 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 5 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5 1.3 Tujuan Pembahasan ................................................................................. 6 1.4 Manfaat .................................................................................................... 6 BAB II PEMBAHASAN a. Pengertian ................................................................................................ 8 b. Tujuan ..................................................................................................... 8 c. Lokasi Injeksi (penusukan) beserta Gambar ............................................ 8 d. Persiapan pasien ....................................................................................... 9 e. Persiapan Alat .......................................................................................... 9 f. Prosedur pelaksanaan dan Rasional (SOP) ............................................ 10 g. Hal-hal yang perlu diperhatikan selama prosedur ................................. 12 h. Evaluasi .................................................................................................. 12 i. Contoh Obat ........................................................................................... 13 j. 6 SKP ..................................................................................................... 13 k. 8 T 1W dan 12 Benar dalam Pemberian Obat ....................................... 13 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan ................................................................................................ 16 3.2 Saran ...................................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 17



5



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Pemberian obat kepada klien ada beberapa cara, yaitu melalui rute oral, parenteral, rektal, vagina, kulit, mata, telinga dan hidung. Pemberian obat secara parenteral adalah pemberian obat selain melalui saluran pencernaan. Pemberian obat parenteral ada empat cara yaitu, intracutan (IC), subcutan (SC atau SQ), intramuscular (IM), dan intravena (IV). Pemberian obat secara parenteral lebih cepat diserap dibandingkan dengan obat oral tetapi tidak dapat diambil kembali setelah diinjeksikan.Oleh karena ituperawat harus menyiapkan dan memberikan obat tersebut secara hati – hati dan akurat. Pemberian obat parenteral memerlukan pengetahuan keperawatan yang sama dengan obat – obat dan topikal (lokal pada kulit). Namun karena injeksi merupakan prosedur invasif, teknik aseptik harus digunakan untuk meminimalkan resiko injeksi. Salah satu contoh pemberian obat pariental adalah dengan injeksi intracutan (IC). Memberikan obat melalui suntikan intracutan atau intradermal adalah suatu tindakan membantu proses penyembuhan melalui suntikan kedalam jaringan kulit atau intra dermis.



1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan injeksi intrakutan? 2. Apakah tujuan dari injeksi intrakutan? 3. Dimanakah lokasi injeksi intrakutan? 4. Bagaimanakah persiapan pasien dalam injeksi intrakutan? 5. Bagaimanakah persiapan alat dalam injeksi intrakutan? 6. Sebutkan prosedur pelaksanaan dan rasional (SOP) dalam injeksi intrakutan! 7. Apasajakah hal-hal yang perlu diperhatikan selama prosedur? 8. Bagaimana evaluasi dari injeksi intrakutan? 9. Sebutkan contoh Obat yang rute pemberiannya melalui injeksi intrakutan! 10. Sebutkan 6 SKP!



6



11. Sebutkan 8 T 1W dan 12 Benar dalam Pemberian Obat!



1.3 Tujuan Pembahasan 1) Tujuan umum 1. Untuk mengetahui pengertian dari injeksi intrakutan 2. Untuk mengetahui tujuan dari injeksi intrakutan 3. Untuk mengetahui lokasi dari injeksi intrakutan 4. Untuk mengatahui persiapan pasien dalam injeksi intrakutan 5. Untuk mengetahui persiapan alat dalam injeksi intrakutan 6. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan dan rasional (SOP) dalam injeksi intrakutan 7. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan selama prosedur 8. Untuk mengetahui evaluasi dari injeksi intrakutan 9. Untuk mengetahui contoh dari obat yang rute pemberiannya melalui injeksi intrakutan 10. Untuk mengetahui bagian dari 6 SKP 11. Untuk mengetahui bagian dari 8 T 1W dan 12 Benar dalam Pemberian Obat 2) Tujuan Khusus Untuk dapat menyelesaikan tugas makalah keperawatan dasar 2 yang telah diberikan oleh ibu dosen yang terhormat yaitu, Ibu Hepta Nur Anugrahini, S. Kep., Ns., M. Kep 1.4 Manfaat 1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian dari injeksi intrakutan 2. Mahasiswa mampu mengetahui tujuan dari injeksi intrakutan 3. Mahasiswa mampu mengetahui lokasi dari injeksi intrakutan 4. Mahasiswa mampu mengatahui persiapan pasien dalam injeksi intrakutan 5. Mahasiswa mampu mengetahui persiapan alat dalam injeksi intrakutan 6. Mahasiswa mampu mengetahui prosedur pelaksanaan dan rasional (SOP) dalam injeksi intrakutan 7. Mahasiswa mampu mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan selama prosedur 8. Mahasiswa mampu mengetahui evaluasi dari injeksi intrakutan



