Makalah Jenis-Jenis Terowongan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH JENIS-JENIS TEROWONGAN



Oleh: Krisolit 1309055051



FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2016



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara garis besar metode penambangan dibagi menjadi 2 yaitu tambang terbuka dan tambang bawah tanah. Yang lebih sering ditemui di Indonesia adalah metode tambang terbuka dengan segala proses coal getting dan proses pengolahannya. Namun, tidak sedikit pula perusahaan pertambangan yang menggunakan metode penambangan bawah tanah sebagai opsi untuk mengeksploitasi bahan galian berharga yang mereka punya. Penambangan dengan metode bawah tanah tentunya memiliki aspek berbeda yang harus diperhitungkan dibandingkan dengan metode tambang terbuka, mulai dari proses pembuatan lubang-lubang bukaan, ventilasi, hingga pemilihan alat yang tentunya berbeda dari tambang terbuka. Salah satu perbedaan yang mencolok antara tambang bawah tanah dan tambang terbuka adalah adanya penggunaan terowongan sebagai media penghubung transportasi baik di dalam front kerja ataupun dari front kerja keluar atau sebaliknya. Penggunaan terowongan tidak hanya identik dengan kegiatan penambangan tetapi banyak pula bidang lain yang menjadikan peranan terowongan sangat penting dalam bidang tersebut seperti bidang transportasi, pengairan, saluran pembuangan, dan jaringan listrik. Oleh karena itu, perlu untuk mengetahui berbagai jenis terowongan beserta kegunaannya masing-masing dalam bidang-bidang tertentu. 1.2 Tujuan -



Mengetahui klasifikasi terowongan beserta kegunaannya



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pembahasan Maksud dari dibuatnya terowongan adalah untuk menjamin transportasi langsung dari penumpang atau barang terhadap rintangan-rintangan yang ada. Rintangan tesebut dapat berupa rintangan alam seperti gunung, sungai, laut, maupun rintangan karena aktifitas manusia. Tergantung dari rintangan yang ada dan tujuan dari transportasi, terowongan dapat diklasifikasikan kedalam berbagai kelompok. Rintangan mungkin berupa gunung, sungai, laut, penduduk yang rapat, atau daerah industri (lalu lintas dan lain-lain). Terowongan dibuat di bawah gunung, sungai, laut, penduduk yang rapat atau daerah industri dan gedung-gedung dan jalan raya. Maksud dibuatnya terowongan tersebut adalah untuk jalan kereta api dan jalan mobil, pejalan kaki atau lalu lintas air untuk mengalirkan air, menghasilkan tenaga listrik, saluran gas, saluran pembuangan, tempat penambangan atau untuk kepentingan transportasi lokal di dalam suatu daerah industri atau pabrik. Berdasarkan kegunaannya terowongan dapat dibagi kedalam 2 kelompok, yaitu : 1. Terowongan lalu lintas (Traffic Tunnel) Terowongan kereta api Terowongan jalan raya Terowongan pejalan kaki Terowongan navigasi Terowongan transportasi dibawah kota Terowongan transportasi ditambang bawah tanah 2. Terowongan Angkutan. Terowongan stasiun pembangkit listrik tenaga air Terowongan penyediaan air Terowongan untuk saluran air kotor Terowongan yang digunakan untuk kepentingan umum. Terowongan untuk angkutan di dalam daerah industri pabrik Terowongan yang akan dibicarakan disini adalah merupakan struktur bawah tanah (underground structure) sehingga untuk memenuhi tujuannya maka terowongan tersebut harus dibuat dengan metoda khusus tanpa mengganggu permukaan tanah. Disamping itu terowongan juga dapat dibuat dengan penggalian terbuka jika letaknya tidak begitu jauh dari permukaan tanah. Sesudah konstruksi terowongan selesai maka ditimbun lagi dengan tanah hasil galian sebelumnya, metode ini dikenal dengan istilahcut and cover.



