Makalah Kepribadian Dan Pengembangan Diri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH “KEPRIBADIAN DAN PENGEMBANGAN DIRI” DI S U S U N OLEH: KELOMPOK 1  ANDI ANUGRAH SRI MAULIANA



(201741011)



 JUMRIANI



(201841040)



 SULIS



(201841027)



 RESKI DAYANTI



(201841022)



AKUNTANSI KEUANGAN PUBLIK 03 POLITEKNIK INFORMATIKA NASIONAL 2018/2019



KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahnya, serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna memenuhi tugas mata kuliah “Pengembangan dan Kepribadian diri” ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh pada sunnahnya. Makalah ini di susun dengan tujuan  untuk menambah wawasan khususnya mengenai pentingnya pengembangan kepribadian untuk mahasiswa dan adapun metode yang penulis ambil dalam penyusunan makalah ini adalah berdasarkan pengumpulan sumber informasi dari berbagai karya tulis yang berkompeten dengan tema makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsi pemikiran khususnya untuk para pembaca dan tidak lupa penulis mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari keseluruhan makalah ini. Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kebaikan untuk kedepannya.                                                                                     Makassar,Oktober 2016 Penulis



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................................ DAFTAR ISI......................................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... A. Latar Belakang....................................................................................................... B. Rumusan Masalah................................................................................................. C. Tujuan..................................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... A. Pengertian pengembangan dan kepribadian......................................................... B. Faktor terbentuknya kepribadian............................................................................ C. Faktor pendukung dan penghambat...................................................................... D. Pengenalan diri....................................................................................................... E. Mengenali potensi diri............................................................................................ BAB III PENUTUP............................................................................................................... A. Simpulan.......................................................................................................... B. Saran............................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA



BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kepribadian seseorang, selain bermodal kapasitas fitrah sejak lahir dari warisan genetika orang tuanya, ia juga terbentuk melalui proses panjang riwayat hidupnya. Proses internalisasi nilai pengetahuan dan pengalaman dalam dirinya. Pernyataan penulis ini didukung dengan adanya Teori Tabula Rasa dalam bukunya yang berjudul “ An Essay Concerning Human Understanding” (John Locke, 1690:398). Makalah ini di susun seiring era globalisasi yang banyak menimbulkan dampak – dampak negatif bagi pemikiran dan tingkah laku mahasiswa. Makalah ini di susun dengan tujuan untuk menambah wawasan akan pentingnya pengembangan kepribadian untuk mahasiswa. Metode yang penulis ambil dalam penyusunan makalah ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang memberikan gambaran atau uraian suatu keadaan sejelas mungkin. Jenis penelitian deskriptif yang digunakan, yaitu studi pustaka. Studi pustaka merupakan penelaahan secara intensif melalui sumber data berupa buku maupun  artikel yang dikutip dari media elektronik. Hasil yang ingin dicapai oleh penulis dalam pembuatan makalah ini adalah mahasiswa mampu memahami, menerapkan, dan menjaga status kepribadian yang baik dengan membentengi diri dari era globalisasi yang semakin menghimpit. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah pengertian pengembangan dan kepribadian diri 2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya kepribadian 3. Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan kepribadian 4. Bagaimana mengenali potensi diri 5. Bagaimana pengenalan diri C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui pengertian pengembangan dan kepribadian diri 2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi terbentuknya kepribadian 3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pengembangan kepribadian 4. Untuk mengetahui bagaimana mengenali potensi diri 5. Untuk mengetahui bagaimana pengenalan diri



BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN PENGEMBANGAN DAN KEPRIBADIAN DIRI a. Definisi Pengembangan Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebituhan pekerjaan/ jabatan melalui pendidikan dan latihan. Andrew F. Sikula mendefinisikan pengembangan sebagai berikut : “Pengembangan mengacu pada masalah staf dan personel adalah suatu proses pendidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan terorganisasi dengan mana manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum”. Sedangkan definisi latihan diungkapkan oleh Andrew F. Sikula yaitu “latihan adalah proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan terorganisir, sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan teknik pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu”. b. Pengertian kepribadian Menurut Horton (1982) Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan temparmen seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika di hadapan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan prilaku yang baku, atau pola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya. Menurut M.A.W Bouwer Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang. c. Pengertian Pengembangan Kepribadian Pengembangan kepribadian berarti kemauan diri  sendiri untuk menata aspek internal diri atau sikap batin, dan aspek perilaku eksternal diri, yaitu cara seseorang menampilkan diri atau tampak sisi luar diri di persepsi orang lain. (Djajendra, 2011:312) B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TERBENTUKNYA KEPRIBADIAN a. Faktor pembentukan Kepribadian faktor-faktor yang dapat membentuk kepribadian seseorang. Proses pembentukan kepribadian seseorang sangat dipengaruhi oleh kebudayaan setempat. Kebudayaan setempat yang secara langsung memengaruhi kepribadian seseorang adalah sebagai berikut. 1. Kebudayaan daerah. 2. Agama yang dianut oleh seseorang. 3. Pekerjaan yang digeluti. Adapun pembentukan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.



1. Warisan Biologis (Heredity) Warisan



biologis



berpengaruh



pada



perilaku



kehidupan



manusia,



misalnya pada pembentukan sifat kepemimpinan, pengendalian diri, sikap, dan minat. Setiap manusia memiliki sifat biologis yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, walaupun pada dua orang lahir kembar identik. Adanya perbedaan jenis kelamin, kecerdasan, kekuatan jasmani, kecantikan, dan sebagainya akan dapat berpengaruh pada perbedaan kepribadian orang-orang yang memilikinya. Banyak ilmuwan berpendapat bahwa perkembangan potensi warisan biologis dipengaruhi oleh pengalaman seseorang. Bakat yang dimiliki seseorang memerlukan anjuran, pengarahan, dan latihan untuk mengembangkan diri melalui kehidupan bersama dengan manusia lain. 2. Warisan Lingkungan Alam (Natural Environment) Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan alam di mana ia tinggal. Proses penyesuaian diri pada lingkungan alam mampu mengubah pola perilaku masyarakat secara keseluruhan. 3. Warisan Sosial (Social Herritage) atau kebudayaan Manusia,



alam,



dan



kebuadayaan



mempunyai



hubungan



yang



sangat



erat



dan saling memengaruhi. Sementara itu, kebudayaan sangat berpengaruh pada perilaku individu dalam pembentukan kepribadiannya. Manusia sebagai makhluk yang berpikir akan senantiasa menghasilkan kebudayaan sebagai manifestasi kehidupannya. Manusia berusaha untuk mengubah alam sesuai dengan kebudayaannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, manusia dapat mengubah pegunungan menjadi lahan pemukiman. 4. Pengalaman hidup dalam kelompok Sebagai makhluk sosial, manusia senatiasa hidup dalam kelompok-kelompok, seperti keluarga, RT, dan sekolah. Dengan demikian, kehidupannya akan dipengaruhi oleh kelompok tersebut. Hal ini mengingat setiap kelompok pasti memiliki norma, nilai, dan aturan sendiri yang berbeda dengan kelompok lain. Setiap kelompok pasti memengaruhi anggota-anggotanya. Setiap kelompok pasti mewariskan pengalaman khas yang tidak diberikan kelompok lain, sehingga akan muncul kepribadian khas anggota kelompok tersebut. Kelompok yang menjadi acuan pertama seorang anak adalah keluarga. Pengalaman hidup dalam keluarga sangat menentukan perkembangan kepribadian seorang anak. Seorang anak yang



hidup dalam keluarga yang demokratis, akan tumbuh menjadi orang dengan kepribadian baik dan percaya diri. C. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN a. Faktor pendukung Setiap orang pada dasarnya dapat mengembangkan diri, jika memiliki keinginan yang kuat untuk berubah dan berkembang kearah yang lebih baik. b. Faktor penghambat pengembangan kepribadian 1. Faktor yang berasal dari diri sendiri : a. Tidak punya tujuan hidup yang jelas; b. Individu kurang termotivasi; c. Ada keengganan untuk menelaah diri sendiri ( takut menerima kenyataan karena memiliki kekurangan / kelemahan ); d. Orang yang usianya sudah tua tidak melihat bahwa kearifan dan kebijaksanaan bisa dicapai e. Merasa tidak ada tantangan f.



