Makalah Kelompok 6. Langkah Pelaksanaan Penilaian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas Kelompok Rabu, 17 Maret 2021



MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA “LANGKAH PELAKSANAAN PENILAIAN”



KELOMPOK. 6 HENDRA MUSFA DIRMAN (20175020) YUNITA SAFITRI (20175023) VENNY MULYANA (20175024) Dosen Pengampu : Prof. Dr. Festiyed, M.S. Dr. Fatni Mufit, S.Pd, M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM



UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2021 i



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Langkah-Langkah Penilaian” yang dibimbing oleh Ibu Prof. Dr. Festiyed, M.S. Penulis menuliskannya dengan mengambil dari beberapa sumber baik dari buku maupun dari internet dan membuat gagasan dari beberapa sumber yang ada tersebut. Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penulis juga menyadari bahwa makalah yang penulis tulis ini masih banyak kekurangan. Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik. Padang, Maret 2020



Penulis



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR..............................................................................i DAFTAR ISI.............................................................................................ii BAB I. PENDAHULUAN......................................................................1 A. Latar Belakang...................................................................................1 B. Rumusan Masalah..............................................................................1 C. Tujuan Penulisan................................................................................1 D. Manfaat Penulisan..............................................................................1 E. Landasan Agama ...............................................................................2 F. Landasan Yuridis ..............................................................................2 BAB II.LANDASAN TEORI...................................................................2 A. Langkah-langkah Pelaksanaan Penilaian...........................................3 1. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi..............................3 2. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator Penetapan Teknik Penilaian..........................................3 3. Contoh Alat dan Penskoran dalam Penilaian...............................3 4. Interpretasi Hasil Penilaian dalam Menetapkan Ketuntasan Belajar…………………………………………………………...3 BAB III. PEMBAHASAN........................................................................20 BAB IV. PENUTUP..................................................................................24 A. Kesimpulan........................................................................................24 B. Saran..................................................................................................24 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................26



3



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sebagai bagian dari peningkatan kualitas pendididkan dapat dilakukan melalui sistem penilaian. Penilaian kelas digunakan untuk dapat menentukan suatu nilai atau harga suatu objek dengan menggunakan ukuran atau kriteria. Dalam penilaian proses dan hasil belajar siswa di sekolah, aspek-aspek yang berkenaan dengan pemilihan alat pemilihan, penyusunan, pengolahan, data hasil penilaian, termasuk juga penetapan indikator, pemetaan SK, kompetensi dasar , penetapan teknik penilaian, serta pedoman penskoran. Sayangnya, dunia pendidikan saat ini belum secara keseluruhan tenaga pengajarnya memahami dan bisa mengaplikasikan tentang model penilaian kelas yang baik, sehingga menimbulkan keperihatinan yang mendalam akan kondisi seperti ini. Dalam makalah ini, dijelaskan tentang langkah-langkah pelaksanaan penilaian kelas dengan maksud menambah literatur dan pembekalan bagi calon tenaga pendidik di era mendatang sehingga diharapkan mempunyai wawasan dan keterampilan dalam bidang penilaian. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara penetapan indikator pencapaian kompetensi? 2. Menjelaskan Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator Penetapan Teknik Penilaian? 3. Menjelaskan contoh alat penskoran dalam penilaian? 4. Bagaimana menginterpretasikan hasil penilaian dalam menetapkan ketuntasan belajar? C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui cara penetapan indikator pencapaian kompetensi. 2. Mengetahui pemetaan standar kompetensi. 3. Mengetahui contoh alat penskoran dalam penilaian. 4. Mengetahui menginterpretasikan hasil penilaian dalam menetapkan ketuntasan belajar.



4



D. Manfaat Penulisan 1. Dapat dijadikan pengalaman dan bekal ilmu pengetahuan bagi pembaca khususnya untuk tenaga pendidik kedepannya dalam penetapan indikator pencapaian kompetensi. 2. Membantu mahasiswa memahami tentang pemetaan standar kompetensi. 3. Memenuhi persyaratan untuk mengikuti mata kuliah Pengembangan Assesment dalam Pembelajaran Fisika. E. Landasan Agama Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Halhal ini dapat diketahui dari kegiatan penilaian yang dilakukan pendidik terhadap peserta didik. Penilaian dan evaluasi merupakah hal yang sangat penting dalam Islam, seperti yang tertera dalam beberapa ayat Alquran. Allah akan menilai amal pebuatan yang dilakukan oleh manusia yang akan memberikan dampak terhadap manusia tersebut dan pandangan Allah terhadap manusia, seperti yang tertera dalam Al-Qur’an. QS Al-Kahf ayat 105



Artinya : “Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalanamalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.” QS. Az-Zukhruf ayat 4



Artinya : “Dan sesungguhnya Al Quran itu dalam induk Al Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah.”



5



F. Landasan Yuridis 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 58 ayat (1) : “Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. “ Pasal 58 ayat (2) : “Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan.” 2. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 1 ayat (11) : “Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.” Pasal 1 ayat (17) : “Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.”



6



BAB II LANDASAN TEORI



A. Langkah-langkah Penilaian 1. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar (KD) tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran, (Mulyasa, 2007:139). Indikator merupakan ukuran, karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses



yang



berkontribusi



atau menunjukkan



ketercapaian



suatu



kompetensi dasar. Pencapaian indikator dari suatu standar kompetensi atau kompetensi dasar menentukan pencapaian indikator dari setiap standar kompetensi atau kompetensi dasar dengan menggunakan kata kerja operasional



yang



menyimpulkan,



dapat



menyebutkan,



diukur.



