Makalah Kepemimpinan Teuku Umar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



SEJARAH TEUKU UMAR Nama: Marlina Npm : 2011070015 Dosen Pembimbing : Drs Harunnun Rasyid, S.Pd



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH



2



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aceh merupakan salah satu wilayah yang memiliki peran sangat besar terhadap perjuangan dan kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan penjajah. Di tanah ini, banyak muncul pahlawan-pahlawan nasional yang sangat berjasa, tidak hanya untuk rakyat Aceh saja tapi juga untuk rakyat Indonesia pada umumnya. Salah satu pahlawan tersebut adalah Teuku Umar. Ia dilahirkan pada tahun 1854 (tanggal dan bulannya tidak tercatat) di Meulaboh, Aceh Barat, Indonesia. Ia merupakan salah seorang pahlawan nasional yang pernah memimpin perang gerilya di Aceh sejak tahun 1873 hingga tahun 1899. Kakek Teuku Umar adalah keturunan Minangkabau, yaitu Datuk Makdum Sati yang pernah berjasa terhadap Sultan Aceh. Datuk Makdum Sati mempunyai dua orang putra, yaitu Nantan Setia dan Achmad Mahmud. Teuku Achmad Mahmud merupakan bapak Teuku Umar. Ketika perang aceh meletus pada 1873 Teuku Umar ikut serta berjuang bersama pejuang-pejuang Aceh lainnya, padahal umurnya baru menginjak19 tahun. Mulanya ia berjuang di kampungnya sendiri yang kemudian dilanjukan ke Aceh Barat. Pada umur ini, Teuku Umar juga sudah diangkat sebagai keuchik (kepala desa) di daerah Daya Meulaboh. B. Rumusan Masalah 1. Siapa Tokoh Sosok Teuku Umar ? 2. Bagaiman Nilai-Nilai Kepemimpinan Teuku Umar ? 3. Bagaiman setiap Peristiwa-Peristiwa Yang Dilewati Teuku Umar ?



3



BAB II PEMBAHASAN A. Asal Usul Teuku Umar ( Pak T.Dadek ) 1.



Tempat Kelahiran Teuku Umar Teuku Umar Johan Pahlawan lahir pada tahun 1854 di Meulaboh, tepatnya di Gampong Masjid, sekarang Gampong Belakang, Kecamatan Johan Pahlawan. Beliau dilahirkan dari seorang ayah yang bernama Teuku Tjut Mahmud dan ibu Tjut Mohani dimana pasangan ini dikarunia empat anak yaitu Teuku Musa, Tjut Intan, Teuku Umar dan Teuku Mansur.



2.



Garis Keturunan Teuku Umar seorang Aceh dan memiliki silsilah dengan Teuku Laksamana Muda Nanta, seorang Laksamana Aceh yang ditugaskan oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1635 sebagai Panglima Angkatan Perang Aceh di Andalas Barat dan sekaligus ditunjuk menjadi Gubernur Militer Aceh di Tanah Minang. Pada Tahun 1800 – anak keturunan Teuku Laksamana Muda Nanta mendapatkan tekanan dari kaum ulama di tanah Andalas sehingga menyebabkan mereka kembali ke Aceh lewat jalur laut sebelah barat dan kemudian mereka mendarat di Meulaboh dimana salah satu pemimpin rombongan tersebut bernama Machdum Sakti Yang Bergelar Teuku Nanta Teulenbeh yang kemudian diangkat oleh Sultan Aceh sebagai penjaga Taman Sultan di Kutaraja.



3.



Masa Muda Teuku Umar Teuku Umar memiliki pengaruh yang sangat besar dalam sejarah perang Aceh yang panjang dan lama tersebut. Beliau sudah memanggul senjata dan bertempur melawan Belanda sejak usia 19 tahun ketika dimulainya agresi Belanda pertama pada tahun 1873 yang dipimpin Jenderal Kohler



4



sebagai utusan salah satu gampong dari Meulaboh dan ada info spekulatif yang mengatakan bahwa peluru Teuku Umarlah yang menembus Jenderal Kohler. Teuku Umar juga yang membangkitkan semangat perlawanan terhadap Belanda, Tercatat beliaulah yang melakukan kampanye perang melawan Belanda di wilayah barat dari Meulaboh sampau dengan Uleelheu sampai Pidie, bahkan Beliau menekan para ulee balang untuk ikut perang melawan Belanda. Pada tahun 1896 beliau juga mengajak seluruh orang Aceh melawan Belanda secara massal. Bahkan beliau juga yang terus mendorong Sultan, Panglima Polem serta Teungku Di Tiro untuk melakukan perlawanan dengan



memberikan



uang



sabil



ke



Keumala,



tempat



sultan



mengendalikan perang. 4.