7



9. Mahasiswa mampu mengetahui contoh dari obat yang rute pemberiannya melalui injeksi intrakutan 10. Mahasiswa mampu mengetahui bagian dari 6 SKP 11. Mahasiswa mampu mengetahui bagian dari 8 T 1W dan 12 Benar dalam Pemberian Obat



8



BAB II PEMBAHASAN



a. Pengertian Injeksi Intrakutan Memberikan obat melalui suntikan intracutan atau intradermal adalah suatu tindakan membantu proses penyembuhan melalui suntikan kedalam jaringan kulit atau intra dermis. Istilah intradermal (ID) berasaldari kata "intra" yang berarti lipis dan "dermis" yang berarti sensitif, lapisan pembuluh darah dalam kulit. Ketika sisi anatominya mempunyai derajat pembuluh darah tinggi, pembuluh darah betul-betul kecil, makanya penyerapan dari injeksi disini lambat dan dibatasi dengan efek sistemik yang dapat dibandingkan. Karena absorpsinya terbatas, maka penggunaannya biasa untuk aksilokal dalam kulit untuk obat yang sensitif atau untuk menentukan sensitivitas terhadp mikroorganisme.



b. Tujuan Injeksi Intrakutan 1. Pasien mendapatkan pengobatan 2. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian obat. 3. Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu (misalnya tuberculin tes). 4. Menghindarkan pasien dari efek alergi obat (dengan skin test). 5. Digunakan untuk test tuberkulin atau tes alergi terhadap obat-obatan tertentu. 6. Pemberian vaksinasi.



c. Lokasi Injeksi Lokasi injeksi intracutan biasanya pada : 1. lengan bawah bagian dalam 2. dada atas 3. punggung dibawah skapula 4. Lengan kiri umumnya digunakan untuk penapisan TBC 5. lengan kanan digunakan untuk semua pemeriksaan lain. 6. Dilengan atas, yaitu tiga jari di bawah sendi bahu tepat di tengah daerah muskulus



deltoideus.



9



7. Dilengan bawah, yaitu bagian depan lengan bawah 1/3 dari lekukan siku atau 2/3 dari pergelangan tangan pada kulit yang sehat, jauh dari peredaran darah.



d. Persiapan Pasien 1) Memperkenalkan diri 2) Menjelaskan tujuan 3) Menjelaskan langkah-langkah perasat 4) Menyiapkan klien sesuai kebutuhan 5) Memasang sketsel



e. Persiapan Alat Alat : a. Buku catatan pemberian obat atau kartuobat b. Sarung tangan sekali pakai (bersih) c. Spuit 1ml dengan jarum berukuran 25 G, 26 G, atau 27 G dan panjang sekitar 0,6-1,6 cm d. Pulpen atau spidol e. Bak spuit f. Baki obat g. Bengkok



10



f. Prosedur Pelaksanaan dan Rasional (SOP) 1. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan praktek laboratorium Injeksi Intravena, agar mahasiswa kompeten melakukan Injeksi Intrakutan.



2. Indikasi a) Suplai darah sedikit, sehingga absorbsi lambat. b) Bisa mengetahui adanya alergi terhadap obat tertentu. c) Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian obat.



3. Kontra indikasi a) Apabila obat sudah disuntikkan, makaobat tersebut tidak dapat ditarik lagi. Ini berarti, pemusnahan untuk obat yang mempunyai efek tidak baik atau toksik maupun kelebihan dosis karena ketidakhati-hatian akan sukar dilakukan. b) Tuntutan sterilitas sangat ketat. c) Memerlukan petugas terlatih yang berwenang untuk melakukan injeksi. d) Adanya resiko toksisitas jaringan dan akan terasa sakit saat penyuntikan.



4. Ruang Lingkup Semua tindakan keperawatan injeksi intracutan, meliputi persiapan; pelaksanaan; dan evaluasi, sehingga sebelum mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata di klinik/ rumah sakit, wajib memperagakan keperawatan injeksi intracutan sebagai sarana praktek.