Misalnya:



menggambarkan,



mengidentifikasi, mengkontruksikan,



mengansumsikan dan lain-lain. Setiap pencapaian indikator dikembangkan oleh seorang guru dengan memperhatikan perkembangan dan kemampuan (intake) setiap peserta didik. Standar kompetensi dapat dijabarkan menjadi beberapa kompetensi dasar, setiap kompetensi dasar dapat dijabarkan menjadi pencapaian indikator. Setiap penjabaran disesuaikan dengan keluasan dan kedalaman dari setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pencapaian indikator yang menjadi bagian dari pengembangan silabus dan rencana pembelajaran dan penilaian (RPP) menjadi acuan dalam merancang format penilaian atau penentuan metode atau teknik penilaian. Fungsi indikator antara lain sebagai pedoman dalam: a.



Mengembangkan materi pembelajaran atau bahan ajar,



b.



Mendesain kegiatan pembelajaran 



c.



Merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar  Ketentuan Perumusan Indikator: 7



a. Indikator dirumuskan dari KD  b. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur c. Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah dipahami. d. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda e. Hanya mengandung satu tindakan. f. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan peserta didik, sekolah, masyarakat dan lingkungan atau daerah. Kategori dan cara merumuskan indikator yang baik Untuk memperoleh kompetensi yang sama dengan tuntutan kompetensi dasar (KD) atua lebih maka guru perlu mengetahui jenjang indikator pencapaian itu sendiri. a. Indikator pendukung,atau ada yang menyebut indikator prasyarat yaitu indikator tangga pertama,atau indikator yang menjembatani sehingga dapat menuju indikator yang lebih tinggi. b. Indkator kunci atau idikator inti yaitu indikator yang tuntutannya sama dengan indikator indikator yng ada dalam Kompetensi dasar (KD),hanya saja dapat diukur atau dinilai dengan ;  Indikator



yang



sangat



memenuhi



kriteria



UKRK



(Urgensi,Keterkaitan,Relevansi,Keterpakaian)  Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yng terdapat



pada KD  Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari



KD  Dinyatakan secara tertulis dalam pengemabangan RPP dan harus



teraktualisasi dalam pelaksanan proses pembelajaran,sehingga kopetensi minimal yang harus dikuasai peserta didik tercapai berdasarkan tuntutan KD mata pelajaran



8



c. Indikator



pengayaan,adalah



indikator



yang



disediakan



untuk



memperluas pengetahuan peserta didik di atas tuntutan kompetensi dalam KD, “ingat” KD yang adal dalam kurikulum dalam hal ini standar isi adalah KD minimalminimal brarti paling rendah,kurangi jangan tapi ditambah akan semakin baik.  Indikator pengyaan tidah harus ada  Dirumuskan apa bila potensi peserta didik memiliki kompetensi



yang lebih tinggi dan perlu peningkatan yng lebih baik dari standar miniml KD Nah,dengan mengetahui tingkatan indikator tersebut maka kita dapat merumuskan indikator dengan baik dengan cara :  Perhatian atau baca sebuah KD sesuai dengan mata pelajaran yang kita ajaran  Tandai kata kerja yang ada dalam KD tersebut dan tandai pula jenis materi dikandung dalam KD tersebut,kata yang tertulis pada awal KD biasanya itulah yang menunjukkan kompetensi yang harus dijabarkan menjadi beberapa kata kerja operasional (KKO)  Tentukan tingkatan kognitif kata kerja tersebut sesuai taxonomi blom (revisi Anderson ) apakah C1,C2,C3,C4,C5,C6,dan tentukan pula jenis materinya apakah berupa fakta,konsep,prinsip,atau prosedur (KTSP 2006) atau jenis fakta, konseptual,prosedur dan meta kognitif (KTSP 2013)  Tuliskan kata kerja sebanyak mungkin sehingga sampai ke kata kerja yang setara dengan kata kerja yang ada dalm KD  Susun kata kerja tersebut dan materinya mulai dari mudah ke sulit 2. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator Penetapan Teknik Penilaian Ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum menentukan dan memetakan SK, KD dan indikator. Setiap kompetensi dasar dapat



9



dikembangkan menjadi dua atau lebih indicator pencapaian hasil belajar, hal ini sesuai dengan keluasan dan kedalaman kompetensi dasar tersebut. Indikator merupakan ukuran, karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses



yang



berkontribusi



atau menunjukkan



ketercapaian



suatu



kompetensi dasar. Indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur, seperti : mengidentifikasi, menghitung, membedakan, menyimpulkan menceritakan kembali, mempraktekkan, mendemonstrasikan dan mendeskripsikan. Indikator pencapaian hasil belajar dikembangkan oleh guru dengan memperhatikan perkembangan dan kemampuan setiap peserta didik setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi dua atau lebih indikator pencapaian hasil belajar, hal ini disesuaikan dengan keluasan dan kedalaman kompetensi dasar tersebut. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan sampai tahapan penentuan dan pemetaan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator. a. Mengidentifikasi karakteristik dan bekal kemampuan siswa Karakter dan bekal kemampuan siswa harus terlebih dahulu diidentifikasi oleh guru. Hal ini dilakukan untuk menentukan garis batas antara perilaku yang tidak perlu dan perlu ditetapkan sebagai indikator keberhasilan siswa dalam menguasai kompetensi. b. Menentukan tahapan berpikir SK, KD dan indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang ingin dicapai pemetaan SK, KD dan IPK diperlukan untuk melihat secara keseluruhan bagaimana SK dan KD bisa dicapai. Sebagai contoh jika tahapan berpikir SK dari C3 maka tahapan berpikir KD biasanya mulai C1, C2 sampai C3. Apabila akan mengembangkan IPK untuk KD dengan ranah berpikir C2 maka dimulai dengan membuat IPK dari C1 sampai akhirnya C2 yang merupakan ranah berpikir KD. c. Menentukan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) masing-masing KD dengan memperhatikan tahapan berpikir SK dan KD penentuan dan pemetaan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator sangatlah