Kehidupan Rumah Tangga Teuku Umar Cut Nyak Dhien bukan satu-satunnya istriTeuku Umar, namun ia adalah istri yang paling mempengaruhi kehidupan Teuku Umar. Catatan keluarga mengatakan bahwa Umar saat lajang kawin pertama sekali dengan Cut Nyak Dhien yang ketika itu sudah janda, namun ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa Cut Nyak Dhien adalah istri ketiga, sumber-sumber keluarga mengatakan bahwa paling tidak Teuku Umar memiliki tiga istri yaitu Cut Nyak Dhien, Cut Meuligoe, Cut Nyak Sapiah. Dengan Cut Nyak Dhien, Umar memiliki anak perempuan, Tjut Gambang menjadi istri Teungku Majet di Tiro dan anak laki-laki, Teuku Raja Batak yang meninggal di Beutong, Pante Ceureumen dalam pertempuran yang sudah dipimpin Cut Nyak Dhien, namun ada sumber lainnya yang mengatakan bahwa Teuku Raja Batak ini adalah kemenakan dari Cut Nyak Dhien.



5



Ada yang mengatakan bahwa istri Pertama Teuku Umar bukanlah Cut Nyak Dhien, namun Cut Nyak Dhien-lah yang menjadi fokus yang menyebabkan Teuku Umar kembali berjuang di jalan Allah, Cut Nyak Dhien, seorang wanita kokoh berprinsip, bepegang teguh kepada agama, ia menyakin sepenuhnya kehidupan akhirat dan perjuangan suci dalam melawan Belanda. Cut Nyak telah menyakinkan Teuku Umar untuk kembali berjuang bersama rakyat Aceh, Cut Nyak Dhien, sosok yang sangat beragama dan selalu membujuk sang suami untuk tetap kembali berjuang untuk rakyat Aceh dan ini dibuktikan setelah syahidnya sang suami, ia meeruskan perjuangan Teuku Umar hingga tertangkap pada 4 Nopember 1905 dan dibuang ke Sumeudang dan meninggal di pengasingan pada tahun 6 Nopember 1908. Namun, sumber Belanda yang ditulis dalam buku Helden Seire, Ded VIII yang berjudul Teukoe Oema yang diterbitkan oleh Populaire Witgave Van Heet Atjechsch Leger Meseum 1940 menyatakan bahwa dengan Cut Meuligoe ini, Umar memiliki tidak hanya dua anak tetapi lebih yaitu Teuku Sapeh, Teuku Raja Sulaiman, Cut Mariyam, Cut Sjak, Cut Teungoh dan Teuku Bidin. Kemudian Teuku Umar juga kawin dengan Cut Nyak Sapiah. Perkawinan dengan tiga wanita utama ini diungkap dalam sebuah hadih maja Aceh : Cut Nyak Dhien geutung ke gagah, Cut Meuligoe geutung keu tuah, Cut Nyak Sapiah Geutung keu bangsa. (Teuku Dadek, Teuku Umar Johan Pahlawan, Disbudparpora Aceh Barat)



B. Konsep Kepemimpinan Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu: pemimpin sebagai subjek dan yang dipimpin sebagai objek. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin



6



itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama. Namun ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain : kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24). Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.(Shared Goal, Hemhiel dan Coons, 1957,7). Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama(Rauch dan Behling, 1984,46). Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau teknik untuk membuat sebuah kelompok atau mengikuti dan menaati segala keinginannya. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan(Jacobs dan Jacques, 1990,281). Pada dasarnya suatu kepemimpinan muncul bersamaan dengan adanya peradaban manusia yaitu sejak zaman Nabi dan nenek moyang disini terjadi perkumpulan bersama yang kemudian bekerja sama untuk mempertahankan hidupnya dari kepunahan, sehingga perlu suatu kepemimpinan. Pada soal itu seorang yang dijadikan pemimpin adalah orang yang paling kuat, paling cerdas dan paling pemberani. Jadi kepemimpinan muncul karena adanya peradaban dan perkumpulan antara beberapa manusia.