Merasa tidak mampu;



g. Sudah merasa puas h. Merasa tidak berharga 2. Faktor penghambat yang berasal dari lingkungan : a. Sistem yang dianut ( di lingkungan : pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal ) b. Tanggapan, sikap atau kebiasaan dalam lingkungan kebudayaan ( kebiasaan atau tradisi, misalnya : isteri sebagai pengurus rumah tangga sulit berkembang dalam bidang profesi yang diminati ). c. Faktor-Faktor penghambat pengembangan kepribadian pada mahasiswa 1. Faktor Input a. Tidak mempunyai tujuan hidup yang jelas. Tujuan hidup sering disebut juga rencana ataupun target. Mahasiswa yang tidak mempunyai tujuan hidup, mereka tidak memiliki keyakinan, moral, atau standar yang akan mengendalikan hidup untuk mencapai puncak kesuksesan. b. Kurangnya motivasi dalam hidup. Hal ini membuat mahasiswa seringkali loyo, tak bergairah, tidak ada dinamika, dan tidak akan menghasilkan perubahan seperti yang diinginkan. c. Mempunyai problema. Problem atau masalah yang dihadapi mahasiswa berpengaruh besar pada tingkat keberhasilannya dalam menyelesaikan suatu tugas. d. Tidak percaya diri. Rasa tidak percaya diri yang dimiliki mahasiswa seringkali membuat kegagalan yang berujung dengan penyesalan.



e. Kurang kreatif. Kurangnya kekreatifitasan membuat mahasiswa tidak memiliki nilai lebih atau keistimewaan dari mahasiswa lainnya, mahasiswa seperti ini sulit untuk berkembang dan menciptakan inovasi baru. f.



Sudah merasa puas. Perasaan cepat puas yang dimiliki mahasiswa mengakibatkan mahasiswa tidak bisa mengukur kemampuannya tentang suatu hal dan sangat membatasi bagi perkembangan pola pikir dan sikapnya. Mudah menyerah. Sikap mudah menyerah menjadikan mahasiswa memiliki kemampuan yang terbatas.



2. Faktor Output a. Faktor tradisi budaya Setiap mahasiswa memiliki perbedaan tradisi, adat, atau kebudayaan yang khas. Tradisi atau kebudayaan setiap mahasiswa memberikan pengaruh terhadap kepribadian setiap anggotanya, baik menyangkut cara berpikir, bersikap atau cara berperilaku. Faktor ini mengakibatkan kesenjangan antar sesama mahasiswa. b. Pengaruh perkembangan zaman Perkembangan zaman atau sering disebut dengan istilah globalisasi merupakan sebuah fakta yang tidak dapat dihindari.Globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu mengubah dunia secara mendasar bagi mahasiswa.Ada beberapa media yang berdampak buruk atau sebagai penghambat kepribadian pada mahasiswa, yaitu televisi dan media cetak.Kedua media ini di satu sisi memberikan pembelajaran yang menambah wawasan dan memiliki manfaat seperti menambah informasi dan pengetahuan dalam interaksi mahasiswa terhadap lingkungan sekitarnya. Namun disisi lain media-media tersebut memberikan asupan negatif bagi mahasiswa, seperti hal-hal porno yang dikemas halus dalam media televisi dan cetak D. TEKNIK PENGENALAN DIRI Kita sering mempunyai penilaian yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya. Kita menyangka diri kita telah sempurna ternyata banyak sekali kekurangan kita atau sebaliknya, kita merasa diri kita selalu kurang atau bahkan kurang sekali, temyata diri kita tidaklah sejelek yang disangka. Namun untuk melakukan suatu intropeksi benar-benar diperlukan suatu kejujuran pada diri sendiri. Dengan pengenalan diri yang tepat Anda bisa memperoleh "Konsep Diri" yang lebih tepat. Dengan demikian Anda dapat berupaya untuk mengembangkan segi positif dan mengatasi segi negatif yang Anda miliki sehingga mampu memupuk sikap-sikap positif sesuai peran yang Anda jalankan.