5. Uraian Umum a) Persiapan alat dan bahan praktikum b) Palaksanaan prosedur injeksi intracutan c) Evaluasi tindakan yang telah dilakukan d) Penilaian terhadap peforma mahasiswa



11



6. Alat Dan Bahan Alat : 1) Buku catatan pemberian obat atau kartu obat 2) Sarung tangan sekali pakai (bersih) 3) Spuit 1ml dengan jarum berukuran 25 G, 26 G, atau 27 G danpanjangsekitar 0,6-1,6 cm 4) Pulpen atau spidol 5) Baks puit 6) Baki obat 7) Bengkok Bahan : 1) Kapas alkohol 2) Obat yang sesuai



7. Instruksi Kerja 1. Cuci tangan. 2. Siapkan obat yang sesuai dengan prinsip "lima benar". 3. Identifikasi klien. 4. Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan dilakukan. 5. Atur klien pada posisi yang nyaman dan pastikan lokasi penyuntikan mudah diakses. 6. Pilih area penusukan yang bebas darit andalesi, kekakuan, peradangan, atau rasa gatal. Menghindari gangguan aborsi obat atau cedera dan nyeri yang berlebihan. 7. Pakaisarungtangan. 8. Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol, dengan gerakan sirkular dari arah dalam keluar dengan diameter sekitar 5cm. Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme. 9. Buka tutup jarum spuit.



12



10. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area penusukan dengan tangan non dominan. Membuat kulit lebih kencang dan memudahkan penusukan. 11. Dengan ujung jarum yang menghadap keatas dan menggunakan tangan dominan, masukkan jarum tepat dibawah kulit dengan sudut 5-15°. 12. Masukan obat secara perlahan. Perhatikan benjolan yang terbentuk. 13. Cabut jarum dengan sudut yang sama ketika jarum dimasukkan. 14. Usap perlahan area penyuntikan dengan kapas alkohol. Hindari melakukan masase pada lokasi penyuntikan. Supaya cairan atau obat yang dimasukkan tidak keluar dari lokasi penyuntikan. 15. Buat lingkaran dengan diameter 2,5 cm dari batas benjolan menggunakan pulpen. Minta klien untuk tidak menggosok area tersebut. Untuk mengetahui reaksi alergi obat. 16. Observasi kulit untuk mengetahui adanya kemerahan atau bengkak. Untuk tes alergi, observasi adanya reaksi sistemik, misalnya kesulitan bernafas, keringat dingin, pingsan, mual, dan muntah. 17. Bantu klien ke posisi yang nyaman. 18. Buang peralatan sekali pakai ke wadah medis khusus. 19. Lepaskan sarung tangan dan masukan kedalam bengkok. 20. Cuci tangan. 21. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan. 22. .Evaluasi kondisi klien dan lokasi penyuntikan setelah 5 menit, 15 menit, dan selanjutnya secara periodik.



g. Hal-hal yang perlu diperhatikan selama prosedur a) sudut penyuntikan b) lokasi penyuntikan c) prinsip bersih/ steril d) kedalaman penyuntikan e) Berapa cc obat yang akan diberikan



13



h. Evaluasi -



Perhatikan dosis obat, nama obat, nama klien sesuai dengan catatan medisnya



-



Bertanya kepada pasien, apakah merasa nyeri akut, sensasi terbakar, baal, atau kesemutan pada tempat injeksi. Observasi adanya reaksi alergi setelah injeksi tersebut



-



Kembali untuk mengevaluasi respons pasien terhadap pengobatan dalam 10 hingga 30 menit



i. Contoh Obat Dalam Injeksi intrakutan atau dapat disebut intradermal, obat dikirim langsung ke dalam dermis, yaitu lapisan yang berada tepat di bawah epidermis kulit. Suntikan sering diberikan pada sudut 5 sampai 15 derajat dengan jarum ditempatkan hampir rata pada kulit pasien. Penyerapan membutuhkan waktu paling lama dari rute ini dibandingkan dengan injeksi intravena, intramuskular, dan subkutan. Oleh karena itu, injeksi intradermal sering digunakan untuk tes sensitivitas, seperti tes tuberkulin dan alergi, dan tes anestesi lokal. Reaksi yang disebabkan oleh tes ini mudah dilihat karena lokasi suntikan pada kulit. Bagian tubuh yang sering dijadikan lokasi injeksi intradermal adalah lengan bawah dan punggung bawah.



j. 6 SKP 1. Ketepatan identifikasi pasien. 2. Peningkatan komunikasi yang efektif. 3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert) 4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi. 5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan. 6. Penguran resiko pasien jatuh.