7



Mengenai sebab-musabab munculnya pemimpin telah dikemukakan berbagai pandangan dan pendapat yang mana pendapat tersebut berupa teori yang dapat dibenarkan secara ilmiah, ilmu pengetahuan atau secara praktek. Munculnya pemimpin dikemukan dalam beberapa teori, yaitu; a.



Teori pertama, berpendapat bahwa seseorang akan menjadi



pemimpin karena ia dilahirkan untuk menjadi pemimpin; dengan kata lain ia mempunyai bakat dan pembawaan untuk menjadi pemimpin. Menurut teori ini tidak setiap orang bisa menjadi pemimpin, hanya orang-orang yang mempunyai bakat dan pembawaan saja yang bisa menjadi pemimpin. Maka muncullah istilah “leaders are borned not built”. Teori ini disebut teori genetis. b. Teori kedua, mengatakan bahwa seseorang akan menjadi pemimpin kalau lingkungan, waktu atau keadaan memungkinkan ia menjadi pemimpin. Setiap orang bisa memimpi asal diberi kesempatan dan diberi pembinaan untuk menjadi pemimpin walaupun ia tidak mempunyai bakat atau pembawaan. Maka muncullah istilah “Leaders are built not borned”. Teori ini disebut teori sosial. c. Teori ketiga, merupakan gabungan dari teori yang pertama dan yang kedua, ialah untuk menjadi seorang pemimpin perlu bakat dan bakat itu



perlu



dibina



supaya



berkembang.



Kemungkinan



untuk



mengembangkan bakat ini tergantung kepada lingkungan, waktu dan keadaan. Teori ini disebut teori ekologis. d. Teori keempat, disebut teori situasi. Menurut teori ini setiap orang bisa menjadi pemimpin, tetapi dalam situasi tertentu saja, karena ia mepunyai kelibihan-kelebihan yang diperlukan dalam situasi itu. Dalam situasi lain dimana kelebihan-kelebiahannya itu tidak diperlukan, ia tidak akan menjadi pemimpin, bahkan mungkin hanya pengikut saja. Dengan demikian seorang pemimpin yang ingin meningkatkan kemampuan dan kecakapannya dalam memimpin, perlu mengetahui ruang lingkup gaya kepemimpinan yang efektif. Para ahli



8



di bidang kepemimpinan telah meneliti dan mengembangkan gaya kepemimpinan yang berbeda-beda sesuai dengan evolusi teori kepemimpinan. Untuk ruang lingkup gaya kepemimpinan terdapat tiga pendekatan utama yaitu: pendekatan sifat kepribadian pemimpin, pendekatan perilaku pemimpin, dan pendekatan situasional atau kontingensi. C. Nilai-Nilai Kepemimpinan Teuku Umar Nilai adalah patokan normatif yang mempengaruhi manusia dalam menentukan pilihannya di antara cara-cara tindakan alternatif (Kuperman, via Mulyana, 2004). Seperti sosiolog pada umumnya, Kuperman memandang norma sebagai salah satu bagian terpenting dari kehidupan sosial sebab dengan penegakan norma seseorang dapat merasa tenang dan terbebas dari segala tuduhan masyarakat yang akan merugikan dirinya. Nilai merupakan keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas dasar pilihannya (Allport, via Mulyana, 2004). Menurut Gordon Allport, nilai terjadi pada wilayah psikologi yang disebut keyakinan. Keyakinan ditempatkan sebagai wilayah psikologi yang lebih tinggi dari wilayah lainnya seperti hasrat, motif, sikap, keinginan, dan kebutuhan. Kluckhohn (Brameled, via Mulyana, 2004), mendefinisikan nilai sebagai konsepsi (tersirat atau tersurat yang sifatnya membedakan ciri-ciri individu atau kelompok) dari apa yang diinginkan yang mempengaruhi pilihan terhadap cara, tujuan antara dan tujuan akhir tindakan. Bila kita melihat dari sejarah hidup Teuku Umar, maka jelas terlihat beberapa karakter yang terbentuk yang memiliki nilai-nilai yang dapat kita tauladani dalam diri seorang Teuku Umar. Adapun nilai yang terbentuk yaitu ; 1) Nilai Kebangsaan, 2) Nilai Persatuan, dan 3) Nilai Kemanusiaan. Walau pada masa Teuku Umar Negara Indonesia ini belum memiliki wujud, akan tetapi terlihat jelas bahwa Teuku Umar sangat miliki nilai kebangsaan, persatuan dan kemanuisaan baik dari pergaulan, memimpin pasukan dan menjalankan roda