2.1. TEROWONGAN LALU LINTAS (TRAFFIC TUNNEL) Terowongan lalu lintas berfungsi untuk mengangkut material tambang atau barang dan manusia sebagai media transportasi. 2.1.1. Terowongan kereta api Diantara terowongan lalu lintas, tidak dapat disangsikan lagi bahwa yang terpenting adalah terowongan kereta api. Kebanyakan terowongan kereta api ditemukan didaerah pegunungan, tetapi ada juga yang dibangun dibawah sungai atau dibawah kota. Terowongan Kereta Api Di Bawah Kota Walaupun merupakan terowongan kereta api, terowongan kereta api dibawah kota merupakan kelompok tersendiri dari terowongan kereta api, berbeda dengan terowongan jalan raya dilihat dari sudut lokasi, metode kontruksi, material dan kegunaannya. Terowongan jalan raya bentuk penampangnya tapal kuda (horse shoes). Sedangkan terowongan kereta api biasanya bentuk penampangnya bulat, empat persegi panjang atau segi banyak (polygonal) tergantung dari letaknya dibawah permukaan tanah. Yang menjadi rintangan untuk terowongan dibawah kota adalah kerapatan dari bangunan diatas tanah, jaringan jalan dan gedung-gedung. Syarat utama yang harus dipenuhi oleh terowongan kereta api dibawah kota dibedakan dengan terowongan kereta api lainnya, yaitu: - Menambah persyaratan keamanan yang diakibatkan oleh rapatnya dan tingginya kecepatan dari lalu lintas (bebas dari displacement dan deformasi dari rel dan dinding terowongan). - Hati-hati water sealing. - Standar yang tinggi dari kebersihan dan peranginan (ventilation). 2.1.2. Terowongan Jalan Raya Terowongan jalan raya dapat diklasifikasikan kedalam tiga macam kelompok : Terowongan yang dibangun untuk kendaraan bermotor karena pesatnya pertambahan lalu lintas jalan raya bersamaan dengan berkembangnya industri kendaraan bermotor. Terowongan interkoneksi, melewati daerah berbukit didalam kota, berbeda dalam dimensi dengan kelompok pertama. Terowongan ini biasanya merupakan lanjutan dari jalan raya (jalan arteri) dan mempunyai bentuk penampang yang tinggi untuk mendapatkan peranginan alam. - Terowongan yang melewati bawah sungai, didaerah perkotaan. Terowongan ini dibangun untuk menggantikan jembatan disungai yang lalu lintas kapalnya padat karena seringnya jembatan tersebut diangkat pada saat kapal lewat yang mengakibatkan lalu lintas terhenti. 2.1.3. Terowongan Pejalan Kaki Terowongan ini termasuk kedalam kelompok terowongan jalan (road tunnel) tetapi penampangnya lebih kecil, jari-jari belokannya pendek dan kemiringannya besar (lebih



besar dari 10%). Terowongan ini biasanya digunakan dibawah jalan raya yang ramai atau dibawah sungai dan kanal sebagai tempat menyeberang bagi pejalan kaki. 2.1.4. Terowongan Navigasi. Terowongan ini dibuat untuk kepentingan lalu lintas air di kanal-kanal dan sungai-sungai yang menghubungkan satu kanal atau sungai ke kanal lainnya. Disamping itu juga dibuat untuk menembus daerah pegunungan untuk memperpendek jarak dan memperlancar lalu lintas air. Hal yang khusus dari terowongan navigasi adalah dinding (lining) terowongan yang kedap air (impermeable), sambungan-sambungan dibuat secara hati-hati dan diberi penutup/ penyekat dan bentuknya dibuat melebar agar tahan air pada saat kapal lewat sekecil mungkin. Daerah-daerah yang mempunyai kemungkinan gerakan tektonik serta formasi dan struktur batuannya banyak mengandung patahan dan rekahan yang mempunyai kecendrungan akan bergeser maka terowongan navigasi ini sebaiknya tidak dibuat pada daerah tersebut.



2.1.5. Terowongan Transportasi Di Tambang Bawah Tanah. Terowongan ini dibuat sebagai jalan masuk kedalam tambang bawah tanah yang digunakan untuk lalu lintas para pekerja tambang, mengangkut peralatan tambang, mengangkut batuan, dan bijih hasil penambangan. Pada umumnya terowongan ini dibuat pada massa batuan yang sudah terganggu akibat kegiatan penambangan dan umur terowongan adalah sampai kegiatan penambangan selesai. Penyangga didalam terowongan dan kekuatan batuan disekitar terowongan sangat diperlukan dan harus direncanakan sebaik mungkin agar kegiatan pengangkutan tidak terhenti dan keamanan para pekerja terjamin



Gambar 1.1 Terowongan transportasi tambang bawah tanah



2.2. TEROWONGAN ANGKUT Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa terowongan angkut berfungsi sebagai media transportasi material atau barang dan manusia yang berguna untuk kepentingan masyarakat banyak, seperti media penyalur aliran air untuk tenaga listrik dan sebagainya. 2.2.1. Terowongan Pada Pembangkit Listrik Tenaga Air Air dialihkan atau dialirkan dari sungai atau reservoir untuk digunakan sebagai pembangkit listrik di sebuah stasiun pembangkit yang letaknya lebih rendah. Terowongan ini dapat dikatagorikan pada suatu kelompok utama berdasarkan kegunaannya. Terowongan yang penampangnya terisi penuh oleh air langsung dari reservoir ke turbin disebut terowongan tekan (pressure tunnel). Karena perbedaan ketinggian yang sangat besar maka terowongan akan mengalami tekanan dari dalam yang sangat besar. Sedangkan terowongan yang dibuat untuk mengalirkan air hanya dengan gravitasi dari suatu tempat ke tempat lainnya dibalik gunung atau memindahkan aliran sungai dengan kemiringan kecil disebut sebagai terowongan saluran (discharge tunnel). Perbedaan antara kedua jenis terowongan ini adalah dalam hal beban yang diterima dan bentuk penampangnya. Terowongan tekan menerima tekanan air dari dalam dan juga tekanan luar yang diakibatkan oleh massa batuan dan air tanah. Untuk menahan resultan dari tegangan tarik, yang paling baik dan paling ekonomis adalah jika bentuk penampang terowongan bulat. Oleh karena itu terowongan tekan dibuat dengan bentuk penampang bulat atau tapal kuda. Bentuk tapal kuda lebih cocok dengan metode pemboran yang dilakukan pada saat penggalian. Untuk menahan gaya tarik maka dinding terowongan tekan harus dibuat dari beton yang diperkuat. Terowongan saluran biasanya dirancang dengan bentuk penampangnya tapal kuda sama dengan bentuk terowongan kereta api. Tekanan dalam oleh air biasanya kecil dan dapat diabaikan, dibandingkan dengan tekanan dari massa batuan. Kedua terowongan ini tidak dapat dibangun didaerah yang massa batuannya masih bergerak dan tidak solid. Terowongan tekan sebaiknya tidak dibuat pada massa batuan yang mengandung patahan atau crack yang saling berpotongan atau gerakan tektoniknya masih ada.