Pengembangan pribadi yang dilakukan hendaknya sejalan pula denganpenyesuaian terhadap lingkungan sosial. Hal ini bisa membangkitkan rasa puas, karena selain Anda mampu mengembangkan diri,lingkunganpun bisa menerima diri Anda dengan baik. Dalam hal ini berkomunikasi dengan tepat harus pula diperhatikan. Keserasian antata perkembangan diri dan penyesuaian diri akan menimbulkan perasaan puas. Kepuasan yang Anda rasakan secara bertahap akan bisa memupuk rasa percaya diri yang nantinya akan berkembang menjadi pribadi matang. Pengenalan diri tidak datang begitu saja, untuk bisa mengenal diri secara lebih perlu diperhatikan cara-cara untuk mengenal diri. Harry Ingham dan Joseph Luft dalam "JOHARI WINDOW" nya menyatakan bahwa manusia memiliki 4 (empat) daerah pengenalan diri: 1. Open self (Daerah terbuka) Dalam diri kita terdapat daerah terbuka (Open). Open self adalah bagian dari diri kita yang menyajikan semua informasi, perilaku, sifat, perasaan, keinginan, motivasi, dan ide yang diketahui oleh diri sendiri dan orang lain. Informasi yang diketahui oleh diri sendiri dan orang lain ini mencakup antara lain nama diri, warna kulit, usia, agama, sikap terhadap politik, hobi, dan sebagainya. Menurut Joseph Luft, makin kecil bagian open self, makin buruk komunikasi berlangsung. Komunikasi tergantung pada tingkat keterbukaan di mana kita membuka diri kepada orang lain dan kepada diri kita sendiri. Jika kita tidak mengizinkan orang lain mengetahui tentang diri kita, komunikasi antara kita dan orang lain tersebut akan mengalami kesukaran, untuk tidak menyebut tidak mungkin. Untuk meningkatkan komunikasi antarpribadi dengan orang lain, kita harus memperlebar daerah open self . 2. Blind self (Daerah Buta) Dalam diri kita terdapat daerah yang disebut daerah buta (blind). Self adalah segala hal tentang diri kita yang diketahui orang lain namun tidak diketahui oleh diri kita sendiri. Karena adanya daerah buta atau blind, akan membuat komunikasi menjadi tidak efektif, maka kita harus mengusahakan agar daerah ini jangan terlalu besar dalam diri kita. Menghilangkannya sama sekali adalah tidak mungkin, namun kita harus berusaha untuk menyusutkannya. 3. Hidden self area (daerah tertutup) Dalam diri kita terdapat wilayah tersembunyi. Wilayah ini berisi apa – apa yang kita ketahui dari diri kita sendiri atau dari orang lain yang kita simpan untuk diri sendiri, yang orang lain tidak mengetahuinya. Misalnya, kita menyimpan sendiri rahasia kesuksesan kita, ketakutan kita akan sesuatu, masalah keluarga, kondisi keuangan yang buruk, dan sebagainya. 4. Unknown self (Daerah gelap)