9



pemerintahan dimasa beliau. Kajian ini dapat kita lihat dalam catatan yang dapat dijadikan tauladan bagi kita semua yang dijelaskan sebagai berikut1 ; 1. Disiplin 2. Seorang Motivator 3. Dermawan 4. Sangat Memperhatikan Bawahan 5. Organisator yang Handal 6. Suka Belajar dan Sangat Sopan 7. Sangat Menghargai Kaum Ulama 8. Seorang Tokoh Pendukung Gender 9. Seorang Serius namun Humoris 10. Pembangun Kesetiaan Pengikut 11. Seorang Bisnisman yang Matang 12. Memilki Jiwa Kebangsaan yang Kuat 13. Ahli Strategi dan Politik 14. Siap Berkorban demi Membela Bangsa D. Perjuangan dan Jasa2 Secara Teori Perjuangan antara pandangan Marx yang dianggap penting oleh pendukung aliran Marxisme adalah teori perjuangan kelas (Struggle of Classess). Sebenarnya, Marx bukanlah orang yang pertama melakukan kajian tentang konsep kelas-kelas sosial. Bertahun-tahun sebelumnya, para sejarawan borjuasi telah melakukan kajian mengenai konsep tersebut. Di antara sejarawan itu yang terkemuka adalah Babeuf. Ia melakukan studi dalam konteks perjuangan kelas dan proses berkembangnya kapitalisme dalam masyarakat Eropa. Ia telah melakukan studi yang mendalam mengenai pertarungan antara kelas yang tertindas (mayoritas) dengan kelas kapitalis yang kaya (minoritas). (Indriaty Ismail &



1 2



http://www.acehtrend.co/14-sifat-kepemimpinan-teuku-umar/ http://www.acehtrend.co/14-sifat-kepemimpinan-teuku-umar/



10



Mohd Zuhaili Kamal Bashir (2012). Karl Marx dan Konsep Perjuangan Kelas Sosial. International Journal of Islamic Thought, Vol.1, p.28) Kelas merupakan sebuah konsep yang menentukan kedudukan sosial manusia dari segi kepemilikan benda atau harta yang tidak dapat dipisahkan dari konsep ekonomi. Kecenderungan Marx untuk menganalisis ide-ide tentang teori kelas ditonjolkan dalam bagian akhir karyanya yaitu Das Capital. Secara umum, konsep kelas sosial yang diutarakan oleh Marx telah diterjemahkan dalam versi sistem ekonomi kapitalisme. Dalam karyanya tersebut, Marx telah membagi tiga kelas utama dalam struktur masyarakat kapitalis, yaitu kelas buruh upahan (Wage Labourers), kelas kapitalis, dan kelas pemilik tanah (Landowner). (Nur Sayyid Santoso Kristeva. 2011. Negara Marxis dan Revolusi Proletariat. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Hlm. Xi) E. Jabatan dan Karir Teuku Umar a. Tahun 1887 - Keuchik Gampong Darat (sekarang Kecamatan Johan Pahlawan) dan sekaligus menjadi Panglima Pertahanan Rakyat saat Belanda menyerang kampun tersebut tahun 1878. b. Tahun 1889 – Laksamana / Amirul Bahar/Bahri atau Panglima Laot untuk Aceh Bagian Barat yang diangkat oleh Sultan Aceh sekaligus membiayai uang sabil untuk perjuangan Sultan Aceh, Panglima Polem dan Tgk Chik di Tiro. c. Tahun 1889 – Panglima Perang Sultan di Bagian Barat. Teuku Umar menjadi pengikut setia Sultan Aceh bersama dengan Teuku Mansur, Ulee Balang Meulaboh d. Tahun 1893 - Panglima Prang Besar Gouvernement Belanda diangkat tanggal 30 September 1893 dengan gelar Teuku Umar Johan Pahlawan, e. Tahun 1996 - Ulee Balang Leupung, Aceh Besar dengan Keputusan Pemerintah Belanda tanggal 19 Januari 1896,