10



perlu untuk dilakukan. Rencana pelaksanaan pembelajaran akan mudah dibuat setelah merumuskan indikator yang terlebih dahulu dilakukan pemetaan SK dan KD. Beberapa manfaat yang akan didapat, yaitu: 1) Menetukan analisis materi pembelajaran Penjabaran indikator dapat menentukan materi yang akan dibahas dalam pembelajaran yang dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dijabarkan dalam indicator, dan memudahkan menentukan kedalaman materi dengan memperhatikan ranah berpikir SK, KD dan IPK-nya. 2) Menetukan kegiatan pembelajaran Penjabaran indikator yang memudahkan penentuan materi tentu akan berdampak pada penentuan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Kegiatan ini meliputi tiga bagian, yaitu kegiatan tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan Mandiri tidak terstruktur untuk masing KD dan IPK. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, guru dan lingkungan. Penugasan terstruktur



merupakan



kegiatan



pembelajaran



yang



berupa



pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap muka. Waktu penyelesaian penegasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan. Selanjutnya adalah kegiatan Mandiri tidak terstruktur yang merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang di desain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik yang akan dilakukan untuk mencapai indikator berdasarkan materi yang harus diberikan.



11



3) Menetukan teknik penilaian Indikator-indikator pencapaian hasil belajar dari setiap kompetensi dasar merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan penilaian sehingga dengan demikian penilaian yang akan dilakukan akan sesuai dan memenuhi aspek yang ingin dicapai oleh SK dan KD. Penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi indikator untuk melakukan penilaian. Contoh untuk Standar Kompetensi Presentasi Laporan Standar Kompetensi Berbicara: Mengungkap berbagai informasi melalui wawancara dan presentasi laporan



Kompetensi Dasar



Indikator



Berwawancara dengan 1. Mampu membuat narasumber dari daftar pokokberbagai kalangan pokok pertanyaan dengan untuk wawancara memperhatikan etika dengan berwawancara. memperhatikan etika berwawancara dan menggunakan kalimat yang efektif. 2. Mampu melakukan wawancara dengan narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara. 3. Mampu berwawancara dengan narasumber dari berbagai kalangan dengan Bahasa yang baik dan benar. Sudut pandang yang digunakan dalam penetapan teknik



penilaian adalah Tingkat kemampuan akademis peserta didik, kompleksitas indikator dan daya dukung pendidik. Pada tahap awal 12



penetapan kriteria ketuntasan indikator boleh agak rendah, namun diharapkan semakin lama semakin meningkat, hal ini dikarenakan kualitas satuan pendidikan akan dinilai oleh pihak luar secara berkala, misalnya melalui Ujian Nasional. Hasil penilaian ini akan menunjukkan peringkat suatu satuan pendidikan dibandingkan dengan



satuan



pendidikan



lain



(benchmarking).



Melalui



pemeringkatan ini diharapkan satuan pendidikan terpadu untuk meningkatkan kualitasnya, dalam hal ini meningkatkan kriteria ketuntasan



pencapaian



indikator



semakin



mendekati



100%.



Penentuan kriteria kelulusan setiap indikator juga harus disesuaikan dengan keterampilan yang terdapat di dalam standar kompetensi. Setelah menganalisis standar kompetensi dan menjabarkan kompetensi dasar menjadi beberapa indicator, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan kriteria ketuntasan setiap indikator sebagai acuan untuk melakukan penilaian. Rentang presentase kriteria ketuntasan setiap indikator adalah antara 0% - 100%. Kriteria ketuntasan ideal untuk masing-masing indikator adalah 75%. Namun satuan pendidikan dapat menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indicator, apakah 50% 60% atau 70%. Contoh pemetaan SK, KD, indicator kriteria ketuntasan dan penetapan teknik penilaian:



13



1. Mampu 70% √ membuat daftar pokok-pokok pertanyaan untuk wawancara dengan memperhatikan etika berwawancara dan menggunakan kalimat efektif



Portofolio



Berwawancara dengan narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara



KK



Sikap



Berbicara: Mengungkap berbagai informasi melalui wawancara dan presentasi laporan



Indikator



Produk



Kompetensi Dasar



Tertulis



Standar Kompetensi



Unjuk Kerja



Teknik Penilaian







2. Mampu melakukan wawancara dengan narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara.



80% √







3. Mampu berwawancara dengan bahasa yang baik dan benar.



80% √







3. Contoh Alat dan Penskoran dalam Penilaian Alat-alat penilaian yang digunakan guru dalam proses proses penilaian di sekolah dapat berupa alat penilaian standar dan alat penilaian buatan guru sendiri sebagian aliran perilaku perilaku berpendapat bahwa