Dalam diri kita terdapat wilayah yang tidak dikenal (unknown). Daerah unknown self adalah aspek dari diri kita yang tidak diketahui baik oelh diri kita sendiri maupun orang lain. Kita mungkin akan mengetahui aspek dari diri yang tidak dikenal ini melalui kondisi kondisi tertentu, misalnya melalui hipnotis. Walaupun sulit untuk mengetahuinya, kita harus menyadari bahwa aspek ini ada dalam diri kita. 1. Kebutuhan dan gunanya dalam pengenala diri: 2. Kita dapat memahami apa, bagaimana, dan siapa diri kita sebenarnya; 3. Membantu kita untuk lebih mudah menyesuaikan diri; 4. Membantu kita memahami orang lain dari berbagai lingkungan; 5. Identitas diri sangat membantu mempertebal keyakinan dan rasa percaya diri kita dalam pengembangan kepribadian. Bagaimana Mengenali Diri Sendiri ? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pengenalan diri yaitu : Introspeksi, Melihat Perilaku Orang lain dan Meminta umpan balik atau masukan dari orang lain. Namun sebelum menetapkan dari tiga cara tersebut, pertama tama yang harus dilakukan untuk peneganalan diri adalah menanamkan kesadaran kedalam diri bahwa setiap orang mempunyai sejumlah ide, anggapan, keyakinan dan nilai-nilai tertentu, yang disebut Sistem Nilai dan asumsi atau disingkat SINA. Sistem Nilai dan asumsi yang dimiliki setiap orang tersebut ada yang logis dan ada yang tidak logis,



berbeda-beda



pada



setiap



orang



dan



bahkan



ada



sina



yang



saling



bertentangan antara satu orang dengan lainnya. Sistem nilai dan asumsi pada seseorang terbentuk melalui proses belajar pengalaman yang diperoleh dalam kehidupan seseorang, dan juga dari kesimpulan- kesimpulan terhadap pengalaman-pengalaman yang dipernah diperolehnya. Kesimpulankesimpulan tersebut kemudian menjadi keyakinan seseorang. Keyakinan yang terbentuk itu akan mempengarui penafsiran dan kesimpulan terhadap pengalaman pengalaman yang datang di kemudian hari. Nilai dan asumsi yang berkembang pada diri seseorang akan terwujut dalam konsep diri, orientasi ambisi, cara memandang nasip, penilaian terhadap orang lain dan tentang hal-hal lain. Secara khusus konsep diri seseorang berisi anggapan dan keyakinan seseorang tentang statusnya, haknya, kewajiban-kewajibanya, kemampuannya, penilaian orang mengenai dirinya dan hal-hal lain yang berhubungan dengan dirinya. Konsep diri inilah yang menjadi jawaban dari pertanyaan “SIAPAKAH SAYA”. Jawaban dari pertanyaan tersebut selanjutnya akan mempengaruhi cara berfikir dan berperilaku seseorang Untuk menjawab Pertanyaan “siapa saya”, tentu tidaklah terlalu mudah. Kesulitan tersebut berkaitan dengan keluasan dari “daerah kesadaran” yang ada pada diri seseorang.



E. MENGENALI POTENSI DIRI Sebelum kita mengenali potensi diri kita masing masing, sebaiknya kita mengenali apa itu potensi. Potensi adalah suatu yang abstrak yang dimiliki oleh manusia sejak lahir dan bisa dilihat dengan ilmu pengetahuan. Maksudnya adalah sesuatu yang tidak jelas yang Tuhan berikan kepada setiap individu dan cara melihat ketidakjelasannya adalah melalui lembaga pendidikan, seperti sekolah,mengikuti berbagai macam les,home schooling dan masih banyak tempat yang lain yang membuat bakat kita semakin berkembang.Dengan kita berada di lembang-lembanga seperti itu kita akan tahu dan bisa mengembangkannya secara maksimal. Karena sejatinya potensi perlu diasah dan perlu dikembangkan. Jika ada seseorang yang men-judge dirinya sendiri tidak mempunyai potensi itu adalah pernyataan yang salah karena pasti setiap individu mempunyai potensi hanya saja mereka tidak mau menemukan dan mengasahnya.         Setiap orang pasti memiliki potensi yag berbeda beda dari yang lainnya. Semua itu tergantung dari pemberian Tuhan, kemampuan dan hobi dari setiap individu.Ini adalah 7 kriteria kecerdasan manusia yang memudahkan kita untuk mengetahui antara potensi kita dan pekerjaan apa yang cocok untuk kita lakukan. 



Kecerdasan Linguistik : Adalah kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tulisan. Pekerjaan yang cocok untuk kecerdasan ini adalah Guru, Dosen dan pendakwah.