Gambar 1.2 Terowongan Perusahaan Listrik Tenaga Air 2.2.2. Terowongan Penyediaan Air Terowongan ini sama dengan terowongan saluran yang telah dibahas sebelumnya, perbedaannya hanya pada fungsi kedua terowongan tersebut. Fungsi dari terowongan penyediaan air adalah menyalurkan air dari mata air ketempat penyimpanan air didalam kota atau membelokkan air ketempat penyimpanan tersebut. Perbedaan yang utama adalah bahwa terowongan penyediaan air ini dibuat untuk menyediakan air dari tempat penyimpanan ketempat pemungkiman sehingga lokasi terowongan ini adalah pada lapisan aluvial yang baru. Sedangkan terowongan tekan dibuat menembus daerah pegunungan sehingga lokasinya adalah pada batuan yang lebih solid. Disamping itu tekanan air dan head-nya juga berbeda. 2.2.3. Terowongan Untuk Saluran Air Kotor Terowongan ini dibuat untuk pembuangan air kotor dari kota atau pusat industri ketempat pembuangan yang telah disediakan. Oleh karena itu hampir sama dengan terowongan penyediaan air. Aliran air kotor ini karena pengaruh gaya gravitasi akan menggerus dinding dari terowongan. Demikian juga apabila mengandung sisa-sisa bahan kimia. Oleh karena itu bagian dalam dinding terowongan harus dilindungi oleh satu material seperti keramik, bahan yang tahan terhadap asam, aspal beton dan lain-lain. Biasanya terowongan ini dibuat ditempat yang cukup dalam dan berukuran besar sehingga metode pembuatan terowongan yang umum dapat diterapkan pada saat pembuatannya. Pembuatan terowongan untuk saluran air kotor perlu dibuat dibawah saluran-saluran air atau dibawah jalan-jalan didalam kota, karena selain mengalirkan air kotor juga untuk menampung/menerima air kotor kesaluran tersebut.



2.2.4. Terowongan yang digunakan untuk Kepentingan Umum Terowongan ini biasanya dibuat didaerah perkotaan untuk menyalurkan kabel listrik dan telepon, pipa gas dan air. Juga pipa-pipa lainnya yang penting dibuat dibawah saluran air, jalan raya, jalan kereta api, blok bangunan untuk memudahkan inspeksi secara kontinue, pemeliharaan dan perbaikan sewaktu-waktu kalau ada kerusakan. Terowongan ini berbeda dari terowongan-terowongan yang sudah disebutkan sebelumnya oleh adanya sumuran (shaft) vertikal untuk menghubungkan terowongan dengan permukaan tanah. Keuntungan yang besar sekali dari terowongan ini adalah kemungkinan pembuatannya dengan metode penerowongan, sehingga penggalian terbuka yang dapat menggangu lalu lintas dipermukaan dapat dihindari. Pemeliharaan dan inspeksi dapat dilakukan bersamaan. Penampang terowongan ini dapat berbentuk empat persegi panjang atau bulat, tergantung dari cara pembuatannya. Lokasi dan dimensinya biasanya hampir sama dengan terowongan pejalan kaki.



BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan - dalam makalah ini terdapat 2 klasifikasi terowongan, yaitu: 1. Terowongan lalu lintas (Traffic Tunnel) Terowongan kereta api Terowongan jalan raya Terowongan pejalan kaki Terowongan navigasi Terowongan transportasi dibawah kota Terowongan transportasi ditambang bawah tanah 2. Terowongan Angkutan. Terowongan stasiun pembangkit listrik tenaga air Terowongan penyediaan air Terowongan untuk saluran air kotor Terowongan yang digunakan untuk kepentingan umum. Terowongan untuk angkutan di dalam daerah industri pabrik



DAFTAR PUSTAKA http://matakuliahpertambangan.blogspot.co.id/2015/09/klasifikasi-terowongan.html?m=1