14



peralatan diperlukan bukan sebagai alat penyaji, tetapi untuk penguat saja kecuali itu juga diajukan bahwa untuk tujuan tertentu, peralatan dapat perlu menggantikan peranan guru alat penilaian standar bersumber dari pemerintah atau lembaga pembuat alat alat-alat penilaian, sedangkan penilaian guru bersumber dari guru disekolah. Sebuah alat penilaian yang sudah distandarisasikan sudah dapat disebut sebagai alat penilaian standar, biasanya dilengkapi dengan sebuah manual. Manual ini memuat keterangan-keterangan atau petunjuk-petunjuk yang diperlukan dalam menjelaskan pelaksanaan, penskoran dan mengadakan interpretasi baik alat penilaian standar maupun buatan guru, keduanya memiliki kegunaan yang besar dalam penilaian proses dan hasil belajar siswa di sekolah keunggulan alat penilaian Standar adalah teruji keautentikannya, namun terkadang tidak diaplikasikan secara sepenuhnya karena keadaan sekolah yang beraneka ragam, oleh karenanya alat penilaian buatan guru dianggap lebih sesuai yang dalam pembuatannya terjun langsung ke lapangan. Secara umum alat dalam penilaian hasil belajar dibagi menjadi dua kriteria, yaitu penilaian berbasis tes dan penilaian non tes. Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Meskipun demikian terkadang tes dapat digunakan untuk mengukur atau menilai hasil belajar bidang afektif dan psikomotorik. Ada dua jenis teks yakni tes uraian dan tes objektif. Contoh alat penskoran dalam penilaian : 1) Penilaian dalam aspek sikap menggunakan observasi NAMA ASPEK YANG DINILAI Bekerja



Rasa



Disiplin



Sama



Ingin tahu



Peduli



Tanggung



Lingkung



Jawab



an ANI



4



4



3







15



3



4



… Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut. 4 = sangat baik



3 = baik



2 = cukup



1 = kurang



Skor akhir = (Skor yang didapat / Skor maksimum) x 4 Skor akhir ANI = 16/20 X 4 = 3,2 (B) 2) Penilaian keterampilan Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan: a). Menyusun perencanaan penilaian; b). Mengembangkan instrumen penilaian; c). Melaksanakan penilaian; d). Memanfaatkan hasil penilaian; dan e). Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi (permendikbud no.23 tahun 2016). Contoh penilaian Keterampilan KI



: 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan



mampu



menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. KD



: Melakukan percobaan mengenai cara menggunakan alat ukur



Indikator



untuk mengukur besaran yang sesuai.



: 1.Siswa mampu melakukan pengukuran pada plat besi dengan menggunakan mikrometer sekrup.



N O



Nama siswa



: Nana



Nis



: 118



Kelas



: XI



ASPEK YANG DI NILAI



 NILAI 1



16



2



3



4



1



Melakukan kalibrasi mikrometer sekrup







2



Menetukan Nst alat ukr







3



Melakukan pengukuran pada plat







4



Membaca hasil pengukran pada skala utama



5



Membaca hasil pengukuran pada skla nonius







6



Hasil Pengukuran akhir dari plat







7



Kesimpulan











Skornya 1-4 1=kurang



2=cukup



3=baik



4=sangat baik



Cara memberi skor: Skor akhir = (



Skor yang didapa t )x4 Skor maksimum



Skor= 22/28 x 4= 3,14 ( Nilainya B) Penskoran merupakan penilaian dengan mempertimbangkan item yang salah. Jawaban salah diperhitungkan sebagai denda untuk mengurangi jawaban yang benar. Adapun rumus yang digunakan adalah: N=B -



S n−1



Keterangan : N= nilai S= jumlah jawaban salah B= jumlah jawaban benar N= banyak pilihan N O 1 2 3



RENTANG NILAI SKOR 0.00 Skor ≤ 1.00 1.0 ¿ skor ≤ 1.33 1.33 ¿ skor ≤ 1.67 17



NILAI D D+ C-



1.67 ¿ skor ≤ 2.00 2.00 < Skor ≤ 2.33 2.33 < skor ≤ 2.67 2.67 < skor ≤ 3.00 3.00 < Skor ≤ 3.33 3.33 < Skor ≤ 3.67 3.67 < Skor ≤ 4.00



4 5 6 7 8 9 10



C C+ BB B+ AA



4. Interpretasi Hasil Penilaian dalam Menetapkan Ketuntasan Belajar Penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran dalam bentuk penilaian internal (internal assessment) untuk mengetahui hasil belajar peserta didik terhadap penguasaan kompetensi yang diajarkan oleh guru. Tujuannya adalah untuk menilai tingkat pencapaian kompetensi peserta didik yang dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung dan akhir pembelajaran. Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan oleh guru untuk memantau proses, kemajuan, perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan. Penilaian juga dapat memberikan umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran selanjutnya. Langkah terakhir yang dilakukan guru dalam pelaksanaan penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran adalah menentukan apakah peserta didik telah berhasil menguasai suatu kompetensi sesuai dengan indikator yang telah diteta[kan sebelumnya. Penilaian dilakukan pada waktu pembelajaran atau setelah pembelajaran berlangsung. Sebuah indikator dapat dijaring dengan beberapa soal atau tugas. Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator dalam suatu kompetensi dasar (KD) ditetapkan antara 0% – 100%. Kriteria ideal untuk masingmasing indikator lebih besar dari 60%. Namun sekolah dapat menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indikator, apakah 50%, 60% atau 70%. Penetapan itu disesuaikan dengan kondisi sekolah, seperti tingkat 18