k. 8 T 1W dan 12 Benar dalam Pemberian Obat a) 8T 1W ( 8 Benar 1Waspada Efek Samping ) 1. Benar Pasien



14



Sebelum obat diberikan, periksa dulu nama pasien, no RM, ruang tempat pasien dirawat, catatan pemberian obat / kartu obat. Jika pasien dalam keadaan tidak sadar atau bayi bisa dicek melalui gelang identitas, pasien gangguan mental bisa ditanyakan langsung pada keluarganya. 2. Benar Obat Memastikan bahwa nama dagang sesuai dengan nama generik obat atau kandungan obat, jika kita tidak yakin dengan nama dagang obat bisa ditanyakan nama generiknya atau kandungan obat pada apoteker. Sebelum memberi obat kepada pasien, label pada botol atau kemasannya harus diperiksa tiga kali. Pertama saat membaca permintaan obat dan botolnya diambil dari rak obat, kedua label botol dibandingkan dengan obat yang diminta, ketiga saat dikembalikan ke rak obat. Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke bagian farmasi. 3. Benar Dosis Memastikan dosis yang diberikan sesuai dengan instruksi dokter dan catatan pemberian obat. Jika ragu, perawat harus berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep atau apoteker sebelum diberikan ke pasien. Sebaiknya gunakan dosis dalam gram bukan dalam ampul. Misalnya 3 × 4 mg bukan 3 × 1 amp. 4. Benar Waktu Periksa waktu pemberian obat sesuai dengan waktu yang tertera pada catatan pemberian obat , misalnya obat diberikan 2 kali sehari maka catatan pemberian obat akan tertera waktu pemberian misalnya jam 6 pagi dan 6 sore. Perhatikan apakah obat diberikan sebelum atau sesudah makan. 5. Benar Cara / Rute Memeriksa label obat untuk memastikan obat tersebut dapat diberikan sesuai cara yang diinstruksikan dan periksa pada label cara pemberian obat . Misalnya oral, parenteral, topikal, rektal, inhalasi, IV, IM. 6. Benar Dokumentasi Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, cara, waktu dan oleh siapa obat itu diberikan. Bila pasien menolak meminum obat atau tidak dapat diminum harus dicatat dan dilaporkan. 7. Benar Expired/Kadaluwarsa



15



Harus diperhatikan expired date/masa kadaluwarsa obat yang akan diberikan. Biasanya pada ampul atau etiket tertera kapan obat tersebut kadaluwarsa. Perhatikan perubahan warna (dari bening menjadi keruh), tablet menjadi basah/ bentuknya rusak. 8. Benar Informasi Pasien harus mendapatkan informasi yang benar tentang obat yang akan diberikan sehingga tidak ada lagi kesalahan dalam pemberian obat. 9. Waspada Efek samping Sebagai perawat kita harus mengetahui efek samping dari obat yang akan kita berikan. Sehingga kita lebih berhati -hati terhadap obat yang akan kita berikan ke pasien.



b) Salah satu sasaran keselamatan pasien dalam penerapannya ialah prinsip pemberian 12 benar obat. Adapun 12 benar obat ialah : 1. Benar pasien 2. Benar obat 3. Benar dosis 4. Benar cara pemberian 5. Benar waktu 6. Benar dokumentasi 7. Benar pendidikan kesehatan perihal medikasi klien 8. Hak klien untuk menolak 9. Benar pengkajian 10. Benar evaluasi 11. Benar reaksi terhadap makanan 12. Benar reaksi terhadap obat lain



16



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Memberikan obat melalui suntikan intracutan atau intradermal adalah suatu tindakan membantu proses penyembuhan melalui suntikan kedalam jaringan kulit atau intradermis. Injeksi intracutan dimasukkan langsung kelapisan epidermis tepat dibawah stratum korneum. Umumnya berupa larutan atau suspense dalam air volume yang disuntikan sedikit (0,1 – 0,2 ml) digunakan untuk tujuan diagnosa.



3.3 Saran Sebaiknya perawat dalam menjalankan fungsinya memperhatikan fungsi dan perannya dengan terus memperhatikan standar dalam setiap tindakan perawat serta mampu berpikir kritis untum memberikan pelayanan kesehatan yang optimal



17



DAFTAR PUSTAKA



Kusyati, Enidkk (2004). Keterampilan&ProsedurLaboratoriumKeperawatnDasar, Jakarta: EGC Kusyati, Enidkk (2012). Keterampilan&ProsedurLaboratoriumKeperawatnDasar, Edisi 2, Jakarta: EGC