11



f. Tahun 1898 – Panglima Perang Seluruh Aceh diangkat oleh Sultan dalam musyawarah besar yang berlangsung pada tanggal 23 Juli 1898 di Keudè Meulu, yang dihadiri oleh pemimpin-pemimpin adat dan agama (termasuk Sultan Aceh), diputuskan untuk mengangkat Teuku Umar sebagai Pemimpin Peperangan, g. Tahun 1957 - Pahlawan Nasional yang diangkat pada tahun 1955 dengan Surat Keputusan Presiden Nomor 217/1955 dan diperingati untuk pertama sekali tahun 1957. (Teuku Dadek, Teuku Umar Johan Pahlawan, Disbudparpora Aceh Barat) F. Peristiwa Yang Dilewati Teuku Umar (Pak T.Dadek) 1. Peristiwa Nisero Catatan harian seorang mualim III mesin kapal Nisero, William Bradley mengatakan saat disandera oleh Teuku Imeum Muda Teunom (saingan berat Teuku Umar) pada tanggal 8 November 1883, kapal uap milik Inggris yang berbobot 1800 Tons tersebut, dibawah nakhoda Capt. W.S. Woodhouse, terdampar di pantai Kerajaan Teunom dekat Panga, pantai barat Aceh. Berlayar dari Surabaya ke Marseille, dengan mengangkut gula dengan awak kapal yang terdiri dari berbagai bangsa yaitu 10 Inggris, 2 Belanda, 2 Jerman, 2 Norwegia, 2 Italia dan satu Amerika. Saat terdampar di pantai Teunom, mereka semua disandera oleh Raja Teunom dan dibawa ke pedalaman. Raja meminta tebusan kendatipun ia telah menanda-tangani pengakuan kedaulatan dibawah Belanda (korte verklaring). Kejadian ini menyebabkan perseteruan diplomatik antara Belanda dengan Inggris yang sangat marah kepada Belanda yang dianggap tidak mampu menjaga keamanan di perairan Aceh. Kaitannya dengan Teuku Umar adalah secara diam-diam Gubernur Laging Tobias telah mengirimkam pasukan militer yang terdiri dari orang-orang Aceh yang telah bersahabat untuk membebaskan para sandera. Sebagaiman yang dikutip Paul Van Teer,



12



akhirnya Teuku Umar yang sebelumnya telah menyatakan takluk kepada Belanda telah dipergunakan untuk memimpin operasi militer ini. Teuku Umar dengan pasukannya yang dibawa oleh kapal Belanda yang bernama Bengkulen, diperlakukan sangat tidak enak. Ia harus tidur di geladak seperti seorang kuli, diperlakukan secara tidak hormat, dimaki oleh kelasi Belanda yang sedang mabuk. Teuku Umar tersinggungdan tipikal Orang Aceh terhormat kertika diremehkan oleh Belanda, dendamnya dipendamnya selama ia dan pasukannya di kapal Belanda itu. Tetapi begitu Teuku Umar dengan pasukannya didaratkan oleh sebuah sekoci di pantai Panga, maka semua awak kapal dari sekoci itu dibunuhnya, dan Teuku Umar dengan pasukannya menyatukan diri dengan rakyat Teunom. Sukses besar Raja Imam Muda Teunom dalam menjadikan Kapal Nisero sebagai pusat dan andalan dalam diplomasi internasional dan memperoleh keuntungan yang besar dari tembusan, telah mendorong Teuku Umar untuk melakukan hal sama terhadap kapal lain yang menjadi mitra dagangnya.



2. Peristiwa Hok Canton Pada tanggal 14 Juli 1886 Kapal Hok Canton, membuang sauh di Pantai Rigah untuk berdagang seperti biasa dengan Teuku Umar. Kapal dinakhodai Hansen ini bersauh di Rigah, sekitar 40 prajurit Teuku Umar menaiki kapal dan menahan semua perwira berkebangsaan Eropah, termasuk Hansen bersama istrinya. Dalam upaya penawanan, perwira Eropah melawan, dua orang ABK tewas, sedangkan Hansen sendiri mengalami luka parah, kemudian meninggal dalam tahanan beberapa hari kemudian, Ny Hansen dan perwira kamar mesin dua Foy yang berbangsa Scotlandia ditawan oleh Teuku Umar, serta harta rampasan yang cukup banyak diangkut ke darat. Penyanderaan Kapal Hok Canton oleh Teuku Umar ini, beberapa catatan sejarah dipicu oleh sentimen pribadi kepada Hansen. Pada bulan