kemampuan akademis peserta didik, kompleksitas indikator dan daya dukung guru serta ketersediaan sarana dan prasarana. Namun, kualitas sekolah akan dinilai oleh pihak luar secara berkala, misalnya melalui ujian nasional. Hasil penilaian ini akan menunjukkan peringkat suatu sekolah dibandingkan dengan sekolah lain (benchmarking). Melalui pemeringkatan ini diharapkan sekolah terpacu untuk meningkatkan kualitasnya, dalam hal ini meningkatkan kriteria pencapaian indikator semakin mendekati 100%. Apabila nilai peserta didik untuk indikator pencapaian sama atau lebih besar dari kriteria ketuntasan, dapat dikatakan bahwa peserta didik itu telah menuntaskan indikator itu. Apabila semua indikator telah tuntas, dapat dikatakan peserta didik telah menguasai KD bersangkutan. Dengan demikian, peserta didik dapat diinterpretasikan telah menguasai SK dan mata pelajaran. Apabila jumlah indikator dari suatu KD yang telah tuntas lebih dari 50%, peserta didik dapat mempelajari KD berikutnya dengan mengikuti remedial untuk indikator yang belum tuntas. Sebaliknya, apabila nilai indikator dari suatu KD lebih kecil dari kriteria ketuntasan, dapat dikatakan peserta didik itu belum menuntaskan indikator itu. Apabila jumlah indikator dari suatu KD yang belum tuntas sama atau lebih dari 50%, peserta didik belum dapat mempelajari KD berikutnya. Pelaksanaan penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran harus terencana dan mengikuti langkah-langkah yang bersistem, karena proses pembelajaran yang dilaksanakan dimaksudkan untuk membantu peserta didik berkembang secara utuh, baik dalam dimensi kognitif maupun dalam dimensi afektif dan psikomotorik. Prinsip inilah yang menjadi dasar perencanaan penilaian proses dan hasil pembelajaran. Pelaksanaan penilaian pembelajaran yang mendidik meliputi penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian portofolio, dan penilaian diri.



19



BAB III PEMBAHASAN Dalam satuan pendidikan terdapat Standar kompetensi, Kompetensi dasar, hingga indikator. Indikator ini merupakan sebuah aspek yang dapat diukur atau diberi penilaian. Indikator menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar. Dari indicator inilah pedidik dapat menentukan atau menilai berapa kompetensi yang dimilki oleh peserta didik.



20



Dalam penilaian dibutuhkan alat atau instrument untuk mengukur kompetensi atau kemampuan yang dimilki oleh peserta didik, mulai dari pengetahuannya, keterampilan, serta sikap dari peserta didik. Berdasarkan silabus dari mata pelajaran fisika kita akan coba untuk menbuat contoh alat dalam penilaian dan penskoran nilai nya diakhir. A. Contoh Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi pada bagian penetapan indikator ini , kita dapat berpedoman kepada silabus fisika yang telah ada baik itu IPA SMP atau fisika SMA. Kompetensi



Materi pokok



Indikator



Dasar Siswa mampu: 3.1 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam olahraga



 Mengamati demonstrasi



Keseimbangan dan dinamika rotasi:



mendorong benda dengan posisi gaya yang berbeda-



 Momen gaya  Momen inersia  Keseimbangan benda tegar  Titik berat



beda untuk mendefinisikanmomen gaya  Mendiskusikan penerapan



Hukum



keseimbangan benda titik,



kekekalan



benda tegar dengan



momentum



menggunakan resultan gaya



sudut



dan momen gaya, penerapan



pada



konsep momen inersia,



gerak rotasi



dinamika rotasi, dan 4.1 Membuat karya



penerapan hukum kekekalan



yang



momentum pada gerak rotasi



menerapkan konsep



titik



berat



dan



 Mengolah data hasil



percobaan ke dalam grafik,



kesetimbanga



menentukan persamaan



n benda tega



grafik, menginterpretasi data dan grafik untuk menentukan karakteristik keseimbangan benda tegar



21



 Mempresentasikan hasil



percobaan tentang titik berat



B. Contoh Pemetaan SK,KD, Indikator Pada bagian pemetaan ini berkaitan dengan penentuan kriteria ketuntasan dari pencapaian indikator tersebut, ataiu dapat dikatakan batas minimum penguasaan peserta didik terhadap indikator tersebut. Kompetensi dasar Siswa mampu: 3.1 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam olahraga



4.1 Membuat karya yang menerapkan konsep titik berat dan kesetimbang an benda tega



Materi pokok Keseimbang an dan dinamika rotasi:



Indicator  Mengamati



demonstrasi mendorong benda dengan posisi gaya yang berbeda-beda untuk mendefinisikanm omen gaya



 Momen gaya  Momen inersia  Keseimbangan benda tegar  Titik berat



Kriteria ketuntas an 80%



 Mendiskusikan



penerapan keseimbangan benda titik, benda tegar dengan menggunakan resultan gaya dan momen gaya, penerapan konsep momen inersia, dinamika rotasi, dan penerapan hukum kekekalan momentum pada gerak rotasi



Hukum kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi



 Mengolah data



hasil percobaan ke dalam grafik, menentukan persamaan grafik, menginterpretasi



22



80%



85%



data dan grafik untuk menentukan karakteristik keseimbangan benda tegar Mempresentasika n hasil C. Contoh Alat Dan Penskoran Dalam Penilaian Pada bagian contoh alat dan penskoran dalam penilaian ini berkaitan dengan menghitung nilai dari peserta didik, atau bisa dikatakan disini proses mpenilaian berlangsung. Penilaian bisa berdasarkan aspek pengetahuannya, keterampilannya, dan sikap dari peserta didik tersebut. 1. Penilaian aspek sikap Nama sekolah : Mata pelajaran: Nama



:



Kelas



:



NO



PERNYATAAN



ALTERNATIF YA TIDAK



1



Saya berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME agar mendapat ridho-Nya dalam belajar



2



Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh Saya optimis bisa meraih prestasi Saya bekerja keras untuk meraih cita-cita Saya berperan aktif dalam kegiatan sosial di sekolah dan masyarakat



3 4 5



Cara menskor :



23



Rentangan nilai yang digunakan antara 1 dan 2. Jika jawaban YA maka diberi skor 2, dan jika jawaban tidak maka diberi skor 1. Jumlahkan skor dan cocokkan dengan kriteria berikut : 0-5 dikategorikan tidak positif