Kecerdasan Matematis-Logis : Adalah kemmapuan menggunakan angka dengan baik dan melakukan penalaran. Pekerjaan yang cocok untuk kecerdasan ini adalah Akuntan,Arsitek.







Kecerdasan Spasial : Adalah kemampuan mempersepsi dunia visual. Pekerjaan yang cocok untuk kecerdasan ini adalah Arsitek,Seniman,Desainer,Pelukis.







Kecerdasan Kinestetis-Jasmani : Adalah kemampuan keahlian menggunakan seluruh tubuh. Pekerjaan yang cocok untuk kecerdasan ini adalah Perajin, Mekanik, Dokter Bedah, Pematung, Atlet dan penari.







Kecerdasan Musikal : Adalah kemampuan menangani bentuk-bentuk musik. Pekerjaan yang cocok untuk kecerdasan ini adalah Pemain Musik, Penyanyi, Komposer, Pembuat Efek dan Penari.







Kecerdasan Interpersonal : Adalah kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi serta orang lain. Pekerjaan yang cocok untuk kecerdasan ini adalah Marketing, Pekerja Sosial, Psikolog dan pewawancara.







Kecerdasan Intrapersonal : Adalah kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman. Pekerjaan yang cocok untuk kecerdasan ini adalah Penulis.



          Setelah kita mengetahui makna potensi, macam-macam kecerdasan yang berpengaruh terhadap pekerjaan kita juga perlu mengetahui bagaimana cara mengenali potensi yang kita miliki. Ini adalah 3 cara untuk mengenali potensi yang ada dalam diri kita. 



Mengenali diri kita sendiri. Sebelum kita mengenali potensi setidaknya kita mengetahui diri kita dengan baik. Bagaimana dan apa yang bisa kita lakukan sehingga bisa membuat kita nyaman dan dapat menggembangkannya dengan baik. Kenapa kita harus mengenali diri kita ? karena dengan mengenalinya kita akan tahu seberapa kapasitas, kemampuan, dan pengetahuan yang kita miliki.







Mengenali Hobi secara konsisten Maksudnya adalah hobi yang kita lakukan secara terus menerus itu yang harus kita asah dan harus kita kembangkan. Dengan kita menyukai suatu pekerjaan kita akan bisa maksimal dalam mengembangkannya.







Mengembangkan bakat dengan baik. Dalam proses menemukan potensi, Alangkah baiknya kita mengembangkannya dengan berbagai kreatifitas yang kita miliki. Dengan begitu apa yang kita lakukan bisa berbeda dengan orang lain dan akan menjadi ciri khas kita tersendiri.



BAB III PENUTUP A. SIMPULAN Kepribadian bukanlah hal yang sulit untuk dipelajari, dijalani, dan dikembangkan. Kepribadian merupakan hal yang bisa tumbuh, dibangun, dan diupayakan, sehingga ada tahap-tahap pengembangan kepribadian, faktor – faktor penghambat kepribadian, sikap positif dan   negatif dalam kepribadian, dan cara  menanggulangi dampak negatif dari kepribadian yang salah. B. SARAN Harapan penulis kepada para pembaca supaya dapat memberi sebuah kritikan atau saran terhadap karya tulis ini, karena karya tulis ini mempunyai suatu kelebihan dan kekurangan yang sifatnya mendidik atau membimbing



DAFTAR PUSTAKA Hs, Widjono.Bahasa Indonesia, Mata KuliahPengembanganKepribadian di PerguruanTinggi. Jakarta: Grasindo, 2007. Johnson, D.W & Johnson, J .P. 1991. Joining Together. Group Theory and Group Skills. Fourth Edition. New York : Perntice-Hall, lnc. Johnson, D.W. 1993 Reaching Out: Interpersonal Effeciveness and Self-actualization. Boston : Allyn and Bacon. Sulaksono S. “Cara untukMenumbuhkan Rasa PercayaDiri.” http://artikel-luar-biasa.blogspot.com/2012/02/cara-untuk-menumbuhkan-rasa-percaya.html (27 Feb. 2012).