13



Juni 1886 Teuku Umar hendak diculik oleh Hansen karena tergoda harga kepala Teuku Umar senilai 25.000 ringgit yang dijanjikan Belanda atas tragedi yang ditimbul Teuku Umar atas awak kapal Bengkulen dan ia meminta kepada Teuku Umar untuk datang ke kapalnya untuk mengambil sendiri uang lada dan rencananya Hansen akan menculik Teuku Meulaboh saat mengambil uang tersebut. Namun, dugaan ingin mencapai kesuksesan sebagaimana yang diperoleh saingan beratnya, Teuku Raja Imeum Muda Teunom mendapat untung dari persitiwa Nisero dan ia ingin menggunakan Hok Canton untuk tujuan yang sama. Penyanderaan Hok Canton menimbulkan reaksi dan suasana panas di Penang untuk mengutuk Belanda sebagai penyebab keadaan tidak aman di Aceh. 3. Kekuatan Militer a. Pada Tahun 1893 Teuku Umar memiliki pasukan yang terdiri dari dua ribu orang bersenjata, senjata Belanda yang dibagi dalam 15 orang Panglima atau rayon. b. Pada Tahun 1894 Teuku Umar Johan Pahlawan pada tanggal 1 Januari 1894 membentuk legiun khusus dengan 250 orang, yang seluruhnya dibiayai pemerintah, mempersenjatainya dan membekalinya dengan senjata modern masa itu yang peluruhnya dimasukan dari belakang. Tempat kedudukannya adalah Lam Pisang di Mukim VI, tempat kediaman Johan, letaknya strategis di lembah yang sempit. Melalui inilah terdapat jalan satu-satunya dari Ulee Lheu ke Krueng Raba di pantai barat. c. Pada Tahun 1896 Teuku Johan untuk melengkapi perbekalannya dengan berpura-pura menjadi sekutu Belanda dan beliau membawa lari 380 senapan kokang modern dan 500 senapan lantak kuno, 25.000 pelor, 500 kilo mesiu, 120.000 sumbu mesiu, dan 5.000 kilo timah untuk mengisi sendiri persediaan amunisi. d. Pada tahun 1899 dengan 800 orang pasukan berencana akan mengepung Kota Meulaboh.



14



BAB III PENUTUP A.     Kesimpulan Teuku Umar merupakan salah seorang pahlawan nasional yang berasal dari Aceh, tepatnya daerah Meulaboh. Ia merupakan putra dari Achmad Mahmud, beliau ini merupakan keturunan dari Datuk Nachudum Sakti dari Minangkabau. Sejak kecil Teuku Umar memiliki kepribadian yang sangat kuat, berani dan nakal. Akan tetapi beliau merupakan bocah yang cerdas. Saat kecil ia sering berkelahi dan bertengkar dengan teman-teman sebayanya. Dia tidak pernah takut dengan siapapun, meskipun dia sering dikeroyok oleh kelompok-kelompok lain. Keberanian dan kekuatan yang dimilikinya saat itu membuatnya diangkat sebagai kepala kelompok anak-anak dikampungnya. Saat masih kecil Teuku Umar tidak pernah mengenyam pendidikan formal seperti para pemimpin-pemimpin lainnya. Dia sering berkelana atau merantau keluar dari kampung halamnnya untuk berguru kepada siapapun yang dia anggap cakap. Di samping memiliki bakat memimpin, dan mempunyai otak yang cerdas, pengetahuan yang dimiliki ia peroleh dari petualangannya tersebut.



15



DAFTAR PUSTAKA Hikayat Perang Sabi Satu Bentuk Karya Sastra Perlawanan Said, H. Mohammad. Aceh Sepanjang Abad, jilid II. 2007. Medan: Harian waspada http://belanegarari.wordpress.com/2009/10/05/teuku-umar/ http://blog.re.or.id/sejarah-aceh.htm http://aneukagamaceh.blogspot.com/2009/01/pernyataan-perang-kerajaanbelanda.html http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Aceh http://sejarah.kompasiana.com/2012/10/29/teuku-umar-johan-pahlawan504396.html http://kabarnet.wordpress.com/2010/03/01/biografi-teuku-umar/