11-5 positif



6-10 kurang positif



16-20 sangat positif



2. Penilaian aspek pengetahuan Teropong bintang dengan perbesaran anguler 10 kali Bila jarak titik api objektifnya 50 cm, maka panjang teropong… a. 55 cm b. 35 cm c. 45 cm d. 50 cm e. 55 cm Cara penskoran: penilaian dengan mempertimbangkan item yang salah. Jawaban salah diperhitungkan sebagai denda untuk mengurangi jawaban yang benar. Mengikuti rumus: N=B−



S n−1



Dimana: N = nilai S = jumlah jawaban salah B = jumlah jawaban benar n = banyak pilihan 3. Penilaian aspek keterampilan Siswa mampu melakukan pengukuran pada plat besi menggunakan mikrometer sekrup. Nama siswa



: Nana



Nis



: 118



Kelas



: XI



24



dengan



N O



ASPEK YANG DI NILAI



 NILAI



1



Melakukan kalibrasi mikrometer sekrup







2



Menetukan Nst alat ukr







3



Melakukan pengukuran pada plat







4



Membaca hasil pengukran pada skala utama



5



Membaca hasil pengukuran pada skla nonius







6



Hasil Pengukuran akhir dari plat







7



Kesimpulan







1



2



3



4







Skornya 1-4 1=kurang



2=cukup



3=baik



4=sangat baik



Cara memberi skor: Skor akhir = (



Skor yang didapa t )x4 Skor maksimum



D. Interpretasi Hasil Penilaian Dalam Menetapkan Ketuntasan Belajar Pada bagian interpretasi hasil penilaian ini berkaitan dengan penentuan lulus tidaknya peserta didik pada bagian indikator tersebut. Mata pelajaran geografi SMA



25



Kompetensi



Indikator



Dasar Menganalisis



1.



dinamika dan



keterkaitan



kecenderunga



tektonik



n



terhadap



perubahan



litosfer



dan



Kriteria



Nilai peserta



Ketuntasan



60%



didik 60



Tuntas



teori



60%



59



Tidak



lemeng



50%



59



Tuntas



Ketuntasan



Menganalisis



Tuntas



persebaran



pedosfer serta



gunung



api,



dampaknya



gempa bumi dan



terhadap



pembentukan



kehidupan



relief muka bumi



dimuka bumi



2. Mengidentifikasi ciri bentang lahan sebagai



akibat



proses pengikisan dan pengendapan 3. Mengidentifikasi degradasi dan



lahan



dampaknya



terhadap Menganalisis



kehidupan 1.



60%



61



Tunta



atmosfer dan



Mengidentifikasi



70%



80



s



dampaknya



ciri-ciri



60%



90



Tunta



terhadap



atmosfer



kehidupan di



pemanfaatannya



Tunta



muka bumi



2.



s



lapisan dan



s



Menganalisis



unsur-unsur cuaca dan



iklim



(penyinaran, suhu, 26



Kompetensi



Kriteria



Indikator



Dasar



Ketuntasan



angin, kelembaban, awan,



curah



hujan) 3. Mengklasifikasika n



berbagai



tipe



iklim



27



Nilai peserta didik



Ketuntasan



BAB IV KUMPULAN PERTANYAAN A. DWI PUTRI RAMADHANI NIM : 20175001 1.



Apakah perbedaan dari Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator ? Jelaskan menurut pendapat penyaji ! Jawaban : Standar Kompetensi (SK) Standar



Kompetensi



merupakan



kerangka



yang



menjelaskan



dasar



pengembangan program pembelajaran yang terstruktur. Pada setiap mata pelajaran, standar kompetensi sudah ditentukan oleh para pengembang kurikulum, yang dapat kita lihat dari standar isi. Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena itulah maka kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompetensi. Indikator Indikator merupakan ukuran, karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses yang berkontribusi/ menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar. Indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur. 2.



Bagaimanakah keterkaitan antara Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Tujuan Pembelajaran ? Jelaskan menurut pendapat penyaji ! 28



Jawaban : Standar Kompetensi (SK) merupakan kerangka yang menjelaskan dasar pengembangan program pembelajaran yang terstruktur. Pada setiap mata pelajaran, standar kompetensi sudah ditentukan oleh para pengembang kurikulum, yang dapat kita lihat dari standar isi. Selanjutnya dijabarkan dalam Kompetensi Dasar (KD) sebuah topik, dari topik yang akan dibahas kemudian ditentukan pula indikator yang akan dicapai. Berikutnya menyebutkan



tujuan



pembelajaran



yang



seterusnya



diberikan



gambaran/deskripsi singkat materi yang akan disampaikan. 3.



Apakah manfaat dari pemetaan SK,KD, dan Indikator ? Jelaskan ! Jawaban : a) Menentukan analisis materi pembelajaran Penjabaran indikator dapat menentukan materi yang akan dibahas dalam pembelajaran yang dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dijabarkan dalam indikator, dan memudahkan menentukan kedalaman materi dengan memperhatikan ranah berfikir SK, KD dan IPK-nya. b) Menentukan kegiatan pembelajaran Penjabaran indikator yang memudahkan penentuan materi tentu akan berdampak pada penentuan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Kegiatan ini meliputi 3 bagian, yaitu kegiatan Tatap Muka, Penugasan Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur untuk masing KD dan IPK. c) Menentukan teknik penilaian Indikator-indikator pencapaian hasil belajar dari setiap kompetensi dasar merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan penilaian sehingga dengan demikian penilaian yang akan dilakukan akan sesuai dan memenuhi aspek yang ingin dicapai oleh SK dan KD.



4.



Bagaimanakah cata pemetaan Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar ? Jelaskan! Jawaban :



29



Untuk memetakan SK/KD, sekolah telah menyediakan format pemetaan tersebut. Pemetaan ini bertujuan untuk menganalisis tingkat berpikir siswa yang digunakan dalam SK/KD. a) Awal kita harus perhatikan dahulu standar kompetensinya (SK), tingkat berpikirnya tergolong yang mana. b) Jika kalimat SK menyatakan isi materi/konsep dicapai melalui proses berpikir, maka kita gunakan tingkat berpikir dari Taksonomi Bloom, yaitu C1 s.d. C6. Lihat daftar kata kerja operasional yang terdapat dalam SK. c) Sedang apabila kalimat SK menunjukkan adanya kegiatan praktik (psikomotor),



maka



kita



guna



pengukuran



ranah psikomotorik,



yaitu P1 s.d. P4. Setelah kita menentukan tingkat berpikir atau tingkat keterampilan psikomotor



tertinggi



untuk



masing-masing



SK,



kita



lanjutkan



untuk Kompetensi Dasar-nya. Tingkat berpikir dan psikomotor tertinggi untuk KD harus sama dengan SK. Setelah itu, kita menentukan indikator yang secara berturut-turut diperlukan untuk mencapai KD tersebut. a) Untuk mencapai tingkat berpikir dan psikomotor suatu KD, maka tingkat berpikir dan psikomotor indikator dimulai dari yang terendah, ranah C1 atau C2 sudah cukup. b) Secara bertahap diharapkan proses berpikir itu meningkat hingga tingkat tertinggi tercapai (C6). Karena psikomotor membantu mempermudah proses berpikir siswa, maka tingkatan psikomotor cukup dipilih yang sesuai, tidak bertahap secara rinci seperti tingkat berpikir. 5.



Jelaskan tentang alat penilaian yang digunakan guru dalam proses penilaian ! Jawaban : Alat-alat penilaian yang digunakan guru dalam proses penilaian di sekolah dapat berupa alat penilaian standar dan alat penilaian buatan guru sendiri. Sebagian aliran perilaku berpendapat bahwa peralatan diperlukan bukan sebagai alat penyaji, tetapi untuk penguat saja kecuali itu juga diajukan bahwa untuk tujuan tertentu, peralatan dapat dan perlu menggantikan peranan guru. Alat penilaian standar bersumber dari pemerintah atau lembaga



30



pembuat alat-alat penilaian, sedangkan penilaian guru bersumber dari guru di sekolah. Sebuah alat penilaian yang sudah distandarisasikan sudah dapat disebut sebagai alat penilaian standar, biasanya dilengkapi dengan sebuah manual.



B. Annisa N 1. Jelaskan



langkah-langkah



melakukan



penilaian



sikap



secara



observasi, pertanyaan dan laporan pribadi ? Jawab: a. Secara observasi Dalam mengumpulkan data-data, guru menggunakan teknik observasi. Semua prilaku, perubahan dan perkembangan sikap dicatat oleh guru dalam bentuk jurnal. Prilaku yang baik dan prilaku yang kurang baik harus dicatat dengan teliti termasuk proses perubahan prilaku siswa baik ke arah baik atau sangat baik maupun ke arah kurang baik. Contohnya : “tanggal 12/4/16 siswa atas nama Anisa, memungut sampah yang berserahkan di halaman kelasnya. Butir sikap Kebersihan pada aspek sosial” b. Pertanyaan Seorang pendidik juga dapat menanyakan secara langsung tentang sikap peserta didik berkaitan dengan sesuatu hal misalnya, bagaimana tanggapan siswa tentang kebijakan yang baru di sekolah tentang “peningkatan ketertiban” c. Laporan pribadi Penggunaan teknik ini digunakan di sekolah, misalnya siswa diminta membuat usulan yang berisi pandangan atau tanggapan tentang suatu masalah,keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap 2. Jelaskan bagaimana cara penyusunan alat-alat dalam penilaian! Jawab: Dalam penyusunan alat-alat penilaian, hal-hal yang harus ditempuh yakni :



31



 Menelaah kurikulum dan buku pelajaran agar dapat ditentukan lingkup pertanyaan, terutama materi pelajaran.  Merumuskan tujuan instruksional khusus sehingga jelas betul abilitas yang harus dinilainya. Tujuan instruksional khusus harus dirumuskan secara operasional, artinya bisa diukur dengan alat penilaian yang biasa digunakan.  Membuat kisi-kisi atau blueprint alat penilaian. Dalam kisi-kisi harus tampak abilitas yang diukur serta proporsinya, lingkup materi yang diujikan, tingkat kesulitan soal, jenis alat penilaian yang digunakan, jumlah soal atau pertanyaan, dan perkiraan waktu yang diperlukan untuk mengerjakan soal tersebut.  Menyusun atau menulis soal-soal berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Dalam menulis soal, perhatikan aturan-aturan yang berlaku.  Membuat dan menentukan kunci jawaban soal.. 3. Bagaimana cara menentukan indikator dari penilaian? Jawab: Pengembangan indikator disesuaikan dengan karakter siswa, mata pelajaran,



satuan



pendidikan,



potensi



daerah



serta



dirumuskan



menggunakan kata kerja operasional yang terukur. Indikator dibuat untuk mencapai ketentuan KD yang ada, dengan mempeertimbangkan hal diatas indikator dapat diturunkan sesuai kebutuhan. 4. Bagaimana jika ketika penilaian melalui angket, para peserta didik atau pengisi angket tidak melakukan penilaian dengan serius? Apakah dapat diterima? Dan bagaimana mengetahui angket yang diisi dengan benar atau tidak? Jawab: Jika penilaian angket tidak dilakukan dengan serius, maka hasil dari angket tersebut tidak dapat diterima. Dengan demikian jika didapatkan hasil penilaian angket yang diisi dengan tidak serius maka hasil tersebut tidak dapat digunakan dalam pembuatan pelaporan atau pengolahan data. Cara mengetahui angket yang diisi dengan benar atau tidak dapat dilakukan dengan memuat beberapa pernyataan yang menjebak. Misalnya dalam 35 pernyataan angket dibuat 3-5 pernyataan yang tidak berhubungan dengan hal yang ingin diukur. Contohnya membuat



32



pernyataan “isilah pernyataan ini dengan sangat baik”, “jawaban yang diberikan untuk pernyataan ini perlu dikosongkan”, dan lain sebagainya. Maka seseorang yang mengisi angket harus menjawab sesuai yang diinstruksikan. Jika jawabannya tidak sesuai dengan instruksi maka hasil angket tersebut tidak dapat digunakan. 5. Apakah dalam membuat instrumen penilaian, kita sebagai guru harus menyesuaikan dengan model pembelajaran yang kita gunakan? Jika demikian, bagaimana cara memadukan antara sintaks model dengan instrumen tersebut? Jawab: Instrumen penilaian disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah dibuat. Model yang digunakan oleh guru merupakan salah satu pendukung untuk mencapai tujuan belajar tersebut. Model yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa. Contohnya, jika tujuan pembelajaran dalam bentuk praktikum, maka model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw tidak dapat digunakan. C. Noname 



“Indikator pencapaian hasil belajar dikembangkan oleh guru dengan memperhatikan perkembangan dan kemampuan setiap peserta didik”. Dari pernyataan diatas, bagaimana cara tim penyaji sebagai pendidik dalam memperhatikan kemampuan anak didik agar terjadi penyemarataan? Jelaskan dengan teori dan contoh real.



Jawab: Peran pendidik berubah dari dulunya sebagai penyampai pengetahuan kepada anak didik, namun sekarang menjadi fasilitator, motivator, inspirator, mentor, pengembang imajinasi, kreativitas, nilai-nilai karakter, serta team work, dan empati sosial karena jika tidak begitu maka peran guru dapat digantikan dengan teknologi (Halimatussa’diyah, 2020). Maka agar pemetaan dapat tersusun dengan baik dan dapat diaplikasikan secara nyata, harus diperhatikan langkah-langkah dalam penentuan dan pemetaan baik dari SK, KD maupun indikatornya.



33







Mengapa pendidik harus melakukan penentuan dan pemetaan terhadap SK, KD dan indikator dalam pembelajaran?



Jawab: Agar dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dijabarkan dalam indikator, memudahkan dalam kedalaman suatu materi, memudahkan dalam penentuan materi sehingga akan berdampak baik dalam KBM jika sudah memperhatikan pada SK, KD dan indikator suatu pembelajaran. 



Jika



KD



dalam



suatu



pembelajaran



ada



yang



tidak



terealisasikan atau tidak mendapatkan hasil dengan yang diharapkan, apakah termasuk dalam KBM yang gagal? Jawab: Pada tahap awal penetapan kriteria ketuntasan indikator boleh agak rendah, namun diharapkan semakin lama semakin meningkat, hal ini dikarenakan kualitas satuan pendidikan akan dinilai oleh pihak luar secara berkala, misalnya melalui ujian nasional. Hasil penilaian ini akan menunjukkan peringkat suatu satuan pendidikan dibandingkan dengan satuan pendidikan lain



(benchmarking).



Melalui



pemeringkatan



ini



diharapkan



satuan



pendidikan terpacu untuk meningkatkan kualitasnya, dalam hal ini meningkatkan kriteria ketuntasan pencapaian indikator semakin mendekati 100%. Jika tidak sesuai dengan kriteria ketuntasan bukan berarti gagal namun ada suatu evaluasi demi kemajuan di pertemuan selanjutnya.



34



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Indikator merupakan ukuran, karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses yang berkontribusi atau menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar. 2. Pencapaian indikator dari suatu standar kompetensi atau kompetensi dasar menentukan pencapaian indikator dari setiap standar kompetensi atau kompetensi dasar dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur. 3. Setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi dua atau lebih indicator pencapaian hasil belajar, hal ini sesuai dengan keluasan dan kedalaman kompetensi dasar tersebut. 4. Contoh alat dan penskoran dalam penilaian berkaitan dengan menghitung nilai dari peserta didik, atau bisa dikatakan disini proses penilaian berlangsung. 5. Penilaian bisa berdasarkan aspek pengetahuannya, keterampilannya, dan sikap dari peserta didik tersebut. B. Saran Sebagai seorang guru maupun calon guru sebaiknya lebih memperhatikan teknik-teknik dalam penilaian seperti penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian portofolio dan penilaian diri. Agar nantinya proses belajar mengajar yang berlangsung di kelas dapat berjalan dengan baik serta dapat melihat bagaimana perkembangan hasil belajar peserta didiknya sehingga nantinya seorang guru akan lebih mengetahui langkah apa yang harus diambil untuk mengatasi siswanya berdasarkan kemampuan yang di peoleh dari proses belajarnya.



35



DAFTAR PUSTAKA Festiyed, 2019. Evaluasi pembelajarn fisika. Padang : Suka Bina Press. Haryati, Mimin. 2010. Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Gaung Persada Press. Mulyasa. 2009. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Peraturan Menteri Pendidikan dan Budaya no.23 tahun 2016 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional  Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.



36